Anda di halaman 1dari 7

JIPFRI, Vol. 2 No.

1 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah)


Halaman: 8-13
DOI: 10.30599/jipfri.v2i1.136
Mei 2018

Penerapan Diferensial untuk Mengukur Laju Perubahan


Volume Air Galon
Muhammad Minan Chusni*, Khoirun Nisa, Muhammad Haidir, dan Rismaya Fitriyani
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. A.H.Nasution No. 105 Bandung, Jawa Barat Indonesia 40614
* E-mail: minan.chusni@uinsgd.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menerapkan hukum Torricelli untuk mendapatkan nilai kecepatan cairan yang mengalir,
dengan cara menghitung laju perubahan volume air galon dengan menggunakan persamaan turunan dan
mengukur lama waktu yang dibutuhkan sampai air di dalam galon tersebut habis. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan memvariasikan ketinggian cairan dalam galon sehingga diperoleh variasi nilai
kecepatan cairan dan laju perubahan volume. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan cairan yang
maksimum yaitu 0,22 m/s dengan laju perubahan volume sebesar 0,010 m3/s,dan kecepatan cairan minimumnya
yaitu 0,063 m/s dengan laju perubahan volume sebesar 0,0028 m3/s.

Kata kunci: Hukum Torricelli, Kecepatan cairan, Laju perubahan volume.

Abstract
The aim of this research is to apply Torricelli law in order to determine flow velocity of fluid by calculating the rate
of change of gallon bottled water volume by using the derived equation and measuring the time required until the
water in the gallon is exhausted. This research used experimental method by varying the height of liquid in gallons
so that the variation of fluid velocity and the rate of volume change are obtained. The results show that the
maximum fluid velocity was 0.22 m/s with a rate of change of volume of 0,010 m3/s, and the minimum fluid velocity
of 0.063 m/s with a rate of change in volume of 0,0028 m3/s.

Keywords: Torricelli law, fluid velocity, rate of volume change.

PENDAHULUAN matematika khususnya, dan mengembangkan


Matematika sebagai cabang keilmuan ide-ide agar dapat menganalisis situasi baru
yang mengalami perkembangan secara terus- yang dihadapi dalam semua aspek (Ramdhani,
menerus mempunyai peranan penting dalam 2017). Misalnya percepatan yang merupakan
penyelesaian suatu permasalahan (Miranti, laju perubahan kecepatan terhadap laju
Hidayat, & Kusbudiono, 2014). Banyak perubahan waktu dan kecepatan yang
fenomena yang ditemukan model matematika, merupakan laju perubahan jarak terhadap laju
namun model matematikanya mengandung laju perubahan waktu (Arwan, Azizah, & Irwan,
perubahan, sehingga diperlukan persamaan 2014).
diferensial sebagai perhitungan matematis Persamaan diferensial merupakan
untuk memecahkan masalah-masalah tersebut persamaan yang berkaitan dengan turunan
(Widyaningrum, Waluya, & Wuryanto, 2012). suatu fungsi atau memuat suku-suku dari
Dari fenomena yang ada dapat dianalisis fungsi tersebut dan turunannya (Alwi, Abidin, &
dengan menggunakan berbagai macam sudut Ratnasari, 2015). Pengertian lain dari
pandang, salah satunya adalah dengan persamaan diferensial adalah persamaan
menggunakan kemampuan penalaran (Syafari matematika untuk fungsi satu variabel atau
& Sinaga, 2017). Kemampuan penalaran lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu
merupakan komponen yang penting dari sendiri dan turunannya dalam berbagai orde
pendidikan karena diperlukan untuk memahami

p-ISSN 2549-905X|e-ISSN 2549-9076 STKIP Nurul Huda


Penerapan Diferensial untuk Mengukur Laju Perubahan Volume Air Galon 9
Muhammad Minan Chusni, Khoirun Nisa, Muhammad Haidir, dan Rismaya Fitriyani

(Nuraeni, 2017). Operator diferensial umumnya dalamnya terkandung hukum Torricelli. Wujud
ditulis D (Yulida, 2012). Pada tahun 1986, dari eksperimen yang untuk membuktikan
Zhou memperkenalkan suatu metode yang hukum Torricelli ialah sebuah wadah yang
dapat diterapkan dalam penyelesaian berisi air dan pada dindingnya terdapat sebuah
persamaan diferensial tak linear tanpa lubang kebocoran. Hukum Torricelli
linearisasi terlebih dahulu yang disebut Metode merumuskan apabila volume air pada wadah
Transformasi Diferensial (MTD) (Side, Hirdi, & tersebut dianggap tidak terbatas karena seallu
Ja'farudin, 2015). terisi, maka debit air yang keluar dari lubang
Metode yang digunakan untuk solusi kebocoran tidak membuat volume air pada
persamaan diferensial adalah metode analitik, wadah berkurang. Kecepatan air yang keluar
tetapi ada persamaan yang tidak dapat dari lubang kebocoran selalu tetap, dan posisi
diselesaikan dengan menggunakan metode vertikal (tepat berada di bawah permukaan)
analitik sehingga diperlukan adanya metode jatuhnya air juga akan tetap (Benenson, 2000).
lain untuk mendekati nilai sebenarnya yaitu
Hukum Torricelli dapat diterapkan pada
dengan menggunakan metode numerik
suatu galon yang diisi oleh air, pada bagian
(Muhammad, Apriliani, & Hanafi, 2015). Secara
bawah terdapat keran untuk keluarnya air, laju
umum ada dua macam persamaan diferensial,
perubahan volume air dibandingkan dengan
yaitu persamaan diferensial biasa dan
ukuran tangki. Sebelum keran galon dibuka dan
persamaan diferensial parsial (Alfionita &
air keluar dari galon pada ketinggian tertentu,
Zulakmal, 2012). Sedangkan nama lain
air memiliki energi potensial, dan saat air keluar
persamaan diferensial parsial nonliniear yang
dari keran, energi potensial berubah menjadi
hiperbolik adalah persamaan Saint Venant
energi kinetik. Energi potensial pada ketinggian
(Pratiwi, Widjajanti, & Wyrasti, 2013).
air adalah mgh , dengan g adalah percepatan
Persamaan diferensial parsial adalah
persamaan-persamaan yang mengandung gravitasi bumi, 𝑚 adalah massa dan h adalah
satu atau lebih turunan-turunan parsial ketinggian. Misalkan kecepatan air yang keluar
(Khamidiyah & Pagalay, 2014). Biasanya dari keran pada saat ketinggian air h adalah
persamaan nonlinier sangat sulit untuk v(h) , maka energi kinetik yang dihasilkan
dipecahkan secara efektif baik secara numerik
1
maupun analitik (Fathonah, Zulkarnaen, & adalah mv(h)2 (1)
Sukaesih, 2017). Turunan fungsi di satu titik 2
dapat dijelaskan sebagai nilai limit dari laju
(Groetsch, 2012)
perubahan rata-rata ketika mendekati satu titik
tertentu. Penyelesaian persamaan linear–non Berdasarkan hukum kekekalan energi,
linear adalah mencari titik potong fungsi secara energi potensial yang dihasilkan air dalam
eksplisit dengan sumbu x , demikian juga keadaan diam diubah menjadi energi kinetik,
penyelesaian persamaan diferensial adalah sehingga diperoleh kesamaan (gesekan antara
mencari fungsi yang memenuhi persamaan air dengan galon diabaikan)
1
(Salusu, 2012). Selain itu, turunan fungsi di mgh  mv2 (2)
satu titik juga dapat dijelaskan sebagai nilai 2
gradien garis pada fungsi ketika mendekati titik
tertentu (Mardiana, Susiswo, & Hidayanto, Dengan menyederhanakan persamaan 2
2016). Jika suatu variabel y bergantung pada diperoleh rumus untuk kecepatan v yaitu,
dy
waktu t , maka turunannya disebut v  2gh (3)
dt
perubahan laju sesaat. Tentu saja, jika y
Jadi kecepatan air yang keluar dari keran
mengukur jarak, maka laju sesaat ini disebut
dipengaruhi oleh ketinggian air (Tipler, 1998).
kecepatan (Purcell, Varberg, & Rigdon, 2007).
Sebuah galon diisi dengan air sampai
Penerapan perubahan laju sesaat ketinggian tertentu. Kemudian membuka keran
dalam Fisika pada materi fluida dinamis yang di galon tersebut. Menurut Hukum Torricelli

DOI: 10.30599/jipfri.v2i1.136
10 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol. 2 No. 1, Mei, 2018

Semakin lama, kecepatan air keluar semakin 3. Memasukkan air secukupnya dalam
kecil sesuai dengan ketinggian cairan yang galon dengan keran galon yang
semakin menurun (Halliday, Resnick, & Walker, masih tertutup.
2005). Rumus diatas ditemukan oleh 4. Menggunakan stopwatch untuk
Evangelista Torricelli (1608-1647) dan dikenal menghitung waktu keluarnya air dari
sebagai hukum Torricelli (Suciati & Sidarto, galon.
2009). 5. Membuka keran pada galon untuk
mulai penelitian dan menekan
Tujuan dari penelitian ini adalah
stopwatch secara bersamaan.
menerapkan hukum Torricelli, untuk
6. Mengamati sampai air di dalam galon
menghitung laju perubahan volume air galon
habis.
dan menghitung berapa lama waktu yang
7. Mematikan stopwatch secara
dibutuhkan sampai air di dalam galon tersebut
bersamaan ketika air di dalam galon
habis. Laju perubahan volume dalam sebuah
habis.
tabung dihitung dengan menggunakan aplikasi
8. Mengulangi langkah 3-8 untuk variasi
turunan (Djohan & Budhi, 2007). Laju
tinggi air yang berbeda.
perubahan volume didapatkan dari aplikasi
turunan. Penelitian ini menggunakan alat
penampung air berupa tabung sehingga
volumenya air pada tabung dapat dirumuskan
dengan persamaan 4.

V  r 2 h (4)
dan laju perubahan volumenya sebagaiman
dirumuskan pada persamaan 5.

dV dh
 r 2
dt dt (5)

(Purcell, Varberg, & Rigdon, 2007).

METODE/EKSPERIMEN Gambar 1. Rangkaian alat penelitian


Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan memvariasikan ketinggian
HASIL DAN PEMBAHASAN
air dalam galon sehingga diperoleh variasi
kecepatan air dan laju perubahan volume air. Penelitian ini untuk menganalisis laju
Alat dan bahan yang digunakan dalam perubahan volume air dalam sebuah tabung
penelitian ini yaitu: dengan menggunakan turunan dan hukum
A. Alat dan Bahan Torricelli. Penelitian dilakukan sebanyak lima
1. Galon ukuran 10 liter 1 buah kali untuk mendapatkan variasi data ketinggian
2. Penggaris 1 buah mula-mula h2 dan dan ketinggian air pada saat
3. Stopwatch 1 buah pengosongan galon (air sudah tidak lagi
4. Air 1,5 liter mengalir lewat keran) h2 sebagaimana
diperlihatkan pada Gambar 3.
B. Prosedur Penelitian
Dari hasil penelitian perubahan volume
Prosedur penelitian yang dilakukan pada air pada galon diperoleh data sebagamana
penelitian ini sebagai berikut: disajikan padaTabel 1.
1. Menyiapkan alat dan bahan
penelitian.
2. Meletakkan galon ditempat yang
tinggi.

DOI: 10.30599/jipfri.v2i1.136
Penerapan Diferensial untuk Mengukur Laju Perubahan Volume Air Galon 11
Muhammad Minan Chusni, Khoirun Nisa, Muhammad Haidir, dan Rismaya Fitriyani

Tabel 1. Data waktu pengosongan galon  dV 


dengan variasi ketinggian cairan.   yang berupa garis linear. Dengan
 
dt
No h1(m) h2(m) t (s) graden grafik sebesar 0,0045 nilai gradien
grafik tersebut adalah nilai r 2
sebagaimana
1 5×10-2 31×10-2 625
tercantum pada persamaan 5. Karena gradien
2 5×10-2 25×10-2 436
y dV
3 5×10-2 19×10-2 296 adalah m dimana sumbu y adalah
x dt
4 5×10-2 13×10-2 262 dh
dan sumbu x adalah dari persamaan (5)
5 5×10-2 7×10-2 122 dt
dapat dijabarkan seperti persamaan 6.
Pengolahan data dari Tabel 1 peneliti dV
mencari kecepatan air menggunakan
persamaan (3), dan laju perubahan volume r 2  dt (6)
dh
menggunakan persamaan (5), sehingga
diperoleh data seperti pada Tabel 2. dt

Tabel 2. Hasil Laju perubahan volume galon persamaan (6) menunjukan nilai gradien. Grafik
dan kecepatan air tersebut sesuai dengan persamaan (5) yang
menunjukan laju penurunan air berbanding
dV
No (m3 / s) (v  v)m / s lurus dengan laju perubahan volume air.
dt Berdasarkan hitungan manual untuk r 2
1 0,010 0,2280  0,0003 hasilnya yaitu 0,045 m2 hasil ini didapatkan
2 0,0090 0,2000  0,0004 dengan mencari selisih laju perubahan volume
yang terbesar dan terkecil, dan selisih
3 0,0075 0,1670  0,0004 kecepatan yang terbesar dan terkecil.
4 0,0056 0,1260  0,0006 Kemudian membagi selisih laju perubahan
5 0,0028 0,0630  0,001 volume dengan kecepatan sebagaimana hasil
pada Tabel 2, nilai ini sama dengan nilai
gradien yang didapat dari grafik.
Dari Tabel 2 bisa dibuat grafik hubungan
Penelitian ini untuk menentukan laju
kecepatan aliran air dengan laju perubahan
perubahan volume pada tabung, untuk mencari
volume seperti pada Gambar 1.
kecepatan aliran airnya menggunakan hukum
Torricelli dan untuk mencari laju perubahan
volumenya menggunakan aplikasi turunan.

h2

Gambar 1. Grafik Hubungan antara h1

Kecepatan dan Laju Perubahan Volume


Gambar 3. Ketinggian air dalam galon
Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa dari
kalibrasi didapatkan grafik hubungan antara Hukum Torricelli yang digunakan
kecepatan (v) dan laju perubahan volume

DOI: 10.30599/jipfri.v2i1.136
12 JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah), Vol. 2 No. 1, Mei, 2018

sebagaimana pada persamaan (3). h2 adalah (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

ketinggian seluruh volume air sedangkan h1


DAFTAR PUSTAKA
adalah ketinggian air di bawah lubang. Jadi
untuk mencari ketinggian pada kecepatan
menggunakan selisih ketinggian volume cairan Alfionita, F., & Zulakmal. (2012). Penyelesaian
tersebut. Persamaan Diferensial Tunda Linier
Orde 1 dengan Metode Karakteristik.
h  h2  h1 (7)
Jurnal Matematika UNAND, 5 (2), 45-
Galon disini dianggap sebagai sebuah 49.
tabung, jadi volumenya yaitu menggunakan
Alwi, W., Abidin, W., & Ratnasari. (2015).
volume tabung pada persamaan (4). Untuk
Fungsi Green yang Dikonstruksi pada
mencari laju perubahan volume pada tabung
Persamaan Diferensial Linear Tak
menggunakan persamaan turunan pada
Homogen Orde-N. Jurnal MSA , 3 (1),
dh 21-28.
persamaan (5). adalah v (laju perubahan
dt
penurunan air) dicari menggunakan hukum Arwan, Azizah, T., & Irwan. (2014).
Torricelli. Sehingga diperoleh data-data seperti Menyelesaikan Turunan Tingkat Tinggi
pada bagian hasil. Setelah data diolah dengan Menggunakan Metode Selisih
kemudian dianalisis maka diperoleh bahwa laju Orde Pusat Berbantuan Program
perubahan volume pada galon tersebut Matlab. Jurnal MSA , 3 (1), 66-70.
bergantung pada kecepatan aliran cairan,
Benenson, W. (2000). Handbook Of Physcis.
ketinggian volume cairan, dan jari-jari galon.
Springer.
Hubungan antara laju perubahan volume
dengan kecepatan aliran cairan berbanding Djohan, W., & Budhi, W. (2007). Diktat Klakulus
lurus karena jika kecepatan airnya besar maka 1. Bandung: ITB.
laju perubahan volumenya juga besar,
Fathonah, F., Zulkarnaen, D., & Sukaesih, E.
sebaliknya jika kecepatan airnya kecil maka
(2017). Pencarian Solusi Persamaan
laju perubahan volumenya kecil.
Diferensial Parsial Non Liner
Menggunakan Metode Transformasi
PENUTUP
Pertubasi Homotopi dan Metode
Berdasarkan penelitian ini didapatkan Dekomposisi Adomian. Jurnal Kubik , 2
bahwa laju perubahan volume derbanding lurus (1), 35-42.
dengan laju penurunan cairan. Waktu yang
dibutuhkan untuk mengosongkan galon lebih Groetsch, C. (2012). Inverse Problems and
cepat jika laju perubahan volumenya besar, Torricelli’s Law. The College
sebaliknya jika laju perubahan volumenya kecil Mathematics Journal , 39, 43-48.
maka waktu yang dibutuhkannya lebih lama.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2005).
Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
Dasar-Dasar Fisika Jilid Satu. Jakarta:
kecepatan cairan yang maksimum yaitu 0,22
Binarupa Aksara Publisher.
m/s dengan laju perubahan volume sebesar
0,010 m3/s, dan kecepatan cairan minimumnya Khamidiyah, K., & Pagalay, U. (2014).
yaitu 0,063 m/s dengan laju perubahan volume Diskritisasi pada Sistem Persamaan
sebesar 0,0028 m3/s. Diferensial Parsial Pola Pembentukan
Sel. CAUCHY , 3 (3), 131-137.
UCAPAN TERIMAKASIH
Mardiana, S., Susiswo, & Hidayanto, E. (2016).
Ucapan terimakasih kami tujukan Pemahaman Instrumental dan
kepada pihak-pihak yang telah membantu Relasional Mahasiswa dalam
dalam penelitian ini khususnya kepada prodi Menyelesaikan Masalah Turunan.
pendidikan fisika Universitas Islam Negeri Prosiding Seminar Matematika dan

DOI: 10.30599/jipfri.v2i1.136
Penerapan Diferensial untuk Mengukur Laju Perubahan Volume Air Galon 13
Muhammad Minan Chusni, Khoirun Nisa, Muhammad Haidir, dan Rismaya Fitriyani

Pendidikan Matematika (hal. 67-76). Universitas Negeri Yogyakarta.


Malang: Fkip.uns.ac.id.
Syafari, & Sinaga, T. (2017). Perilaku Solusi
Miranti, T., Hidayat, R., & Kusbudiono. (2014). Persamaan Diferensial Logistik dengan
Solusi Persamaan Laplace Pemberian Delay. Jurnal Scientific
Menggunakan Metode Crank- Pinisi , 3 (1), 39-47.
Nicholson. Prosiding Seminar Nasional
Matematika (hal. 320-328). Jember: Tipler, P. A. (1998). Fisika untuk Sains dan
Universitas Jember. Teknik. Jakarta: Erlangga.

Muhammad, S., Apriliani, E., & Hanafi, L. Widyaningrum, I., Waluya, S., & Wuryanto.
(2015). Pengkajian Metode Extended (2012). Metode Multipler Time Scale
Runge Kutta dan Penerapannya pada untuk Penyelesaian Diferensial Tak
Persamaan Diferensial Biasa. Jurnal Linear Sistem Double Shockbreaker.
Sains dan Seni ITS , 4 (2), 25-30. UNNES Journal of Mathematics , 1 (2),
79-85.
Nuraeni, Z. (2017). Aplikasi Persamaan
Diferensial dalam Estimasi Jumlah Yulida, Y. (2012). Metode Dekomposisi
Populasi. Delta Jurnal Ilmiah Adomian Laplace untuk Solusi
Pendidikan Matematika , 5 (1), 9-16. Persamaan Diferensial Nonlinier
Koefisien Fungsi. Jurnal Matematika
Pratiwi, A., Widjajanti, T., & Wyrasti, A. (2013). Murni dan Terapan , 6 (1), 17-26.
Penurunan Persamaan Saint Venant
Secara Geometris. Beta , 6 (2), 172-
200.

Purcell, E., Varberg, D., & Rigdon, S. (2007).


Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid I.
Jakarta: Erlangga.

Ramdhani, S. (2017). Analisis Kemampuan


Penalaran Analogis Mahasiswa
Pendidikan Matematika dalam
Persamaan Diferensial Orde Satu.
Jurnal PRISMA Universitas
Suryakancana , 6 (2), 162-172.

Salusu, A. (2012). Penyelesaian Persamaan


Linear-No Linear dan Persamaan
Differensial dengan Metode
Kesamaan. Jurnal Mat Stat , 11 (2), 82-
91.

Side, S., Hirdi, S., & Ja'farudin. (2015).


Penyelesaian Persamaan Lotka-
Volterra dengan Metode Transformasi
Diferensial. Jurnal MSA , 3 (1), 1-10.

Suciati, & Sidarto, K. (2009). Suatu Contoh


Inverse Problems yang Berkaitan
dengan Hukum Torricelli. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian,
Pendidikan dan Penerapan MIPA (hal.
237-242). Yogyakarta: Fakultas MIPA,

DOI: 10.30599/jipfri.v2i1.136

Anda mungkin juga menyukai