PT Skripsi2
PT Skripsi2
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Disusun Oleh :
Tirta Wijaya
NIM: 107053002743
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 / 2011 M
MANAJEMEN PEMBINAAN JAMA’AH HAJI PADA
KBIH (KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI)
ULUL ALBAAB-TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh:
Tirta Wijaya
NIM: 107053002743
Pembimbing
1. Skripsi merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
2. Semua sumber yan saya gunakan sesuai dalam penulisan ini telah saya
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dai orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
Tirta Wijaya
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Sidang Munaqasyah
Anggota
Penguji I Penguji II
Pembimbing
panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan nikmat serta karuniaNya
sehingga tangan ini masih mampu menorehkan kata demi kata untuk menjadi sebuah
karya yang bermakna. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada para Nabi dan
mengikutinya hingga akhir zaman. Karena beliaulah yang menjadi suri tauladan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini,
baik berupa dorongan moril maupun materil, karena penulis yakin tanpa bantuan dan
dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang
1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
iv
membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen
Dakwah.
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah selalu
4. Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA dan Drs. Study Rizal, LK, MA selaku penguji
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini
Jakarta, dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
7. Ayahanda H. Eddy Sofyan dan Ibunda Hj. Satriani yang terus mendidik,
terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. Ayah dan mamahku tersayang
terima kasih untuk semua yang kalian berikan padaku baik dukungan materil,
do’a dan semangat, semoga Allah SWT membalas dengan limpahan kasih
iii
sayang, Ridho, kebarokahan dan kebaikan hidup di dunia maupun akherat, aa
sayang banget sama ayah dan mama, dan pasti terus berjuang untuk menjadi
kebanggan keluarga.
KBIH Ulul Albaab), Bapak Ir. H. Yudi (bagian umum KBIH Ulul Albaab),
Ibu Hj. Soleha Lukman SAG (pembimbing jama’ah haji KBIH Ulul Albaab),
dan Ibu Pipit (Sekertaris KBIH Ulul Albaab) yang telah mengijinkan,
kebaikan bagi seluruh pihak yang terdapat di dalam KBIH Ulul Albaab.
10. Selly Anggraeni H yang telah memberikan dukungan, do’a, dan semangat
iv
diskusinya, dan kebersamaannya. Semoga silaturahim ini dapat berlangsung
Akhir kata penulis berharap semoga segala usaha, bantuan, pengorbanan, do’a
dan harapan kita semua mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi segenap keluarga besar Jurusan Manajemen Dakwah pada
khususnya.
Tirta Wijaya
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dari manusia kepada Tuhan-Nya.1 Salah satu bentuk komunikasi manusia kepada
Tuhannya adalah dengan melakukan ritual ibadah haji. Dengan melakukan ritual
ibadah haji merupakan sarana untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat
Haji pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi umat islam
untuk melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci. Karena setiap tahun
sebagian kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah
haji.2
1
. A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001 ), cet. Ke-1, h. 180
2
. A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001 ), cet. Ke-1, h. 21
1
2
beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Haji diwajibkan atas orang-
Artinya :
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitulloh, maka sesungguhnya Allah
maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (QS : Ali Imran : 97)
Muslimah” arti haji menurut bahasa adalah menuju suatu tempat yang suci. Sedang
menurut syara’ haji berarti berziarah ke Bait Allah al haram, melakukan wukuf di
Arafah, dan Sa’I antara bukit Shafa dan Marwah, dengan cara tertentu dalam waktu
diwajibkan oleh Allah kepada seluruh ummat Islam yang telah mencapai (istitho’ah)
mampu, disebut aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan adalah ibadah. Haji
juga disebut sebagai ibadah puncak yang melambangkan ketaatan serta penyerahan
diri secara total kepada Allah baik secara fisik-material maupun spiritual.5
makna sangat penting. Dalam konteks Indonesia, ibadah haji tidak hanya dilihat
3
.Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung : Sinar baru Algensindo, 2002), cet.ke 1, hal.35
4
Ibrahim Muhammad al jamal, Fiqih Wanita, penerjemah anshori umar sitanggal, (Semarang
: CV. Asy-Syifa, 1986), h. 286
5
Ali Syari’ati, Haji (Bandung: Penerbit Pustaka, 2000 m), hal. 1
3
sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan kaum Muslimin bagi mereka
yang mampu tetapi juga memiliki makna sosiologis dan historis sangat berarti. Secara
sosiologis dan historis, dapat dikatakan bahwa perkembangan Islam Indonesia tidak
Oleh karena haji merupakan ibadah rutin tahunan yang melibatkan banyak
orang dan unsur, maka perlu dilakukan pembinaan bagi jama’ah haji guna
memberikan pengetahuan dan informasi yang penting serta berguna bagi calon
jama’ah agar proses pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan baik.
berdiri sejak tahun 2003 di Tangerang, dan mendapat izin penyelenggaraan haji dan
umroh pada tahun 2003. Total Jama’ah yang sudah diberangkatkan sampai dengan
tahun 2010 berjumlah 892 orang dan siap diberangkatkan sampai tahun 2015 kurang
lebih sebanyak 680 jama’ah, shingga total jama’ah yang siap diberangkatkan sampai
6
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta : FDK Press, 2008)
4
menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh KBIH Ulul Albaab kepada jama’ah
pembinaan jama’ah haji di KBIH ulul Albaab, maka penulis akan menuangkan dalam
1. Pembatasan Masalah
2. Perumusan Masalah
Agar perumusan masalah lebih terarah dan fokus, maka dalam penulisan
Tangerang ?
Albaab.
lain:
a. Ilmu Pengetahuan
b. Akademis
c. Praktisi
jamaah haji.
D. Metodologi Penelitian
1) Metode Penelitian
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Untuk memahami istilah penelitian kualitatif ini, perlu
memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau dari sifat penyajian
7
Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2000),
cet. Ke 11, h. 3
8
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis Statistik.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24
7
Subjek dari penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang
Bapak Drs. H. Yana Hadiansyah dan staff yang di wakili oleh Ir. H Yudi pada
KBIH Ulul Albaab Tangerang. Melalui pembinaan terhadap jama’ah haji yang
Sinai Raya Depan SMP PGRI, Villa Ilhami Kelapa Dua Tangerang 15830,
telf (021) 709 00 878. Waktu Penelitian dimulai pada bulan Februari dan
yang diperoleh dari metode ini merupakan data primer (utama) penelitian.
8
a) Observasi
dilakukan oleh KBIH Ulul Albaab dimulai sejak bulan februari dan
b) Wawancara
kepada Bapak Drs. H. Yana Hadiansyah dan Bapak Ir. H. Yudi yang
9
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2003)CET. Ke-4, h. 53
9
c) Dokumentasi
jama’ah haji di KBIH Ulul Albaab dan lain sebagainya yang dapat
10
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2003)CET. Ke-4, h. 73
10
e) Teknik Penulisan
penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi), yang disusun oleh
E. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus
skripsi yang membahas tentang ibadah haji, dan judul-judul skripsi tersebut
adalah:
1. Dzul Kifli “Manajemen Pelayanan jamaah haji dan umroh PT. PATUNA TOUR
manajemen pelayanan haji dan umroh oleh PT. PATUNA TOUR DAN TRAVEL
Persamaan
Dalam skripsi ini sama-sama membahas tentang fasilitas yang diberikan oleh
penyelenggara kegiatan Ibadah Haji dan Umroh kepada jama’ah yang bertujuan
Perbedaan
11
2. Iwan “ Strategi Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat
Dakwah 2010 yang berisi tentang strategi Kementrian Agama Kota Jakarta Barat
Persamaan
Dalam skripsi ini antara penulis dan saudara Iwan sama-sama membahas tentang
Perbedaan
Dalam skripsi ini terdapat perbedaan yang jelas antara penulis dengan saudara
Iwan, dimana letak perbedaannya adalah tentang apa yang menjadi focus
kepada jama’ah.
3. Siti Nur Alfisyah,”Manajemen Pembinaan calon Jama’ah Haji pada KBIH Al-
pembinaan yang dilakukan, selain melalui bimbingan manasik haji, terdapat pula
Persamaan
Persamaan yang penulis dan Saudari Siti Nur Alfisyah adalah tentang manajemen
Perbedaan
Perbedaan penelitian antara penulis dan saudari Siti Nur Alfisyah terdapat pada
tentang pembinaan mulai sejak sebelum berangkat, pada saat menunaikan ibadah
haji, dan pasca pelaksanaan ibadah haji. Sedangkan saudari Siti Nur Alfisyah
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, adapun pembahasannya secara
BAB I : PENDAHULUAN
TANGERANG.
BAB V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
yang berarti mengatur.1 selain itu, kata “to manage” mempunyai sinonim
memimpin atau dapat juga diartikan sebagai “pengurusan”. Dalam hal ini
1
Melayu SP. Hasibuan. Manajemen Dasar : pengertian dan masalah, (Jakarta : PT.
Gunung Agung, 1986) cet.II, h. 2
2
Jhon M, Echols, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta : PT Gramedia, 1996), h.375
3
Abdul Sani, Manajemen Organisasi, (jakarta : Bina Aksara, 1987 ), h.1
14
15
roda organisasi.4
sumber daya manusia maupun sumber daya alam secara efektif dan
efisien.
pada tujuan.
4
Miftah Thoha , Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku, (Jakarta
: PT. RajaGrafindo Persada, 1993), cet. ke - 5,h.10
5
G.R Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999),
h.14
6
Joseph L.Massie, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta : Erlangga, 1999), h. 9
16
kelompok orang-orang.
2 . Fungsi manajemen
merupakan suatu proses pemikiran, baik secara garis besar maupun ssecara
mendetail dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai kepastian yang
paling baik
17
Semua fungsi lainnya sangat bergantung pada fungsi ini, dimana fungsi
ini tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat,
cermat dan kontinyu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung dari
1. Prakiraan (forecasting)
manajer melihat keadaan yang keadaan yang akan datang atas dasar
Tujuan adalah suatu hal yang merupakan arah yang dituju oleh suatu
kegiatan yang hendak dicapai atau diingini oleh suatui organisasi atau
7
AM. Kadarman & Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen(buku panduan
mahasiswa),(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,1994), cet IV,h.47
8
T. Handoko, Manajemen Edisi II, (Yogyakarta : BPPE, 1991)cet V, h.24
18
3. Kebijakan (policies)
pengambilan keputusan.9
4. Program (Programimng).
5. Jadwal (Schedule)
berhasil baik.
6. Prosedur (Procedure)
9
Djati julitriarsa & John Suprianto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar,
(Yogyakarta:BPPE, 1998), cet. I, h.34
10
EK, Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,
(Jakarta : Bharata Karya Aksara , 1986), h.9
11
Julitriarsa & Suprianto, Manajemen Umum h.35
19
7. Anggaran (Budget)
Dalam sebuah perencanaan, hal yang harus dilakukan oleh seorang manajer
antara lain :
dilaksanakan dengan kondisi yang ada dalam rangka mencapai tujuan yang
dikehendaki.13
berarti alat atau badan. Ada ciri khusus dari orgnisasi yaitu adanya
12
Stephen P. Robin, Prilaku Organisasi, (ter : Hediyana Pujaatmika), (jsksrts :
Prenhallindo, 2000), cet.ke-8 jilid ke-1, h.3
13
Abdul rasyid Sholeh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : bulan bintang, 1993), cet
ke-3, h.46
20
karena denga dibaginya tindakan atau kegiatan dalam tugas akan lebih
kegiatan.
14
Ahmad Fadli HS, Organisasi dan Administrasi, (Jakarta : Manhalun Nasayiin Press,
2002) cet. 3, h.30
21
yang telah ditentukan oleh anggota organisasi agar sesuai dengan apa
yang direncanakan.17
ditentukan.
15
Fadli HS , Organisasi dan Administrasi, h.30
16
Handoko, Manajemen Edisi II, h.25
17
Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta : Al Amin Press,
1996), cet .I, h.35
22
3. Unsur-Unsur Manajemen
dalam suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini Abdul syani membagi
antaranya :
a. Man, yakni tenaga kerja manusia, sumber daya manusia (SDM) yang ada
pada sebuah lembaga, SDM yang ada akan berpengaruh pada lancer
dilaksanakan.
tersebut dapat diperoleh dari pemerintah setempat atau dari donator yang
dakwah. Disamping itu, dana juga dapat diperoleh dari lembaga usaha
yang dikembangkan.
c. Methods, yakni cara atau sistem untuk mencapai tujuan. Dalam penentuan
atau misi lembaga. Bahan ini harus mendukung proses pencapaian tujuan
e. Machines, yakni alat-alat yang diperlukan, dalam hal ini alat-alat yang
f. Market, yakni tempat untuk menawarkan hasil produksi dalam hal ini,
B. Pembinaan jamaah.
18
Abdul syani, Manajemen Organisasi. H. 28
19
H. Zaini Muchtarom, M.A. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah (Yogyakarta : Al-amin
Press,1996), h.43
24
proses, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan
mengisi akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat berbagai
atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya
berkembang atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian
ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan, proses atau
pernyataan dari suatu tujuan dan kedua pembinaan itu bisa menunjukkan
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia,( jakarta :
Balai Pustaka, 1997), h.134
21
BP4 DKI Jakarta, Membina keluarga Saqinah, (Jakarta : Gema Insani Press, 1999),
h.138
22
Majdi Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, (Jakarta : Gema Insani Press, 1999), h. 138
25
23
Moh. E. Ayub, dkk, Manajemen Masjid, (Jakarta ; Gema Insani press, 1996), h. 128
24
Prisma Creative, Risalah Penyubur Iman, (Jakarta : prisma Creative, 2007)
25
Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan alih bahasa M. Anis Matta, Pengantar
Studi Aqidah Islam, (Jakarta : Robbani Press, 1998 ), cet I, h. 114
26
tersebut sangat diperlukan sejak dini bahkan sebelum calon jama’ah haji
tatap muka, media cetak dan elektronik, internet, konsultasi telepon, dan
26
Achmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji : Studi kasus dan Telaah
Implementasi Knowledge Workers, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2001) cet. I, h.71-72
27
Achmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji : Studi kasus dan Telaah
Implementasi Knowledge Workers, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2001) cet. I, h.73
27
ibadah social.28
bentuk buku bimbingan dan pola pembinaan yang dijadikan sebagai dasar
yang dilakukan oleh pemerintah, juga dapat dilakukan secara mandiri atas
1. Pengertian Haji
2. Hukum Haji
28
Achmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji : Studi kasus dan Telaah
Implementasi Knowledge Workers, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2001) cet. I, h.73
29
Achmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji : Studi kasus dan Telaah
Implementasi Knowledge Workers, (Jakarta : Zikrul Hakim, 2001) cet. I, h.73
30
KH. Nuruddin Shiddiq, LC . Tuntunan Manasik Haji, Jakarta. 1993, h.2
28
Ibadah haji diwajibkan Allah SWT kepada kaum muslimin yang telah
seumur hidup yang kedua kali dan seterusnya adalah sunnah. Akan tetapi bagi
yang jauh”.
dan dikatakan pula dalam Firman Allah SWT yang lain dalam Al-Qur’an
31
Buku panduan manasik Haji, Departemen Agama RI, 2007, h. 14
29
Dengan ayat Al-Qur’an di atas, maka menunaikan ibadah haji bagi seorang
hukumnya.
3. Syarat Haji
a. Islam
b. Baligh (dewasa)
ibadah haji ditinjau dari segi jasmani dan rohani, ekonomi, dan
keamanan
- Jasmani, sehat dan kuat agar tidak sulit melakanakan ibadah haji
aman bagi keluarg dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab
4. Rukun Haji
Rukun haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah
haji dan tidak dapat diganti dengan yang lain, walaupun dengan dam. Jika
a. Ihram (niat)
b. Wukuf di Arafah
c. Tawaf ifadah
d. Sa’i
e. Cukur
f. Tertib
5. Wajib Haji
ibadah Haji
f. Tawaf wada.
6. Macam-macam Haji
Pelaksanaan Haji Ifrad terbebas dari Dam (denda atas kesalahan yang
D. Jamaah Haji
32
Prof. Dr. H. Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta, Djembatan, 1992),
h. 486-487
33
negara.33
Dalam buku Fiqih Empat Mazhab bagian ibadat (puasa, zakat, haji,
pula.34
Sebagai salah satu rukun Islam, ibadah haji diwajibkan satu kali
33
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta : FDK Press, 2008), hal.
45
34
Abdurrahman al-Zaziri, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji, Kurban),
(Jakarta : Darul Ulum Press, 1996), cet. Ke-1, h. 177
35
Abdul Halim, Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002),
h. 84
36
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji, (Pusat Kesehatan Haji
Kementrian Kesehatan RI : 2010), h.9
34
37
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji, (Pusat Kesehatan Haji
Kementrian Kesehatan RI : 2010), h.9-10
BAB lll
A. Profil
Yayasan / KBIH ULUL ALBAAB adalah sebuah yayasan yang bergerak pada
bidang jasa pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Berdiri sejak
tahun 2003 di Tangerang, dan mendapat izin penyelenggaraan haji dan umroh pada
tahun 2003. Yayasan Ulul Albaab beralamat di JL. Gerbang Sinai Raya Depan SMP
PGRI, Villa Ilhami Kelapa Dua, Tangerang 15830. Dengan memiliki izin dari
keputusan Menteri Agama Nomor 396 Tahun 2003 (SK. DEPAG. R.I
Ulul Albaab.1
berjumlah 892 orang dan siap diberangkatkan sampai tahun 2015 kurang lebih
sebanyak 680 jama’ah, sehingga total jama’ah yang siap diberangkatkan sampai
1
Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. H. Yana Hadiansyah, pada tanggal 30 mei 2011 di
kantor Ulul Albaab
36
37
Visi :
lingkungannya. ”
Misi :
Maksud dan tujuan didirikannya KBIH Yayasan Ulul Albaab ini adalah :
Pada awal Yayasan Ulul Albaab berdiri di tahun 2003, Jumlah Jama’ah Haji
diberangkatkan melonjak hingga mencapai 90 orang. Lambat laun jama’ah pun terus
mengalami penambahan jumlah, bahkan di tahun 2007 jama’ah haji yang berhasil di
berangkatkan mencapai 172 orang. Namun di tahun 2008 jumlah jama’ah haji yang
diberangkatkan mengalami penurunan menjadi 162 jama’ah. Siklus naik turun jumlah
jama’ah yang diberangkatkan oleh KBIH Ulul Albaab memang sangat lumrah terjadi,
namun dengan kerja sama tim dan manajemen yang baik, jumlah jama’ah yang siap
diberangkatkan pun relatif stabil dan menjurus meningkat, bahkan jumlah calon
jamaah haji sudah mencapai 540 orang yang siap diberangkatan hingga tahun 2015.
39
E. Pembimbing Ibadah
H. Yana Hadiansyah
H. Irvan Hilmy
F. Fasilitas Pelayanan
- Bimbingan
jamaah haji akan mendapatkan bimbingan manasik haji baik secara teori maupun
praktek dari petugas yang berpengalaman dan professional, serta praktek manasik haji
Memberikan bimbingan dan panduan pada saat melaksanakan ibadah haji dan
- Pendampingan Ziarah
2
Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. H. Yana Hadiansyah, pada tanggal 30 mei 2011 di
kantor Ulul Albaab
40
- Transportasi
untuk barang.
- Umroh
G. Struktur Organisasi
pihak Departemen Agama. KBIH menyadari sebagai mitra pemerintah, KBIH harus
pembinaan terbaik kepada seluruh jama’ah dalam seluruh proses, mulai dari
pendaftaran, bimbingan manasik haji, bimbingan pada saat pelaksanaan ibadah Haji
Haji) di tanah air berupa bimbingan manasik haji baik teori maupun praktek.
Bimbingan manasik haji ini dilakukan langsung di kantor Yayasan, di Masjid Islamic
Village dan untuk prakteknya di asrama Pondok Gede Jakarta. Bimbingan manasik
haji diselenggarakan setiap hari minggu sebanyak 18x pertemuan, 8 kali pembahasan
fiqih, dan 10 kali pertemuan manasik yang meliputi pra manasik dan manasik / teori.
Pra manasik merupakan kegiatan yang menjelaskan fiqih ibadah yaitu tentang cara
ibadah yang biasa dilakukan di Tanah Suci tetapi jarang dilakukan di Tanah Air,
misalnya : Tayamum, Shalat jenazah, shalat jamak, Qashar dan ibadah lainnya.
Tatacara ibadah ini langsung dipraktekkan sampai jama’ah memahami dan dapat
melakukannya
Manasik teori merupakan kegiatan yang berisi tentang cara memakai pakaian
Ihrom, larangan ketika Ihrom, Thawaf, sa’I, wukuf, lontar jumroh, dan amalan-
amalan lain yang menyangkut pelaksanaan ibadah Haji. Penjelasan teori ini
mengambil dari berbagai sumber dan dipimpin langsung oleh pembimbing KBIH
yaitu tim pembimbing Ulul Albaab, yang bertempat di aula haji Islamic Village
pun mendapatkan bimbingan dalam bentuk Praktek lapangan, kegiatan ini mengacu
43
pada keadaan sebenarnya yaitu dengan membuat miniatur Ka’bah, maqom Ibrohim.
Tempat sa’i, jamarot, dan atribut lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan dilapangan
sekitar sekretariat KBIH dan dibimbing langsung oleh : Tim pembimbing Ulul
Albaab. Selain penjelasan teori dan praktek, dilakukan juga diskusi interaktif seputar
KBIH Ulul Albaab juga menyediakan buku panduan haji yang dibagikan
kepada calon jamaah sebagai bentuk pelayanan untuk para jama’ah dan
Pemberangkatan
perlengkapan. Pada pertemuan ini KBIH Ulul Albaab memberikan informasi kepada
Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian menuju Bandara King Abdul Aziz, Arab Saudi.
3
Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji, KBIH Ulul Albaab tahun 2000 / 2011
44
Setelah sampai di Arab Saudi baik di Mekkah ataupun Madinah tidak ada
satupun kegiatan jama’ah yang terlepas dari pengawasan, bimbingan dan pembinaan
Mekkah antara lain : Thawaf Qudum dan umroh, ibadah di masjidil haram,
pemotongan hewan qurban, Ziarah ke jabal tsur, Jabal Nur, jabal Rahmah, dan
karena melakukan Haji Tamattu, Tausiyah, Wukuf, melontar Jumroh Ula, Wustho,
dan Aqobah, ceramah agama tentang fathul Mekkah (penakulukan kota Mekkah),
antara lain : Sholat Arba’in, Ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, pemakaman
baqi’, ziarah ke masjid Quba, Qiblatain, dan Jabal Uhud, Taushiah Agama,
Kemudian apabila seluruh rangkaian kegiatan Haji telah selesai maka jama’ah
akan pulang ke Tanah Air sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh
4
Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH Ulul Albaab pada tahun 2000 / 2011
45
jama’ah pun sudah kembali kepada keluarga masing-masing. KBIH Ulul Albaab pun
merancang berbagai program bagi para alumni untuk merekatkan silaturahmi antara
jama’ah dan pengurus KBIH Ulul Albaab. Dan program-program tersebut adalah :
- Program pemberdayaan dana zakat dan wakaf dari para jamaah mencakup:
Berbagai program yang diberikan oleh KBIH Ulul Albaab kepada alumni jama’ah
haji, merupakan upaya untuk dapat terus menjalin silaturahim yang baik. Dari
program-program yang diberikan pun dapat dilihat bahwa KBIH Ulul Albaab
shodaqoh, dan wakaf dari jama’ah dan alumni jama’ah haji di KBIH Ulul Albaab. 6
5
Arsip Kegiatan Program-Program Pembinaan pada KBIH Ulul Albaab
6
Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. H. Yana Hadiansyah, pada tanggal 30 mei 2011 di
kantor Ulul Albaab
BAB IV
1. Perencanaan (Planning)
Setiap usaha apapun tujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan
budget .1
a. Perkiraan (Forecasting)
dengan dasar perkiraan dan menggunakan perhitungan yang rasional dan fakta
yang ada.
depan, yaitu suatu keadaan yang belajar dan penuh ketidakpastian kondisi
1
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), cet.v, h.50
47
48
tenaga pelaksana, serta persediaan fasilitas sarana dan prasarana lainnya yang
saat kegiatan pembinaan ternyata Pembina tersebut sibuk dikarenakan suatu hal
yang akhirnya ia tidak dapat melakukan tugas, maka dengan perkiraan dan
bahwa jama’ah haji berasal dari latar belakang yang berbeda seperti kondisi
adalah :
terorganisir
karena rencana pembinaan jama’ah akan berjalan dengan baik, apabila terlebih
dahulu diketahui apa yang menjadi sasaran dari pembinaan tersebut. Dan yang
menjadi sasaran dari perencanan pembinaan adalah seluruh jama’ah haji di KBIH
Ulul Albaab.
ibadah yang dilakukan oleh jama’ah haji. Adapun kebijakan tersebut adalah.
kalimat talbiyah)2
d. Sa’i, yakni berlari-lari kecil dari bukit Shafa menuju bukit marwah
sebanyak 7 kali
f. Tertib, yakni mengikuti seluruh rangkaian rukun haji sesuai dengan aturan
- Wajib Haji
dilangar ibadah Hajinya tetap syah, tetapi wajib membayar dendam atau
Dam.3
a. Niat Ihram dari Miqot (tempat yang ditentukan pada masa tertentu)
2
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (bandung : Sinar Baru Algensindo, 2002), cet.ke-3, h 252-253
3
Buku Tuntunan Praktis Ibadah Haji (KBIH Ulul Albaab, Tangerang) h,4
51
d. Melontar tiga jumroh ula, wustha dan aqabah dimana tiap jumroh
tergelincir matahari.
Haji
g. Tawaf wada.
1. Persiapan Keberangkatan
lingkungan sekitar.
bekal dalam bentuk materi atau uang baik untuk bekal selama di
2. Pemberangkatan.
Kloter : 41
sebelum keberangkatan
Gede.
pelepasan di Masjid “Al-Istighna” Islamic Village yang disaksikan oleh keluarga dan
Kabupaten tangerang (Bpk. H. Heri dan kawan-kawan). Calon jama’ah cukup diantar
berangkat menuju Asrama haji di pondok gede dan sampai pada pukul 16.30 WIB,
kedatangan Bandara King Abdul Aziz. Jama’ah pria dan wanita berbris
dan koper besrta barang bawaan jama’ah yang dilakukan oleh imigrasi Arab
Saudi dan koper besar jama’ah diurus porter airport / Karom . Setelah
(pemondokkan) di Makkah.
hewan Qurban, ziarah ke jabal Tsur, jabal Nur, Jabal Rahmah, Orientasi
b. Ihram, bagi laki-laki, memakai dua helai kain yang tidak berjahit,
do’a
sekitar Ka’bah.
berd’oa
ibadah Umroh4
2. Berihram
dan berdzikir
6. Wukuf di Arafah
44
Buku Tuntunan Praktis Ibadah Umroh (KBIH Ulul Albaab) h.6-22
57
Wukuf berakhir
7. Mabit di Muzdalifah
masing
Dzulhijah
berqurban.
berbagai kegiatan,
2. Pengorganisasian (Organizing)
kesatuan organisasi.
mengambil keputusan.
jawab bersama.
3. Penggerakan (Actuating)
kepemimpinan (leadership).
a. Pembimbingan
pengalaman
b. Penjalinan hubungan
62
dengan jama’ah. Dalam hal ini KBIH Ulul Albaab telah berupaya
tercapai.
setiap tahunnya
4. Pengawasan (Controlling)
pelaksanaan pembinaan
yang diterima.5
secara tak langsung. Akan tetapi pada tahap pembinaan jama’ah haji,
5
Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. H. Yana Herdiansyah (Ketua KBIH Ulul Albaab) pada
tanggal 30 mei 2011 di kantor Ulul Albaab
6
Wawancara pribadi dengan Bapak Drs. H. Yana Herdiansyah (Ketua KBIH Ulul Albaab) pada
tanggal 30 mei 2011 di kantor Ulul Albaab
64
B. ANALISIS MANAJEMEN
merupakan aplikasi atau penerapan dari fungsi manajemen yang terdiri dari
umum KBIH Ulul Albaab telah melakukan kegiatan manajemen dengan baik
bimbingan manasik haji bagi jama’ah haji sehingga seluruh hal wajib dan
terpenuhi.
65
dan peraturan yang ketat bagi seluruh staf yang terlibat dan termasuk dalam
oleh seluruh pejabat, dimulai dari pejabat tertinggi sampai terbawah dalam
Ulul Albaab, ketua memiliki peran yang sangat penting agar kegiatan
selurh staf dengan cara yang sopan dan santun, bahasa sederhana yang mudah
66
dimengerti dan rendah hati, meskipun dengan suara yang tidak terlalu lantang,
dengan baik, sehingga efenya dalah seluruh pengurus mampu bekerja secara
maximal, professional dan amanah maka kegiatn pembinaan bagi jama’ah pun
menjadi tanggung jawab wajib pemimpin KBIH Ulul Albaab yaitu bapak Drs.
H. yana Hadiansyah dengan dibantu seluruh staff, karena tidak mungkin ketua
mampu mengawsi setiap detil yang terjadi pada saat kegiatan pembinaan
berlangsung. Menurut apa yang penulis teliti dan amati, pada saat melakukan
pembinaan jama’ah paska pelaksanaan ibadah haji dengan dibantu staff yang
jama’ah yang dilakukan oleh KBIH Ulul Albaab kepada jama’ah. Dimulai
bimbingan manasik haji baik secara teori dan praktek. Pada saat
mendapatkan informasi yang jelas dan akurat untuk melaksanakan ibadah Haji
diberikan pada saat kegiatn ibadah haji berlangsung. Dalam hal ini program
kegiatan haji dan umroh, beserta kegiatan wajib ataupun sunnah sejak awal
yang dilakukan berlangsung dengan baik, hal ini dapat dibuktikan dari
komentar alumni jama’ah haji yang mengaku sangat puas dengan program
dan kegiatan pembinaan jama’ah yang diberikan oleh KBIH Ulul Albaab,
68
sehingga jama’aah haji pada KBIH Ulul Albaab mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun.
program pembinaan yang diberikan oleh KBIH Ulul Albaab kepada jama’ah
haji paska atau setelah pelaksanaan prosesi ibadah haji selesai dilaksanakan.
program yang variatif, produktif dan bermanfaat besar bagi masyarakat luas.
tidak memungut biaya apapun dari orang tua, karena sekolah ini memang
Albaab.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
haji. Dimulai dengan proses bimbingan manasik haji baik teori mapun
70
71
diberikan oleh KBIH KBIH ulul Albaab terbagi dalam 3 bagian, yaitu
program ini sebagian besar dirancang oleh KBIH Ulul Albaab, namun
yang mendapat persetujuan dari yayasan atau KBIH Ulul Albaab, dan
dhu’afa
B. Saran-saran
tersampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Al- Jaziri Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji,
Ayub, Moh e, dkk, Manajemen Masjid, (Jakarta ; Gema Insani press, 1996), h. 128
Buku Tuntunan Praktis Ibadah Haji (KBIH Ulul Albaab, Tangerang) h,4
BP4 DKI Jakarta, Membina keluarga Saqinah, (Jakarta : Gema Insani Press, 1999),
h.138
Fadli, Ahmad HS, Organisasi dan Administrasi, (Jakarta : Manhalun Nasayiin Press,
Halim,Abdul Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2002), h. 84
Hasibuan, Melayu SP.. Manajemen Dasar : Pengertian dan Masalah, (Jakarta : PT.
138
Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan alih bahasa M. Anis Matta, Pengantar
Leslie W dan G.R Terry,. Rue, Dasar-dasar manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara,
1999), h.14
2008), hal. 45
cet.v,h.50
180
Nidjam, Achmad dan Alatief Hanan, Manajemen Haji : Studi kasus dan Telaah
73
1992), h. 486-487
252-253
Sholeh, Abdul rasyid, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : bulan bintang, 1993), cet
ke-3, h.46
Udaya, yusuf dan AM. Kadarman, Pengantar Ilmu Manajemen (buku panduan
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
ISLAMIC VILLAGE
PEDOMAN WAWANCARA
Jawab:
“Yayasan atau KBIH Ulul Albaab saya dirikan atas ide ataupun inisiatif
tambahan lain yang tidak jama’ah tau rincian jelasnya kemana saja uang
mendirikan sebuah yayasan atau KBIH yang kemudian diberi nama Ulul
Albaab artinya orang-orang yang berfikir. Kendala awal pun muncul ketika
saya harus menebus akte yayasan, karena saya tak punya uang, jadinya saya
membayar akte tersebut dengan kacamata yang saya jual secara berkeliling.
Akhirnya pada tahun 2003 KBIH Ulul Albaab. Akhirnya 11 jama’ah berhasil
kami berangkatkan dan selamat sampai kembali ke tanah air. Namuan pada
tahun 2003 saya belum menjadi pembimbing jama’ah melainkan bapak H.
Irvan Hilmy. Pada tahun 2004 baru saya diberi oleh Allah SWT untuk
sampai akhirnya pulang. Pada tahun 2004 ini KBIH Ulul Albaab mengalami
transisi menuju KBIH yang professional dengan bapak Ir. H. Yudi yang
Jawab :
“Pendiri pertama KBIH Ulul Albaab adalah saya sendiri, yang kemudian di
Jawab :
“saya selalu melakukan breafing atau pertemun rutin beserta seluruh pengurus
KBIH Ulul Albaab. Dalam breafing yang saya lakukan, saya menciptakan
pengurus agar mampu bekerja dengan jujur, penuh etika, sopan santun dan
amanah, sehingga keberkahan insya Allah akan mendekati. Evaluasi pun rutin
Jawab :
karena jama’ah mengingkan saya dan Bapak H. Yudi untuk selalu ada di
oleh staff, seperti laporan keuangan, operasional dan absensi jama’ah pada
saat melakukan menasik. Dan pengawasan yang menurut saya penting dan
5. Strategi pemasaran seperti apa yang dilakukan untuk menarik jama’ah oleh
Jawab :
itu mubadzir, hanya 1 spanduk yang kami punya dan itu berada d base camp.
Daripada dana pemasaran saya gunakan untuk membuat spanduk lebih baik
saya undang anak-anak yatim untuk makan kemudian mereka diminta untuk
Jabatan : Umum
Albaab ?
Jawab :
KBIH Ulul Albaab) melakukan rancangan program dan kegiatan yang harus
apa yang kita lakukan, hal lain yang dilakukan adalah penentuan dan
penetapan tujuan, penentuan perumusan, dan penetapan kebijakan, dimana
bimbingan pra dan manasik, pada saat melaksanakan prosesi ibadah haji dan
Prosedur (SOP)”
direncanakan di awal dan ini dilakukan oleh seluruh pengurus yang telah di
“pengawasan dilakukan oleh ketua dalam kegiatan pembinaan, dan ketua pada
KBIH Ulul Albaab yaitu Bapak H. Yana Hadiansyah,, namun tidak semua
Jawab :
“program program yang kami berikan kepada jama’ah pra atau sebelum
kali pertemuan yang meliputi pra manasik, manasik teori, dan praktek”
tetap diawasi oleh KBIH atau yayasan Ulul Albaab, program-program yang
disusun oleh KBIH ull Albaab diantaranya : pertemuan rutin tahunan seluruh
alumni jama’ah haji pada saat halal bihalal, pengajia bulanan yang rutin
Besar Islam (PHBI), koperasi Ulul Albaab, mengadakan sekolah gratis khusus
untuk anak yatim dan dhuafa, serta membuka kegiatan wirausaha yang
dilakukan bersama masyarakat sekitar. Seluruh kegiatan pembinaan jama’ah
ini didanai oleh jama’ah haji dan alumni jama’ah haji Ulul Albaab”
Jawab :
“kegiatan atau tugas utama KBIH Ulul albaab pada awalnya adalah membantu
baik haji ataupun umroh dan mengantar jama’ah sampai bandara saja, namun
KBIH ulul Albaab melakukan pembinaan langsung juga selama di Tanah suci
(Ir. H. Yudi)