Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN FISIK DADA DAN PARU

Pemeriksaan Fisik
1. Posisi Pasien dan Persiapan
- Pasien diharapkan membuka baju sampai pinggang, idealnya pasien dalam posisi duduk
atau tidur di tempat tidur
- Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah infeksi
- Membersihkan bell stetoskop (corong) dengan mengusap alkohol
2. Inspeksi
- Melihat apakah ada deformitas pada bentuk dinding dada:
a. Pectus excavatum/ pectus carinatum
b. Barrel chest
c. Kyphosis/scoliosis/lordosis
- Melihat permukaan dada
a. Kulit : warna, lesi, jaringan parut, bekas luka operasi, tumor
b. Distensi vena
c. Ginekomastia (pada pria)
d. Spider nevi
e. Emfisema subkutis
- Mengamati dada dalam keadaan statis
a. Bentuk dada
b. Kesimetrisan dada kiri dan kanan
c. Diameter dada latero-lateral
d. Diameter dada antero-posterior
e. Lebar sela iga
f. Angulus costa
g. Bentuk columna vertebra
- Mengamati dada dalam keadaan dinamis
a. Frekuensi pernapasan (frekuensi pernapasan pada dewasa sekitar 12 kali per menit)
b. Sifat pernapasan (torakal, abdominal, atau kombinasi)
c. Irama pernapasan

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
d. Kedalaman pernapasan
e. Penggunaan otot bantu pernapasan
f. Kesimetrisan gerak dada saat bernapas
3. Palpasi
a. Pasien dapat diperiksa dalam posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
b. Palpasi dilakukan mulai dari pemeriksaan kelenjar getah bening supraklavikula,
submandibula, dan aksila dengan menggunakan jari ke II,III,IV dan V
c. Palpasi trakea (letak di tengah, apakah terdapat deviasi)
d. Palpasi dinding dada bagian anterior untuk menilai adanya deformitas, kesimetrisan
dinding dada, dan pergerakan dinding dada. Palpasi menggunakan telapak tangan
dengan menekan ringan dinding dada
e. Palpasi dinding dada posterior dengan posisi pemeriksa menghadap punggung pasien.
Palpasi menggunakan telapak tangan dengan menekan ringan dinding dada
f. Menilai stem fremitus pada dinding dada posterior dengan menggunakan sisi ulnar jari
V.
4. Perkusi
a. Perkusi dada anterior dengan posisi pasien berbaring. Meletakkan tangan pemeriksa
pada dada pasien dengan posisi jari lurus dan dan terbuka sejajar dengan tulang iga.
Posisi jari tengah pada sela iga
b. Dengan tangan yang lain (biasanya menggunakan jari tengah) ketok jari tengah pada
tangan yang terletak pada dada pasien
c. Melakukan perkusi pada daerah supraklavikula dan dibandingkan antara kanan dan kiri
d. Melakukan perkusi pada linea midklavikula dari atas ke bawah dan dibandingkan
antara kanan dan kiri
e. Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru jantung
f. Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru hepar (perubahan suara dari sonor ke
pekak). Dilakukan perkusi pada linea midklavikula dari atas ke bawah
g. Perkusi dada anterior dengan posisi pasien duduk. Posisi jari tangan sama dengan
perkusi dada anterior.
5. Auskultasi
a. Auskultasi dapat menggunakan stetoskop dengan corong bell atau diafragma
b. Melakukan auskultasi pada ke 6 regio dinding dada anterior dan posterior.
Dibandingkan antara kanan dan kiri.

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
c. Suara pernapasan normal adalah vesicular
d. Mendengarkan apakah ada suara napas tambahan(wheezing, rhonkhi, krepitasi)
Check list dan Penilaian
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK DADA DAN PARU
No. JENIS KEGIATAN 0 1 2
1 Memperkenalkan diri dan menerangkan maksud dan tujuan
pemeriksaan
2 Meminta persetujuan pasien untuk melakukan pemeriksaan
3 Mempersilakan pasien duduk / berbaring di tempat tidur
4 Berdiri di sebelah kanan pasien
Inspeksi
5 Inspeksi permukaan dada
6 Inspeksi dada dalam keadaan statis
7 Inspeksi dada dalam keadaan bergerak
Palpasi
8 Pasien dalam posisi duduk atau berbaring
9 Palpasi kelenjar getah bening
10 Palpasi trakea
11 Melakukan palpasi dinding thoraks anterior
12 Melakukan palpasi dinding thoraks posterior
13 Membandingkan fremitus kiri dan kanan
Perkusi thoraks anterior
14 Meminta pasien berbaring
15 Melakukan perkusi pada daerah supraklavikula
16 Melakukan perkusi pada linea midklavikula thoraks
17 Menentukan batas paru dan jantung
18 Menentukan batas paru dan hati
Perkusi thoraks posterior
19 Pasien diminta duduk
20 Perkusi dari atas ke bawah secara sistematis
Auskultasi
21 Melakukan auskultasi dada anterior
22 Melakukan auskultasi dada posterior
23 Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
MODUL RESPIRASI
PEMERIKSAAN HIDUNG

Mempergunakan Lampu Kepala


A. Cara Memasang
1. Lampu kepala dikenakan pada kepala, sabuk lampu kepala disesuaikan dengan lingkar
kepala pemeriksa
2. Posisi tabung lampu diantara kedua alis mata
3. Mengunci sabuk lampu kepala
B. Cara Memfokuskan Cahaya
1. Menyalakan lampu
2. Meletakkan telapak tangan pada jarak 30 cm di depan tabung lampu (mengecek)
3. Memfokuskan cahaya hingga diameter lebih kurang 1 cm

Pemeriksaan Hidung (Rhinoskopi Anterior)

A. Cara mempergunakan spekulum hidung


1. Spekulum dipegang dengan tangan kiri
2. Meminta izin pasien sebelum memasukkan spekulum
3. Dalam keadaan tertutup speculum dimasukkan ke dalam kavum nasi dan mulut
spekulum dibuka perlahan
4. Untuk mengeluarkan spekulum, mulut spekulum ditutup 90% baru dikeluarkan
perlahan.

B. Mempersiapkan Alat dan Pasien


1. Spekulum hidung
2. Lampu kepala
3. Pasien dalam posisi kepala tegak
C. Pemeriksaan Vestibulum Nasi
1. Tanpa Spekulum:

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
- Diamati apakah terdapat maserasi, krusta atau warna kemerahan pada pinggir lubang
hidung
- Lihat posisi septum nasi (apakah terdapat deviasi), diperiksa dengan cara ibu jari
pemeriksa mendorong ujung hidung pasien ke arah atas
2. Dengan Spekulum:
- Diamati daerah lateral, medial, inferior. Diperhatikan apakah terdapat sekret, krusta
atau bisul

D. Pemeriksaan Cavum Nasi Bawah


1. Mengarahkan cahaya lampu kepala ke arah cavum nasi. Diamati warna mukosa cavum
nasi ( hiperemia, biru, pucat), besar cavum nasi, dasar cavum nasi, septum nasi (deviasi,
krista, lubang)
2. Memeriksa konka inferior
E. Pemeriksaan Cavum Nasi Bagian Atas
1. Cahaya lampu kepala diarahkan ke cavum nasi bagian atas
2. Diperhatikan kaput konka media, meatus media, septum nasi

Check list dan Penilaian


KETERAMPILAN PEMERIKSAAN RHINOSKOPI ANTERIOR
No. JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Mengucapkan salam dan memberi tahu kepada pasien apa yang
akan dilakukan
2. Mempersiapkan alat yang diperlukan
3. Mencuci tangan
4. Mempersilahkan pasien untuk duduk dengan nyaman agak tegak
5. Amati hidung bagian luar
6. Palpasi secara lembut pada daerah hidung
7. Meminta izin kepada pasien untuk memasukan spekulum hidung
8. Memasukan spekulum
9. Amati mukosa, konkha hidung, septum hidung, dan meatus sinus
paranasal
10. Keluarkan spekulum
11. Lakukan pemeriksaan untuk lubang hidung yang lainnya
12. Melaporkan hasil pemeriksaan yang didapat
13. Mengatakan kepada pasien pemeriksaaan telah selesai dan
mengucapkan terima kasih
14. Melaporkan hasil pemeriksaan
Modul Respirasi T/A 2014/2015
dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
TOTAL

Pemeriksaan Hidung (Rhinoskopi posterior)


A. Persiapan Alat
1. Lampu kepala
2. Sumber api
3. Spatula lidah
- Cara memegang, ibu jari dibawah, jari II dan III diatas, jari IV diatas dagu, jari V
di bawah dagu
- Tidak menekan lidah terlalu kuat atau terlalu ringan
4. Kaca pemeriksaan
- Dipegang dengan tangan kanan
- Punggung kaca dipanasi terlebih dahulu dengan api
- Suhu kaca dites terlebih dahulu pada punggung tangan kiri pemeriksa (Suhu
<370C)
- Tangkai kaca dipegang seperti memegang pensil, kaca menghadap keatas

B. Persiapan Pasien
1. Pasien diminta membuka mulut
2. Bernapas lewat hidung
3. Lidah ditarik ke dalam mulut, tidak boleh digerakkan dan dikakukan
4. Ujung spatula diletakkan pada punggung lidah, didepan uvula
5. Lidah ditekan ke bawah
6. Masukkan kaca pemeriksaan ke dalam orofaring di bawah palatum molle
7. Menyinari kaca dengan lampu kepala

C. Pemeriksaan
1. Amati septum nasi bagian posterior
2. Koane kanan dan kiri
3. Muara tuba eustachii kanan dan kiri
4. Atap nasofaring
5. Kauda konka inferior

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
Check list dan Penilaian

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN RHINOSKOPI POSTERIOR


No. JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Mengucapkan salam dan menjelaskan kepada pasien pemeriksaan
yang akan dilakukan
2. Mempersiapkan alat yang diperlukan
3. Mencuci tangan
4. Mempersilahkan pasien untuk duduk dengan nyaman dan tegak
5. Memegang cermin dengan tangan kanan, tangan kiri memegang
spatel tounge
6. Memanaskan punggung kaca pada api
7. Mengkontrol temperatur kaca dengan meletakkan ke lengan kiri
bawah
8. Memerintahkan penderita untuk membuka mulut lebar
9. Memerintahkan penderita bernafas melalui hidung
10. Meletakkan ujung spatel tounge pada punggung lidah di depan
uvula
11. Meneka lidah kebawah, hingga diperoleh tempat yang cukup luas
untuk menempatkan kaca
12. Memasukkan kaca ke belakang uvula dengan arah cermin ke atas
13. Menyinari cermin
14. Memeriksa septum nasi margo posterior, koane, atap nasofaring,
dan kauda konka inferior
15. Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
Pemeriksaan Laring (Laringoskopia indirekta)
A. Persiapan Alat
1. Lampu kepala
2. Sumber api
3. Kasa untuk memegang lidah pasien
4. Kaca laringoskop indirek
- Dipegang dengan tangan kanan
- Punggung kaca dipanasi terlebih dahulu dengan api
- Suhu kaca dites terlebih dahulu pada punggung tangan kiri pemeriksa (Suhu
<370C)
- Tangkai kaca dipegang seperti memegang pensil, kaca menghadap kebawah
B. Persiapan Pasien
1. Kepala pasien tegak
2. Penderita diminta bernafas lewat mulut
3. Lidah dikeluarkan dan dipegang dengan kasa oleh tangan kiri pemeriksa(jari I diatas
lidah, jari III di bawah lidah, jari II menekan pipi)
4. Cermin dimasukkan kedalam faring, diltempatkan di depan uvula
5. Cermin disinari
C.Pemeriksaan Radiks lingua, epiglottis dan daerah sekitar
1. Amati apakah terdapat edema, ulkus, tumor atau benda asing pada epiglottis dan daerah
sekitar
2. Penderita diminta mengucapkan huruf ‘iii’ agar epiglotis yang menutup jalan masuk
laring dapat terbuka
D. Pemeriksaan Laring dan sekitar
1. Epiglotis
2. Aritenoid kiri dan kanan
3. Plika ariepiglotika kanan dan kiri
4. Sinus piriformis kanan dan kiri

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
5. Plika ventrikularis kiri dan kanan
6. Dinding posterior dan lateral laring
7. Korda vokalis kanan dan kiri

Check list dan Penilaian


KETERAMPILAN PEMERIKSAAN LARING
No. JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Mengucapkan salam dan memberi tahu kepada pasien pemeriksaan
yang akan dilakukan
2. Mempersiapkan alat yang diperlukan
3. Mencuci tangan
4. Mempersilahkan pasien untuk duduk dengan nyaman agak tegak
5. Memerintahkan penderita membuka mulut lebar dan bernafas
lewat mulut
6. Memerintahkan penderita untuk menjulurkan lidah
7. Membungkus lidah dengan kasa dengan tangan kiri, jari I diatas
lidah, jari III dibawah lidah, jari II menekan pipi
8. Memegang kaca dengan tangan kanan
9. Memanaskan punggung kaca pada api
10. Mengkontrol temperatur kaca
11. Memasukkan kaca ke dalam faring dengan cermin menghadap
kebawah
12. Menyinari kaca laring
13. Inspeksi:
14. Menyuruh penderita mengucapkan huruf ‘iii’ yang panjang dan
tinggi, memperhatikan gerakan plica vokalis
15. Memeriksa daerah laring dan sekitarnya
16. Melaporkan hasil pemeriksaan
TOTAL

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
Modul Respirasi
Pembacaan Foto Thoraks

RADIOANATOMI DAN RADIOGRAFI TORAK NORMAL

RADIOANATOMI

 Sinar X menghitamkan kertas film (radiolusen)


 Jantung, tulang atau densitas padat akan menahan sinar X (radioopak)

TORAK NORMAL
 Perhatikan label atau marker  sangat penting terutama pada dekstrokardia atau situs
inversus
 Organ yang dinilai:
1. Jantung
2. Aorta
3. Mediastinum Superior
4. Trachea
5. Hillus
6. Paru
7. Diafragma
8. Sinus kostofrenikus
9. Tulang
10. Jaringan lunak ekstrapulmonum

PROYEKSI ORGAN JANTUNG


 Posisi jantung proyeksi agak diagonal
 Posisi ruang jantung diagonal
 Batas jantung pada foto torak
 Posisi vena cava, aorta ascenden, arteri pulmonalis
Modul Respirasi T/A 2014/2015
dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
PROYEKSI BATAS JANTUNG
 Posisi arteri-vena pulmonalis terhadap bronchus dan proyeksi foto polos
 Hilus kiri > kanan
 Bronchovaskuler (sebutan)
 Ruang Mediastinum
 Ruang Pleura

PROYEKSI ORGAN PARU


 Paru Kanan:
 3 lobus  Superior, Medius, Inferior  bronchus primer
 10 segmen (3, 2, 5 bronchus segmental)
 Paru Kiri:
 2 lobus  Superior (+ lingula), Inferior  bronchus primer
 8 segmen (2, 4, 2 bronchus segmental)
 Torak Lateral
 Retrosternal space
 Bagian Jantung
 Retrokardial space
 Sinus costofrenikus anterior dan posterior
 Hilus
 Trachea
 Aorta
 Hilus  arteri, vena pulmonalis dan bronchus utama
 Hilus kiri lebih tinggi dari kanan

RADIOGRAFI TORAK NORMAL


Syarat kondisi foto standard:
1. Simetris
2. Kualitas baik
3. Inspirasi maksimal
4. Skapula di luar paru

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
5. Identitas dan marker
Syarat Gambaran Torak normal:
1. CTR < 50%
2. Aorta tidak melebar, tidak kalsifikasi dan tidak elongasio
3. Mediastinum superior tidak melebar
4. Trachea di tengah
5. Hilus tak menebal dan tak suram
6. Corakan bronchovaskular < 2/3 paru, tak tampak infiltrat/lesi
7. Diafragma licin
8. Sinus kostofrenikus lancip
9. Tulang intak
10. Jaringan ekstrapulmonum baik

Kondisi Foto
Syarat kondisi foto standart:
1. Simetris  proyeksi prosesus spinosus berada tepat di tengah antara caput
clavicula
2. Kualitas baik  corpus vertebra thorakalis IV masih samar terlihat
3. Inspirasi maksimal  costae 10 posterior atau ujung costae 6 anterior berada
diatas diafragma
4. Skapula berada di luar paru 
proyeksi tulang skapula berada
diluar lapangan paru
5. Identitas dan marker  nama,
tanggal, no dan L/R harus ada
Gambaran Torak Normal
1. CTR < 50%
 Cardio-Toracic Index
 Diameter terjauh jantung
dibandingkan lebar torak
𝐴+𝐵
 𝑥 100%
𝑍

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
2. Aorta
 Tak melebar
 U/ mengukur diameter
arcus aorta (dilatasi (-),
aneurisma (-) dll)
 Diameter arcus aorta
< 6-8 cm (a)
 Tak elongatio
 Apakah aorta turtous
 Jarak dari tiap aorta ke garis mid caput clavicula > 1,5-2 cm (b)
 Tak kalsifikasi
3. Mediastinum Superior
 Tidak melebar  batas mediastinum tidak melebihi 1/3 hemitorak
4. Trachea di tengah / midline
 Tidak deviasi ke kanan/kiri oleh karena pendesakan (massa) atau
penarikan (atelektasis)
5. Hilus
 Tak melebar  tidak lebih lebar dari trachea
 Tak menebal  kurang radioopaq dibanding jantung
 Tak suram  lining hilus jelas, tidak kabur
6. Paru
 Bronchovaskuler  vaskuler  dikotomi (bercabang)
 Corakan bronchovaskular < 2/3 lapangan paru
 Tak tampak infiltrat
 Tak tampak lesi  nodul, corakan meningkat, kranialisasi dll
7. Diafragma
Modul Respirasi T/A 2014/2015
dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
 Kanan > Kiri
 < 1.5 tinggi corpus vertebrae
 Licin  tidak suram (bergerak)
8. Sinus Kostofrenikus
 Sudut yang dibentuk oleh costae dan diafragma
 Lancip
 Bila tumpul biasanya merupakan pertanda adanya cairan di rongga pleura
9. Tulang
 Costae, vertebra torakalis, clavicula dan skapula
 Ada/tidak fraktur
 Ada/tidak skoliosis
 Struktur tulang  osteoporosis/tidak
 Lesi blastik / lusen  metastase ke tulang
10. Jaringan Lunak
 Ketebalan
 Soft tissue mass (c/ tiroid intratorakal, kgb aksila dll)
 Emfisema subkutis

Penilaian Keterampilan Membaca Rontgen Toraks


No. Aspek yang dinilai 0 1 2
1. Proyeksi prosesus spinalis berada ditengah kedua caput klavikula
2. Corpus vertebra thorakalis 4 samar terlihat
3. Costa ke 6 anterior atau coste 10 posterior berada diatas diafragma
4. Terdapat identitas dan marker
5. Proyeksi skapula berada di luar lapang paru
6. CTR < 50%
7. Aorta tidak melebar dan tidak elongasio, serta tidak kalsifikasi
8. Mediastinum superior tidak melebar
9. Trakea di tengah
10. Hilus tidak melebar dan tidak suram serta tidak menebal
11. Corakan bronkovaskuler <2/3 paru
12. Paru tidak tampak lesi atau infiltrate
13. Diafragma Licin
14. Sudut costofrenikus lancip
15. Tulang intak
Modul Respirasi T/A 2014/2015
dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti
16. Jaringan Lunak ekstra torakal baik
TOTAL

Modul Respirasi T/A 2014/2015


dr.Syarifah Nurul Yanti
dr.Sari Rahma Yanti

Anda mungkin juga menyukai