Oleh :
Kelompk 7
Kelas 1.1 D III Keperawatan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmatnyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN” dalam rangka memenuhi tugas etika
keperawatan.
Mengingat banyaknya kelemahan yang penulis miliki dalam makalah ini
terutama di dalam tulisan maupun penyajiannya, untuk itu penulis selalu
mengharapkan pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada dosen
dan teman teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini serta penulis berharap agar makalah ini bisa memberikan manfaat bagi
semuanya. Penulis juga mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ………………………………………….………..….... .i
DAFTAR ISI ………………………………………………………….....……..ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Prinsip Etika Keperawatan
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman
untuk berpikir atau bertindak.
Sedangkan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.
Etika atau Ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat,
kebiasaan, perilaku atau karakter. Menurut kamus webster, Etik adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral.
Etika berasal dari bahasa Yunani ethikos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaiman
sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan
atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik
buruk, kewajiban, dan tanggung jawab.
Moral, berasal dari kata latin yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Moral
adalah perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar
prilaku” dan “nilai-nilai” yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi
anggota masyarakat dimana ia tinggal.
1. Otonomi (Autonomy)
Kata ”otonomi” berarti mengatur dirinya sendiri. Otonomi juga
dapat diartikan sebagai hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Praktik profesional merefleksikan otonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan memutuskan serta sebagai dasar
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara menghargai
pasien. Aplikasi prinsip moral otonomi dalam asuhan keperawatan ini
contohnya adalah seorang perawat apabila akan menyuntik harus
memberitahu untuk apa obat tersebut. Prinsip otonomi ini dilanggar
ketika seorang perawat tidak menjelaskan suatu tindakan keperawatan
yang akan dilakukannya atau tidak menawarkan pilihan misalnya
menawarkan suntikan atau injeksi di pantat kanan atau kiri apabila
memungkinkan. Perawat dalam hal ini telah bertindak sewenang-wenang
pada orang yang lemah.
3. Keadilan (Justice)
Setiap individu harus mendapatkan tindakan yang sama,
merupakan prinsip dari justice (Perry and Potter, 1998 ; 326). Justice
adalah keadilan, prinsip justice ini adalah dasar dari tindakan
keperawatan bagi seorang perawat untuk berlaku adil pada setiap
pasien, artinya setiap pasien berhak mendapatkan tindakan yang sama.
Prinsip Justice dilihat dari alokasi sumber-sumber yang tersedia, tidak
berarti harus sama dalam jumlah dan jenis, tetapi dapat diartikan bahwa
bahwa setiap individu mempunyai kesempatan yang sama dalam
mendapatkannya sesuai dengan kebutuhan pasien. (Sitorus, 2000).
Sebagai contoh dari penerapan tindakan justice ini adalah dalam
5
keperawatan di ruang penyakit bedah, sebelum operasi pasien harus
mendapatkan penjelasan tentang persiapan pembedahan baik pasien di
ruang VIP maupun kelas III, apabila perawat hanya memberikan
kesempatan salah satunya maka melanggar prinsip justice ini.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Veracity menurut
Chiun dan Jacobs (1997) sama dengan truth telling yaitu berkata benar
atau mengatakan yang sebenarnya. Veracity merupakan suatu kewajiban
untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang
6
lain atau pasien (Sitorus, 2000). Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.Informasi harus ada
agar menjadi akurat,komprehensif,dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada,dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Prinsip ini dapat
dilanggar ketika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menerima
jawaban yang sebenarnya tetapi perawat menjawab tidak benar misalnya
dengan jawaban ; hasil ukur tekanan darahnya baik, laboratoriumnya
baik, kondisi bapak atau ibu baik-baik saja, padahal nilai hasil ukur
tersebut baik buruknya relatif bagi pasien.
7
adalah pemeriksaan hasil laboratorium, rahasia pasien adalah
pemeriksaan hasil laboratorium, kondisi ketika mau meninggal dan
sebagainya.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi
tentang klien harus dijaga privasi-nya. Apa yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijinkan oleh klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada
teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar pasti yang mana
tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas
atau tanpa terkecuali.
8
2.3 Fungsi Prinsip Etika Keperawatan
Prinsip Etika Keperawatan memiliki fungsi sebagai pedoman khususnya
bagi professional keperawatan, fungsinya sebagai berikut :
3.2 Saran
Hendaknya Sebagai mahasiswa keperawatan mampu
menerapkan dan mengaplikasikan bagaimana etika dan prinsip
keperawatan dalam melakukan asuhan atau tindakan keperawatan
kepada pasien maupun dalam pengabdian masyarakat agar bisa menjadi
tenaga kesehatan.yang bermutu.
10
Daftar Pustaka
Anggara. 2015. “fungsi kode etik dan tujuan kode etik dalam keperawatan”.
http://etikkeperawatan.blogspot.com/2015/04/fungsi-kode-etik-dan-tujuan-
kode-etik.html. Diakses pada tanggal 7 September 2018 pukul 20.02 WITA