Konstan
adalah:
1. Misalkan an = xn, x ≠ 0
1
rekursif mempunyai k akar. Misalkan akar-akar persamaan karakteristik
Dalam hal ini x1n, x2n, ... , xknadalah solusi dari relasi rekursif di atas,
CONTOH SOAL:
Fn =7 Fn-1–12 Fn-2 , n ≥ 2
F0 = 0, F1= -1
Fn =7 Fn-1 – 12 Fn-2
Fn - 7Fn-1 + 12Fn-2 = 0
Langkah-langkah penyelesaian:
MisalkanFn = xn ; x ≠ 0
xn–7xn-1+12xn-2 = 0
2
bagi kedua ruas persamaan karakteristik terakhir ini dengan xn-2
x2–7x +12 = 0
yang akar-akarnya:
𝑥1 = 3 dan 𝑥2 = 4
Karena kondisi awal F0 = 0 dan F1 = -1, maka dari solusi relasi rekursif
persamaan (1)):
𝐹0 = 𝑘1 (3)0 + 𝑘2 (4)0 = 0
𝐹1 = 𝑘1 (3)1 + 𝑘2 (4)1 = −1
𝑘1 = 1 dan 𝑘2 = −1
𝐹𝑛 = (3)𝑛 − (4)𝑛
EXERCISE BY STUDENT:
an = 2 an-1 + 3 an-2, n 2
a0 = a1 = 1
3
Kasus II : Terdapat akar-akar persamaan karakteristik yang sama
(akar rangkap).
Teorema 1.2.3:
CONTOH SOAL:
dengan a0 = 1; a1 = 1; a2 = 2
Penyelesaian:
x3 + x2 - 21x - 45 = 0
ekuivalen dengan
(x + 3)2 (x - 5) = 0
𝑥 = −3 (rangkap 2) dan 𝑥 = 5
Sehingga berdasarkan teorema 1.2.2 dan 1.2.3 solusi umum dari relasi
rekursif adalah:
4
an =k1(5)n+ k2(-3)n + k3n(-3)n................1)
𝑘1 + 𝑘3 = 1 (1)
17 47 5
𝑘1 = 64, 𝑘2 = 64, 𝑘3 = − 8
17 47 5
an =645n + (-3)n− 8n(-3)n
64
a0 = 0, a1 = 1, a2 = 2
Jawab:
an = n, n 0
5
2.3 Menyelesaikan Relasi Rekursif Dengan Fungsi Pembangkit
dan aplikasinya. Pada bagian ini kita akan lihat bahwa fungsi pembangkit
dapat pula dipakai untuk mencari penyelesaian suatu relasi rekursif dengan
mudah.
Contoh Soal:
berikut:
a0 = 1, a1 = 3 ; an = 2a n-1 + 4n-1, n ≥ 2
Penyelesaian :
MisalP(x) adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan (an), maka menurut
definisi:
~
𝑃(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0
Ekuivalen dengan
~ ~ ~
∑ an 𝑥 = 2 ∑ an−1 𝑥 + ∑ 4n−1 𝑥 n
n n
(1.3.1)
𝑛=2 n=2 𝑛=2
~ ~ ~
n n−1
∑ an 𝑥 − a0 − a1 𝑥 = 2 𝑥 ∑ a n−1 𝑥 + 𝑥 ∑ 4n−1 𝑥 n−1
𝑛=0 𝑛=2 𝑛=2
~
~ ~
1
P(x) - 1 - 3x = 2 𝑥(𝑃(𝑥) − 1) + 𝑥(1−4𝑥 − 1)
𝑥
P(x) - 1 - 3x = 2 xP(x) – 2x + 1−4𝑥 − 𝑥
6
1−3𝑥
P(x) = (1−4𝑥)(1−2𝑥)
1−3𝑥 1⁄ 1⁄
Karena (1−4𝑥)(1−2𝑥)
= 2
+ 2
1−4𝑥 1−2𝑥
1 1 1
P(x) =2 (1−4𝑥 + )
1−2𝑥
~ ~
1
= ( ∑(4𝑥)n + ∑(2𝑥)n )
2
𝑛=0 n=0
∞
1
= ∑ (4n + 2n )𝑥 n
2
𝑛=0
1
𝑎𝑛 = (4𝑛 + 2𝑛 ), n 0
2
LATIHAN:
an– an-1 = n , n 1
a0 = 1
Penyelesaian:
𝑃(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0
Karena untuk n ≥ 1,an – an-1 = n,kalau kedua ruas dari persamaan ini dikali
∑ an 𝑥 − ∑ an−1 𝑥 = ∑ n 𝑥 𝑛
𝑛 𝑛
Ekuivalen dengan
~ ~ ~
𝑥
(P(x) – 1)–xP(x) = (1−𝑥)2
Ekuivalen dengan
𝑥
(1- x)P(x) = (1−𝑥)2
+1
7
𝑥 1
P(x) = + 1−𝑥
(1−𝑥)3
~
3 + k − 1 k ∑~
P(x) = 𝑥( ∑ ( ) 𝑥 + n=0 𝑥 n
𝑘=0 𝑘
~ ~
k + 2 k+1
= ∑( )𝑥 + ∑ 𝑥n
𝑘
𝑘=0 n=0
~ ~
n+1 n
= ∑( ) 𝑥 + ∑ 𝑥n
𝑛−1
𝑛=1 n=0
1, 𝑛=0 1, 𝑛=0
𝑎𝑛 = { n + 1 atau 𝑎𝑛 = {𝑛2 +𝑛+2
( ) + 1, 𝑛 ≥ 1 ,𝑛 ≥ 1
𝑛−1 2
CATATAN:
pembangkit.
Misal terdapat n elemen dijajar pada satu baris dan diberi label
4321 adalah derangement dari 1234, akan tetapi 3124 bukan derangement
8
derangement dari 1234.Terdapat 2 derangement dari 123; yaitu : 231 dan
312. Ada berapa derangement dari 12345?? Secara umum kita tertarik
𝐷0 = 1
𝐷𝑛 = 𝑛𝐷𝑛−1 + (−1)𝑛 , 𝑛 ≥ 1.
Kita akan selesaikan relasi relasi rekursif ini dengan fungsi pembangkit
𝑥𝑛
Kalikan kedua ruas persamaan (1.4.2) dengan dan ambil sigmanya untuk
𝑛!
n ≥ 1, diperoleh:
𝑥𝑛 𝑥𝑛 𝑥𝑛
∑∞
𝑛=1 𝐷𝑛 = ∑∞ ∞ 𝑛
𝑛=1 𝑛𝐷𝑛−1 𝑛 ! + ∑𝑛=1(−1) 𝑛 ! (1.4.3)
𝑛!
= 𝑃(𝑥) − 1
9
∞ ∞
𝑥𝑛 (−𝑥)𝑛
𝑛
∑(−1) = ∑ − 1 = 𝑒 −𝑥 − 1
𝑛! 𝑛!
𝑛=1 𝑛=0
𝑃(𝑥) − 1 = 𝑥 𝑃(𝑥) + 𝑒 −𝑥 − 1
Ekuivalen dengan
𝑒 −𝑥
𝑃(𝑥) =
1−𝑥
Karena
∞ ∞
(−𝑥)𝑛 1
𝑒 −𝑥 =∑ dan = ∑ 𝑥𝑛
𝑛! 1−𝑥
𝑛=0 𝑛=0
∞ ∞
(−𝑥)𝑛
𝑃(𝑥) = ( ∑ ) ( ∑ 𝑥𝑛 )
𝑛!
𝑛=0 𝑛=0
∞ ∞
(−1)𝑛
=(∑ (𝑥)𝑛 ) ( ∑ 𝑥 𝑛 )
𝑛!
𝑛=0 𝑛=0
∞ 𝑛
(−1)𝑘 𝑛
= ∑( ∑ )𝑥 ( Rumus Konvolusi)
𝑘!
𝑛=0 𝑘=0
∞ 𝑛
(−1)𝑘 𝑥 𝑛
= ∑ 𝑛! ∑
𝑘! 𝑛!
𝑛=0 𝑘=0
𝑥𝑛
Solusi relasi rekursif yaitu Dn adalah koefisien dalam P(x). Dengan
𝑛!
demikian
𝑛
(−1)𝑘
𝐷𝑛 = 𝑛! ∑
𝑘!
𝑘=0
1 1 1 1
= 𝑛 ! (1 − + − + ⋯ + (−1)𝑛 )
1! 2! 3! 𝑛!
CATATAN :
Jika kita coba menyelesaikan relasi rekursif untuk Dn ini dengan fungsi
10
2.5 Sistem Relasi Rekursif
relasi rekursif yang terkait satu sama lainnya. Sebagai ilustrasi, ikuti uraian
berikut.
Karena setiap barisan binair n-angka yang memuat “0” sebanyak genap
dan “1” sebanyak genap dapat diperoleh dari: sebuah barisan binair (n-1)-
angka yang memuat “0” sebanyak genap dan “1” sebanyak ganjil dengan
angka yang memuat “0” sebanyak ganjil dan “1” sebanyak genap dengan
berikut:
𝑎𝑛 = 𝑏𝑛−1 + 𝑐𝑛−1
Begitu pula setiap barisan binair n-angka yang memuat “0” sebanyak
genap dan “1” sebanyak ganjil dapat diperoleh dari: sebuah barisan binair (n-
1)-angka yang memuat “0” sebanyak genap dan “1” sebanyak genap dengan
menyisipkan sebuah digit “1”; atau sebuah barisan binair (n-1)-angka yang
memuat “0” sebanyak ganjil dan “1” sebanyak ganjil dengan menyisipkan
11
𝑏𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑑𝑛−1
𝑎𝑛 = 𝑏𝑛−1 + 𝑐𝑛−1
𝑏𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑑𝑛−1
𝑐𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑑𝑛−1
𝑑𝑛 = 𝑏𝑛−1 + 𝑐𝑛−1
adalah fungsi pembangkit biasa dari an, bn, cn, dan dn, diperoleh :
𝐴(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + ⋯
= 𝑎0 + (𝑏0 + 𝑐0 )𝑥 + (𝑏1 + 𝑐2 )𝑥 2 + ⋯
= 𝑎0 + 𝑥(𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + 𝑏2 𝑥 2 + ⋯ )
+𝑥 (𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + ⋯ )
= 1 + 𝑥 𝐵(𝑥) + 𝐶(𝑥);
𝐵(𝑥) = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + 𝑏𝑥 2 + ⋯
= 𝑏0 + (𝑎0 + 𝑑0 )𝑥 + (𝑎1 + 𝑑1 )𝑥 2 + ⋯
= 0 + 𝑥(𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + ⋯ )
+𝑥 (𝑑0 + 𝑑1 𝑥 + 𝑑2 𝑥 2 + ⋯ )
= 𝑥 𝐴(𝑥) + 𝑥 𝐷(𝑥);
𝐶(𝑥) = 𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + ⋯
= 𝑐0 + (𝑎0 + 𝑑0 )𝑥 + (𝑎1 + 𝑑1 )𝑥 2 + ⋯
= 0 + 𝑥(𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + ⋯ )
+𝑥 (𝑑0 + 𝑑1 𝑥 + 𝑑2 𝑥 2 + ⋯ )
12
= 𝑥 𝐴(𝑥) + 𝑥 𝐷(𝑥);
𝐷(𝑥) = 𝑑0 + 𝑑1 𝑥 + 𝑑2 𝑥 2 + ⋯
= 𝑑0 + (𝑏0 + 𝑐0 )𝑥 + (𝑏1 + 𝑐1 )𝑥 2 + ⋯
= 0 + 𝑥(𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + 𝑏2 𝑥 2 + ⋯ )
+𝑥 (𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + ⋯ )
= 𝑥 𝐵(𝑥) + 𝑥 𝐶(𝑥);
Dari (1) dan (4) diperoleh A(x) – D(x) = 1, atau A(x) = D(x) + 1 atau D(x) =
A(x) – 1
Kita akan mencari penyelesaian untuk A(x) dengan menggunakan pers. (1)
= 1 +2x2A(x) +2x2D(x)
= 1 + 2x2A(x) +2x2[A(x) – 1]
= 1 – 2x2 + 4x2A(x)
(1-4x2)A(x) = 1 – 2x2
Diperoleh,
1 − 2𝑥 2
𝐴(𝑥) =
1 − 4𝑥 2
Kita akan mencari penyelesaian untuk B(x) dengan menggunakan pers. (2)
= xD(x) + x + x[ 2xB(x) ]
= x[ 2xB(x) ] + x + 2x2B(x)
= x + 4x2B(x)
13
(1-4x2)B(x) = x
𝑥
𝐵(𝑥) =
1 − 4𝑥 2
𝑥
𝐶(𝑥) =
1 − 4𝑥 2
Kita akan mencari penyelesaian untuk D(x) dengan menggunakan pers. (4)
= 2x[xA(x) + xD(x)]
= 2x[x{D(x) + 1} + xD(x)]
= 2x[2xD(x) + x]
= 4x2D(x) + 2x2
(1-4x2)D(x) = 2x2
Diperoleh,
2𝑥 2
𝐷(𝑥) =
1 − 4𝑥 2
Selanjutnya kita cari koefisien xn dalam A(x), B(x), C(x), dan D(x).
Karena:
1 − 2𝑥 2 1 2𝑥 2
𝐴(𝑥) = = −
1 − 4𝑥 2 1 − (2𝑥)2 1 − (2𝑥)2
1 1 1 1
−2
2 2 2
= + − 𝑥{ + }
1 + 2𝑥 1 − 2𝑥 1 + 2𝑥 1 − 2𝑥
∞ ∞ ∞ ∞
1 1 1 1
= ∑(−2𝑥)𝑘 + ∑(2𝑥)𝑘 + 𝑥 ∑(−2𝑥)𝑘 − 𝑥 ∑(2𝑥)𝑘
2 2 2 2
𝑘=0 𝑘=0 𝑘=0 𝑘=0
∞ ∞ ∞ ∞
1 1 1 1
= ∑(−2)𝑘 𝑥 𝑘 + ∑ 2𝑘 𝑥 𝑘 + ∑(−2)𝑘 𝑥 𝑘+1 − ∑ 2𝑘 𝑥 𝑘+1
2 2 2 2
𝑘=0 𝑘=0 𝑘=0 𝑘=0
1 1 1 1
𝑎𝑛 = (−2)𝑛 + (2)𝑛 + (−2)𝑛−1 − (2)𝑛−1
2 2 2 2
14
= 2(−2)𝑛−2 + 2. 2𝑛−2 − (−2)𝑛−2 − 2𝑛−2
= (−2)𝑛−2 + 2𝑛−2
atau
1 , jika 𝑛 = 0
𝑎𝑛 { 2𝑛−1 , jika 𝑛 genap dan 𝑛 ≥ 2
0 . jika 𝑛 ganjil
Selanjutnya, karena
1 1
𝑥 4 4
𝐵(𝑥) = = −
1 − 4𝑥 2 1 − 2𝑥 1 + 2𝑥
∞ ∞
1
= {∑(2𝑥)𝑛 − ∑(−2𝑥)𝑛 } ,
4
𝑛=0 𝑛=0
maka,
1 𝑛
𝑏𝑛 = (2 − (−2)𝑛 ), 𝑛 0
4
0 , jika 𝑛 genap
𝑏𝑛 = {
2𝑛−1 , jika 𝑛 ganjil
Akhirnya,
1 1
2𝑥 2 −2
2
𝐷(𝑥) = = 𝑥 { + }
1 − 4𝑥 2 1 − 2𝑥 1 + 2𝑥
∞ ∞
1 1
= 𝑥 { ∑(2𝑥)𝑛 − ∑(−2𝑥)𝑛 }
2 2
𝑛=0 𝑛=0
∞ ∞
1 1
= ∑ 2𝑛 𝑥 𝑛+1 − ∑(−2)𝑛 𝑥 𝑛+1
2 2
𝑛=0 𝑛=0
Dengan demikian,
1 𝑑−1 1
𝑑𝑑 = 2 − (−2)𝑑−1
2 2
𝑑−1 , 𝑑 > 0 dan 𝑑 genap
𝑑𝑑 = { 2
0 , 𝑑 ganjilatau 𝑑 = 0
15
TUGAS (PALING LAMBAT DIKUMPUL 25 JAN 2012)
1. Selesaikanrelasirekursifberikutdenganmetodeakarkarakteristik:
a. 𝑑1 = 2 , 𝑑2 = 6;
𝑑𝑑 − 4𝑑𝑑−1 + 4𝑑𝑑−2 = 0, 𝑑 ≥ 3
b. 𝑑0 = 0 , 𝑑1 = 1, 𝑑2 = 2, 𝑑3 = 3;
𝑑𝑑 + 2 𝑑𝑑−2 + 𝑑𝑑−4 = 0 , 𝑑 ≥ 4
c. 𝑑0 = 𝑑1 = 𝑑2 = 0, 𝑑3 = 5;
2. Selesaikanrelasirekursifberikutdenganfungsipembangkit:
𝑑
a. 𝑑1 = 3 ; 𝑑𝑑−1 = 2𝑑𝑑 + 4 , 𝑑 ≥ 0
b. 𝑑0 = 0 ; 𝑑𝑑+1 = 𝑑𝑑 + 𝑑 + 7 , 𝑑 ≥ 0
c. 𝑑0 = 2 ; 𝑑𝑑 = 2𝑑 𝑑𝑑−1 + 𝑑 , 𝑑 ≥ 1
3. Gambarlah n buahgarisluruspadabidangdatar,
sedemikianhinggasetiappasanggarisberpotongan di
satutitikdantidakadatigagarisberpotongan di satutitik.
makatulisdanselesaikanrekursifuntuk bn.
4. Berapapeluangpasangandansadengansyarattidakadasuamiistridalam 1
pasangandari 5 pasangan.
5. Selesaikansistemrelasirekursif:
a1 = b1 = c1 = 1
𝑑𝑑+1 = an + bn + cn,n 1
𝑑𝑑+1 = 4n – cn ,n 1
𝑑𝑑+1 = 4n – bn ,n 1
16