Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(KEPATUHAN MINUM OBAT)

Disusun Oleh:

Adthan Dio Trefes Molewe Suriani


Sr Agustina Talu Selfilia Row
Andreas Joseph Djayadi Yolanda Sandy
Angelina Sumeng Septrianto Marannu
Apriana Bura Novrecia Dwika Timbang
Aprilia Putri Pricilia Serlyanti Tangdiseru
Rosalina Daud Reza Aditya Sima

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Cabang Ilmu : Keperawatan Kesehatan Jiwa .


Topik : Kepatuhan Minum Obat.
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Desember 2019.
Waktu : 30 Menit.
Tempat : Ruangan Ketapang, RSKD Dadi Provinsi Sul-Sel
Sasaran : Pasien diruangan Ketapang.
Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi dan Tanya jawab.
Media : Banner.
Materi : Terlampir

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, klien mampu memahami tentang dampak
yang ditimbulkan karena putus minum obat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ini, pasien mampu:
a) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus minum obat.
b) Menjelaskan penyebab terjadinya putus minum obat.
c) Menjelaskan masalah yang ditimbulkan ketika putus minum obat.
d) Menjelaskan cara yang dilakukan untuk menghindari putus minum obat.
B. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan pada penyuluhan ini adalah metode:
1. Diskusi dan tanya jawab.
2. Demonstrasi dan Redemonstrasi.
C. Pokok Bahasan
Kepatuhan minum obat.
D. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian putus minum obat.
2. Penyebab terjadinya putus minum obat.
3. Masalah yang ditimbulkan jika putus minum obat.
4. Cara yang dilakukan untuk menghindari putus minum obat.
5. Kapan berhenti minum obat?
E. Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal :Kamis, 5 Desember 2019.
Tempat : Ruangan Ketapang.
Pukul : 10.00 WITA – 10.30 WITA.
F. Susunan Pelaksanaan
Leader : Andreas Joseph Djayadi
Co- Leader : Suriani
Fasilitator : Adthan Dio Trefes Molewe, Angelina Sumeng, Apriana
Bura, Aprilia Putri, Selfilia Ra’u, Septrianto Marannu,
Novrecia Dwika Timbang, Pricilia Serlyanti Tangdiseru,
Reza Aditya Sima.
Observer : Sr. Agustina Talu, Yolanda Sandi, Rosliana Daud.

G. Media
Pelaksanaan penyuluhan ini menggunakan media sebagai berikut:
1. Banner
H. Pengorganisasian dan uraian tugas:
1. Leader
a) Memimpin berlangsungnya penyuluhan.
b) merencanakan, mengontrol, dan mengatur berlangsungnya penyuluhan.
c) menyampaikan meteri sesuai penyuluhan.
d) memimpin kelompok diskusi
2. Co-Leader
a) Membuka acara.
b) Mendampingi leader.
c) Mengambil alih posisi leader jika leader dibloking.
d) Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader.
e) menutup acara.
3. Fasilitator
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b) Memberikan stimulus, motivasi anggota kelompok untuk aktif mengikuti
berlangsungnya penyuluhan.
4. Observer
a) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format tersedia).
b) Mengawasi berlangsungnya penyuluhan dari mulai persiapan, proses
hingga penutup.
I. Setting Tempat

Keterangan:

: Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien

J. Kegiatan

No Tahap Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan a. Memberi salam terapeutik. 5 Menit
b. Menjelaskan tujuan .
c. Kontrak waktu.
2. Penyajian a. Menggali pengetahuan klien tentang putus obat. 15 menit
b. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus
obat.
c. Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat.
d. Menjelaskan masalah yang ditimbulkan karena
putus obat.
e. Menjelaskan cara yang dilakukan agar tidak
terjadi putus obat.
f. Memperagakan cara yang digunakan untuk
minum obat.
3. Penutup a. Memberikan kesempatan pada sasaran untuk 10 e
bertanya. ni
b. Menjelaskan kembali hal yang belum dimengerti t
oleh sasaran.
c. Menanyakan kembali materi yang telah
diberikan.
d. Salam Terapeutik.

K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Klien mau menerima petugacs dan pembimbing.
b) Klien mengerti maksud dan tujuan penyuluhan setelah dilakukan kontrak.
c) Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang telah direncanakan 40
menit.
d) Ners dapat menyiapkan alat dan media sesuai dengan yang diperlukan.
2. Evaluasi proses
a) Peserta yang hadir 100% dapat berperan aktif.
b) Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
c) Selama acara berlangsung peserta diharapkan tidak ada yang
meninggalkan acara penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a) Klien mengerti dan memahami materi penyuluhan.
b) Terlaksananya penyuluhan dengan baik.
L. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Apa yang dimaksud dengan putus obat
Putus obat adalah penghentian penggunaan obat-obatan jiwa tanpa
persetujuan dokter yang memberi terapi dan dapat mengakibatkan pasien
menjadi kambuh kembali.
2. Penyebab putus obat
Ada beberapa hal yang menyebabkan pasien jiwa putus obat,
diantaranya adalah:
a) Pasien merasa bosan.
b) Keluarga kurang perhatian.
c) Pasien merasa sudah sembuh.
d) Takut efek samping obat.
e) Kurang motivasi.
f) Kurang pengawasan.
g) Jarak rumah yang jauh dari rumah sakit.
3. Akibat yang ditimbulkan karena putus obat
Akibat putus obat biasanya pasien yang tadinya sudah tenang,
mampu melakukan aktivitas sendiri tanpa dibantu menjadi kembali gaduh,
gelisah, susah diatur, tidak tenang. Akhirnya menyulitkan keluarga sendiri.
4. Cara apa yang dilakukan untuk minum obat secara tepat.
Ada 6 benar pemberian obat, antara lain:
a) Benar pasien.
b) Benar obat.
c) Benar dosis.
d) Benar cara.
e) Benar waktu.
f) “saat ini, obat ini hanya diminum oleh saya (masing-masing pasien).
Contoh pmberian 3X sehari berarti setiap 8 jam sekali (1 hari : 24 jam,
berarti 24 jam dibagi 3 = 8 jam sekali).
Dan selalu ingat bahwa harus terus-menerus ingat untuk minum obat.
Pastikan bahwa obatnya benar-benar tertelan.
5. Kapan Berhenti Minum Obat ?
Berhenti minum obat saat ada instruksi dari dokter. Jika putus obat
atau minum obat tidak teratur (tidak sesuai saran dokter) dipastikan
penderita akan kembali kambuh.

Anda mungkin juga menyukai