Mengetahui,
Kepala SMP Negeri Oehoma
MARIA M.N.SERAN,S.Pd
NIP. 197503022006042026
BIODATA PENULIS
NUPTK : 8634753655300022
NO.UKG : 201503800752
NO.HP : 082266463291
EMAIL : lenaseran02mart@gmail.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberi
rahmat, berkat dan kesempatan pada penulis sehingga dapat membuat Best Practice ini
sebagai salah satu tugas dalam kegiatan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
SMP Bidang Studi Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh P4TK BMTI Bahasa
Indonesia.
Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam
kegiatan praktek pembelajaran dengan tema teks eksposisi pada kelas VIII dan teks cerpen
pada kelas IX untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam pembelajaran
sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan tugas sehari hari dan memberikan
nilai tambah atau kemudahan dalam melaksanakan tugas di sekolah.
Dengan selesainya penulisan Best Practice ini penulis mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam pembuatan Best
Practice ini.
Penulis menyadari kekurangan dan kelemahan dalam laporan best practice ini,untuk
itu mohon saran dan kritik dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk perbaikan.
Akhir kata penulis berharap Best Practice ini bermanfaat terutama bagi teman – teman guru
Bahasa Indonesia dan pembaca lainnya.
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN i
BIODATA PENULIS ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………… 1
B. Jenis Kegiatan ……………………………………………………………… 2
C. Manfaat Kegiatan …………………………………………………………….. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN …………………………………………. 4
A. Tujuan dan Sasaran …………………………………………………………… 4
B. Bahan/Materi Kegiatan ………………………………………………………. 4
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan ………………………………………... 5
D. Alat/Instrumen……………………………………………………………….. 9
E. Waktu dan Tempat Kegiatan …………………………………………………. 9
BAB III HASIL KEGIATAN ……………………………………………………. 10
A. HASIL ………………………………………………………………………. 10
B. MASALAH YANG DIHADAPI ……………………………………………. 11
C. CARA MENGATASI MASALAH …………………………………………. 11
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………………………………….. 12
A. Simpulan ……………………………………………………………………… 12
B. Rekomendasi …………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP
Lampiran 2 Bahan Ajar
Lampiran 3 LKS
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda dan Uraian
Lampiran 5 Soal, Kunci, dan Pedoman Penskoran
Lampiran 6 Jurnal Praktik Mengajar
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Pengawas
Lampiran 8 Jurnal Belajar Praktik Mengajar
Lampiran 9 Foto-foto Kegiatan OJL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang digunakan sebagai tempat
untuk menimba ilmu pengetahuan. Selain sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan,
sekolah juga digunakan sebagai tempat siswa mengeksplorasi kemauan dan kemampuan
untuk meraih mimpi dan cita-cita mereka di masa depan.
Sekolah tempat penulis bertugas terletak di Kecamatan Kota Kefamenanu. Para siswa
menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi dengan orang lain, tetapi kemampuan
siswa untuk memahami materi yang disampaikan guru masih sangat kurang.
Akibatnya, proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
Indomesia khususnya tidak maksimal.Salah satu komponen pembelajaran bahasa Indonesia
yang dalam perkembangannya paling bermasalah adalah kemampuan siswa dalam
mengidentifikasi dan menyimpulkan teks eksposisi serta mengidentifikasi dan
menyimpulkan unsur teks cerpen.
Teks eksposisi dan teks cerpen merupakan teks yang dipelajari oleh siswa pada
kurikulum 2013, teks eksposisi pada kelas VIII dan teks cerpen pada kelas IX. Penguasaan
cara mengidentifikasi dan menyimpulkan teks berpengaruh terhadap kemampuan seseorang
untuk menyusun teks eksposisi dan teks cerpen.
Penekanan kurikulum saat ini adalah pencapaian kompetensi. Hal ini berarti siswa
dituntut untuk mempunyai kompetensi atau kecakapan tertentu sebagai hasil proses
pembelajaran di sekolah.
Faktanya, sebagian besar siswa di SMP Negeri Oehoma, sekolah tempat penulis
mengajar, mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi dasar tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tidak optimalnya pencapaian hasil belajar
siswa tersebut. Antara lain kemampuan siswa sendiri (intake siswa). Faktor yang pertama
ini tentu sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika semangat siswa dalam pembelajaran
sangat tinggi akan memberikan dampak positif terhadap pencapaian hasil belajar peserta
didik, begitu juga sebaliknya.
Faktor kedua adalah model pembelajaran dan suasana kelas pada saat pembelajaran
berlangsung. Model pembelajaran dan suasana kelas adalah dua faktor yang saling
mempengaruhi. Model pembelajaran yang komunikatif akan menciptakan suasana kelas
yang kondusif. Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran sehari-hari, pola komunikasi
yang dibangun atara guru dengan siswa masih jauh dari pencapaian pembelajaran
komunikatif.
Untuk mengatasi hal tersebut, penulis menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengekspresikan kemampuan
dirinya dalam penerapan materi bahasa Indonesia.
Bertolak dari uraian di atas, penulis bermaksud melaporkan hasil pembelajaran terbaik
ini dalam laporan best practice dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Dengan Materi Teks Eksposisi pada kelas VIII dan Materi Teks Cerpen pada
Kelas IX SMP Negeri OEHOMA”.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam best practice ini adalah kegiatan pembelajaran
mengidentifikasi dan menyimpulkan teks eksposisi pada kelas VIII serta mengidentifikasi
dan menyimpulkan teks cerpen yang telah terbukti membuat siswa berpikir kritis dan
kreatif serta dapat menerapkan problem solving dalam proses pembelajaran.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dalam Program Peningkatan kompetensi Pembalajaran
ini adalah:
.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini adalah materi kelas VIII
dengan tema Teks Eksposisi.
No Kelas Kompetensi Dasar
1 VIII 3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi
berupa artikel ilmiah populer dari koran/
majalah) yang didengar dan dibaca.
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel
ilmiah populer dari koran dan majalah) yang
diperdengarkan dan dibaca.
Kelas IX
No Kompetensi Dasar IPK
KD Pengetahuan
3.5 Mengidentifikasi unsur indikator Penunjang
pembangun karya sastra 3.5.1. Mendefenisikan teks cerpen
dalam teks cerita pendek 3.5.2. Mendeskirpsikan struktur teks cerpen
yang dibaca atau didengar Indikator inti
3.5.3. Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra teks
cerpen
Indikator Pengayaan
3.5.4. Menganalisis informasi teks cerpen
3.5.5. Membandingkan informasiteks cerpen yang dibaca
KD Keterampilan
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur Indikator Penunjang
pembangun karya sastra 4.5.1 Menelaah ciri kebahasaan teks cerpen
dengan bukti yang 4.5.2 Membuat konsep pokok- pokok isi teks cerpen
mendukung dari cerita Indikator inti
pendek yang dibaca atau 4.5.4. Menyimpulkan isi teks cerpen yang dibaca.
didengar Indikator Pengayaan
4.5.5. Menyusun teks eksposisi.
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran HOTS yang dipadukan dengan 5M, 4 Dimensi Pengetahuan, dan
Abad 21 yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Discovery Learning megharuskan siswa
aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran HOTS yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
knowledge, Critical and Creativity thinking, and Problem Solving.
Setelah membaca, menganalisis, dan mendiskusikan cara mengidentifikasi dan
menyimpulkan teks eksposisi dan teks cerpen, siswa tidak hanya memahami konsep
teks eksposisi dan teks cerpen (pengetahuan konseptual) yang benar dan benar
(pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami bagaimana menelaah struktur dan
kebahasaan serta menyusun teks eksposisi dan teks cerpen.
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS
suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri
untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah
bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS
dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman
siswa tentang mengidentifikasi dan menyimpulkan teks eksposisi dan teks cerpen
benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Discovery Learning yang
diterapkan dengan menyajikan beberapa teks eksposisi dan teks cerpen pada kelas
delapan (VIII) dan kelas IX dengan permasalahan mengidentifikasi dan
menyimpulkan teks mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Discovery Learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja
penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan Discovery Learning, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi
juga dari internet serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari
sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah belum terbiasanya siswa belajar degan model
Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru
selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri
menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learning dapat
membuat mereka lebih meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan
sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning layak
dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
literasi, 5M, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery
Learning berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama
(tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
LAMPIRAN
1. RPP
Indikator Pengayaan
Indikator Pengayaan
4.5.3 .Merangkum teks eksposisi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan metode mind
mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca)
permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah
mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat
Pertemuan Pertama
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran reguler
Pengertian teks eksposisi
Unsur-unsur teks eksposisi: gagasan dan fakta-fakta.
Pola-pola pengembangan teks eksposisi
Simpulan teks eksposisi berdasarkan gagasan utamanya.
Jenis-jenis paragraf dalam teks eksposisi.
E. Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Scientific Learning
2) Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3) Metode pembelajaran : Diskusi, penugasan, ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
F. Media Pembelajaran
lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Cetak: buku, modul, dan gambar.
G. Sumber belajar
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia VIII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Modul/bahan ajar,
d. Sumber lain yang relevan
Pertemuan Ke-1
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
C. Kegiatan Penutup
Pertemuan ke-2
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
C. Kegiatan Penutup
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2) Keterampilan
2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan(lihat lampiran)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b) Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian
3. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
4. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media
pembelajaran.
5. PembelajaranPengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
▪Petunjuk
a.Kerjakanlah tugas secara berkelompok.
b.Setiap kelompok bertugas membaca teks eksposisi.
c.Setiap kelompok membaca dan mendata informasi yang
terdapat pada teks eksposisi yang dibaca
1.LKPD 1.1. Memahami isi Teks Eksposisi
hutan Sumatra akan musnah. Hilangnya hutan Sumatra akan diikuti oleh
memburuk. Kebakaran hutan masih terus terjadi dan penebangan liar semakin
Bersamaan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam oleh Pemerintah juga
semakin meningkat sebagai konsekuensi dari kebutuhan Pemerintah untuk
membayar utang negara. Belum lagi adanya otonomi daerah, yang mendorong
pemerintah lokal meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)-nya dengan
menebang hutan secara berlebihan.
Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah memprihatinkan.
Dalam kurun waktu lima puluh tahun, hutan alam Indonesia mengalami penurunan
luas sebesar 64 juta hektare. Pembukaan hutan alam di dataran rendah di Sulawesi
jumlah titik kebakaran yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan
Jambi.
lagi dengan rencana pembukaan kawasan hutan lindung untuk areal pertambangan.
Paragraf 1 1
2
3
4
Paragraf 2 1
2
3
4
Paragraf 3 1
2
3
4
Paragraf 4 1
2
3
4
Paragraf 5 1
2
3
4
A. Telaah RPP
Tujuan
Pesertadapat menelaahdan dapat memperbaikiRPP.
Nama Penyusun RPP :Maria Magdalena N Seran,S.Pd
Nama Penelaah RPP :
FORMAT TELAAHRPP
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saranti
ndak lanjut
A. IdentitasMataPe 1. Menuliskannamasekolah. V
lajaran/ Tema 2. Menuliskanmatapelajaran.
3. Menuliskankelasdansemester.
4. Menuliskanalokasiwaktu.
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saranti
ndak lanjut
B. KompetensiInti MenuliskanKI dengan lengkap dan benar. V
F Tujuan 1. Tujuanpembelajarandirumuskansatuataulebihuntuks V
Pembelajaran etiapindikatorpencapaiankompetensi.
2. Tujuanpembelajaranmengandungunsur:
audience(A), behavior(B),condition(C), dan
degree(D).
3. Tujuanpembelajarandirumuskanuntuksatu
pencapaian KD.
G. Materi 1. Memilihmateripembelajaranreguler,remedialdanpengaya V
Pembelajaran an sesuai dengankompetensi yang dikembangkan.
2. Cakupan
materipembelajaranreguler,remedial,danpengayaan
sesuai dengantuntutan KD, ketersediaan waktu,dan
perkembangan peserta didik.
3. Kedalamanmaterikemampuanpeserta didik.
H. Metode 1. Menerapkansatuataulebihmetodepembelajaran. V
Pembelajaran 2. Metodepembelajaranyangdipilihadalahpembelajaranakti
fyangefektifdanefisienmemfasilitasipesertadidikmencap
aiindikator-indikatorKDbesertakecakapanabad 21.
Hasil
No. Komponen Indikator Penilaian/Saranti
ndak lanjut
I. Media dan 1. Memanfaatkanmedia sesuaidenganindikator, V
Bahan karakteristikpesertadidik dankondisi sekolah.
2. Memanfaatkanbahansesuaidenganindikator,
karakteristikpesertadidik dankondisi sekolah
3. Memanfaatkanmediauntukmewujudkanpembelajaran
denganpendekatansaintifikataumodelmemadai.
4. Memanfaatkanbahanuntukmewujudkanpembelajarand
enganpendekatansaintifikataumodelmemadai.
5. Memilihmediauntukmenyampaikanpesanyangmenarik,
variatif,dan
sesuaidenganindikatorpencapaiankompetensi.
6. Memilihbahanuntukmenyampaikanpesanyangmenarik,
variatif,dan
sesuaidenganindikatorpencapaiankompetensi.
J SumberBelajar 1. Memanfaatkanlingkunganalamdan/atausosial.. V
2. Menggunakanbukutekspelajarandari
pemerintah(BukuPeserta didik danBukuGuru).
3. Merujukmateri-materi yang
diperolehmelaluiperpustakaan.
4. MenggunakanTIK/merujukalamatweb
tertentusebagaisumberbelajar.
K Penilaian 1. Mencantumkanteknik,bentuk,dancontohinstrumenpenil V
aian
padaranahsikap,pengetahuan,danketerampilansesuai
denganindikator.
2. Menyusunsampelbutirinstrumenpenilaian
sesuaikaidahpengembanganinstrumen
3. Mengembangkan
pedomanpenskoran(termasukrubrik)sesuaidenganinstru
L PembelajaranRe 1. Merumuskan
men. kegiatanpembelajaranremedialyangsesuai V
medial dengankarakteristikpeserta didik, alokasi waktu,sarana
danmedia pembelajaran.
2. Menuliskansalah satu atau
lebihaktivitaskegiatanpembelajaranremedial,berupa:
pembelajaran ulang,
bimbinganperorangan
belajar kelompok
tutor sebaya
M PembelajaranPe Merumuskan kegiatanpembelajaran V
ngayaan pengayaanyangsesuai
dengankarakteristikpeserta didik, alokasi
N Bahan Ajar waktu,sarana danmediapembelajaran.
Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD V
Oehoma , OKTOBER 2019
GURU MATA PELAJARAN
MARIA M.N Seran,S.Pd
NIP.197503022006042026
A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan abad 21
dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100
Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang
dibaca atau didengar
Menganalisis unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung
dari teks cerita pendek
Menjelaskan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung
dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
Menyusun cerita pendek berdasarkan kerangka dengan memperhatikan struktur
teks dan kebahasaan
D. Materi Pembelajaran
Pengertian teks cerpen
Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
Struktur teks narasi (cerpen)
Ciri-ciri kebahasaan teks narasi: kata/kalimat deskriptif, kata ekspresif, majas.
Model teks narasi cerpen.
F. Media Pembelajaran
lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Cetak: buku dan gambar.
G. Sumber belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi 2018. SMP/MTs.
Kelas VIII. Halaman 51 s.d 85.
Solatif (solusi siswa aktif ) Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs. Kelas IX Edisi Revisi 2018.
Halaman 51 s.d 56.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Minggu Ke-1 (6 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Unsur pembangun karya sastra
(cerpen) yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Unsur pembangun karya
sastra (cerpen) yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang
sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Unsur pembangun
karya sastra (cerpen) yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Unsur pembangun karya
sastra (cerpen) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
(pengolahan pengamatan dengan cara :
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Unsur pembangun karya
sastra (cerpen) berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi
:
Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Unsur pembangun karya sastra (cerpen)
J. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
6. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
2) Keterampilan
7. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda (lihat lampiran)
- Tertulis Uraian(lihat lampiran)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan(lihat lampiran)
Tugas Rumah
d) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
e) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
f) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian
8. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
9. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dapat berupa: pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu, sarana dan
media pembelajaran.
10. PembelajaranPengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran.
Kefamenanu,
Mengetahui
Plt Kepala SMPN Oehoma Guru Mata Pelajaran
2. DOKUMENTASI