Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sektor industri merupakan sektor potensial yang memiliki peranan penting
dalam pembangunan ekonomi suatu negara, khususnya negara berkembang.
Oleh karena itu sektor – sektor industri kini mulai banyak didirikan di negara –
negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Sektor industri ini merupakan
salah satu sektor yang dianggap mampu membuka lapangan pekerjaan bagi
tenaga kerja yang menganggur dan dapat mendorong pertumbuhan teknologi
yang berguna bagi manusia serta dapat memicu pertumbuhan ekonomi di sektor
– sektor lain yang saling berkaitan, seperti sektor perdagangan dan jasa. Selain
itu menurut Abdurachmat & Maryani (1997, hlm. 27), menyatakan bahwa :
Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting, ia
menghasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia mulai dari makanan,
minuman, pakaian dan perlengkapan rumah tangga sampai perumahan
dan kebutuhan hidup lainnya.
Awal perkembangan industri di indonesia dimulai pada abad ke 18,
kegiatan industri dilakukan dengan menggunakan alat – alat yang sederhana.
Seiring berjalannya waktu, makakegiatan industri punmulai menggunakan alat –
alat modern dan terus berkembang sampai sekarang. Kemudian munculnya
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1984, tentang perindustrian mendorong agar
upaya pembangunan industri perlu dilakukan melalui pembangunan lokasi industri
yaitu berupa kawasan industri. Guna mendorong percepatan pembangunan
kawasan industri yang dimaksud, kemudian pemerintah menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 tahun 2009 tentang Kawasan Industri, dimana setiap
perusahaan industri baru setelah diberlakukannya peraturan pemerintah tersebut,
wajib masuk dalam kawasan industri.
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor 35/M-IND/PER/3/2010
menjelaskan kawasan industri merupakan kawasan tempat pemusatan kegiatan
industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang
dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki
izin usaha kawasan industri.

1
2

Kabupaten Bekasi memiliki banyak sektor industri baik itu industri besar
maupun industri kecil, bahkan Kabupaten Bekasi memiliki beberapa kawasan
industri. Beberapa daerah yang terkenal terletak di MM2100 Cikarang Barat, Kota
Jababeka, Bekasi International Industrial Estate (BIIE) atau Hyundai Industrial
Park, East Jakarta Industrial Park (EJIP) dan Delta Silicon Industrial Park (World
Heritage Ensiklopedia). Jika dibandingkan, Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi
terlihat lebih berkembang dibandingkan dengan Tangerang dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya, Akses jalan tol, sarana dan prasarana yang
disediakan oleh pengelola kawasan, sumber air yang berasal dari waduk besar
(waduk jatiluhur, waduk jangari) yang berada tidak jauh dari wilayah Karawang dan
Kota Bekasi.
Menurut data Badan Pusat Statistik Tahun 2008-2010 Kabupaten Bekasi
merupakan Kabupaten yang paling tinggi PDRB-nya di Jawa Barat yakni 14,29%,
faktor terbesar penyumbang PDRD adalah industri dengan kontribusi 77,58%.
Sektor industri ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB
Kabupaten Bekasi. Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi PDRB Kabupaten
Bekasi atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1
Tabel PDRB Menurut Harga Berlaku Kabupaten Bekasi Tahun 2015
Presentase
No Lapangan Usaha 2014 2015
(%)
1 Pertanian 3.227.770 3.279.984 1,5
2 Pertambangan dan 3.377.346 1.803.605 0,8
Penggalian
3 Industri Pengolahan 177.640.348 192.809.338 85,4
4 Listrik, Gas & Air 3.488.057 3.505.259 1,6
5 Bangunan 15.087.128 16.945.659 7,5
6 Perdagangan, Hotel & 1.029.517 1.104.923 0,5
Restoran
7 Pengangkutan & Komunikasi 1.802.017 2.128.588 0,9
8 Keuangan, Persewaan & 257.872 294.648 0,1
Jasa Perusahaan
9 Jasa-Jasa 3.298.197 3.887.750 1,7
Jumlah 209.208.252 225.759.754 100
Sumber : Kabupaten Bekasi dalam Angka, 2015
Sektor industri merupakan sektor paling dominan di Kabupaten Bekasi,
sektor ini pada tahun 2015 memberikan andil tertinggi terhadap PDRB Kabupaten
Bekasi dengan kisaran kontribusi 85,4%. hingga tahun 2008, terdapat 18 kawasan
industri di Kabupaten Bekasi dengan luas 6.214,2 Ha. Pertumbuhan industri
didominasi oleh industrri penghasil barang logam, mesin dan elektronik. Jumlah
3

perusahaan industri (besar dan sedang) pada tahun 2008 mencapai 752 serta
mampu menyerap 213.838 tenaga kerja. Melihat tingginya andil sektor ini terhadap
Kabupaten Bekasi diharapkan pemerintah daerah dapat menjaga kenyamanan
investasi, mengatasi permasalahan buruh serta menyiapkan prasarana fisik dalam
mendukung investasi sehingga apabila sektor ini pertumbuhannya relative stabil
maka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi cenderung stabil dan tumbuh
positif. Hal ini mengingat juga adanya isu strategis RPJPD di Kabupaten Bekasi
dimana salah satunya adalah peningkatan pengelolaan dan pendayagunaan
sumber daya wilayah yang meliputi sumber daya buatan terutama permukiman
dan industri agar memberikan multiplier effect dalam perkembangan ekonomi
serta mendorong perkembangan wilayah pedesaan sehingga terwujud
keseimbangan perkembangan pembangunan perkotaan dan pedesaan.

Kawasan Industri MM 2100 merupakan sebuah kawasan industri yang


terletak di Kecamatan Cikarang Barat. Kawasan Industri MM 2100 dikelola oleh
PT Megapolis Manunggal Industrial Development dan PT Fajar Industrial Estate
yang didirikan secara berkelompok dan terdiri dari berbagai macam jenis industri.
Lokasi Kawasan Industri MM 2100 berada di 5 Desa yaitu Desa Gandasari, Desa
Ganda Mekar, Desa Danau Indah, Desa Jatiwangi dan Desa Mekar Wangi
Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

Dampak positif terhadap masyarakat dari adanya kawasan industri


MM2100 di Kecamatan Cikarang Barat adalah tersedianya lapangan kerja di
sektor industri, adanya peningkatan pendapatan masyarakat dan keberagaman
sektor pekerjaan dibidang perdagangan dan jasa. Sesuai dengan yang
diungkapkan oleh singgih dalam Kusuma (2012, hlm. 4) menyatakan bahwa :

Dengan dibukanya lapangan kerja pada suatu industri yang besar sifatnya
mengakibatkan terbukanya kesempatan baru baik yang langsung diakibatkan oleh
industri misalnya terbukanya kesempatan kerja baru, yang akan dipekerjakan
sebagai karyawan di unit usaha baru tersebut, dan akibat lain yang bersifat tidak
langsung misalnya, kesempatan dalam usaha-usaha ekonomi bebas.

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa adanya industri di suatu


wilayah maka akan menimbulkan atau mendorong berkembangnya usaha-usaha
lain seperti adanya warung, penyewaan rumah, angkutan umum dan penyedia
jasa lainnya yang mendukung untuk berdiri di sekitar kawasan industri. hal itu
merupakan salah satu dampak positif bagi masyarakat. Adapun untuk dampak
4

negatif lebih mengarah pada lingkungan fisik, seperti adanya pencemaran dan
limbah yang dihasilkan oleh industri yang akan berpengaruh terhadap kondisi
udara, kondisi air, dan kondisi tanah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti


mengenai dampak keberadaan kawasan industri MM2100 yang ada di Kecamatan
Cikarang Barat, terhadap lingkungan, baik itu lingkungan fisik, maupun lingkungan
sosial masyarakat, dan upaya masyarakat dan pihak pabrik dalam mengatasi
permasalahan itu. Sehingga penulis menuangkannya dalam judul “Dampak
Keberadaan Kawasan Industri MM2100 Terhadap Lingkungan di Kecamatan
Cikarang Barat Kabupaten Bekasi”

B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti lebih menganalisis pada
kualitas lingkungan masyarakat di Kecamatan Cikarang Barat(masyarakat sekitar
Jababeka) terhadap adanya Kawasan Industri MM2100 di Kabupaten Bekasi.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah terpapar maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana dampak keberadaan kawasan industri MM2100 terhadap
lingkungan fisik di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi?
2. Bagaimana dampak keberadaan kawasan industri MM2100 terhadap
lingkungan sosial di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi?
3. Bagaimana dampak keberadaan industry MM2100 terhadap kesehatan
masyarakat?
4. Bagaimana upaya masyarakat dan pihak industri dalam menanggulangi
dampak yang terjadi terhadap lingkungan di sekitar kawasan MM2100 di
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi?
5. Bagaimana upaya untuk pemulihan lahan yang terkena dampak dari
limbah dari kawasan industry MM2100 di Kecamatan Cikarang Barat,
Kabupaten Bekasi?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah :
5

1. Mengidentifikasi dampak keberadaan kawasan industri MM2100 terhadap


lingkungan fisik di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
2. Mengidentifikasi dampak keberadaan kawasan industri MM2100 terhadap
lingkungan sosial di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
3. Mendeskripsikan upaya masyarakat dan pihak industri dalam
menanggulangi dampak yang terjadi terhadap lingkungan di sekitar
kawasan industri MM2100 di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten
Bekasi.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan,
wawasan dan pengalaman untuk mengaplikasikan toeri dan konsep
geografi terhadap objek kajian dilapangan. Terutama mengenai dampak
kawasan industri dan lingkungan
2. Bagi masyarakat setempat, sebagai bahan evaluasi terhadap masalah –
masalah yang dihadapi dari adanya kawasan industri, sehingga bisa lebih
baik kedepannya.
3. Bagi pemerintah setempat, sebagai bahan evaluasi agar dapat terus
memantau dan memperhatikan lingkungan sekitar kawasan industri agar
tetap terjaga, sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan baik
bagi lingkungan fisik maupun lingkungan sosial atau masyarakat
disekitarnya.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi atau pengembangan teori
khususnya mengenai dampak kebradaan kawasan industri terhadap
lingkungan.
6

Anda mungkin juga menyukai