Peran Perawat Anak Terhadap Prinsip Pera PDF
Peran Perawat Anak Terhadap Prinsip Pera PDF
1 Februari 2011
Riyani Wulandari
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan‘Aisyiyah Surakarta
Abstrak: Perawatan atraumatik adalah perawatan terapeutik yang diberikan kepada anak
sebagai intervensi terpenting dalam perawatan anak untuk mencapai tumbuh kembang
optimal ketika berada di Rumah Sakit. Apabila seorang perawat anak memiliki persepsi yang
baik, maka perawat juga akan bersikap dan berprilaku baik dalam memberikan asuhan
keperawatan. Prinsip perawatan atraumatik meliputi 5 komponen, yaitu mencegah dampak
dari perpisahan keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan
anak, mencegah terjadinya trauma dan mengurangi nyeri, tidak melakukan kekersan pada
anak dan modifikasi lingkungan fisik.Dengan adanya prinsip perawatan atraumatik pada
anak tersebut diharapakan dapat meningkatkan peran perawat anak dalam menerapkan
intervensi terpenting pada perawatan anak di Rumah Sakit dan dapat mempercepat proses
penyembuhan dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Kata Kunci: Peran perawat anak, prinsip perawatan atraumatik pada anak
PENDAHULUAN
Seorang perawat adalah individu yang bertanggung jawab dan berwenang dalam
memberikan pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi peran perawat
pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan adalah tersedianya sarana dan prasarana
yang dapat memperlancar kegiatan seperti peralatan medik (obat-obatan, set infus, kateter),
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah Sakit menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dapat mengalami
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
berbagai kejadian yang menunjukkan pengalaman yang sangat trauma dan penuh stress
Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak, apapun bentuknya harus
berlandaskan pada prinsip atraumatik care atau asuhan yang terapeutik karena bertujuan
sebagai terapi bagi anak. Perawatan atrumatik pada anak tidak terlepas dari peran serta orang
Lingkungan fisik dan psikososial Rumah Sakit dapat menjadi stressor bagi anak untuk
menimbulkan trauma. Prinsip dasar dari perawatan atraumatik yang harus dimiliki oleh setiap
perawat anak terdiri dari 5 komponen yang meliputi menurunkan atau mencegah perpisahan
keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak,
mencegah atau mengurangi cedera dan nyeri, tidak melakukan kekerasan pada anak dan
modifikasi lingkungn fisik. Selain itu perilaku petugas dan ruangan perawatan anak tidak
Beberapa peran penting seorang perawat anak menurut Nursalam (2005:57) yaitu
sebagai pendidik baik secara langsung dengan member penyuluhan atau pendidikan
kesehatan pada orang tua anak maupun secara tidak langsung dengan menolong orang tua
atau anak memahami pengobatan dan perawatan anaknya. Tiga domain yang dapat diubah
oleh perawat melalui pendidikan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan, serta sikap
keluarga dalam hal kesehatan, khususnya perawatan anak sakit. Suatu waktu anak dan
Sebagai konselor, perawat dapat memberikan konseling keperawatan ketika anak dan orang
tuanya membutuhkan.
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan etik dengan
berdasarkan pada nilai moral yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
mendapat otonomi, menghindari hal-hal yang merugikan pasien, dan asuhan keperawatan,
yaitu meningkatkan kesejahteraan pasien. Perawat yang paling mengerti tentang layanan
keperawatan anak. Oleh karena itu, perawat anak harus dapat meyakinakan pemegang
kebijakan bahwa usulan tentang perencanaan pelayanan keperawatan yang diajukan dapat
sebagai perawat anak harus memahami prinsip-prinsip dalam perawatan anak yang antara
1. Anak bukan miniature orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik. Prinsip ini
mengandung arti bahwa tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja, karena anak
2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap
perkembangannya.
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dengan keluarga untuk
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek
hukum (legal).
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
6. Tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau
kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan
7. Pada masa yang akan dating kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu
tumbuh kembang.
keperawatan anak. Perhatian khusus pada anak sebagai individu yang masih dalam usia
tumbuh kembang, sangat penting karena masa anak merupakan proses menuju
kematangan.
diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari
diberikan dengan melihat prosedur tindakan atu aspek lain yang kemungkinan adanya
dari tim pelayanan kesehatan melalui intervensi yang meminimalkan atau meniadakan
stressor yang dialami oleh anak dan keluarga di Rumah Sakit baik fisik maupun psikis.
Perawatan atraumatik juga disebut dengan perawtan yang terapeutik yang meliputi
pencegahan trauma, hasil diagnose, dan mengurangi dampak kondisi-kondisi yang akut
maupun kronis. Stressor lingkungan yang sering dialami oleh anak adalah lingkungan
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
Rumah Sakit yang tidak nyaman bagi mereka yang mengakibatkan anak stress selama
Pada umumnya anak yang dirawat di Rumah Sakit akan timbul rasa takut baik
pada dokter maupun perawat, apalagi jika anak telah mempunyai pengalaman
mendapatkan imunisasi. Dalam bayangannya, perawat tau dokter akan menyakiti dan
menyuntik. Selain itu anak juga merasa terganggu hubungannya dengan orang tua dan
saudaranya. Lingkungan di rumah tentu berbeda bentuk dan suasanya dengan ruang
perawtan. Reaksi pertama selain ketakutan, tidak mau makan dan minum bahkan
atraumatik. Ada beberapa prinsip perawatan atraumatik yang harus dimiliki oleh
pertumbuhan dan perkembangan anak. Bila anak dirawat di Rumah Sakit dan
selama itu tidak boleh berhubungan dengan orang tuanya, maka ia kan merasa
ditolak oleh keluarganya dan mengakibatkan anak cenderung emosi saat kembali
pada keluarganya. Pada umumnya anak bereaksi negative waktu pulang ke rumah.
dukungan moril seperti kasih sayang, perhatian, rasa aman, dan dukungan materiil
berkurang.
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
dapat dilakukan dengancara melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan
anak dengan cara memperbolehkan mereka untuk tinggal bersama anak selama 24
jam (rooming in), jika tidak mungkin untuk rooming in, beri kesempatan orang tua
untuk melihat setiap saat dengan maksud mempertahankan kontak antar mereka
2004:66).
Melalui peningkatan kontrol orang tua pada diri anak diharapkan anak akan
dalam segala hal. Serta pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan orang
keperawatan anak. Proses pengurangan nyeri tidak bias dihilangkan secara cepat
akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai teknik, misalnya: distraksi, relaksasi,
dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan
nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan
Untuk meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri
tindakan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri, yaitu dengan menjelaskan apa
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
yang akan dilakukan dan memberikan dukungan psikologis pada orang tua.
misalnya dengan bercerita yang berkaitan dengan tindakan atau prosedur yang
karena bermain merupakan alat komunikasi yang efektif antara perawat dank lien.
Aktivitas bermain yang terprogram akan memulihkan perasaan mandiri pada anak
orang tua pada saat dilakukan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri apabila
mereka tidak dapat menahan diri, bahkan menangis bila melihatnya. Dalam
kondisi seperti itu tawarkan pada anak dan orang tua untuk mempercayakan
dilakukan oleh individu terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisik
dan psikis. Kekerasan pada anak adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau
indivisu pada mereka yang belum genap berusia 18 tahun yang menyebabkan
berarti dalam kehidupan anak. Apabila hal tersebut terjadi pada saat anak dalam
dapat meningkatkan keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anak
Modifikasi ruang perawatan dengan cara membuat situasi ruang rawat seperti di
rumah dan ruangan tersebut memelukan dekorasi yang penuh dengan nuansa anak,
seperti adanya gambar dinding brupa gambar binatang, bunga, tirai dan sprei serta
sarung bantal berwarna dan bercorak binatang atau bunga, cat dinding yang
yang harus dimiliki oleh tim kesehatan dalam merawat pasien anak yaitu
diantaranya adalah mencegah atau meminimalkan stressor fisik dan psikis yang
ketidakberdayaan, tidur yang tidak nyaman, pengekangan, suara bising, bau yang
tidak sedap dan lain-lain, mencegah dampak perpisahan orang tua dan anggita
keluarga yang lain, bersikap empati keluarga dan anak yang sedang dirawat serta
Menurut Sacharin (1996:77) ada beberapa cara pencegahan kecelakaan terhadap anak,
yaitu:
Hal ini merupakan kecelakaan yang umum terjadi pada anak-anak di bangsal
Rumah Sakit. Tempat tidur harus dirancang sehingga bagian sisi tempat tidur
dapat dikunci dan cukup tinggi sehingga anak yang mulai berjalan tidak dapat
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
memanjat keluar. Oleh karena itu perawat harus menjamin bahwa sisi tempat tidur
b. Mandi
dan prosedur yang sembrono. Oleh karena itu suhu air harus aman bagi anak.
mandi. Tidak selalu memungkinkan untuk mencegah anak masuk kamar mandi,
c. Obat-obatan
perawat.
Setiap peralatan yang digunakan harus dalam keadaan dapat dipakai dan
secara mekanis dan listrik dalam keadaan aman seperti thermometer, mainan dari
a. Masalah fisik
Masalah fisik yang terjadi bias berupa perubahan tanda-tanda vital: suhu,
pernapasan, nadi dan tekanan darah, gangguan terhadap kebutuhan cairan dan
b. Masalah psikis
Masalah psikis pada anak yang sering terjadi adaklah perasaan tidak berdaya
karena perpisahan dengan keluarga atau pengasuh (care giver), protes, apatis,
GASTER, Vol.8 No. 1 Februari 2011
penolakan, cemas, serta takut terhadap lingkungan baru (alat-alat, peraturan, dan
Masalah social yang sering terjadi pada anak adalah perasaan terisolasi dan
SIMPULAN
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik , yang bertujuan sebagai terapi bagi anak.
Pentingnya atraumatic care adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pediatric telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak tetap
menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak. Sampai saat ini belum
ada teknologi yang dapat mengatasi masalah yang timbul sebagai dampak dari perawatan
tersebut. Hal itu memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan, khususnya perawat
Ada beberapa prinsip perawatan atraumatik yang harus dimiliki oleh perawat anak
dalam merawat pasien anak yaitu diantaranya adalah mencegah atau meminimalkan stressor
fisik dan psikis yang meliputi prosedur yang menyakitkan seperti suntikan, kegelisahan,
ketidakberdayaan, tidur yang tidak nyaman, pengekangan, suara bising, bau yang tidak sedap
dan lain-lain, mencegah dampak perpisahan orang tua dan anggota keluarga yang lain,
bersikap empati keluarga dan anak yang sedang dirawat serta memberikan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Sugiarno. (2007). “ Aspek Klinis Kekerasan Pada Anak dan Upaya Pencegahannya”.
http://etd.eprints.kekerasan-pada-anak.umsu.ac.id/907/ diakses tanggal 7 Desember
2010