Makalah Strawberry
Makalah Strawberry
Disusun oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroberi atau arbei atau strawberry yang disebut “soft fruit” merupakan buah
subtropis yang penting di dunia. Walaupun bukan tanaman asli indonesia, tetapi
tanaman stroberi mempunyai prospek yang baik dikembangkan di wilayah
Indonesia, terutama bila diusahakan secara intensi. Salah satu spesies tanaman
stroberi yaitu Fragaria vesca L. merupakan jenis stroberi yang pertama kali
masuk dan berkembang di Indonesia. Pengembangan komoditas yang berpola
agribisnis dan agroindustri dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber
pendapatan dalam sektor pertanian (Budiman dan Saraswati, 2008) Namun
sering kali stroberi turun kualitasnya akibat penyakit khususnya penyakit Busuk
rizopus.
Penyakit tanaman dapat diartikan ganguan terhadap tanaman yang disebabkan
oleh pathogen dan non pathogen yang menyebabkan terganggunya proses
pertumbuhan pada bagian-bagian tertentu dari tanaman yang tidak dapat berjalan
sesuai fungsinya dengan normal dan dengan baik sehingga menghambat
pertumbuhan pada tanaman. Penyebaran penyakit phatogen dapat melalui jamur,
bakteri, riketsia. Miklopasma, spiroplasma dan hama yang membawa virus.
BAB II
ISI
Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan parasit yang
terspesialisasi pada hewan. Mereka ditemukan di berbagai substrat organik, termasuk
"buah dan sayuran matang", jeli, sirup, kulit, roti, kacang tanah, dan tembakau.
Beberapa spesies Rhizopus adalah agen oportunistik dari zigomikosis manusia
(infeksi jamur) dan bisa berakibat fatal. Infeksi Rhizopus juga bisa menjadi
komplikasi ketoasidosis diabetik. Genus yang tersebar luas ini mencakup setidaknya
delapan spesies.
Rhizopus, perbesaran 400x
Spesies Rhizopus tumbuh sebagai hifa berbentuk filamen dan bercabang yang
umumnya tidak memiliki dinding silang (yaitu koenositik). Mereka berkembang biak
dengan membentuk spora aseksual dan seksual. Dalam reproduksi
aseksual, sporangiospora diproduksi di dalam struktur berbentuk bola,
yaitu sporangium. Sporangium didukung oleh kolumela apophysate besar di atas
tangkai yang panjang, sporangiofor. Sporangiofor muncul di antara rizoid khas yang
mirip akar. Dalam reproduksi seksual, zigospora gelap diproduksi pada titik di mana
dua miselium yang kompatibel melebur. Setelah berkecambah, zigospora
menghasilkan koloni yang secara genetis berbeda dari induk-induknya.
Gejala:
1. buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan akan
mengeluarkan cairan keruh.
2. di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup miselium jamur
berwarna putih dan spora hitam.
Jamur ini dilaporkan berasal dari Pakistan dan India. Jamur ini cepat berkembang
dan menghasilkan biakan berwarna abu-abu sampai hitam apabila disporulasi. Hifa
menghasilkan enzim pectinolytic yang merusak lamella tengah, menginfeksi jaringan
dan menjaikannya lunak, busuk berair.
Pada buah yang terserang rhizopus stolonifer, umumnya adalah buah-buah yang
tua. Penyakit ini paling banyak dijumpai pada buah yang telah dipanen. Mula-mula
buah lebam, dalam satu malam pada buah dijumpai misellium berwarna putih dan
menutupi permukaan buah. Buah yang terserang lama-kelamaan akan mengering dan
berwarna hitam yang merupakan koloni jamur. Hal ini sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup
misellium jamur berwarna putih dan spora hitam.
Daur Hidup
Spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara dan dapat dijumpai pada
buah dan di penyimpanan karena patogen ini tidak dapat melakukan penetrasi pada
tanaman sehat, tanpa mengalami pelukaan pada permukaan buah. Patogen ini hanya
dapat masuk melalui luka yang terjadi pada waktu pemanenan, transportasi,
perawatan hasil panen dan pemeliharaan tanaman.
Pengendalian Penyakit
1. Menyeterilkan cetakan Roti sebelum dan sesudah pemakaian.
2. Menanam di tanah yang drainasenya baik, mengendalikan gulma,
memperlihatkan jarak agar tidak terlalu rapat.
3. Menanam bibit tanaman yang sehat.
4. Mendinginkan buah sebelum diangkut.
5. Pemisahan buah yang baik dan rusak.
6. Mencegah terjadinya luka pada tanaman yang dapat menjadi jalan masuknya
patogen ke jaringan tanaman.
BAB III
PENUTUP
Romanazzi G., Feliziani E., Santini M., Landi L., "Effectiveness of postharvest
treatment with chitosan and other resistance inducers in the control of storage
decay of strawberry", 2013, Postharvest Biology and Technology, Issue N. 75,
pagg. 24-27.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rhizopus