JEMBATAN
JEMBATAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi'wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan tugas Penelitian dalam mencari data Mengenai Pengenalan
pembangunan dan struktur Jembatan. Dan sebagai tugas terstruktur/ Mini research
dari mata kuliah Pembangunan Teknik Sipil kami.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pengenalan teknik sipil yang telah membimbing dalam memberi ilmu.
Hormat kami
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II
2.1 PENGERTIAN JEMBATAN RANGKA BAJA .................................................... 5
2.2 MACAM JEMBATAN RANGKA BAJA ............................................................... 6
2.3 KRITERIA PEMILIHAN METODE ..................................................................... 6
2.4 KRITERIA PEMILIHAN METODE ...................................................................... 7
2.5 PERANCAH. ............................................................................................................ 8
2.5.1 JENIS PERANCAH ............................................................................................... 9
2.5.2 URUTAN PELAKSANAAN METODE PERANCAH....................................... 14
2.6 KEUNTUNGAN BAHAN BAJA SEBAGAI MATERIAL JEMBATAN.......... 16
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN .................................................................................. 21
BAB IV
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 23
BAB V
PENUTUP ...................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) sebagai unsure dasr dan karbon (C)
sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2%
hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Baja juga mempunyai unsure-unsur lain sebagai
pemadu yang dapat mempengaruhi sifat baja.
Konstruksi rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari susunan
batang-batang baja yang membentuk kumpulan segitiga, dimana setriap pertemuan
beberapa batang disambung pada alat pertemuan/simpul dengan menggunakan alat
penyambung (bout,paku keeling dan las lumer).
Jembatan Rangka Batang terdiri dari dua rangka bidang utama yang diikat bersama
1
karena memiliki kemampuan untuk dilalui angin (aerodinamis) yang baik. Beratnya
yang relatif ringan merupakan keuntungan dalam pembangunannya, dimana jembatan
bisa dirakit bagian demi bagian.
Jembatan rangka batang jarang terlihat memiliki estetika yang baik, namun
untuk jembatan rangka yang panjang dan besar faktor itu tidak begitu kentara karena
pengaruh visual dalam skala besar. Contoh terkenal dari jembatan rangka batang baja
yang artistik adalah jembatan Sydney Harbour di Australia dan jembatan New River
George di West Virginia (USA), dimana keduanya merupakan jembatan rangka
batang yang berbentuk pelengkung.
Rumusanmasalahyangakandigunakansebagaipedomandalampenelitianini
adalahsebagaiberikut:
Pengertian dan pengenalan mengenai jembatan rangka baja ?
Bagaimanakahlangkah-langkahmetodepelaksanaankonstruksijembatanbaja?
Hanya pada lingkup seputar jembatan rangka baja.Dan Ruang lingkup yang
dibahas dalam laporan ini mengenai ciri ciri jembatan, bagian bagian konstruksi
jembatan,kelebihan dan kelemahandari jembatan rangka baja.Dan klasifikasi
jembatan. Dan membahas sedikit tentang Perancah untuk membangun sebuah
jembatan.
2
1.4. TUJUAN
1.5. MANFAAT
Dalam penyusunan makalah mini riset ini. Kami membagi beberapa kerangka
yang disusun sesuai Bab per Bab dengan tujuan masalah yang hendak diuraikan lebih
terarah dan mudah diikuti, secara umum dapat diuraikan sebagaiberikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang,focus penelitian,ruang lingkup penelitian,tujuan
penelitian,manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUANPUSTAKA
Membahas hal berupa teori yang berhubungan denganj udul penelitian, dan metode
pembahasan yang digunakan.
3
BAB IV PEMBAHASAN
Merupakan hasil penelitian dan pembahasan singkat mengenai hasil penelitian yang
digunakan untuk memecahkan masalah dan menarik kesimpulan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jembatan rangka baja adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian
batang batang baja yang dihubungkan satu dengan yang lain.
Beban atau muatan yang dipikul oleh struktur ini akan diuraikan dan
disalurkan kepada batang batang baja struktur tersebut, sebagai gaya gaya tekan dan
tarik, melalui titik titik pertemuan batang (Titik Buhul). Gaya gaya eksentrisitas yang
dapat menimbulkan momen sekunder selalu dihindari. Oleh karena itu garis netral tiap
tiap batang yang bertemu pada titik buhul harus saling berpotongan pada satu titik
saja, untuk menghindari timbulnya momen sekunder.
Dengan demikian ada hal hal penting yang perlu diperhatikan pada konstruksi
rangka baja yaitu :
· Mutu dan dimensi tiap tiap batang harus kuat menahan gaya yang timbul.
Batang batang dalam keadaan tidak rusak/bengkok dan sebagainya. Oleh karena itu
batang batang rangka jembatan harus dijaga selama pengangkutan, penyimpanan, dan
pemasangan.
· Kekuatan pelat penyambung harus lebih besar daripada batang yang disambung
(Struktur sambungan harus lebih kuat dari batang utuh).
Pelat buhul yang paling ujung, baik pelat buhul bawah maupun atas, Biasanya
panjangnya dilebihi, untuk keperluan penyambungan dengan linking steel bila
diperlukan.
5
2.2 MACAM JEMBATAN RANGKA BAJA
Ada berbagai macam jembatan rangka baja ditinjau dari negara pembuatnya,
yaitu :
Macam Metode
a. Bentang tunggal.
6
2.4 KRITERIA PEMILIHAN METODE
Dari berbagai cara tersebut perlu dipilih cara yang paling sesuai dengan
keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.
2) Daerah sekitar dan jalan yang menyambung ke jembatan, lurus, rata, miring,
berbelok, berada pada dasar suatu galian atau berada diatas timbunan, tinggi, rendah,
dan sebagainya.
4) Bagaimana cara untuk mencapai lokasi jembatan, baik untuk orang, material
maupun peralatan, melalui darat, sungai atau udara.
Dasar Sungai berpasir, atau lempung atau tanah keras, sehingga memudahkan
pemasangan tiang perancha.Dangkal, atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak
memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi.
Kecepatan arus rendah, yang akan mengurangi gaya gaya mendatar terhadap
tiang perancah.Bebas dari barang hanyutan, yang bisa merusak atau merobohkan tiang
perancah.Terdapat bangunan lama, yang dapat dipakai sebagai penyangga sementara
bagi bangunan/jembatan baru yang akan dibangun.
7
2.5 PERANCAH
Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung
logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia
seperti RRC dan Indonesia, bambu masih digunakan sebagai perancah. Scaffolding
sendiri terbuat dari pipa - pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya.
· Supported scaffolds, yaitu platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi
dengan pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kaki, kerangka-kerangka
dan outriggers
· Aerial Lifts, penopang untuk mengangkat seperti “Man Baskets” atau keranjang
manusia
8
Fungsi Perancah
Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi tukang / pekerja sehingga
keselamatan kerja terjamin. Sebagai pelindung bagi pekerja yang lain, seperti pekerja
di bawah harus terlindung dari jatuhnya bahan atau alat.
Jenis Perancah
1. Perancah Andang.
Perancah atau andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 – 3 m. Apabila
pekerjaan lebih tinggi maka tidak digunakan andang lagi.
· Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah pindahkan.
Untuk tinggi perancah tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada pekerjaan yang
tingginya tidak lebih dari 3 m, untuk pekerjaan lebih tinggi dari 3 m menggunakan
perancah tiang.
Perancah andang bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali
ijuk, karena tali ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb. Pada perancah andang bambu
ini sudah disetel terlebih dahulu, sehingga tinggi dan panjangnya tidak dapat distel
kembali. Biasanya andang bambu dapat dipakai pada ketinggian pekerjaan tidak lebih
dari 3 m, mengenai kaki andang bambu ada yang pakai 2 atau 3 pasang.
· Perancah besi sangat praktis dan efisien karena pemasangannya mudah dan
dapat dipindah-pindahkan.Tinggi perancah besi dapat disetel untuk jarak kaki
perancah yang satu dengan yang lain hingga 180 cm dengan tebal papan 3cm.
2. Perancah Tiang.
9
a.Perancah tiang dari bambu.
Pada umumnya perancah bambu banyak dipakai oleh pekerja di lapangan, baik
pada bangunan bertingkat maupun tidak. Alasannya adalah: Bambu mudah didapat,
kuat, dan murah. Pemasangan perancah bambu mudah dibongkar dan dapat dipasang
kembali tanpa merusak bambu. Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.
Sistem perancah bambu dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang
bambu saja, berbeda dengan perancah yang ditahan oleh beberapa tiang.
Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai
Perancah besi beroda ini terbuat dari pipa galvanis. Pada perancah besi beroda
dapat dipasang di lapangan atau didalam ruangan. Fungsi rodanya adalah untuk
memindahkan perancah. Pada perancah besi beroda sedikit lain dari perancah yang
ada, karena disini bagian-bagian dari tiangnya sudah berbentuk kusen, sehingga
penyetelan / pemasangannya lebih mudah dan praktis.
10
Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen
bangunan, penguat vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung,
panggung datar, Papan pengaman, tiang sandaran, penutup sandaran, konsol
penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga, pinggiran tangga, anak
tangga, sandaran tangga, dan sandaran dobel.
5. Perancah Menggantung
6. Perancah Frame
Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat
disusun sedemikian rupa menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk menopang
pekerja dalam kegiatan konstruksi berlokasi tinggi.
7. Perancah Dolken
Suatu perancah dengan dua baris standar jarak 1.2m Mempunyai daya dukung
sendiri Satu baris mendukung bagian luar dan bagian dalam dari deck dengan jarak
1.2m hingga 2.4m
11
Balok lintang tidak dipasang ke dinding dari gedung.Tetapi tidak berdiri
sendiri, ini ditopang oleh struktur gedung Independent scaffold memerlukan ties
untuk stabilitas lateral. Tanpa beban vertikal yang dialihkan pada gedung. Pasangan
standards yang dihubungkan dengan gedung sejajar horizontal dengan horizontal
tubes called ledgers. Ledgers berjarak vertikal pada the working height of 2m. Bagian
dalam dan luar dari standar (tiang) dihubungkan dengan dengan transoms. Transoms
umumnya dihubungkan dengan dengan standar di atas ledgers. Transoms dapat
berjarak dari tiang 250mm untuk menyesuaikan panjang papan.
Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledgers,
Transoms and Braces Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan
pengecatan.Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter dari
scaffold platform
12
16. Putlog Scaffold
Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang oleh gedung,
berbeda dari independent scaffold. Jajaran tiang berjarak from 1.5 to 2.1m
apart.Scaffold didirikan 1.2 m dari dinding structure Ledgers dipasang pada tiang
Ketinggian Lift 1.8 to 2m. Putlog tubes dipasang (ditempelkan) pada tiang. Panjang
pipa (Transoms) 1.5m
Suspended scaffold ditopang dari atas Tidak ada penyangga dari bawah
Digunakan pada bukaan yang tinggi Panjang suspended scaffold tidak boleh lebih dari
6m Semua suspended tubes perlu selalu diperiksa safety fittings Digunakan terutama
pada tempat di atas air dimana scaffolding tidak dapat dibangunan di atas tanah
Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu tempat ke
tempat lain Alasnya harus 2 kali lipat tingginya untuk yang lebih tinggi lebih dari 3
m Tiang-tiangnya dipasang dengan roda Penggunaan ban (berisi angin) tidak
diperkenankan Caster wheels harus mempunyai manual brake untuk lock wheels in
place.Biasanya menggunakan concrete floors atau hard surfaces untuk mempermudah
moveability
· Plan, side and heel and toe bracing harus dipasang sebagai bagian dari scaffold
13
Ø Dilakukan pekerjaan-pekerjaan persiapan seperti yang di lakukan nomer 8
Ø Berpedoman pada As sisi rangka baja,perancah dipasang pada tiap titik buhul yang
akan di dukung .Khusus untuk titik buhul yang memiliki baut vertical ,perancah di
geser sedikit agar proses pemasang baut vertical tersebut tidak mengalami
kesulitan .Bila dasar sungai lunak ,tiang –tiang perancah perlu di pancang secukupnya
agar kuat mendukung beban selama pemasangan .Bila dasar sungai keras ,dapat
diletakkan saja secara merata dan dilindungi kakinya dengan bronjong batu
/tumpukkan batu /beton cor
Ø Perancah pendukung titik buhul sisi kiri di hubungkan dengan perancah pendukung
sisi kanan.kemudian tiap baris di hubungkan dengan balok seperlunya untuk jalan
orang dan transpotasi komponen jembatan .
Prinsip urutan pemasangan yang mula pertama seluruh batang bawah (B1 s/d
B7),kemudian batang D1 & D2 ,di lanjutkan D3 & D4 kemudian di hungkan dengan
A1 dst.
14
Pengencangan baut di laksanakan secara bertahap ( dua tahap ) yaitu :
1. Tahap I pada saat erection ,pengencangan antara 70% sampai 80% atau sekuat
tenaga manusia.
2. Tahap II pada saat erection pengencangan baut sudah selesai di lanjutkan sampai
mencapai kekencangan sampai 100% semua baut yang dikencangkan sesuai syarat
kekncangannya di beri tanda dengan cat,untuk memudahkan pemeriksaan bila terjadi
perubahan ( kendor ) beton slab di cor pada saat jembatan di atas ganjal .
Ø Bila semua batang telah tersusun dan kekuatan sambungan ( baut ) telah cukup
persyaratan ,serta beton slab telah cukup keras maka kedua ujung di angkat sedikit
dengan jack / dongkrak ,untuk melepas balok ganjal ( baik yang ada di perletakan
maupun ada perancah ).
Ø Setelah bearing pad di pasang dengan baik maka jembatan di turunkan kembali, di
dudukan di perletakannya dengan menurunkan jack secara pelan-pelan .
Ø Khusus jembatan rangka baja yang menggunakan rubber bearing (perletakan dari
karet) ,pengecoran lantai beton jembatan di lakukan pada saat jembatan masih di
dudukan pada ganjal (perletakan sementara) bila pengecoran lantai beton di lakukan
pada saat jembatan terletak di atas rubber bearing maka akan terjadi gaya geser yang
cukup besar pada rubber bearing ,yang dapat mengakibatkan pecahnya rubber
bearing .
Ø Bila pengecoran beton lantai di lakukan setelah jembatan di letakan di atas rubber
bearing maka akan terjadi deformasi pada rubber bearing .Beton lantai di cor dengan
posisi rubber bearing bebas ( jembatan di tahan oleh jack/dongkrak ), setelah
15
pengecoran selesai jembatan di letakkan pada rubber bearing tidak mengalami
deformasi ( masih utuh ).
Baja mempunyai kekuatan yang tinggi, Ada jenis baja yang tahan terhadap
cuaca, bahkan tidak perlu di cat.Dari segi kekuatannya, bahan baja lebih murah dari
beton ataupun kayu, sebab dengan kekuatannya memerlukan volume bahan lebih
sedikit.
Elemen struktur dapat dibuat di pabrik, dan dapat dilakukan secara besar-besaran.
Dapat dilakukan bongkar pasang dengan cepat, tanpa ada bahan terbuang.
Pembagian Jembatan
Jenis jembatan dapat dibagi berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan
tipe struktur, yaitu :
16
Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).
-Jembatan komposit (compossite bridge), gabungan dua jenis material, yaitu baja dan
beton secara bersama-sama memikul lentur dan geser.
4.Berdasarkan tipe struktur, khusus jembatan baja dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain :
Jembatan gelagar I (rolled steel girder bridge), tersusun dari beberapa gelagar I
canai panas, panjang bentang berkisar 10 meter sampai dengan 30 meter. Jembatan
gelagar ini dapat bersifat komposit atau non komposit, tergantung penggunaan
penghubung geser (shear connector), juga tergantung kepada penggunaan bahan untuk
lantai jembatan misal dari kayu (jembatan konvensional) atau beton.
Jembatan gelagar pelat (plate girder bridge), atau sering juga disebut jembatan
dinding penuh, tersusun dari 2 (dua) atau lebih gelagar, yang terbuat dari pelat-pelat
baja dan baja siku yang diikat dengan paku keling atau di las. Panjang bentang
berkisar 30 meter sampai dengan 90 meter.
17
Jembatan gelagar kotak (box girder bridge), terbuat dari pelat-pelat berbentuk
kotak empat persegi atau berbentuk trapesium, umumnya digunakan dengan panjang
bentang 30 meter sampai dengan 60 meter. Jembatan dapat terdiri dari gelagar kotak
tunggal maupun tersusun dari beberapa gelagar.
Jembatan Struktur Kabel (cable stayed bridge), Pada jembatan struktur kabel
(cable stayed bridge) sepenuhnya gaya-gaya vertikal dipikul oleh tiang (pylon) yang
disalurkan melalui kabel-kabel penggantung. Jembatan struktur kabel terpanjang yang
dibangun adalah jembatan Sutong yang melintasi sungai Yangtze, RRC., dengan
bentang 1088 meter, selesai dibangun tahun 1998, dengan memiliki 2 (dua) pylon.
18
Untuk jembatan rangka baja, ada beberapa type yang digunakan antara lain :
19
Berikut adalah foto jembatan pada saat kami melakukan survey:
20
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
21
C. Sumber data
Kami mengumpulkan beberapa data dari internet dan penyajian kumpulan jurnal
untuk disatukan dalam makalah ini.
Prosedur pengambilan data penelitian menggunakan datasekunder yang
dapat digolongkan sebagai berikut:
Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yangdiperoleh melalui
studi kepustakaan.
D. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Observasi dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang ditelitiatau
dapat dirumuskan sebagai proses pencatatan pola perilaku subyek(orang), obyek
(benda) atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan ataukomunikasi dengan
individu-individu yang diteliti.
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
Macam Metode
Ada 4 (empat) metode yang dapat digunakan untuk pekerjaan
pemasangan/penyetelan perangkat jembatan rangka baja yaitu :
1. Pemasangan dengan cara memakai perancah.
2. Pemasangan dengan cara cantilever (pemasangan konsol sepotong demi
sepotong.
3. Pemasangan dengan cara peluncuran.
a. Bentang tunggal.
b. Bentang lebih dari satu.
4. Kombinasi dari ketiga cara di atas.
Dari berbagai cara tersebut perlu dipilih cara yang paling sesuai dengan keadaan
pekerjaan yang akan dihadapi.
Menggunakan Perancah.
24
Dangkal, atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak memerlukan tiang perancah
yang terlalu tinggi.
Kecepatan arus rendah, yang akan mengurangi gaya gaya mendatar terhadap
tiang perancah.
Bebas dari barang hanyutan, yang bisa merusak atau merobohkan tiang
perancah.
Terdapat bangunan lama, yang dapat dipakai sebagai penyangga sementara
bagi bangunan/jembatan baru yang akan dibangun.
25
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Beban atau muatan yang dipikul oleh struktur ini akan diuraikan dan
disalurkan kepadabatang batang baja struktur tersebut,sebagai gaya gayat ekan
dantarik,melalui titik titik pertemuan batang (TitikBuhul).Gaya gaya eksentrisitas
yang dapat menimbulkan momen sekunder selalu dihindari.Oleh karenai tugari snetral
tiap tiap batang yang bertemu padatitik buhul harus saling berpotongan pada satu
titiksaja,untuk menghindari timbulnya momen sekunder.
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
http://transporstation12.blogspot.com/2017/01/makalah-tentang-jembatan-
rangka-baja.html?m=1
http://sustersexy.blogspot.com/2014/11/tugas-makalah-struktur-baja-i-
jembatan.html?m=1
http://khammal.blogspot.com/2013/12/jembatan-rangka-baja.html?m=1
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16927-3108100621-Paper.pdf
27