Anijan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang


telah memberikan rahmatnya kepada saya, sehingga saya bias
menyelesaikan tugas iniyang berjudul “ Laboratorium Akuntansi
Keuangan dengan tepat waktu .
Kami berharap semoga makalah ini bias menambah
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, dalam
pembuatan tugas ini masih banyak terdapat kesalahan sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya lebih baik
lagi.
Demikianlah tugas ini saya buat, bila ada salah kata saya
mohon maaf.
BAB 1 : LAPORAN KEUANGAN.
Pengertian Laporan keuangan
adalah hasil akhir dari proses pencatatan dan perhitungan yang
berisi ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan selama periode
tertentu. Manajemen mendelegasikan tugas pencatatan laporan keuangan
ini kepada seorang akuntan. Agar dapat menggambarkan secara jelas
maksud laporan yang akan disampaikan, laporan keuangan disusun
berdasarkan standar atau kaidah sesuai ilmu akuntansi keuangan..
Komponen laporan keuangan
LaporanLabaRugi(IncomeStatement)
2.Laporan PerubahanEkuitas
3.Neraca(balancesheet)
4. Laporan Arus Kas / Aliran Kas (Cash Flow)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 berisi tentang
penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.

Tujuan pernyataan dalam PSAK No. 1 adalah menetapkan dasar-dasar


bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) yang selanjutnya disebut “Laporan Keuangan” agar
dapat dibandingkan, baik dengan laporan keuangan perusahaan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain.
Entintas jasa, dagang, dan manufaktur
Dalam dunia bisnis, kita akan dikenalkan pada tiga macam usaha
berbeda yang tentunya sedikit memengaruhi bentuk akuntansi dari
pencatatan keuangannya. Tiga jenis usaha yang mempengaruhi
pencatatan akuntansinya tersebut adalah perusahaan dagang, perusahaan
manufaktur, dan perusahaan jasa.
Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam
bentuk bahan jadi untuk di jual kembali. Perusahaan ini hanya
melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih penjualan sebagai
keuntungan bisnis. Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang
dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi.
Sedangkan perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di
pasarkan. Tetapi produk mereka bersifat tidak berwujud seperti
perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa hasil
jasa mereka. Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan
terlihat pada bagian persediaan dan pembelian saja. Dengan kata lain
dapat kita ringkas sebagai berikut.
Perusahaan Perusahaan
Perusahaan Jasa
Dagang Manufaktur

– Bahan Baku
– Persediaan
dalam proses
produksi
Persediaan Barang Dagang Tidak memiliki persediaan
– Persediaan
bahan pembantu
– Persediaan
barang jadi

Langsung dimasukkan
Pembelian Ada Ada dalam peralatan atau
perlengkapan

Ada harga pokok Ada harga pokok Tidak ada harga pokok
Harga
penjualan (HPP) penjualan (HPP) penjualan (HPP)

Akuntansi Tidak ada Ada akuntansi


Tidak ada akuntansi biaya
Biaya akuntansi biaya biaya
Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung
ketika ada kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena
itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada
perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan penjualan jasa.
Adapun tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai
berikut.

1. Pencatatan, terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).


2. Pengikhtisaran (ringkasan), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan
selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh
transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan.
Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku
besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen
tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance). Kegiatan akuntansi
yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca
saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca
lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Pembuatan Laporan Keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Kemudian muncul kasus yang terkadang membuat orang bingung,
misalnya, bagaimana dengan perusahaan jasa perawatan wajah atau
salon yang juga menjual produk-produk kecantikan? Itu mudah saja,
Anda tinggal memasukkan apa yang menjadi bagian dari perusahaan
dagang ke perusahaan jasa tersebut. Menggabungkan biaya yang timbul
dan melakukan perhitungan harga pokok penjualan. Dan untuk hasil dari
jasa perawatan wajah tentunya harus memiliki pos terpisah sehingga
dalam bisnis tersebut ada 2 penghasilan yaitu hasil penjualan barang dan
pendapatan jasa perawatan.
Dari penjelasan di atas, sekilas kita akan memahami bahwa ada sedikit
perbedaan antara akuntansi perusahaan jasa, manufaktur dan dagang
terkait proses usahanya. Jika Anda masih mengalami kesulitan terkait
dengan akuntansi perusahaan yang sedang Anda kelola, Anda bisa
mendapatkan kemudahan dengan mendaftarkan bisnis Anda dengan
Jurnal. Jurnal adalah software berbasis cloud yang memudahkan Anda
dalam proses akuntansi seperti membuat laporan keuangan
Bab 2 : LAPORAN ARUS KAS, KAS, DAN BANK

 Pengertian

Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki


pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi
tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama
suatu periode. Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam
laporan keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah
kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari
pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti
beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan
pengambilan prive.

 Penyajian laporan arus kas

Terdapat 2 (dua) bentuk penyajian dalam membuat laporan arus


kas, yang pertama metode direct (langsung) dan yang kedua
metode indirect (tidak langsung). Perbedaan antara kedua metode
terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional
diperinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas
masuk dan keluar diperinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode
tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi
dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta
lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

 Rekonsiliasi Bank

rekonsiliasi bank yaitu proses penyesuaian informasi catatan kas


menurut sebuah perusahaan dan juga menurut bank. Bank diharuskan
mengirimkan laporan rekening koran yang berisikan informasi
mengenai seluruh transaksi baik pengambilan dari ATM atau tunai
ataupun penyetoran uang dengan berapapun jumlahnya oleh nasabah.
BAB 3 : PIUTANG

 Piutang Wesel

Wesel Tagih adalah surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk


pengukuran utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih
antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang
berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha
yang disebabkan karena transaksi penjualan biasa disebut dengan
piutang dagang.
 Piutang Usaha
Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari
pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang
atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam
waktu 30-60 hari.
Perbedaan Piutang Wesel dengan Piutang Dagang
Piutang wesel bersifat lebih formal dibandingkan dengan piutang
dagang, karena terdapat perjanjian tertulis yang mengikat antara
pihak debitur dan kreditur untuk membayar sejumlah uang pada
waktu tertentu. Terkadang piutang wesel dibuat dengan
menggunakan jaminan berupa kekayaan atau aset perusahaan dan
menambahkan beban bunga. Selain itu, piutang wesel bisa
dipindahtangankan kepada bank sebelum piutang tersebut jatuh
tempo.

Akuntansi untuk Piutang Wesel


Wesel tagih merupakan wesel yang dapat ditagihkan kepada
perusahaan lain yang memiliki utang kepada perusahaan kita. Dengan
kata lain, wesel tagih ini adalah dokumen piutang yang dikeluarkan oleh
pihak perusahaan lain yang belum bisa membayar pada saat penyerahan
barang terjadi. Dokumen wesel tagih ini dapat menjadi dasar posting
piutang pada perusahaan kita. Karna status perusahaan merupakan
pemberi utang. Berdasarkan pembebanan bunga, wesel tagih dibagi
menjadi 2 (dua) macam yaitu wesel tagih berbunga dan wesel tagih tanpa
bunga.
Wesel Bayar
Sebetulnya piutang wesel bayar ini sama dengan wesel tagih.
Bahkan dokumennya pun sama. Perbedaan antara keduanya hanya
terletak pada penerima wesel tersebut. Jika wesel tagih diberikan pada
perusahaan pemberi pinjaman maka wesel bayar diberikan pada
perusahaan yang meminjam uang.
Wesel bayar ini jika masa perjanjiannya akan dilunasi dalam
jangka waktu kurang dari 1 tahun, maka akan dimasukan pada neraca
saldo dengan nama akun kewajiban lancar. Namun, jika pelunasannya
lebih dari 1 tahun, maka akan dilaporkan sebagai kewajiban jangka
panjang. Saat wesel bayar mengalami jatuh tempo, adakalanya
perusahaaan yang berutang tidak dapat dapat membayar tepat waktu.
Jika hal tersebut terjadi, maka wesel tersebut dapat masuk dalam
perkiraan utang dagang dan pihak penerima wesel bisa memberi beban
tambahan berupa biaya administrasi. Dengan adanya piutang wesel ini,
maka pihak perusahaan pemberi utang akan mendapatkan kepastian
pencatatan laporan keuangan dan juga akan merasa aman memberikan
pinjaman kepada perusahaan lain dikarenakan adanya surat perjanjian
yang mengikat disertai jaminan berupa aset yang bisa digunakan jika
terjadi masalah dalam pembayaran dikemudian hari.

 Wesel Bayar adalah: janji tertulis yang dibuat oleh perusahaan


untuk membayar kepada kreditor sejumlah tertentu dan bunga pada
tingkat yang disepakati.
 Wesel tagih adalah: janji tertulis yang dibuat pelanggan untuk
membayar kepada perusahaan sejumlah tertentu dan bunga pada
tingkat yang disepakati.
 Wesel tagih gagal bayar adalah: wesel tagih yang gagal dibayar
oleh pembuatnya pada tanggal jatuh tempo.
 Wesel bayar juga dapat diterbitkan saat memperoleh pinjaman
uang dari bank. Walaupun ketentuannya dapat bermacam-macam,
banyak bank akan menerima wesel bayar yang dikenakan bunga
atas jumlah yang dipinjam.
BAB 4: PERSEDIAAN

 Metode pencatatan persediaan

1. Metode Periodik (periodic inventory sytem)

Metode Periodik (periodic inventory sytem) atau Metode Fisik (physical


system). Dalam metode pencatatan barang dagang dengan menggunakan
metode periodik (periodic inventory system) atau metode fisik (physical
system), mutasi atau perpindahan barang yang keluar maupun masuk
tidak akan dicatat. Pencatatan barang dilakukan oleh perusahaan barang
dagang melalui akun penjualan untuk transaksi penjualan barang dan
akun pembelian untuk transaksi pembelian barang.

Metode pencatatan barang dengan metode periodik (periodic inventory


system) atau metode fisik (physical system) ini menyebabkan persediaan
barang tidak dapat diketahui setiap saat. Pencatatan persediaan barang
dagang dengan metode ini dilakukan secara berkala (periodik) pada
akhir periode dengan sistem penghitungan secara fisik barang dagang
dan barang persediaan (stock opname) yang ada di tempat penyimpanan
atau gudang. Umumnya, metode periodik atau fisik ini digunakan pada
perusahaan yang menjual barang-barang dagang yang memiliki harga
relatif murah, tetapi sering terjadi.

2. Metode Permanen (perpectual system)

Metode Permanen (perpectual system) atau Metode Terus Menerus


(Continue). Pencatatan barang dagang dilakukan secara permanen atau
terus menerus, detail atau terperinci pada setiap transaksi yang terjadi
dalam perusahaan barang dagang. Dengan metode ini, persediaan barang
dagang dapat diketahui setiap saat karena tercatat secara terus-
menerus.Untuk lebih jelas, berikut pencatatan yang harus dilakukan jika
menggunakan metode permanen (perpectual system) ini, yaitu:
 Dalam rekening persediaan barang dagang

Pembelian barang dagang, biaya angkut pembelian barang dagang, retur,


dan pengurangan harga pembelian yang dibeli oleh perusahaan barang
dagang akan dicatat dalam rekening ini.

 Harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan ditentukan dengan cara mendebit rekening harga


pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagang.

 Rekening pengendali

Buku pembantu yang juga merupakan rekening pengendali menyajikan


data tentang kualitas dan harga dari tiap-tiap persediaan barang.

BAB 5 : ASET TETAP, ASET TETAP TAK BERWUJUD, PROPERTI


INVESTASI, DAN TANAH

 Penyusutan Aset Tetap

Dalam fase ini, perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap ada beberapa
perlakuan, salah satu perlakuan akuntansinya adalah PENYUSUTAN
AKTIVA TETAP. Selain itu, perlakuan yang lainnya seperti expenditure
dan revaluasi aset tetap yang akan saya bahas juga nantinya.
Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation) merupakan konsekuensi dari
penggunaan aktiva tetap dimana aktiva tetap akan mengalami penurunan
fungsi. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan penyusutan
adalah jumlah yang bisa disusutkan dialokasikan ke setiap periode
akuntansi selama masa manfaat aset tetap menggunakan berbagai
metode penyusutan yang sistematis.
Apapun metode penyusutan yang digunakan, didalam dunia akuntansi
diperlukan konsistensi dalam aplikasinya, tidak berubah ubah, tanpa
memandang pertimbangan pajak ataupun tingkat keuntungan
perusahaan.
 Penyajian Aset Tetap
Sesuai dengan klasifikasi Aset Tetap, suatu aset dapat diakui sebagai
aset tetap apabila berwujud dan memenuhi kriteria :
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
 Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pemerintah mengakui suatu aset tetap apabila aset tetap tersebut telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya, dan atau pada saat
penguasaannya berpindah. Oleh karena itu, apabila belum ada bukti
bahwa suatu aset dimiliki atau dikuasai oleh suatu entitas maka aset
tetap tersebut belum dapat dicantumkan di neraca. Prinsip pengakuan
aset tetap pada saat aset tetap ini dimiliki atau dikuasai berlaku untuk
seluruh jenis aset tetap, baik yang diperoleh secara individual atau
gabungan, maupun yang diperoleh melalui pembelian, pembangunan
swakelola, pertukaran, rampasan, atau dari hibah.
Perolehan aset tetap melalui pembelian atau pembangunan pada
umumnya didahului dengan pengakuan belanja modal yang akan
mengurangi Kas Umum Negara/Daerah. Dokumen sumber untuk
merekam pembayaran ini adalah Surat Perintah Membayar dan Surat
Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D LS).
 Properti Investasi

Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13 sebagai: tanah,


bangunan atau bagian dari bangunan, atau keduanya, yang dikuasai oleh
entitas (atau lessee melalui finance lease) untuk mendapat rental atau
capital gain, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:

 Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau


untuk tujuan administratif; atau
 Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Bila kita lihat definisi di atas, properti investasi merupakan bagian dari
aset, yang tidak digunakan sendiri oleh pemilik (not occupied). Hal ini
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri
oleh pemilik (aset tetap atau sediaan).

Karena properti investasi merupakan bagian dari aset, maka properti


investasi juga memiliki syarat pengakuan: dikuasai oleh entitas,
memiliki manfaat ekonomik yang cukup pasti untuk mengalir ke entitas
di masa depan, berasal dari transaksi di masa lalu, dan dapat diukur
secara andal. Investasi jangka panjang dapat berupa:
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obigasi, dan surat berharga lainnya.
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang, atau dana khusus lainnya.
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan
dimasa yang akan datang.
B. Tujuan Investasi Jangka Panjang:
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode,
antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-
lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk
kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui
pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar
untuk produk yang dihasilkan.
BAB 6: Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang

 Jenis-jenis Liabilitas jangka pendek

1. Utang Dagang dan Utang Wesel


2. Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Periode itu
3. Utang Dividen
4. Uang Muka dan Jaminan yang Dapat Diminta Kembali
5. Dana yang Dikumpulkan untuk Pihak Ketiga
6. Utang Biaya (Biaya yang Masih Akan Dibayar)
7. Pendapatan yang Diterima Di Muka

 Utang Obligasi
Obligasi merupakan sebuah istilah yang dipakai dalam dunia keuangan,
yang mana obligasi ini adalah pernyataan utang kepada pemegang
obligasi serta emiten berjanji akan membayar kembali modal dan bunga
kupon di masa yang akan datang pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran.Jenis Obligasi Di Indonesia,Dalam jenis umum obligasi
dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, obligasi korporasi dan obligasi
pemerintah. Obligasi pemerintah terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam


rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit
APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan
untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang
kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut “obligasi
syariah” atau “obligasi sukuk”, sama dengaSUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Hutang Jangka Panjang

Pada sebuah usaha pastilah memerlukan modal usaha. Apakah


usaha tersebut baru akan dimulai atau pada tahap pengembangan.
Terdapat berbagai macam sumber modal seperti kerjasama, investor
eksternal ataupun didapatkan dari kredit atau hutang.

Khusus sumber yang berasal dari hutang dikategorikan menjadi dua


yaitu Hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.

Sumber modal berupa hutang baik hutang jangka panjang maupun


pendek sangat dibutuhkan dalam pembiayaan/pendanaan segala
kebutuhan perusahaan yang sangat kompleks. Hutang tersebut dapat
digunakan untuk proses produksi, distribusi, pemasaran, upah
karyawan, research adn development, hingga kegiatan operasional
seperti pembiayaan alat dan perawatan alat.

Hutang jangka panjang digunakan oleh perusahaan untuk memajukan


perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Pembelian keperluan pokok
maupun sekunder, segera ataupun tidak akan tetap diperlukan sehingga

Memiliki hutang khususnya hutang jangka panjang pada sebuah


usaha/bisnis merupakan hal yang biasa diterapkan oleh perusahaan.
Terdapat pula berbagai jenis hutang yang berbeda cakupannya. Pada
perusahaan dan pelaku usaha dengan tujuan dan target jangka panjang
maka hutang jangka panjang sudah pasti akan lebih disukai daripada
hutang jangka pendek.

Secara umum kepemilikian akan hutang terlebih hutang dalam skala


besar memang sangat mengganggu kesehatan keuangan perusahaan.
Namun di sisi lain hutang sangat diperlukan dan tidak dapat dielakkan
jika perusahaan ingin terus berkembang dan maju.Oleh karena itu
banyak perusahaan yang memilih hutang jangka panjang dikarenakan
jumlah nominal yang besar dan waktu pembayaran hutang yang cukup
lama. Sehingga hal ini memberikan sisi positif yang lebih besar asal
diikuti dengan Manajemen yang baik.
PENUTUP
Kesimpulan
Laporan keuangan ialah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang
berisi informasi tentang keuangan perusahaan yang nantinya akan
diperlihatkan untuk pihak internal dan pihak eksternal. Dalam
perusahaan jasa ,dagang ,manufaktur, terdapat sedikit perbedaan dalam
laporan keuangan terlebih khusus laporan laba rugi. Dalam perusahaaan
jasa laporan laba rugi perusahaan dagang harus memeperhitungkan
harga pokok dari produk yang akan dijual yaitu harga pokok penjualan.
Kemudian pada perusaan manufaktur sebelum membuat laporan beban
pokok produksi karena nantinya hasil laporan beban pokok produksi
akan digunakan dalam menghitung harga pokok produksi pada laporan
laba rugi perusahaan manufaktur.
Laporan arus kas ialah laporan yang memperlihatkan aliran kas
masuk dan aliran kas keluar perusaan dalam suatu periode. Dalam kas
terdapat salah satu bagian kas kecil yang artinya uang kas yang
disediakan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran yang
jumlahnya relative kecil. Kemudian rekonsiliasi bank ialah proses
penyesusaian antara saldo kas dalam perusahaan dengan saldo kas
dibank.
Aset tetap ialah aset yang berwujud yang diperoleh perusahaan
meminjamkan uang kepada perusahaan lain.sedangkan piutang wesel
ialah piutang yang timbul akibat adanya surat perjanjian sebagai
pengukuran utangdalam jangka waktu yang ditetapkan pada wesel
tersebut. Persediaan merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dijual. Aset tetap terdiri dari aset tetap berwujud dan aset tetap
tidak berwujud. Liabilitas ialah hutang yang dimiliki perusahaan yang
akan dibayarkan pada masa yang akan datang. Liabilitas terdiri dari dua
yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai