Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam Islam, prinsip utama dalam kehidupan umat manusia adalah

Allah Swt. Merupakan Zat Yang Maha Esa. Ia adalah satu-satunya Tuhan

dan pencipta seluruh alam semesta, sekaligus Pemilik, Penguasa serta

Pemelihara Tunggal hidup dan kehidupan seluruh makhluk yang tiada

banding dan tandingan, baik di dunia maupun di akhirat. Ia adalah

Sub>uhun dan Qud>usun, yakni bebas dari segala kekurangan, kesalahan,

kelemahan, dan berbagai kepicangan lainnya, serta suci dan bersih dalam

segala hal.

Sementara itu, manusia merupakan makhluk Allah Swt. Yang

diciptaakaan dalam bentuk yang paling baik sesuai dengan hakikat wujud

manusia dalam kehidupan di dunia, yakni melaksanakan tugas

kekhalifahan dalam kerangka pengabdian kepada sang Maha Pencipta,

Allah Swt. Sebagai khalifah-Nya di dunia, manusia diberi amanah untuk

memperdayakan seisi alam raya dengan sebaik-baiknya demi

kesejahteraan seluruh makhluk.

Dalam Alquran tidak memuat berbagai aturan yang terperinci

tentang syariah yang dalam sistematika hukum Islam terbagi menjadi dua

bidang, yakni ibadaah (ritual) dan muamalah (sosial). Hal ini menunjukkan

bahwa Alquran hanya mengandung prinsip-prinsip umum bagi berbagai

106
107

masalah hukum dalam Islam, terutama sekali yang berkaitan dengan hal-

hal yang bersifat muamalah.

Menurut imam Al-ghazali ekonomi adalah sebagai bagian dari

tugas-tugas kewajiban sosial (fard al-kifayah) yang sudah ditetapkan

Allah, jika hal-hal ini tidak dipenuhi, kehidupan dunia akan runtuh dan

kemanusiaan akan binasa.

Untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat tokoh ekonom Islam di

Indonesia salah satunya yaitu Adiwarmanwan Azwar Karim memberi

sumbangan pemikiran tentang solusi dalam permasalahan ekonomi Islam

yaitu Menurut Adiwarman Karim, ekonomi Islam diibaratkan satu

bangunan yang terdiri atas landasan, tiang, dan atap. Sadar akan hal itu,

Adiwarman menawarkan pengertian ekonomi Islam sebagai ekonomi yang

dibangun di atas nilai-nilai universal Islam. Nilai-nilai yang ia maksud

adalah tauhi>d (keesaan), ‘adl (keadilan), khi>lafah (pemerintahan),

nubuwwah (kenabian) dan ma’a>d (return).

Dengan tujuan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat

melalui ekonomi Islam dan mengurangi ekonomi konvensional dalam

masyarakat, agar mencapai pemerataaan kesejahteraan untuk mendapatkan

kebahagiaan dunia dan akhirat.

B. SARAN

Setelah melakukan pembahasan dan analisis terhadap pemikiran

Adiwarman Azwar Karim tentang Metodologi Ekonomi Islam, maka

penulis memberikan saran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.


108

Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dengan adanya perkembangan perekonomian yang berbasis Islam

semoga bisa semakin mensejahterakan masyarakat Indonesia yang

menjadikan perekonomian masyarakat yang merata yang miskin

bisa merasakan sebagian kekayaan yang kaya sebaliknya yang kaya

bisa meraskan bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak

mampu.

2. Merubah ideologi masyarakat yang kental dengan ideologi

konvensional dengan ideologi ekonomi Islam yang menggunakan

asas keadilan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Untuk penelitian yang akan mendatang, penelitian ini dapat

dijadikan refrensi sehingga bisa memberikan hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai