V4 (Validitas Analisis)
Data penelitian selanjutnya
dilakukan pengujian menggunakan
Independent sample t-test.
Berdasarkan Uji Independent sample
t-test, diperoleh nilai t hitung sebesar
3,531 dengan nilai signifikansi (pv)
sebesar 0,001 < 0,05, maka Ho
ditolak yang bermakna terdapat
perbedaan nyeri antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Hal
ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh pendampingan ibu dengan
bercerita menggunakan buku
bergambar terhadap tingkat nyeri
pada anak usia prasekolah (3-6
tahun) saat dilakukan pemasangan
infus.
V5 (Validitas Eksterna)
V2 (Validitas Informasi)
Perhitungan besar sampel apabila
populasi tidak diketahui maka
menggunakan rumus Stanly
Lemeshow, Berdasarkan rumus,
maka perkiraan jumlah sampel yang
didapatkan sebanyak 11 orang.
Lembar observasi skala nyeri Wong
Baker’s 0 sampai 5 (Wong, 2012).
Anak dipandu membayangkan
kondisi yang santai atau tentang
pengalaman yang menyenangkan
yang dapat mengalihkan rasa nyeri
pada anak.
V3 (Validitas Pengontrolan
Perancu)
Dalam penelitian tidak disebutkan
adanya variabel perancu
V4 (Validitas Analisis)
Pada hasil diuraikan bahwa jumlah
pada kelompok kontrol ada 11
responden dan kelompok intervensi
ada 11 responden yang dilakukan
penelitian skala nyeri pada saat
pemasangan infus di Rumah Sakit
GrandMed Lubuk Pakam Tahun
2018 menunjukkan hasil uji statistik
yang dilakukan menggunakan uji
independent sampel test di dapatkan
hasil p value = 0,001 (p value ≤ 0,05)
maka Ho di tolakdan Ha diterima,
jadi dapat diketahui bahwa ada
pengaruh Tekhnik Distraksi bercerita
Terhadap Nyeri Anak Usia
Prasekolah Pada Saat Pemasangan
infus di rumah sakit grandmed lubuk
pakam tahun 2018
V5 (Validitas Eksterna)
Berdasarkan rumus di atas, maka
perkiraan jumlah sampel yang
didapatkan sebanyak 11 orang.
Hal ini sejalan dengan penelitian
Kustiningsih, 2012 yang menyatakan
ada perbedaan secara bermakna
dengan judul tekhnik distraksi musik
klasik terhadap intensitas nyeri pada
anak usia prasekolah dengan nilai
(p= 0,003) antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
saat dilakukan pemasangan infus.
3. Judul: V1 (Validitas Seleksi) Penelitian ini adalah untuk Pada penelitian ini dapat
Pengaruh Terapi Bermain Penelitian ini merupakan penelitian mengetahui pengaruh diterapkan oleh tenaga
Story Telling Terhadap kuantitatif. Design penelitian pada terapi bermain story kesehatan terutama perawat
Respon Nyeri Saat penelitian ini adalah quasi telling terhadap respon a) Mempertimbangkan hasil
Pemasangan Infus Pada Anak eksperimen. Dengan jenis penelitian nyeri saat pemasangan penelitian sebagai acuan dalam
Di RSUD Pandan Arang quasi eksperimen post test only with infus pada anak di RSUD terapi nonfarmakologi pada
Boyolali control group. Populasi penelitian ini Pandan Arang Boyolali. anak yang mendapatkan
adalah anak usia 3-6 tahun yang tindakan invansif.
Tahun: 2018 dirawat di ruang Edelweis RSUD b) Menerapkan tehnik-tehnik
Pandan Arang Boyolali, yaitu nonfarmakologi dalam
Penulis: sebanyak 343 anak. Teknik manajemen nyeri akibat
Narpendah Maharani pengambilan sampel menggunakan tindakan invansif pada anak.
tehnik consecutive sampling. Hasil uji independent sampel t-
test nyeri, thitung sebesar 3,531
V2 (Validitas Informasi) (pv = 0,001), maka keputusan
Sampel penelitian sebanyak 34 anak uji adalah Ho ditolak. Peneliti
yang dibagi menjadi 2 kelompok menyimpulkan ada perbedaan
yaitu 17 anak pada kelompok yang signifikan pada respon
intervensi dan 17 anak pada nyeri saat pemasangan infus
kelompok kontrol. Pengukuran nyeri pada kelompok intervensi dan
menggunakan FLACC. kelompok kontrol. Kesimpulan:
terapi bermain story telling
V3 (Validitas Pengontrolan mempunyai pengaruh yang
Perancu) bermakna terhadap respon nyeri
Dalam penelitian tidak disebutkan anak saat dilakukan
adanya variabel perancu pemasangan infus. Saran: anak
prasekolah yang dilakukan
V4 (Validitas Analisis) pemasangan infus
Data yang didapat dianalisis direkomendasikan diberikan
menggunakan analisis Independent terapi bermain story telling.
sampel t-test. Story telling adalah kegiatan
Hasil uji independent sampel t-test menyampaikan cerita dari
nyeri, thitung sebesar 3,531 (pv = seorang storyteller kepada
0,001), maka keputusan uji adalah pendengar dengan tujuan
Ho ditolak. Peneliti menyimpulkan memberikan informasi bagi
ada perbedaan yang signifikan pada pendengar sehingga dapat
respon nyeri saat pemasangan infus digunakan untuk mengenali
pada kelompok intervensi dan emosi dirinya sendiri dan orang
kelompok kontrol. Berdasarkan nilai lain, serta mampu melakukan
rata-rata pada kelompok intervensi problem solving (Ayuni, 2013).
dan kelompok kontrol menunjukkan
bahwa ada perbedaan nilai rata-rata,
hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh terapi bermain story telling
terhadap respon nyeri saat
pemasangan infus pada anak di
RSUD Pandan Arang Boyolali.
V5 (Validitas Eksterna)
Sampel penelitian sebanyak 34 anak
yang terbagi menjadi 2 kelompok
yaitu 17 anak kelompok intervensi
dan 17 anak kelompok kontrol, yang
ditentukan menggunakan teknik
consecutive sampling.
Penelitian ini didukung oleh
penelitian Susilaningsih, et al (2016)
yang menunjukkan pada kelompok
perlakuan mempunyai rerata skor
lebih rendah dibandingkan kelompok
kontrol. Hasil penelitian ini tidak
jauh beda dengan penelitian Sarfika
(2015) yang menyatakan bahwa
respon nyeri pada kelompok yang
diberi perlakuan menjadi lebih ringan
dibandingkan dengan kelompok yang
tidak diberi perlakuan. Anak yang
tidak diberi perlakuan menunjukkan
respon wajah menyeringai atau
kerutan, tungkai tegang, gelisah atau
tegang, menggeliat kedepan atau
kebelakang, mengeluh atau
merengek, dan sulit ditenangkan. Hal
tersebut membuat perawat kesulitan
dalam melakukan pemasangan infus.
B. Perbandingan Jurnal
Nama Penulis Endang Zulaicha Susilaningsih, Kardina Hayati1, Syatriawati, Narpendah Maharani
Kartika Dian Listyaningsih Arphyta Wahyuni
Tahun 2019 2018 2018
Jumlah Responden Sampel penelitian sebanyak 32 Berdasarkan rumus, maka Sampel penelitian sebanyak 34
responden perkiraan jumlah sampel yang anak
didapatkan sebanyak 11 orang.
Jenis Penyakit Anak usia 3-6 tahun yang dilakukan Anak yang dilakukan pemasangan anak usia 3-6 tahun yang dirawat
tindakan pemasangan infus infus usia pra sekolah di ruang Edelweis RSUD
Pandan Arang Boyolali
Hasil Ukur Berdasarkan Uji Independent sample Hasil uji statistik yang dilakukan Hasil uji Independent sample t-
t-test, diperoleh nilai t hitung sebesar menggunakan uji independent test post test nyeri antara
3,531 dengan nilai signifikansi (pv) sampel test di dapatkan hasil p kelompok intervensi dan
sebesar 0,001 < 0,05, maka Ho value = 0,001 (p value ≤ 0,05) kelompok kontrol diperoleh nilai
ditolak yang bermakna terdapat maka Ho di tolak dan Ha diterima, thitung sebesar 3,531 dengan
perbedaan nyeri antara kelompok jadi dapat diketahui bahwa ada nilai signifikansi (pv) sebesar
intervensi dan kelompok kontrol. pengaruh Tekhnik Distraksi 0,001. Nilai signifikansi
Hal ini menunjukkan bahwa ada bercerita Terhadap Nyeri Anak penelitian (pv) lebih kecil dari
pengaruh pendampingan ibu dengan Usia Prasekolah Pada Saat 0,05 (0,001 < 0,05) maka
bercerita menggunakan buku Pemasangan infus di rumah sakit keputusan uji adalah Ho ditolak
bergambar terhadap tingkat nyeri grandmed lubuk pakam tahun yang bermakna terdapat
pada anak usia prasekolah (3-6 2018 perbedaan nyeri antara
tahun) saat dilakukan pemasangan Nilai nyeri pada kelompok kontrol kelompok intervensi dan
infus. yang dialami anak usia prasekolah kelompok kontrol.
pada saat pemasangan infus di hal ini menunjukkan bahwa ada
Rumah Sakit GrandMed lubuk pengaruh terapi bermain story
pakam skala nyeri 3 ada 2 orang telling terhadap respon nyeri saat
(18,2 %), skala nyeri 4 ada 2 pemasangan infus pada anak di
orang (18,2 %) dan skala 5 ada 7 RSUD Pandan Arang Boyolali.
orang (63,6 %).
Lama Latihan Selama tindakan pemasangan infus Selama tindakan pemasangan Selama tindakan pemasangan
sampai dengan selesai infus sampai dengan selesai infus sampai dengan selesai
Alat Ukur Pengukuran tingkat nyeri lembar observasi skala nyeri Wong Pengukuran nyeri menggunakan
menggunakan FLACC. Baker’s 0 sampai 5 dan FLACC.
Kata Kunci Pendampingan ibu, bercerita, Teknik distraksi, skala nyeri terapi bemain, story telling,
tindakan invasive, penurunan nyeri prasekolah nyeri, pemasangan infus
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini Kriteria inklusi pada sampel Anak usia 3-6 tahun yang
adalah anak usia 3-6 tahun yang penelitian ini adalah : dirawat diruang Edelweis RSUD
dilakukan tindakan pemasangan a. Anak usia prasekolah (6 tahun) Pandan Arang Boyolali
infus b. Anak yang infusnya terlepas
saat diruang rawat inap dan akan
dilakukan pemasangan infus
c. Anak mampu berkomunikasi
secara verbal dengan baik
d. Anak yang mampu
mendengarkan dengan baik saat
diajak bicara
e. Orang tua atau keluarga bersedia
apabila anak menjadi responden
penelitian.
Kriteria Eksklusi Tidak terdapat kriteria ekslusi Kriteria eksklusi pada sampel Tidak terdapat kriteria enklusi
penelitian ini adalah :
a. Kondisi anak lemah, gangguan
mental, gangguan kesadaran,
gangguan pendengaran.
b. Orang tua atau keluarga
menolak permintaan jadi
responden.
Metodologi penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian ini merupakan
kuantitatif dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian kuantitatif dengan
desain quasi eksperimen dan menggunakan desain quasi design penelitian pada penelitian
rancangan post test only with control eksperimen. ini adalah quasi eksperimen dan
group. dengan jenis penelitian quasi
eksperimen post test only with
control group.