Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Islam memandang bahwa hidup manusia di dunia ini hanyalah

sebagian kecil daari perjalanan kehidupan manusia, karena setelah

kehidupan di dunia ini masih ada lagi kehidupan akhirat yang kekal

abadi. Namun demikian nasib seseorang di akhirat nanti sangat

bergantung pada apa yang dikerjakannya di dunia, sebagaimana sabda

Nabi Muhammad Saw. Al-dun>ya> mazro’atu al-akhi>rat (dunia

adalah ladang akhirat). Di sinilah letaknya peran Islam sebagaai

pedoman dan petunjuk hidup manusia di dunia. Islam memberikan

petunjuk mengenai bagaimana caranya menjalani kehidupan dengan

benar agar manusia dapat mencapai kebahagiaan yang didambakannya

itu, baik di dunia maupun di akhirat.

Konsekuensi dari pandangan di atas adalah bahwa ajaran Islam

itu tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara seorang

individu dengan penciptanya, namun mencangkup pula masalah

hubungan antar sesama manusia, bahkan juga hubungan antara manusia

dengan makhuk lainnya termasuk dengan alam dan lingkungan. Jadi

Islam adalah suatu cara hidup, way of life, yang membimbing seluruh

aspek kehidupan manusia.

1
2

Dengan perkembangan zaman yang modern dan masyarakat

dengan dinamis dari waktu ke waktu, dan dari tempat ke tempat.

Kebudayaan, teknologi, peradapan, kondisi social kemasyarakatan,

ekonomi dan lain-lain, semua mengalami perubahan.

Perekonomian pada masa Nabi Muhammad yang di atur oleh

syariat Islam yang di sebut dalam bidang muamalah hanya memberikan

petunjuk dan prinsip-prinsip yang sifatnya umum dan mendasar. Hal-hal

yang rinci, detail, dan teknis tidak diatur, tetapi diserahkan kepada

manusia melalui proses ijtihat. Nabi bersabda, “Antum a’lamu> bi umuri

dun>ya>kum” kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.1

Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia juga tidak terlepas

dari jasa para pemikir ekonomi syariah. Mereka memberikan

sumbangsih yang tidak sedikit tidak hanya dari pemikiran cemerlang

mereka tentang ekonomi syariah tetapi juga atas dedikasi mereka dalam

perkembangan dan pembangungan ekonomi syariah di Indonesia. Di

antara para ahli ekonomi tersebut antara lain Dawam Rahadjo, A.M.

Saefudin, Karnaen Perwataatmaja, M. Amin Aziz, Muhammad Syafi‟i

Antonio, Zainul Arifin, Mulya Siregar, Riawan Amin, dan juga

Adiwarman Karim. Beberapa karya tulisan dari tokoh-tokoh di atas

yang merupakan bahan kuliah wajib diberbagai perguruan tinggi yaitu

buku yang berusaha memberikan pandangan secara komprehensif

tentang perbankan syariah dengan memberikan analisis dari perspektif

1
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan(Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004),1-9.

26
3

fiqih dan ekonomi (keuangan). Antara lain Muhammad Syafi‟i Antonio

dalam bukunya Bank Syariah: Teori Ke Praktek, pendekatan yang

digunakan oleh Muhammad Syafi`i antonio dalam membangun teori-

teori dan pemikirannya dalam ekonomi Islam kontemporer

menggunakan pendekatan teologis dan perbandingan agama

(contohnya: tentang riba dan bunga bank). Sehingga pemahamannya

terhadap konsep perbankan syariah juga tidak dapat dipisahkan dari

pemahamannya terhadap riba terlebih kaitannya dengan bunga bank.

Kalau dicermati lebih dalam, sampai saat ini kita tidak mendapatkan

pemikiran Muhammad Syafi`i Antonio yang bersifat baru dan berbeda

dengan pendapat terdahulu sehingga pemikirannya lebih kepada

melakukan reaktualisasi fiqih muamalah tentang sistem ekonomi Islam

maupun sub sistem lembaga finansial lainnya dalam konteks

keindonesiaan.2

Adiwarman Azwar Karim termasuk dalam salah satu

cendekiawan muslim yang ahli dalam bidang ekonomi syariah sehingga

beliaupun dimasukkan dalam kategori pemikir muslim yang

fundamentalis. Namun dalam kata fundamentalis ini didefinisikan

dalam konteks pola-pola pemikiran, ide dan gagasan dalam

memperjuangkan syariat Islam dalam praktek keekonomian.3

2
Fadh Ahmad Arifan, “Pdf Sumbangsih Syafi’i Antonio dan Adiwarman Azwar Karim
Terhadap Pemikiran Ekonomi Islam di Indonesia”, diambil dalam http://www.academia.
edu/8885798/Kontribusi_Syafi_i_Antonio_dan_Adiwarman_Karim_dalam_Ekonomi_Islam,
Diakses 28 Desember 2018, Pukul 11:05 WIB
3
A. Dimyati, Studi atas Pemikiran Ekonomi Islam Adiwarman Azwar Karim, diambil
dalam http://didim76.multiply.com/journal/item/5, Diakses 28 Desember 2018, Pukul 11:05 WIB
4

Ketika penulis membaca tulisan-tulisannya, setidaknya terdapat

beberapa pendekatan dan metode yang beliau gunakan dalam

membangun keilmuan ekonomi Islam. Pendekatan yang beliau gunakan

dapat dibedakan menjadi pendekatan sejarah, pendekatan fiqih dan

ekonomi.

Pendekatan sejarah sangat kental dalam berbagai tulisannya.

Dalam setiap tulisannya (terutama buku), Adiwarman Azwar Karim

selalu berupaya menjelaskan fenomena ekonomi kontemporer dengan

merujuk pada sejarah Islam klasik, terutama pada masa Rasulullah.

Selain itu beliau juga mengkolaborasikan pemikiran-pemikiran sarjana

besar muslim klasik dan mencoba merefleksikannya dalam konteks

kekinian, tentu saja menurut perspektif ekonomi. Selain pendekatan

sejarah, beliau juga menggunakan pendekatan fiqih.4

Dalam pandangan fiqih, beliau tidak hanya berbicara pada aspek

‘ubudiyah semata yang mana fiqih berbicara aspek sosial masyarakat

yang lebih luas, terutama ketika dibingkai dalam wadah fiqhul waqi'iy

(fiqih realitas). Dalam format yang demikian, fiqih lebih merupakan

suatu respon atas problematika kontemporer sebagai suatu upaya

menemukan jawaban dan solusi yang tepat bagi suatu masyarakat

tertentu dalam konteks tertentu pula. Karena itu Adiwarman Azwar

Karim yang diformulasikan ulama masa lalu ditarik pada perspektif

ekonomi. Sederhananya beliau menggunakan istilah-istilah dan prinsip-

4
Adiwarman A.Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), 176.
5

prinsip fikih dalam membahas ekonomi Islam Sebagai contoh beliau

menjelaskan fenomena distorsi (tindakan perekonomian yang dilarang

dalam Islam) permintaan dan penawaran. (false demand dan false

supply).

Selama ini definisi yang sering ditemukan tentang ekonomi

Islam adalah “ekonomi yang berasaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah”.

Seringkali definisi seperti itu tidak disertai dengan penjelasan yang

tuntas, sehingga terkesan bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi apa

saja yang dibungkus dengan argumen-argumen dari ayat-ayat atau

hadits-hadits tertentu. Bagi banyak kalangan, penjelasan yang “sekedar

itu” tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Sebab bisa

jadi ekonomi konvensional dapat dikatakan Islami sepanjang dapat

dilegitimasi oleh ayat tertentu. Dan itulah yang oleh Adiwarman Azwar

Karim disebut dengan pemaksaan ayat. Menurutnya, ekonomi Islam

diibaratkan satu bangunan yang terdiri atas landasan, tiang, dan atap.5

Sadar akan hal itu, beliau menawarkan pengertian ekonomi Islam

sebagai ekonomi yang dibangun di atas nilai-nilai universal Islam.

Nilai-nilai yang beliau maksud adalah tauhid (keesaan), adl (keadilan),

khilafah (pemerintahan), nubuwwah (kenabian) dan ma’ad (return).

Dalam pandangan penulis, pemikiran Adiwarman Azwar Karim

tentang ekonomi Islam jauh lebih komprehensif dari pada Muhammad

Syafi`i Antonio. Serta peran dan kontribusi yang diberikan Adiwarman

5
Ibid., 177.
6

Azwar Karim terhadap perkembangan ekonomi Islam di Indonesia

memang sangat luar biasa. Dengan berbagai bekal keilmuan dan

pengalaman yang dimilikinya, mampu menjadikan beliau sebagai salah

satu orang yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi Islam

khususnya di Indonesia. Bapak Adiwarman Azwar Karim juga dijuluki

"Begawan Ekonomi Islam”.6 Beliau juga merupakan ikon ekonomi dan

keuangan Islam.7 Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin

menggali lebih dalam tentang hal-hal yang berkenaan dengan peran

beliau dalam memperkuat ekonomi islam , sehingga penulis merasa

tertarik untuk mengambil judul skripsi “Metodologi Adiwarman Azwar

Karim Tentang Ilmu Ekonomi Islam”.

B. Batasan Masalah

Untuk memudahkan penulis dalam pembahasan, maka perlu

penulis membatasi penelitian yang akan dikaji yaitu pemikiran ekonomi

Islam menurut Adiwarman Karim tentang Metodologi ilmu ekonomi

Islam . Sesuai dengan judul tulisan ini “Analisis pemikiran Adiwarman

Karim tentang metodologi ilmu ekonomi Islam”.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan batasan masalah yang sudah dijelaskan diatas

6
Gus Alwi Muhammad, “Label Perbankan Syariah”, dalam
http://ekonomiislam indonesia.blogspot.com/search/label/Perbankan%20Syariah, Diakses 28 / 12 /
2018, Pukul 20:49 WIB
7
Adiwarman A.Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), 527.
7

peneliti akan membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pemikiran Adiwarman Karim tentang metodologi ilmu

ekonomi Islam ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk dapat memahami dan mengetahui pemikiran Adiwarman

Karim tentang metodologi ilmu ekonomi Islam.

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini kami tegaskan bahwa yang kami teliti

benar-benar bermanfaat baik dari segi :

1. Teoritis

a. Dengan mempelajari metodologi studi Islam akan memberikan

ruang dalam pemikiran yang lebih kritis terhadap persoalan

agama, sehingga tidak menganggap bahwa ajaran Islam klasik

dianggap sebagai taken for granted.

b. Mengimbangi alur pemikiran keagamaan yang seringkali

menonjolkan warna pemikiran keagamaan yang bersifat

teologis-partikularistik. Hampir semua pengamatan sosial

keagamaan sepakat bahwa pemikiran teologi, seringkali

membawa kearah ketersekatan umat.

c. Dapat mendialogkan ilmu humaniora klasik seperti Fikih, Hadits,

Kalam, Ulumul Qur’an dengan ilmu-ilmu humaniora kotemporer


8

sehingga Islam dapat dijadikan sebagai ajaran yang mampu

menjadi obat mujarab dalam mengatasi masalah kekinian.

2. Praktis

a. Bagi Mahasiswa sebagai motivasi untuk bisa memperbaiki

prekonomian masyarakat yang tidak melenceng dari ajaran

Islam, khususnya bagi peneliti agar menambah wawasan,

pengetahuan, sehingga kedepannya bisa mengembangkan

penelitian lagi tentang ekonomi Islam.

b. Bagi Universitas Islam Lamongan agar bisa dibuat pedoman dan

acuan untuk mahasiswa yang lain guna meningkatkan penelitian

tentang ekonomi Islam.

c. Bagi masyarakat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

cara mengatur perekonomian yang sesuai dengan Islam.

F. Kajian Pustaka

Adapun kajian pustaka terdahulu yang digunakan dari penulis

ini adalah:

1. Penelitian pertama adalah yang dilakukan oleh Firda Zulfa (Sekolah

Tinggi Ilmu Syariah Faqih Asy’ari Sumbersari Kediri) yang

berjudul “Pemikiran Ekonimi Islam Adiwarman Azwar Karim”.

Peneliti yang dilaksanakan pada tahun 2015 ini dengan rumusan

masalah 1. Bagaimana pemikiran ekonomi Islam Adiwarman Azwar

Karim, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode


9

pendekatan studi kepustakaan, dan hasil dari penelitian ini peneliti

menfokuskan pada penekanan cara Adiwarman karim dalam

memberi sumbangan pemikirannya tentang ekonomi Islam dalam

Indonesia untuk meningkatkan perekonomian Indonesia yang

merata dan sesuai dengan ajaran Islam. Dari segi penelitian,

penelitian yang digunakan oleh Firda Zulfa jelas berbeda dengan

penelitian yang penulis bahas. Pemikiran penulis adalah bagaimana

cara Adiwarman Karim menyimpulkan pemikiran ekonomi Islam

yang telah di rumuskan dalam buku-bukunya.8

2. Peneliti kedua adalah yang dilakukan oleh Fatkhul Wahab (Institut

Agama Islam AL-Qolam Malang) yang berjudul “Konsep dan

Kontribusi Pemikiran Adiwarman Azwar Karim Terhadap

Perekonomian Indonesia”. Penelitian yang dilaksanakan tahun 2016

ini, dengan rumusan masalah 1. Bagaimana konsep dan kontribusi

pemikiran Adiwarman Azwar Karim. Dalam penelitian ini

menggunakan metode pendekatan studi kepustakaan, hasil Dari

penelitian ini penulis tersebut dalam temuannya mengungkapkan

bahwa dalam sistem ekonomi Islam lebih mengedepankan

kesejahteraan masyarakat jika dibandingkan dengan sistem ekonomi

lainnya. Dan sistem ini terbukti tidak terpengaruh ketika dunia

mengalami krisis dibidang moneter yang mengakibatkan banyaak

bank-bank konvensiaonal mengalami kolap. Salah satu tokoh

8
Firda Zulfa “pemikiran ekonomi islam Adiwarman Karim”, jurnal Pemikiran & Ilmu
Hukum, Vol. 1, No. 2 (Desember, 2015), 30.
10

ekonomi Islam di Indinesia adalah Adiwarman Karim yang telah

memberikan kontribusi pemikiran ekonomi Islam di Indoensia baik

secara makro maupun mikro. Dan ia juga merupakan salah satu

perintis bank syari‘ah di Indonesia sekaligus sebagai praktisi yang

berusaha untuk mengimplementasikan dan sekaligus membumikan

ekonomi Islam di Indonesia.9

3. Peneliti ketiga adalah yang dilakukan oleh Irma Maisaroh (IAIN

Zawiyah Cot Kala Langsa) yang berjudul “Kontribusi Pemikiran

Adiwarman Karim terhadap Jasa Perbankan Syariah Di Indonesia”.

Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2016 ini, dengan rumusan

masalah 1. Bagaimana pemikiran Adiwarman Karim terhadap jasa

perbankan syariah 2. Bagaimana kontribusi pemikiran Adiwarman

Karim terhadap jasa perbankan syariah. Metode pendekatan yang

digunakan oleh penulis yaitu pendekatan deskriptif. Hasil dari

penelitian ini tersebut mengungkapkan kontribusi Adiwarman

Karim terhadap jasa perbankan syariah sangat besar menurut beliau

pengembangan produk perbankan syariah harus memperhatikan

ketentuan yang sesuai dengan prinsip syariah. Melalui upaya

tersebut Adiwarman Karim ingin memperbaiki perekonomian

negara Indonesia. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa umat

Islam harus optimis dan tidak terpengaruh bahwa aset perbankan

syariah hanyaa 5% dari aset perbankan konvensioanal karna

9
Fathul Wahab “Konsep Dan Kontribusi PemikiranAdiwarman Karim Terhadap
Perekonomian Indinesia”, jurnal Al-Qolam Ekonomi Syariah, Vol. 1, N0. 1 (Maret 2016), 77.
11

menurut beliau dengan jumlah mayoritas umat Islam di Indonesia

dan semakin tingginya kesadaran tentang ekonomi Islam, jumlah

tersebut akan naik secara signifikan.10

4. Peneliti keempat adalah yang dilakukan oleh Agus Arwani (STAIN

Pekalongan) yang berjudul “Ekonomi Islam Salah Satu Model

Alternatif Strategi Merekatkokohkan NKRI”. Penelitian yang

dilaksanakan pada tahun 2015 ini, dengan rumusan masalah 1.

Bagaimana Ekonomi Islam DI NKRI 2. Bagaimana Bangunan

Ekonomi Islam menurut Adiwarman Karim. Dalam penelitian ini

menggunakan metode pendekatan studi kepustakaan (Library

Research). Dengan memahaminya, diharapkan umat Islam

terdorong untuk menerapkannya dan sekaligus mengetahui

perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi kapitalisme yang tengah

diterapkan. Sudah saatnya sistem ekonomi kapitalisme yang hanya

menimbulkan penderitaan itu kita hancurkan dan kita gantikan

dengan ekonomi Islam yang insya Allah akan membawa barokah

bagi kita semua. Marilah kita renungkan firman Allah SWT: “Kalau

sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya

akan Kami limpahkan bagi mereka barakah dari langit dan bumi,

tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa

mereka disebabkan perbuatannya itu.” (Qs. al-A’râf: 96).

Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dibidang sosial, maka

10
Irma Maisyaroh “Kontribusi Pemikiran Adiwarman Karim Terhadap Jasa Perbankan
Syariah” (Skripsi--IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, 2015), 85.
12

diperlukan suatu penyusunan konsep yang ideal, agar tercipta

masyarakat yang sejahtera, tidak minus dibidang ekonomi yang

dapat menghasilkan kemiskinan ditengah-tengah kehidupan

masyarakat. Konsep untuk menyelenggarakan kesejahteraan sosial,

membutuhkan suatu paradigma pemikiran yang real dalam

menempatkan konsep pemikiran tentang kesejahteraan sosial,

melalui pengembangan sumberdaya masyarakat, menciptakan

kondisi sosial yang kondusif di Indonesia, dan dengan cara

memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya alam di Negara

Indonesia, untuk kepentingan masyarakat Indonesia secara

universal. Konsep kesejahteraan terkandung dalam ekonomi Islam

bertujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang

dapat menjadi negara yang aman dan sejahtera serta dapat

mewujudkan ketahanan NKRI.11

5. Peneliti kelima adalah yang dilakukan oleh Nur Rodiah (Universitas

Islam Negri Anantasari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam) yang

berjudul “Peran Adiwarman Karim Terhadap Perkembangan

Perbankan Syariah”. Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2015 ini,

dengan rumusan masalah 1. Bagaimana peran Adiwarman Karim

tentang Perkembangan Perbankan Syariah, 2. Apa kontribusi

Adiwarman Karim tentang Perkembangan Perbankan Syariah. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan studi

11
Agus Arwani “Ekonomi Islam Salah Satu Model Alternatif Strategi Merekatkokohkan
NKRI”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 02, No. 1 (Oktober 2016), 291.
13

kepustakaan (Library Research). Dengan hasil Upaya yang dilakukan

Adiwarman Azwar Karim dalam memperjuangkan penegembangan

perbankan syariah di Indonesia dengan cara dibukanya divisi syariah di

bank-bank konvensional. Hasil dari upayanya tersebut dapat dilihat

sekarang ini, dengan dibukanya divisi-divisi, unit dan gerai syariah di

beberapa bank konvensional, dan beliau juga pada tahun 2001 dengan

modal 40 juta mendirikan perusahaan konsultan yang diberi nama

Karim Business Consulting .Kontribusi Adiwarman Azwar Karim

dalam pengembangan perbankan dan ekonomi syariah di Indonesia

dapat dibagi menjadi tiga bagian, antara lain sebagai. Berikut: Praktisi

(Pelaksana), Akademisi, dan Intelektual.12

G. Penegasan Istilah

1. Analisis : dalam kamus besar Indonesia adalah pengurain suatu pokok

atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta

hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan.

2. Pemikiran : pemikiran dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

Inference, yang berarti mengeluarkan suatu hasil berupa

kesimpulan. Ditinjau dari segi terminology pemikiran adalah

kegiatan manusia mencermati suatu pengetahuan yang telah ada

dengan menggunakan akalnya untuk mendapatkan atau

12
Nur Rodiah “ Peran Adiwarman Karim Terhadap Perkembangan Perbankan
Syariah” (Skripsi--Universitas Islam Negri Anantasari, 2016), 97.
14

mengeluarkan pengetahuan yang baru atau yang lain.13

3. Metodologi : secara etimologi berasal dari bahasa yunani

“metodos” dan “logos” kata metodos terdiri dari dua suku kata

yaitu “ metha” yang berarti melalui atau melewati dan “ hodos”

yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui

untuk mencapai tujuan. Logos artinya ilmu.

Metodologi secara terminology adalah ilmu-ilmu atau cara yang

digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran

dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung

dari realitas yang sedang dikaji.14

4. Ilmu Ekonomi Islam :Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani:

oikos dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga (hous-hold),

sedangkan Nomos berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan. Dengan

demikian secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai kaidah-

kaidah, aturan-aturan, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga.

Dalam bahasa arab, ekonomi sering diterjemahkan dengan al-

iqtishad, yang berarti hemat, dengan perhitungan, juga mengandung

makna rasionalitas dan nilai secara implicit. Jadi ekonomi adalah

mengatur urusan rumah tangga, dimana anggota keluarga yang

mampu, ikut terlibat dalam menghasilkan barang-barang berharga

dan membantu memberikan jasa, lalu seluruh anggota keluarga yang

ada ikut menikmati apa yang apa mereka peroleh.

13
Filsafataddit.blogspot.com>2014/07, diakses, 28 Desember 2018, Pukul 22:20 WIB
14
https://id.m.wikipedia.org, diakses, 28 Desember 2018, Pukul 22:20 WIB
15

Adapun istilah ekonomi Islam berasal dari dua kata,

Ekonomi (terjemahan, economics, economic, dan economy) dan

Islam (terjemahan: Islamic). Islam adalah kata bahasa arab yang

terambil dari kata salima yang berarti selamat, damai, tunduk,

pasrah, dan berserah diri. Dengan demikian Islam berarti

penyerahan diri kepada allah SWT, sebagaimana tercantum dalam

Al-Qur’an surat Ali Imron, yang artinya kurang lebih sebagai

berikut: “sesunggunya agama atau yang diridhoi disisi Allah

adalah Islam …. “

Ekonimi Islam adalah pengetahuan bagaimana menggali dan

mengimplementasi sumber daya material untuk memenuhi kebutuhan

dan kesejahteraan manusia, dimana panggilan dan penggunaan itu

harus sesuai dengan syari’at Islam.15

H. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiyah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.16

Adapun unsur-unsur metode penelitian memuat tentang:

1. Jenis Penelitian Dan Pendekatan Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

yaitu penelitian yang mempunyai karasteristik bahwa datanya

dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya

15
Wanitacintaislam.blogspot.com. diakses, 28 Desember 2018, Pukul 22:20 WIB
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta Cv, 2016), 3.
16

(natural setting), dengan tidak merubah bentuk simbol atau angka

dan bersifat dekriptif.17

Ada juga yang mendefinisikan penelitian kualitatif itu

merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

menelaah dan memahami sikap, pandang, perasaan dan prilaku

individu atau sekelompok orang. Dari tujuan tersebut peneliti akan

menjelaskan tentang pemikiran Adiwarman Karim tentang

Metodologi ekonomi Islam, pendekatan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kepustakaan (library research). Yaitu

dengan cara menelusuri sumber-sumber data dari berbagai bacaan,

baik yang bersifat primer maupun sekunder. Lalu dilanjutkan

dengan menggunakan metode pendekatan deskritif analisis/metode

dekriptif dari setudi kepustakaan terhadap buku-buku rujukan dan

sumber-sumber sekunder lainnya.18

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Suharsimi Arikonto tahun (2016:

26) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang

tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang di

permasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian

mempunyai peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian,

itulah data tentang variabel yang penelitian amati. Pada penelitian

kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah

17
W. gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Media Windia Sarana, 2002), 19.
18
Ibid., 11.
17

informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan

peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah informan kunci, yaitu

pemikiran Adiwarman Azwar Karim tentang metodologi ekonomi

Islam.

3. Sumber Dan Jenis Data

a. Data Primer, Sumber data primer yang digunakan adalah buku

karangan Adiwarman Azwar Karim yang berjudul:

1) Ekonomi Islam (Suatu Kajian Konteporer) (Edisi Kesatu,

2001).

Buku ini merupakan upaya memahami fenomena

perekonomian modern dengan menggunakan prinsip analisis

yang bersandar pada khazanah ekonomi syariah. Banyak

bagian dibuku ini, berusaha dikaitkan antara perekonomian

modern dan sejarah ekonomi syariah di masa silam serta

relevansinya pada zaman sekarang.

2) Ekonomi Makro Islam (Edisi Kedua, 2008).

Buku ini membahas tentang Gagasan ilmuwan

muslim dalam pengembangan konsep ekonomi Islam

ditanggapi dengan cukup beragam diseluruh pelosok dunia.

Secara umum, tanggapan itu terbagi dalam dua kelompok,

kelompok yang pesimis dan yang optimis.Kelompok

pertama berpendapat bahwa ada sejumlah faktor penghambat


18

dalam mengembangkan konsep ekonomi Islam, terutama

kesulitan dalam aspek epistimologi dan metologi, sementara

signifikansi persoalan pun masih diperdebatkan. Sejalan

dengan itu, revisi buku Ekonomi Makro Islam yang

mengalami perubahan mendasar dibandingkan dengan edisi

pertamanya ini merupakan wujud pengembangan konsep

ekonomi Islam. Didalamnya, penulis selalu menggunakan

pendekatan pada setiap babnya; dimulai dengan kajian

ekonomi makro konvensional, kemudian diikuti dengan

ekonomi makro Islam.

3) Ekonomi Mikro Islami (Edisi Ketiga, 2007).

Buku ini membahas tentang Ekonomi Islam mempunyai

karakteristiknya sendiri, pada sisi kesamaan tertentu dalam

mekanismenya dengan ekonomi konvensional. Membicarakan

ekonomi Islam bukan hanya soal bank syariah, tetapi mencakup

ekonomi mikro, ekonomi makro, kebijakan moneter, kebijakan

fiskal, pembiayaan publik hingga konsep pembangunan. Dalam

buku ini, penulis menggali kembali konsep, variable dan teori-

teori ekonomi yang telah diidentifikasi pemikir ekonomi

muslim seperti Ibn Taimiyyah, Ibn Khaldun, Al-Ghazali dan

lainnya yang ternyata pemikirannya masih relevan dengan

ekonomi modern.
19

b. Data Sekunder digunakan adalah semua yang menunjang dan

mendukung dalam pembahasan proposal ini seperti buku karangan:

1) A. Dimyati, Studi atas Pemikiran Ekonomi Islam Adiwarman

Azwar Karim: pendekatan dan metode yang ia gunakan dalam

membangun keilmuan ekonomi Islam. Pendekatan yang ia

gunakan dapat dipetakan menjadi pendekatan sejarah,

pendekatan fikih dan ekonomi. Adiwarman selalu berupaya

menjelaskan fenomena ekonomi kontemporer dengan merujuk

pada sejarah Islam klasik, terutama pada masa Rasulullah.

Selain itu ia juga mengelaborasi pemikiran-pemikiran sarjana

besar muslim klasik dan mencoba merefleksikannya dalam

konteks kekinian, tentu saja menurut perspektif ekonomi.

2) Adin Surachim, Ekonomi-Syariah Karya Bp.Syafi'I Antonio &

Bp. Adiwarman Azawar Karim: Perkembangan ekonomi

syariah di Indonesia juga tidak terlepas dari jasa para pemikir

ekonomi syariah, salah satu pakar ekonomi Indonesia yaitu

Adiwarman Karim sebagai salah satu pelopor perkembangan

ekonomi Islam di Indonesia, diantaranya lewat karya tulisnya

yang mampu memperkaya khazanah keilmuan khususnya

dibidang ekonomi Islam, dan juga lewat kontribusinya dalam

perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 1 macam


20

teknik yang dianggap releven dengan penelitian ini, yaitu:

a. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen artinya barang-

barang tertulis.Metode dokumen yaitu mencari data mengenai

hal-hal yang berupa catatan, transkrip, rapat, agenda, dan

sebagainya, teknik dokumentasi adalah berasal dari kata

“dokumen” yang artinya barang-barang tertulis seperti buku-

buku, peraturan-peraturan notulen, dan sebagainya. Teknik

dokumen berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data

yang sudah ada.19

Adapun penelitian dengan teknik ini, digunakan untuk

menggali data tentang Pemikiran Adiwarman Karim tentang

ekonomi Islam melalui perpustakaan, buku pribadi dan jurnal.

Adapun perpustakaan yang menjadi tempat surve adalah

perpustakaan yang ada di Unuversitas Islam Lamongan.

5. Teknis Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, bogdan menyatakan bahwa

analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis

data yang diperoleh catataan lapangan, dan bahan-bahaan lain,

sehingga dapat mudah difahami,dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Langkah-langkah yang diambil

oleh peneliti dalam analisis data adalah sebagaai berikut:

19
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: PT. SIC, 2001), 83.
21

a. Reduksi Data

1) Secara Teoritis

Data yang diperoleh dari perpustakaan jumlahnya

cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan

rinci, seperti telah dikemukakan, maka jumlah data semakin

banyak, komplek, dan rumit.20

2) Secara Praktis

Dalam mereduksi data penelitian merangkum,

memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting

dari hasil analisis, dan dokumentasi, untuk menjawab

rumusan masalah yaitu Bagaiman Bagaimana pemikiran

Adiwarman Karim tentang metodologi ilmu ekonomi Islam.

b. Penyajian Data

1) Secara Teoritis

Setelah ada redaksi, maka data selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian

data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antara kategori dan jenisnya. Sehingga dapat

menyimpulkan dan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi.21

2) Secara Praktis

Data yang telah direduksi jika sudah jelas, lalu data

20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta Cv, 2016), 338.
21
Ibid., 341.
22

disajikan sesuai jawaban dari rumusan masalah tentang

Bagaimana pemikiran Adiwarman Karim tentang

metodologi ilmu ekonomi Islam.

c. Varifikasi

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut

Milesend Huberman adalah penarikan kesimpulan dan

varifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten

saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.22

6. Pengecekan Keabsahan Data

Sebagaimana penelitian pada umumnya, studi tokoh haruslah

dilaksanakan untuk memberikan kontribusi pada pengembangan

keilmuan, artinya nilai temuannya cukup penting atau berarti.

Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini dapat dilakukan

dengan satu cara, yaitu:23

a. Pengujian Kredibilitas

22
Ibid., 345.
23
Ahli Fikir : Studi tokoh dalam https://syamsul72gar.blogsop.com.2017/03/studi-
tokoh.html, diakses pada 28 Desember 2018. Pukul 22:50 WIB
23

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian

kredibilitas, yaitu upaya penelitian untuk menjamin kesahihan data

dengan mengkornfirmasikan data yang diperoleh kepada subjek

penelitian. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa apa yang

ditemukan peneliti sesuai dengan yang sesungguhnya dan sesuai

dengan yang dilakukan subjek peneliti. Setrateginya meliputi

perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi,

(mengecek keabsahan data dengan memanfaatkan berbagai sumber

dari luar data sebagai bahan perbandingan), diskusi teman sejawat.

1) Perpanjang Pengamatan

Penelitian ini diperpanjang sampai tiga kali, karena

pada priode I dan II, data yang diperoleh dirasa blom memadai

dan blum kredibel. Belum memadai karena belum semua

rumusan masalah dan fokus terjawab melalui data, belum

kredibel karena sumber data masih ragu dalam memberikan

data, sehingga data yang diperoleh pada tahap I dan II ternyata

masih belum konsisten, masih berubah-rubah.

2) Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.

Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa

akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.


24

3) Diskusi Teman Sejawat

Diskusi teman sejawat dilakukan dengan mendiskusikan

hasil penelitian yang masih bersifat sementara kepada teman-

teman mahasiswa. Melalui diskusi ini banyak pertanyaan dan

saran. Dengan demikian data menjadi semakin lengkap.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan dan memberi arah pemikiran

membaca nantinya, maka penulis akan menjelaskan sistematika

pembahasan sebagai berikut:

Bagian awal terdiri dari sampul luar, sampul dalam, pernyataan

keaslian tulisan, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto,

persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar table, daftar

gambar, daftar trasliterasi.

Bagian subtansi terdiri dari: Bab I Pendahuluan meliputi

1).Konteks Penelitian, 2). batasan masalah, 3). Fokus Penelitian, 4).

Tujuan Penelitian, 5). Kegunaan Hasil Penelitian, 6). Kajian Pustaka,

7). Penegasan Istilah, 8). Metode Penelitian yang berisi; Jenis dan

pendekatan penelitian, subyek penelitian, sumber dan jenis data, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data,

9).Sistematika pembahasan.

Bab II landasan teori meliputi Bab tentang landasan teori dan

teori yang dipakai.


25

Bab III Paparan Data Penelitian meliputi bab tentang data

penelitian dan deskripsi data penelitian.

Bab IV Pembahasan Bab ini menguraikan tentang hasil analisis

terhadap data penelitian yang telah dideskripsikan guna menjawab

masalah penelitian, menafsirkan dan mengintegrasikan temuan

penelitian itu ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan,

memodefikasi teori yang ada, atau menyusun teori baru.

Bab V Penutupan meliputi kesimpulan dan saran. Bagian

terakhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.


2

Anda mungkin juga menyukai