Anda di halaman 1dari 286

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MAKNA KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG


MENJELANG PENSIUN DAN TIDAK MEMANFAATKAN
PROGRAM MPP (Masa Persiapan Pensiun)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun oleh:
Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro
119114130

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

MAKNA KERJA PADA PEGAWAI NEGERI S&IL YANG MENJELANG


PENSIUN DAN TIDAK MEMANFAATKAN PROGRAM MPP
(MASA PERSIAPAN PENSION)

Did oleh:
Dewan o

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

MAKNA MRJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENJELANG


PENSIUN DAN TIDAK MEMANFAATKAN PROGRAM MPP
(MASA PERSIAPAN PENSION)

Dipersiapkân% lis oleh:


Beadles Aditya by antoro

“' › “' J-
\ Telah 4tpertanggungja " an di depan 'tia Pen i

i syst

Nama Leng@p T da Tangan


»m
Penguji II P. Ed S&a {anto fip
Penguji III Drs. H. Wahyudi, M.Si.

Yogyakarta
2 7 › t8 t0l?

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Maturnuwun Gusti Tasih Diparing Wekdal


Kangge Nyawang Enjang Meniko
Mugi Kawula Tansah Saget Eleng Lan
Sukur Dumateng Panjenengan
(Cakra Kembang)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“Sesuatu yang tak dapat


membunuhku membuat aku lebih
kuat” (Nietzsche)
(Victor Frankl)

Better to Fight for Something Than to Live for Nothing


(Peacock Coffee)

Start Strong! Finish Strong!


(Hell Kitchen)

Semua dosa, semua kebaikan, semua


keburukan, Surga, dan Neraka ada
Semuanya didalam Diri Kita.
(13 Jam di Benghazi)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Semua Jerih Payah Dari Keringatku Ini Akan Aku


Persembahkan Kepada

Bapakku Antonius Sardi | Ibukku Emilia Dwi


Wartini | Adikku Gervasius Andre Wicaksono |
Kesayanganku Melati Widyaninta | Seluruh
Keluarga Besar Aloisiyus Tanu |Seluruh Keluarga
Besar Prawiro Suprono Dharmo

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAA KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak meinuai kary.a atau ba¿cian dari kar a miiik orang lain, kecuali yang telah

VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Makna Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil yang Menjelang Pensiun


dan Tidak Memanfaatkan Program MPP
(Masa Persiapan Pensiun)

Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna kerja pada pegawai
negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis fenomenologi
interpretatif. Metode pengumpulan data utama menggunakan metode wawancara
semi terstruktur. Informan dalam penelitian ini adalah dua orang pegawai negeri
sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai yang menjelang pensiun memilih
untuk tetap bekerja dari pada memanfaatkan program MPP yang sudah disediakan
pemerintah. Hal ini dikarenakan masih adanya tugas kerja yang tersisa, masih
membutuhkan dukungan ekonomi, masih memiliki fisik yang sehat, dan ingin
membagikan ilmu yang mereka miliki dengan orang lain. Disamping itu mereka
juga mengalami kecemasan menjelang pensiun, dengan adanya kecemasan yang
muncul ini tidak mempengaruhi semangat kerja dan performansi kerja para
pegawai. Sehingga dengan adanya motivasi kerja menjelang pensiun mereka tetap
memaknai kerja dengan positif. Hal tersebut dikarenakan pegawai yang menjelang
pensiun merasa bahwa bekerja adalah wujud orientasi ekonomi guna
mempertahankan kelangsungan hidup keluarga mereka, kerja dimaknai sebagai
sarana untuk membangun relasi sosial di dalam lingkungan kantor maupun
lingkungan masyarakat sekitar, memaknai kerja sebagai panggilan, dan memaknai
pekerjaan mereka sebagai sebuah perwujudan kehidupan spiritual.

Kata kunci: makna kerja, menjelang pensiun, pegawai negeri sipil.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Meaning of Work to Pre-Retire Civil Service Employee


and Do Not Avail Program of MPP (Masa Persiapan Pensiun)
Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro

ABSTRACK
This research aims to understand meaning of work of pre-retire civil
service employee and do not avail program of MPP. The metods of research is
qualitative with interpretative phenomenology analysis. Methods of primary
collect data using semi structured interview methods. Informants of this research
were, two pre-retire of civil service employee and do not avail program of MPP.
The result of this research showed that pre-retire of civil service employee choose
to still working than joining MPP program that has been prepared by
government. This case occur because there still remaining labor assignment to
do, still need economic support, still has good physical healthy, and want to share
knowledge they have to other people. Beside that, they also experience anxiety
toward retirement, with being insecure, it does not affect work spirit and work
performance of employee. Initially, with being motivated to work, waiting toward
retirement they still have positive meaning of work. This research found just
because employee who wait upon retirement feels that working is manifest of
economic orientation to maintain life continuance of their family, meaning of
work as media for build social relation in workplace as well as in society, to
meaning of work as allure and meaningfull of work as a media to spiritual living.

Keyword: meaning of work, pre-retire, civil service employee.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

X"ang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna:

Nama : Bcnediktus Aditya Wahyu Dewantoro

NlM : 119114130

Demi pcngembangaii ilinu pengetahuali, soya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dliarma karya iliniah saya yang b‹xjudti1:

6Iakna Kerja Pada Peqan ai hegeri Sipil yanp• Mcnjclang Pcnsiun dan Tidak

8Icnianfaatkan Program SI PP (masa Pcrsiapan Pcnsiun)

Bescna perangkat yang diperlukan (bila ada). Dendan dcinikinn saya iiieiiibcrikan

kepada Perpustakaan Uiiiversitas Sanata Dlianna liak untuk menyiiiipan.

inengalilikan dulain bentuk media lain. inengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akatleiiiis tmnpa iTicminta tr im tlai i say.i iiiaupriii iiieirbcrik.in

roj ahi kepada say a sel.unit tetap iiieiicantumkan nama saw. a seb‹igai Menulis.

Deinikian pernyataaii irri saya bust dengan scbciiarnya.

Dibuat di Yogyaltarta

Pada tanggal, '

Yang menyatakan

(Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Lega! Saya sebagai penulis merasa lega karena akhirnya bisa

menyelesaikan penelitian atau skripsi ini dengan baik walaupun banyak rintangan

yang dihadapi. Percayalah bahwa proses tidak akan pernah menghianati hasil.

Semua orang butuh kerja agar diakui eksistensinya. Sama halnya dengan saya

sang penulis yang sudah membuktikan kerja keras selama hamper 2 tahun dalam

menyusun penelitian tugas akhir ini. Setelah selesai kemudian saya butuh

pengakuan atas kerja keras saya berupa kelulusan. Skripsi ini melatih saya untuk

bersabar, malatih saya untuk menulis, melatih untuk teliti, dan pantang menyerah.

Banyak orang dibelakang saya yang sudah mendukung penulisan skripsi ini dan

saya tidak akan menyia-nyiakan dukungan mereka.

Peneliti dalam menulis skripsi ini mencoba untuk

mengkomparasikan kehidupan sehari-hari yang dilakukan dan merefleksikannya

dalam tulisan ini. Saya sangat betul-betul menyadari apa yang saya lakukan ketika

menulis penelitian ini, saya mengetahui isi, dan makna dari sebuah penelitian ini.

Dengan adanya semangat ini dimungkinkan untuk pembaca skripsi ini mudah

paham tentang makna kerja dan prosesnya, karena diperlukannya harmonisasi.

Apa yang kita lakukan haruslah kita mensadari sepenuhnya agar terwujud yang

namanya makna. Dibalik penulisan skripsi saya ini, sudah banyak sekali pihak-

pihak yang terlibat didalamnya. Saya sebagai penulis ingin menucapkan

terimakasih sebesar-besarnya, karena ketika tidak ada mereka skripsi ini pun tidak

akan tertulis. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan waktu yang terindahnya,

semangat kerja, kesehatan, dan rejeki yang melimpah kepada saya dan

keluarga saya.

2. Terimakasih saya ucapkan kepada Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. yang telang

mendampingi dan membina saya dan angkatan saya dengan sepenuh hati.

3. Terimakasih kepada Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. yang sudah bekerja keras

dalam membina dan mendampingi program pembelajaran di fakultas

tervinta ini.

4. Terimakasih kepada Wakaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Ibu Passchedona Henrietta Puji Astuti Dian Sabbati, S.Psi, M.A.

yang sudah membimbing kami para mahasiswa untuk melakukan

kegiatan-kegiatan formal maupun informal. Mengajari saya pertama kali

penulisan skripsi. Ibu juga sesosok wanita yang tangguh dan berwibawa.

5. Kepada keluarga besarku, bapakku tercinta Antonius Sardi yang terus

memberikanku suntikan semangat, suntikan dana kuliah dan prinsip-

prinsip hidup yang inspiratif. Kemudian untuk Ibuku yang amat-amat-

amat sangat aku sayangi melebih dari apapun didunia ini (Alm) Ibu Emilia

Dwi Wartini yang merawatku dari kecil, mendulangku terus menerus

dengan kedisiplinan dan rasa peduli dengan orang lain. Aku kangen ibuk.

Terakhir Gervasius Andre Wicaksono adikku sing bagus dewe, yang telah

memberikan dukungan semangat dan menemaniku begadang.

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Timotius Maria Raditya Hernawa, M.Psi. (masbro) yang tak lelah

mengajariku dengan sabar bagaimana cara menulis skripsi dengan baik

dan benar. Mumet bareng pokokmen. Dosen muda yang belum menikah

yang sangat ngemong dan sangat menjadi panutan saya dalam hal

memimpin dan mendampingi.

7. Albertin Melati Widyaninta yang sangat sangat sangat sangat sabar dalam

mendampingi hidpuku, skripsiku, keluh kesahku, ketidakdonganku. Dia

selalu menjadi sahabat, partner, sekaligus pacar yang luar biasa.

Terimakasih atas kerja keras dan keringatmu untuk menemaniku dan

mengajariku. Cupcake!

8. Kepada pak Giyanto yang menjembatani saya dalam berproses mencari

informan. Kemudian terimakasih juga untuk Informan penelitianku pak W

dan bu U yang sudah bersedia menolong dan memberikan pelajaran

berharga atas makna kerja, nilai kerja, dan nilai hidup yang diberikan.

9. Sahabat-sahabatku yang ingin aku sebutkan satu persatu yaitu, keluarga

besar DMGN House yang tercinta yaitu ada Eyang sebagai direktur utama,

Pakdhe sepuh sebagai juru bicara, Boghel, Sibhie, Celeng, Valen, Widodo,

Endang, Tumiyar, Damar, Madek, Kevin Nugraha sang juragan soto 161,

mbambung. Kemudian keluarga besar GKC 2011 yang selama 4 tahun

berdinamika bersama di kelas, ramene, gojeke, makrabe, ngombene,

sakkabehe! Untuk sahabat kecilku si sonyol a.k.a Cristian Aji sing nyekel

seperempat kota jogja yang sudah menyediakan rumahnya untuk melepas

lelah segala curahan hati dan menyediakan makanan cemilan yang banyak.

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Keluarga Besar FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA

DHARMA yang telah memelihara dan mengembangkanku menjadi

mahasiswa yang cerdas dan sekaligus humanis, peka terhadap situasi,

peduli, dan penuh kreasi. Keluarga Besar AKSI 2011, 2012, 2013, 2014,

2015 atas dinamikanya selama berproses sebagai Konseptor dalam

membentuk suatu konsep yang luar biasa hebatnya. Dalam berproses

mewujudkan konsep inisiasi yang baik saya ditemani oleh Mas Komeng,

Hanif sang professor, Kribo, Agnes Wijaya, Aprek, Lia imut, SS dono,

Suci pesek, dan Niko. Sekaligus juga semua para tutor 4 generasi yang

sudah saya cetak, semoga kalian selalu megembangkan sayap.

Terimakasih saya ucapkan juga untuk Albertus Harimurti (ucil) yang

sudah mengajariku semua hal, Saktya yang dominan dan selalu saya

repoti, Stanis teman gereja yang care, Vico sang cino yang mengajari saya,

Bela yang mengajari saya juga, Yerinta yang sudah mengajari saya

membuat abstrak, Budi yang punya angkringan tempat saya nongkrong

dan mendukung kelancaran skripsi, dan Jono adiknya budi, Boncel teman

seperjuangan skripsi, Berang teman yang sudah saya anggap sedulur,

Nathan, Yudha AO, Grego, Evan, Gempol, Bendot, Sikak, Gencet, Konde,

Ve, Pika yang mengajari saya teknik badminton, Sri Rejeki, Panjul, Bayu,

Ajek, Anoy, Elis, Bene sang tegar, Rere, Bincik, Ghea, dkk. Teman-teman

Masdha FM 95.00 yang membawa dan mewujudkan hobi saya sebagai

penyiar radio. Teman-teman SMA Pangudi Luhur saya Sibon, Krecek,

Genjik, Gawer, Cimeng, Roby, Galang, Rian, Kikita, Ika, Moli, Kecap,

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan Bu Peni sebagai guru BK yang mensupport saya untuk terus semangat

ketika daftar kuliah di psikologi. Selain itu, teman-teman OMK Paroki

Pringwulung yang sudah mempercayakan saya sebagai ketua.

11. Terimakasih juga buat PSS Sleman yang menghibur saat weekend. Para

supporter BCS yang telah menampilkan yang terbaik. Selain itu,

terimakasih juga buat Raisa, Tulus, Yura, Jah Boy, DJ Snake, Anji, Via

Vallen dengan Suket Tekinya, NDX dengan Sayangnya, Koneg, Nella

Kharisma, Didi Kempot, Glenn, MLTR, Jason Mraz, Ndherek Dewi Maria

yang menjadi soundtrack dalam menuliskan skripsi dan juga menemani

saat begadang. Tak lupa juga terima kasih saya ucapka kepada segenap

film-film action, film-film based true story, dan sport film yang menghibur

kehidupan saya dikala saya merasa putus asa dan tidak bersemangat.

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN…............................................................................iii

HALAMAN MOTTO… ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii

ABSTRAK… ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH .................................................................................................................. x

KATA PENGANTAR… ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix

DAFTAR GAMBAR… ........................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xxi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN… ..............................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah… ................................................................................. 11
C. Tujuan Penelitian. ..................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian… ................................................................................ 11
1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 11

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Praktis… ......................................................................... 12


BAB II .................................................................................................................. 13
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................13
A. Makna Kerja ............................................................................................. 13
1. Definisi Makna Kerja ................................................................... 13
2. Sumber Makna Kerja .................................................................... 15
3. Aspek-aspek Makna Kerja ............................................................ 21
B. Menjelang Pensiun ................................................................................... 25
1. Pengertian Pensiun ....................................................................... 25
C. Makan Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan Tidak Memanfaatkan
Program MPP ........................................................................................... 27

BAB III..................................................................................................................31

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................... 31

A. Jenis Penelitian… ..................................................................................... 31


B. Fokus Penelitian… ................................................................................... 32
C. Informan Penelitian… .............................................................................. 32
D. Metode Pengumpulan Data… .................................................................. 33
E. Proses Pengumpulan Data ........................................................................ 39
F. Metode Analisis Data… ........................................................................... 43
G. Kredibilitas Penelitian… .......................................................................... 44

BAB IV ................................................................................................................. 46

HASIL DAN PEMBAHASAN… ........................................................................ 46

A. Pelaksanaan Penelitian… .......................................................................... 46


B. Gambaran Informan… .............................................................................. 47
C. Hasil Penelitian… ..................................................................................... 49
D. Pembahasan Hasil Penelitian… ................................................................ 84
E. Pembahasan Khusus Tiap Informan…......................................................90

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V… ............................................................................................................ 100

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 100

A. Kesimpulan… ......................................................................................... 100


B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 102
C. Saran… ................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA… ..................................................................................... 104

LAMPIRAN ....................................................................................................... 109

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara… ..................................................... 35

Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Wawancara…........................................................41

Tabel 3 Tabel Tematik Kedua Informan ............................................................. 95

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Penelitian.............................................................................. 30


Gambar 2. Skema Penelitian Informan 1 ......................................................... 92
Gambar 3. Skema Penelitian Informan 2 ......................................................... 94

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Informed Consent Informan .......................................... 109

Lampiran 2: Lembar Informed Consent Significant Others… ........................ 112

Lampiran 3: Verbatim Informan 1…................................................................ 115

Lampiran 4: Tabel Kategorisasi Informan 1… ................................................ 131

Lampiran 5: Verbatim Atasan Kerja Informan 1 ............................................. 144

Lampiran 6: Analisis Atasan Kerja Informan 1 .............................................. 162

Lampiran 7: Verbatim Rekan Kerja Informan 1 .............................................. 174

Lampiran 8: Analisis Rekan Kerja Informan 1 ................................................ 192

Lampiran 9: Verbatim Informan 2.................................................................... 201

Lampiran 10: Analisis Informan 2.................................................................... 211

Lampiran 11: Verbatim Atasan Kerja Informan 2 ........................................... 219

Lampiran 12: Analisis Atasan Kerja Informan 2 ............................................. 240

Lampiran 13: Verbatim Rekan Kerja Informan 2 ............................................ 253

Lampiran 14: Analisis Rekan Kerja Informan 2 .............................................. 260

xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan

seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Selain itu, seseorang bekerja karena

ada sesuatu yang hendak dicapainya (Anoraga, 1992). Bekerja merupakan

bagian fundamental kehidupan bagi hampir semua orang dewasa, baik pria

maupun wanita, yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan. Kenyataannya

adalah bila seseorang mampu mendapatkan penghasilan sendiri, ini

merupakan suatu pertanda bahwa dirinya adalah manusia produktif, manusia

yang berguna dan tidak menjadi beban orang lain. Kegiatan bekerja bagi

seseorang dapat menimbulkan rasa percaya diri, harga diri, dan rasa puas

(Partini, 2011). Bekerja tidak hanya digunakan sebagai alat instrumental untuk

mendapatkan keuntungan atau sumber finansial untuk pribadi saja. Tetapi

bekerja juga bisa menjadi sumber penting untuk membentuk identifikasi dan

citra diri.

Adanya aktivitas kerja yang dilakukan oleh seseorang maka akan

menimbulkan makna kerja pada diri individu tersebut. Harpaz (2002)

mengatakan bahwa makna kerja terbentuk dari berbagai pengalaman kerja

yang didapat dari lingkungan kerja. Ditambahkan oleh Deresky (2002) bahwa

makna kerja tidak hanya sebagai usaha untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

saja, tetapi sebagai usaha pemenuhan kebutuhan sosial, pemenuhan akan

harga diri, dan pengaktualisasian diri seseorang terhadap pekerjaan mereka.

Secara subjektif makna kerja diartikan sebagai individu yang bekerja dan lebih

menunjukkan prestasi kerja dari pada uang, harga diri, dan bersosialisasi

(Herudiati, 2013). Maka dari itu makna kerja sangatlah dibutuhkan seseorang

untuk mewujudkan semangat kerja, motivasi kerja, dan perfoemansi kerja

yang positif.

Tidak selamanya individu bekerja terus menerus sepanjang

umurnya. Ada kalanya ketika sudah mencapai usia tua, individu akan

beristirahat dari pekerjaannya dan memasuki fase pensiun. Fase pensiun

dianggap banyak orang cukup penting dan tidak bisa dihindari. Coward & Lee

(dalam, Partini 2011) menambahkan bahwa kehadiran masa pensiun bukanlah

keadaan tiba-tiba tetapi suatu waktu yang dapat diketahui sebelumnya. Safitri

(2013) menyebutkan bahwa pensiun adalah suatu masa transisi ke pola hidup

baru, sehingga pensiun selalu menyangkut perubahan peran, perubahan

keinginan, perubahan nilai dan makna. Selanjutnya masa bekerja bagi

seseorang bisa terkait dengan umur. Dijelaskan bahwa di berbagai lembaga

pemerintahan atau swasta, terdapat undang-undang yang mengatur seseorang

pegawai harus berhenti dari pekerjaan karena telah mencapai umur tertentu,

yaitu disebut dengan purnatugas atau pensiun (Partini, 2011).

Dalam konteks menjelang pensiun ini diperkirakan individu yang

menjelang pensiun sudah memiliki makna kerja. Dalam membentuk makna

kerja pada diri seseorang, apalagi seseorang yang akan menghadapi pensiun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tidak jarang akan mengalami kendala dan halangan. Salah satu kendala yang

dihadapi para pegawai yang menjelang pensiun dalam membentuk makna

kerja biasanya adalah kecemasan. Kecemasan dalam konteks penelitian ini

adalah kecemasan menghadapi pensiun. Hadirnya masa pensiun ini akan

menimbulkan masalah bagi sebagian orang. Individu yang hampir setiap hari

bekerja dan tiba-tiba harus berhenti bekerja membuat mereka merasa tidak

berharga dan cemas.

Pensiun adalah sebuah titik balik yang signifikan dalam karir

seseorang selama hidup bagi mayoritas orang dewasa yang telah

menghabiskan seluruh atau sebagian besar hidupnya untuk bekerja. Eyde

(dalam Eliana, 2003)berpendapat bahwa adanya kendala atau halangan dalam

pembentukan makna kerja pada pegawai menjelang pensiun yang mengalami

kecemasan akan berdampak kepada berubahnya kehidupan didalam diri

seperti, seseorang akan kehilangan peran sosialnya di masyarakat, prestise,

kekuasaan, kontak sosial, bahkan harga diri akan berubah juga karena

kehilangan peran. Selain itu akan berdampak juga pada menurunnya kondisi

fisik, pendapatan, dan berkurangnya relasi sosial itulah yang menyebabkan

individu mengalami kecemasan dalam menghadapi masa pensiun (Limono,

2013). Hasil penelitian dari jurnal ilmiah menyatakan bahwa masyarakat

Amerika dan Jerman merasa khawatir dan cemas terhadap pensiun. Hal ini

dikarenakan mereka khawatir akan menurunnya keadaan keuangan, sehingga

mereka merasa tidak mempunyai dana yang cukup untuk memenuhi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kebutuhan biaya kesehatan yang cukup besar di saat mereka berusia lanjut

(McConatha, dkk, 2009).

Bagi sebagian besar pegawai, perihal pensiun tidaklah

menyenangkan sehingga para pegawai cenderung mulai merasa cemas dan

khawatir ketika menjelang pensiun (Tarigan, 2009). Kecemasan merupakan

situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik

yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam (Freud dalam

Feist, 2010). Apabila kecemasan tersebut dibiarkan terus menerus dalam

waktu yang lama, maka akan terjadi depresi, stres berat, dan putus asa

(Tarigan, 2009). Kecemasan yang muncul bisa berupa gejala fisik, emosi,

kognitif, dan perilaku.

Pada salah satu informan yang menjelang pensiun pada penelitian

ini sudah memiliki rencana dan aktivitas sampingan seperti menjadi Ketua

RT, tetapi dirinya tetap merasa cemas dan tidak berharga dalam melakukan

aktivitas tersebut. Menurut informan aktivitas yang dilakukannya tidak

menambah pemasukkannya dan tidak membuat dirinya merasa berharga. Hal

ini dikarenakan informan belum mampu menerima dirinya yang sebentar lagi

akan pensiun. Sedangkan jika seseorang mampu merencanakan atau mencari

aktivitas pengganti setelah pensiun, mempertahankan keberlanjutan aktivitas

kehidupan barunya dan dapat mengaktualisasikan apa yang ada maka akan

terhindar dari masalah psikologis seperti kecemasan.

Seseorang yang mengalami kecemasan pada masa menjelang

pensiun akan merasa sudah tidak berguna dan tidak ada lagi yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dibanggakan dari dirinya. Mereka merasa sudah tidak diperlukan lagi oleh

instansi tempat mereka bekerja, karena menurut mereka sudah kalah saing

dengan generasi yang lebih muda dan lebih baik dari dirinya. Persepsi dan

stigma negatif dari masyarakat mengenai pensiun perlu disikapi dengan

bijaksana agar tidak menimbulkan atau menambah kecemasan. Dari penelitian

jurnal yang berjudul “Dukungan Sosial dan Tingkat Kecemasan Pada

Kelompok Pekerja PNS yang Mennghadapi Masa Pensiun” menunjukkan

bahwa sebesar 34,5% dari total subjek yang ada mengalami kecemasan dari

tingkat kecemasan yang rendah sampai tingkat kecemasan yang tinggi dalam

menghadapi masa pensiun (Santi dan Mu’in, 2013).

Dengan timbulnya berbagai macam bentuk kecemasan, pegawai

menjelang pensiun yang mengalami kecemasan akan cenderung menunjukkan

perilaku-perilaku yang menganggu dan mempengaruhi semangat kerja

dikantor. Semangat kerja menurut Siswanto (dalam Yuliarti, 2014) merupakan

suatu keadaan psikologis seseorang yang bisa menciptakan kesenangan yang

akhirnya bisa mendorong seseorang tersebut untuk bekerja lebih giat dan lebih

baik lagi. Adanya penelitian yang membahas mengenai hubungan antara

kecemasan menghadapi pensiun dengan semangat kerja, yang menunjukkan

kedua variabel tersebut memiliki korelasi yang signifikan (Yuliarti, 2014).

Dengan adanya penelitian diatas kemudian dipertegas oleh teori bahwa

seseorang pegawai yang mempunyai semangat kerja tinggi akan selalu

memberikan sikap positif kepada pekerjaan dan juga lingkungan kerjanya

(Djui dalam Yuliarti, 2014).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Nawawi (dalam Yuliarti, 2014) mengatakan bahwa

seseorang biasanya mengalami penurunan semangat kerja bila seseorang

tersebut akan menjelang pensiun. Penurunan semangat ini dipengaruhi oleh

adanya kecemasan. Menurut Yuliarti (2014) pegawai yang mengalami

kecemasan dalam menhadapi pensiun biasanya menjadi malas-malasan saat

melakukan suatu pekerjaan. Reaksi cemas seseorang sering merubah sikap

pegawai dari yang tadinya rajin menjadi malas dalam bekerja, bersikap santai

dan cenderung tidak peduli dengan pekerjaan, serta sering membolos kerja

dengan berbagai alasan. Nitisemito (dalam Yuliarti, 2014) menambahkan

bahwa gejala-gejala yang nampak saat seseorang pegawai mengalami

penurunan semangat kerja diantaranya yaitu, rendahnya produktivitas kerja,

tingkat absensi yang tinggi, tingkat perpindahan karyawan yang tinggi, tingkat

kerusakan yang meningkat, kegelisahan dimana-mana, tuntutan yang sering

terjadi, dan mogok kerja. Semangat kerja didalamnya meliputi motivasi

seseorang dalam bekerja. Hal ini didukung oleh Anoraga (1992) motif adalah

yang melatarbelakangi individu untuk berbuat (berperilaku kerja) dan

mencapai tujuan tertentu. Motivasi seseorang dalam bekerja secara otomatis

akan mempengaruhi semangat kerja dan pemaknaan kerja seseorang saat

melakukan aktifitas kerja. Hal ini disebabkan oleh sumber terbentuknya

makna kerja salah satunya adalah motivasi dari dalam diri (Rosso, Dekas, and

Wrzesniewski, 2010). Oldham (dalam Rosso, et all, 2010) mendefinisikan

motivasi kerja sebagai derajat dimana seseorang mengalami perasaan yang

positif saat bekerja dengan efektif. Sedangkan Hackman & Oldham (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rosso, et all, 2010) mengatakan bahwa ketika seseorang mengalami suatu hal

yang disebut kebermaknaan dalam bekerja (meaningfulness of work), hal ini

dapat menjadi hal yang penting dalam perkembangan motivasi kerja. Dengan

kata lain, ketika seseorang merasa bahwa bekerja sebagai sesuatu yang

bermakna maka motivasi kerja akan tumbuh, sehingga orang tersebut dapat

memaknai kerja dan muncullah makna kerja bagi dirinya. Makna kerja adalah

suatu perasaan bahwa pekerjaan yang mereka pilih tidak dapat dipisahkan dari

kehidupannya, tidak mengutamakan aspek finansial atau kemajuan karir.

Makna kerja mencangkup kepercayaan kita tentang peran kerja dalam

kehidupan kita, dan merefleksikannya dalam perasaan kita mengenai

pekerjaan kita, perilaku kita dalam bekerja, dan tipe-tipe tujuan yang kita

perjuangkan terdapat dalam pekerjaan (Wrzesniewski, 1999).

Untuk menambahkan informasi dan fenomena yang ada saat ini

peneliti mencoba mewawancarai calon informan mengenai kinerjanya

sebelum pensiun. Dapat dikatakan bahwa kinerja dan semangat kerja informan

baik, ini dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan. Informan menuturkan

bahwa mendekati masa pensiun dirinya tambah semakin rajin dan semangat

dalam bekerja untuk menyelesaikan tugasnya. Ini dikarenakan ketika subjek

sudah benar-benar pensiun, subjek tidak merasa terbebani lagi oleh pekerjaan-

pekerjaan dikantor. Hal ini didukung juga oleh Pines & Aronson (dalam

Santrock, 2002) menyatakan bahwa orang dewasa tengah baya mungkin

memfokuskan pada beberapa banyak waktu yang tersisa sebelum pensiun dan

kecepatan mereka mencapai tujuan pekerjaan mereka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Selain itu, performansi kerja subjek meningkat dan banyak

mendapat apresiasi dari pimpinan dan teman-teman sekantornya. Hal ini

membuat subjek puas dan bangga atas hasil kerjanya. Santrock (2002)

mendukung kalimat diatas, bahwa terdapat komitmen kerja yang lebih besar

seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Menurut subjek, menjelang

pensiun tidak mempengaruhi kinerjanya dikantor. Dari beberapa pernyataan

informan, ada kecenderungan dirinya memiliki makna kerja yang baik karena

dipengaruhi oleh iman. Bekerja juga salah satu ungkapan iman yang sangat

penting dan istimewa. Kejujuran dan rasa bersyukur subjek yang membuat

subjek merasa siap untuk memasuki masa pensiun (Kristiadi, komunikasi

pribadi, 5 Desember 2015). Membahas kinerja yang lainnya terlihat dari

fenomena yang terjadi bahwa informan lainnya mengalami penurunan gairah

kerja karena dirinya beranggapan bahwa dirinya sebentar lagi akan pensiun.

Performansi kerja informan juga tidak begitu baik karena informan

beranggapan bahwa tidak akan ada orang yang menilai dan menegur

kinerjanya. Informan juga merasa kalah bersaing dengan pegawai-pegawai

yang berusia muda karena keadaan fisik informan juga mempengaruhi

kinerjanya (Gatot, komunikasi pribadi, 7 Desember 2015).

Dengan adanya kedua fenomena yang berbeda diatas bisa

dikatakan bahwa ketika seseorang mempunyai motivasi kerja yang didasari

pada semangat kerja akan menimbulkan performansi kerja yang baik

menjelang pensiun. Sebaliknya jika semangat kerja pegawai menurun maka

akan bisa menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas kerja. Hal ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

didukung oleh Anoraga (1992) banyak asumsi dan hipotesis yang dibuat

menyatakan bahwa dengan pemaknaan kerja yang tepat, maka produktivitas

akan meningkat.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami

kecemasan, maka akan mempengaruhi semangat kerja dan produktivitas kerja

yang menurun (Yuliarti, 2014). Perusahaan perlu untuk menjaga semangat

kerja pegawainya, terutama pada saat pegawai mengalami kecemasan

menjelang pensiun. Kesiapan para pegawai negeri sipil dalam mengahadapi

masa pensiun bergantung pada presepsi pegawai negeri sipil mengenai

pensiun itu sendiri bagi kehidupan mereka. Maka dari itu untuk mengurangi

permasalahan-permasalahan menjelang dan pasca pensiun pemerintah telah

menyediakan program masa persiapan pensiun atau yang lebih sering dikenal

dengan singkatan MPP (Masa Persiapan Pensiun) bagi pegawai negeri sipil

yang akan memasuki masa pensiun.

Menurut Partini (2011), program pensiun merupakan penghargaan

atau imbalan jasa dari pemerintah kepada karyawan yang telah berjasa dan

membaktikan dirinya untuk bekerja selama bertahun-tahun. Pada tahap MPP

karyawan diberikan program-program pelatihan untuk mempersiapkan masa

pensiun (Rivai dalam Kadarisman, 2012). Adanya program MPP yang

diterapkan di instansi BPN adalah dengan membebastugaskan pegawai yang 1

tahun kedepan akan pensiun dan tetap menerima gaji pokok. Fungsi dan

kegunaan dari diadakannya program MPP di instansi BPN (Badan Pertanahan

Nasional) adalah untuk memberikan keleluasaan kepada para pegawai yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

ingin mempersiapkan pensiun. Fenomena yang terjadi di instansi negeri BPN

kebanyakan pegawai tidak mengambil MPP dan memilih untuk tetap bekerja

di sisa-sisa waktu sebelum masuk masa pensiun. Hal ini dikarenakan, mereka

memilih untuk menyelesaikan kewajiban dan tanggungjawab yang masih ada

sebelum mereka pensiun. Selain itu, supaya mereka tetap beraktifitas sehari-

harinya dan juga mendapat uang tambahan dari pekerjaan lapangan.

Pemilihan untuk tetap bekerja dengan giat walaupun sebentar lagi

memasuki masa pensiun merupakan salah satu penerapan prinsip hidup agar

terus berkembang untuk menentukan langkah hidup yang tepat kedepannya.

Namun tanggungjawab untuk tetap bekerja masih ada meskipun berbagai

masalah sering muncul. Konsekuensi dari perilaku tersebut ternyata tidak

dapat menghentikan semangat subjek untuk tetap bekerja meskipun akan

memasuki masa pensiun, hal ini mungkin dikarenakan subjek memegang

makna kerja yang baik dalam kehidupannya. Selain itu, juga ada pegawai

yang memilih untuk bekerja tetapi performansi kerja, semangat kerja, dan

kinerjanya di perusahan menurun karena subjek mempunyai anggapan bahwa

dirinya sudah tua dan kalah bersaing dengan pegawai yang lebih muda.

Dengan adanya kedua peristiwa ini, kemudian menarik perhatian dan peneliti

termotivasi untuk melihat pemaknaan kerja pegawai yang menjelang pensiun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang sudah ditulis, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah makna kerja pegawai negeri sipil

yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat pemaknaan

kerja pegawai yang menjelang pensiun dan yang tidak memanfaatkan program

MPP.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis:

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

tambahan teori baru bagi para akademisi dan peneliti selanjutnya. Berkaitan

dengan bidang Psikologi Industri dan Organisasi, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana para

pekerja dengan pemaknaannya dalam konteks ini pegawai menjelang

pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang apa makna pekerjaan

pegawai yang menjelang pensiun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi para pegawai dan keluarga pegawai yang memasuki masa

menjelang pensiun: memberi gambaran tentang pentingnya masa

persiapan pensiun.

b. Menambah wawasan dan sebagai bahan reflektif untuk melihat

pemaknaan kerja informan yang menjelang pensiun.

c. Membantu informan penelitian untuk melihat semangat dan perfomansi

kerjanya. Dengan begitu akan menumbuhkan motivasi kerja yang lebih

baik lagi saat akan menjelang pensiun. Kemudian input yang didapat

adalah informan sanggup memaknai pekerjaannya.

d. Mempersiapkan calon pensiunan untuk kehidupan yang lebih baik

ketika memasuki masa pensiun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Makna Kerja

1. Definisi Makna Kerja

Makna kerja adalah sekumpulan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan,

sikap, dan harapan yang orang-orang miliki dalam hubungannya dengan

kerja (Gaggioti, dalam Siti 2013). Frankl (dalam Koeswara, 1992),

menambahkan bahwa makna kerja bukan diperoleh dari pekerjaan itu

sendiri, yang dipentingkan adalah bagaimana individu dapat menunjukkan

keberaniannya dalam berekspresi, menunjukkan keunikannya dan

keistimewaannya dalam bekerja sehingga ia bisa mendapatkan makna dan

komitmen pribadi terhadap pekerjaannya dan menjadi lebih bertanggung

jawab terhadap kehidupan pribadi dan kehidupan sesamanya.

Menurut peneliti PIO Wrzesniewski (dalam Laura, 2010)

menyebutkan bahwa dalam penelitiannya menemukan bahwa persepsi

para pegawai terhadap pekerjaan mereka memiliki dampak yang dalam

pada aspek penting pekerjaan mereka. Aspek penting tersebut yaitu

Pertama, bekerja sebagai sebuah pekerjaan. Pekerjaan dianggap sebagai

pendapatan pokok dan sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan

(seperti hobi atau menafkahi keluarga), dan ketika tidak memiliki

pendapatan akan berhenti. Kedua, pekerjaan sebagai sebuah karir.

Pekerjaan dipandang sebagai motivasi untuk berprestasi, stimulus


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

kebutuhan untuk bersaing, atau meningkatkan prestis dan kepuasan.

Ketiga, pekerjaan sebagai sebuah panggilan. Pekerjaan adalah sumber

kebermaknaan diri. Individu yang memandang pekerjaan sebagai sebuah

panggilan akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang mereka

lakukan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial atau

pekerjaan sebagai sarana untuk melayani diri sendiri dan orang lain.

Wrzesniewski (2003) mempertegas bahwa makna kerja adalah

pemahaman pegawai tentang apa yang dilakukan ditempat kerja

sebagaimana signifikansinya terhadap apa yang benar-benar mereka

lakukan.

Makna kerja menurut Singh (dalam Herudiati, 2013) merupakan

penghayatan individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dengan

melakukan kegiatan bekerja dalam sebuah lingkungan kerja. Lebih lanjut

dijelaskan oleh Chalofsky (dalam Herudiati, 2013), makna bekerja

merupakan suatu kontribusi yang signifikan untuk menemukan tujuan

hidup seseorang. Kondisi ini mendukung untuk melaksanakan pekerjaan

dengan semangat kerja dan pandangan yang menjadi dasar spiritual

seseorang dalam bekerja. Hal ini menekankan adanya kesesuaian tugas

dengan motivasi diri dalam bekerja yang bertujuan untuk mendapatkan

penghargaan atas hasil kerja.

Dari beberapa teori dan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

makna kerja tidak diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Memunculkan

makna kerja dengan cara menunjukkan keberanian dalam berekspresi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

sehingga individu bisa mendapatkan makna dan komitmen pribadi dan

bisa bertanggungjawab terhadap kehidupan pribadi dan kehidupan

sesamanya. Makna kerja juga mencangkup kepercayaan kita tentang nilai-

nilai, keyakinan, dan sikap yang seseorang miliki dalam hubungannya

dengan kerja dan tindakan yang individu tunjukkan sehari-hari dalam

lingkungan kerja. Makna kerja juga bisa di hayati sebagai pemenuhan

untuk menemukan tujuan hidup seseorang yang didasari oleh spiritualitas.

2. Sumber Makna Kerja

Menurut Rosso, dkk (2010) sumber-sumber makna kerja mempunyai

variasi dan faktor yang mempengaruhi persepsi makna dan pemaknaan,

mulai dari sikap individu terhadap nilai organisasi hingga hubungan

spiritual. Salah satu cara berpikir tentang faktor-faktor yang berbeda-beda

adalah bahwa mereka semua sumber potensi makna dan kebermaknaan

dalam pekerjaan. Di bawah ini adalah macam-macam sumber makna

kerja:

a. Diri Sendiri

1) Nilai Nilai / value adalah komponen pembentukan bagaimana

pekerjaan menjadi meaningful. Nilai kerja itu adalah tahapan

terahkir seseorang dalam menginginkan dan merasakan dirinya

seharusnya mampu menyadari saat-saat individu bekerja. Nilai

kerja terbentuk dari pengalaman kerja, berkesinambungan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

makna kerja. Dari penelitian yang ada, individu cenderung memilih

pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai personalnya.

2) Motivasi Motivasi seseorang dalam bekerja secara otomatis akan

mempengaruhi pemaknaan kerja seseorang saat melakukan

aktifitas kerja. Hal ini disebabkan oleh sumber terbentuknya makna

kerja salah satunya adalah motivasi dari dalam diri.

Mendefinisikan motivasi kerja sebagai derajat dimana seseorang

mengalami perasaan yang positif saat bekerja dengan efektif.

Ketika seseorang mengalami suatu hal yang disebut kebermaknaan

dalam bekerja (meaningfulness of work), hal ini dapat menjadi hal

yang penting dalam perkembangan motivasi kerja. Dengan kata

lain, ketika seseorang merasa bahwa bekerja sebagai sesuatu yang

bermakna maka motivasi kerja akan tumbuh, sehingga orang

tersebut dapat memaknai kerja dan muncullah makna kerja bagi

dirinya.

3) Kepercayaan  Keterlibatan pekerjaan membangun meneliti

sejauh mana karyawan percaya pekerjaan mereka adalah pusat

untuk hidup mereka, dan mencerminkan keselarasan antara

kebutuhan seseorang dan persepsi bahwa pekerjaan dapat

memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu keterlibatan kerja

memberikan ukuran kekuatan identifikasi psikologis karyawan

dengan pekerjaan mereka. Semakin terlibat satu dengan pekerjaan,

semakin sulit adalah untuk memisahkan diri sendiri atau harga diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

seseorang dari pekerjaan itu, membuat pekerjaan yang lebih

berarti.

b. Orang lain

1) Pegawai selevel  Dekat dengan teman sekerja memberi dampak

positif terhadap persepsi makna kerja. Dekat dengan teman sekerja

bisa menjadi tahu bagaimana dia berpikir dan berbuat.

2) Pemimpin  Pandangan pemimpin tentang tujuan dari visi misi

perusahaan harus ditularkan kepada pekerja yang lainnya atau

bawahan.

3) Komunitas/grup  Hubungan antar pekerja dalam satu tim kerja

dan jumlah pekerja dalam tim kerja secara teoritis dan empiris

berhubungan dengan makna kerja.

4) Keluarga  Menjelaskan cara dimana keluarga bisa

mempengaruhi makna pekerjaan. Pertama, keluarga dapat

meletakkan beban pada pekerjaan seseorang melalui tuntutan

waktu, energi, dan sumber daya ekonomi. Secara khusus, sebagai

tuntutan dari meningkatnya keuangan keluarga, imbalan ekonomi

menjadi lebih menonjol dan untuk mengambil pekerjaan cenderung

lebih dari makna ekonomi. Keluarga juga dapat meningkatkan

makna positif dari pekerjaan dengan menawarkan lingkungan yang

mendukung dan santai di mana seseorang dapat pulih dari tuntutan

pekerjaan. Keluarga dapat mendukung dengan cara

mengungkapkan kekaguman, rasa hormat, dan cinta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

c. Konteks Pekerjaan

1) Desain Pekerjaan Sebuah pekerjaan dapat didefinisikan sebagai

kumpulan elemen-elemen kerja yang dikelompokkan dalam 1 job

title dan didesain untuk ditunjukkan oleh seseorang. Di antara

pengetahuan bidang organisasi yang paling awal dan terkenal

mengenai model eksplisitas, kebermaknaan (meaningfullness)

dalam hubungan dengan anteseden-anteseden lainnya yang penting

dan suatu hasil adalah penelitian dari desain kerja. Dalam model

karakteristik kerja milik Hackman dan Oldham, mengatakan bahwa

karakteristik kerja (jobdesk) yang spesifik dapat menentukan

kebermaknaan kerja yang telah dialami tersebut. Faktanya,

pekerjaan menjadikan seseorang memiliki otonomi pada level yang

lebih tinggi, keberagaman skill, identitas pekerjaan, dan

signifikansi kerja yang arahnya pada kebermaknaan kerja yang

telah dialami. Hasilnya, seseorang mendapatkan kontribusi positif

pada motivasi, performansi, dan kepuasan dari pekerjaannya.

Secara proaktif mendesain/ mendesain ulang perkerjaannya dan

batasan relasi dalam pekerjaannya dengan tujuan untuk

membentuk makna kerja mereka. Penelitian mengenai keahlian

kerja menekankan bahwa perantara/agen dilatih oleh pegawai

dalam membentuk makna pekerjaan mereka dengan secara aktif

menciptakan pekerjaan dan lingkungan sosial mereka menjadi

cocok dengan tujuan, kemampuan, dan nilai-nilai pribadi mereka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2) Misi Organisasi Organisasi kerja adalah situs penting makna dan

kebermaknaan kerja, dan misi dari organisasi memainkan peran

penting dalam bagaimana karyawan menginterpretasikan kerja.

Misi organisasi adalah representasi dari dasar tujuan, nilai-nilai,

dan tujuan untuk sebuah organisasi yang didedikasikan. Arti

peneliti pekerjaan telah mengusulkan bahwa misi organisasi

berfungsi sebagai sumber makna sejauh karyawan merasa

keselarasan antara nilai-nilai inti mereka dan ideologi dan orang-

orang dari organisasi mereka. Meskipun kesesuaian yang dirasakan

dapat memberikan makna positif bagi karyawan, makna yang

mendalam melekat pada misi organisasi dan ideologi juga bisa

menjadi pedang bermata dua, karena organisasi yang membentuk

kontrak psikologis dengan karyawan atas dasar misi atau ideologi

mungkin menghadapi reaksi negatif jika mereka dianggap

melanggar misi.

3) Keuangan Penelitian ini menekankan pentingnya insentif

keuangan untuk motivasi individu untuk bekerja dan makna

mereka membuat pekerjaan mereka. Penelitian telah menunjukkan

bahwa bagi mereka yang memiliki pendapatan yang tidak

memadai, nilai ekonomi dari pekerjaan menjadi lebih menonjol.

Dengan kata lain, karyawan dengan kebutuhan keuangan yang

lebih besar akan lebih fokus pada nilai ekonomi pekerjaan daripada

karyawan lainnya, karena mereka tidak memiliki kemewahan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Penelitian lain berpendapat bahwa kemiskinan adalah ''situasi kuat

'klasik' yang dapat membatasi makna dapat ditemukan dalam

pekerjaan. Dengan demikian, ketika individu mengalami kesulitan

ekonomi, cenderung menekankan nilai laten (tersembunyi) kerja

dalam mendukung nilai nyata pekerjaan.

4) Domain-domain non-pekerjaan Dalam hal ini, individu berusaha

untuk membuat lingkungan kerjanya menjadi mirip seperti hobi

dan kegiatan-kegiatan sosial yang individu sukai.

5) Budaya Pekerjaan Meaning of work disosialisasikan atau

disebarluaskan oleh lingkungan budaya seseorang. Variasi pada

makna kerja di antara budaya-budaya meskipun banyak variasi,

tetapi memiliki pola bahwa bekerja merupakan fenomena yang

kompleks pada setiap negara dan mempengaruhi pandangannya

terhadap kehidupan bekerja.

d. Kehidupan Spiritual dan Makna Kerja

1) Spiritualitas Dalam hal ini, spiritualitas sebagai sumber

kebermaknaan berbagi kesamaan dengan sumber-sumber lain,

seperti hubungan interpersonal dan konteks budaya, di mana hasil

kebermaknaan menghubungkan keentitas diluar diri. Beberapa ahli

mempunyai teori tentang hubungan antara spiritualitas dan makna

pekerjaan gema teori berpengaruh Victor Frankl, berpikir positif

bahwa melalui hidup untuk dan mencari setelah itu yang berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

luar diri manusia yang menemukan makna dan tujuan hidup dan

bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan spiritual

memandang pekerjaan mereka berbeda dari karyawan non-

spiritual, melihat perilaku pekerjaan mereka dalam hal spiritual

peduli, layanan, dan transendensi. Oleh karena itu, ketika karyawan

merasa pekerjaan dalam cahaya spiritual, pekerjaan mereka

cenderung mengambil sensasi yang lebih bermakna.

3. Aspek-Aspek Makna Kerja

Wrzesniewski, dkk (dalam Herudiati, 2013) secara sederhana

menguraikan bahwa dalam memahami makna kerja terdapat tiga aspek

yang terkandung didalamnya, yaitu: makna kerja itu sendiri (job meaning

at work), peranan pekerjaan (role meaning at work), dan self meaning at

work. Job meaning at work adalah karakteristik tugas dan aktivitas yang

dilakukan dalam bekerja. Sementara role meaning adalah karakteristik dari

peran yang dilakukan karyawan dalam bekerja. Self meaning yaitu

pemahaman diri karyawan akan pekerjaan yang tergambar ketika

karyawan melakukan proses kerja.

Weisskopf & Joelson (dalam Morin, 2008) mendefinisikan makna

kerja dengan tiga komponen, yang pertama, signifikansi antara nilai kerja

dalam pandangan subjek dan definisi atau representasi mengenai

pekerjaannya. Kedua, arah dan orientasi kerja informan, apa yang ia cari

dalam pekerjaan dan tujuan yang membimbing tindakannya. Ketiga, efek


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

yang dihasilkan dari koherensi antara informan dan pekerjaan yang ia

tunjukkan, antara ekspektasi, nilai, dan tindakan yang ia tunjukkan sehari-

hari dalam lingkungan kerja.

Ditambahkan lagi oleh Morin (2004) bahwa makna kerja mempunyai

tiga aspek penting dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari seorang

pegawai:

1. Signifikansi makna kerja, pentingnya kerja dapat dilihat dari

banyaknya waktu yang orang berikan untuk bekerja, ingin

mencapai tujuan tertentu, dan bekerja memiliki hubungan yang

erat dengan aspek hidup sehari-hari seperti keluarga, waktu

luang, agama, dan komunitas.

2. Arah adalah orientasi atau kecenderungan seseorang terhadap

kerja, apa yang subjek cari dalam bekerja, dan keinginan-

keinginan yang menuntun aksi subjek. Super dan Sverko

(1995) menemukan 5 orientasi terbesar pada nilai kerja, yaitu

otonomi, kemajuan sosial, pencapaian diri, interaksi sosial, dan

pengambilan resiko.

3. Koherensi adalah efek dari hubungan antara subjek dan

pekerjaan yang dilakukannya, antara harapan, nilai-nilai, dan

tindakan-tindakan di tempat kerja sehari-hari, sehingga tingkat

keseimbangan dapat dicapai dalam relasinya dengan pekerjaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Menurut MOW- International Research Team pada tahun 1987

(dalam Harpaz, 2002) menggambarkan makna kerja dalam beberapa

dimensi, yaitu Sentralisasi Kerja, adalah aspek yang paling mendasar,

dominan, dan paling penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan bekerja

memiliki porsi yang lebih banyak dalam kehidupan seseorang dibanding

yang lainnya. Individu dengan sentralisasi kerja yang tinggi juga memiliki

komitmen kerja yang tinggi pula. Hal ini dilakukan demi mencapai tujuan

dan kepuasan dari pekerjaan mereka.

Hak dan Kewajiban, norma hak adalah Individu memiliki hak dasar

dan tanggungjawab pribadi dan sosial terhadap komitmen kerja sesuai

dengan jenis pekerjaan. Sebaliknya, norma kewajiban merupakan tugas

individu untuk ikut ambil bagaian dalam memberikan kontribusi pada

organisasi dan masyarakat. Tampaknya bahwa jika masyarakat umumnya

memegang norma dan sikap terhadap kerja yang positif, maka pekerjaan

akan cenderung menjadi pusat dan sangat dihargai.

Orientasi Instrumental, konsep ini mengasumsikan bahwa orang

bekerja terutama termotivasi untuk memperoleh aspek instrumental atau

aspek ekonomi dari konteks pekerjaan mereka. Ini adalah peran paling

penting dari pekerjaan di mana orang mengidentifikasi bahwa memberikan

penghasilan untuk menopang kehidupan dan pemenuhan kebutuhan.

Dengan demikian, tampaknya bahwa orang-orang dengan kecenderungan

tinggi terhadap nilai-nilai ekonomi yang menganggap pekerjaan sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

alat utama untuk memberikan pendapatan. Dengan adanya penghargaan,

ini bisa menjadi sebuah alat untuk meningkatkan motivasi kerja individu.

Orientasi Intrisik, konsep ini menekankan kebutuhan individu,

termasuk evaluasi kompetensi individu dan ketertarikan terhadap

pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dimotivasi oleh perasaan

ingin mengaktualisasikan diri.

Relasi Interpersonal, manusia adalah mahkluk sosial dan adanya

interaksi antar manusia bisa menjadi penting untuk peningkatan kesehatan

mental mereka dan meningkatkan makna hidup dalam diri mereka.

Dari aspek-aspek makna kerja yang sudah tercantum diatas, dapat

disimpulkan bahwa aspek-aspek yang mendasari individu dalam

memaknai pekerjaannya yaitu bagaimana individu menganggap

pentingnya sebuah pekerjaan dilihat dari banyaknya waktu yang

diluangkan untuk pekerjaannya. Selain itu pekerjaan bisa dilihat dari

dimensi kerja, bahwa bekerja sebagai alat untuk membangun relasi sosial,

pekerjaan memiliki porsi yang besar dalam diri seseorang, sebagai alat

pemenuhan pada segi ekonomi, dan sebagai alat untuk aktualisasi diri,

peningkatkan makna hidup seseorang, dan kerja dipandang sebagai

pemenuhan hak dan kewajiban sebagai manusia.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

B. Menjelang Pensiun

1. Pengertian Pensiun

Kata pensiun dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (1991)

diartikan sebagai pegawai yang sudah tidak bekerja lagi karena dirasa

sudah tua dan mendapatkan uang pensiunan.

Atchley (dalam Erber, 2005) mendefinisikan pensiun sebagai konsep

yang luas. Pada tingkat masyarakat, pensiun adalah lembaga sosial dengan

aturan tentang kapan pekerja diperbolehkan untuk meninggalkan angkatan

kerja. Pada tingkat individu, pensiun merupakan transisi ke tahap

kehidupan yang tidak lagi diperlukan. Pernyataan ini didukung oleh Fandy

(2013) yang mengatakan bahwa pensiun dapat diartikan sebagai keadaan

individu yang telah berhenti bekerja yang menjadi kebiasaan atau aktivitas

aktivitas yang harus dilakukan sehari hari. Tiap individu yang sudah tidak

bekerja lagi disebut sebagai pensiunan. Individu yang memasuki masa

pensiun sering dianggap sebagai individu yang tuna karya (tidak

dibutuhkan lagi tenaga dan pikirannya).

Menurut Santi & Mu’in (2013) pensiun adalah salah satu titik balik

yang signifikan dalam karir seseorang selama hidup bagi mayoritas orang

dewasa yang telah menghabiskan seluruh atau sebagian besar hidupnya

untuk bekerja. Jika seseorang mampu secara bertahap menarik diri dari

peran pekerjaannya, mencari aktivitas pengganti, mempertahankan

keberlanjutan aktivitas dalam kehidupan barunya dan dapat

mengaktualisasikan apa yang menjadi peran baru yang akan disandangnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

maka akan terhindar dari masalah psikologis seperti kecemasan. Tarigan

(2009) menambahkan bahwa karakteristik pegawai yang akan menghadapi

pensiun biasanya mengalami berbagai masalah, antara lain merasa cemas,

merasa diri tidak berguna, dan memiliki status ekonomi yang belum

mapan.

Menurut BKN (Badan Kepegawaian Negara) tertulis adanya

peraturan wajib pensiun PNS tertera dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c dan

Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara, ditentukan bahwa Pegawai Negeri Sipil diberhentikan dengan

hormat karena mencapai batas usia pensiun, yaitu:

1. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi

2. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi

3. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat

fungsional.

Menjelang pensiun para pegawai akan memasuki tahap Masa

Persiapan Pensiun (MPP). Masa Persiapan Pensiun PNS yang akan

mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) dapat dibebaskan dari jabatannya

untuk paling lama 1 (satu) tahun, dengan mendapat penghasilan

berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, kecuali

tunjangan jabatan. MPP dapat diambil penuh 1 tahun atau sebagian sesuai

dengan keinginan/kebutuhan PNS.

Partini (2011) juga mendukung bahwa batas usia pensiun adalah

batasan yang dibuat oleh pemerintah untuk memberikan kesempatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

pegawainya agar bisa menikmati kehidupan di hari tuanya dengan penuh

suka cita. Pensiun bukan batas dari segala kegiatan seseorang. Orang yang

telah pensiun dapat melakukan berbagai kegiatan, baik yang berorientasi

pada kegiatan sosial, keagamaan, maupun yang bersifat ekonomis

produktif dapat dilakukan dengan baik.

Dari beberapa teori-teori dan pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa pensiun adalah pegawai yang tidak bisa bekerja lagi karena adanya

batasan umur maksimal yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini

menyebabkan pensiunan mengalami penurunan finansial, kesehatan, dan

aktivitas. Selain itu, orang yang sudah memasuki tahap pensiun bukan

berarti mereka tidak bisa berkarya lagi. Pensiunan dapat melakukan

berbagai kegiatan yang mereka senangi untuk mengisi waktu luang dan

menjaga tubuh agar tetap beraktivitas, supaya kesehatan fisik dan psikis

tetap stabil.

C. Makna Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan Tidak

Memanfaatkan Program MPP.

Tarigan (2009) mengatakan karakteristik pegawai yang akan

menghadapi pensiun biasanya mengalami berbagai masalah, antara lain

merasa cemas, merasa diri tidak berguna, dan gelisah terutama berkaitan

dengan berkurangnya pendapatan. Selain itu, menurut Eyde (dalam Eliana,

2003) ketika masa pensiun tiba seseorang juga akan mengalami beberapa

perubahan dalam hidupnya seperti seseorang akan kehilangan peran sosialnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

di masyarakat, prestise, kekuasaan, kontak sosial, bahkan harga diri akan

berubah juga karena kehilangan peran. Bentuk-bentuk gangguan psikologis

dan kecemasan yang timbul inilah yang mengakibatkan motivasi kerja

pegawai yang menjelang pensiun menurun dan akan mempengaruhi

performansi dan produktivitas kerjanya. Hal ini didukung oleh Nawawi

(dalam Yuliarti, 2014) yang mengatakan bahwa seseorang biasanya

mengalami penurunan semangat kerja bila seseorang tersebut akan menjelang

pensiun. Sebaliknya, ketika seseorang pegawai yang mempunyai semangat

kerja tinggi akan selalu memberikan sikap positif kepada pekerjaan dan juga

lingkungan kerjanya (Djui dalam Yuliarti, 2014). Motivasi seseorang dalam

bekerja secara otomatis akan mempengaruhi semangat dan pemaknaan kerja

seseorang saat melakukan aktifitas kerja. Hal ini disebabkan oleh sumber

terbentuknya makna kerja salah satunya adalah motivasi dari dalam diri

(Rosso et all, 2010). Sedangkan Hackman & Oldham, dalam Rosso, et all

(2010) mendukung bahwa ketika seseorang mengalami suatu hal yang disebut

kebermaknaan dalam bekerja (meaningfulness of work), hal ini dapat menjadi

hal yang penting dalam perkembangan motivasi kerja. Dengan kata lain,

ketika seseorang merasa bahwa bekerja sebagai sesuatu yang bermakna maka

motivasi kerja akan tumbuh, sehingga orang tersebut dapat memaknai kerja

dan muncullah makna kerja bagi dirinya.

Memunculkan makna kerja dibutuhkan keberanian dalam berekspresi

sehingga individu bisa mendapatkan makna dan komitmen pribadi dan bisa

bertanggungjawab terhadap kehidupan pribadi dan kehidupan sesamanya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Makna kerja juga mencangkup kepercayaan kita tentang nilai-nilai, keyakinan,

dan sikap yang seseorang miliki dalam hubungannya dengan kerja dan

tindakan yang individu tunjukkan sehari-hari dalam lingkungan kerja. Makna

kerja juga bisa di hayati sebagai pemenuhan untuk menemukan tujuan hidup

seseorang yang didasari oleh spiritualitas. Makna kerja timbul dari penilaian

subjektif setiap individu.

Pada studi ini berfokus ingin melihat dan mengetahui makna kerja

pada pegawai yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program

MPP. Informan pada penelitian ini adalah yang tidak memanfaatkan program

MPP dan memilih untuk tetap bekerja. Subjek memilih untuk tetap bekerja

karena adanya tanggungjawab yang harus diselesaikan, memenuhi kebutuhan

finansial, dan agar bisa terus beraktivitas dan bersosialisasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Gambar 1. Skema Penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif digunakan supaya pengambilan keputusan dan

penggalian informasi lebih dalam. Penelitian kualitatif menurut Moeleong

(2008) adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk

mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena

dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Definisi ini hanya berbicara

mengenai dua aspek, yakni sifat penelitian yang naturalistik, serta upaya dan

tujuannya untuk memahami suatu fenomena dalam konteks khusus.

Kemudian menurut Smith (2013) penelitian fenomenologi bertujuan untuk

mengklarifikasi situasi yang dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari

dan sebisa mungkin penelitian mempertahankan fenomena dan konteksnya

yang ada. Dengan adanya teori diatas, peneliti memilih untuk menggunakan

metode kualitatif dengan alasan karena metode kualitatif ini sangat baik

digunakan untuk menggali sebuah makna, arti, dan pengalaman-pengalaman

pada diri seseorang yang pernah atau sedang dialami. Selain itu, dengan

menggunakan metode ini, peneliti akan cenderung mendapatkan hasil yang

asli atau original dari informan penelitian.

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan metode

analisis fenomenologi interpretatif. Analisis fenomenologi interpretatif adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

pendekatan penelitian kualitatif yang berkomitmen untuk memeriksa

bagaimana orang memaknai pengalaman besar dalam hidup mereka. Analisis

fenomenologi interpretatif adalah fenomenologis dalam hal itu berkaitan

dengan mengeksplorasi pengalaman dalam diri sendiri (Smith, 2013).

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini terletak pada upaya untuk menggali makna

kerja pada para pegawai yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan

program MPP. Ketika para informan sadar akan pentingnya makna kerja

mereka, motivasi dan komitmen kerja mereka cenderung akan meningkat

walaupun sebentar lagi akan pensiun.

C. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini sebanyak dua orang pegawai.

Pemilihan kedua informan tersebut menggunakan criterion sampling, yaitu

cara penentuan informan berdasarkan kriteria tertentu yang disusun oleh

peneliti. Pada penelitian ini, informan penelitian yang digunakan adalah

pegawai yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP.

Selain itu kriteria informan adalah yang sedang memasuki fase dekat atau the

near phase, yaitu pegawai yang 1 atau 2 tahun lagi menjelang pensiun dan

berada pada rentang usia 56-57 tahun.

Panggilan untuk narasumber pada penelitian ini menggunakan kata

ganti “informan”. Peneliti memilih “informan” karena lebih cocok digunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

untuk seseorang yang memberikan informasi dan perspektif yang terjadi

dalam keterlibatanya dipenelitian ini. Neuman (2006) berpendapat bahwa

informan yang ideal adalah informan yang memiliki:

1. Informan yang ideal adalah informan yang familiar dan memiliki

pengalaman yang luas terhadap penelitian yang akan dilakukan.

2. Informan yang ideal adalah informan yang masih hidup dan masih

berada ditengah-tengah konteks yang akan diteliti saat ini.

3. Informan yang ideal adalah informan yang mampu memberikan

waktunya pada peneliti untuk melakukan aktifitas wawancara yang

berkaitan dengan penelitian.

Karakteristik tersebut perlu dicapai untuk memperoleh penelitian

yang masih here and now dialami informan atau segar dialami informan,

bukan sebaliknya menjadi informasi yang ‘diingat-ingat kembali’ sehingga

informasi yang diberikan sudah direkonstruksi dan bukan informasi yang

valid.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data haruslah sesuai dengan kebutuhan

analisis data. Smith (2013) mengungkapkan bahwa para peneliti yang

menggunakan Analisis Fenomenologi Interpretatif (AFI) bertujuan untuk

menganalisis secara terperinci bagaimana para informan memahami dan

memaknai hal-hal yang terjadi pada diri mereka. Sasaran utama penelitian

AFI adalah makna berbagai pengalaman, peristiwa, status yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

informan. Dengan kata lain, AFI merupakan pendekatan yang berusaha untuk

mengetahui bagaimana individu mempersepsi situasi-situasi tertentu yang

dihadapinya, serta bagaimana mereka membuat pemahaman terhadap dunia

personal dan sosialnya. Untuk itu dibutuhkan sarana pengumpulan data yang

luwes. Meskipun terdapat beberapa cara yang cocok digunakan untuk

mengumpulkan data AFI, misalnya catatan pribadi dan buku harian, peneliti

memilih menggunakan teknik wawancara semi terstruktur.

Dengan menggunakan metode ini memungkinkan untuk

munculnya hubungan baik antara peneliti dan informan, memungkinkan

fleksibilitas yang besar dalam hal cakupan wilayah wawancara, dan

memungkinkan wawancara masuk ke dalam wilayah-wilayah yang benar-

benar baru dan cenderung akan menghasilkan data yang lebih kaya. Metode

pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti

membuat panduan pertanyaan yang akan digunakan dalam pengambilan data

(Smith, 2013).

Berikut adalah tahap dalam proses melakukan wawancara:

1. Mencari informan dengan criteria yang sudah ditentukan untuk

menjadi narasumber penelitian.

2. Membuat jadwal wawancara sesuai dengan kesepakatan antara

informan dan peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

3. Melakukan perkenalan, rapport, memberitahukan tujuan penelitian,

dan memastikan bahwa informan bersedia untuk diwawancarai

sebagai narasumber.

4. Melakukan kegiatan wawancara.

Penelitian menggunakan digital recorder untuk memudahkan

pengambilan data dan disalin menjadi transkrip wawancara.

Tabel 1

Panduan Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan Tujuan Pertanyaan

I. Kondisi Individu Menjelang Pensiun

1. Bagaimana kondisi kesehatan anda

sekarang?

2. Kondisi fisik seperti apa yang

anda rasakan saat akan Mengetahui kondisi kesehatan

menghadapi masa pensiun? informan saat menjelang pensiun.

3. Kondisi psikis seperti apa yang

anda rasakan saat akan

menghadapi masa pensiun?

4. Apakah saat akan menjelang Ingin mengetahui informan

pensiun ini anda mengalami mengalami kecemasan atau tidak.

kecemasan?

5. Bagaimana perasaan anda ketika Mengetahui perasaan informan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

mengetahui sebentar lagi akan menyangkut karirnya yang

pensiun? sebentar lagi akan pensiun.

6. Bagaimana anda mempersiapkan Melihat sejauh mana informan

masa pensiun yang sebentar lagi mempersiapkan masa pensiunnya.

akan datang?

II. Arti Kerja

7. Bisakah anda menceritakan Mengetahui alasan informan

mengapa anda memilih pekerjaan memilih pekerjaan yang

ini? dilakukannya sekarang.

8. Bisakah anda mendeskripsikan Mengetahui deskripsi kerja dan

tugas dan pekerjaan anda di tugas informan saat dikantor.

kantor?

9. Seberapa penting pekerjaan ini Ingin mengetahui pentingnya

untuk anda? pekerjaan menurut informan.

10. Bisakah anda menceritakan arti Mengetahui arti bekerja menurut

kerja menurut anda? informan.

III. Sentralisasi Kerja

11. Sudah berapa lama anda bekerja Mengetahui durasi kerja informan

dibidang anda saat ini? Dan dan untuk melihat pengalaman

ceritakan pengalaman senang kerja informan.

maupun susah selama anda

bekerja.

12. Bisakah anda menceritakan Mengetahui alasan utama


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

motivasi terbesar anda, mengapa informan tetap bekerja.

anda tetap memilih untuk tetap

bekerja?

IV. Nilai-nilai Kerja

13. Apa yang ingin anda dapatkan dari Mengetahui tujuan informan

pekerjaan anda? bekerja.

14. Bisakah anda ceritakan, nilai-nilai Mengetahui nilai-nilai kerja yang

kerja apa sajakah yang anda dimiliki oleh informan.

miliki?

V. Koherensi

15. Bisakah anda menceritakan Untuk mengetahui perilaku atau

bagaimana sikap anda terhadap cara informan menyikapi

pekerjaan yang anda lakukan? pekerjaannya.

16. Apakah sikap anda saat bekerja Mengetahui adakah perbedaan

sama dengan sikap anda dalam sikap pada informan saat bekerja

kehidupan keluarga dan dan pada saat ada di lingkungan

masyarakat? Bisakah anda keluarga masyarakat.

menceritakannya?

VI. Hak dan Kewajiban

17. Menurut anda apakah pekerjaan Tujuannya untuk mengetahui

anda dihargai oleh masyarakat dan pekerjaannya menimbulkan prestis

lingkungan sekitar anda? dan dihargai masyarakat atau

tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

18. Bagaimana cara mereka Untuk mengetahui cara

menghargai pekerjaan anda? masyarakat mengapresiasi

pekerjaan informan.

19. Bisakah anda menceritakan hal Mengetahui hal-hal apa sajakah

apa sajakah yang sudah anda yang sudah dilakukan untuk

lakukan untuk memenuhi hak dan memenuhi hak dan kewajiban

kewajiban anda sebagai pegawai? informan.

VII. Orientasi Instrumental

20. Sebentar lagi anda akan pensiun, Mengetahui perencanaan kegiatan

cara-cara apa sajakah yang sudah informan ketika pension, agar

anda persiapkan untuk tetap keadaan perekonomian keluarga

memiliki penghasilan? Agar informan tetap stabil.

mencukupi kebutuhan keluarga

sehari-hari.

21. Seberapa besar uang/gaji menjadi Mengetahui alasan informan dari

alasan anda untuk bekerja? segi upah yang diberikan

22. Seberapa besar uang/gaji menjadi Mengetahui apakah informan

alasan anda untuk tetap bekerja? termotivasi oleh upah yang

diberikan atau tidak.

VIII. Orientasi Intrinsik

23. Termotivasikah anda ketika Mengetahui kesanggupan dan

mendapat pekerjaan yang tingkat motivasi informan dalam

kesulitannya tinggi? menyelesaikan tugas yang sulit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

24. Bagaimana cara anda untuk Untuk mengetahui cara yang

mencapai aktualisasi diri lewat ditempuh informan ketika akan

pekerjaan anda? mengaktualisasikan diri lewat

pekerjaannya.

IX. Relasi Interpersonal

25. Bagaimana lingkungan merespon Mengetahui respon lingkungan

pekerjaan yang anda lakukan? atas pekerjaan informan.

26. Bagaimana cara keluarga Untuk mengetahui dukungan yang

mendukung pekerjaan yang anda seperti apa yang diberikan oleh

lakukan? keluarga untuk informan.

E. Proses Pengunpulan Data

Penelitian ini diawali dengan mencari informan yang sesuai dengan

kriteria, yakni pegawai negeri sipil pada instansi yang bergerak dalam bidang

pertanahan atau biasa disebut BPN (Badan Pertanahan Nasional). Untuk

mendapatkan informan penelitian, peneliti mengkonsultasikan pada dosen

pembimbing dan membahas kriteria informan yang dibutuhkan. Selain itu,

peneliti mengandalkan orang terdekat untuk meminta alamat dan nomor

telepon calon informan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan personal.

Peneliti mencari informan dengan cara langsung menghubungi secara

personal calon informan yang bersedia untuk menjadi narasumber agar

terjalin kedekatan antara peneliti dan informan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Setelah berdiskusi dengan dosen pembimbing skripsi, dapat

diputuskan bahwa penelitian ini menggunakan dua informan dan pada

masing- masing informan ditambahkan dua significant others. Significant

others terdiri dari atasan dan rekan kerja informan. Keterbatasan waktu

penelitian menjadi pertimbangan dalam menentukan julmah informan.

Kemudian setelah mendapatkan kedua informan dan significant others,

peneliti membuat jadwal untuk melakukan sesi wawancara bersama masing-

masing informan dan significant othersnya.

Pelaksanaan wawancara dilakukan di rumah masing-masing

informan. Pemilihan tempat untuk melakukan kegiatan wawancara ini

didasari alasan agar informan nyaman saat melakukan proses wawancara

karena berada di rumahnya sendiri. Hal ini juga dapat menunjang keterbukaan

informan saat wawancara. Proses wawancara setiap informan di awali dengan

rapport, perkenalan, penjelasan tujuan penelitian, memastikan informan

paham dengan tujuan penelitian ini, dan juga memastikan informan bersedia

untuk menjadi informan dan bersedia menyampaikan atau berbagi informasi

untuk digunakan dalam penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 2

Waktu Pelaksanaan Wawancara

Informan 1 (Inisial: W)

No. Tanggal Waktu Lokasi Kegiatan

26 Agustus Rumah Pembangunan


1. 15.00 – 18.00
2016 Informan Rapport

Wawancara
28 Agustus Rumah
2. 15.00 - 18.00 Pengumpulan
2016 informan
Data

Informan 2 (Inisial: U)

No. Tanggal Waktu Lokasi Kegiatan

15 September Rumah Pembangunan


1. 16.00 – 18.00
2016 Informan Rapport

Wawancara
18 September Rumah
2. 10.00 - 13.00 Pengumpulan
2016 informan
Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Significant Others Informan 2 (Inisial: U)

No. Inisial Tanggal Waktu Lokasi Kegiatan

Wawancara
29 November 08.00 - Ruang
1. AR Pengambilan
2016 10.00 kantor.
Data

Wawancara
16 Oktober 11.00 - Rumah
2. N Pengambilan
2016 12.00 informan
Data

Significant Others Informan 1 (Inisial: W)

No. Inisial Tanggal Waktu Lokasi Kegiatan

Wawancara
10 November 10.00 - Kantin
1. A Pengambilan
2016 13.00 kantor.
Data

Wawancara
28 November 10.00 - Rumah
2. WK Pengambilan
2016 13.00 informan.
Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

F. Metode Analisis Data

Tujuan dari analisis fenomenologi interpretatif adalah hendak

mengungkapkan secara detail bagaimana informan memaknai duniannya dan

dunia sosialnya (Smith, 2009). Tahap-tahap proses dalam analisis

fenomenologi interpretatif adalah sebagai berikut:

1. Mencari Tema-tema dalam Informan Pertama

Mencari tema-tema pada informan pertama ini dengan cara

membaca transkrip wawancara secara berulang-ulang kali.

Dilampirkan keterangan terhadap apa yang menarik atau bermakna

mengenai informasi yang dikatakan informan. Dalam analisis tahap

pertama, penting untuk membaca berulang kali transkrip dengan

cermat, dengan maksud agar bisa memahami tulisan tersebut.

Kemudian kembali lagi ke awal transkrip, kemudian menambahkan

judul-judul tema yang muncul. Di sini, catatan-catatan awal

ditransformasikan menjadi ungkapan-ungkapan singkat yang

digunakan untuk melihat kualitas isi. Tema-tema tersebut

memunculkan istilah-istilah psikologis yang lebih beragam (Smith,

2009).

2. Mengaitkan Tema-tema yang Ada

Tema-tema yang muncul akan diurutkan secara kronologis.

Setelah itu, tahap berikutnya berupa pengurutan yang lebih bersifat

analitis atau teoritis, dengan tujuan untuk menemukan hubungan antar

yang ada. Setelah pengelompokan tema dilakukan, tahap berikutnya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

dilakukan pemeriksaan kembali pada transkrip. Hal ini dimaksudkan

untuk memastikan adanya hubungan antara materi dari sumber primer,

yaitu kata-kata yang diucapkan langsung oleh informan dan teori yang

ada.

3. Melanjutkan Analisis dengan Informan yang lainnya.

Tema-tema yang sudah dirangkum pada informan pertama,

kemudian digunakan untuk menganalisis informan berikutnya. Saat

memproses analisis informan berikutnya pasti akan muncul tema-tema

yang sama pada setiap informan dan ada juga tema-tema yang berbeda

dan memiliki ciri khas yang berbeda dari masing-masing informan.

G. Kredibilitas Penelitian

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh validitas peneliti

menggunakan prisnsip ketelitian, transparansi, dan koherensi (Yardley dalam

Smith, 2009). Prinsip ketelitian mengacu pada kehati-hatian peneliti, dalam

artian ketepatan atau kelayakan sampel pertanyaan dan kesempurnaan analisis

yang dilakukan. Prinsip transparansi dan koherensi mengacu pada seberapa

jelas tahapan-tahapan proses riset akan dijabarkan dalam laporan penelitian.

Dalam hal ini, transparansi dapat dijaga dengan cara melakukan deskripsi

cermat mengenai bagaimana para informan dipilih, bagaimana jadwal

wawancara dibuat dan dilaksanakan, serta langkah-langkah yang akan

diterapkan dalam analisis.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Konsep validitas dalam penelitian kualitatif biasa disebut sebagai

kredibilitas. Kredibilitas adalah hal yang penting ketika mempertanyakan

kualitas suatu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dikatakan memiliki

tingkat kredibilitas yang tinggi terletak pada keberhasilan studi tersebut

mencapai tujuannya dalam mengeksplorasi dan menggali masalah atau

mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang

kompleks. Guba dan Lincoln (dalam Afiyanti, 2008) menambahkan bahwa

tingkat kredibilitas yang tinggi juga dapat dicapai jika para informan yang

terlibat dalam penelitian tersebut mengenali benar tentang berbagai hal yang

telah informan ceritakan.

Untuk membentuk penelitian yang memiliki kredibilitas atau

validitas yang baik bisa menggunakan berbagai cara untuk memeriksa derajat

kepercayaan dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2008). Peneliti

menggunakan ketentuan triangulasi data. Triangulasi data dilaksanakan

dengan menguji data informan dan membandingkannya dengan data yang

didapat dari pimpinan kerja dan rekan kerja. Triangulasi peneliti dilaksanakan

dengan jalan menguji hasil data dan analisis data dengan dosen pembimbing

skripsi. Afiyanti (2008) juga memiliki pendapat yang sama bahwa dengan

melakukan diskusi secara intensif dengan para ekspertis atau ahli untuk

melakukan reanalysis (peer checking) data yang telah diperoleh sebelumnya.

Neuman (2006) menjelaskan bahwa triangulasi adalah cara untuk melihat

suatu hal dari banyak sudut pandang yang tujuannya meningkatkan akurasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik

wawancara semi terstruktur. Menurut Smith (2013), wawancara jenis ini

memungkinkan peneliti dan informan terlibat dalam dialog yang di dalamnya

berisi pertanyaan yang dapat dimodifikasi sesuai dengan jawaban informan

dan juga memungkinkan peneliti menggali wilayah yang menarik dan penting

dalam sesi wawancara. Wawancara dilakukan setelah peneliti membangun

rapport dengan informan, setelah itu peneliti meminta informan untuk mengisi

informed consent sebagai keikutsertaan dan persetujuan dalam penelitian ini.

Pelaksanaan pengambilan data pada penelitian ini berlangsung

selama 3 bulan, dimulai dari bulan Juli sampai bulan September 2016. Metode

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode

wawancara. Dalam penelitian ini informan yang berpartisipasi sebanyak dua

orang dan ditambah dua significant others pada masing-masing informan.

Significant others tersebut meliputi pimpinan kerja dan rekan kerja setiap

informan. Lokasi dan pelaksanaan wawancara disesuaikan berdasarkan

keputusan bersama antara peneliti dan informan. Informan I dan II memilih

melaksanakan wawancara di rumah masing-masing. Sebelum dilakukannya

penelitian ini, peneliti sudah terlebih dahulu mengenal calon informan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

akan dijadikan informan penelitian. Hal ini dikarenakan calon informan adalah

teman dekat ayah dari peneliti, sehingga memudahkan peneliti untuk bertemu,

membangun rapport, berkomunikasi, dan menyusun jadwal untuk

pelaksanaan wawancara dalam rangka mengambilan data.

B. Gambaran Informan

Informan dalam penelitian ini sebanyak dua orang pegawai. Pada

penelitian ini, informan penelitian yang digunakan adalah pegawai yang

menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP (Masa Persiapan

Pensiun). Selain itu kriteria informan adalah yang sedang memasuki fase

dekat atau the near phase, yaitu pegawai yang satu atau dua tahun lagi

menjelang pensiun dan berada pada rentang usia 56-57 tahun.

1) Informan 1

Informan pertama berinisial W dan berusia 57 tahun, yang

berasal dari Yogyakarta. Informan mempunyai rumah di daerah

demangan dan tinggal bersama satu orang istri yang bekerja sebagai

ibu rumah tangga dan satu orang anak laki-laki yang masih duduk

dibangku SMA. Informan 1 bekerja di sebuah instansi negeri di

Yogyakarta. Informan 1 sudah bekerja selama 37 tahun dibidang

pertanahan. Informan 1 berasal dari keluarga yang memiliki latar

belakang ekonomi yang menengah kebawah. Dari situlah informan 1

ini memiliki inisiatif untuk mengubah hidupnya agar tidak lagi

berkesusahan dalam hal ekonomi. Setelah informan lulus SMA,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

informan memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke

perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan informan 1 tidak memiliki

biaya untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga

informan 1 memilih untuk langsung bekerja. Setelah sudah

mendapatkan pekerjaan yang mapan, informan 1 meneruskan

pendidikannya ke jenjang perkuliahan dan mengambil jurusan hukum.

Sekarang informan 1 menjabat sebagai koordinator petugas

ukur di kantornya, sedangkan golongan informan 1 adalah III B.

Selama bekerja di bidang pertanahan informan 1 bekerja di beberapa

divisi yang pertama di divisi petugas ukur di kantor kulonprogo,

setelah itu pindah ke kantor kota Yogyakarta dan bekerja sebagai

petukas loket dan korektor selama 10 tahun. Kemudian selama 7

tahun informan 1 bertugas sebagai koordinator petugas ukur sampai

sekarang. Disamping itu menjelang masa akhir tugasnya informan 1

tidak memanfaatkan MPP.

2) Informan 2

Informan 2 berinisial U dan berusia 57 tahun yang berasal

dari Wonosari. Informan 2 mempunyai rumah di daerah Gedong

Kuning Kabupaten Bantul. Informan 2 mempunyai dua orang anak

laki-laki. Anak yang pertama sudah menikah dan sedang bekerja di

Jakarta sebagai PNS dan anak kedua sudah lulus kuliah dan sedang

mencari pekerjaan, sedangkan suaminya sudah pensiun beberapa

tahun yang lalu dari BPN dengang pangkat yang tinggi. Riwayat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

pendidikan informan 2 adalah kuliah dan lulus sebagai sarjana

ekonomi. Informan 2 bekerja di sebuah instansi negeri di Yogyakarta.

Informan 2 sudah bekerja selama 32 tahun dibidang pertanahan dan

golongannya adalah III D. Selain itu, dalam melaksanakan

pekerjaannya informan 2 bertugas sebagai administrator dan

memberikan penyuluhan dan informasi tentang pertanahan kepada

masyarakat. Disamping itu, menjelang masa akhir tugasnya informan

2 tidak memanfaatkan program MPP.

C. Hasil Penelitian

Hasil analisis lanjutan terhadap kedua informan digunakan sebagai

hasil pembahasan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil

dari pengalaman masing-masing informan yang berdasarkan pemikiran,

perasaan, penilaian, dan pengalaman yang dilalui sehari-hari ketika melakukan

rutinitas kerja sebagai PNS. Hasil pembahasan dilakukan dengan

mengabungkan tema-tema yang muncul secara berulang pada informan dan

munculnya tema-tema yang baru didapatkan pada informan yang lainnya.

Maka dari itu, sangat mungkin munculnya tema-tema yang sama dan berbeda

pada masing-masing informan. Penyajian hasil pembahasan berupa tabel

tema-tema yang sama dan berbeda pada masing-masing informan kemudian

dibahas menurut tahapan-tahapannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

1. Dinamika Makna Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan

Tidak Memanfaatkan MPP.

Penelitian dilakukan dengan bantuan dua orang informan

dan dua orang significant others dari masing-masing informan yang

bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Badan Pertanahan Nasional.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini merupakan hasil dari

pengalaman masing-masing informan yang berdasarkan pemikiran,

perasaan, penilaian yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang

menjelang pensiun dan tidak mengambil program masa persiapan

pensiun. Dijabarkan dalam hasil wawancara berikut yang merupakan

temuan yang berkaitan dengan penelitian terhadap pegawai negeri sipil

yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program masa

persiapan pensiun.

a. Latar Belakang dalam Bekerja.

Latar belakang para informan bekerja sebagai pegawai

negeri sipil karena masalah ekonomi yang begitu mendesak untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, agar menjadi individu

yang mandiri. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa informan 1

memilih untuk langsung bekerja setelah lulus sekolah dikarenakan

untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

“Ini gini mas ceritanya, kalau diceritakan lucu mas. Saya


lulusan SLTA, terus ada pendaftaran, saya coba ikut lalu tes, ya
mencoba, dari pada kita mau kuliah itu orang tua tidak mampu
dan penghasilan tidak tetap. Saya menyadari orang tua hanya
berjualan makanan dirumah, ya tidak menghilangkan lah, orang
tua sudah bisa mendidik sampai saya seperti ini. Ada
pendaftaran pegawai sejumlah 100 orang untuk ikut tes, setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6


bulan digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.” (Informan
1, line 139-146)

Tidak hanya berhenti disitu saja, informan 1

mengungkapkan bahwa bekerja agar dapat membiayai pendidikan

anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi. Karena menurut

informan 1 pendidikan itu sangat penting.

“Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk


kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan,
mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini
pendidikan sangat penting,” (Informan 1, line 46-48)

Pernyataan Informan 1 tentang pentingnya bekerja karena untuk

membiayai anaknya untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi

ini juga diungkapkan oleh rekan kerja informan 1, bahwa

“Anaknya itu juga masih kecil lho mas. Bapaknya dah mau
pensiun anaknya baru SMA apa ya. Masih butuh biaya mas.”
(Rekan Kerja Informan 1, line 103-104)
Informan 2 juga menyampaikan latar belakangnya dalam

bekerja karena informan 2 sudah diajarkan prinsip mandiri dan

tidak mudah bergantung dengan orang lain oleh ibunya. Maka dari

itulah informan 2 tidak sepenuhnya bergantung dengan suami

dalam konteks kebutuhan ekonmi.

“Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik


sama orang tua saya, sama ibu saya suruh menjadi wanita yang
mandiri mas dari kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas,
tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya
masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa
saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling
bergantung mas.” (Informan 2, line 217-222)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

b. Kondisi Menjelang Pensiun

Para calon pensiunan pasti akan mengalami kondisi

dimana mereka akan mempersiapkan diri dan melihat kondisi

mereka menjelang pensiun. Informan 1 memiliki perasaan atau

keadaan emosi yang biasa saja saat akan pensiun. Hal ini

dikarenakan informan 1 sudah mengetahui bahwa adanya batasan

waktu pensiun yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Jadi

informan 1 sudah bisa menerima kondisi dirinya yang sebentar lagi

pensiun.

“Ya biasa saja mas, orang bekerja itu sudah punya batasan
waktu sama seperti yang saya sampaikan tadi, jadi hal-hal itu
biasa mas. Kalau kita tidak mau secara naluriah, hak nya sudah
sampai disitu terus menuntut hak nya lebih dari itu malah bukan
menjadi haknya, jadi kita harus terima. Karena itu batas usia
yang sudah di tentukan dan tidak bisa di bantah lagi. Perasaan
juga biasa saja karena hal itu wajar.” (Informan 1, line 86-91)

Beda halnya dengan informan 2 yang merasa senang ketika

mengetahui sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.

“Senang, karena udah bekerja selama 30 tahun, sudah


dinikmati, sudah tidak ada beban, ya seneng aja.” (Informan 2,
line 24-25)

Kondisi menjelang pensiun yang para informan alami

kemunculannya beragam. Pada penelitian ini peneliti menemukan

beberapa sikap dan perilaku yang mencerminkan kondisi

menjelang pensiun. Kondisi menjelang pensiun yang muncul dari

kedua informan adalah mulai melihat dari kondisi kesehatan fisik

dan psikis, melihat persiapan yang akan atau sudah dilakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

dalam menghadapi masa pensiun, penyesuaian diri ketika akan

pensiun, timbulnya kecemasan pada individu dan masih banyak

lagi.

Sebagai individu yang memasuki usia 57 tahun, informan

tersebut sudah tergolong dalam kategori dewasa akhir. Umumnya

individu yang sudah masuk dalam fase dewasa akhir akan

mengalami berbagai masalah pada fisik, psikis, dan kognitif.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa informan 1 mengalami

kondisi fisik yang kurang sehat. Menjelang pensiun ini kondisi

informan 1 tidak begitu sehat, informan 1 mengalami sakit batuk.

“Ya alhamdulilah kondisi kami sekeluarga sehat semua, penyakit


kecil itu biasalah, seperti batuk, mungkin kalau hanya kondisi
kesehatan saya sehat-sehat saja.” (Informan 1, line 3-5)

Selanjutnya, dari segi kondisi kognitif informan 1 tidak mengalami

penurunan. Kondisi kognitif informan 1 cenderung baik, hal ini

dikarenakan informan 1 terus mengasah fungsi kognitifnya dan

berinisiatif untuk melakukan tindakan preventif agar kondisi

kognitifnya berfungsi baik.

“Ya sementara waktu ini tidak ada, karena kan saya sendiri
masih bekerja ya jadi otak masih untuk bekerja dan berpikir.
Apalagi kemasyarakatan juga menuntut, saya juga melayani
masyarakat. Jadi kita harus berusaha semaksimal mungkin, fisik
dan psikis kita tanggulangi sedemikian rupa, apakah kita harus
mengisi TTS (Teka Teki Silang), kita harus membaca, itu kan
membuat orang akan lebih bisa bertahan supaya psikologinya
tidak menurun.” (Informan 1, line 16-22)

Kondisi fisik dan psikis informan 2 cenderung baik dan

tidak mengalami gangguan saat akan menjelang pensiun. Hal ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

dikarenakan informan rajin menjaga kesehatan dengan cara

berolahraga rutin dan check up ke dokter.

“bagaimana kondisi kesehatan bu U sekarang? Sehat. Tidak


ada yang dikeluhkan bu? Tidak ada mas. Terus bu, kondisi
fisik seperti apa yang ibu U rasakan ketika akan menghadapi
masa pensiun? Biasa-biasa aja, tidak ada yang dikeluhkan.
Kalau untuk psikis, apa yang ibu rasakan ketika akan
menghadapi masa pensiun? Psikisnya ya di nikmati aja,
dinikmati aja, tidak ada psikis yang apa tidak ada, makanya jadi
sehat.” (Informan 2, line 1-12).

“Ya namanya orang pernah stres, karena itu manusiawi, terus ya


karena semua yang kita hadapi kita sikapi dengan senang itu
bikin sehat, sama olahraga sedikit lah dirumah, olahraganya
senam di kantor setiap jumat. Biarpun kita sehat, tiap bulan kita
cek ke dokter. Saran dokter kalau umur segini harus cek ke
dokter.” (Informan 2, line 229-233).

Atasan dan rekan kerja informan 2 juga memberikan

pernyataan yang sama mengenai kesehatan informan 2 bahwa

memiliki kesehatan yang baik, rajin berolahraga, dan masih enerjik

di umur yang sudah tua.

“Sehat kalau orangnya, karena rajin olahraga. Maksudnya rajin


olahraga itu karena dia merasa usianya sudah itu, badannya…
dia sering “saya olahraga bu, saya datengnya agak, saya
olahraga dulu pagi jogging”, yaudah begitu aja, maksudnya
dalam arti pagi berusaha jalan.” (Atasan informan 2, line 22-
25).

“Sepengetahuan ibu, bu U itu kondisi kesehatannya


bagaimana saat ini? Bu U itu kesehatannya masih enerjik dan
bagus mas dari pada saya. Bu U masih lincah juga. Kok ibu bisa
bilang bu U enerjik tuh kenapa bu? Bu U tu kan sudah tua tapi
masih sehat dan enerjik. Masih semangat untuk bekerja.”
(Rekan Kerja informan 2, line 1-7).

Selain melihat kondisi fisik dan psikis menjelang pensiun,

peneliti juga menemukan bahwa dalam menjelang pensiun yang

akan datang informan 1 mengalami kecemasan sedangkan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

informan 2 tidak mengalami kecemasan. Informan 1 mengalami

kecemasan karena disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan,

dan pergaulan anaknya.

“Kecemasan itu saya rasa hal manusiawi ya mas, karena


biasanya dulu saya menerima gaji 100% sekarang maksimal
75%. Sedangkan untuk kebutuhan kehidupan itu sekarang
menuntut dan tidak bisa di bantah lagi mas. Kecemasan itu
timbul pada semua orang mas.” (Informan 1, line 25-28).

“Yaa saya rasa kecemasan itu maksimal ya pendapatan yang


dipotong 25% itu mas. Karena kan kita ibaratnya dulu menerima
3 juta, sekarang setelah pensiun menerima 1 juta. Cukup kah
uang segitu mas untuk hidup? 1 bulan untuk biaya sekolah, kan
itu kan kita harus selalu ada to mas.” (Informan 1, line 37-40).

“Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk


kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan,
mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini
pendidikan sangat penting. Kita mencemaskan anak mas, kita
kadang-kadang perlu mencemaskan anak kan? Dari segi
pergaulan, itu juga masuk dalam teori kecemasan.” (Informan 1,
line 46-50).

Selain itu, informan 1 juga mengalami kecemasan yang

diakibatkan karena dirinya tidak mengambil pekerjaan sampingan

untuk menambah biaya kehidupan sehari-hari. Hal ini

mengakibatkan informan 1 merasa putus asa.

“Yaa mau nggak mau, kelanjutan anak didik kita itu bagaimana?
Ya itulah, masalah kecemasan itu memang semuanya pasti “oh
iya yak ok ak wingi kok ra sambil buka usaha ya?” merasa
cemas to mas. Kenapa saya tidak ambil sampingan untuk
menambah supaya besok setelah pensiun ada kerja sampingan
umpamanyakan begitu, itu juga suatu kecemasan menurut saya.
Itu gak tau lahh…” (Informan 1, line 54-59)

Dengan adanya rasa cemas yang timbul pada diri informan

1, kemudian dirinya mulai melakukan coping kecemasannya

dengan cara menjadi pengurus sosial kemasyarakatan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

menjadi ketua RT. Kegiatan ini juga membuat informan 1 tidak

merasa kesepian dan memiliki teman untuk berbincang-bincang

dan saling bertukar wawasan.

“Saya kerjaan sampingan tidak punya, tapi kalau pekerjaan


sosial kemasyarakatan saya ada mas. Ya mengurusi bagian
kepemerintahan. Kerja sosial kemasyarakatan ada mas itu
malah lebih berat mas. Saya kan menjabat sebagai RT disini
mas. Itu lah untuk menutup supaya nantinya saya tidak was-was
dan cemas setelah lepas dari pegawai. Menjabat sebagai ketua
RT itu hal yang membuat hiburan buat bapak supaya tidak
stress atau seperti apa pak? Yaa itu tadi dengan adanya
kegiatan itu ya mas, mau nggak mau kan ada komunikasi antar
sesama, kan bisa tukar pendapat dan komunikasi pada
masyarakat, jadi ada timbal balik, supaya saya tidak merasa
kesepian dan punya hiburan, biarpun hiburannya hanya sambil
bercanda- canda.” (Informan 1, line 62-72)

Masing-masing individu pasti memiliki rencana kedepan

ketika sudah purna tugas dari aktifitasnya sebagai pegawai

dikantor. Untuk mengisi waktu dimasa pensiunnya informan 1

kurang menyukai aktifitas yang berkaitan denga pekerjaan

lamanya. Informan 1 berencana untuk menekuni bidang kerja yang

lain, secara kebetulan peneliti menemukan bahwa informan 1

memiliki rencana untuk berwirausaha. Hal ini dilakukan informan

1 untuk mendorong dan memulihkan kondisi ekonomi

keluarganya. Ini juga salah satu cara agar sedikit demi sedikit

menghilangkan rasa cemas yang di deritanya. Rencana

berwirausaha ini juga sudah dipikirkan oleh informan 1. Dirinya

juga memiliki prinsip bagaimana seseorang ingin membuka usaha

agar apa yang dikerjakan menjadi seimbang dan akhirnya

mendapat kesuksesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

“Yaa persiapannya mau apa lagi to mas, usia sudah segini.


Kalau keinginan sih ya muluk-muluk inigin persiapan
pensiunnya buka usaha, usaha apa ya? Ya itu tadi 2 tahun
menjelang pensiun sudah di berikan hak itu, untuk melangkah
mempersiapkan kelulusan. Kita terima saja jangan dipikir
pusing. Ya nanti kalo ada keinginan buka usaha ya kalau ingin
saja, ingin mengisi waktu umpamanya, nanti buka warung jual
rokok, umpamanya buat kebutuhan sehari hari.” (Informan 1,
line 97-103)

“Itu tadi to mas, saya punya keinginan untuk membuka warung


sembako, kalo mau buka konsultan, siapa yang mau datang mas,
gak payu mas. Kalau mau ikut kursus itu pasti gak bakal
diterima karena sudah tua. Kalau saya mau menggeluti
pekerjaan yang sama saya kurang senang, karena itu pekerjaan
lama, kalau bisa itu bergelut dengan pekerjaan yang lain. Ya
nanti bagaimanalah, setelah pensiun nanti kita buka usaha kecil-
kecilan untuk mengisi waktu, kalau enggak mengabdi di
masyarakat sosial mas itu juga gak ada jeleknya.” (Informan 1,
line 272-279)

“Jadi kalau mau melakukan sesuatu ada 3 yang tidak bisa


dilepaskan, fisiknya, pola pikirnya, dan finansial. Tanpa ini
nonsense mas. Tiga hal ini haru ada mas, fisiknya sudah tidak
ada kok mau bekerja, nihil to mas? Mau buka usaha nggak ada
modal, nol to mas? Fisik ada, modal ada, kemampuan
pengelolaan kurang ya pincang mas. Jadi untuk suatu keinginan
di capai 3 serangaki tidak bisa dipisahkan.” (Informan 1, line
129-135)

Hal ini juga sempat diutarakan oleh rekan kerja informan 1

yang menyatakan bahwa informan 1 ingin membuka usaha atau

berwirausaha.

“Dia itu orangnya pengen menekuni bidang lain mas. Contone


pengen usaha mas, berwirausaha tadi, tapi belum kepikiran mau
usaha apa.” (Rekan Kerja Informan 1, line 94-96)

Selain dari itu, informan 1 juga mempersiapkan masa

pensiunnya dengan cara tetap bekerja dan melakukan rutinitas

sehari-har dikantor di sisa waktu kerjanya.

“Sekarang masih menjadi koordinator? Iya masih, untuk


mencermati pekerjaan itu sesuai dengan langkah-langkah dan
peraturannya atau tidak.” (Informan 1, line 177-178)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Sedangkan informan 2 tidak ingin membuka usaha, karena

menurut informan 2 berwirausaha akan menambah beban. Jadi

informan 2 memilih untuk merencanakan kegiatan masa

pensiunnya dengan cara bepergian bersama teman dan keluarga,

menambah relasi interpersonal dan beribadah.

“Nah gini mas, kalau menurut saya, orang lain kan pendapatnya
lain-lain. Kalau menurut pendapat saya kalau usia sudah masa
pensiun, baik fisik maupun pikiran sudah lemah nanti
kebebanan. Semisal saya usaha terus usahanya gak begitu
berhasil, nanti malah membikin pikiran semakin susah terus bisa
sakit. Tapi kalau kita nikmati dengan olahraga, dirumah, jalan-
jalan, sudah pasti nikmat, pengen jalan-jalan kemana gitu,
pengen jalan-jalan sama temen lagi yang sudah lama terus
gabung lagi. Nanti kalau bikin usaha malah pusing gitu ya bu?
Iya, ada yang sebagian kaya gitu, dan menurut saya itu
membebani mas, karena kita sudah ndak, misalnya anak-anak
sudah tidak ada biaya lagi, terus kita sudah punya pensiun dah
dinikmati gitu aja apa adanya, tinggal ibadah sama jalan-jalan
dan nengok anak.” (Informan 2, line 34-45)

Hal senada juga diungkapkan oleh rekan kerja informan 2

yang menyebutkan bahwa informan 2 tidak mempersiapkan

pensiun yang akan datang.

“Ya kalau bu U itu orangnya kecukupan to mas. Karena


suaminya kerja juga to mas, anak-anaknya juga sudah pada
mentas semuanya. Suami mbak U itu juga gak mau usaha kok
mas setelah pensiun, pokoknya bu U tuh kalau sudah pensiun
tidak mau usaha, maunya menikmati hasil pensiunnya tok kok
mas.” (Rekan Kerja Informan 2, line 26-30)

MPP (Masa Persiapan Pensiun) merupakan suatu

kesempatan baik untuk para pegawai yang menjelang pensiun

dalam mempersiapkan masa pensiunnya dengan matang.

Dikalangan PNS kebanyakan para pegawai tidak mengambil MPP


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

dan lebih memilih untuk tetap bekerja di masa sisa kerjanya

sebagai PNS. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang

mendukung para pegawai tidak mengambil MPP. Kondisi

menjelang pensiun ini para informan tidak memanfaatkan MPP

dikarenakan informan 1 masih merasa memiliki tanggung jawab

pekerjaan yang belum terselesaikan.

“Kalau kita mengambil MMP itu gak enak mas, mlebu ra mlebu
entuk bayar dan dapet bayar, apa enak mas, padahal pekerjaan
belum selesai. Kalau pensiun kan masa tugasnya sudah selesai.”
(Informan 1, line 287-289)

“Artinya setahun sebelumnya dia sudah bebas walaupun haknya


masih tetap, tapi kewajibannya dia sudah diberikan kesempatan
untuk mempersiapkan diri menjelang pensiun. Teman-teman di
BPN kelihatanya karena mungkin penuh dengan kegiatan
mereka malah lebih fokus kepada pekerjaan dikantor, bahkan
kayaknya lebih giat lagi.” (Atasan Informan 1, line 128-132)

Tidak hanya itu saja, alasan lainnya adalah informan 1 ingin

membagikan ilmu yang dimiliki kepada orang lain yang

membutuhkan.

“… saya bisa memberikan informasi ini kepada orang lain saya


bangga, jadi ilmu itu tidak putus. Kenapa saya ingin terus
bekerja karena saya ingin memberikan ilmu saya kepada orang
lain. Orang lain sangat membutuhkan informasi saya, soale
belum tentu orang lain tahu langkah-langkah yang ditempuh
saya beri tahukan informasinya. Motivasinya saya tetap bekerja
adalah memberikan informasi kepada masyarakat dan teman
yang membutuhkan.” (Informan 1, line 247-253)

Disisi lain, informan 2 memiliki alasan yang cenderung

unik. Faktor yang membuat informan 2 tetap memilih untuk

bekerja dari pada mengambil MPP yakni rumah informan 2 dekat

dengan kantor, masih ingin menjalin relasi dengan rekan kerja,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

masih merasa sehat dan sebentar lagi akan pensiun dan libur

panjang.

“Motivasinya karena kondisi saya masih sehat yang pertama,


yang kedua adalah karena jarak rumah saya dengan kantor
dekat, jadi menambah motivasi saya menjadi kuat. Jadi tidak
perlu transportasi yang repot, kalau saya di sleman pasti saya
sudah mengambil MPP. Jadi sekarang dekat kan tidak ada
terlambat. Ada motivasi lain selain kedua hal itu? Motivasi
lainnya karena masih senang bergaul dengan teman kantor
mas.” (Informan 2, line 105-111)
“Ohh gini, motivasinya kalau kita pensiun, itu kan kita mau libur
seterusnya, kenapa mau libur seterusnya kok ndadak cari MPP
dan mencari libur awal.” (Informan 2, line 176-178)

Kondisi menjelang pensiun juga ditandai dengan melihat semangat

dan performansi kerja informan menjelang pensiun. Kondisi

performansi dan semangat kerja informan 1 cenderung meningkat

dibandingkan dengan informan 2 yang cenderung biasa saja, tidak

ada kenaikan ataupun penurunan kinerja.

“Itu hal yang biasa mas. Ya kadang-kadang ya gini ya, saya


tambah teliti dengan pekerjaan saya, saya harus meneliti dengan
cermat warkah-warkah yang belum dijahit, ya saya tegas kapada
petugas itu. Saya kembalikan lagi terus saya suruh dia menjahit.
Padahal saya mau naikan berkasnya, kalau belum dijahit ya
saya kembalikan. Kalau dulu saya males, biar pimpinan aja yang
langsung mbalekke ke orangnya. Kalau sekarang ya enggak,
saya lebih teliti dan tegas mas.” (Informan 1, line 319-325)

Rekan kerja dan atasan dari informan 1 juga berpendapat

bahwa informan 1 lebih giat dalam bekerja ketika akan pensiun.

Semangat kerja yang ditunjukkan informan 1 mengalami

peningkatan.

“Kalau beberapa bulan terakhir ini adalah semakin giat.


Indikatornya sederhana ternyata produk penyelesaian kita
dibanding dengan permohonan yang masuk, itu jauh lebih tinggi
produk penyelesaian dan trendnya naik terus. Contoh terakhir di
2 bulan terakhir ini ya, dibulan September kita jauh melampaui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

dari permohonan yang masuk. Dibulan Oktober juga kemarin


sama naik terus trendnya. Padahal pak W satu-satunya
koordinator dan tidak ada koordinator lain, jadi kita bisa
melihat bahwa memang kinerja dia justru malah semakin
meningkat.” (Atasan Informan 1, line 47-54)

“Eeeee sekarang dia juga orangnya cepat tanggap mas, kalau


atasannya pak A itu maunya seperti ini dan ndang di rampungke
seperti itu, pasti langsung saat itu juga diproses sama pak
waldiman. Teman-teman kerja yang kurang disiplin langsung
ditanyain sama dia dengan gojekan, tapi juga menyinggung
masalah kerja mas.” (Rekan Kerja Informan 1, line 72-76)

“Semangat juga tidak, nglokro juga tidak, seperti biasanya gak


lebih, masih sama seperti beberapa tahun yang lalu.” (Informan
2, line 184-185)

Pernyataan informan 2 diatas juga dirasakan oleh atasan

dari informan 2. Atasannya berpendapat bahwa informan 2 tidak

mengalami peningkatan kinerja dan peningkatan semangat kerja.

“Kayaknya gak ada ngaruhnya juga bagi dia, karena sebelum


masih lama dia kalau siang pulang. Karena kayaknya memang
kondisi rumah yang dekat jadi ya mempermudah apa ya? Ya itu,
tapi pekerjannya dia nggak ada perubahan deh, ya karena dia
selalu ketika, ya karena mungkin dia sudah tau sebentar lagi
akan pensiun sehingga tidak ada lagi yang dicapai. Jadi ya
sudah, mengerjakan sesuai rutinitas sehari-hari. Apa yang harus
dikerjakan ya dikerjakan. Rutinitas pekerjaankan sesuai dianya
saja, apa yang dia kerjakan sesuai dengan jobnya aja. Jadi
nggak ada peningkatan gitu ya? Nggak ada. Karena tugasnya
pengadministrasian, cuma dikantor tugasnya ya gitu-gitu aja,
ibaratnya kan hanya mengagendakan surat, kalau diloket kan
berhubungan dengan masyarakat, semakin berkas banyak kan
semakin meningkat, kalau Bu U kan enggak, kalau surat masuk
terus mengagendakan. Itu kalau membuat surat tugas.” (Atasan
Informan 2, line 96-109)

c. Deskripsi Kerja.

Kedua informan memiliki tugas pekerjaan yang berbeda-

beda. Pada poin ini akan dijabarkan deskripsi kerja dari masing-

masing informan. Informan 1 bekerja sebagai koordinator petugas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

ukur sedangkan informan 2 bekerja sebagai administrator dan

pemberi penyuluhan kepada masyarakat.

“Paling kalau sirkulasi kurang lancar nanti di tegur kasupsi


mas, kalau saya sendiri kan tidak enak soalnya teman sejawat
mas. Yaa kadang-kadang saya juga bertanya kepada mereka,
“pie gaweanmu wis rampung opo durung?” sambil bercanda
mas. Karena di dalam sirkulasi saya tidak di struktur
sebenarnya. Saya hanya membantu meringankan tugas kasupsi.
Jadi tanggungjawabnya tidak 100%. Saya emang gak bisa
mengoyak-oyak rekan-rekan untuk cepat menyelesaikan
tugasnya. Ya sebenarnya distruktural organisasi mereka
bawahan saya, karena sudah terbiasa saya yo nggak enak nek
negur gitu. Karena saya itu tidak dilantik mas, hanya
penunjukan mas. Kalau kasi dan kasupsi di lantik, kalo saya
ditunjuk, jadi beban tanggung jawab berbeda mas, saya dilantik
sebagai pegawai.” (Informan 1, line 306-316)

“Saya kan analisis pemberdayaan, untuk yang sekarang itu kita


eee… jadi membuat masyarakat cerdas tertib sadar pertanahan.
Kita menghimbau kepada masyarakat kita mengadakan
penyuluhan itu untuk menyampaikan informasi masalah
pertanahan. Lalu masyarakat dihimbau untuk menjadi sadar
hukum.” (Informan 2, line 65-69)

d. Pengalaman Kerja yang Dimiliki.

Setelah adanya penjabaran tugas kerja yang dilakukan oleh

para informan, selanjutnya peneliti ingin menjabarkan pengalaman

kerja yang dimiliki para informan. Informan dalam konteks

penelitian ini memiliki berbagai pengalaman kerja yang sudah

mereka lalui selama puluhan tahun. Pengalaman kerja yang

didapatkan informan biasanya di muali dari saat informan meniti

karir dari awal bekerja sampai kejenjang atau pangkat tertinggi

yang mampu informan capai. Sekarang tugas kerja informan 1

menjabat sebagai koordinator pengendali mutu kinerja. Jabatan ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

diberikan oleh atasan karena pengalaman dan kinerja informan 1

yang baik.

“Pada saat ini saya menjadi petugas ukur, tetapi menjabat


sebagai koordinator petugas ukur. Sebenarnya saya masuk di
kulonprogo terus pindah dikota jogja, baban tanggung jawab
saya selalu tidak menyimpang sebagai koordinator, karena
pimpinan mempercayakan saya untuk membenahi kinerja rekan-
rekan sesuai dengan metode cara pengukuran yang benar. Jadi
semenjak pindah ke kota dibebani koordinatori untuk membenahi
pola pengukuran dan peraturan sesuai dengan cara yang benar.
Disamping itu juga hal-hal masalah itu dibebani juga untuk
mengoreksi berkas. Dari tahun 1999-2010 saya diloket dan
mengkoreksi pekerjaan rekan-rekan, jadi dobel pekerjaan saya,
jadi petugas loket dan korektor.” (Informan 1, line 156-166).

“…karena pimpinan mempercayakan saya untuk membenahi


kinerja rekan-rekan sesuai dengan metode cara pengukuran
yang benar. Jadi semenjak pindah ke kota dibebani koordinatori
untuk membenahi pola pengukuran dan peraturan sesuai dengan
cara yang benar”. (Informan 1, line 159-163)

Informan 1 juga memiliki pengalaman kerja di divisi loket. Divisi

yang hampir setiap hari bertemu dan bertatap muka dengan klien

kerja.

“Dari tahun 1999-2010 saya diloket dan mengkoreksi pekerjaan


rekan-rekan, jadi dobel pekerjaan saya, jadi petugas loket dan
korektor.” (Informan 1, line 164-166)

Disisi lain, pengalaman kerja yang didapat informan 1 adalah

sering kali dirinya di utus untuk mewakili perusahaan untuk

mengikuti pelatihan dan berurusan dengan eksternal perusahan.

“Iya masih, untuk mencermati pekerjaan itu sesuai dengan


langkah-langkah dan peraturannya atau tidak. Dan saya sering
di kirim kemana untuk pelatihan, bukannya saya menonjolkan
diri tidak, tapi saya tidak tahu kenapa kok saya yang selalu
dikirim.” (Informan 1, line 177-180)

“Yaa saya hanya merasa senang mas dikasih tugas oleh


pimpinan diutus untuk mewakili kantor, ya itu saja. Berati saya
dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan
saya.” (Informan 1, line 185-188)

Tidak hanya pengalaman positif saja yang informan 1 dapat

selama bekerja, tapi juga ada pengalaman negatif yang pernah

menimpa informan 1. Ketidaknyamanan saat bekerja di kulonprogo

menjadi suatu pembelajaran informan 1 untuk tetap senang dalam

bekerja ketika masalah dan hambatan melanda.

“Lain dengan orang yang bekerja di 1 tempat terus. Di


kulonprogo itu medannya berat, saya jadi petugas ukur dan juga
petugas pembukuan dobel pekerjaan saya.” (Informan 1, line
226-228)
“Melaukan tugas harus senang mas, kalau enggak repot mas.
Yang sangat jadi ingatan saya sampai saat ini pada waktu saya
melakukan pengukuran di guo keskendo. Melakukan pengukuran
dengan teodolit dengan mata telanjang kelihatan mas, terus
kalau pake tele lebih dekat dan bisa di fokuskan, yang terjadi
apa mas, tanda rambunya hilang seketika mas, tahu-tahu rambu-
rambunya hilang mas angkanya. Alam gaib ada yang jahil atau
tidak. Gangguan alam gaib ada dan gangguan dari masyarakat
juga ada mas.” (Informan 1, line 229-236)

Informan juga pernah mendapatkan kesulitan kerja ketika harus

menyelesaikan hal yang sukar. Dengan pengalaman yang informan

1 punya, dirinya menyelesaikan masalah harus didukung oleh data

yang valid.

“Ya kita harus supaya kita bisa memecahkan masalah itu harus
ada data otentik dan bermusyawarah dengan masyarakat. Kalau
tidak ada data saya juga tidak berani mas, sama saja buhuh diri
itu mas. Sengketa apapun kalau punya bukti otentik pasti akan
menang.” (Informan 1, line 366-369)

Sedangkan pengalaman kerja informan 2 berbeda dengan

informan 1. Pengalaman perjalanan karir informan 2 sempat

berpindah-pindah kantor dan akhirnya informan 2 di tempatkan di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

wilayah kantor kota sampai dengan sekarang. Informan

menceritakan tugas kerjanya dan pengalaman selama bekerja di

BPN.

“Sekitar 4 tahun, sebelumnya di Tata usaha sejak tahun 1985


sampai 2005 itu berapa? 20 tahun ya. Itu disengketa sekitar 4
tahun juga, lalu pindah kesini dibagian pemberdayaan
masyarakat.” (Informan 2, line 87-89)

Selama bekerja di perusahaan negara ini informan 2 juga

mengalami pengalaman susah dan senang. Salah satu pengalaman

negatif yang dialamai informan 2 adalah kerap kali mendapat tugas

untuk pindah ke divisi lainnya. Tantangannya yang dihadapi adalah

proses adaptasi dengan tugas kerja yang baru.

“Kalau susah tu saya lupakan e mas (sambil tertawa), jadi


seneng aja. Senangnya ya waktu kita di sleman itu 18 tahun, itu
kita nglaju naik bus sambil tidur-tidur. Ya susah nya kalau
misalnya terlambat karena jauh rumahnya. Eee… kalau
susahnya itu waktu pindah ke seksi lain jadi harus belajar lagi.
Jadi kita belajar, belaja itu kan memerlukan, yahhh kok belajar
lagi ya…” (Informan 2, line 91-96)
“Ketika belajar itu ada kesulitan? Iya mas pasti-pasti.
Adaptasinya ibu seperti apa? Kita belajar lagi sama temen yang
sudah ada adaptasinya.” (Informan 2, line 97-100)

e. Sumber Makna Kerja yang Muncul.

Berdasarkan teori yang ada bahwa sumber makna kerja

muncul dari diri sendiri, orang lain, konteks kerja, dan kehidupan

spiritual. Dari beberapa aspek diatas memiliki cabang spesifikasi

lagi, yaitu sumber makna kerja dari diri sendiri meliputi nilai kerja,

motivasi, dan kepercayaan. Dari orang lain meliputi rekan kerja,

atasan, komunitas, dan keluarga. Dari segi konteks kerja adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

desain kerja, budaya kerja, dan visi misi. Kemudian yang terakhir

adalah membahas sumber makna kerja yang muncul dari

kehidupan spiritual. Hal tersebut akan dibahas dan dijabarkan

dibahwah ini.

1). Sumber makna kerja dari dalam diri.

Dari data penelitian yang diperoleh dari temuan dilapangan

menunjukkan bahwa adanya kesamaan antar informan dilihat dari

sumber makna kerja yang ada pada dalam diri mereka. Sumber

makna kerja dari dalam diri meliputi, nilai kerja dan motivasi kerja.

Kedua informan memiliki kesamaan dalam hal memberikan

bantuan kepada orang lain dan memunculkan konsep

tanggungjawab dalam bekerja. Memberikan bantuan kepada orang

lain ini disebabkan karena mereka ingin membagikan dan

menyalurkan ilmu yang mereka punya kepada orang lain.

“Yang ketiga saya ditugaskan sebagai penguji tim eksternal di


SMK membantu kasupsi menguji di SMK dari tahun 1999, di
bidang survei dan pemetaan di SMK Negri 2. Sampai tahun 2010
saya masih menguji. Itulah riwayat pekerjaan saya sampai
sekarang, saya banyak di mejanya sebagai koordinator dan
korektor.” (Informan 1, line 170-175)

“Yaa sepanjang rekan sekerja bertanya, katakanlah data di kota


jogja itu krusial sekali, seseorang itu kadang-kadang tidak
memahami, ada yang ingin bertanya ya saya beritahu, karena
ada peta yang peninggalan belanda jadi agak susah.” (Informan
1, line 262-265)

“Kalau ada masalah sengketa-sengketa itu kalau saya bisa


mengatasi saya ya mengatasi, kalau tidak ya ada ranahnya yang
lain. Yang penting saya sudah memberikan bantuan.” (Informan
1, line 340-343)

“Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat


bertanya pada saya, dia mendukung saya karena ilmu saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

masih dibutuhkan dan masyarakta juga membutuhkan saya.”


(Informan 1, line 389-391)

Pimpinan informan 1 berpendapat bahwa informan 1 orang

yang suka membantu ketika rekan kerja atau siapapun yang

membutuhkan bantuan dan informan 1 cenderung orang yang

supel.

“Sama dengan pegawai yang lain, datang sebelum apel


dia ngobrol dulu, sosialisasi, minum-minum teh dulu, duduk-
duduk dikantin, dan dia bergaulnya tidak cuma di satu seksi saja
dan juga dengan teman-teman dari seksi yang lain akrab, dan
dia juga punya jiwa sosial yang cukup tinggi dan selalu
membantu.” (Atasan Informan 1, line 40-44)

“Tadi sudah sedikit saya sampaikan bahwa pak W orangnya


selalu siap ketika diminta tolong, contohnya tadi untuk
menjelaskan kepada adik-adik mahasiswa supaya mereka
mengerti. Kemudian ketika ada teman yang punya masalah dia
libatkan kita untuk bagaimana menyelesaikan masalah itu, juga
jika pemohon yang datang punya masalah atau ingin penjelasan
mengenai sesuatu, dia menjelaskan secara detail atau melebihi
yang diinginkan malahan. Jadi kalau menurut saya dia
memberikan diatas harapan dari yang dibantu.” (Atasan
Informan 1, line 63-70)

“Ya penting, karena kalau kita punya ilmu dan tidak


disampaikan kepada orang lain, padahal ilmu itu penting, itu
malah bagi kita terbebani, harus disampaikan.” (Informan 2,
line 77-79)

“Ada mas satu dua, bertanya mengenahi pewarisan tanah dan


pensertifikatan tanah ya saya jelas kan mas cara-caranya.”
(Informan 2, line 159-160).

Hal yang sama muncul di kedua informan adalah konsep

tanggunjawab pada pekerjaan yang mereka lakukan. Kedua

informan mempunyai anggapan bahwa apa yang mereka kerjakan

adalah tanggung jawab dalam diri mereka untuk orang lain.

“Yaa kalau dari segi pentingnya ya mas, itu penting karena


pekerjaan itu beban tanggung jawab saya yang di emban, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

ditunjuk sebagai koordinator, berkas itu jalan atau tidak itu


tergantung saya, kalau tidak kasi dan kasubsi tidak bisa tanda
tangan mas. Dan identitas saya selalu tercantum di berkas itu.
Harus mencermati data yang masuk dan keluar dan harus bisa
dipertanggungjawabkan dengan cara tanda tangan saya harus
ada disitu mas.” (Informan 1, line 190-196)

“Ya kalau untuk pribadi bisa dibilang penting dan juga enggak
mas, karena pekerjaan ini beban bersama bukan pekerjaan
pribadi saya mas. Karena pekerejaan itu pekerjaan kantor,
pentingnya adalah pekerjaan bisa berjalan lancar saya senang
mas, tidak ada beban krusial saya senang mas, kalau ada
kendala saya juga ikut berperan tanggungjawab mas.”
(Informan 1, line 200-204)

“Tapi beban tanggungjawab saya masih seumur hidup terhadap


pekerjaan itu, memang sudah lepas dri segi kepegawaian tapi
dari segi beban tanggung jawabnya masih berkaitan sampai ajal
mas.” (Informan 1, line 211-214)

Rekan kerja informan 1 berpendapat bahwa tanggungjawab

sebagai pegawai dipegang teguh oleh informan 1.

“Eee opo yo? Pak W itu jujur mas, kalau ke kantor juga tepat
waktu, jarang bolos, soale dia orangnya seneng obah mas.
Kalau meneng sedilit, diam sebentar dia pasti bosen mas. Seneng
nyambut gawe mas…” (Rekan Kerja Informan 1, line 25-27)

“Kerja selesai, kalau punya pekerjaan harus segera diselesaikan


sesuai porsi mas.” (Informan 2, line 136-137)

“Bekerja itu adalah sesuatu yang harus di


pertanggungjawabkan. Sebab pekerjaan yang dibebankan oleh
seseorang itu harus dipertanggungjawabkan.” (Informan 2, line
245-247)

“Memaknainya kita yaa tau masalah apa yang eee… diberikan


pekerjaan terhadap saya. Pie ya? Opo yo ngomonge? Opo yo?
(sambil tertawa) Sebagai tanggungjawab karena saya diberi
upah dari pemerintah. Melaksanakan kewajiban yang sudah
diberikan.” (Informan 2, line 250-254)

Sama halnya dengan pimpinan dari informan 2 menguatarakan

bahwa informan 2 adalah sosok yang bertanggungjawab dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

melakukan tugas pekerjaannya sesuai dengan jobdesk dan

porsinya.

“Enggak, maksudnya prinsip, karena kalau sama saya selama


dia tanggungjawab pekerjaannya dia beres, bagi saya itu
monggo. Pokoknya apa yang saya beri tanggungjawab ke dia
selesai, itu harapan saya sebagai pimpinannya. Maksudnya ya
pekerjaan dia selesaikan dengan baik sesuai jobnya, selesai ya
sudah.” (Atasan Informan 2, line 174-178)

Selain konsep tolong menolong dan konsep tanggung

jawab, kedua informan juga memiliki nilai kerja yang mereka

terapkan dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan kerja. Nilai

kerja menjadi salah satu pendekatan pembentukan makna kerja.

Nilai kerja yang diterapkan informan 1 adalah tentang

menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, memberikan teladan

pada lingkungan, ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang

lain.

“Suka duka banyak mas, sukanya kita bergaul dengan


masyarakat, sepanjang kita mau bergaul dengan masyarakat
selalu dikangeni, di kulonprogo saya 13 tahun mas, hidup
dengan masyarakat pedesaan, kita harus bisa membawa diri,
supaya kita bisa mengambil hati masyarakat supaya masyarakat
senang menanggapi kita supaya enak, kita harus bisa
memberikan pencerahan kepada mereka msayarakat.”
(Informan1, line 221-226)

“Semua masih hidup didunia akan menghadapi resiko, kalau


saya masih bekerja, saya masih punya ilmu mas, yang mungkin
tidak dipunyai seseorang, saya bisa memberikan informasi ini
kepada orang lain saya bangga, jadi ilmu itu tidak putus.”
(Informan 1, line 245-248)

“Kalo mandang gaji, itu kita gak meremehkan, nanti kalau gak
bekerja rumah siapa yang ngasih duit mas. Kita bekerja karena
beban tanggungjawab moral dan moril. Masalah hak itu nanti
melekat sendirinya. Pekerjaan itulah yang harus kita tekuni,
karena itu sumber kehidupan kita. Nek ra obah ora mamah mas,
itu filsafat jawa mas, nek ora obah yo ora entuk hasil mas.”
(Informan 1, line 282-287)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

“Yaa susah tapi bisa diatasi mas, karena akhirnya diatasi aparat
setempat. Saya sudah sampai lokasi terus saya dilarang untuk
melakukan tugas. Karena ini beban tanggungjawab saya untuk
melakukan tugas, saya minta anda untuk menulis dan tanda
tangan data lapangan, saya diberhentikan karena masih ada
masalah sengketa tanah. Saya juga memberikan saran supaya
segera ditangani masalahnya.” (Informan 1, line 354-359)

“Prinisip nya yang jelas adalah pekerjaan didepan mata harus


dikerjakan mas, maunya segera dikerjakan, tapi kadang-kadang
juga ada kendala mas, pasti ada kendala mas. Ingin bekerja
100% ya tidak sesuai dengan realita. Kita bekerja tidak sendiri,
jadi harus mendengarkan orang lain mas kalau bekerja, ya 3
serangkai tadi mas. Kita harus ngomong dan harus memberi
contoh juga mas. Soale nek kita bekerja itu tidak selalu benar,
pasti ada salahnya juga.” (Informan 1, line 406-412)

Bukan hanya itu, kedua informan juga memiliki sumber

makna kerja dari dalam diri yaitu motivasi. Disini membahas

mengenai motivasi informan untuk tetap bekerja. Informan 1

memilih tetap bekerja karena keluarga masih memberikan

dukungan untuk terus bekerja demi kebutuhan ekonomi.

Sedangkan informan 2 memilih untuk tetap bekerja karena kondisi

fisik yang masih mumpuni dan lokasi antara rumah dan kantor

cukup dekat, jadi mempermudah mobilitas informan 2. Motivasi

yang ada ini lahir dari adanya kesadaran pribadi dan dari orang

lain.

“Ya jelas mendukung to mas, kadang-kadang ada tugas mau


nggak mau saya meninggalkan karena ada tugas, kalau nggak
mendukung pasti saya nggak boleh pergi mas. Contoh saya
ditugaskan di diklat di bandung. Kalau nggak mendukung, saya
gak berangkat terus saya akan di pecat. Berati kehidupannya
anak sengsara, mengijinkan harus tetap mendukung pekerjaan
saya, yang penting disana aman dan sehat.” (Informan 1, line
381-386)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

“Motivasinya karena kondisi saya masih sehat yang pertama,


yang kedua adalah karena jarak rumah saya dengan kantor
dekat, jadi menambah motivasi saya menjadi kuat. Jadi tidak
perlu transportasi yang repot, kalau saya di sleman pasti saya
sudah mengambil MPP. Jadi sekarang dekat kan tidak ada
terlambat. Ada motivasi lain selain kedua hal itu? Motivasi
lainnya karena masih senang bergaul dengan teman kantor
mas.” (Informan 2, line 105-111)

2). Sumber makna kerja dari orang lain.

Sumber makna kerja yang muncul dari orang lain juga

salah satu pendekatan pembentukan makna kerja yang antara lain

adalah dari rekan kerja, atasan/pimpinan, komunitas, dan keluarga.

Informan 1 mendapat dukungan dari keluarga, rekan kerja

atasan/pimpinan, dan masyarakat sekitar agar bekerja dengan baik

dan rajin.

“Sengketa lahan juga ada masalah mas, bila terjadi hal-hal


krusial biasanya saya suruh menghadirkan satu aparat setempat,
bila itu rawan bisa menghadirkan polisi buat keamanan
bersama, keamanan pemohon dan keamanan bersama. Supaya
semua aman. Itu mas suka dukanya menjadi petugas lapangan.”
(Informan 1, line 236-240)

“Kita sesuai porsinya aja, kalau kita giat tetapi bawahannya


tidak giat sama saja mas. Kan saya juga tergantung dari rekan-
rekan mas. Tidak bisa saya meningkatkan kinerja saya sendiri.
Saling ketergantungan antar divisi mas. Jadi kita tidak bisa
meningkatkan kinerja secara senidir, karena satu ikatan roda
kerja. Kalau semangat, kita yang semangat tapi yang lain tidak
semangat sama saja mas. Saya tidak bisa bilang semangat atau
tidak karena kantor itu saling bergantungan mas, saya bukan
membuat pekerjaan sendiri. Lain dengan dinas statistic, harus
membuat pekerjaan harus giat mencari data otentik, kalau saya
tidak bisa.” (Informan 1, line 294-302)

“Iya mungkin, apresiasinya bentuke beda, dengan mengutus


saya untuk menangani permasalahan dengan baik, dalam
berbicara di forum ya baik untuk menghadiri rapat untuk
mengatasi permasalahan krusial, sejauh itu ada datanya. Data
itu untuk bukti dan menjawab pertanyaan yang saya bawa mas.
Yang penting ada bukti otentik dan yuridisnya.” (Informan 1,
line 392-333)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

“Ya jelas mendukung to mas, kadang-kadang ada tugas mau


ngak mau saya meninggalkan karena ada tugas, kalau nggak
mendukung pasti saya nggak boleh pergi mas. Contoh saya
ditugaskan di diklat di bandung. Kalau nggak mendukung, saya
gak berangkat terus saya akan di pecat. Berati kehidupannya
anak sengsara, mengijinkan harus tetap mendukung pekerjaan
saya, yang penting disana aman dan sehat.” (Informan 1, line
381-386)
“Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat
bertanya pada saya, dia mendukung saya karena ilmu saya
masih dibutuhkan dan masyarakta juga membutuhkan saya.”
(Informan 1, line 389-391)

Sedangkan informan 2 mendapatkan motivasi atau dukungan dari

orang lain yaitu dari orang tua atau keluarga, belajar bagaimana

hidup dalam kemandirian. Selain itu, dari rekan kerja dan

masyarakat sekitar.

“Saya nggak punya teman yang dekat atau spesial banget,


semua temen spesial.” (Informan 2, line 116-117)

“Kalau menurut saya itu, kalau masyarakat saya tidak tahu


menghargai saya atau tidak saya tidak tahu, yang jelas informasi
masalah pertanahan sudah kita sampaikan, kalau masyarakat
menghargai atau tidak saya tidak tahu. Tapi ada yang
menyampaikan kalau info ini berguna sekali untuk masyarakat.
Kalau mereka menghargai atau tidak saya tidak bisa menilai.
Mereka sangat-sangat senang kalau dikasih informasi.”
(Informan 2, line 151-156)

“Terus bagaimana cara keluarga mendukung pekerjaan ibu?


Caranya yaa…. (berhenti sejenak) opo yo? Kalau cuma ada
kesulitan gitu ya, kalau dikeluarga masalah pekerjaan nggak ada
yang ini, karena pekerjaan kantor dan dirumah tu, misalnya
anak nganter saya ke kantor kalau hujan, udah tindakan gitu aja.
Kalau suami mendukungnya apa pekerjaan yang ada dinikmati
dan dikerjakan dengan baik. Suami tidak pernah memberi
semangat? Karena suami tidak tau apa yang saya kerjakan
dikantor gak tau, jadi gak bisa ngasih saran. Ibu juga gak
sering curhat sama suami? Ohh tidak pernah kalau dirumah.
Suami sekarang masih bekerja bu? Sudah sudah pensiun mas.
Suami dulunya bekerja sebagai apa? Sama mas juga jadi PNS
di sini. Ooo Ibu ikut bapak atau bagaimana masuk PNS? Lah
wong yang kerja itu saya dulu mas, baru suami saya ikut bekerja
di PNS sini waktu ada pendaftaran. Kenapa ibu memilih untuk
tetap bekerja, padahal suami ibu juga sudah bekerja? Gini mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya,
sama ibu saya suruh menjadi wanita yang mandiri mas dari
kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh
bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya masih kecil
pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa saya bekerja
dan suami bekerja juga mas. Tidak saling bergantung mas.”
(Informan 2, line 196-222)

Atasan informan 2 juga ikut serta dalam mendukung progres dan

rutinitas kerja. Ini memperlihatkan bahwa adanya komunikasi dan

kerja sama yang baik antara atasan dengan informan 2.

“Ya saya bantu, saya bimbing “begini lho mbak cara membaca
PO”. Pasti saya bimbing, karena kalau saya hanya ngasih tau,
nanti akan bertanya-tanya lagi, tetapi ketika saya bimbing dan
saya kasih tahu caranya begini, kalau membuat laporan caranya
begini, pasti saya dukung cara membuat laporan yang baik.”
(Atasan Informan 2, line 206-210)

3). Sumber makna kerja dari kehidupan spiritual

Sumber makna kerja muncul dari kehidupan spiritual dari

manusianya. Kehidupan spiritual dalam memaknai pekerjaan

hanya muncul pada informan 1 yang selalu menungkapkan rasa

syukurnya dengan berdoa.

“Berati saya dipercaya saya lebih mampu dari pada yang


lainnya, ya saya percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas,
sesuai kemampuan saya.” (Informan 1, line 187-188)
“Bersyukur di kasih umur panjang bisa mencapai bisa lulus,
kadang-kadang ada yang bersyukur aku arep ngene-ngene, ada
yg diungkapkan dengan nadzar. Jadi ungkapan syukur seseorang
itu berbeda-beda mas, tidak bisa diungkapkan, paling untuk
pribadi sendiri, kadang-kadang bersyukur sesuai keyakinan iman
masing-masing mas.” (Informan 1, line 394-398)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

f. Aspek Makna Kerja yang Muncul.

Pengalaman informan yang bekerja sebagai pegawai negeri

sipil yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan MPP

dialami sebagai pengalaman yang bersifat pribadi dan berbeda

antara satu informan dengan informan yang lainnya. Pada data

penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara yang

mendalam antara peneliti dengan informan menunjukkan bahwa

munculnya beberapa aspek makna kerja yang mendukung untuk

menjadikan sebuah pekerjaan itu bermakna.

Munculnya aspek makna kerja yang berpusat ke orientasi

instrumental pada kedua informan menjelaskan bahwa mereka

melakukan pekerjaan mereka sebagai bentuk kegiatan untuk

mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kalo mandang gaji, itu kita gak meremehkan, nanti kalau gak
bekerja rumah siapa yang ngasih duit mas. Kita bekerja karena
beban tanggungjawab moral dan moril. Masalah hak itu nanti
melekat sendirinya. Pekerjaan itulah yang harus kita tekuni,
karena itu sumber kehidupan kita. Nek ra obah ora mamah mas,
itu filsafat jawa mas, nek ora obah yo ora entuk hasil mas.”
(Informan 1, line 282-287)

“Pengen mendapat penghasilan, hehehe… itu saja.” (Informan


2, line 128)

Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak bisa dipisahkan

dari manusia yang lainnya. Dengan adanya lingkungan kerja dan

lingkungan masyarakat mereka dituntut untuk bergaul dan

mengembangkan interaksi yang ada. Maka dari itu, aspek makna

kerja tentang relasi interpersonal muncul pada kedua informan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

“Kalau hak ya kalau perlu kita ambil, kaya cuti. Saya jarang
mengambil cuti, setiap tahun kita punya hak untuk ambil cuti.
Saya tidak perlu, rugi kalau ambil cuti, ya itu tadi kehilangan
teman bermain. Karena kita cuti nggak ada fungsinya kita
kehilangan teman bermain, karena sudah dekat ya sok nggarapi
sok bercanda-bercandaan, kan jadi hiburan mas.” (Informan 1,
line 348-352)

Atasan informan 1 juga berpendapat bahwa informan 1 banyak

memiliki kedekatan dengan rekan-rekan kerja dan senang bergaul

dan berinteraksi.

“dia bergaulnya tidak cuma di satu seksi saja dan juga dengan
teman-teman dari seksi yang lain akrab, dan dia juga punya jiwa
sosial yang cukup tinggi dan selalu membantu.” (Atasan
Informan 1, line 41-44)

“Dekat dengan teman-teman kantor? Iya dekat dan akrab


semua. Kalau dirumah itu tidak ada teman atau seperti apa?
Kalau tetangga biasa aja, kalau teman kantor dekat karena tiap
hari keluar, kalau lingkungan rumah sih nggak ada. Saya nggak
punya teman yang dekata atau spesial banget, semua temen
spesial.” (Informan 2, line 112-117)

“Hubungannya oooo… baik-baik saja, karena cuman belum


punya cucu aja, jadi tambah seneng kan. Sebenernya saya
pengen momong anak yatim, tapi sulit. Untuk momongan
dirumah.” (Informan 2, line 119-121)

Aspek makna kerja yang muncul berikutnya pada kedua

informan adalah aspek orientasi intrinsik. Aspek ini menekankan

kebutuhan individu, termasuk evaluasi kompetensi individu dan

ketertarikan terhadap pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan

tinggi dimotivasi oleh perasaan ingin mengaktualisasikan diri.

“Saya nggak pernah mas, karena resikonya tinggi, yang biasa-


biasa saja mas, sesuai dengan jalurnya saja mas, jadi nggak
muluk-muluk mas. Ingin mencapai tujuan yang paling tinngi gak
ada mas. Kan sudah mau pensiun mas, ra mungkin mas. Tidak
ada mas, sudah tidak layak lagi memiliki keinginan yang tinggi.”
(Informan 1, line 371-375)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

“Karena ini eeeeee…… orang itu kalau ilmu disimpain sendiri,


dan mestinya orang lain tahu, saya kepikiran, karena itu
harusnya disampaikan ke umum, kalau sudah disampaikan kita
merasa puas.” (Informan 2, line 81-83)

Selanjutnya, beberapa aspek yang ditemukan berbeda di

masing-masing informan adalah aspek sentralisasi kerja muncul

pada informan 1. Kemudian aspek koherensi dan aspek hak dan

kewajiban muncul di informan 2. Aspek sentralisasi kerja yang

muncul di informan 1 berbicara mengenai waktu dalam

kehidupannya didominasi atau dihabiskan oleh kegiatan atau

aktifitas kerja.

“Kalau kita mengambil MMP itu gak enak mas, mlebu ra mlebu
entuk bayar dan dapet bayar, apa enak mas, padahal pekerjaan
belum selesai. Kalau pensiun kan masa tugasnya sudah selesai.”
(Informan 1, line 287-289)

“Pak W orangnya tanggung jawab, disiplin, maksudnya


pulangnya pun setelah wajib kantor jam 4 dan kadang-kadang
jam 5 baru pulang. Bekerjanya bagus, kemudian dedikasinya
terhadap kantor bagus, loyalitasnya tinggi, dan tekun.” (Atasan
Informan 1, line 10-13)

“…juga jika pemohon yang datang punya masalah atau ingin


penjelasan mengenai sesuatu, dia menjelaskan secara detail atau
melebihi yang diinginkan malahan. Jadi kalau menurut saya dia
memberikan diatas harapan dari yang dibantu.” (Atasan
Informan 1, line 67-70)

“Pak W itu orangnya ampuh mas, dia gigih kalau bekerja,


sampai diangkat sebagai koordinator juru ukur, terus dia juga
punya kompetensi di bidang itu mas, dia pinter ngukur juga,
baca peta diberkas dan lain sebagainya.” (Rekan kerja Informan
1, line 17-20)

“Eee opo yo? Pak W itu jujur mas, kalau ke kantor juga tepat
waktu, jarang bolos, soale dia orangnya seneng obah mas.
Kalau meneng sedilit, diam sebentar dia pasti bosen mas. Seneng
nyambut gawe mas dan juga pak W itu tipe orang yang tidak
suka kesepian mas,…” (Rekan kerja Informan 1, line 25-29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Kemudian aspek koherensi dan aspek hak dan kewajiban

muncul di informan 2. Koherensi berbicara tentang efek dari

hubungan antara informan dan pekerjaan yang dilakukannya,

antara harapan, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan di tempat kerja

sehari-hari, sehingga tingkat keseimbangan dapat dicapai dalam

relasinya dengan pekerjaan. Sedangkan aspek hak dan kewajiban

berbicara mengenai norma hak adalah Individu memiliki hak dasar

dan tanggung jawab pribadi dan sosial terhadap komitmen kerja.

Sebaliknya, norma kewajiban merupakan tugas individu untuk ikut

ambil bagaian dalam memberikan kontribusi pada organisasi dan

masyarakat.

“Nah kalau itu biasanya masalah kebersihan, karena bisa


diterapkan dimana saja, dan tanggungjawab itu tadi, dirumah
sebagai ibu kalau dikantor sebagai karyawan.” (Informan 2, line
147-149)

“Ya yang sudah dilakukan adalah hak untuk menerima upah


sebagai kewajiban kita sebagai PNS. Dan kalau hak cuti saya
pernah mengambil cuti. Opo yo? Kalau kewajiban ya saya
menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan porsinya saja.
Kemudian kalau bekerja jangan terlambat dan sebagainya.”
(Informan 2, line 163-167)

g. Makna Kerja Pegawai yang Menjelang Pensiun dan Tidak

Mengambil Program Masa Persiapan Pensiun.

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, dapat dilihat

bahwa pengalaman kerja sebagai pegawai negeri sipil yang

menjelang pensiun dan tidak mengambil program masa persiapan

pensiun oleh kedua informan bersifat pribadi dan berbeda antara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

satu dengan yang lainnya. Banyak sekali pengalaman berharga

yang mereka dapat, baik yang menyenangkan maupun yang kurang

menyenangkan yang mereka alami selama ini terkait dengan esensi

dari kerja dan kehidupan itu sendiri. Hal-hal yang sudah sempat

dijabarkan diatas mencerminkan bahwa banyaknya pengalaman

pribadi yang bisa membentuk makna kerja pada kedua informan.

1). Kerja Sebagai Orientasi Instrumental/Ekonomi.

Para informan dalam penelitian ini memiliki latar belakang

kehidupan, ekonomi, dan sosial yang berbeda-beda. Dengan

adanya latar belakang yang berbeda itu pula para informan

memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi untuk diri

sendiri dan keluarga. Seperti informan 1, dirinya memilih untuk

bekerja karena adalah tulang punggung keluarga dan harus

bertanggungjawab atas kelangsungan hidup keluarga. Selain itu,

informan 1 memiliki cita-cita untuk membawa anaknya sampai

pada level pendidikan yang paling tinggi, agar anaknya menjadi

orang yang berguna. Sedangkan informan 2 memilih untuk bekerja

karena dirinya tidak ingin menggantungkan diri pada orang lain

dan harus menjadi manusia yang mandiri. Berdasarkan uraian di

atas, mereka mendasarkan tujuan kerjanya untuk mendapatkan

hasil secara ekstrinsik atau dengan kata lain seseorang bekerja

karena termotivasi untuk mendapatkan upah atau gaji. Dengan

demikian kerja dimaknai oleh pegawai yang menjelang pensiun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

dan tidak mengambil program masa persiapan pensiun sebagai

upaya untuk mengumpulkan materi untuk memenuhi kehidupan

sehari-hari dan untuk pendidikan anak.

“Ini gini mas ceritanya, kalau diceritakan lucu mas. Saya


lulusan SLTA, terus ada pendaftaran, saya coba ikut lalu tes, ya
mencoba, dari pada kita mau kuliah itu orang tua tidak mampu
dan penghasilan tidak tetap. Saya menyadari orang tua hanya
berjualan makanan dirumah, ya tidak menghilangkan lah, orang
tua sudah bisa mendidik sampai saya seperti ini. Ada
pendaftaran pegawai sejumlah 100 orang untuk ikut tes, setelah
ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6
bulan digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.” (Informan
1, line 139-146)

“Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk


kehidupan ya, yang satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan,
mencemaskan pendidikan mas, karena apa? Sekarang saat ini
pendidikan sangat penting,” (Informan 1, line 46-48).

“Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama
orang tua saya, sama ibu saya suruh menjadi wanita yang
mandiri mas dari kecil, jadi apa-apa harus bisa sendiri mas,
tidak boleh bergantung dengan orang lain. Dulu waktu saya
masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang yaa
saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling
bergantung mas.” (Informan 2, line 217-222)

2). Kerja Sebagai Aspek Membangun Relasi.

Tujuan untma individu bekerja adalah untuk mendapatkan

penghasilan yang berupa gaji. Namun dalam perkembangannya

dan setelah beberapa lama seseorang bekerja, gaji tidak lagi

menjadi hal yang utama. Adanya rekan kerja dilingkungan kantor,

menuntut para informan untuk terlibat dalam pembentukan

interaksi sosial agar tidak hanya bekerja tetapi bisa menambah

relasi. Dengan adanya rekan-rekan kerja tersebut maka mampu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

menghilangkan rasa penat, stres, dan permasalaha lainnya.

Berbagi, bercanda, dan saling memberikan dukungan adalah suatu

bentuk interaksi sosial yang fleksibel. Mereka juga menuturkan

bahwa sudah memiliki kelekatan dengan rekan kerja dan memiliki

rekan kerja yang dekat. Dengan adanya hal tersebut mereka

memaknai kerja mereka sebagai kehidupan sosial. Dimana manusia

adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang

lainnya.

“Iya mungkin, apresiasinya bentuke beda, dengan mengutus


saya untuk menangani permasalahan dengan baik, dalam
berbicara di forum ya baik untuk menghadiri rapat untuk
mengatasi permasalahan krusial, sejauh itu ada datanya. Data
itu untuk bukti dan menjawab pertanyaan yang saya bawa mas.
Yang penting ada bukti otentik dan yuridisnya.” (Informan 1,
line 329-333)

“Saya jarang mengambil cuti, setiap tahun kita punya hak untuk
ambil cuti. Saya tidak perlu, rugi kalau ambil cuti, ya itu tadi
kehilangan teman bermain. Karena kita cuti nggak ada
fungsinya kita kehilangan teman bermain, karena sudah dekat ya
sok nggarapi sok bercanda-bercandaan, kan jadi hiburan mas.”
(Informan 1, line 348-352)

“Kalau tetangga biasa aja, kalau teman kantor dekat karena tiap
hari keluar, kalau lingkungan rumah sih nggak ada. Saya nggak
punya teman yang dekata atau spesial banget, semua temen
spesial. Kemudian bisa diceritakan bu, hubungan ibu U
dengan keluarga? Hubungannya oooo… baik-baik saja, karena
cuman belum punya cucu aja, jadi tambah seneng kan.
Sebenernya saya pengen momong anak yatim, tapi sulit. Untuk
momongan dirumah. Hubungan ibu dengan teman-teman
kantor bagaimana? Baik-baik saja, komunikasi lancar.”
(Informan 2, line 115-123)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

3). Kerja sebagai Panggilan

Pekerjaan bukan hanya semata dilihat dari segi materi saja.

Hal yang paling mendalam dari sebuah pekerjaan adalah tindakan-

tindakan atau sikap-sikap yang terbentuk dari saat bekerja yang

mencerminkan kepribadian diri. Nilai-nilai yang dimiliki oleh

individu dalam bekerja juag bisa di aplikasikan dalam kehidupan

sehair-hari. Kerja sebagai panggilan adalah sumber kebermaknaan

diri. Individu yang memandang pekerjaan sebagai sebuah

panggilan akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang

mereka lakukan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan

sosial atau pekerjaan sebagai sarana untuk melayani diri sendiri

dan orang lain. Dengan adanya hal tersebut kedua informan

memaknai kerja sebagai sebuah panggilan.

“Yang ketiga saya ditugaskan sebagai penguji tim eksternal di


SMK membantu kasupsi menguji di SMK dari tahun 1999, di
bidang survei dan pemetaan di SMK Negri 2. Sampai tahun 2010
saya masih menguji. Itulah riwayat pekerjaan saya sampai
sekarang, saya banyak di mejanya sebagai koordinator dan
korektor.” (Informan 1, line 170-175)

“Yaa sepanjang rekan sekerja bertanya, katakanlah data di kota


jogja itu krusial sekali, seseorang itu kadang-kadang tidak
memahami, ada yang ingin bertanya ya saya beritahu, karena
ada peta yang peninggalan belanda jadi agak susah.” (Informan
1, line 262-265)

“Kalau ada masalah sengketa-sengketa itu kalau saya bisa


mengatasi saya ya mengatasi, kalau tidak ya ada ranahnya yang
lain. Yang penting saya sudah memberikan bantuan.” (Informan
1, line 340-343)

“Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat


bertanya pada saya, dia mendukung saya karena ilmu saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

masih dibutuhkan dan masyarakta juga membutuhkan saya.”


(Informan 1, line 389-391)

“Ya penting, karena kalau kita punya ilmu dan tidak


disampaikan kepada orang lain, padahal ilmu itu penting, itu
malah bagi kita terbebani, harus disampaikan.” (Informan 2,
line 77-79)
“Ada mas satu dua, bertanya mengenahi pewarisan tanah dan
pensertifikatan tanah ya saya jelas kan mas cara-caranya.”
(Informan 2, line 159-160).

4). Kerja Dimaknai Sebagai Spiritualitas

Kehidupan spiritual juga mencerminkan apa yang

seseorang kerjakan lewak kepercayaan atau iman yang diyakini.

Sebagian besar orang menjadikan iman sebagai landasan untuk

bertindak dan bersikap. Sumber makna kerja yang berasal dari

kehidupan spiritualitas ini ditunjukkan oleh informan 1 saja.

Dirinya selalu mengucap rasa syukur ketika mendapatkan sesuatu

tugas dari kantor yang menjadikan dirinya berperan aktif didalam

tugas tersebut.

“Yaa saya hanya merasa senang mas dikasih tugas oleh


pimpinan diutus untuk mewakili kantor, ya itu saja. Berati saya
dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya saya
percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan
saya.” (Informan 1, line 185-188)
“Jadi ungkapan syukur seseorang itu berbeda-beda mas, tidak
bisa diungkapkan, paling untuk pribadi sendiri, kadang-kadang
bersyukur sesuai keyakinan iman masing-masing mas.”
(Informan 1, line 396-398)

5). Kerja Dimaknai Sebagai Sebuah Perintah dan Tanggung

Jawab.

Kerja dimaknai sebagai sebuah perintah dan bentuk dari

tanggung jawab ini muncul dari opini kedua informan yang


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

menyebutkan bahwa dirinya memaknai kerja sebagai sebuah

perintah dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan,

dikerjakan, dan diselesaikan.

“Orang mengartikan kerja bisa diartikan seperti perintah atau


keinginan. Kalau perintah itu melaksanakan mas.” (Informan 1,
line 426-427).

“Yaudah itu tadi aja, kan saya melaksanakan perintah,


menjalani perintah yang harus dilaksanakan, saya tidak
membuat pekerjaan, makanya ada 2 prinsip itu tadi. Soale saya
bukan seorang pengusaha. Tergantung perintah atau keinginan
dan saya termasuk ya perintah, karena saya melaksanakan dan
menjalankan perintah, kalau punya keinginan dan gagasan
belum tentu diterima oleh pimpinan mas, memang punya niat,
tapi atasan belum tentu bisa menerima. Makna kerjanya disitu
mas. Lain kalau kita berkeinginan untuk meciptakan pekerjaan,
terserah kita yang bekerja mas. Kalau perintah itu kita tidak
seenaknya kita bekerja, soalnya da rambu-rambu yang harus
dipatuhi mas.” (Informan 1, line 432-441)

6). Kerja dimaknai sebagai sesuatu yang mengasyikan.

Menurut informan 2 kerja adalah sesuatu yang

mengasyikan dikarenakan bekerja adalah kegiatan yang

membuat dampak yang menyenangkan bagi orang lain

disekitar tempat informan 2 bekerja.

“Karena yang di kerjakan itu eee..apa ya? Bukan hal yang


membuat orang menjadi senang, karena membuat orang menjadi
senang itu kan asik kan.” (Informan 2, line 255-256)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Makna kerja adalah pemahaman pegawai tentang apa yang

dilakukan ditempat kerja sebagaimana signifikansinya terhadap apa yang

benar-benar mereka lakukan (Wrzesniewski, 2003). Makna kerja ini sudah

ditemukan dari keuda informan pada penelitian ini. Pernyataan-pernyataan

informan yang telah dideskripsikan sebelumnya, membuat peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa bekerja bagi informan adalah sebuah kebutuhan

ekonomi, kebutuhan membangun relasi, kerja dipandang sebagai wujud dari

kehidupan spiritual, kerja dimaknai sebagai sebuah perintah dan tanggung

jawab yang harus diselesaikan, dan kerja dipandang sebagai sebuah panggilan.

Dengan munculnya makna kerja yang mereka peroleh, hal ini juga tidak lepas

dari proses panjang yang mereka alami. Pegawai negeri sipil yang menjelang

pensiun dan tidak memanfaatkan program masa persiapan pensiun ini

mengalami berbagai gejolak psikologis. Tarigan (2009) karakteristik pegawai

yang akan menghadapi pensiun biasanya mengalami berbagai masalah, antara

lain merasa cemas, merasa diri tidak berguna, dan memiliki status ekonomi

yang belum mapan. Hal ini, dirasakan oleh informan 1 yang mengalami

kecemasan menjelang pensiun dikarenakan merasa masih memiliki keadaan

ekonomi yang belum mapan. Informan 1 menyadari bahwa dirinya mengalami

kecemasan. Tetapi dibalik itu, informan 1 sudah menyiapkan strategi coping

dalam menangani masalah kecemasan tersebut. Sedangkan informan 2 tidak

mengalami kecemasan sama sekali dalam menghadapi pensiun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Dengan adanya pengalaman panjang yang dialami para informan

dalam kehidupannya, ini membuktikan bahwa telah terbentuknya unsur-unsur

pembentukan makna kerja. Menurut Wrzesniewski dkk (2003) makna kerja

adalah suatu perasaan bahwa pekerjaan yang mereka pilih tidak dapat

dipisahkan dari kehidupannya. Pegawai yang menjelang pensiun dan tidak

memanfaatkan program masa persiapan pensiun memaknai pekerjaan mereka

berdasarkan kebutuhan ekonomi, kebutuhan membangun relasi sosial, kerja

dipandang sebagai sebuah panggilan hidup, memandang pekerjaan sebagai

sebuah perintah dan tanggung jawab, dan berdasarkan kehidupan spiritual.

Kerja dimaknai sebagai kebutuhan ekonomi menurut

Wrzesniewski dkk (2003) adalah pekerjaan dianggap sebagai pendapatan

pokok dan sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan (seperti hobi atau

menafkahi keluarga). Sedangkan hal senada juga diungkapkan oleh Rosso, et

all (2010) bahwa karyawan dengan kebutuhan keuangan yang lebih besar akan

lebih fokus pada nilai ekonomi pekerjaan daripada karyawan lainnya, karena

mereka tidak memiliki kemewahan. Bagi kebanyakan orang, bekerja dan

hasilnya dianggap suatu yang mendasar dan penting. Bekerja adalah pusat

kehidupan manusia karena telah menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan

ekonomi perorangan dan merupakan tugas manusia di dalam masyarakat.

Dengan adanya teori-teori diatas menggambarkan bahwa hal yang utama

dalam bekerja adalah mencari dan memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari

untuk menafkahi keluarga. Seperti para pegawai pada umumnya para

informan bekerja karena ingin mendapatkan upah. Informan 1 memilih untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

bekerja dan memilih untuk tetap bekerja ketika sebentar lagi akan pensiun

karena informan 1 berpikir bahwa kondisi ekonomi belum begitu mapan dan

masih membutuhkan biaya untuk mensekolahkan anak tunggalnya sampai

kejenjang yang lebih tinggi. Tidak berbeda dengan informan 2 yang

menyatakan bahwa memilih bekerja karena ingin mendapatkan penghasilan

sendiri secara mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Pernyataan

tersebut didukung oleh Frankl (dalam Herudiati, 2013) bahwa individu tidak

hanya melihat pekerjaan sebagai sebuah sarana untuk mendapatkan

penghasilan yang lebih besar. Selanjutnya dipertegas oleh MOW-

International Research Team pada tahun 1987 (dalam Harpaz, 2002)

mengatakan bahwa pentingnya orientasi instrumental yang berfungsi untuk

memperoleh aspek instrumental atau aspek ekonomi dari konteks pekerjaan

mereka. Dengan demikian, tampaknya bahwa orang-orang dengan

kecenderungan tinggi terhadap nilai-nilai ekonomi yang menganggap

pekerjaan sebagai alat utama untuk memberikan pendapatan. Dengan adanya

penghargaan, ini bisa menjadi sebuah alat untuk meningkatkan semangat kerja

dan motivasi kerja individu. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kerja dan

hasilnya dianggap sebagai suatu hak yang mendasar karena berperan untuk

memenuhi kebutuhan ekonomi.

Selain kebutuhan ekonomi, para informan juga memaknai

pekerjaan mereka sebagi ajang membangun relasi sosial didalam lingkup

lingungkan kerja ataupun lingkungan masyarakat sekitar. Menurut MOW-

International Research Team pada tahun 1987 (dalam Harpaz, 2002)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

mengatakan bahwa pentingnya hubungan relasi sosial atau hubungan

interpersonal diantara manusia. Hal ini dikarenakan manusia adalah mahkluk

sosial dan adanya interaksi antar manusia bisa menjadi penting untuk

peningkatan kesehatan mental mereka dan meningkatkan makna hidup dalam

diri mereka. Partini (2011) menjelaskan bahwa masalah psikologis yang

dihadapi para pegawai yang akan menghadapi pensiun pada umumnya

mengalami kesepian, kurang percaya diri, ketergantungan, dan kurangnya

melakukan kontak sosial dengan lingkungannya. Teori tersebut tidak terbukti

pada kedua informan penelitian ini, bahwa para informan memaknai kerja

sebagai bentuk wujud membangun relasi sosial.

Diungkapkan oleh informan 1 bahwa dirinya memiliki kelekatan

relasi dengan rekan kerja satu kantor. Informan 1 pernah menyebutkan bahwa

dirinya jarang sekali memanfaatkan hak cuti dikarenakan informan 1 memilih

untuk bekerja dan berinteraksi dengan rekan kerjanya. Pernyataan tersebut

didukung oleh Wrzesniewski dkk (2003) tentang makna kerja bisa

diungkapkan sebagai penghayatan seseorang dalam melakukan tugas dan

berinteraksi dengan rekan kerja mereka yang penuh semangat dalam

mengerjakan tugas. Bukan hanya itu, informan 1 juga aktif dalam bidang

sosial kemasyarakatan menjabat sebagai Ketua RT. Hal serupa juga

ditunjukkan oleh informan 2 bahwa kerja itu adalah hal yang mengasyikan

karena bisa bekerja dan bisa bergaul dan berinteraksi dengan rekan kerja.

Kedua informan melakukan hal tersebut selama bekerja dan selama menjelang

pensiun agar tidak merasa rendah diri dan kesepian. Lingkungan sosial dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

relasi sosial yang terbentuk juga berpengaruh pada pegawai yang menjelang

pensiun dan tidak memanfaatkan program masa persiapan pensiun dalam

memaknai pekerjaan.

Kerja dimaknai sebagai sebuah panggilan. Dengan kata lain hal ini

melebihi dari sekedar kerja sebagai kebutuhan memenuhi kondisi ekonomi

dan kerja sebagai alat untuk membangun relasi. Pembahasan pada pemaknaan

ini jauh lebih mendalam dibandingkan makna yang lainnya. Hal ini

dikarenakan banyak cakupan aspek yang membentuk suatu pekerjaan yang

dimaknai sebagai sebuah panggilan. Pekerjaan diartikan sebuah panggilan

karena menurut Wrzesniewski dkk (2003) pekerjaan sebagai sebuah panggilan

adalah sumber kebermaknaan diri. Individu yang memandang pekerjaan

sebagai sebuah panggilan akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang

mereka lakukan mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial atau

pekerjaan sebagai sarana untuk melayani diri sendiri dan orang lain.

Memaknai pekerjaan sebagai panggilan ini dapat dijabarkan

sebagai penerapan nilai-nilai kerja yang informan miliki saat bekerja dikantor.

Nilai kerja adalah salah satu aspek pembentukan makna kerja. Aspek nilai kerja

yang diterapkan oleh informan adalah bagaimana menanggapi masalah

tanggungjawab kerja yang harus mereka hadapi dan mereka selesaikan,

kemudian bekerja sebagai wujud untuk menyalurkan ilmu atau membagikan

ilmu yang sudah pernah didapat kepada rekan kerja yang membutuhkan

bantuan. Bukan hanya dikalangan lingkungan kantor saja, tetapi kedua

informan membagi informasi dan ilmu mereka kepada masyarakat sekitar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

memerlukan. Pada penelitian ini para informan juga membahas mengenai

motivasi mereka untuk tetap bekerja meski memiliki kesempatan untuk

mempersiapkan masa pensiun mereka. Hal ini dikarenakan mereka masih ingin

melakukan aktivitas kerja, masih memiliki tugas kerja yang belum

terselesaikan, dan masih ingin bersosialisasi dengan rekan kerja. Tidak lupa

juga, bahwa mereka melakukan aktivitas kerja adalah wujud nyata mereka

untuk melayani dan menghargai diri mereka sendiri. Menghargai diri sendiri

dengan cara menerima upah/gaji sebagai bentuk dari hak mereka selama

bekerja. Selain itu, bisa mengaktualisasikan diri mereka dengan cara bekerja.

Hal ini terlihat pada informan 1 yang sudah berhasil mencapai aktualisasi diri

sebagai pegawai pemerintahan, sudah mencapai batas maksimal kemampuan

diri yang informan 1 punya.

Menurut Rosso, et all dkk (2010) spiritualitas sebagai sumber

kebermaknaan berbagi kesamaan dengan sumber-sumber lain, seperti

hubungan interpersonal dan konteks budaya, di mana hasil kebermaknaan

menghubungkan keentitas diluar diri. Beberapa ahli mempunyai teori tentang

hubungan antara spiritualitas dan makna pekerjaan gema teori berpengaruh

Victor Frankl, berpikir positif bahwa melalui hidup untuk dan mencari setelah

itu yang berada di luar diri manusia yang menemukan makna dan tujuan hidup

dan bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan spiritual memandang

pekerjaan mereka berbeda dari karyawan non-spiritual, melihat perilaku

pekerjaan mereka dalam hal spiritual peduli, layanan, dan transendensi. Oleh

karena itu, ketika karyawan merasa pekerjaan dalam cahaya spiritual, pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

mereka cenderung mengambil sensasi yang lebih bermakna. Adanya teori

diatas bisa menggambarkan temuan yang muncul di penelitian ini. Sumber

makna kerja yang berasal dari kehidupan spiritualitas ini ditunjukkan oleh

informan 1 saja. Dirinya selalu mengucap rasa syukur ketika mendapatkan

sesuatu tugas dari kantor yang menjadikan dirinya berperan aktif didalam tugas

tersebut. Selain itu, informan 2 juga memiliki hal berbeda ketika memaknai

sebuah pekerjaan. Menurut informan 2 kerja adalah sesuatu yang mengasyikan

dikarenakan bekerja adalah kegiatan yang membuat dampak yang

menyenangkan bagi orang lain disekitar tempat informan 2 bekerja.

E. Pembahasan Khusus Tiap Informan

Informan 1 mengakui bahwa dirinya mengalami kecemasan saat

akan menjelang pensiun. Kecemasan itu muncul karena informan 1 memiliki

anggapan bahwa keadaan finansial keluarganya belum mapan dan masih

memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang tinggi kepada

anaknya. Tetapi informan 1 memiliki coping strategi dalam menghadapi

kecemasan yang ada pada dirinya. Kecemasan yang dialami Informan 1 ini

tidak menyurutkan semangat kerja dan motivasi kerjanya. Informan 1

memutuskan untuk tetap bekerja meskipun satu tahun lagi akan pensiun.

Informan 1 juga tidak memanfaatkan program pensiun yang sudah difasilitasi

oleh negara. Jadi, dengan adanya semangat kerja dan motivasi kerja menjelang

pensiun, Informan 1 memiliki makna kerja bahwa kerja dipandang sebagai

alat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, memaknai pekerjaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

sebagai ajang membangun relasi sosial, kerja sebagai sebuah tanggung jawab

yang harus diselesaikan, kerja sebagai panggilan, dan kerja sebagai bagian

dari kehidupan spiritual.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Gambar 2. Skema Penelitian Informan 1

Sumber Makna Kerja:

Diri Sendiri: Orang Lain: Konteks Kerja: Spiritual:


Nilai Kerja Pimpinan Desain Bersyukur
dengan
Rekan Kerja Keuangan cara berdoa
Motivasi Desain Pekerjaan
Keluarga
Nilai Kerja Dukungan
Sosial

Kondisi Menjelang Pensiun

Motivasi untuk tetap Memaknai


bekerja dan tidak kerja sebagai Menjaga kondisi fisik
mengambil MPP pemenuhan
Usaha mempersiapkan
1. Tanggung jawab
kebutuhan pensiun.
pekerjaan yang belum ekonomi.
Kondisi Psikologis:
terselesaikan.
Memaknai
2. Pergaulan di kantor. 1. Timbul rasa cemas
3. Merasa dirinya
sebagai
2. Merasa kesepian
bermanfaat bagi pembentukan
lingkungan sekitar. relasi sosial.
4. Keluarga masih Mempengaruhi
Memaknai
memerlukan dukungan
sebagai
sebuah  Kondisi Fisiologis
panggilan. 1. Batuk kecil.
Aspek-aspek Makna 2. Aktivitas dan usia
Kerja: Kerja menyebabkan penuaan.
sebagai  Emosi
1. Sentralisasi Kerja.
sebuah 1. Emosi negatif.
2. Nilai Kerja.
perintah 2. Menerima kondisi saat ini.
3. Koherensi.
4. Hak dan Kewajiban. Memaknai
5. Orientasi sebagai Coping
Instrumental. kehidupan Mengalami
Kecemasan
6. Orientasi Intrinsik. Kecemasan
spiritual.
7. Relasi Interpersonal.

Semagat Kerja dan Performansi Kerja


yang Meningkat Menjelang Pensiun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Informan 2 memiliki keadaan fisik yang cenderung baik saat akan

menjelang pensiun. Informan 2 rutin untuk berolahraga dan check up ke

dokter. Menjelang pensiun ini informan 2 tidak mengalami atau menunjukkan

gejala-gejala kecemasan. Hal ini, dikarenakan informan 2 sudah bisa

menerima keadaan bahwa sebentar lagi akan pensiun dan informan 2 juga

tidak mencemaskan soal keuangan. Informan 2 adalah seseorang yang

tergolong lebih dari cukup untuk bidang ekonomi. Dengan kondisi fisiologis

sekarang ini informan 2 cenderung memiliki semangat dan motivasi kerja

yang biasa saja. Tetapi informan 2 juga melakukan hal yang sama dengan

informan 1 yaitu, bahwa informan 2 memilih untuk bekerja menjelang pensiun

dari pada memanfaatkan program MPP. Hal ini dikarenakan informan 1 masih

merasa memiliki kondisi fisik yang sehat, masih ingin bergaul dan berinteraksi

dengan rekan kerja, dan informan 2 merasa bahwa jarak antara rumah dan

kantor sangat dekat. Semangat dan motivasi untuk memilih tetap bekerja ini

dilatar belakang bahwa informan 2 adalah sosok yang mandiri. Jadi, dengan

adanya kondisi seperti ini informan 2 memaknai kerjanya sebagai sebuah

kebutuhan ekonomi, kerja sebagai membangun interaksi sosial, kerja sebagai

sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan, dan kerja sebagai sebuah

panggilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Gambar 3. Skema Penelitian Informan 2

Sumber Makna Kerja

Diri Sendiri: Orang Lain: Konteks Kerja: Spiritual:


Rekan Kerja Beribadah
Nilai Kerja Beradaptasi dengan
Keluarga pekerjaan
Motivasi Kerja
Orang Tua Keuangan

Nilai Kerja Dukungan Sosial Desain Kerja

Motivasi untuk tetap bekerja


dan tidak mengambil MPP: Kondisi Menjelang Pensiun

Ingin menikmati masa kerja


terakhir sebelum pensiun Makna Kerja Kondisi fisik yang sehat.
bersama rekan kerja.
Pekerjaan Kondisi psikis yang sehat.
Rumah dekat dengan kantor. sebagai
sumber Mempersiapkan pensiun.
Fisik masih sehat. penghasilan.
Tidak mencari pemasukan
Memaknai tambahan.

Aspek makna kerja kerja sebagai


yang muncul: sebuah alat
untuk Mempengaruhi
1. Nilai Kerja. membangun
2. Koherensi. relasi.
3. Hak dan Kondisi emosi yang
Kewajiban. Pekerjaan positif.
4. Orientasi sebagai
Instrumental. Tidak mengalami
sebuah
5. Relasi kecemasan.
tanggung
Interpersonal.
jawab

Pekerjaan
sebagai Semangat Kerja dan
panggilan. Performansi Kerja yang
Biasa Saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Tabel 3.

Tabel tematik kedua Informan

No Tema Informan 1 Informan 2


1. Kondisi menjelang 1. Mengalami sakit 1. Kondisi yang sehat
pensiun. batuk. menjelang pensiun.
2. Mengalami 2. Tidak mengalami
kecemasan karena kecemasan.
masalah ekonomi
3. Pendidikan dan
pergaulan anak.
3. Mempersiapkan 1. Ingin membuka 1. Usaha
pensiun. usaha. menyalurkan
2. Meninggalkan afeksi ketika sudah
aktivitas lama dan pensiun.
mencari yang baru. 2. Tidak mencari
3. Menghabiskan pemasukan
waktu sisa kerja tambahan.
dengan melakukan 3. Menjaga
aktifitas rutin kesehatan.
dikantor. 4. Tidak ingin
berwirausaha.

4. Coping Kecemasan. 1. Menjadi ketua RT. -


2. Bergaul dengan
masyarakat.
5. Nilai hidup. 1. Prinsip yang -
dimiliki juga
diterapkan
dikeluarga.
2. Pandangan bahwa
setiap pekerjaan
memiliki kesulitan
tersendiri.
3. Kecemasan dialami
semua orang.
6. Emosi positif. 1. Memiliki perasaan 1. Memiliki perasaan
bangga. yang senang
2. Perasaan bahagia karena sebentar
ketika pekerjaan lagi akan pensiun.
selesai. 2. ketika lingkungan
3. Perasaan bahagia. merasa terbantu.

7. Emosi negatif 1. Mencemaskan -


kondisi ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

8. Emosi biasa. 1. Memiliki perasaan -


yang biasa saja saat
akan menghadapi
pensiun.
2. Menerima kondisi
yang dialami karena
adanya peraturan
pemerintah.
9. Pengalaman kerja yang 1. Tugas kerja sebagai 1. Sudah mengalami
dimiliki setiap koordinator. berbagai macam
Informan. 2. Mendapat jabatan divisi kerja.
untuk memperbaiki 2. Memiliki
kinerja perusahaan. pengalaman positif
3. Menjadi perwakilan ketika bekerja.
untuk mengikuti 3. Pengalaman
pelatihan. negatif saat
4. Ketika bekerja bekerja.
lapangan, 4. Upaya beradaptasi
mendapatkan dengan pekerjaan
ketidaknyamanan di divisi baru.
secara geografis.
5. Mendapatkan
hambatan saat
bekerja lapangan.
6. Memiliki strategi
untuk memecahkan
masalah sukar
harus didukung
dengan data yang
valid.
10. Sumber makna kerja 1. Mengucap syukur -
dari kehidupan ketika diangkat
spiritual. sebagai orang
kepercayaan.
2. Bersyukur dengan
berdoa.
11. Sumber makna kerja 1. Pentingnya 1. Berbagi ilmu
dari dalam diri. pekerjaan adalah kepada orang lain.
untuk menghidupi 2. Tanggungjawab
keluarga. yang diberikan
2. Membantu harus langsung
memberika diselesaikan.
pengajaran. 3. Pandangan bahwa
3. Membantu rekan ketika memasuki
kerja. masa akhir kerja,
4. Menolong harus lebih rajin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

masyarakat yang 4. Memaknai kerja


membutuhkan. sebagai
5. Pekerjaan adalah tanggungjawab dan
tanggungjawab kewajiban yang
bersama. disertai adanya
6. Memiliki hak.
tanggungjawab dgn 5. Memaknai
pekerjaan selama pekerjaan karena
seumur hidup. dianggap sebagai
7. Memilih untuk hiburan yang
langsung bekerja mengasyikan.
saat lulus sekolah.
8. Menyelesaikan
pekerjaan dengan
baik sesuai dengan
aturan yang
berlaku.
9. Tepat waktu dalam
menyelesaikan
pekerjaan.
10. Memberikan
contoh yang baik
pada lingkungan.
11. Mencintai
pekerjaan
sewajarnya.
12. Mengartikan kerja
sebagai perintah
dan sebagai
keinginan pribadi.
13. Memaknai kerja
sebagai perintah
dengan menaati
aturan yang
berlaku.
12. Sumber makna kerja 1. Meminta dukungan 1. Sejak dini sudah
dari orang lain. kepada lingkungan diajarkan mandiri
kerja. oleh orang tua.
2. Lingkungan 2. Lingkungan kerja
masyarakat yang mendukung
mendukung 3. Lingkungan
pekerjaan. menghargai
3. Keluarga pekerjaan yang
mendukung dilakukan.
pekerjaan. 4. Lingkungan
4. Mendapatkan keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

reward berupa membantu


menjadi pekerjaan.
kepercayaan atasan. 5. Lingkungan
5. Bekerja sesuai porsi masyarakat
dan kinerja mendukung dan
dipengaruhi oleh memuji karena
rekan kerja. masih aktif
6. Rekan kerja bekerja.
memberikan 6. Mendapatkan
dampak pada pujian dari rekan
semangat kerja. kerja dan
mendapatkan
penghargaan dari
pimpinan.
7. Menerima
kenaikan pangkat
sebanyak empat
kali karena
performansi kerja
yang baik dan
disiplin.
13. Orientasi instrumental 1. Upah/gaji menkadi 1. Bekerja untuk
faktor penting mendapatkan
dalam bekerja. penghasilan.
14. Relasi interpersonal 1. Jarang mengambil 1. Hubungan sosial
cuti dikarenakan yang baik ditempat
memilih untuk kerja.
bergaul dengan 2. Menjalin relasi
rekan kerja. yang beik dengan
keluarga.
15. Orientasi intrinsik 1. Sudah tidak ada 1. Berbagi ilmu
yang ingin dicapai pengetahuan
karena sudah akan menimbulkan
purna tugas. kepuasan dalam
(Aktualisasi diri) diri.
16. Sentralisasi kerja 1. Tidak mengikuti -
MPP dan memilih
untuk tetap bekerja.
17. Koherensi. - 1. Prinsip yang
diterapkan
dilingkungan
adalah nilai
kebersihan.

18. Hak dan Kewajiban. - 1. Memenuhi hak dan


kewajiban dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

bekerja.

19. Deskripsi kerja. 1. Memberikan 1. Bertugas


teguran kepada memberikan
rekan kerja dengan penyuluhan kepada
cara yang baik dan masyarakat.
sambil bercanda.
2. Memiliki
tanggungjawab
yang tidak penuh
karena tidak
dilantik secara
resmi.
20. Latar belakang bekerja 1. Kebutuhan 1. Supaya mandiri
(motivasi dalam ekonomi keluarga dan tidak
bekerja) 2. Untuk membiayai bergantung pada
pendidikan anak. orang lain/suami.
21. Alasan pegawai tidak 1. Pekerjaan yang 1. Kondisi fisik yang
mengambil MPP masih menumpuk. masih sehat.
2. Keluarga masih 2. Dekatnya jarak
membutuhkan kantor dengan
dukungan ekonomi. rumah.
3. Untuk biaya 3. Masih ingin
pendidikan anak. menjalin relasi
4. Membagikan ilmu dengan rekan kerja.
kepada orang lain.
22. Peningkatan 1. Meningkatnya 1. Performansi kerja
Performansi kerja performansi kerja. yang biasa saja
menjelang pensiun 2. Yang menjelang pensiun.
mempengaruhi
adalah kondisi
kognitif yang
menurun.
23. Peran sosial dan peran 1. Menjadi ketua RT 1. Memiliki peran
kehidupan. di lingkungannya. yang berbeda ketika
di kantor dan di
rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian fenomenologi yang dilakukan oleh pegawai

negeri sipil yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pegawai yang menjelang pensiun lebih cenderung untuk tidak

memanfaatkan program MPP dan lebih ingin untuk tetap bekerja di sisa

waktunya. Faktor- faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah ingin

tetap mendapatkan upah kerja dan tunjangan kerja, nilai dan sikap yang

dipegang dalam kehidupannya yang diterapkan dalam pekerjaan, dan

masih ingin bersosialisasi dengan kondisi sosial dan lingkungan kerja.

2. Pegawai yang menjelang pensiun diprediksi kemungkinan akan merasa

cemas karena sebentar lagi memasuki masa pensiun dan libur panjang.

Beda halnya dengan informan penelitian ini. Teori kecemasan menjelang

pensiun dipatahkan oleh informan penelitian ini. Hal ini dikarenakan

informan memiliki coping strategi dalam menghadapi kecemasan. Selain

itu, kecemasan yang dialami tidak menganggu semangat kerja menjelang

pensiun. Pegawai yang menjelang pensiun malah cenderung

memperlihatkan peningkatan semangat kerja, performansi kerja, dan

motivasi kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

3. Pemaknaan kerja pada pegawai negeri sipil yang menjelang pensiun dan

tidak memanfaatkan program MPP adalah melihat kerja sebagai sarana

pemenuhan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Pekerjaan menjadi sebuah

orientasi instrumental atau orientasi ekonomi, dimana tujuan para pegawai

dalam bekerja adalah memberikan nafkah kepada keluarga untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga upah/gaji menjadi motivasi

mereka untuk tetap bekerja.

4. Pemaknaan kerja pada pegawai negeri sipil yang lainnya adalah memaknai

kerja sebagai aspek membangun hubungan relasi sosial. Dengan adanya

interaksi sosial mereka akan lebih hidup dan semangat dalam bekerja. Hal

ini dikarenakan kondisi lingkungan yang cenderung positif dan rekan kerja

maupun atasan kerja mendukung apa yang dilakukan dan dikerjakan dan

bisa diajak kerjasama dalam melakukan sebuah visi misi kerja.

5. Bekerja juga dimaknai sebagai sebuah panggilan hidup. Faktor-faktor

yang melatarbelakangi munculnya makna kerja sebagai panggilan hidup

adalah nilai-nilai kerja yang mereka terapkan untuk menunjang kinerja

mereka dan sebagai wujud untuk melayani dan membantu diri sendiri dan

orang lain disekitar lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat.

Selain itu, adanya harmonisasi sikap diri dengan pekerjaan yang

dilakukan.

6. Bekerja dimaknai sebagai sebuah perintah dan tanggung jawab yang harus

diselesaikan. Ketika pimpinan kerja menugaskan untuk menyelesaikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

sebuah pekerjaan, kemudian mereka berusaha untuk menyelesaikan

pekerjaan tersebut dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada.

7. Memaknai kerja sebagai wujud kehidupan spiritual. Adanya faktor yang

mempengaruhi munculnya hal tersebut adalah mereka selalu mengucap

rasa syukur ketika diberikan amanah kerja dan mereka selalu mengucap

syukur dengan cara beribadah sesuai dengan iman kepercayaan mereka.

Sikap ini mencerminkan bahwa tampak adanya perilaku kerja yang

dilandasi oleh iman.

8. Hal terakhir yang menjadi kesimpulan adalah memaknai pekerjaan sebagai

sesuatu yang mengasyikan dikarenakan bekerja adalah kegiatan yang

memberikan dampak yang positif dan menyenangkan bagi orang lain

disekitar lingkungan kerja.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti kurang dapat menggali data dengan probing yang mendalam

karena keterbatasan waktu yang informan miliki.

2. Peneliti kurang dapat mempersiapkan pertanyaan penelitian dengan baik

dan saat proses berjalannya wawancara, peneliti terkadang memberikan

pertanyaan yang terkesan mengarahkan.

C. Saran

1. Dengan adanya salah satu informan penelitian yang mengalami kecemasan

menjelang pensiun, maka disarankan agar perusahan ditempat informan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

bekerja memberikan pelatihan dan penyuluhan bagaimana cara

menghadapi masa pensiun dengan baik dan positif. Agar ketika menjelang

pensiun semangat dan performansi kerja mereka tidak menurun dan tetap

menjadi individu yang produktif.

2. Saran untuk peneliti selanjutnya, perlu mempersiapkan lebih matang dari

segi kemampuan dalam membangun rapport kepada informan. Selain itu,

juga harus mempersiapkan pertanyaan dengan matang dan benar agar

mendapatkan jawaban yang mandalam dan tidak cenderung untuk

mengarahkan.

3. Saran untuk para informan agar lebih bisa mempersiapkan pensiun dengan

baik, merancang kehidupan masa tua, secara mandiri bisa mengisi waktu

luang dengan cara-cara yang sudah di rencanakan atau menyalurkan hobi

yang disukai untuk aktivitas gerak fisik dan untuk mencari tambahan

pemasukan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. (1998). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.


Durand V. Mark., David H. (2006). Intisari Psikologi Abnormal, Edisi Keempat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eliana, Rika. (2003). Konsep Diri Pensiunan. Jurnal. Sumatera Utara: Program
Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Erber, Joan T. (2005). Aging & Older Adulthood. Canada. Thomson Lerning. Inc.

Feist, J. & G. Feist. Teori Kepribadian, Edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika.

Harpaz, Itzhak. (2002). Expressing A Wish to Continue or Stop Working As


Related to The Meaning of Work. Journal. European Journal of Work And
Organizational Psychology, 2002, // (2), 177-198.

Herudiati, Sri Endang. (2013). Makna Kerja Bagi Satuan Pengaman (Security)
Perempuan (Studi Fenomenologi Satpam Perempuan Jawa). Thesis (tidak
diterbitkan). Program Magister Sains Psikologi Fakultas Psikologi:
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Hoyer, William J. & Paul A. Roodin. (2003). Adult Development and Aging. 5th
ed. New York: McGraw-Hill.

Kadarisman, M. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers.

King, Laura. A (2010). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatfi. Jakarta.


Salemba Humaniak.

Koeswara, E. (1992). LOGOTERAPI: Psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta:


Penerbit Kanisius.

Limono, Sendy. (2013). Terapi Kognitif dan Relaksasi Untuk Meningkatkan


Optimisme Pada Pensiunan Universitas X. Jurnal. Surabaya: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1.

Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

McConatha, Jasmin T., Caplan, Kevin V., Vita, Maureen E., Mauriello, Matthew.,
& DiGregorio, Nikki. (2009). American and German Men and Women
Discuss Retirement: A Qualitative Study. Jurnal. The Open Psychology
Journal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Morin, Estelle M. Ph. D., professor, HEC Montréal, and Psychologist. (2004). The
meaning of work in modern times. Conference 10th World Congress on
Human Resources Management, IRRST, Rio de Janeiro, Brazil.

Morin, Estelle M. Ph. D. (2008). Studies and Research Projects: The meaning of
work, mental health, and organizational commitment. Sao Paulo:
University De Montreal

Neuman, L. W. (2006). Social Research Method: Qualitative & Quantitative


Approach. (6th ed.). Boston: Pearson Education.

Parkinson, C. Northcote., M K Rustomji., Walter E Viera. (1990). Masa Pensiun


yang Bahagia. Jakarta: Binarupa Aksara.

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Badan Kepegawaian Negara Pasal 87


ayat (1) huruf c dan Pasal 90 UU No. 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur
Sipil Negara dan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil. Kepala Badan
Kepegawaian negara.

Rosso, Brent D., Dekas, Kathryn H., Wrzesniewski, Amy. (2010). On the
meaning of work: A theoretical integration and review. Research in
Organizarional Behavior 30 (2010) 91-127. United States.

Safitri, Bintang R. (2013). Kesiapan Menghadapi Pensiun Ditinjau Dari Peran


Gender Karyawan. Jurnal. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan: Fakultas
psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Salim, Peter. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Indonesia.


Santrock, John W. (2002). Live-Span Development: Perkembangan Masa Hidup,
Edisi 5, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Setyaningsih, Santi dan Muhammad Mu’in. (2013). Dukungan Sosial dan Tingkat
Kecemasan Pada Kelompok Pekerja PNS yang Menghadapi Masa
Pensiun: Jurnal Keperawatan Komunitas. Jurnal. Volume 1, No. 2,
November 2013; 116-121

Siti, Nurani A. (2013). Makna Kerja (Meaning of Work) Suatu Studi Etnografi
Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadinigrat Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jurnal. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 02 No.
1, Februari 2013. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Siti, Partini S. (2011). Psikologi Lanjut Usia. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Smith, Jonathan A. (2013). Psikologi Kualitatif Panduan Praktis Metode Riset.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Supratiknya, A. (2007). Kita Merujuk Sumber Acuan Dalam Penulisan Karya
Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Dalam


Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Anggota APPTI.

Tarigan, Nabari. (2009). Happy and Healthy Retiree : Cara Pensiun Sehat dan
Bahagia. Yogyakarta : Andi Offset.

Wrzesniewski, A., Dutton, J. E., & Debebe, G. (2003). Interpersonal Sensemaking


and The Meaning of Work. Research in Organizational Behaviour, 25, 93-
135.

Yuliarti, Vivit dan Prabandini, Olievia. (2014). Hubungan Antara Kecemasan


Menghadapi Pensiun Dengan Semangat Kerja Pada Pegawai PT. POS
Indonesia Kantor Pusat Surabaya. Jurnal. Volume 03, Nomer 02 Tahun
2014. Universitas Negeri Surabaya.

Yunian, Fandy A. (2013). Developmental and Clinical Psychology. Pengaruh


Optimisme Menghadapi Masa Pensiun Terhadap Post Power Syndrome
Pada Anggota Badan Pembina Pensiunan Pegawai (BP3) Pelindo
Semarang. Jurnal. Universitas Negeri Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

LAMPIRAN 1

Informed Consent
Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Informed Consent

Saya Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro, mahasiswa jenjang S1 program studi

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saya sedang melakukan penelitian untuk memenuhi

syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Saya melakukan penelitian mengenai makna kerja pada

pegawai yang menjelang pensiun dan tidak mengambil program MPP.

Untuk memperoleh data penelitian, saya membutuhkan bantuan dari 2 (dua) orang

pegawai yang 1 tahun lagi menjelang pensiun dan tidak mengambil MPP (Masa Persiapan

Pensiun). Bantuan yang dapat anda berikan adalah berupa informasi yang disampaikan dari

proses wawancara bersama saya sebagai peneliti. Informasi tersebut akan saya kumpulkan dan

saya olah sehingga memperoleh data tentang pemaknaan kerja seorang pegawai yang

menjelang pensiun.

Saya meminta kesediaan anda untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian saya.

Wawancara akan berlangsung kurang lebih 1-2 kali pertemuan. Dalam proses wawancara, saya

akan memberikan sekitar 25 (dua puluh lima) pertanyaan pokok dan beberapa pertanyaan

sampingan sehingga wawancara akan membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 jam. Dalam

wawancara, anda disarankan untuk memberikan informasi dengan apa adanya, diperbolehkan

untuk menolak pertanyaan yang tidak ingin anda jawab, dan bertanya mengenai informasi

apapun terkait dengan penelitian. Wawancra akan dilakukan secara personal. Untuk menjaga

keaslian, objektivits, dan kelengkapan informasi, saya mohon juga untuk menggunakan alat

perekam selama proses wawancara.

Dalam melakukan penelitian ini saya dibimbing oleh Timotius Maria Raditya Hernawa,

M.Psi. Meskipun demikian, identitas anda dan hasil rekaman anda, akan saya jaga

kerahasiaannya, sehingga tidak ada pihak lain selain saya dan pembimbing saya yang

mendengarkan atau memperoleh data anda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Demikian informasi yang saya sampaikan terkait dengan penelitian. Saya akan sangat

terbuka untuk memberikan tambahan informasi apabila terdapat informasi yang kurang jelas.

Apabila anda bersedia untuk berbagi informasi mengenai makna kerja anda saat akan

menjelang pensiun, silakan bubuhkan tanda tangan anda di bawah ini.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Inisial:

Telah membaca, memahami, dan menyetujui informasi di atas, serta menyatakan kesediaan

saya untuk berbagi informasi mengenai makna kerja pegawai yang menjelang pensiun dan

tidak mengambil program MPP.

Yogyakarta, _ 2016

Informan penelitian, Peneliti,

B. Aditya Wahyu Dewantoro


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

LAMPIRAN 2

Informed Consent
Significant Others
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Informed Consent

Saya Benediktus Aditya Wahyu Dewantoro, mahasiswa jenjang S1 program studi

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saya sedang melakukan penelitian untuk memenuhi

syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Saya melakukan penelitian mengenai makna kerja pada

pegawai yang menjelang pensiun.

Untuk memperoleh data penelitian, saya membutuhkan bantuan dari bapak/ibu sekalian

sebagai narasumber dan sekaligus sebagai atasan atau rekan kerja dari informan penelitian

saya. Selain itu, juga untuk melengkapi dan menambahkan data atau informasi dari penelitian

saya. Bantuan yang dapat anda berikan adalah berupa informasi yang disampaikan dari proses

wawancara bersama saya sebagai peneliti. Informasi tersebut akan saya kumpulkan dan saya

olah sehingga memperoleh data tentang pemaknaan kerja seorang pegawai yang menjelang

pensiun yang tidak mengambil program MPP (Masa Persiapan Pensiun).

Wawancara akan dilakukan secara personal. Untuk menjaga keaslian, objektivits, dan

kelengkapan informasi, saya mohon juga untuk menggunakan alat perekam selama proses

wawancara. Dalam proses ini, saya akan memberikan 13 (tiga belas) pertanyaan pokok dan

beberapa pertanyaan sampingan sehingga wawancara akan membutuhkan waktu sekitar 30

hingga 60 menit. Dalam wawancara, anda disarankan untuk memberikan informasi secara apa

adanya, memiliki hak untuk tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang tidak ingin anda

jawab, dan bertanya mengenai informasi apapun terkait dengan penelitian.

Dalam melakukan penelitian ini saya dibimbing oleh Timotius Maria Raditya Hernawa,

M.Psi. Meskipun demikian, identitas anda dan hasil rekaman anda, akan saya jaga

kerahasiaannya, sehingga tidak ada pihak lain selain saya dan pembimbing saya yang

mendengarkan atau memperoleh data anda.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Demikian informasi yang saya sampaikan terkait dengan penelitian. Apabila anda

bersedia untuk berbagi informasi mengenai makna kerja dan kinerja dari partisipan utama

dalam penelitian ini, silakan bubuhkan tanda tangan anda di bawah ini.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Inisial:

telah membaca dan memahami informasi di atas, serta menyatakan kesediaan saya untuk

berbagi informasi mengenai penilaian kinerja informan inti dan makna kerjanya.

Yogyakarta, _ 2016

Informan penelitian, Peneliti,

B. Aditya Wahyu Dewantoro


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran 3

Verbatim
Informan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Tabel 4.

Verbatim Informan 1

No. Verbatim
1 Oke pak W saya mau bertanya tentang kondisi bapak menjelang
2 pensiun. Bagaimana kondisi kesehatan bapak sekarang?
3 Ya alhamduluiah kondisi kami sekeluarga sehat semua, penyakit kecil itu
4 biasalah, seperti batuk, mungkin kalau hanya kondisi kesehatan saya
5 sehat-sehat saja.
6 Kalau kondisi fisik bapak yang bapak rasakan sekarang ketika
7 menjelang pensiun?
8 Ya menurut saya untuk masalah psikis itu biasa karena faktor usia ya mas
9 ya, karena ada penurunan itu hal yang wajar, mungkin dari segi daya
10 ingatan, itu hal-hal yang sangat biasa mas. Karena kan usia itu sangat
11 menentukan, apa lagi kalau kita tidak hanya diam itu mempengaruhi
12 seseorang akan lebih tua. Katakan lah kalau biasanya bekerja, terus tiba-
13 tiba diam nah itu dampaknya pada psikis, psikologinya akan terganggu.
14 Berarti tidak ada hal-hal yang begitu menganggu ya tentang kondisi
15 fisik.
16 Ya sementara waktu ini tidak ada, karena kan saya sendiri masih bekerja
17 ya jadi otak masih untuk bekerja dan berpikir. Apalagi kemasyarakatan
18 juga menuntut, saya juga melayani masyarakat. Jadi kita harus berusaha
19 semaksimal mungkin, fisik dan psikis kita tanggulangi sedemikian rupa,
20 apakah kita harus mengisi TTS (Teka Teki Silang), kita harus membaca,
21 itu kan membuat orang akan lebih bisa bertahan supaya psikologinya
22 tidak menurun.
23 Apakah menjelang pensiun ini bapak mengalami kecemasan? Kan
24 sebentar lagi akan pensiun. Apakah bapak cemas akan hal itu?
25 Kecemasan itu saya rasa hal manusiawi ya mas, karena biasanya dulu
26 saya menerima gaji 100% sekarang maksimal 75%. Sedangkan untuk
27 kebutuhan kehidupan itu sekarang menuntut dan tidak bisa di bantah lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

28 mas. Kecemasan itu timbul pada semua orang mas. Tidak hanya timbul
29 pada orang yang mau pensiun ya. Jadi kecemasan seseorang itu, baik
30 orang yang masih bekerja, maupun orang yang akan pensiun pasti akan
31 kena kecemasan. Kan ada rasa was-was. Jadi kecemasan itu tidak hanya
32 dialami orang yang menjelang pensiun saja. Tapi besar kecilnya
33 kecemasan itu tergantung orangnya mas, tidak bisa disama ratakan.
34 Tadi bapak mengatakan kecemasan seseorang itu besar kecilnya
35 berbeda di setiap orang. Kalau bapak sendiri bagaimana kalau boleh
36 tahu?
37 Yaa saya rasa kecemasan itu maksimal ya pendapatan yang dipotong 25%
38 itu mas. Karena kan kita ibaratnya dulu menerima 3 juta, sekarang setelah
39 pensiun menerima 1 juta. Cukup kah uang segitu mas untuk hidup? 1
40 bulan untuk biaya sekolah, kan itu kan kita harus selalu ada to mas. Yaa
41 disitu itu lho mas. Kalau kita menghitung besar kecilnya kecemasan itu
42 tidak bisa. Ya paling tidak maksimal dipotong 25% dari gaji, karena untuk
43 kehidupannya hanya 25% mas.
44 Selain itu ada atau tidak pak? Selain masalah kebutuhan, gaji, ada
45 hal-hal yang bapak W cemaskan gak pak?
46 Yaa karena sekarang yang perlu kita cemaskan untuk kehidupan ya, yang
47 satu pendidikan. Kita juga perlu pendidikan, mencemaskan pendidikan
48 mas, karena apa? Sekarang saat ini pendidikan sangat penting. Kita
49 mencemaskan anak mas, kita kadang-kadang perlu mencemaskan anak
50 kan? Dari segi pergaulan, itu juga masuk dalam teori kecemasan. Tidak
51 hanya orang yang menejalng pensiun saja.
52 Berarti saat menjelang pensiun ini bapak masih cemas dan
53 mencemaskan anak?
54 Yaa mau nggak mau, kelanjutan anak didik kita itu bagaimana? Ya itulah,
55 masalah kecemasan itu memang semuanya pasti “oh iya yak ok ak wingi
56 kok ra sambil buka usaha ya?” merasa cemas to mas. Kenapa saya tidak
57 ambil sampingan untuk menambah supaya besok setelah pensiun ada
58 kerja sampingan umpamanyakan begitu, itu juga suatu kecemasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

59 menurut saya. Itu gak tau lahh…


60 Nah ini, kerja sampingan atau kegiatan sehari-hari bapak itu apa?
61 Ada atau tidak?
62 Saya kerjaan sampingan tidak punya, tapi kalau pekerjaan sosial
63 kemasyarakatan saya ada mas. Ya mengurusi bagian kepemerintahan.
64 Kerja sosial kemasyarakatan ada mas itu malah lebih berat mas. Saya kan
65 menjabat sebagai RT disini mas. Itu lah untuk menutup supaya nantinya
66 saya tidak was-was dan cemas setelah lepas dari pegawai.
67 Menjabat sebagai ketua RT itu hal yang membuat hiburan buat
68 bapak supaya tidak stres atau seperti apa pak?
69 Yaa itu tadi dengan adanya kegiatan itu ya mas, mau nggak mau kan ada
70 komunikasi antar sesama, kan bisa tukar pendapat dan komunikasi pada
71 masyarakat, jadi ada timbal balik, supaya saya tidak merasa kesepian dan
72 punya hiburan, biarpun hiburannya hanya sambil bercanda- canda.
73 Sebenarnya menjadi pengurus RT itu lebih berat dari pada pegawai.
74 Kenapa? Karena menjadi pengurus sosial masyarakat itu hasilnya hanya
75 cemooh mas.
76 Itu cemoohan dari masyarakat membuat bapak semakin stres atau
77 bagaimana?
78 Tergantung orangnya mas. Kita melangkah bener pun hasil nya cemooh,
79 apa lagi kita jalannya gak bener, samsoyo di cacat. Jadi tergantung
80 orangnya, mau dimasukan dalam hati nanti gampang stres.
81 Kalau bapak ketika dapat cemoohan itu bagaimana?
82 Ndak perlu dimasukkan dalam hati, ndak perlu, nanti malah saya stres
83 sendiri. Jadi kalau kita pengurus ambil selow enak mas
84 Oke pertanyaan berikutnya pak. Bagaimana perasaan bapak ketika
85 mengetahui sebentar lagi akan pensiun?
86 Ya biasa saja mas, orang bekerja itu sudah punya batasan waktu sama
87 seperti yang saya sampaikan tadi, jadi hal-hal itu biasa mas. Kalau kita
88 tidak mau secara naluriah, hak nya sudah sampai disitu terus menuntut
89 hak nya lebih dari itu malah bukan menjadi haknya, jadi kita harus terima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

90 Karena itu batas usia yang sudah di tentukan dan tidak bisa di bantah lagi.
91 Perasaan juga biasa saja karena hal itu wajar. Jangan kita ambil pusing
92 mas, kalau kita ambil pusing nanti bawaannya stres dan stroke. Kaya yang
93 awal, kalau kita terbiasa untuk merintah terus tidak merintah nanti jadi
94 stroke. Ya kita harus syukuri bisa bekerja sampai tuntas. Ibarat kita
95 sekolah sudah lulus. Itu menurut saya.
96 Terus bagaimana pak W mempersiapkan pensiun yang akan datang?
97 Yaa persiapannya mau apa lagi to mas, usia sudah segini. Kalau keinginan
98 sih ya muluk-muluk inigin persiapan pensiunnya buka usaha, usaha apa
99 ya? Ya itu tadi 2 tahun menjelang pensiun sudah di berikan hak itu, untuk
100 melangkah mempersiapkan kelulusan. Kita terima saja jangan dipikir
101 pusing. Ya nanti kalo ada keinginan buka usaha ya kalau ingin saja, ingin
102 mengisi waktu umpamanya, nanti buka warung jual rokok, umpamanya
103 buat kebutuhan sehari hari. Maksudnya tidak seperti pekerjaan yang di
104 alami. Umpamanya bekerja terus sudah pensiun, lalu mau berkecimpung
105 lagi terhadap masyarakat yang ingin mensertifikatkan, berarti itu sama
106 saja belum mau melepas pekerjaannya, itu berarti belum siap pensiun. Itu
107 menurut saya lho mas. Kalau sudah pensiun jangan berkecimpung disitu
108 lagi, buka usaha yang lain. Itu yg namanya kita mempersiapkan diri untuk
109 pensiun. Kalau usaha lain membuka kelontong untuk memenuhi
110 kebutuhan lagi nah itu namanya pensiun.
111 Tapi ada nggih keinginan untuk buka usaha?
112 Kinginan itu selalu ada untuk mengisi waktu luang, kalau pensiun itu apa
113 sih mas, tidur terus nonton televisi. Keinginan itu selalu ada to mas.
114 Apakah itu untuk mengisi waktu, berjualan sembako sehari-hari.
115 Kalau dari BPN sendiri apakah memberikan pelatihan-pelatihan
116 untuk mempersiapkan pensiun?
117 Saya rasa selama ini saya menjadi pegawai belum pernah ada persiapan
118 untuk pegawai supaya mempersiapkan diri untuk lepas pembimbingan
119 pensiun. Kalau ada pun pasti hanya teori. Jadi begini, cuma ada pegawai
120 yang bercerita kepada teman-teman. Bukan yang benar-benar pengusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

121 Kalau pengusaha itukan benar-benar memberikan contoh, jangan takut


122 pensiun, masih ada usaha sambilan yang dilakukan. Kalau dari pegawai
123 sendiri itu hanya teori. Teori saja tidak ada praktiknya, wong sama-sama
124 pegawai. Kalau pengusaha betulan yang memberi pembekalan itu baru
125 betul dan pas. Saya bilang teori karena dia belum merasakan pensiun.
126 Berarti bapak punya keinginan yang belum terlaksana nggih pak?
127 Semuanya tu keinginan itu kalau dituruti gak ada habisnya mas, kalau
128 keinginan tapi tidak di dasari kemampuan baik fisik maupun psikis dan
129 finansial itu sama aja bohong mas, cuam angan-angan semata. Jadi kalau
130 mau melakukan sesuatu ada 3 yang tidak bisa dilepaskan, fisiknya, pola
131 pikirnya, dan finansial. Tanpa ini nonsense mas. Tiga hal ini haru ada
132 mas, fisiknya sudah tidak ada kok mau bekerja, nihil to mas? Mau buka
133 usaha nggak ada modal, nol to mas? Fisik ada, modal ada, kemampuan
134 pengelolaan kurang ya pincang mas. Jadi untuk suatu keinginan di capai 3
135 serangaki tidak bisa dipisahkan. Kalau main kayu ya ibarat entek alas
136 entek omah mas, teori tadi. Jadi kita harus mengukur kemampuan kita
137 Berikutnya pak, bisa diceritakan nggak, kenapa bapak ini memilih
138 pekerjaan sebagai di BPN ini?
139 Ini gini mas ceritanya, kalau diceritakan lucu mas. Saya lulusan SLTA,
140 terus ada pendaftaran, saya coba ikut lalu tes, ya mencoba, dari pada kita
141 mau kuliah itu orang tua tidak mampu dan penghasilan tidak tetap. Saya
142 menyadari orang tua hanya berjualan makanan dirumah, ya tidak
143 menghilangkan lah, orang tua sudah bisa mendidik sampai saya seperti
144 ini. Ada pendaftaran pegawai sejumlah 100 orang untuk ikut tes, setelah
145 ikut tes tertulis dan wawancara lulus, terus dikarantina selam 6 bulan
146 digojlok untuk menjadi pegawai pengukuran.
147 Tidak kepikiran pekerjaan yang lain pak?
148 Ya kepikiran, sebetulnya saya SLTA memang ada penawaran bekerja di
149 perusahaan di Palembang dan Tangerang. Temen saya sekerja yang
150 menawari. Disini saya anak paling kecil, bukan saya “netek terus”, nek iso
151 nyambut gawe ora sah adoh-adoh. Saya memang ditawari, tapi orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

152 tidak mengijinkan ya udah, terus ada informasi itu tadi mas ya saya
153 mencoba. Terus diangkat sebagai pegawai tetap.
154 Selanjutnya ini pak W bisa menceritakan diskripsi tugas bapak
155 dikantor itu apa saja?
156 Pada saat ini saya menjadi petugas ukur, tetapi menjabat sebagai
157 koordinator petugas ukur. Sebenarnya saya masuk di kulon progo terus
158 pindah dikota jogja, baban tanggung jawab saya selalu tidak menyimpang
159 sebagai koordinator, karena pimpinan mempercayakan saya untuk
160 membenahi kinerja rekan-rekan sesuai dengan metode cara pengukuran
161 yang benar. Jadi semenjak pindah ke kota dibebani koordinatori untuk
162 membenahi pola pengukuran dan peraturan sesuai dengan cara yang
163 benar. Disamping itu juga hal-hal masalah itu dibebani juga untuk
164 mengoreksi berkas. Dari tahun 1999-2010 saya diloket dan mengkoreksi
165 pekerjaan rekan-rekan, jadi dobel pekerjaan saya, jadi petugas loket dan
166 korektor. Setelah itu saya mengikuti diklat pendidikan di bogor dan
167 bandung saya yang dikirim, padahal saya sudah tua, yang lainnya umur 25
168 dan 27, saya sendiri yang sudah tua mas. Di suatu sisi saya sudah tau dan
169 juga ada pelatihan komputer juga mas, tapi kantor selalu mengirim saya
170 untuk diklat. Itu deskripsi dibidang pekerjaan saya. Yang ketiga saya
171 ditugaskan sebagai penguji tim eksternal di SMK membantu kasupsi
172 menguji di SMK dari tahun 1999, di bidang survei dan pemetaan di SMK
173 Negri 2. Sampai tahun 2010 saya masih menguji. Itulah riwayat pekerjaan
174 saya sampai sekarang, saya banyak di mejanya sebagai koordinator dan
175 korektor.
176 Sekarang masih menjadi koordinator?
177 Iya masih, untuk mencermati pekerjaan itu sesuai dengan langkah-
178 langkah dan peraturannya atau tidak. Dan saya sering di kirim kemana
179 untuk pelatihan, bukannya saya menonjolkan diri tidak, tapi saya tidak
180 tahu kenapa kok saya yang selalu dikirim.
181 Kalau menurut bapak, ada faktor apa yang bapak punya dan orang
182 lain punya, ketika bapak terus yang dikirim tugas keluar sebagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

183 utusan dari kota?


184 Ya itu kan dari pimpinan, kalo saya sendiri tidak bisa menilai saya sendiri.
185 Yang bisa menilai hanya orang lain mas. Yaa saya hanya merasa senang
186 mas dikasih tugas oleh pimpinan diutus untuk mewakili kantor, ya itu
187 saja. Berati saya dipercaya saya lebih mampu dari pada yang lainnya, ya
188 saya percaya saja mas. Yaa saya sukuri saja mas, sesuai kemampuan saya.
189 Seberapa penting pak pekerjaan ini untuk bapak sendiri?
190 Yaa kalau dari segi pentingnya ya mas, itu penting karena pekerjaan itu
191 beban tanggung jawab saya yang di emban, saya ditunjuk sebagai
192 koordinator, berkas itu jalan atau tidak itu tergantung saya, kalau tidak
193 kasi dan kasubsi tidak bisa tanda tangan mas dan identitas saya selalu
194 tercantum di berkas itu. Harus mencermati data yang masuk dan keluar
195 dan harus bisa dipertanggungjawabkan dengan cara tanda tangan saya
196 harus ada disitu mas. Itulah yang namanya sirkulasi pekerjaan mas.
197 Kalau untuk bapak sendiri, peran bapak yang penting untuk
198 kelancaran berkas dan tugas. Kalau dari segi pribadi bagaimana
199 pak?
200 Ya kalau untuk pribadi bisa dibilang penting dan juga enggak mas, karena
201 pekerjaan ini beban bersama bukan pekerjaan pribadi saya mas. Karena
202 pekerejaan itu pekerjaan kantor, pentingnya adalah pekerjaan bisa
203 berjalan lancar saya senang mas, tidak ada beban krusial saya senang mas,
204 kalau ada kendala saya juga ikut berperan tanggung jawab mas.
205 Kalau semisal untuk, pekerjaan ini juga penting untuk keluarga
206 mboten? Pekerjaan bapak yang dilakoni saat ini.
207 Yaa itu penting bagi keluarga saya karena pekerjaan itu adalah sumber
208 kehidupan saya dan keluarga, tanpa pekerjaan itu saya tidak bisa
209 menghidupi keluarga dan tidak bisa memberikan nafkah. Sudah tidak
210 penting karena kalau sudah pensiun, bukan ranah saya mas karena sudah
211 lepas dari tanggung jawab saya. Tapi beban tanggung jawab saya masih
212 seumur hidup terhadap pekerjaan itu, memang sudah lepas dari segi
213 kepegawaian tapi dari segi beban tanggung jawabnya masih berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

214 sampai ajal mas, itu bedanya bekerja di instansi BPN dengan instansi
215 lainnya mas. Karena di BPN bebannya seumur hidup, bila nanti ada
216 masalah nanti masih bisa di panggil di persidangan kalau ada
217 permasalahan, karena warkah itu warkah hidup mas.
218 Sudah berapa lama pak W bekerja di BPN, bisa diceritakan mungkin
219 pengalamannya susah dan senangnya selama bekerja di BPN?
220 Yaa kalau kerja di BPN sejak tahun 1980 sampai sekarang itu sudah 36
221 tahun. Suka duka banyak mas, sukanya kita bergaul dengan masyarakat,
222 sepanjang kita mau bergaul dengan masyarakat selalu dikangeni, di
223 kulonprogo saya 13 tahun mas, hidup dengan masyarakat pedesaan, kita
224 harus bisa membawa diri, supaya kita bisa mengambil hati masyarakat
225 supaya masyarakat senang menanggapi kita supaya enak, kita harus bisa
226 memberikan pencerahan kepada mereka msayarakat. Lain dengan orang
227 yang bekerja di 1 tempat terus. Di kulonprogo itu medannya berat, saya
228 jadi petugas ukur dan juga petugas pembukuan dobel pekerjaan saya.
229 Melaukan tugas harus senang mas, kalau enggak repot mas. Yang sangat
230 jadi ingatan saya sampai saat ini pada waktu saya melakukan pengukuran
231 di guo keskendo. Melakukan pengukuran dengan teodolit dengan mata
232 telanjang kelihatan mas, terus kalau pake tele lebih dekat dan bisa di
233 fokuskan, yang terjadi apa mas, tanda rambunya hilang seketika mas,
234 tahu-tahu rambu-rambunya hilang mas angkanya. Alam gaib ada yang
235 jahil atau tidak. Gangguan alam gaib ada dan gangguan dari masyarakat
236 juga ada mas. Sengketa lahan juga ada masalah mas, bila terjadi hal-hal
237 krusial biasanya saya suruh menghadirkan satu aparat setempat, bila itu
238 rawan bisa menghadirkan polisi buat keamanan bersama, keamanan
239 pemohon dan keamanan bersama. Supaya semua aman. Itu mas suka
240 dukanya menjadi petugas lapangan.
241 Terus bisa diceritakan lagi nggak pak, motivasi terbesar bapak
242 kenapa bapak tetap memilih untuk tetap memilih bekerja dan tidak
243 mengambil MPP? Kalau memilih bekerja, bekerja padahal banyak
244 resikonya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

245 Semua masih hidup didunia akan menghadapi resiko, kalau saya masih
246 bekerja, saya masih punya ilmu mas, yang mungkin tidak dipunyai
247 seseorang, saya bisa memberikan informasi ini kepada orang lain saya
248 bangga, jadi ilmu itu tidak putus. Kenapa saya ingin terus bekerja karena
249 saya ingin memberikan ilmu saya kepada orang lain. Orang lain sangat
250 membutuhkan informasi saya, soale belum tentu orang lain tahu langkah-
251 langkah yang ditempuh saya beri tahukan informasinya. Motivasinya saya
252 tetap bekerja adalah memberikan informasi kepada masyarakat dan teman
253 yang membutuhkan.
254 Ada lagi yang lain pak?
255 Kalau di kantor hanya itu, kalo gaji dan finansial itu sudah hak, kalo ingin
256 memeras gak bisa mas, kalo ketahuan masuk KPK mas, jangan
257 mengharap imbalan dari seseorang. Bukan berarti munafik, tidak mas.
258 Yang saya bangga sekali kalau boleh saya menyampaikan mas, saya bisa
259 berbagi dengan orang lain mas, itu saya sangat bangga bisa berbagi rasa.
260 Sejauh ini bapak berbaginya sama siapa saja pak? Dengan karyawan
261 yang lebih muda atau bagaimana?
262 Yaa sepanjang rekan sekerja bertanya, katakanlah data di kota jogja itu
263 krusial sekali, seseorang itu kadang-kadang tidak memahami, ada yang
264 ingin bertanya ya saya beritahu, karena ada peta yang peninggalan
265 belanda jadi agak susah. Sejak undang-undang otonimi itu sekarang
266 didirikan keluarahan. Itu lah yang menyebabkan putusnya tali perusahaan.
267 Karena dulu kegiatan satu kampung per RT atau per RW saja, kalau
268 jaman dulu itu satu kampung kalo berkegiatan.
269 Saya juga mau tanya lagi ini pak, cara-cara apa yang bapak tempuh
270 untuk mempersiapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selain
271 uang pensiunan?
272 Itu tadi to mas, saya punya keinginan untuk membuka warung sembako,
273 kalo mau buka konsultan, siapa yang mau datang mas, gak payu mas.
274 Kalau mau ikut kursus itu pasti gak bakal diterima karena sudah tua.
275 Kalau saya mau menggeluti pekerjaan yang sama saya kurang senang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

276 karena itu pekerjaan lama, kalau bisa itu bergelut dengan pekerjaan yang
277 lain. Ya nanti bagaimanalah, setelah pensiun nanti kita buka usaha kecil-
278 kecilan untuk mengisi waktu, kalau enggak mengabdi di masyarakat
279 sosial mas itu juga gak ada jeleknya.
280 Terus seberapa besar uang atau gaji bapak ini untuk tetap bekerja
281 pak?
282 Kalo mandang gaji, itu kita gak meremehkan, nanti kalau gak bekerja
283 rumah siapa yang ngasih duit mas. Kita bekerja karena beban tanggung
284 jawab moral dan moril. Masalah hak itu nanti melekat sendirinya.
285 Pekerjaan itulah yang harus kita tekuni, karena itu sumber kehidupan kita.
286 Nek ra obah ora mamah mas, itu filsafat jawa mas, nek ora obah yo ora
287 entuk hasil mas. Kalau kita mengambil MMP itu gak enak mas, mlebu ra
288 mlebu entuk bayar dan dapet bayar, apa enak mas, padahal pekerjaan
289 belum selesai. Kalau pensiun kan masa tugasnya sudah selesai. Jadi besok
290 kalau anda bekerja uangnya di sisihkan untuk masa tua mas. Kalau
291 dituruti nanti habis mas, anak cucu makan apa.
292 Kalau bapak sendiri sekarang menjelang pensiun ini, menurut bapak
293 performanya bapak ini seperti apa? Lebih giat atau lebih nglokro.
294 Kita sesuai porsinya aja, kalau kita giat tetapi bawahannya tidak giat sama
295 saja mas. Kan saya juga tergantung dari rekan-rekan mas. Tidak bisa saya
296 meningkatkan kinerja saya sendiri. Saling ketergantungan antar divisi
297 mas. Jadi kita tidak bisa meningkatkan kinerja secara senidir, karena satu
298 ikatan roda kerja. Kalau semangat, kita yang semangat tapi yang lain tidak
299 semangat sama saja mas. Saya tidak bisa bilang semangat atau tidak
300 karena kantor itu saling bergantungan mas, saya bukan membuat
301 pekerjaan sendiri. Lain dengan dinas statistik, harus membuat pekerjaan
302 harus giat mencari data otentik, kalau saya tidak bisa.
303 Berati, saya bertanya lagi, semenjak bapak menjabat sebagai
304 koordinator sampai sekarang, apakah cuma menunggu sirkulasi
305 kerja saja atau bagaimana?
306 Paling kalau sirkulasi kurang lancar nanti di tegur kasupsi mas, kalau saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

307 sendiri kan tidak enak soalnya teman sejawat mas. Yaa kadang-kadang
308 saya juga bertanya kepada mereka, “pie gaweanmu wis rampung opo
309 durung?” sambil bercanda mas. Karena di dalam sirkulasi saya tidak di
310 struktur sebenarnya. Saya hanya membantu meringankan tugas kasupsi.
311 Jadi tanggung jawabnya tidak 100%. Saya emang gak bisa mengoyak-
312 oyak rekan-rekan untuk cepat menyelesaikan tugasnya. Ya sebenarnya
313 distruktural organisasi mereka bawahan saya, karena sudah terbiasa saya
314 yo nggak enak nek negur gitu. Karena saya itu tidak dilantik mas, hanya
315 penunjukan mas. Kalau kasi dan kasupsi di lantik, kalo saya ditunjuk, jadi
316 beban tanggung jawab berbeda mas, saya dilantik sebagai pegawai.
317 Kalau lingkungan kantor, teman2 sebaya dan pimpinan pernah tidak
318 menilai pak W positif atau negatif?
319 Itu hal yang biasa mas. Ya kadang-kadang ya gini ya, saya tambah teliti
320 dengan pekerjaan saya, saya harus meneliti dengan cermat warkah-
321 warkah yang belum dijahit, ya saya tegas kapada petugas itu. Saya
322 kembalikan lagi terus saya suruh dia menjahit. Padahal saya mau naikan
323 berkasnya, kalau belum dijahit ya saya kembalikan. Kalau dulu saya
324 males, biar pimpinan aja yang langsung mbalekke ke orangnya. Kalau
325 sekarang ya enggak, saya lebih teliti dan tegas mas.
326 Kalau dari pimpinan sendiri pak, pernah memuji bapak?
327 Belum pernah, saya belum pernah mendengar hal-hal seperti itu
328 Mungkin dengan cara lain ya pak?
329 Iya mungkin, apresiasinya bentuke beda, dengan mengutus saya untuk
330 menangani permasalahan dengan baik, dalam berbicara di forum ya baik
331 untuk menghadiri rapat untuk mengatasi permasalahan krusial, sejauh itu
332 ada datanya. Data itu untuk bukti dan menjawab pertanyaan yang saya
333 bawa mas. Yang penting ada bukti otentik dan yuridisnya.
334 Saya sekarang bertanya hak dan kewajiban ini. Menurut bapak ini
335 apakah pekerjaan bapak ini dihargai masyarakat atau lingkungan
336 sekitar pak?
337 Kalau menghargai ya menghargai bagaimana, ada yang kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

338 menghargai dengan cara konsultasi dengan dia, ada manfaatnya. Contoh
339 saya mencoba menolong dan menghitungkan pajak bangunan, tapi jangan
340 percaya 100% terhadap saya, harus ada balancing nya mas. Kalau ada
341 masalah sengketa-sengketa itu kalau saya bisa mengatasi saya ya
342 mengatasi, kalau tidak ya ada ranahnya yang lain. Yang penting saya
343 sudah memberikan bantuan.
345 Kalau boleh, kalau bisa diceritakan hal apa sajakah yang sudah
346 bapak lakukan untuk memenuhi hak dan kewajiban?
347 Kalau kewajiban kinerja saya, harus kerja, kalau tidak masuk ya saya ijin.
348 Kalau hak ya kalau perlu kita ambil, kaya cuti. Saya jarang mengambil
349 cuti, setiap tahun kita punya hak untuk ambil cuti. Saya tidak perlu, rugi
350 kalau ambil cuti, ya itu tadi kehilangan teman bermain. Karena kita cuti
351 nggak ada fungsinya kita kehilangan teman bermain, karena sudah dekat
352 ya sok nggarapi sok bercanda-bercandaan, kan jadi hiburan mas.
353 Pernah dapet tugas yang susah nggak pak dari atasan?
354 Yaa susah tapi bisa diatasi mas, karena akhirnya diatasi aparat setempat.
355 Saya sudah sampai lokasi terus saya dilarang untuk melakukan tugas.
356 Karena ini beban tanggung jawab saya untuk melakukan tugas, saya minta
357 anda untuk menulis dan tanda tangan data lapangan, saya diberhentikan
358 karena masih ada masalah sengketa tanah. Saya juga memberikan saran
359 supaya segera ditangani masalahnya. Ternyata masalah selesai ditingkat
360 kecamatan, terus saya dipanggil lagi untuk melanjutkan pekerjaan itu lagi,
361 saya dikawal polisi juga, karena sengketa itu rawan dan bahaya mas,
362 makanya wong jowo itu “sak dumuk batuk senyari bumi relo dinyohi
363 pati”, gara-gara segenggam tanah bisa jadi peperangan dan perkara.
364 Nah kalau tadi menurut bapak itu adalah suatu hal yang susah,
365 bapak termotivasi mboten?
366 Ya kita harus supaya kita bisa memecahkan masalah itu harus ada data
367 otentik dan bermusyawarah dengan masyarakat. Kalau tidak ada data saya
368 juga tidak berani mas, sama saja buhuh diri itu mas. Sengketa apapun
369 kalau punya bukti otentik pasti akan menang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

370 Bagaimana cara bapak mencapai pekerjaan yang anda lakukan?


371 Saya nggak pernah mas, karena resikonya tinggi, yang biasa-biasa saja
372 mas, sesuai dengan jalurnya saja mas, jadi nggak muluk-muluk mas. Ingin
373 mencapai tujuan yang paling tinggi gak ada mas. Kan sudah mau pensiun
374 mas, ra mungkin mas. Tidak ada mas, sudah tidak layak lagi memiliki
375 keinginan yang tinggi. Buka menutup kemungkinan kalau masih tua tidak
376 boleh tinggi-tinggi, harus mengukur 3 serangkai tadi mas, harus ada
377 kemauan, kemampuan, dan finansial yang harus ada mas. Filter dari 3
378 serangkai itu adalah telinga mas, jadi telinga untuk menyaring yang baik
379 dan buruk mas, otak berpikir, tangan bertindak, dan mulut berbicara.
380 Kalau keluarga sendiri mendukung pekerjaan bapak nggak?
381 Ya jelas mendukung to mas, kadang-kadang ada tugas mau ngak mau
382 saya meninggalkan karena ada tugas, kalau nggak mendukung pasti saya
383 nggak boleh pergi mas. Contoh saya ditugaskan di diklat di bandung.
384 Kalau nggak mendukung, saya gak berangkat terus saya akan di pecat.
385 Berati kehidupannya anak sengsara, mengijinkan harus tetap mendukung
386 pekerjaan saya, yang penting disana aman dan sehat.
387 Kalau lingkungan masyarakat dan lingkungan kantor mendukung
388 pekerjaan bapak atau tidak?
389 Yaa mendukung mas, soale kadang-kadang ada masyarakat bertanya pada
390 saya, dia mendukung saya karena ilmu saya masih dibutuhkan dan
391 masyarakta juga membutuhkan saya.
392 Terus kalau cara mengungkapkan rasa syukur sampai saat ini
393 bagaimana pak caranya?
394 Bersyukur di kasih umur panjang bisa mencapai bisa lulus, kadang-
395 kadang ada yang bersyukur aku arep ngene-ngene, ada yg diungkapkan
396 dengan nadzar. Jadi ungkapan syukur seseorang itu berbeda-beda mas,
397 tidak bisa diungkapkan, paling untuk pribadi sendiri, kadang-kadang
398 bersyukur sesuai keyakinan iman masing-masing mas. Ingin
399 mengucapkan syukur dengan ditonjolkan ke media masa, gitu juga bisa.
400 Kemudian, eee apa yang ingin bapak dapatkan dari pekerjaan ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

401 Kalau kerja yang ingin didapatkan itu sangat susah ya, karena seseorang
402 itu belum tentu senang dengan apa yang saya ungkapkan. Jadi tidak bisa
403 diungkapkan, karena belum tentu orang lain senang. Karena ada unsur ora
404 ngandel mas.
405 Kalau nilai-nilai kerja, prinsip kerja yang bapak miliki itu apa pak?
406 Prinisip nya yang jelas adalah pekerjaan didepan mata harus dikerjakan
407 mas, maunya segera dikerjakan, tapi kadang-kadang juga ada kendala
408 mas, pasti ada kendala mas. Ingin bekerja 100% ya tidak sesuai dengan
409 realita. Kita bekerja tidak sendiri, jadi harus mendengarkan orang lain mas
410 kalau bekerja, ya 3 serangkai tadi mas. Kita harus ngomong dan harus
411 memberi contoh juga mas. Soale nek kita bekerja itu tidak selalu benar,
412 pasti ada salahnya juga.
413 Kalau masalah dikeluarga sendiri, sikap bapak saat bekerja dan
414 dirumah sama atau tidak?
415 Pasti ada perbedaan mas, tidak bisa disamakan mas, dirumah tangga dan
416 dikantor itu berbeda mas, nanti kalau masalah dirumah dibawa kekantor
417 nanti repot mas, bubar kantore mas.
418 Kalau prinsip pak, prinsip-prinsip itu tadi di lakukan juga di rumah
419 atau tidak?
420 Iya jelas, harus tetap memberi prinsip-prinsip itu mas pada anak, sopan
421 santun saya berikan ke anak juga mas.
422 Seberapa cintanya bapak dengan pekerjaan bapak?
423 Kalau dengan pekerjaan tu ya sewajarnya saja, saya mencintai pekerjaan
424 saya ya karena itu dunia saya mas. Sewajarnya saja.
425 Bisa bapak ceritakan arti kerja dari bapak?
426 Orang mengartikan kerja bisa diartikan seperti perintah atau keinginan.
427 Kalau perintah itu melaksanakan mas. Kalau keinginan itu membuat
428 pekerjaan sendiri mas, menyibukkan diri sendiri.
429 Ini pertanyaan terakir dan pertanyaan pokok dan inti sekali dari
430 penelitian saya. Pak W memaknai kerja ini seperti apa, padahal
431 bapak sebentar lagi menjelangi pensiun?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

432 Yaudah itu tadi aja, kan saya melaksanakan perintah, menjalani perintah
433 yang harus dilaksanakan, saya tidak membuat pekerjaan, makanya ada 2
434 prinsip itu tadi. Soale saya bukan seorang pengusaha. Tergantung perintah
435 atau keinginan dan saya termasuk ya perintah, karena saya melaksanakan
436 dan menjalankan perintah, kalau punya keinginan dan gagasan belum
437 tentu diterima oleh pimpinan mas, memang punya niat, tapi atasan belum
438 tentu bisa menerima. Makna kerjanya disitu mas. Lain kalau kita
439 berkeinginan untuk meciptakan pekerjaan, terserah kita yang bekerja mas.
440 Kalau perintah itu kita tidak seenaknya kita bekerja, soalnya da rambu-
441 rambu yang harus dipatuhi mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

LAMPIRAN 4

Tabel
Kategorisasi
Informan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Kode Sub-Kategori Kategori Tema


1. Menyadari diri mengalami Kondisi fisik yang sedang Kondisi fisik yang sakit.
sakit batuk. sakit.
2. Menurunnya daya ingat. Penurunan daya ingat.
Degeneratif.
3. Usia dan aktifitas keseharian Penyebab penuaan.
adalah penyebab penuaan.
4. Kondisi kognitif saat ini tidak Kondisi kognitif tidak Kondisi kognitif tidak
menghambat kinerja. menghambat kinerja. menghambat.
5. Cara menjaga kondisi fisik Menunjukkan usaha untuk Upaya dalam menjaga
dan psikis supaya tetap menjaga kesehatan. kesehatan.
optimal.
8. Ekonomi dan pendidikan Ekonomi dan pendidikan Kondisi menjelang pensiun.
anak menjadi pemicu anak menjadi penyebab
timbulnya kecemasan. munculnya kecemasan.
9. Pendidikan anak menjadi Biaya pendidikan anak
pemicu timbulnya pemicu timbulnya
Faktor yang mempengaruhi
kecemasan. kecemasan.
timbulnya kecemasan.
10. Pergaulan anak memicu Pergaulan anak.
timbulnya kecemasan.
11. Informan cemas akan masa Biaya pendidikan anak
depan pendidikan anak yang pemicu timbulnya
masih membutuhkan biaya. kecemasan.
12. Mulai muncul rasa cemas Muncul rasa cemas karena Faktor yang mempengaruhi
karena tidak memikirkan butuh biaya masa depan. timbulnya kecemasan.

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

biaya tambahan untuk masa


depannya.
13. Menyesal karena tidak Mengalami keputusasaan Keputusasaan.
mencari pekerjaan lain. dalam hal mencari tambahan
biaya.
17a. Menerima kondisi yang Menerima kondisi yang ada. Menerima kondisi diri.
dialami, karena adanya
peraturan pemerintah.
19. Mempersiapkan masa
pensiun dengan cara ingin
berwirausaha.
Kondisi menjelang pensiun.
20. Berkeinginan membuka
usaha unntuk mengisi waktu
senggang. Rencana mempersiapkan
Ingin membuka usaha.
21. Berkeinginan untuk pensiun.
membuka usaha sembako.
22. Mengisi waktu luang dengan
membuka usaha.
49. Memiliki keinginan untuk
membuka usaha.
51. Tidak ingin menekuni Meninggalkan aktivitas lama
Rencana mempersiapkan
pekerjaan lama ketika sudah saat sudah pensiun dan Kondisi menjelang pensiun.
pensiun.
pensiun. mencari aktivitas baru.

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24a. Mendapatkan pelatihan Adanya pelatihan persiapan


persiapan pensiun dari rekan pensiun dari rekan kerja.
kerjanya yang memiliki
usaha dan belum pensiun.
24b. Memiliki pandangan bahwa Pendapat agar pelatihan
lebih baik yang memberikan menjadi lebih baik.
pelatihan adalah pengusaha
yang sesungguhnya.
25. Memiliki tiga prinsip ketika Prinsip untuk membuka
akan membuka sebuah usaha. usaha
Prinsipnya yaitu kondisi fisik
Usaha mempersiapkan
dan psikis harus baik, dan
pensiun.
juga haruslah memiliki
modal yang cukup. Ketika
salah satu dari prinsip
tersebut tidak terpenuhi maka
akan menimbulkan
ketidakseimbangan.
33. Menghabiskan sisa masa Menghabiskan waktu sisa
kerjanya dengan melakukan kerja dengan melakukan
aktifitas rutin di kantor aktifitas rutin.
sebagai koordinator dan
korektor.

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50. Tidak berencana untuk Tidak memilih pekerjaan


membuka jasa praktek. pada bidang yang sama.
45. Alasan untuk tidak
mengambil MPP karena
ingin menjadi orang yang
bermanfaat untuk orang lain.
Usaha mempersiapkan
46. Alasan untuk tidak
Alasan tidak mengambil pensiun.
mengambil MPP ingin
MPP.
menjadi orang yang
bermanfaat untuk orang lain.
53. Tidak mengikuti MPP karena
tanggungjawab pekerjaan Kondisi menjelang pensiun.
yang belum terselesaikan.
14b. Salah satu cara coping Mengatasi kecemasan dengan
kecemasan. cara menjadi ketua RT
15. Salah satu cara untuk Mengatasi kecemasan dengan
Coping kecemasan.
menangani kecemasan. cara bergaul agar tidak
kesepian.

58. Mengalami peningkatan Performansi kerja menjelang


Peningkatan performansi
dalam bekerja saat menjelang pensiun meningkat.
kerja menjelang pensiun.
pensiun.

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59. Mengalami peningkatan Performansi kerja menjelang


performansi saat menjelang pensiun meningkat.
pensiun.
7. Kecemasan dialami oleh Pandangan bahwa setiap Pandangan diri.
semua orang. orang akan mengalami
kecemasan.
18. Memberikan pandangan Nilai dalam diri. Nilai diri.
bahwa ketika seseorang
mengalami post power
Nilai hidup.
syndrome maka akan sakit.
44a. Pandangan bahwa setiap Dalam bekerja pasti memiliki Ungkapan nilai kehidupan.
pekerjaan pasti memiliki kesulitannya sendiri.
kesulitan tersendiri.
76. Prinsip yang diterapkan pada Prinsip dalam kehidupan. Prinsip kehidupan.
keluarga dan anak.
14a. Aktif dalam kegiatan sosial Memiliki kegiatan di Kegiatan sosial.
kemasyarakatan sebagai lingkungan sosial sebagai Peran sosial.
ketua RT. ketua.
6. Mencemaskan kondisi Kecemasan. Afeksi negatif.
ekonomi.
16. Memiliki perasaan yang Emosi.
biasa saja saat akan Perasaan yang biasa saja. Afeksi biasa.
menghadapi pensiun.

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17b. Memiliki perasaan yang


biasa saat akan pensiun.
36a. Perasaan bahagia.
38b. Perasaan bahagia ketika
Bangga. Afeksi positif.
pekerjaan selesai.
47. Memiliki perasaan bangga.
27. Tidak memperoleh restu Mendapatkan kendala dalam
orang tua untuk bekerja di memenutukan pekerjaan dari
luar kota. lingkungan keluarga. Lingkungan yang tidak
Tidak ada dukungan sosial.
60. Tidak pernah mendapatkan Tidak ada dukungan mendukung.
apresiasi dari lingkungan penghargaan dari lingkungan
kerja. kerja.
28. Tugas kerja dikantor sebagai Tugas kerja sebagai Tugas kerja.
koordinator koordinator.
29. Menjabat menjadi Mendapatkan jabatan untuk Performansi kerja yang baik.
koordinator untuk memperbaiki kinerja
memperbaiki kinerja perusahaan.
perusahaan.
Pengalaman kerja.
30. Sudah lama bekerja di divisi Berpengalaman dalam Pengalaman dalam bekerja.
loket dan korektor. bekerja dibidangnya.
31. Menjadi utusan untuk Mengikuti pelatihan. Ikut serta dalam pelatihan.
mengikuti pelatihan.
34. Sekarang masih menjabat Masih menjabat dalam Jabatan kerja.
sebagai koordinator. bekerja.

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35. Menjadi perwakilan untuk Menjadi utusan untuk ikut Mengikuti pelatihan.
mengikuti pelatihan. pelatihan.
42. Mendapat ketidaknyamanan Pengalaman tidak nyaman Pengalaman saat bekerja.
dalam melakukan pekerjaan. saat bekerja.
43. Terdapat hambatan dalam Hambatan dalam bekerja. Pengalaman negatif saat
bekerja di lapangan. kerja.
67. Memecahkan masalah yang Strategi dalam memecahkan Strategi dalam memecahkan
sukar harus didukung oleh masalah. masalah.
data yang valid.
57b. Hambatan dalam Hambatan dalam Hambatan dalam bekerja.
menjalankan tugas adalah menjalankan tugas saat
tidak bisa meminta rekan bekerja.
kerja untuk segera
menyelesaikan tugas dengan
cepat.

36b. Bersyukur karena menjadi Bersyukur menjadi orang


orang kepercayaan pimpinan. kepercayaan. Sumber makna kerja dari
Sumber makna kerja.
72. Mengungkapkan rasa syukur Bersyukur dengan cara kehidupan spiritual.
dengan cara berdoa. berdoa.

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32. Sudah lama diutus untuk Membantu memberikan


membantu mengajar dan pengajaran dan
mengembangkan pengembangan.
kemampuan orang lain.
48. Memberi bantuan pada rekan Membantu rekan kerja.
kerja.
63. Membantu lingkungan dalam Membantu menyelesaikan
menyelesaikan masalah. masalah.
71b. Menolong orang lain yang Menolong orang lain.
membutuhkan bantuan.
37. Memandang pekerjaan Pentingnya sebuah pekerjaan.
Sumber makna kerja dari
adalah hal penting sebagai
dalam diri.
tanggunjawab.
38a. Memandang bahwa Konsep gotong royong dalam
pekerjaan adalah beban bekerja.
tanggung jawab bersama.
39. Pentingnya pekerjaan agar Pentingnya sebuah pekerjaan
bisa menghidupi keluarga. untuk keluarga.
40. Tanggungjawab pada Tanggungjawab dalam
pekerjaan selama seumur bekerja.
hidup.
26. Memilih untuk langsung Motivasi
bekerja daripada meneruskan

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ke jenjang yang lebih tinggi


karena masalah ekonomi.
41. Menceritakan pengalaman Nilai kerja.
bekerja di pedesaan dan
memandang bahwa bekerja
di pedesaan harus memiliki
prinsip-prinsip hidup. Sumber makna kerja dari
52b. Prinsip terpenting adalah Nilai kerja. dalam diri.
tanggungjawab dalam
bekerja dan harus bekerja
dengan tekun, karena bekerja
adalah sumber kehidupan.
66. Menyelesaikan pekerjaan Nilai kerja.
dengan baik sesuai dengan
aturan yang berlaku.
71b. Menolong orang lain yang Menolong orang lain.
membutuhkan bantuan.
Sumber makna kerja dari
73. Tepat waktu dalam Nilai kerja. Sumber makna kerja.
dalam diri.
menyelesaikan pekerjaan.
74. Memberi contoh baik kepada Nilai kerja.
lingkungan.
77. Mencintai pekerjaan dengan Pandangan terhadap
sewajarnya. pekerjaan.

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78. Arti kerja sebagai perintah Pandangan terhadap


dan sebagai keinginan pekerjaan.
pribadi.
79. Memaknai kerja sebagai Pandangan terhadap
perintah dengan menaati pekerjaan.
aturan yang berlaku.
75. Memiliki profesionalitas Nilai kerja.
dalam bekerja dan peka
terhadap situasi dan kondisi.
64. Menaati peraturan yang Taat pada peraturan yang Sumber makna kerja dari
berlaku. berlaku. dalam diri.
70. Lingkungan dekat menjadi Motivasi.
sumber motivasi untuk tetap
bekejra.
44b. Meminta bantuan kepada Meminta bantuan dukungan
Sumber makna kerja.
lingkungan untuk kerja.
mendukung pekerjaan.
69. Keluarga mendukung Keluarga.
pekerjaan. Sumber makna kerja dari
71a. Masyarakat yang mendukung Lingkungan masyarakat yang orang lain.
pekerjaan. mendukung.
61. Mendapatkan reward berupa Atasan yang mendukung.
menjadi orang kepercayaan
atasan.

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54. Bekerja sesuai porsi dan Lingkungan kerja yang


kinerja dipengaruhi oleh berpengaruh.
rekan kerja.
Sumber makna kerja
55. Rekan kerja memberikan Lingkungan kerja yang
dampak pada semangat kerja. berpengaruh pada semangat
kerja.
52a. Upah salah satu menjadi Prinsip dalam bekerja. Orientasi instrumental.
faktor penting dalam bekerja
53. Tidak mengikuti MPP karena Keputusan untuk tetap Sentralisasi kerja.
tanggungjawab pekerjaan bekerja.
yang belum terselesaikan.

65. Jarang mengambil cuti Memiliki hubungan yang Relasi interpersonal.


karena memiliki kedekatan dekat dengan lingkungan
Aspek makna kerja.
dengan rekan kerjanya. kerja.

68. Tidak ingin mengambil Aktualisasi diri. Orientasi intrinsik.


resiko besar dan tidak
memiliki pencapaian kerja
yang tinggi, karena sudah
akan memasuki masa
pensiun.

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56. Memberikan teguran kepada Memberikan teguran dengan Tugas saat bekerja.
rekan kerja dengan cara yang cara yang tepat.
baik dan sambil bercanda.
Deskripsi kerja.
57a. Memiliki tanggung jawab Tanggung jawab yang tidak Pengalaman kerja.
yang tidak penuh karena penuh dalam bekerja.
tidak dilantik secara resmi.
78. Arti kerja sebagai perintah
dan sebagai keinginan
pribadi. Pandangan terhadap
Makna kerja. Pemaknaan kerja.
79. Memaknai kerja sebagai pekerjaan.
perintah dengan menaati
aturan yang berlaku.

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

LAMPIRAN 5

VERBATIM
ATASAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

No. Verbatim
1 Bisa dimulai ya pak. Selamat pagi pak A. Sudah berapa lama pak A
2 kenal pak W?
3 Saya kenal dia sebagai bagian dari tim itu sejak bulan april 2016, saya
4 pindahan dari sleman.
5 Seberapa dekat Pak A dengan pak W?
6 Sangat dekat sangat dekat, karena dia merupakan koordinator berkas
7 permohonan yang akan diselesaikan yang akan langsung diserahkan ke
8 saya, jadi dia itu adalah kendali mutu.
9 Bisa diceritakan apa yang bapak ketahui tentang pak W?
10 Pak W orangnya tanggung jawab, disiplin, maksudnya pulangnya pun
11 setelah wajib kantor jam 4 dan kadang-kadang jam 5 baru pulang.
12 Bekerjanya bagus, kemudian dedikasinya terhadap kantor bagus,
13 loyalitasnya tinggi, dan tekun.
14 Terus apakah pak W ditunjuk sebagai petugas ukur pak?
15 Ya betul.
16 Apakah itu melewati proses pelantikan atau penunjukkan saja?
17 Eee, berdasarkan analisa kebutuhan pekerjaan, jadi pak W memiliki
18 kompetensi dibidang itu, dan dia memiliki teknik-teknik mengenai
19 pengukuran yang cermat dan dia bisa komputer dan buka data. Jika ada
20 masalah dia bisa membantu menganalisis dan memberikan alternatif
21 solusi.
22 Sejauh mana bapak mengetahui kondisi fisiknya pak W? Kan
23 sebentar lagi akan pensiun.
24 Kalau yang saya lihat dikeseharian, saya melihat dia sehat-sehat saja
25 belum pernah saya melihat dia sakit, bahkan sakit pilek pun saya belum
26 pernah melihat. Dengan godaan cuaca yang sekarang perubahan panas
27 dingin dan beliau cukup sehat, belum pernah saya melihat dia sakit,
28 rokoknya pun juga kuat, jadi belum ada penurunan kesehatan kalau saya
29 lihat.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

31 Terus kalau kondisi emosinya? Mungkin bisa dilihat dari ketika


32 menyelesaikan tugas.
33 Eee, yang jelas kalau saya lihat selama ini dia tidak pernah emosinya naik,
34 dia sabar kalau ada adik-adik mahasiswa yang sedang belajar. Kadang-
35 kadang kita dapat tugas dari pimpinan untuk memberikan kesempatan
36 pada adik-adik mahasiswa untuk PKL. Pak W kalau menjelaskan sangat
37 detail, tekun, dan berusaha untuk membuat orang menjadi mengerti
38 terhadap materi yang ingin disampaikan, saya kira mungkin itu.
39 Kalau kesehariannya dikantor seperti apa pak W?
40 Sama dengan pegawai yang lain, datang sebelum apel dia ngobrol dulu,
41 sosialisasi, minum-minum teh dulu, duduk-duduk dikantin, dan dia
42 bergaulnya tidak cuma di satu seksi saja dan juga dengan teman-teman dari
43 seksi yang lain akrab, dan dia juga punya jiwa sosial yang cukup tinggi
44 dan selalu membantu.
45 Ada perbandingannya gak pak, kira-kira bapak tahu tidak sebelum
46 akan mendekati pensiun kinerjanya seperti apa?
47 Kalau beberapa bulan terakhir ini adalah semakin giat. Indikatornya
48 sederhana ternyata produk penyelesaian kita dibanding dengan
49 permohonan yang masuk, itu jauh lebih tinggi produk penyelesaian dan
50 trendnya naik terus. Contoh terakhir di 2 bulan terakhir ini ya, dibulan
51 September kita jauh melampaui dari permohonan yang masuk. Dibulan
52 Oktober juga kemarin sama naik terus trendnya. Padahal pak W satu-
53 satunya koordinator dan tidak ada koordinator lain, jadi kita bisa melihat
54 bahwa memang kinerja dia justru malah semakin meningkat.
55 Sejauh ini bapak kenal pak W itu sosok yang disiplin atau suka
56 mangkir kerja?
57 Pak W belum pernah bolos, disiplinnya tinggi, malahan dedikasinya
58 bagus, loyalitas terhadap pekerjaan menurut saya termasuk baik.
59 Tadi dikatakan di awal, pak W itu suka menolong pak, ketika ada
60 teman-teman yang ini dia suka menolong teman-temannya. Itu seperti
61 apa pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

62 Tadi sudah sedikit saya sampaikan bahwa pak W orangnya selalu siap
63 ketika diminta tolong, contohnya tadi untuk menjelaskan kepada adik-adik
64 mahasiswa supaya mereka mengerti. Kemudian ketika ada teman yang
65 punya masalah dia libatkan kita untuk bagaimana menyelesaikan masalah
66 itu, juga jika pemohon yang datang punya masalah atau ingin penjelasan
67 mengenai sesuatu, dia menjelaskan secara detail atau melebihi yang
68 diinginkan malahan. Jadi kalau menurut saya dia memberikan diatas
69 harapan dari yang dibantu.
70 Bapak sejauh ini tau tidak persiapan pensiun yang sudah pak W
71 lakukan? Kan sebentar lagi akan pensiun, pernah memperhatikan
72 pak?
73 Pernah sih sambil lalu, tapi saya kira tidak terlalu serius, kalau menjelang
74 pensiun, persiapan pensiunnya kemarin ingin membantu menyelesaikan
75 masalah tanah diwilayahnya, kemungkinan juga dia akan membantu
76 penyelesaian kita punya program kerja strategis, penyelesaian masalah
77 sebanyak 5100 dia juga ikut didalamnya. Jadi justru malah kinerja dia
78 menjelang pensiun banyak fariasi banyak yang di inginkan, jadi saya kira
79 menjelang pensiun dan pada saat dia pensiun dia tetap akan sudah punya
80 alternatif yang dibutuhkan.
81 Kalau usaha-usaha gitu pernah cerita nggak pak?
82 Belum, kalau usaha diluar pekerjaan ini kayaknya saya belum pernah
83 mendengar, cuman kegiatan-kegiatan yang kebetulan kalau pensiun
84 kegiatan seperti Pak B ini. Itu selalu mempunyai kegiatan yang
85 berhubungan untuk membantu masyarakat dalam penyelesaian sertifikasi,
86 karena itu kompetensinya. Dan juga mungkin karena dia tinggal di kota,
87 dia mungkin bergeraknya dibidang seperti itu. Agak berbeda kalau teman
88 kita yang dia tinggalnya didaerah pertanian atau perikanan, kolam ikan dan
89 sebagainya. Tapi yang saya tahu, teman-teman yang dari BPN pensiunnya
90 mereka sudah punya bayangan melakukan apa sudah. Maka diakhir
91 menjelang pensiun, kinerjanya malah naik. Jadi tadi sudah saya
92 sampaikan, pak W satu-satunya koordinator yang ada, saya tidak punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

93 koordinator lain, tapi produk penyelesaian kita itu lebih tinggi dari pada
94 permohonan yang masuk.
95 Terus kalau masalah ini, hak dan kewajiban itu, apakah pernah
96 bapak memperhatikan pak W ada untuk mencari tambahan dan
97 sebagainya?
98 Kita semua itu sudah diatur oleh semua aturan, kemudian kalau ada
99 pekerjaan tambahan, itu tambahan yang berasal dari kegiatan dikantor dan
100 dia terlibat sih. Misalnya updateing peta, ada nilai-nilai tambahan ya yang
101 juga ada hak-hak yang di terima, dengan dia sudah melakukan kewajiban-
102 kewajiban dan kita memberikan kesempatan kepada teman-teman yang
103 mau melaksanakan kegiatan-kegiatan dari anggaran yang ada. Jadi bukan
104 kegiatan pokoknya dia sebagai pengendali mutu, tapi dia juga punya
105 kegiatan proses updateing peta dan itu ada kontribusi finansialnya yang
106 resmi. Kalau diluar itu kebetulan pada saat ini ditanyakan kita suda masuk
107 ke dalam pengertian zona integritas, wilayah bebas korupsi, wilayah
108 birokrasi bersih melayani, jadi saya kira tidak ada.
109 Kalau prinsip-prinsip kerja itu, sejauh mana bapak mengenal pak W,
110 kemudian apa saja sih prinsip-prinsip kerja yang pak W miliki?
111 Kalau prinsip kerja yang saya liat dari dia itu dia menyelesaikan tugas itu
112 harus sampai tuntas, sebagai manusia memang kadang-kadang ada
113 kurangnya, tapi saya kira itu tidak terlalu signifikan kalau saya kasih
114 kekurangan-kekurangan dia, karena itu yang sepele-sepele saja. Wajar lah
115 kalau manusia tidak teliti dalam hal tertentu ya, tidak selalu.
116 Terus ee, apakah di menjelang pensiun ini pak W itu tambah tegas
117 dengan teman-temannya, ketika pekerjaan teman-temannya harus
118 disetorkan pada di luar deadline seperti itu, apakah pak W orangnya
119 tambah tegas atau seperti apa pak?
120 Pak W orangnya penuh toleransi, jadi ya itu dia, toleransinya sangat besar
121 jadi kadang-kadang malah tidak terlihat tegasnya sih.
122 Bapak tahu alasanya pak W tidak mengambil MPP?
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

124 Saya kira semua pegawai PNS selama dia masih merasa dia punya tugas
125 dikantor jarang sekali yang mengambil masa persiapan pensiun.
126 Sepanjang yang saya tahu malah saya belum pernah dengar ada teman
127 yang mengambil MPP. Artinya setahun sebelumnya dia sudah bebas
128 walaupun haknya masih tetap, tapi kewajibannya dia sudah diberikan
129 kesempatan untuk mempersiapkan diri menjelang pensiun. Teman-teman
130 di BPN kelihatanya karena mungkin penuh dengan kegiatan mereka malah
131 lebih fokus kepada pekerjaan dikantor, bahkan kayaknya lebih giat lagi.
132 Jadi seperti itulah, entah ini fenomena atau bukan atau eee anomali atau
133 bukan, tapi memang kalau di BPN seperti itu. Saya juga kurang tau kalau
134 di instansi lain. Karena banyaknya kegiatan kadang-kadang kalau juga
135 masih butuh “pak W pensiunnya nanti dulu ya” misalnya, ya itu seperti itu
136 lah. Dan dia merasa ada yang harus dia kerjakan dan itu baik dan dia
137 langsung semangat juga.
138 Masih ada pekerjaan terus memilih untuk tetap bekerja gitu ya?
139 Dan mungkin dari pihak kantor pun juga selama masih ada yang bisa
140 mengerjakan mungkin dipakai terus, bahkan jangankan mau pensiun untuk
141 MPP, sudah pensiunpun kadang-kadang juga masih diberikan pekerjaan,
142 jadi seperti itu lah, maka tadi saya bilang teman-teman di BPN itu jarang
143 yang beralih profesi, karena mereka basicnya untuk pekerjaan.
144 Karen trackrecordnya bagus dikasi pekerjaan?
145 Yaaa tanggungjawabnya ada. Contohnya ada bapak M itu sudah pensiun,
146 tetapi dia masih membantu. Pak Y yang di arsip itu, dia juga masih
147 membantu, karena dia dibutuhkan oleh kantor.
148 Oke terimakasih pak sudah bersedia diwawancarai dan memberikan
149 konfirmasi tentang pak W, terimakasih matur nuwun.
150 Yakk oke mas.
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

No Satuan Makna Transformasi 1 Transformasi 2


1 Bisa dimulai ya pak. Pak A kenal dengan Pak A mengenal
Selamat pagi pak A. Sudah Pak W sejak bulan informan sejak
berapa lama pak A kenal april tahun 2016. bulan april tahun
pak W? 2016.
Saya kenal dia sebagai bagian
dari tim itu sejak bulan april
2016, saya pindahan dari
sleman.
2 Seberapa dekat Pak A Pak A sangat dekat Pak A mengatakan
dengan pak W? dengan Pak W bahwa sangat dekat
Sangat dekat sangat dekat, karena merupakan dengan informan,
karena dia merupakan koordinator saya karena informan
koordinator berkas dan sebagai kendali adalah koordinator
permohonan yang akan mutu berkas. dan sebagai
diselesaikan yang akan pengendali mutu
langsung diserahkan ke saya, berkas.
jadi dia itu adalah kendali
mutu.
3 Bisa diceritakan apa yang Pak W adalah orang Menurut Pak A,
bapak ketahui tentang pak yang informan adalah
W? tanggungjawab, orang yang
Pak W orangnya disiplin dan tepat tanggungjawab dan
tanggungjawab, disiplin, waktu ketika akan tepat waktu ketika
maksudnya pulangnya pun bekerja. akan bekerja.
setelah wajib kantor jam 4
dan kadang-kadang jam 5
baru pulang.
4 Bekerjanya bagus, kemudian Pak W memiliki Pak A mengatakan
dedikasinya terhadap kantor dedikasi dan bahwa informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

bagus, loyalitasnya tinggi, loyalitas yang memiliki dedikasi


dan tekun. tergolong bagus dan loyalitas yang
dikantor dan Pak W tergolong bagus
orang yang tekun. dikantor dan
informan termasuk
orang yang tekun.
5 Apakah itu melewati proses Pak A menunjuk Pak A menunjuk
pelantikan atau Pak W sebagai informan menjadi
penunjukkan saja? koordinator karena koordinator, karena
Eee, berdasarkan analisa Pak W memiliki informan
kebutuhan pekerjaan, jadi pak kompetensi yang mempunyai
W memiliki kompetensi bagus dalam bidang kompetensi yang
dibidang itu, dan dia memiliki pengukuran, bagus dalam bidang
teknik-teknik mengenai cermat, dan bisa pengukuran,
pengukuran yang cermat dan menggunakan cermat, dan
dia bisa komputer dan buka komputer. informan juga bisa
data. menggunakan
computer.
6 Jika ada masalah dia bisa Jika ada masalah Pak A mengatakan
membantu menganalisis dan dikantor Pak W bahwa jika ada
memberikan alternatif solusi. mencoba membantu masalah dikantor
dan memberikan informan mencoba
alternatif solusi. untuk memabntu
dan memberikan
solusi.
7 Sejauh mana bapak Pak A melihat Pak A mengatakan
mengetahui kondisi kondisi fisik pak W bahwa kondisi fisik
fisiknya pak W? Kan yang sehat-sehat informan sehat-
sebentar lagi akan pensiun. saja dan belum sehat saja sejauh
pernah sakit, sakit ini, belum pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

Kalau yang saya lihat pilek pun belum flu, dan padahal
dikeseharian, Saya melihat pernah, dan informan juga
dia sehat-sehat saja belum rokoknya kuat. perokok.
pernah saya melihat dia sakit,
bahkan sakit pilek pun saya
belum pernah melihat.
Dengan godaan cuaca yang
sekarang perubahan panas
dingin dan beliau cukup
sehat, belum pernah saya
melihat dia sakit, rokoknya
pun juga kuat, jadi belum ada
penurunan kesehatan kalau
saya lihat.
8 Terus kalau kondisi Pak A melihat Pak Pak A mengatakan
emosinya? Mungkin bisa W tidak pernah bahwa informan
dilihat dari ketika emosi ketika tidak pernah emosi
menyelesaikan tugas. menangani ketika menangani
Eee, yang jelas kalau saya mahasiswa yang mahasiswa PKL.
lihat selama ini dia tidak sedang PKL. Pak W Informan
pernah emosinya naik, dia menjelaskan kepada memberikan
sabar kalau ada adik-adik mahasiswa PKL penjelasan kepada
mahasiswa yang sedang sangat detail, tekun, mahasiswa PKL
belajar. Kadang-kadang kita dan berusaha secara detail dan
dapat tugas dari pimpinan membuat mereka tekun, agar mereka
untuk memberikan menjadi mengerti mengerti dengan
kesempatan pada adik-adik terhadap materi materi yang
mahasiswa untuk PKL. Pak yang disampaikan. disampaikan.
W kalau menjelaskan sangat
detail, tekun, dan berusaha
untuk membuat orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

menjadi mengerti terhadap


materi yang ingin
disampaikan, saya kira
mungkin itu.
9 Kalau kesehariannya Pak A Pak A mengatakan
dikantor seperti apa pak mengungkapkan bahwa keseharian
W? bahwa keseharian informan sama
Sama dengan pegawai yang Pak W sama seperti pegawai
lain, datang sebelum apel dia dengan pegawai yang lainnya.
ngobrol dulu, sosialisasi, yang lainnya. Sebelum apel pagi
minum-minum teh dulu, Sebelum apel pagi pasti berbincang-
duduk-duduk dikantin. biasanya Pak W bincang dengan
ngobrol, teman kerja, dan
bersosialisasi, minum teh.
minum teh, dan
duduk-duduk di
kantin.
10 dan dia bergaulnya tidak Pak W tidak hanya Menurut Pak A,
cuma di satu seksi saja dan bergaul denga satu informan tidak
juga dengan teman-teman seksi saja, tetapi hanya bergaul di
dari seksi yang lain akrab, bergaul dengan satu seksi
seksi lainnya. melainkan banyak
seksi.
11 dan dia juga punya jiwa sosial Pak W mempunyai Menurut Pak A,
yang cukup tinggi dan selalu jiwa sosial tinggi informan juga
membantu. dan suka membantu memiliki jiwa
orang lain. sosial yang tinggi
dan suka
membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

12 Ada perbandingannya gak Pak A mengatakan Pak A mengatakan


pak, kirakira bapak tahu bahwa Pak W bahwa informan
tidak sebelum akan beberapa bulan ini beberapa bulai ini
mendekati pensiun semakin giat. Bisa semakin giat, hal
kinerjanya seperti apa? dilihat dari produk ini terlihat dari
Kalau beberapa bulan penyelesaian lebih banyaknya
terakhir ini adalah semakin dengan penyelesaian
giat. Indikatornya sederhana permohonan surat produk daripada
ternyata produk penyelesaian yang masuk lebih permohonan surat
kita dibanding dengan tingg produk yang masuk.
permohonan yang masuk, itu penyelesaian. Padahal informan
jauh lebih tinggi produk Padahal Pak W satu-satunya
penyelesaian dan trendnya adalah satu-satunya koordinator di
naik terus. Contoh terakhir di koordinator yang seksinya. Kinerja
2 bulan terakhir ini ya, dipunya diseksinya. informan justru
dibulan September kita jauh Jadi bisa dilihat semakin meningkat.
melampaui dari permohonan bahwa kinerja Pak
yang masuk. Dibulan W justru malah
Oktober juga kemarin sama semakin meningkat.
naik terus trendnya. Padahal
pak W satu-satunya
koordinator dan tidak ada
koordinator lain, jadi kita bisa
melihat bahwa memang
kinerja dia justru malah
semakin meningkat.
13 Sejauh ini bapak kenal pak Pak A mengatakan Pak A mengatakan
W itu sosok yang disiplin bahwa Pak W bahwa sejauh ini
atau suka mangkir kerja? belum pernah bolos informan belum
Pak W belum pernah bolos, kerja, Pak W pernah membolos.
disiplinnya tinggi, malahan memiliki disiplin Informan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

dedikasinya bagus, loyalitas yang tinggi, kedisiplinan yang


terhadap pekerjaan menurut dedikasi dan tinggi, dedikasi,
saya termasuk baik. loyalitas yang baik. dan loyalitas yang
baik.
14 Tadi dikatakan di awal, pak Pak A mengatakan Pak A mengatakan
W itu suka menolong pak, bahwa Pak W itu bahwa informan
ketika ada teman-teman adalah orang yang orang yang selalu
yang ini dia suka menolong selalu siap ketika siap ketika dimintai
teman-temannya. Itu diminta tolong, tolong. Contohnya
seperti apa pak? contohnya tadi ketika ada
Tadi sudah sedikit saya ketika ada mahasiswa PKL.
sampaikan bahwa pak W mahasiswa PKL Informan harus
orangnya selalu siap ketika dan Pak W harus menjelaskan secara
diminta tolong, contohnya menjelaskan supaya deatil supaya para
tadi untuk menjelaskan mengerti. Kemudia mahasiswa
kepada adik-adik mahasiswa ketika ada teman mengerti. Dan
supaya mereka mengerti. yang memiliki ketika ada teman
Kemudian ketika ada teman masalah atau klien atau klien memilik
yang punya masalah dia yang kurang masalah, informan
libatkan kita untuk paham, Pak W pasti mencoba untuk
bagaimana menyelesaikan menjelaskan secara membantu
masalah itu, juga jika detail dan bahkan menjelaskan secara
pemohon yang datang punya melebihi yang detail dan bahkan
masalah atau ingin penjelasan diinginkan. melebihi apa yang
mengenai sesuatu, dia diinginkan.
menjelaskan secara detail
atau melebihi yang
diinginkan malahan. Jadi
kalau menurut saya dia
memberikan diatas harapan
dari yang dibantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

15 Bapak sejauh ini tau tidak Pak A menyatakan Pak A mengatakan


persiapan pensiun yang kalau persiapan bahwa informan
sudah pak W lakukan? Kan pensiun yang sudah mempersiapkan
sebentar lagi akan pensiun, disiapkan Pak W pensiun dengan
pernah memperhatikan adalah dengan membantu
pak? membantu menyelesaikan
Pernah sih sambil lalu, tapi menyelesaikan masalah tanah yang
saya kira tidak terlalu serius, masalah tanah di ada di wilayahnya
kalau menjelang pensiun, wilayah Pak W dan dan informan
persiapan pensiunnya juga Pak W kemungkinan akan
kemarin ingin membantu kemungkinan akan membantu
menyelesaikan masalah tanah membantu menyelesaikan
diwilayahnya, kemungkinan menyelesaikan masalah program
juga dia akan membantu program kerja kerja strategis. Jadi
penyelesaian kita punya strategis sebanyak menjelang pensiun
program kerja strategis, 5100 data. Jadi informan memiliki
penyelesaian masalah malah ketika variasi pekerjaan.
sebanyak 5100 dia juga ikut menjelang pensiun
didalamnya. Jadi justru malah Pak W memiliki
kinerja dia menjelang pensiun variasi pekerjaan
banyak variasi banyak yang yang banyak.
di inginkan, jadi saya kira
menjelang pensiun dan pada
saat dia pensiun dia tetap
akan sudah punya alternatif
yang dibutuhkan.
16 Kalau usaha-usaha gitu Pak A mengatakan Pak A mengatakan
pernah cerita nggak pak? bahwa belum belum pernah
Belum, kalau usaha diluar pernah dengar mendengar kalau
pekerjaan ini kayaknya saya mengenai usaha- informan akan
belum pernah mendengar, usaha yang akan membuka usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

cuman kegiatan-kegiatan dirintis Pak W ketika sudah akan


yang kebetulan kalau pensiun menjelang pensiun, pensiun. Tetapi
kegiatan seperti Pak B ini. Itu untuk kegiatannya menurut Pak A,
selalu mempunyai kegiatan saat pensiun. Tetapi informan memiliki
yang berhubungan untuk menurut Pak A, Pak kegiatan yang
membantu masyarakat dalam W mempunyai berhubungan
penyelesaian sertifikasi, kegiatan yang dengan membantu
karena itu kompetensinya. berhubungan masyarakat dalam
Dan juga mungkin karena dia membantu hal sertifikasi tanah.
tinggal di kota, dia mungkin masyarakat dalam
bergeraknya dibidang seperti hal sertifikasi tanah.
itu. Agak berbeda kalau Tetapi kebanyakan
teman kita yang dia pensiunan BPN
tinggalnya didaerah pertanian pasti sudah punya
atau perikanan, kolam ikan bayangan ketika
dan sebagainya. Tapi yang pensiun akan
saya tahu, teman-teman yang melakukan apa.
dari BPN pensiunnya mereka
sudah punya bayangan
melakukan apa sudah. Maka
diakhir menjelang pensiun,
kinerjanya malah naik. Jadi
tadi sudah saya sampaikan,
pak W satu-satunya
koordinator yang ada, saya
tidak punya koordinator lain,
tapi produk penyelesaian kita
itu lebih tinggi dari pada
permohonan yang masuk.
17 Terus kalau masalah ini, Pak A mengatakan Pak A mengatakan
hak dan kewajiban itu, bahwa Pak W bahwa informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

apakah pernah bapak mendapat tambahan mendapat tambahan


memperhatikan pak W ada pekerjaan dan pekerjaan dan
untuk mencari tambahan otomatis mendapat otomatis mendapat
dan sebagainya? gaji tambahan yang gaji tambahan dari
Kita semua itu sudah diatur berasal dari kegiatan updateing
oleh semua aturan, kemudian kegiatan kantor peta. Kalau diluar
kalau ada pekerjaan seperti updateing kantor Pak A
tambahan, itu tambahan yang peta. Kalau diluar menegaskan bahwa
berasal dari kegiatan dikantor itu Pak A BPN sudah masuk
dan dia terlibat sih. Misalnya menegaskan bahwa wilayah bebas
updateing peta, ada nilai-nilai instansi ini bebas korupsi dan
tambahan ya yang juga ada korupsi dan sudah wilayah birokrasi
hak-hak yang di terima, masuk zona bersih melayani.
dengan dia sudah melakukan integritas, dan
kewajiban-kewajiban dan wilayah birokrasi
kita memberikan kesempatan bersih melayani.
kepada teman-teman yang
mau melaksanakan kegiatan-
kegiatan dari anggaran yang
ada. Jadi bukan kegiatan
pokoknya dia sebagai
pengendali mutu, tapi dia
juga punya kegiatan proses
updateing peta dan itu ada
kontribusi finansialnya yang
resmi. Kalau diluar itu
kebetulan pada saat ini
ditanyakan kita suda masuk
ke dalam pengertian zona
integritas, wilayah bebas
korupsi, wilayah birokrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

bersih melayani, jadi saya


kira tidak ada.
18 Kalau prinsip-prinsip kerja Pak A melihat Pak A mengatakan
itu, sejauh mana bapak prinsip kerja Pak W bahwa prnisip kerja
mengenal pak W, kemudian adalah informan adalah
apa saja sih prinsip-prinsip menyelesaikan menyelesaikan
kerja yang pak W miliki? tugas dengan tugas harus secara
Kalau prinsip kerja yang saya tuntas. tuntas.
liat dari dia itu dia
menyelesaikan tugas itu harus
sampai tuntas,
19 sebagai manusia memang Menurut Pak A Menurut Pak A
kadang-kadang ada setiap manusia kekurangan yang
kurangnya, tapi saya kira itu memiliki dimiliki informan
tidak terlalu signifikan kalau kekurangan, tetapi tidak berpengaruh
saya kasih kekurangan- kekurangan Pak W signifikan terhadap
kekurangan dia, karena itu tidak berpengaruh pekerjaan.
yang sepele-sepele saja. siginifikan terhadap Terkadan informan
Wajar lah kalau manusia pekerjaan, dan Pak juga kurang teliti
tidak teliti dalam hal tertentu W kadang kurang dalam hal tertentu.
ya, tidak selalu. teliti dalam hal
tertentu.
20 Terus ee, apakah di Menurut Pak A, pak Menurut Pak A,
menjelang pensiun ini pak W orang yang informan orang
W itu tambah tegas dengan penuh toleransi dan yang memiliki
teman-temannya, ketika malah kadang- toleransi yang
pekerjaan teman-temannya kadang tidak tinggi dan malah
harus disetorkan pada di terlihat tegas. terkadang tidak
luar deadline seperti itu, terlihat tegas.
apakah pak W orangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

tambah tegas atau seperti


apa pak?
Pak W orangnya penuh
toleransi, jadi ya itu dia,
toleransinya sangat besar jadi
kadang-kadang malah tidak
terlihat tegasnya sih.
21 Bapak tahu alasanya pak W Pak A menjelaskan Pak A menjelaskan
tidak mengambil MPP? alasan mengapa Pak alasan informan
Saya kira semua pegawai W tidak mengambil tidak mengambil
PNS selama dia masih merasa MPP karena di MPP dikarenakan
dia punya tugas dikantor BPN sendiri banyak di BPN sendiri
jarang sekali yang mengambil kegiatan dan lebih banyak kegiatain
masa persiapan pensiun. memilih fokus pada dan informan lebih
Sepanjang yang saya tahu pekerjaan dikantor, memilih fokus pada
malah saya belum pernah dan kayaknya pekerjaan dikantor
dengar ada teman yang tambah giat. dan sepertinya
mengambil MPP. Artinya informan tambah
setahun sebelumnya dia giat.
sudah bebas walaupun
haknya masih tetap, tapi
kewajibannya dia sudah
diberikan kesempatan untuk
mempersiapkan diri
menjelang pensiun. Teman-
teman di BPN kelihatanya
karena mungkin penuh
dengan kegiatan mereka
malah lebih fokus kepada
pekerjaan dikantor, bahkan
kayaknya lebih giat lagi. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

seperti itulah, entah ini


fenomena atau bukan atau eee
anomali atau bukan, tapi
memang kalau di BPN seperti
itu. Saya juga kurang tau
kalau di instansi lain. Karena
banyaknya kegiatan kadang-
kadang kalau juga masih
butuh “pak W pensiunnya
nanti dulu ya” misalnya, ya
itu seperti itu lah. Dan dia
merasa ada yang harus dia
kerjakan dan itu baik dan dia
langsung semangat juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

LAMPIRAN 6

ANALISIS
ATASAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Transformasi 2 Kode Sub-Kategori Kategori Tema

1. Pak A mengenal informan Mengenal informan - - -

sejak bulan april tahun 2016. sejak bulan april

2016.

7. Pak A mengatakan bahwa Informan memiliki Kondisi fisik yang Diri sehat. Kondisi menjelang

kondisi fisik informan sehat- kondisi yang sehat. baik. pensiun.

sehat saja sejauh ini, belum

pernah flu, dan padahal

informan juga perokok.

8. Pak A mengatakan bahwa Informan memiliki Kondisi emosi yang Emosi yang sehat. Kondisi menjelang

informan tidak pernah emosi kondisi emosi yang baik. pensiun.

ketika menangani baik saat menangani

mahasiswa PKL. Informan mahasiswa.

memberikan penjelasan

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada mahasiswa PKL

secara detail dan tekun, agar

mereka mengerti dengan

materi yang disampaikan.

15. Pak A mengatakan bahwa Informan Membantu Usaha mempersiapkan Kondisi menjelang

informan mempersiapkan mempersiapkan lingkungan pensiun. pensiun.

pensiun dengan membantu pensiun dengan masyarakat dan

menyelesaikan masalah membantu lingkungan kerja.

tanah yang ada di menyelesaikan

wilayahnya dan informan permasalahan

kemungkinan akan diwilayahnya dan

membantu menyelesaikan membantu

masalah program kerja menyelesaikan

strategis. Jadi menjelang

164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pensiun informan memiliki program kerja

variasi pekerjaan. strategis.

16. Pak A mengatakan belum Belum pernah Tidak mengetahui Usaha mempersiapkan Kondisi menjelang

pernah mendengar kalau mendengar bila akan rencana pensiun pensiun. pensiun.

informan akan membuka membuka usaha yang berkaitan

usaha ketika sudah akan dagang. dengan berdagang.

pensiun. Tetapi menurut Pak

A, informan memiliki

kegiatan yang berhubungan

dengan membantu

masyarakat dalam hal

sertifikasi tanah.

21. Pak A menjelaskan alasan Informan tidak Banyaknya Alasan tidak Kondisi menjelang

informan tidak mengambil mengambil MPP pekerjaan dikantor mengambil MPP. pensiun.

165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MPP dikarenakan di BPN karena masih banyak

sendiri banyak kegiatain dan pekerjaan dikantor.

informan lebih memilih

fokus pada pekerjaan

dikantor dan sepertinya

informan tambah giat.

9. Pak A mengatakan bahwa Informan senang Senang Relasi interpersonal. Aspek-aspek makna

keseharian informan sama bersosialisasi dengan bersosialisasi. kerja.

seperti pegawai yang rekan-rekan kerjanya.

lainnya. Sebelum apel pagi

pasti berbincang-bincang

dengan teman kerja, dan

minum teh.

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Menurut Pak A, informan Informan bergaul Memiliki banyak Relasi interpersonal. Aspek-aspek makna

tidak hanya bergaul di satu dengan siap saja. relasi. kerja.

seksi melainkan banyak

seksi.

2. Pak A mengatakan bahwa Sangat dekat dengan Memiliki hubungan Relasi interpersonal. Aspek-aspek makna

sangat dekat dengan informan, karena yang dekat. kerja.

informan, karena informan informan adalah Jabatan kerja. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja.

adalah koordinator dan koordinator

sebagai pengendali mutu pengendali mutu

berkas. berkas.

3. Menurut Pak A, informan Informan adalah Orang yang Sentralisasi kerja. Aspek-aspek makna

adalah orang yang orang yang tanggung bertanggungjawab kerja.

tanggungjawab dan tepat jawab dan tepat dan tepat waktu.

waktu ketika akan bekerja. waktu.

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Pak A mengatakan bahwa Informan memiliki Orang yang Sentralisasi kerja. Aspek-aspek makna

informan memiliki dedikasi dedikasi dan loyalitas memiliki dedikasi, kerja.

dan loyalitas yang tergolong yang tergolong baik loyalitas, dan

bagus dikantor dan informan dan informan juga tekun.

termasuk orang yang tekun. tekun

5. Pak A menunjuk informan Informan memiliki Performansi kerja Sentralisasi kerja. Aspek-aspek makna

menjadi koordinator, karena kompetensi yang yang baik. kerja.

informan mempunyai baik dalam bidang

kompetensi yang bagus pengukuran, cermat,

dalam bidang pengukuran, dan bisa

cermat, dan informan juga menggunakan

bisa menggunakan komputer.

komputer.

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12. Pak A mengatakan bahwa Informan beberapa Performansi kerja Sentralisasi Kerja. Aspek-aspek makna

informan beberapa bulai ini bulan ini semakin menjelang pensiun. kerja.

semakin giat, hal ini terlihat giat dalam bekerja.

dari lebih banyaknya

penyelesaian produk

daripada permohonan surat

yang masuk. Padahal

informan satu-satunya

koordinator di seksinya.

Kinerja informan justru

semakin meningkat.

13. Pak A mengatakan bahwa Informan belum Profesional dalam Sentralisasi kerja. Aspek-aspek makna

sejauh ini informan belum pernah membolos bekerja. kerja.

pernah membolos. Informan dan cenderung

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki kedisiplinan yang disiplin, dedikasi,

tinggi, dedikasi, dan dan loyalitas yang

loyalitas yang baik. bagus.

17. Pak A mengatakan bahwa Informan Mendapat Sentralisasi Kerja. Aspek-aspek makna

informan mendapat mendapatkan pekerjaan dan gaji kerja.

tambahan pekerjaan dan tambahan pekerjaan tambahan.

otomatis mendapat gaji dan gaji dari

tambahan dari kegiatan pekerjaan lain.

updateing peta. Kalau diluar

kantor Pak A menegaskan

bahwa BPN sudah masuk

wilayah bebas korupsi dan

wilayah birokrasi bersih

melayani.

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Pak A mengatakan bahwa Ketika kantor ada Nilai kerja. Sumber makna kerja Sumber makna kerja.

jika ada masalah dikantor masalah informan dari dalam diri.

informan mencoba untuk membantu dan

memabntu dan memberikan memberikan solusi.

solusi.

11. Menurut Pak A, informan Informan memiliki Nilai kerja. Sumber makna kerja Sumber makna kerja.

juga memiliki jiwa sosial jiwa sosial dan suka dari dalam diri.

yang tinggi dan suka membantu.

membantu.

14. Pak A mengatakan bahwa Informan siap ketika Nilai kerja. Sumber makna kerja Sumber makna kerja.

informan orang yang selalu dimintai tolong dan dari dalam diri.

siap ketika dimintai tolong. mencoba membantu

Contohnya ketika ada klien.

mahasiswa PKL. Informan

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

harus menjelaskan secara

deatil supaya para

mahasiswa mengerti. Dan

ketika ada teman atau klien

memilik masalah, informan

mencoba untuk membantu

menjelaskan secara detail

dan bahkan melebihi apa

yang diinginkan.

18. Pak A mengatakan bahwa Prinsip kerja adalah Nilai kerja yang Sumber makna kerja Sumber makna kerja.

prnisip kerja informan menyelesaikan tugas dimiliki. dari dalam diri.

adalah menyelesaikan tugas harus secara tuntas.

harus secara tuntas.

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19. Menurut Pak A kekurangan Informan kurang Kurangnya Kurang teliti. Kelemahan dalam

yang dimiliki informan tidak teliti dalam hal ketelitian dalam hal bekerja.

berpengaruh signifikan tertentu. tertentu.

terhadap pekerjaan.

Terkadang informan juga

kurang teliti dalam hal

tertentu.

20. Menurut Pak A, informan Informan terkadang Kurangnya Kurang tegas. Kelemahan dalam

orang yang memiliki kurang tegas. ketegasan dalam bekerja.

toleransi yang tinggi dan menjalankan peran

malah terkadang tidak jabatan.

terlihat tegas.

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

LAMPIRAN 7

VERBATIM
REKAN
KERJA
INFORMAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

No. Verbatim
1 Oke pak, selamat siang Pak WK. Sudah berapa lama bapak mengenal
2 pak W?
3 Eee saya kenal beliau itu ya dah sekitar 7 tahunan lah mas. Saya pindahan
4 dari sleman ke kota itu tahun 2009 mas. Dulu pak W masih dibagian loket
5 mas, yang di depan itu lho mas, yang sibuk dewe. Itu, terus kenal akrab di
6 kantro jadi juru ukur terus apa itu mas? Pak W jadi koordinator petugas
7 ukur mas disini sampe sekarang.
8 Seberapa dekat pak WK dengan pak W? Maksudnya hubungan
9 pertemanannya.
10 Kalo dibilang dekat ya dekat mas, karena kan saya mejanya sebelahan terus
11 dari dulu. Eee gimana ya? Semenjak pak W masuk di bagian juru ukur saya
12 sudah mulai berteman baik dengan beliau. Orangnya juga enak diajak
13 ngobrol juga mas, seneng gojek juga mas heheh. Saya rasa pak W termasuk
14 orang yang aktif juga.
15 Ooo begitu ya pak, lalu pak WK bisa menceritakan apa yang bapak
16 ketahui tentang pak W?
17 Eee opo yo mas? Bingung saya…. Pak W itu orangnya ampuh mas, dia
18 gigih kalau bekerja, sampai diangkat sebagai koordinator juru ukur, terus
19 dia juga punya kompetensi di bidang itu mas, dia pinter ngukur juga, baca
20 peta diberkas dan lain sebagainya. Yang seperti saya bilang tadi to mas,
21 pak W itu seneng guyon mas. Kalau dikantor pas waktu jam makan siang
22 gitu kumpul sama temen-temen terus gojekan bareng, guyub pokoknya
23 mas.
24 Selain itu ada lagi nggak pak?
25 Eee opo yo? Pak W itu jujur mas, kalau ke kantor juga tepat waktu, jarang
26 bolos, soale dia orangnya seneng obah mas. Kalau meneng sedilit, diam
27 sebentar dia pasti bosen mas. Seneng nyambut gawe mas dan juga pak W
28 itu tipe orang yang tidak suka kesepian mas, maksudnya sukanya bareng-
29 bareng sama teman-teman mas, nggak pernah menyendiri.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

31 Nah kalau saya membahas masalah fisik kesehatan pak W, pak WK


32 tahu tidak kondisi fisik pak W akhir-akhir ini bagaimana?
33 Kalau pak W itu sehat mas, jarang sekali saya mengetahui kalau pak W itu
34 sakit, padahal ngerokok juga mas. Kalau sakit pasti kita rame-rame temen
35 kantor njenguk kerumahnya mas. Jarang, jarang sekali sakit mas. Apalagi
36 mau pensiun kayak gini to mas rawan kena penyakit, tapi beliau sehat
37 sampai sekarang.
38 Kalau kondisi emosinya seperti apa?
39 Kalau kondisi emosi pak W gak pernah marah mas orangnya, selalu sabar
40 mas kalau ngadepin orang. Kalau digojekin pun juga jarang marah mas
41 heheh… Sabar dan telaten mas.
42 Kan sebentar lagi pak W akan pensiun, ada dampaknya terhadap
43 emosi pak W mboten pak?
44 Apa ya maksudnya?
45 Jadi kalau orang yang mau pensiun itu cenderung emosinya kurang
46 stabil pak, nah pak?
47 Owalah gitu mas, jadi pak W itu santai orangnya, kalau ada apa-apa pasti
48 cerita sama saya. Tapi dia tidak pernah bercerita kalau menghadapai suatu
49 permasalahan saat akan pensiun mas. Jadi yaa menurut saya dia baik-baik
50 saja emosinya mas.
51 Kalau sehari-hari dikantor gitu apakah juga gak pernah diceritakan?
52 Yaaa mungkin nggak ya mas, karena semua orang itu punya ininya masing-
53 masing to ya. Sekiranya pengen diceritain ya pasti beliau cerita sama saya.
54 Saya juga agak sungkan kalau mau tanya, soale takut menyinggung atau
55 apa to mas.
56 Apa ada perbandingannya nggak pak antara dulu jauh sebelum
57 pensiun dan sekarang akan menghadapai pensiun kinerjanya seperti
58 apa pak?
59 Kalau saya lihat sih dari tahun lalu sampai sekarang itu pak W agak beda
60 mas, tambah sregep. Piye ya? Eee karena orangnya gigih itu tadi, dia itu
61 nggak pernah mbolos kerja, disiplin dalam bekerja, terus juga disiplin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

62 dengan teman-teman yang lain masalah pekerjaan, karena dia koordinator


63 petugas ukur berkas tadi itu lho mas. Dan kantor kalau ada apa-apa juga
64 yang diutus juga pak W. Kemarin ada pelatihan pak W juga yang
65 diikutsertakan. Ada rapat juru ukur se DIY, pak W juga yang mewakili
66 kantor. Hebat mas dia, pintar dan tahu bagaimana memecahkan persoalan
67 yang rumit. Kalau dulu sih saya keliatnya masih santai-santai pas bekerja,
68 beda kaya sekarang mas. Apa mungkin ya nek orang mau pensiun itu kaya
69 gitu?
70 Yaa bisa jadi pak. Begitu ya pak. Kemudian ada lagi pak?
71 Eeeee sekarang dia juga orangnya cepat tanggap mas, kalau atasannya pak
72 A itu maunya seperti ini dan ndang di rampungke seperti itu, pasti langsung
73 saat itu juga diproses sama pak W. Teman-teman kerja yang kurang disiplin
74 langsung ditanyain sama dia dengan gojekan, tapi juga menyinggung
75 masalah kerja mas.
76 Kalau pak W itu tipe orang yang suka menolong nggka pak?
77 Yaa kalau dia jelas, apa lagi sama teman-temannya, pasti dia tolong mas.
78 Anak-anak mahasiswa PKL disini aja yang membimbing aja dia. Yaa kalau
79 sama semua terutama yang berkaitan sama dia seperti teman, atasannya
80 langsung itu pasti dia kalau sanggup menolong ya ditolong mas. Sesuai
81 kemampuan aja.
82 Pak W punya banyak teman nggih?
83 Waaa banyak mas, sampe semua kantor ini dia tau semua mas, kalau saya
84 belum tentu kenal dan tau mas, pak W itu orangnya jos mas. Dia juga
85 srawungnya bagus mas sama siapa saja, entah itu dengan kepala kantor dan
86 atasan yang lain. Dia juga dirumah kan sebagai ketua RT di desanya mas.
87 Jadi dikantor dan dilingkungan masyarakat saya rasa bergaul, cara
88 bergaulnya hebat dia. Komunikasinya bagus dengan masyarakat.
89 Nah kalau masalah pensiun lagi pak. Sejauh ini pak WK ngertos
90 mboten persiapan pensiun yang dilakukan pak W?
91 Yaa sambil ngobrol-ngobrol santai pas saya main kerumah, ya curhat.
92 Ngobrol-ngobrol sambil mbayangke kalau pengen buka usaha mas. Dia itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

93 orangnya pengen menekuni bidang lain mas. Contone pengen usaha mas,
94 berwirausaha tadi, tapi belum kepikiran mau usaha apa. Terus sama tugas-
95 tugas yang masih tersisa dikantor ya juga diselesaikan dikit-dikit sama dia
96 mas sebelum pensiun.
97 Bapak tahu tidak alasan pak W memilih untuk berwirausaha?
98 Opo yo mas? Yaa paling karena itu mas, ekonomi mungkin ya, kan uang
99 pensiun itu gak seberapa mas, udah nggak dapet tunjangan kinerja,
100 tunjangan ini itu, ya gitu lah mas. Jadi pengennya usaha buat tambah-
101 tambah penghasilan. Anaknya itu juga masih kecil lho mas. Bapaknya dah
102 mau pensiun anaknya baru SMA apa ya. Masih butuh biaya mas. Jadi wajar
103 to ya mas kalau pak W itu pengen punya usaha berwirausaha, supaya dapat
104 penghasilan dan untuk anak sehari-hari. Biasane to mas nek mau pensiun
105 itu kan merasa cemas masalah ekonomi, juga nek nggak njabat lagi terus
106 pengennya njabat itu terus sakit, terus komplikasi. Nah itu soale nggak
107 punya sambilan, pas sudah pensiun, kena syndrome pensiun itu mas, post
108 power syndrome. Kaya dulu ada atasan itu yang kaya gitu mas, akhirnya
109 gak lama setelah pensiun sakit-sakitan terus meninggal mas.
110 Oke pak, jadi begitu ya. Nah kalau masalah prinsip kerja pak. Pak
111 WK tau tidak prinsip apa saja yang pak W pakai saat bekerja.
112 Yaa yang jelas ketaatan, kegigihan tadi mas, kejujuran, toleransi pada
113 sesama. Tapi sebagai manusia juga ada kurangnya juga lho ya mas. Tapi
114 kekurangan pak W itu tidak terlalu serius dan tidak menghambat
115 pekerjaannya kok mas. Tetap lancar-lancar saja pekerjaannya.
116 Memang kurangnya pak W itu apa pak?
117 Yaaa saya jujur ya mas, pak W itu akhir-akhir ini sering lupa ngecek
118 kerjaan teman-temannya. Ya tapi itu bisa diatasi kok, biasanya saya atau
119 teman-teman yang lain mengingatkan pak W kalau sudah lupa begitu.
120 Sekarang beralih kepertanyaan berikutnya pak. Bapak tau kenapa
121 pak W tidak mengambil MPP? Padahal MPP itu kan mengurangi
122 resiki dalam bekerja.
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

124 Kalau meurut saya pak W itu tidak mengambil MPP ya karena wajar mas.
125 Kalau nanti beliau mengambil MPP tidak akan dapat uang tunjangan lagi
126 mas. Wong MPP it utu hanya dapat gaji pokok saja lho, tunjangan tidak
127 dapat. Wajar kalau pak W tidak mengambil MMP. Karena dapat tunjangan
128 dan tunjangannya itu banyak mas, jadi lumayan mas. Saya kira seluruh
129 pegawai negeri sipil juga begitu semua mas. Pasti tidak mengambil MPP.
130 Lain hal nya kalau MPP itu kita diberi pelatihan mas. Kita dibekali
131 kreatifitas dan ada seminar kewirausahaan. Pasti saya kalo jadi pak W milih
132 ngambil MPP. Tapi berhubung realitanya seperti sekarang ini ya pasti lebih
133 memilih tidak mengambil MPP. Toh juga kalau ambil MPP juga mau
134 ngapai dirumah. Saya rasa karena pak W senengane tadi lho. Seneng obah
135 mas, gak seneng diam orangnya. Jadi pekerjaan sangat penting menurut
136 dia. Faktor lain juga ada mungkin mas, karena masih adanya pekerjaan
137 yang menumpuk juga dan harus pak W selesaikan. Supaya besok kalau
138 sudah benar-benar pensiun pak W nggak punya tanggungna, saya kira itu.
139 Oke kalau gitu, saya rasa cukup pak wawancara hari ini, terimakasih telah
140 membantu saya melengkapi informasi mengenai pak W.
141

No Satuan Makna Transformasi 1 Transformasi 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

1 Oke pak, selamat siang Pak Pak WK mengenal Pak WK


WK. Sudah berapa lama Pak W sudah mengatakan bahwa
bapak mengenal pak W? sekitar 7 tahun dan sudah mengenal
Eee saya kenal beliau itu ya Pak W menjadi informan selama 7
dah sekitar 7 tahunan lah mas. koordinator ukur tahun dan informan
Saya pindahan dari sleman ke sampai sekarang. menjadi
kota itu tahun 2009 mas. Dulu koordinator.
pak W masih dibagian loket
mas, yang di depan itu lho
mas, yang sibuk dewe. Itu,
terus kenal akrab di kantro
jadi juru ukur terus apa itu
mas? Pak W jadi koordinator
petugas ukur mas disini
sampe sekarang.
2 Seberapa dekat pak WK Pak WK dekat Pak WK
dengan pak W? Maksudnya dengan Pak W mengatakan bahwa
hubungan pertemanannya. karena meja dirinya cukup dekat
Kalo dibilang dekat ya dekat kerjanya dengan informan.
mas, karena kan saya bersebelahan. Selain itu, informan
mejanya sebelahan terus dari Selain itu, Pak W orang yang suka
dulu. Eee gimana ya? orangnya senang berbincang-bincang
Semenjak pak W masuk di berbincang-bincang dan bercanda.
bagian juru ukur saya sudah dan bercanda.
mulai berteman baik dengan
beliau. Orangnya juga enak
diajak ngobrol juga mas,
seneng gojek juga mas heheh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

3 Saya rasa pak W termasuk Dan menurut Pak Informan juga


orang yang aktif juga. WK, Pak W adalah termasuk orang
orang yang aktif. yang aktif.
4 Ooo begitu ya pak, lalu pak Menurut Pak WK, Pak WK
WK bisa menceritakan apa Pak W itu orangnya mengatakan bahwa
yang bapak ketahui tentang gigih kalau bekerja, informan adalah
pak W? sampai bisa orang yang gigih
Eee opo yo mas? Bingung menjadi dalam melakukan
saya…. Pak W itu orangnya koordinator, pekerjaan, sehingga
ampuh mas, dia gigih kalau kemudian akhirnya diangkat
bekerja, sampai diangkat mempunyai menjadi
sebagai koordinator juru kompetensi koordinator.
ukur, terus dia juga punya dibidang ukur, dan Informan memiliki
kompetensi di bidang itu mas, bisa membaca peta kompetensi dalam
dia pinter ngukur juga, baca berkas. bidang pengukuran
peta diberkas dan lain dan membaca peta.
sebagainya.
Yang seperti saya bilang tadi Pak WK bilang Pak WK
to mas, pak W itu seneng bahwa Pak W suka mengatakan bahwa
guyon mas. Kalau dikantor guyon dan ketika Pak W suka
pas waktu jam makan siang makan siang bercanda bersama
gitu kumpul sama temen- kumpul dengan rekan kerja ketika
temen terus gojekan bareng, teman-teman dang makan siang
guyub pokoknya mas. ojek bersama. bersama.
5 Selain itu ada lagi nggak Pak W orang yang Pak WK
pak? jujur, tepat waktu, mengatakan bahwa
Eee opo yo? Pak W itu jujur dan jarang bolos informan orang
mas, kalau ke kantor juga kerja. Karena Pak yang jujur, tepat
tepat waktu, jarang bolos, W suka bekerja dan waktu, dan jarang
soale dia orangnya seneng membolos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

obah mas. Kalau meneng tidak suka untuk


sedilit, diam sebentar dia diam saja.
pasti bosen mas.
6 Seneng nyambut gawe mas Pak W adalah orang Pak WK
dan juga pak W itu tipe orang yang tipenya suka mengatakan bahwa
yang tidak suka kesepian bersama-sama dan informan termasuk
mas, maksudnya sukanya tidak suka tipe orang yang
bareng-bareng sama teman- menyendiri. tidak suka
teman mas, nggak pernah menyendiri.
menyendiri.
7 kalau saya membahas Kalau Pak W itu Pak WK
masalah fisik kesehatan pak sehat dan jarang mengatakan bahwa
W, pak WK tahu tidak sakit. Pak W masih informan jarang
kondisi fisik pak W akhir- sehat sampai sakit dan memiliki
akhir ini bagaimana? sekarang. kondisi fisik yang
Kalau pak W itu sehat mas, sehat sampai
jarang sekali saya mengetahui sekarang.
kalau pak W itu sakit, padahal
ngerokok juga mas. Kalau
sakit pasti kita rame-rame
temen kantor njenguk
kerumahnya mas. Jarang,
jarang sekali sakit mas.
Apalagi mau pensiun kayak
gini to mas rawan kena
penyakit, tapi beliau sehat
sampai sekarang.
8 Kalau kondisi emosinya Kalau kondisi Pak WK
seperti apa? emosi Pak W mengatakan bahwa
adalah orang yang kondisi emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

Kalau kondisi emosi pak W tidak pernah marah, informan stabil dan
gak pernah marah mas selalu sabar, dan informan tidak
orangnya, selalu sabar mas telaten. pernah marah,
kalau ngadepin orang. Kalau selalu sabar, dan
digojekin pun juga jarang bahkan telaten.
marah mas heheh… Sabar
dan telaten mas.
9 Kan sebentar lagi pak W Pak W orang yang Menurut Pak WK
akan pensiun, ada santai. Tetapi Pak informan orang
dampaknya terhadap emosi W belum pernah yang santai, tetapi
pak W mboten pak? bercerita mengenai belum pernah cerita
Apa ya maksudnya? masalah dalam mengenai masalah
Jadi kalau orang yang mau menghadapi masa masa pensiun. Jadi
pensiun itu cenderung pensiun. Jadi menurut Pak WK,
emosinya kurang stabil menurut Pak WK informan memiliki
pak, nah pak? emosi Pak W stabil. emosi yang stabil.
Owalah gitu mas, jadi pak W
itu santai orangnya, kalau ada
apa-apa pasti cerita sama
saya. Tapi dia tidak pernah
bercerita kalau menghadapai
suatu permasalahan saat akan
pensiun mas. Jadi yaa
menurut saya dia baik-baik
saja emosinya mas.
10 Kalau sehari-hari dikantor
gitu apakah juga gak
pernah diceritakan?
Yaaa mungkin nggak ya mas,
karena semua orang itu punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

ininya masing-masing to ya.


Sekiranya pengen diceritain
ya pasti beliau cerita sama
saya. Saya juga agak sungkan
kalau mau tanya, soale takut
menyinggung atau apa to
mas.
11 Apa ada perbandingannya Pak W bertambah Pak WK
nggak pak antara dulu jauh rajin dalam bekerja mengatakan bahwa
sebelum pensiun dan saat menjelang saat menjelang
sekarang akan pensiun. pensiun informan
menghadapai pensiun bertambah rajin
kinerjanya seperti apa pak? dalam bekerja.
Kalau saya lihat sih dari tahun
lalu sampai sekarang itu pak
W agak beda mas, tambah
sregep. Piye ya?
12 Eee karena orangnya gigih itu Pak W orangnya Pak WK
tadi, dia itu nggak pernah gigih, tidak pernah mengatakan bahwa
mbolos kerja, disiplin dalam mbolos kerja, dan informan orang
bekerja, terus juga disiplin disiplin dalam yang gigih, tidak
dengan teman-teman yang bekerja. pernah membolos
lain masalah pekerjaan, kerja, dan disiplin
karena dia koordinator dalam bekerja.
petugas ukur berkas tadi itu
lho mas.
13 Dan kantor kalau ada apa-apa Ketika kantor ada Pak WK
juga yang diutus juga pak W. apa-apa yang diutus mengatakan bahwa
Kemari nada pelatihan pak W adalah Pak W. Ada ketika kantor
juga yang diikutsertakan. Ada rapat Pak W juga diminta adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

rapat juru ukur se DIY, pk yang di utus, dan pertemuan, pihak


waldiman juga yang hebatnya lagi kantor selalu
mewakili kantor. Hebat mas adalah Pak W mengutus informan,
dia, pintar dan tahu pintar memecahkan hal ini dikarenakan
bagaimana memecahkan persoalan yang informan pintar
persoalan yang rumit. Kalau rumit. dalam memecahkan
dulu sih saya keliatnya masih perkara sulit.
santai-santai pas bekerja,
beda kaya sekarang mas. Apa
mungkin ya nek orang mau
pensiun itu kaya gitu?
14 Yaa bisa jadi pak. Begitu ya Pak W sekarang Menurut Pak WK,
pak. Kemudian ada lagi orang yang cepat informan sekarang
pak? tanggap dan ketika menjadi orang yang
Eeeee sekarang dia juga ada tugas dari Pak cepat tanggap
orangnya cepat tanggap mas, A lansgung sebisa dalam
kalau atasannya pak A itu mungkin menyelesaikan
maunya seperti ini dan ndang diselesaikan. tugas yang
di rampungke seperti itu, diberikan oleh
pasti langsung saat itu juga atasannya.
diproses sama pak W.
15 Teman-teman kerja yang Pak W menanyai Pak WK
kurang disiplin langsung kinerja kepada mengatakan bahwa
ditanyain sama dia dengan teman-teman yang informan lebih
gojekan, tapi juga kurang disiplin. tegas dengan rekan
menyinggung masalah kerja kerjanya yang
mas. kurang disiplin.
16 Kalau pak W itu tipe orang Pak W Pak WK
yang suka menolong nggka membimbing mengatakan bahwa
pak? mahasiswa PKL informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

Yaa kalau dia jelas, apa lagi dan ketika sama membimbing
sama teman-temannya, pasti semua orang mahasiswa PKL.
dia tolong mas. Anak-anak terutama atasan dan Selain itu, informan
mahasiswa PKL disini aja rekan kerjanya pasti juga akan
yang membimbing aja dia. Pak W membantu membantu atasan
Yaa kalau sama semua sesuai dan rekan kerja
terutama yang berkaitan sama kemampuannya. sesuai kemampuan.
dia seperti teman, atasannya
langsung itu pasti dia kalau
sanggup menolong ya
ditolong mas. Sesuai
kemampuan aja.
17 Pak W punya banyak Semua kantor kenal Menurut Pak WK,
teman nggih? dengan Pak W, informan orang
Waaa banyak mas, sampe karena Pak W yang supel dalam
semua kantor ini dia tau orang yang senang bergaul dengan
semua mas, kalau saya belum bergaul. Selain itu, siapapun. Bahkan
tentu kenal dan tau mas, pak Pak W juga di lingkungan
W itu orangnya jos mas. Dia menjabat sebagai masyarakatnya
juga srawungnya bagus mas ketua RT di informan menjadi
sama siapa saja, entah itu lingkungan ketua RT. Informan
dengan kepala kantor dan masyarakatnya. memiliki cara
atasan yang lain. Dia juga Cara bergaul Pak W bergaul dan
dirumah kan sebagai ketua hebat dan memiliki komunikasi yang
RT di desanya mas. Jadi komunikasi yang baik.
dikantor dan dilingkungan bagus.
masyarakat saya rasa bergaul,
cara bergaulnya hebat dia.
Komunikasinya bagus
dengan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

18 Nah kalau masalah pensiun Pak W adalah orang Menurut Pak WK,
lagi pak. Sejauh ini pak WK yang ingin informan ingin
ngertos mboten persiapan menekuni bidang mecoba menekuni
pensiun yang dilakukan lain selain pekerjaan dibidang
pak W? pekerjaan lamanya. yang lain. Selain
Yaa sambil ngobrol-ngobrol Pak W ingin itu, ingin
santai pas saya main membuka usaha mempersiapkan
kerumah, ya curhat. Ngobrol- dan berwirausaha masa pensiunnya
ngobrol sambil mbayangke untuk dengan cara
kalau pengen buka usaha mempersiapkan berwirausaha. Selai
mas. Dia itu orangnya pengen masa pensiunnya. itu juga, informan
menekuni bidang lain mas. Kemudian Pak W ingin
Contone pengen usaha mas, juga ingin menyelesaikan
berwirausaha tadi, tapi belum menyelesaikan tugas yang tersisa
kepikiran mau usaha apa. tugas kantor yang di kantor.
Terus sama tugas-tugas yang tersisa.
masih tersisa dikantor ya juga
diselesaikan dikit-dikit sama
dia mas sebelum pensiun.
19 Bapak tahu tidak alasan Pak W ingin Menurut Pak WK,
pak W memilih untuk membuka usaha informan ingin
berwirausaha? karena untuk berwirausaha untuk
Opo yo mas? Yaa paling mencukupi memenuhi
karena itu mas, ekonomi kebutuhan ekonomi kebutuhan sehari-
mungkin ya, kan uang karena uang hari selam pensiun
pensiun itu gak seberapa mas, pensiun yang tidak dan tidak hanya
udah nggak dapet tunjangan seberapa. Hal ini mengandalkan uang
kinerja, tunjangan ini itu, ya didukung oleh anak pensiun. Selain itu,
gitu lah mas. Jadi pengennya Pak W yang masih anak informan
usaha buat tambah-tambah sekolah dan masih masih
penghasilan. Anaknya itu membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

juga masih kecil lho mas. membutuhkan biaya untuk


Bapaknya dah mau pensiun biaya. sekolah.
anaknya baru SMA apa ya.
Masih butuh biaya mas. Jadi
wajar to ya mas kalau pak W
itu pengen punya usaha
berwirausaha, supaya dapat
penghasilan dan untuk manak
sehari-hari. Biasane to mas
nek mau pensiun itu kan
merasa cemas masalah
ekonomi, juga nek nggak
njabat lagi terus pengennya
njabat itu terus sakit, terus
komplikasi. Nah itu soale
nggak punya sambilan, pas
sudah pensiun, kena
syndrome pensiun itu mas,
post power syndrome. Kaya
dulu ada atasan itu yang kaya
gitu mas, akhirnya gak lama
setelah pensiun sakit-sakitan
terus meninggal mas.
20 Oke pak, jadi begitu ya. Pak W memiliki Menurut Pak WK,
Nah kalau masalah prinsip ketaatan, kegigihan, informan adalah
kerja pak. Pak WK tau kejujuran dan orang yang taat,
tidak prinsip apa saja yang toleransi. Tetapi gigih, jujur, dan
pak W pakai saat bekerja. Pak W juga bertoleransi. Tetapi
Yaa yang jelas ketaatan, memiliki juga informan
kegigihan tadi mas, kekeurangan. memiliki
kejujuran, toleransi pada kekurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

sesama. Tapi sebagai


manusia juga ada kurangnya
juga lho ya mas. Tapi
kekurangan pak W itu tidak
terlalu serius dan tidak
menghambat pekerjaannya
kok mas. Tetap lancar-lancar
saja pekerjaannya.
21 Memang kurangnya pak W Kekurangan Pak W Menurut Pak WK,
itu apa pak? adalah akhir-akhir informan akhir-
Yaaa saya jujur ya mas, pak ini yang sering lupa akhir ini sering lupa
W itu akhir-akhir ini sering mengecek untuk mengkroscek
lupa ngecek kerjaan teman- pekerjaan teman- kembali pekerjaan
temannya. Ya tapi itu bisa temannya. rekan kerjanya.
diatasi kok, biasanya saya
atau teman-teman yang lain
mengingatkan pak W kalau
sudah lupa begitu.
22 Sekarang beralih Pak W alau nanti Menurut Pak WK,
kepertanyaan berikutnya mengambil MPP informan tidak
pak. Bapak tau kenapa pak tidak akan dapat mengambil MPP
W tidak mengambil MPP? uang tunjangan. dikarenakan masih
Padahal MPP itu kan MPP itu hanya ingin bekerja
mengurangi resiki dalam dapat gaji pokok supaya mendapat
bekerja. saja. Wajar kalau tunjangan kinerja.
Kalau meurut saya pak W itu Pak W tidak
tidak mengambil MPP ya mengambil MMP.
karena wajar mas. Kalau
nanti beliau mengambil MPP
tidak akan dapat uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

tunjangan lagi mas. Wong


MPP itu hanya dapat gaji
pokok saja lho, tunjangan
tidak dapat. Wajar kalau pak
W tidak mengambil MMP.
Karena dapat tunjangan dan
tunjangannya itu banyak mas,
jadi lumayan mas. Saya kira
seluruh pegawai negeri sipil
juga begitu semua mas. Pasti
tidak mengambil MPP. Lain
hal nya kalau MPP itu kita
diberi pelatihan mas. Kita
dibekali kreatifitas dan ada
seminar kewirausahaan. Pasti
saya kalo jadi pak W milih
ngambil MPP. Tapi
berhubung realitanya seperti
sekarang ini ya pasti lebih
memilih tidak mengambil
MPP. Toh juga kalau ambil
MPP juga mau ngapai
dirumah. Saya rasa karena
pak W senengane tadi lho.
Seneng obah mas, gak seneng
diam orangnya. Jadi
pekerjaan sangat penting
menurut dia.
23 Faktor lain juga ada mungkin Karena masih Menurut Pak WK,
mas, karena masih adanya adanya pekerjaan informan juga
pekerjaan yang menumpuk yang menumpuk masih memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

juga dan harus pak W yang harus pekerjaan yang


selesaikan. Supaya besok dikerjakan Pak W, menumpuk dan
kalau sudah benar-benar suapay saat pensiun harus diselesaikan,
pensiun pak W nggak punya sudah tidak supaya saat sudah
tanggungan, saya kira itu. memiliki beban masuk masa
lagi. pensiun informan
tidak memiliki
beban lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

LAMPIRAN 8

ANALISIS
REKAN
KERJA
INFORMAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Transformasi 2 Kode Sub-Kategori Kategori Tema

1. Pak WK mengatakan bahwa sudah Pak WK mengenal - - -

mengenal informan selama 7 tahun informan selama 7

dan informan menjadi koordinator.

2. Pak WK mengatakan bahwa dirinya Informan orang Memiliki selera Memiliki selera Humor.

cukup dekat dengan informan. Selain yang suka humor. humor.

itu, informan orang yang suka berbincang-

berbincang-bincang dan bercanda. bincang dan

bercanda.

5. Pak WK mengatakan bahwa Pak W Informan suka Memiliki selera Memiliki selera Humor.

suka bercanda bersama rekan kerja bercanda bersama humor. humor.

ketika makan siang bersama. rekan kerjanya.

3. Informan juga termasuk orang yang Informan orang Orang yang aktif. - -

aktif. yang aktif.

193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan adalah Performansi kerja. Sentralisasi kerja. Aspek-aspek

adalah orang yang gigih dalam orang yang gigih makna kerja.

melakukan pekerjaan, sehingga dalam melakukan

akhirnya diangkat menjadi pekerjaan,

koordinator. Informan memiliki sehingga akhirnya

kompetensi dalam bidang pengukuran diangkat menjadi

dan membaca peta. koordinator.

6. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan orang Performansi kerja. Sentralisasi Kerja. Aspek-aspek

orang yang jujur, tepat waktu, dan yang jujur, tepat makna kerja.

jarang membolos. waktu, dan jarang

membolos.

12. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan orang Performansi kerja. Sentralisasi Kerja. Aspek-aspek

orang yang gigih, tidak pernah yang gigih, tidak makna kerja.

pernah membolos

194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

membolos kerja, dan disiplin dalam kerja, dan disiplin

bekerja. dalam bekerja.

14. Menurut Pak WK, informan sekarang Informan menjadi Perfrormansi kerja. Sentralisasi Kerja. Aspek-aspek

menjadi orang yang cepat tanggap orang yang cepat makna kerja.

dalam menyelesaikan tugas yang tanggap dalam

diberikan oleh atasannya. menyelesaikan

tugas yang

diberikan oleh

atasannya.

15. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan lebih Perfromansi kerja. Sentralisasi Kerja. Aspek-aspek

lebih tegas dengan rekan kerjanya tegas dengan rekan makna kerja.

yang kurang disiplin. kerjanya.

20. Menurut Pak WK, informan adalah Informan adalah Performansi kerja. Sentralisasi kerja. Aspek-aspek

orang yang taat, gigih, jujur, dan orang yang taat, makna kerja.

195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bertoleransi. Tetapi juga informan gigih, jujur, dan

memiliki kekurangan. bertoleransi.

17. Menurut Pak WK, informan orang Informan orang Supel dan mudah Relasi Aspek-aspek

yang supel dalam bergaul dengan yang supel dalam bergaul dengan interpersonal. makna kerja.

siapapun. Bahkan di lingkungan bergaul dengan siapapun.

masyarakatnya informan menjadi siapapun. Bahkan

ketua RT. Informan memiliki cara di lingkungan

bergaul dan komunikasi yang baik. masyarakatnya

informan menjadi

ketua RT.

7. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan termasuk - - -

termasuk tipe orang yang tidak suka tipe orang yang

menyendiri. tidak suka

menyendiri.

196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan jarang Kondisi fisik yang Diri yang sehat. Kondisi menjelang

jarang sakit dan memiliki kondisi fisik sakit dan memiliki baik. pensiun.

yang sehat sampai sekarang. kondisi fisik yang

sehat sampai

sekarang.

9. Pak WK mengatakan bahwa kondisi Kondisi emosi Emosi yang stabil. Kondisi emosi Kondisi menjelang

emosi informan stabil dan informan informan stabil yang stabil. pensiun.

tidak pernah marah, selalu sabar, dan dan informan tidak

bahkan telaten. pernah marah,

selalu sabar, dan

bahkan telaten.

11. Pak WK mengatakan bahwa saat Menjelang pensiun Bertambah rajin Perfromansi kerja Kondisi menjelang

menjelang pensiun informan informan dalam bekerja. menjelang pensiun. pensiun.

bertambah rajin dalam bekerja.

197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bertambah rajin

dalam bekerja.

18. Menurut Pak WK, informan ingin Informan Ingin berwirausaha. Usaha Kondisi menjelang

mecoba menekuni pekerjaan dibidang mempersiapkan mempersiapkan pensiun.

yang lain. Selain itu, ingin pensiun dengan pensiun.

mempersiapkan masa pensiunnya cara berwirausaha.

dengan cara berwirausaha. Selai itu

juga, informan ingin menyelesaikan

tugas yang tersisa di kantor.

19. Menurut Pak WK, informan ingin Informan ingin Berwirausaha Usaha Kondisi menjelang

berwirausaha untuk memenuhi berwirausaha untuk memenuhi mempersiapkan pensiun.

kebutuhan sehari-hari selam pensiun untuk memenuhi kebutuhan sehari- pensiun.

dan tidak hanya mengandalkan uang kebutuhan sehari- hari dan biaya

pensiun. Selain itu, anak informan hari dan masih sekolah.

198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

masih membutuhkan biaya untuk membutuhkan

sekolah. biaya untuk

sekolah.

10. Menurut Pak WK informan orang - - - -

yang santai, tetapi belum pernah cerita

mengenai masalah masa pensiun. Jadi

menurut Pak WK, informan memiliki

emosi yang stabil.

13. Pak WK mengatakan bahwa ketika Informan selalu Menjadi utusan Performansi kerja. Pengalaman kerja.

kantor diminta adanya pertemuan, diutus unruk untuk menjadi

pihak kantor selalu mengutus mewakili kantor perwakilan.

informan, hal ini dikarenakan dalam rapat

informan pintar dalam memecahkan maupun

perkara sulit. pertemuan.

199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16. Pak WK mengatakan bahwa informan Informan Nilai kerja dengan Sumber makna Sumber makna

membimbing mahasiswa PKL. Selain membantu atasan membantu. kerja dari dalam kerja.

itu, informan juga akan membantu dan rekan kerja. diri.

atasan dan rekan kerja sesuai

kemampuan.

21. Menurut Pak WK, informan akhir- Informan akhir- Sering lupa dalam Lupa. Kelemahan dalam

akhir ini sering lupa untuk akhir ini sering hal tertentu. bekerja.

mengkroscek kembali pekerjaan rekan lupa untuk

kerjanya. mengkroscek

kembali pekerjaan

rekan kerjanya.

200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

LAMPIRAN 9

VERBATIM
INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

No. Verbatim
1 Selamat pagi ibu U, saya mau bertanya bu U, bagaimana kondisi
2 kesehatan bu U sekarang?
3 Sehat.
4 Tidak ada yang dikeluhkan bu?
5 Tidak ada mas.
6 Terus bu, kondisi fisik seperti apa yang ibu U rasakan ketika akan
7 menghadapi masa pensiun?
8 Biasa-biasa aja, tidak ada yang dikeluhkan.
9 Kalau untuk psikis, apa yang ibu rasakan ketika akan menghadapi
10 masa pensiun?
11 Psikisnya ya di nikmati aja, dinikmati aja, tidak ada psikis yang apa tidak
12 ada, makanya jadi sehat.
13 Tidak ada yang dipikirkan atau seperti apa bu?
14 Ooo tidak ada karena anak-anak sudah tidak ada yang dipikirkan.
15 Kalau rasa cemas ada tidak bu?
16 Ooo tidak, nggak ada mas.
17 Tadi disebutkan tidak ada gejala psikis yang berarti karena anak-
18 anak, nah anak-anaknya kenapa ya bu kalau boleh tau?
19 Karena anaknya sudah bekerja dan menikah dan yang kecil sudah lulus
20 tinggal nanti cari kerja anak-anaknya, dan suami sehat. Tinggal berdoa aja
21 mas untuk kesehatan anak-anaknya mas.
22 Terus bagaimana perasaan bu U ketika tahu kalau sebentar lagi akan
23 pensiun?
24 Senang, karena udah bekerja selama 30 tahun, sudah dinikmati, sudah
25 tidak ada beban, ya seneng aja.
26 Bagaimana bu U mempersiapkan masa pensiun yang sebentar lagi
27 akan datang?
28 Persiapannya ya gak ada persiapan, artinya dinikmati, mengalir begitu
29 saja.
30 Tidak kepikiran untuk wirausaha atau apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

31 Malah enggak sama sekali.


32 Kenapa kok nggak pengen usaha?
33 Nah gini mas, kalau menurut saya, orang lain kan pendapatnya lain-lain.
34 Kalau menurut pendapat saya kalau usia sudah masa pensiun, baik fisik
35 maupun pikiran sudah lemah nanti kebebanan. Semisal saya usaha terus
36 usahanya gak begitu berhasil, nanti malah membikin pikiran semakin
37 susah terus bisa sakit. Tapi kalau kita nikmati dengan olahraga, dirumah,
38 jalan-jalan, sudah pasti nikmat, pengen jalan-jalan kemana gitu, pengen
39 jalan-jalan sama temen lagi yang sudah lama terus gabung lagi.
40 Nanti kalau bikin usaha malah pusing gitu ya bu?
41 Iya, ada yang sebagian kaya gitu, dan menurut saya itu membebani mas,
42 karena kita sudah ndak, misalnya anak-anak sudah tidak ada biaya lagi,
43 terus kita sudah punya pensiun dah dinikmati gitu aja apa adanya, tinggal
44 ibadah sama jalan-jalan dan nengok anak.
45 Berati ibu sudah punya rencana kalau besok tinggal menikmati uang
46 pensiun saja ya? Tidak kepikiran untuk cari tambahan ya?
47 Ooo tidak mas.
48 Ibu U bisa menceritakan kenapa ibu U bisa memilih pekerjaan yang
49 sekarang ini?
50 Pekerjaan yang sekarang? Nah ini dulu yang namanya cari kerja sulit,
51 yang keterima disini ya dinikmati, karena eee… semua itu orang memilih
52 kan belum pasti bisa keturutan lah ya to? Belum bisa mesti keturutan.
53 Terus apa yang ada kita jalani dengan senang hati. Itu tidak memilih lho
54 mas, itu pekerjaan kita tidak bisa memilih.
55 Dulu kok bisa sampai kepikiran kerja di BPN itu gimana ceritanya?
56 Tidak ada kerjaan yang lain atau gimana?
57 Ooo dulu ada tawaran pekerjaan yang lain, tapi keterimanya di BPN ya
58 masuk saja.
59 Yang menawari atau yang memberitahukan kalau ada lowongan
60 siapa bu?
61 Ooo kakak saya, kakak saya BPN semarang soalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

62 Terus berikutnya bu, mungkin ibu bisa menceritakan diskripsi


63 tugasnya dikantor ini apa?
64 Saya kan analisis pemberdayaan, untuk yang sekarang itu kita eee… jadi
65 membuat masyarakat cerdas tertib sadar pertanahan. Kita menghimbau
66 kepada masyarakat kita mengadakan penyuluhan itu untuk
67 menyampaikan informasi masalah pertanahan. Lalu masyarakat dihimbau
68 untuk menjadi sadar hukum.
69 Kemudian seberapa penting kah pekerjaan ini buat ibu sendiri?
70 Kalau saya untuk menyampaikan informasi masalah pertanahan itu sangat
71 penting karena orang itu kalau udah tau masalah tanah itu tidak
72 menimbulkan sengketa, masalah status tanah dan sebagainya. Itu kita
73 memberikan penyuluhan kepada masy. sakjane tanah itu kepie to.
74 Nah itu pentingnya pekerjaan ibu. Kalau buat diri ibu sendiri, itu
75 seberapa penting buat ibu?
76 Ya penting, karena kalau kita punya ilmu dan tidak disampaikan kepada
77 orang lain, padahal ilmu itu penting, itu malah bagi kita terbebani, harus
78 disampaikan.
79 Kenapa kok malah terbebani kalau tidak disampaikan?
80 Karena ini eeeeee…… orang itu kalau ilmu disimpain sendiri, dan
81 mestinya orang lain tahu, saya kepikiran, karena itu harusnya disampaikan
82 ke umum, kalau sudah disampaikan kita merasa puas.
83 Berarti ibu U senang berbagi ilmu?
84 Yaaa begitu lah.
85 Kemudian sudah berapa lama ibu U bekerja di bidang ini?
86 Sekitar 4 tahun, sebelumnya di Tata usaha sejak tahun 1985 sampai 2005
87 itu berapa? 20 tahun ya. Itu disengketa sekitar 4 tahun jg, lalu pindah
88 kesini dibagian pemberdayaan masyarakat.
89 Terus boleh diceritakan bu pengalaman susah dan senang di sini bu?
90 Kalau susah tu saya lupakan e mas (sambal tertawa), jadi seneng aja.
91 Senangnya ya waktu kita di sleman itu 18 tahun, itu kita nglaju naik bus
92 sambal tidur-tidur. Ya susah nya kalau misalnya terlambat karena jauh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

93 rumahnya. Eee… kalau susahnya itu waktu pindah ke seksi lain jadi harus
94 belajar lagi. Jadi kita belajar, belaja itu kan memerlukan, yahhh kok
95 belajar lagi ya…
96 Ketika belajar itu ada kesulitan?
97 Iya mas pasti-pasti.
98 Adaptasinya ibu seperti apa?
99 Kita belajar lagi sama temen yang sudah ada adaptasinya.
100 Ada lagi mungkin pengalaman yang lain?
101 Kayaknya gak ada biasa-biasa aja.
102 Terus bisa dicetitakan lagi, motivasi terbesar ibu mengapa ibu
103 memilih untuk tetap bekerja?
104 Motivasinya karena kondisi saya masih sehat yang pertama, yang kedua
105 adalah karena jarak rumah saya dengan kantor dekat, jadi menambah
106 motivasi saya menjadi kuat. Jadi tidak perlu transportasi yang repot, kalau
107 saya di sleman pasti saya sudah mengambil MPP. Jadi sekarang dekat kan
108 tidak ada terlambat.
109 Ada motivasi lain selain kedua hal itu?
110 Motivasi lainnya karena masih senang bergaul dengan teman kantor mas.
111 Dekat dengan teman-teman kantor?
112 Iya dekat dan akrab semua.
113 Kalau dirumah itu tidak ada teman atau seperti apa?
114 Kalau tetangga biasa aja, kalau teman kantor dekat karena tiap hari keluar,
115 kalau lingkungan rumah sih nggak ada. Saya nggak punya teman yang
116 dekat atau spesial banget, semua temen spesial.
117 Kemudian bisa diceritakan bu, hubungan ibu U dengan keluarga?
118 Hubungannya oooo… baik-baik saja, karena cuman belum punya cucu
119 aja, jadi tambah seneng kan. Sebenernya saya pengen momong anak
120 yatim, tapi sulit. Untuk momongan dirumah.
121 Hubungan ibu dengan teman-teman kantor bagaimana?
122 Baik-baik saja, komunikasi lancar.
123 Tidak ada saling sikut menyikut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

124 Saya tidak pernah, kalau orang lain tidak tau saya.
125 Terus kemudian apa yang ingin ibu U dapatkan dari pekerjaan yang
126 sekarang ini?
127 Pengen mendapat penghasilan, hehehe… itu saja.
128 Kalau pangkat mungkin?
129 Kalau pangkat itu sudah mengalir begitu saja apa adanya. Dan
130 penghasilan murni yang saya dapatkan. Itu manusiawi, karena kerja itu
131 dapat pendapatakn kan itu manusiawi. Mendapatkan penghasilan, terus
132 bikin sehat karena masih bekerja sesuai dengan jatanya ya to? Kalau
133 sudah masa pensiun kita manfaatkan pensiun.
134 Terus bisa diceritakan bu prinsip-prinsip kerja yang ibu miliki?
135 Kerja selesai, kalau punya pekerjaan harus segera diselesaikan sesuai
136 porsi mas.
137 Bisa diceritakan lagi bu, menyikapi pekerjaan yang ibu lakukan saat
138 ini?
139 Ya menyikapinya dengan penuh tanggung jawab.
140 Apakah sikap ibu pas bekerja dan ketika ibu dirumah tangga dan
141 masyarakat?
142 Kalau pekerjaan harus bertanggungjawab. Kalau dirumah saya
143 bertanggungjawab sebagai istir dan sebagai ibu.
144 Ada nggak bu sikap atau nilai yang diterapkan dikantor dan
145 dirumah?
146 Nah kalau itu biasanya masalah kebersihan, karena bisa diterapkan
147 dimana saja, dan tanggungjawab itu tadi, dirumah sebagai ibu kalau
148 dikantor sebagai karyawan.
149 Menurut ibu U pekerjaan ibu di hargai oleh masyarakat?
150 Kalau menurut saya itu, kalau masyarakat saya tidak tahu menghargai
151 saya atau tidak saya tidak tahu, yang jelas informasi masalah pertanahan
152 sudah kita sampaikan, kalau masyarakat menghargai atau tidak saya tidak
153 tahu. Tapi ada yang menyampaikan kalau info ini berguna sekali untuk
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

155 masyarakat. Kalau mereka menghargai atau tidak saya tidak bisa menilai.
156 Mereka sangat-sangat senang kalau dikasih informasi.
157 Kalau ibu sendiri dirumah, tetangga tahu kalau bekerja dibidang
158 pertanahan, ada tetangga yang minta tolong?
159 Ada mas satu dua, bertanya mengenahi pewarisan tanah dan
160 pensertifikatan tanah ya saya jelas kan mas cara-caranya.
161 Bisa diceritakan bu, hal apa saja yang sudah ibu lakukan untuk
162 memenuhi hak dan kewajiban ibu?
163 Ya yang sudah dilakukan adalah hak untuk menerima upah sebagai
164 kewajiban kita sebagai PNS. Dan kalau hak cuti saya pernah mengambil
165 cuti. Opo yo? Kalau kewajiban ya saya menyelesaikan pekerjaan saya
166 sesuai dengan porsinya saja. Kemudian kalau bekerja jangan terlambat
167 dan sebagainya.
168 Pernah gak bu bekerja melebihi porsinya?
169 Ya enggak lah kan sudah punya job masing-masing.
170 Nah ini kan sebentar lagi mau pensiun, usaha-usaha apa saja yang
171 mau ibu lakukan untuk tetap memiliki penghasilan selain uang
172 pensiun?
173 Nah itu, cara apa ya, kita kan nggak cari uang lain-lain, nggak ada mas.
174 Terus seberapa besar gaji itu menjadi alasan ibu untuk tetap
175 bekerja? Ada faktor lain kah?
176 Ohh gini, motivasinya kalau kita pensiun, itu kan kita mau libur
177 seterusnya, kenapa mau libur seterusnya kok ndadak cari MPP dan
178 mencari libur awal. Jadi gini, kalo bisa akhir-akhir masa kerja kita rajin-
179 rajinin karena sudah mau libur lama, jd itu utk motivasi. Kan dah mau
180 libur yang tdk terbatas, makanya akhir-akhir masa tugas ini malah kita
181 biar bisa saling silaturahmi sama teman-teman yang lain.
182 Kalau saya punya pertanyaan seperti ini, menjelang pensiun ini
183 performansinya kerja ibu seperti apa?
184 Semangat juga tidak, nglokro juga tidak, seperti biasanya gak lebih, masih
185 sama seperti beberapa tahun yang lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

186 Kemudian pertanyaan berikutnya, termotivasikah ibu ketika


187 diberikan tugas yang sukar oleh atasan?
188 Pernah dulu waktu saya masih bertugas dibagian sengketa mas. Di
189 sengketa itu susah mas, dan masalah disengketa itu, masalah tanah itu
190 penting, terus saya gak mau lagi disengketa karena susah mas.
191 Terus bagaimana cara ibu untuk mencapai aktualisasi diri atau
192 pencapaian yang tinggi untuk pekerjaan ibu?
193 Ohh tidak ada kalau pencapaian yang tinggi, nggak ada kalau pencapaian
194 yang tinggi, opo yo? Nggak ada lah, biasa saja, pekerjaan diselesaikan
195 sudah, tdak seperti diperusahaan itu tidak. (sambil batuk-batuk)
196 Terus bagaimana cara keluarga mendukung pekerjaan ibu?
197 Caranya yaa…. (berhenti sejenak) opo yo? Kalau cuma ada kesulitan gitu
198 ya, kalau dikeluarga masalah pekerjaan nggak ada yang ini, karena
199 pekerjaan kantor dan dirumah tu, misalnya anak nganter saya ke kantor
200 kalau hujan, udah tindakan gitu aja. Kalau suami mendukungnya apa
201 pekerjaan yang ada dinikmati dan dikerjakan dengan baik.
202 Suami tidak pernah memberi semangat?
203 Karena suami tidak tau apa yang saya kerjakan dikantor gak tau, jadi gak
204 bisa ngasih saran.
205 Ibu juga gak sering curhat sama suami?
206 Ohh tidak pernah kalau dirumah.
207 Suami sekarang masih bekerja bu?
208 Sudah sudah pensiun mas.
209 Suami dulunya bekerja sebagai apa?
210 Sama mas juga jadi PNS di sini.
211 Ooo Ibu ikut bapak atau bagaimana masuk PNS?
212 Lah wong yang kerja itu saya dulu mas, baru suami saya ikut bekerja di
213 PNS sini waktu ada pendaftaran.
214 Kenapa ibu memilih untuk tetap bekerja, padahal suami ibu juga
215 sudah bekerja?
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

217 Gini mas ceritanya eee… dari kecil saya sudah didik sama orang tua saya,
218 sama ibu saya suruh menjadi wanita yang mandiri mas dari kecil, jadi apa-
219 apa harus bisa sendiri mas, tidak boleh bergantung dengan orang lain.
220 Dulu waktu saya masih kecil pasti digitukan sama ibu saya. Jadi sekarang
221 yaa saya bekerja dan suami bekerja juga mas. Tidak saling bergantung
222 mas.
223 Begitu ya bu, bagus kalau begitu ajarannya. Terus lanjut pertanyaan
224 selanjutnya bu, bagaimana lingkungan merespon pekerjaan ibu?
225 Responnya ya saling mendukung… Kalau lingkungan dirumah
226 meresponnya pie yo? Kok ibu itu bekerjanya lama, kok bekerja terus to,
227 di anggep hebat lah gitu.
228 Kok ibu sampai sekarang masih sehat tipsnya apa?
229 Ya namanya orang pernah stres, karena itu manusiawi, terus ya karena
230 semua yang kita hadapi kita sikapi dengan senang itu bikin sehat, sama
231 olahraga sedikit lah dirumah, olahraganya senam di kantor setiap jumat.
232 Biarpun kita sehat, tiap bulan kita cek ke dokter. Saran dokter kalau umur
233 segini harus cek ke dokter.
234 Kalau teman-teman atau atasan ibu pernah memberikan
235 penghargaan atas kinerja ibu?
236 Pernah mas, teman-teman kantor saya memuji fisik saya, karena masih
237 sehat dan kelihatan tidak begitu tua walaupun umurnya sudah tua, karena
238 tepat waktu terus mas kalau bekerja, rapotnya baik mas. Kalau dari atasan
239 saya diberikan eee… satya lencana dapat dari presiden. Itu saya senang
240 sekali, dapet satya lencana emas dan sertifikat, itu penghargaan karena
241 bekeja lebih dari 30 tahun.
242 Coba saya minta penjelasan dari ibu, arti bekerja menurut ibu
243 seperti apa?
244 Bekerja itu adalah sesuatu yang harus di pertanggungjawabkan. Sebab
pekerjaan yang dibebankan oleh seseorang itu harus
245 dipertanggungjawabkan.
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

247 Terus ibu memaknai pekerjaan itu seperti apa? Ibu memaknai
248 pekerjaan ibu sekarang itu bagaimana?
249 Memaknainya kita yaa tau masalah apa yang eee… diberikan pekerjaan
250 terhadap saya. Pie ya? Opo yo ngomonge? Opo yo? (sambal tertawa)
251 Sebagai tanggungjawab karena saya diberi upah dari pemerintah.
252 Melaksanakan kewajiban yang sudah diberikan. Kemudian memaknai
253 kerja sebagai hiburan, karena mengasyikan.
254 Kenapa ibu menganggap pekerjaan ibu mengasyikan?
255 Karena yang di kerjakan itu eee..apa ya? Bukan hal yang membuat orang
256 menjadi senang, karena membuat orang menjadi senang itu kan asik kan.
257 Terus gimana cara ibu mengungkapkan rasa syukur karena selama
258 ini bekerja?
259 Pie yo? (diam sejenak) ya bersyukurnya tiap hari berdoa dan bersyukur,
260 alhamdulilah akrena bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik.
261 Selama ibu bekerja disini ibu naik pangkat berapa kali?
262 7 kali mas.
263 Kenapa ibu bisa naik pangkat sebanyak itu?
264 Karena regular mas, 4 tahun sekali, karena saya tidak pernah dapat
265 hukuman dan saya bekerja dengan baik, jadi naik pangkatnya tidak pernah
266 tertunda.
267 Ibu kalau masuk kerja jam berapa?
268 Kalau pas puasa jam 8, kalau pas puasa pulang jam 3 kalau nggak puasa
269 jam setengah 5.
270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

LAMPIRAN 10

TABEL
KATERGORIS
ASI
INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Kode Sub-Kategori Kategori Tema


1. Menyadari bahwa diri sehat.
2. Tidak memiliki keluhan Kondisi fisik yang sehat.
tentang kondisi kesehatan.
3. Tidak mengeluh tentang Kondisi yang sehat
kondisi psikis. menjelang pensiun.
6. Tidak memiliki keluhan Kondisi psikis yang sehat.
masalah kondisi psikis karena
anak sudah mulai mandiri.
5. Tidak cemas ketika akan Tidak mengalami kecemasan. Tidak mengalami kecemasan.
menjelang pensiun.
8. Tidak ada rencana kegiatan Tidak mempersiapkan
Kondisi menjelang pensiun.
untuk mempersiapkan masa pensiun.
pensiun.
Kondisi kognitif menjelang
10b. Memilih untuk menerima gaji Merencanakan kegiatan masa
pensiun.
pensiun, bersosialisasi, pensiun.
beribadah, dan menjenguk
anak.
10a. Anggapan bahwa Pandangan bahwa aktivitas
berwirausaha akan mandiri adalah beban.
menimbulkan beban. Kegiatan persiapan pensiun.
9. Tidak berencana membuka Tidak ingin mengambil
usaha setelah pensiun karena resiko saat berwirausaha.

212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

takut akan resiko yang


dihadapi dalam berwirausaha.
33. Tidak memiliki rencana Tidak mencari pemasukan Kegiatan persiapan pensiun.
untuk mencari uang tambahan.
tambahan.
35b. Mendekatkan diri dengan Lebih dekat dengan rekan Kegiatan persiapan pensiun.
rekan kerja. kerja.
42. Menangani masalah dengan Menjaga kesehatan. Cara menjaga kesehatan.
positif, berolahraga, dan cek Kondisi menjelang pensiun.
kesehatan.
34. Alasan untuk tidak Tidak mengambil MPP Tidak mengambil MPP
mengambil MPP karena akan karena akan pensiun. karena akan pensiun.
pensiun.
36. Memiliki semangat kerja Semangat kerja yang biasa. Performansi kerja yang biasa
yang biasa. menjelang pensiun.
26. Penghasilan dan kerja sesuai Gaji dan bekerja sesuai porsi Faktor yang membuat tetap Kondisi menjelang pensiun.
dengan porsi akan akan menciptakan fisik yang sehat.
menciptakan kebugaran sehat.
jasmani.
7. Memiliki perasaan senang Perasaan senang.
karena sebentar lagi akan
pensiun. Afeksi positif. Emosi positif.
11. Menjalani pekerjaan yang ada Melakukan rutinitas kerja
dengan senang hati. dengan perasaan senang.

213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46. Merasa senang ketika Perasaan senang.


lingkungan merasa terbantu.
4. Anak sudah tidak Anak tidak memerlukan Memiliki anak yang mandiri. Anak mandiri.
memerlukan bantuan biaya. biaya.

13. Bertugas memberikan


penyuluhan kepada
masyarakat.
Tugas dalam pekerjaan. Tugas kerja Deskripsi kerja.
14b. Bertugas memberikan
penyuluhan kepada
masyarakat.
14a. Pandangan bahwa Pentingnya sebuah pekerjaan Pentingnya sebuah pekerjaan. Pemaknaan kerja.
pekerjaannya penting untuk untuk lingkungan.
masyarakat.
15. Berbagi ilmu pengetahuan
kepada orang lain.
27. Tanggungjawab yang
diberikan segera langsung
diselesaikan sesuai tugasnya. Sumber makna kerja dari
Nilai kerja. Sumber makna kerja.
35a. Pandangan bahwa ketika dalam diri.
memasuki masa akhir kerja,
harus lebih rajin.
44. Kerja sebagai sebuah
tanggungjawab.

214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45a. Memaknai kerja sebagai


tanggungjawab dan
kewajiban yang disertai
adanya hak.
45b. Memaknai pekerjaan karena
dianggap sebagai hiburan
yang mengasyikan.
31. Menolong lingkungan yang
membutuhkan bantuan.
20. Kondisi fisik yang baik dan
jarak rumah yang dekat
dengan kantor menjadi
sumber motivasi untuk tetap Sumber makna kerja dari
Motivasi.
bekerja. dalam diri.
21. Motivasi untuk tetap bekerja
karena ingin menjalin relasi
Sumber makna kerja.
sosial dengan rekan kerja.
40. Sejak dini sudah dididik Pembelajaran untuk mandiri.
untuk mandiri oleh orang tua.
23. Anggapan bahwa semua Rekan kerja yang spesial. Sumber makna kerja dari
rekan kerja adalah spesial. orang lain.
30. Lingkungan menghargai Penghargaan dari lingkungan.
pekerjaan yang dilakukan.

215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39. Lingkungan keluarga Keluarga yang mendukung.


membantu pekerjaan.
41. Lingkungan masyarakat Lingkungan mendukung dan
mendukung dan memuji memuji.
karena masih aktif bekerja.
43. Mendapatkan pujian dari Lingkungan kerja memuji
rekan kerja dan mendapatkan dan memberikan Sumber makna kerja dari
Sumber makna kerja.
penghargaan dari pimpinan. penghargaan. orang lain.
47. Menerima kenaikan pangkat Pemberian penghargaan atas
sebanyak empat kali karena pengabdian dan kinerja yang
performansi kerja yang baik baik.
dan disiplin.
16. Berbagi ilmu pengetahuan Aktualisasi diri. Orientasi intrinsik.
menimbulkan kepuasan
dalam diri.
22. Memiliki hubungan relasi Hubungan sosial yang baik Relasi interpersonal.
sosial yang baik di tempat ditempat kerja.
kerja. Aspek makna kerja.
24. Memiliki hubungan yang Menjalin relasi yang baik Relasi interpersonal.
baik dengan keluarga dan dengan keluarga.
ingin memiliki cucu atau
mengadopsi anak.

216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25. Bekerja untuk mendapatkan Bekerja karena penghasilan. Orientasi instrumental.


penghasilan.
29. Menerapkan nilai-nilai Prinsip yang diterapkan Koherensi.
kebersihan disetiap tempat. dilingkungan adalah nilai
kebersihan.
32. Memenuhi hak dan Memenuhi hak dan Hak dan kewajiban.
kewajiban dengan bekerja kewajiban dalam bekerja.
sesuai jobdesk dan tepat
waktu ketika masuk kerja.
17. Perjalanan karir selama Menceritakan pengalaman Pengalaman dalam bekerja.
bekerja. kerja.
18a. Menceritakan pengalaman Pengalaman kerja yang Pengalaman positif.
positif ketika bekerja. positif.
18b. Menceritakan hal-hal yang Pengalaman kerja yang Pengalaman negatif.
Pengalaman kerja.
kurang menyenangkan ketika negatif.
bekerja dan harus berpindah
tugas kerja.
19. Cara-cara beradaptasi dengan Upaya beradaptasi dengan Upaya beradaptasi.
pekerjaan baru. pekerjaan baru.
28. Memiliki peran yang berbeda Peran dalam kehidupan Peran dalam kehidupan Peran kehidupan.
ketika di kantor dan di sehari-hari. sehari-hari.
rumah.

217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37. Tidak ingin kerja di divisi Kurang memiliki kemampuan Kurang mampu mengerjakan Kurang mampu mengerjakan
yang memiliki tugas kerja untuk mengerjakan hal sukar. hal sukar. hal sukar.
yang sukar.

38. Tidak memiliki pencapaian Tidak memiliki pencapaian Tidak memiliki pencapaian Tidak memiliki pencapaian
yang tinggi dalam karir. yang tinggi. yang tinggi. yang tinggi.
40. Sejak dini sudah dididik Pembelajaran untuk mandiri. Sumber pendidikan dari Nilai hidup.
untuk mandiri oleh orang tua. orang tua.

218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

219

LAMPIRAN 11

VERBATIM
ATASAN
INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

220

No. Verbatim
1 Selamat pagi Bu A, disini saya akan menanyakan beberapa
2 pertanyaan nanti sebisa mungkin ibu menjawab dengan sejujur-
3 jujurnya, dari peraturan dan surat perjanjian tadi sudah ada.
4 Pertanyaan yang pertama, sudah berapa lama ibu mengenal Bu U?
5 Baru sekitar tiga, tiga setengah tahun. Pindah kesini tahun berapa ya pak
6 T? (bertanya kepada temannya). Saya pindah sini 2012, Bu U desember,
7 jadi sekitar tiga tahunan, tiga sampai empat tahun.
8 Seberapa dekat Bu A dengan bu umi?
9 Yaaa karena satu ruangan, dia staff di pengendalian, ya hubungannya
10 hubungan kerja, karena saya tidak mengenal beliau sebelumnya. Saya
11 mengenal beliau hanya hubungan pekerjaan.
12 Bisa diceritakan sedikit apa yang Bu A ketahui tentang Bu U?
13 Saya tidak mengenal secara kepribadiannya saya tidak, karena saya cuma
14 hubungan pekerjaan dan saya juga orangnya, monggo aja… Saya nggak,
15 apa ya mas? Pribadi seseorangkan kadang kita nggak tau, didepan baik
16 dibelakang baik, kan saya juga nggak tau. Jadi saya sebatas atasan sama
17 bawahan. Karena saya tidak sebelumnya tidak pernah satu kantor,
18 kebetulan saya mutasi disini, beliaunya juga itu, jadi sebelumnya saya
19 juga tidak kenal. Saya hanya mengenal sebatas atasan bawahan ya.
20 Terus, eee ketika bertemu didalam sehari-hari dikantor itu kondisi
21 fisiknya Bu U seperti apa bu?
22 Sehat kalau orangnya, karena rajin olahraga. Maksudnya rajin olahraga
23 itu karena dia merasa usianya sudah itu, badannya… dia sering “saya
24 olahraga bu, saya datengnya agak, saya olahraga dulu pagi jogging”,
25 yaudah begitu aja, maksudnya dalam arti pagi berusaha jalan.
26 Terus kalau kondisi emosinya seperti apa bu? Menjelang pensiun ini
27 kondisi emosinya seperti apa? Biasanya kan kerena stres mau
28 pensiun jadi uring-uringan.
29 Eee dia selalu ngomong “saya sih mau pensiun, jadinya santai”,
30 ngomongnya gitu, jadinya nggak ngaruh juga. Mau kerja bener, mau
31 kerja… Apa ya? Apa ya mas? Pokoknya yang jelas, orang saya mau
32 pensiun kok, selalu kan… Biasanya orang yang mau pensiunkan mau
33 dinilai baik, mau dinilai itu kan nggak toh mau pensiun. Ya jadi monggo.
34 Bisa diceritain nggak bu keseharian Bu U dikantor itu seperti apa?
35 Maksudnya?
36 Eee… maksudnya pernah mangkir kerja atau seperti apa?
37 Dia pagi datang, kalau masalah apel apa enggaknya saya nggak begitu
38 faham, apel kadang apel, kadang tidak. Ya memang karena itu pekerjaan.
39 Terus kemudian dikantor, memang benar kalau siang dia pulang, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221

40 nggak ada kerjaan. Memang di seksi kami itu pekerjaan tidak banyak, jadi
41 sering kelapangan udah, jadi memang beliau siang pulang. Jadi sebelum-
42 sebelumnya dahulu kala kan jauh kantornya, kan kalau disini kan dekat
43 dengan rumah, cuma lima menit hahah. Monggo itu alasan, pokoknya
44 pulang deket lebih deketlah lima menit, ya kalau orang lima menit makan
45 siang pasti pulang mas.
46 Terus kalau semisal ada pekerjaan gitu eee bukan disini sajakah
47 pekerjaannya, maksudnya dikelurahan juga ada?
48 Eeee pekerjaan dikami itu lapangan, kalau kelapangan kan kita meninjau
49 lokasi. Kalau yang namanya larasita itu menggunakan mobil larasita. Kita
50 ada satu tim, tim kan, timnya itu ada terdiri dari beberapa orang. Memang
51 dijadwal Bu U itu ada namanya, setiap seminggu sekali harusnya
52 berangkat ke kelurahan, tapi pelaksanaannya ya hanya kadang-kadang
53 saja beliau berangkat, makanya saya jujur ini mas.
54 Itu ibu tau nggak ya dikarenakan apa? Kok kadang-kadang aja
55 berangkatnya.
56 Alesannya karena “kan udah ada yang berangkat bu”, padahal memang
57 satu tim itu terdiri dari lima orang. Sebetulnya timnya ada banyak, tapi
58 biasanya yang berangkat kan tiga sampai empat, kan ada ketua tim ya, ada
59 wakilnya, ada anggota itu. Satu tim seharusnya mempunyai itu. Kadang
60 mungkin sudah ada yang berangkat, jadi beliau “Saya nggak usah
61 berangkat bu, karena sudah ada yang berangkat” ketika ditanya udah
62 berangkat dia nggak berangkat. Monggo disimpulkan sendiri.
63 Terus, bagaimana kinerja Bu U menurut Bu A selama bekerjasama?
64 Kinerja apanya? Maksudnya yang ditanyai apanya?
65 Eee… sudahkah melakukan jobdesknya yang sesuai?
66 Iya, maksudnya apakah kinerjanya, kemampuannya, apa yang ditugaskan
67 dikerjakan, apa jobnya dia? Kalau jobnya dia dikerjakan, kalau jobnya dia
68 pasti dikerjakan, karen job akan berkaitan dengan penilaian kinerja,
69 iyaaa… Kalau itu nggak dilakukan tau nilainya dari mana mas?
70 Kalau masalah disiplin, kemudian tepat waktu, kemudian
71 pekerjaannya oke atau tidak nah gimana bu?
72 Kalau disiplin itukan karena ada jam kantor, jam kantor masuk jam
73 sekian, nanti keterkaitannya sama penghitungan tunjangan kinerja, kalau
74 kita terlambat kita pasti akan dipotong. Jadi kalau masalah waktu time
75 semua pegawai akan sesuai dengan yang ditentukan oleh, karena
76 keterkaitannya kan dengan tunjangan kinerja, kalau masalah disiplin ya.
77 Kalau ya sesuai job, sudah sesuai, dia sudah melakukan sesuai job, karena
78 dia fungsionalnya adalah pengadministrasian, ketika surat masuk. Ini tadi
79 yang saya bilang kinerja ya hubungan kerja ya saya bukan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222

80 pribadi, dia sudah, kaya misalnya ada surat masuk dia membuat surat
81 sesuai jobnya dia dibukukan, jadi itu sudah.
82 Kalau ini bu, masalah disiplin deadline pekerjaan harus
83 dikumpulkan hari ini juga atau dua minggu kedepan harus sudah
84 selesai, itu seperti apa? Tepat waktukah ketika mengumpulkan
85 tugas?
86 Kadang-kadang tepat waktu, kadang-kadang “nanti aja ya bu”, ya
87 namanya perempuan.
88 Tapi banyak yang mana bu?
89 Yowis, banyak yang tepat waktu wes.
90 Kalau kinerja Bu U menjelang pensiun ini seperti apa bu?
91 Apanya?
92 Kinerjanya bu, lagi-lagi kita membahas mengenai kinerjanya,
93 apakah kinerjanya meningkat, menjelang pensiun ini apakah lebih
94 baik atau malah lebih buruk?
95 Kayaknya gak ada ngaruhnya juga bagi dia, karena sebelum masih lama
96 dia kalau siang pulang. Karena kayaknya memang kondisi rumah yang
97 dekat jadi ya mempermudah apa ya? Ya itu, tapi pekerjannya dia nggak
98 ada perubahan deh, ya karena dia selalu ketika, ya karena mungkin dia
99 sudah tau sebentar lagi akan pensiun sehingga tidak ada lagi yang dicapai.
100 Jadi ya sudah, mengerjakan sesuai rutinitas sehari-hari. Apa yang harus
101 dikerjakan ya dikerjakan. Rutinitas pekerjaankan sesuai dianya saja, apa
102 yang dia kerjakan sesuai dengan jobnya aja.
103 Jadi nggak ada peningkatan gitu ya?
104 Nggak ada. Karena tugasnya pengadministrasian, cuma dikantor tugasnya
105 ya gitu-gitu aja, ibaratnya kan hanya mengagendakan surat, kalau diloket
106 kan berhubungan dengan masyarakat, semakin berkas banyak kan
107 semakin meningkat, kalau Bu U kan enggak, kalau surat masuk terus
108 mengagendakan. Itu kalau membuat surat tugas.
109 Kalau ada penyuluhan seperti itu, apakah juga, penyuluhan kepada
110 masyarakat, supaya masyarakat lebih pintar mengenai pertanahan?
111 Dia fungsionalnya bukan penyuluh mas, administrasian tok, kalau
112 penyuluh tu disini kasi sama kasubsi. Jadi kalau dia tugas larasita yang
113 tadi, disitukan ada ketua tim nya ada wakilnya. Kalau wakil ketua dan
114 ketuanya nggak berangkat otomatiskan dia yang berangkat, terus kalau
115 ada pertanyaan dia yang menjawab. Tapi ketika ada ketua sama wakil
116 ketua, karena koordinator penanggung jawab larasita, penanggungjawab
117 yang berangkat adalah kasubsi.
118 Pak E berati ya?
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223

120 Buka hanya Pak E, semua kasubsi disini mendapat tugas, ya bukan semua,
121 tapi sebagian besar. Sebagian besar kasubsi disini menjadi tim larasita dari
122 hari senin sampai hari kamis, itukan mobil, kalau ada masyarakat yang
123 bertanya kami menjawab, jadi bukan kita menyuluh mengumpulkan orang
124 tidak, kita datang kaya mobil SIM itu lho mas, mobil keliling, kalau ada
125 yang datang bertanya baru kita jawab. Pelayanan keliling.
126 Bisa diceritakan bu, kalau keseharian Bu U itu dengan rekan-rekan
127 kerjanya seperti apa bu?
128 Ya namanya ibu-ibu mas, ngobrol. Kalau diluar saya tidak begitu paham,
129 tapi kalau didalam ruangan kitakan hanya berlima ya kita ngobrol biasa,
130 tapi kalau diluar saya nggak faham sebenarnya Bu U sama rekan, saya
131 pahamnya dengan yang didalam. Karena person beda satu dengan yang
132 lainnya kan. Kita didalam satu ruangan sesama rekan kerja ya ngobrol
133 biasa, bukan termasuk orang yang pendiam.
134 Tapi ibu tahu kesehariannya Bu U ketika bersosialisasi seperti apa
135 dengan rekan-rekan yang lain?
136 Ya ngobrol biasa.
137 Adakah kedekatan seperti itu? Bu U itu apakah orangnya suka
138 menolong temennya, kaya menunjukkan rasa sosial gitu lho bu.
139 Hehehe, nggak tau saya, pokoknya yang jelas kalau didalam ya kita
140 ngobrol aja, kalau diluar mau nolong atau nggak saya nggak. Ya itu bisa
141 ditanyakan yang sudah bergaul berapa tahun itu, kalau sayakan baru,
142 sekedar hubungan. Maksudnya secara personel ketika kita menjadi teman
143 dekat itu secara itu kan ya, tapi saya sekedar hubungan kerja kan ya, baru
144 disini tiga tahun. Ya yang jelas ngobrol sama orang juga ngobrol, baik
145 perkara subjektif ya mas ya, suka menolong baik nggak. Kalau saya bilang
146 baik belum tentu masnya bilang baik. Saya bilang lomo mas heheh… Saya
147 objektif saja, kalau diluarnya saya nggak faham, karena sama orang kan
148 gitu. Kalau sama saya hubungan pekerjaannya beres.
149 Terus kemudian, ibu tahu tidak tentang persiapan pensiun yang
150 sudah dilakukan Bu U tentang persiapan pensiun ini?
151 Nggak tau, nggak tau. Maksunya apa yang di?
152 Persiapan mental, persipan ekonomi.
153 Secara itu saya nggak tau, saya orangnya tidak terlalu campur urusan,
154 karena pribadi orang, selama dia tidak bercerita sama saya, saya juga
155 nggak aka bertanya, itu kan sudah. apa lagi suaminya juga bekerja to,
156 suaminya pernah bekerja di BPN, saya juga nggak, yang jelas kalau dia
157 bercerita “saya olahraga bu, saya pensiun nggak ngaruh juga” selalu
158 bicaranya begitu, maksudnya kalau ada kegiatan apa rajin, penilaian saya
159 mau dinilai baik buruk toh saya sudah pensiun gitu lho mas, jadi intinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224

160 wis terserah serah. Kalau dalam hubungan kerja lho ya, kalau yang untuk
161 persiapan materi dan persiapan mental saya nggak paham, tidak mengenal
162 pribadi, saya mengenal beliau begitu sekarang ya begitu gitu lho mas.
163 Karena mengenalnya kan tidak mendalam, hubungan seperti sahabat.
164 Jadi hanya tau persiapan menjelang pensiun ini hanya olahraga
165 seperti itu ya bu ya?
166 Olahraga dari saya masuk dia udah olahraga, memang rutinitas, jadi bukan
167 persiapannya dia enggak, cuma rutinitas. Karena dia merasa usia sudah
168 tua itu kalau tidak olahraga, tidak dijaga pola makannya penyakit akan
169 datang, jadi dari awal saya mengenal beliau sudah olahraga. Bukan karena
170 mau pensiun, tapi karena rutinitas.
171 Eee, kalau masalah prinsip-prinsip Bu U saat bekerja? Prinsip apa
172 yang diterapkan Bu U dalam bekerja?
173 Enggak, maksudnya prinsip, karena kalau sama saya selama dia
174 tanggungjawab pekerjaannya dia beres, bagi saya itu monggo. Pokoknya
175 apa yang saya beri tanggungjawab ke dia selesai, itu harapan saya sebagai
176 pimpinannya. Maksudnya ya pekerjaan dia selesaikan dengan baik sesuai
177 jobnya, selesai ya sudah. Karena kita ada penilaian sasaran kinerja
178 pegawai. Jadi yang dinilai adalah kinerjannya, kan sudah direncanakan
179 mas, ibaratnya dalam satu tahun apa yang mau dikerjakan itu ditulis. Jadi
180 kalau pegawai negeri penilaiannya kan ini apa, ini apa, itu sudah diawal
181 januari dan di akhir tahun tinggal dinilai, dikerjakan tidak, targetnya ini
182 sekian, dikerjakan nggak sesuai target nggak. Saya tinggal sesuai yang itu
183 aja. Itu prinsip tanggungjawabnya dia diselesaikan ya itu tadi. Kalau
184 prinsip maksudnya apa saya nggak, prinsip kejujuran, kalau prinsip itu
185 sudah kepribadinya to.
186 Ibu kan yang menilai berati dan mengetahui kinerjanya seperi apa,
187 nah itu kalau saya boleh tau satu tahun yang lalu kinerjanya seperti
188 apa?
189 Kinerja itu adalah pekerjaan yang dia lakukan ya mas. Bukan kembali
190 disiplin dan segala macam, hanya target dan kita membuat perencanaan
191 target. Dia melalukan pekerjaan dengan apa yang sesuai dari
192 tanggungjawabnya. Jadi kalau dia siang pulang karena rumahnya dekat
193 dan mau makan dirumah itu nggak masalah, yang penting semua
194 pekerjaan dia diselesaikan dengan baik. Tadi mas bilang kadang tepat
195 waktu atau tidak itu kan, tapi yang jelas diselesaikan. Jadi nggak ada
196 perubahannya ikut saya dari awal sampai mau pensiun ya eee… tetap ya,
197 stagnan disitu. Nggak mengalami penurunan dan nggak mengalami
198 peningkatan. Karena dia menyadari bahwa dia mau pensiun sebentar lagi.
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225

200 Jadi ketika ikut saya dia bilang “saya sebentar lagi pensiun lho bu, tidak
201 ada nilai yang saya itu, saya mengerjakan seperti rutinitas”.
202 Kalau ibu sendiri itu, mendukung dan selalu mendukung apa yang
203 dikerjakan Bu U atau tidak?
204 Ooo iya selalu saya dukung lah.
205 Itu wujud dukungannya seperti apa?
206 Ya saya bantu, saya bimbing “begini lho mbak cara membaca PO”. Pasti
207 saya bimbing, karena kalau saya hanya ngasih tau, nanti akan bertanya-
208 tanya lagi, tetapi ketika saya bimbing dan saya kasih tahu caranya begini,
209 kalau membuat laporan caranya begini, pasti saya dukung cara membuat
210 laporan yang baik. Ibaratnya apa ya, kalau kita kasih tau kesalahannya kan
211 pasti tidak akan mengulanginya lagi, tapi ketika kita hanya itu tidak
212 dikasih tau solusinya yang benar bagaimana kan nanti dia akan
213 mengulang-ulang.
214 Ketika diberi penjelasan atau bimbingan Bu U cepat mengerti atau
215 bagaimana?
216 Ooo, dia cepet, dalam arti gini kalau dia tidak paham dia akan bertanya,
217 tetapi ketika sudah faham, oh ya itu nanti diulang, bukti kalau dia bekerja
218 “oh iya kemarin kan ibu bilang begini”, jadi dia menyadari kalau salah
219 kan. Karena dia ingat apa yang sudah di ajarkan. Kalau kinerja sama saya
220 dia nggak ada masalah, biasanya orang mau pensiun itu kan ke pribadi ya.
221 Saya hubungan pribadi dan emosionalnya tidak dekat dan tidak mengenal.
222 Oke bu saya kira cukup, terimakasih matur nuwun.

Tabel 13.

Pengelompokan Kode Atasan Kerja Informan 2

No Satuan Makna Transformasi 1 Transformasi 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226

1 Selamat pagi Bu A, disini Baru sekitar tiga Bu A mengatakan


saya akan menanyakan sampai empat tahun bahwa baru
beberapa pertanyaan mengenal Bu U. mengenal informan
nanti sebisa mungkin ibu tiga sampai empat
menjawab dengan tahun lalu.
sejujur-jujurnya, dari
peraturan dan surat
perjanjian tadi sudah ada.
Pertanyaan yang
pertama, sudah berapa
lama ibu mengenal Bu U?
Baru sekitar tiga, tiga
setengah tahun. Pindah
kesini tahun berapa ya pak
T? (bertanya kepada
temannya). Saya pindah sini
2012, Bu U desember, jadi
sekitar tiga tahunan, tiga
sampai empat tahun.
2 Seberapa dekat Bu A Hubungan Bu A Bu A mengatakan
dengan bu umi? dengan Bu U sebatas bahwa hanya
Yaaa karena satu ruangan, hubungan kerja mengenal informan
dia staff di pengendalian, ya karena belum sebatas rekan kerja
hubungannya hubungan mengenal Bu U saja.
kerja, karena saya tidak sebelumnya.
mengenal beliau
sebelumnya. Saya
mengenal beliau hanya
hubungan pekerjaan.
3 Bisa diceritakan sedikit Bu A tidak mengenal Bu A mengatakan
apa yang Bu A ketahui pribadi Bu U, karena bahwa mengenal
tentang Bu U? mereka hanya informan hanya
Saya tidak mengenal secara sebatas hubungan sebatas hubungan
kepribadiannya saya tidak, pekerjaan saja. pekerjaan sebagai
karena saya cuma hubungan Hanya mengenal atasan dan bawahan.
pekerjaan dan saya juga sebatas atasan
orangnya, monggo aja… dengan bawahan.
Saya nggak, apa ya mas?
Pribadi seseorangkan
kadang kita nggak tau,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227

didepan baik dibelakang


baik, kan saya juga nggak
tau. Jadi saya sebatas atasan
sama bawahan. Karena saya
tidak sebelumnya tidak
pernah satu kantor,
kebetulan saya mutasi
disini, beliaunya juga itu,
jadi sebelumnya saya juga
tidak kenal. Saya hanya
mengenal sebatas atasan
bawahan ya.
4 Terus, eee ketika bertemu Sehat karena rajin Bu A mengatakan
didalam sehari-hari olahraga. Karena Bu bahwa informan
dikantor itu kondisi U merasa usianya senang berolahraga
fisiknya Bu U seperti apa sudah tua. Bu U di pagi hari untuk
bu? sering berolahraga di menjaga kesehatan
Sehat kalau orangnya, pagi hari. karena informan
karena rajin olahraga. merasa dirinya
Maksudnya rajin olahraga sudah tua.
itu karena dia merasa
usianya sudah itu,
badannya… dia sering
“saya olahraga bu, saya
datengnya agak, saya
olahraga dulu pagi
jogging”, yaudah begitu aja,
maksudnya dalam arti pagi
berusaha jalan.
5 Terus kalau kondisi Bu U selalu berbicara Bu A mengatakan
emosinya seperti apa bu? bahwa dirinya bahwa informan
Menjelang pensiun ini sebentar lagi akan merasa dirinya
kondisi emosinya seperti pensiun, jadi Bu U sebentar lagi akan
apa? Biasanya kan kerena tidak terpengaruh pesiun, jadi
stres mau pensiun jadi oleh baik atau informan tidak
uring-uringan. buruknya penilaian begitu terpengaruh
Eee dia selalu ngomong yang akan diberikan. oleh penilaian yang
“saya sih mau pensiun, diberikan oleh Bu A.
jadinya santai”,
ngomongnya gitu, jadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228

nggak ngaruh juga. Mau


kerja bener, mau kerja…
Apa ya? Apa ya mas?
Pokoknya yang jelas, orang
saya mau pensiun kok,
selalu kan… Biasanya
orang yang mau pensiunkan
mau dinilai baik, mau
dinilai itu kan nggak toh
mau pensiun. Ya jadi
monggo.
6 Bisa diceritain nggak bu Bu A tidak begitu Bu A mengatakan
keseharian Bu U dikantor paham kalau masalah bahwa dirinya tidak
itu seperti apa? Bu U mengikuti apel begitu mengetahui
Maksudnya? pagi atau tidak. apakah informan
Eee… maksudnya pernah Kemudian ketika mengikuti apel pagi
mangkir kerja atau siang Bu U pasti atau tidak. Selain itu,
seperti apa? pulang kerumah, ketika siang
Dia pagi datang, kalau karena rumahnya informan memilih
masalah apel apa dekat dan tidak ada untuk pulang
enggaknya saya nggak pekerjaan. Hal ini kerumah. Hal ini
begitu faham, apel kadang dikarenakan seksi ini dikarenakan rumah
apel, kadang tidak. Ya pekerjaannya sedikit informan dekat dan
memang karena itu dan sering ke sedikitnya pekerjaan
pekerjaan. Terus kemudian lapangan. dan seringnya ke
dikantor, memang benar lapangan.
kalau siang dia pulang,
karena nggak ada kerjaan.
Memang di seksi kami itu
pekerjaan tidak banyak, jadi
sering kelapangan udah,
jadi memang beliau siang
pulang. Jadi sebelum-
sebelumnya dahulu kala kan
jauh kantornya, kan kalau
disini kan dekat dengan
rumah, cuma lima menit
hahah. Monggo itu alasan,
pokoknya pulang deket
lebih deketlah lima menit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229

ya kalau orang lima menit


makan siang pasti pulang
mas.
7 Terus kalau semisal ada Pekerjaan yang Bu A mengatakan
pekerjaan gitu eee bukan dilapangan juga ada, bahwa informan
disini sajakah meninjau lokasi dan masuk dalam sebuat
pekerjaannya, larasita. Biasanya tim yang terdiri dari
maksudnya dikelurahan dalam satu tim di beberapa orang
juga ada? larasita terdiri dari untuk bertugas di
Eeee pekerjaan dikami itu beberapa orang. Bu U kelurahan sebagai
lapangan, kalau kelapangan dijadwalkan setiap larasita. Informan
kan kita meninjau lokasi. seminggu sekali dijadwalkan setiap
Kalau yang namanya harusnya berangat ke seminggu sekali
larasita itu menggunakan kelurahan. Tetapi berangkat ke
mobil larasita. Kita ada satu pelaksanaannya kelurahan, tapi
tim, tim kan, timnya itu ada hanya kadang- kenyataannya hanya
terdiri dari beberapa orang. kadang saja Bu U kadang-kadang saja
Memang dijadwal Bu U itu berangkat. informan berangkat
ada namanya, setiap ke kelurahan.
seminggu sekali harusnya
berangkat ke kelurahan, tapi
pelaksanaannya ya hanya
kadang-kadang saja beliau
berangkat, makanya saya
jujur ini mas.
8 Itu ibu tau nggak ya Tidak berangkat ke Bu A mengatakan
dikarenakan apa? Kok kelurahan bahwa informan
kadang-kadang aja disebabkan karena tidak berangkat
berangkatnya. sudah ada perwakilan untuk menjalankan
Alesannya karena “kan yang berangkat. tugasnya
udah ada yang berangkat Sebenarnya timnya dikarenakan sudah
bu”, padahal memang satu ada banyak, tapi ada temannya atau
tim itu terdiri dari lima biasanya yang perwakilan yang
orang. Sebetulnya timnya berangkat tiga berangkat.
ada banyak, tapi biasanya sampai empat tim,
yang berangkat kan tiga ada ketua, wakil, dan
sampai empat, kan ada anggota tim. Satu tim
ketua tim ya, ada wakilnya, seharusnya
ada anggota itu. Satu tim mempunyai itu.
seharusnya mempunyai itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230

Kadang mungkin sudah ada


yang berangkat, jadi beliau
“Saya nggak usah berangkat
bu, karena sudah ada yang
berangkat” ketika ditanya
udah berangkat dia nggak
berangkat. Monggo
disimpulkan sendiri.
9 Terus, bagaimana kinerja Bu U melakukan Bu A mengatakan
Bu U menurut Bu A tugas pekerjaan bahwa informan
selama bekerjasama? dengan baik dan pasti mengerjakan
Kinerja apanya? dikerjakan, karena tugasnya dengan
Maksudnya yang ditanyai hal ini berkaitan baik karena hal ini
apanya? dengan penilaian berkaitan dengan
Eee… sudahkah kinerja. penilaian kinerja.
melakukan jobdesknya
yang sesuai?
Iya, maksudnya apakah
kinerjanya,
kemampuannya, apa yang
ditugaskan dikerjakan, apa
jobnya dia? Kalau jobnya
dia dikerjakan, kalau jobnya
dia pasti dikerjakan, karen
job akan berkaitan dengan
penilaian kinerja, iyaaa…
Kalau itu nggak dilakukan
tau nilainya dari mana mas?
10 Kalau masalah disiplin, Kalau disiplin itu Bu A mengatakan
kemudian tepat waktu, berkaitan dengan bahwa semua
kemudian pekerjaannya penghitungan pegawai pasti
oke atau tidak nah gimana tunjangan kinerja, disiplin dalam
bu? jadi kalau tidak masalah waktu
Kalau disiplin itukan karena disiplin tunjangan masuk kerja, karena
ada jam kantor, jam kantor kinerjanya akan ini berkaitan dengan
masuk jam sekian, nanti dipotong. Kemudian pemberian
keterkaitannya sama Bu U sudah tunjangan kinerja.
penghitungan tunjangan mengerjakan sesuai Kemudian informan
kinerja, kalau kita terlambat tugas kerjanya sudah mengerjakan
kita pasti akan dipotong. karena Bu U sesuai dengan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231

Jadi kalau masalah waktu fungsionalnya adalah kerjanya sebagai


time semua pegawai akan pengadministrasian. administrator surat
sesuai dengan yang Mengatasi surat-surat yang masuk dan
ditentukan oleh, karena yang masuk dan kemudian akan
keterkaitannya kan dengan kemudian dibukukan.
tunjangan kinerja, kalau dibukukan.
masalah disiplin ya. Kalau
ya sesuai job, sudah sesuai,
dia sudah melakukan sesuai
job, karena dia
fungsionalnya adalah
pengadministrasian, ketika
surat masuk. Ini tadi yang
saya bilang kinerja ya
hubungan kerja ya saya
bukan hubungan pribadi,
dia sudah, kaya misalnya
ada surat masuk dia
membuat surat sesuai
jobnya dia dibukukan, jadi
itu sudah.
11 Kalau ini bu, masalah Ketika Bu A mengatakan
disiplin deadline menyelesaikan tugas bahwa informan
pekerjaan harus Bu U terkadang tepat terkadang tepat
dikumpulkan hari ini juga waktu dan terkadang waktu dan terkadang
atau dua minggu kedepan tidak tepat waktu. tidak tepat. Informan
harus sudah selesai, itu Tetapi menurut Bu A, lebih banyak tepat
seperti apa? Tepat Bu U lebih banyak waktu dalam
waktukah ketika tepat waktu dalam menyelesaikan
mengumpulkan tugas? menyelesaikan tugasnya.
Kadang-kadang tepat tugasnya.
waktu, kadang-kadang
“nanti aja ya bu”, ya
namanya perempuan.
Tapi banyak yang mana
bu?
Yowis, banyak yang tepat
waktu wes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

232

12 Kalau kinerja Bu U Performansi kerja Bu Bu A mengatakan


menjelang pensiun ini U Tidak berpengaruh bahwa performansi
seperti apa bu? ketika menjelang informan menjelang
Apanya? pensiun maupun pensiun tidak
Kinerjanya bu, lagi-lagi masih lama meningkat dan
kita membahas mengenai pensiunnya. Menurut cenderung biasa saja
kinerjanya, apakah Bu A sama saja. dan sama saja.
kinerjanya meningkat, Selain itu, kinerjanya Menurut Bu A hal
menjelang pensiun ini tidak mengalami ini dikarenakan
apakah lebih baik atau perubahan karena Bu informan sudah
malah lebih buruk? U sudah tau kalau mengetahui kalau
Kayaknya gak ada sebentar lagi akan sebentar lagi akan
ngaruhnya juga bagi dia, pensiun, sehingga pensiun sehingga
karena sebelum maslih lama tidak ada lagi yang tidak ada lagi yang
dia kalau siang pulang. ingin Bu U capai. ingin informan
Karena kayaknya memang Jadi Bu U hanya capai. Informan
kondisi rumah yang dekat mengerjakan hanya mengerjakan
jadi ya mempermudah apa rutinitas sehari-hari rutinitasnya saja
ya? Ya itu, tapi pekerjannya di kantor. dikantor.
dia nggak ada perubahan
deh, ya karena dia selalu
ketika, ya karena mungkin
dia sudah tau sebentar lagi
akan pensiun sehingga tidak
ada lagi yang dicapai. Jadi
ya sudah, mengerjakan
sesuai rutinitas sehari-hari.
Apa yang harus dikerjakan
ya dikerjakan. Rutinitas
pekerjaankan sesuai dianya
saja, apa yang dia kerjakan
sesuai dengan jobnya aja.
13 Jadi nggak ada Tidak adanya Bu A mengatakan
peningkatan gitu ya? peningkatan kerja bawa informan tidak
Nggak ada. Karena dikarenakan tugas mengalami
tugasnya kerjanya hanya peningkatan kinerja,
pengadministrasian, cuma seperti itu saja. hal ini dikarenakan
dikantor tugasnya ya gitu- tugas kerjanya
gitu aja, ibaratnya kan hanya seperti itu saja
hanya mengagendakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

233

surat, kalau diloket kan dan tidak ada variasi


berhubungan dengan kerja.
masyarakat, semakin berkas
banyak kan semakin
meningkat, kalau Bu U kan
enggak, kalau surat masuk
terus mengagendakan. Itu
kalau membuat surat tugas.
14 Kalau ada penyuluhan Bu U funsionalnya Bu A mengatakan
seperti itu, apakah juga, sebagai bahwa informan
penyuluhan kepada pengadministrasian, tugas fungsionalnya
masyarakat, supaya kalau yang adalah administrasi.
masyarakat lebih pintar memberikan Pemberian
mengenai pertanahan? penyuluhan adalah penyuluhan kepada
Dia fungsionalnya bukan kasi dan kasubsi di masyarakat
penyuluh mas, dalam penugasan dilakukan oleh kasi
administrasian tok, kalau larasita. Ketika ketua dan kasubsi. Ketika
penyuluh tu disini kasi sama dan wakil tim tidak ketua dan wakil
kasubsi. Jadi kalau dia tugas ada maka otomatis tidak ada maka
larasita yang tadi, disitukan Bu U yang otomatis informan
ada ketua tim nya ada menggantikan dan bertanggungjawab
wakilnya. Kalau wakil menjawab ketika ada penuh dalam
ketua dan ketuanya nggak pertanyaan. memberikan
berangkat otomatiskan dia pelayanan.
yang berangkat, terus kalau
ada pertanyaan dia yang
menjawab. Tapi ketika ada
ketua sama wakil ketua,
karena koordinator
penanggung jawab larasita,
penanggungjawab yang
berangkat adalah kasubsi.
15 Bisa diceritakan bu, kalau Ibu-ibu itu sukanya Menurut Bu A
keseharian Bu U itu ngobrol tetapi kalau informan suka
dengan rekan-rekan kegiatan di luar Bu A ngobrol dan bukan
kerjanya seperti apa bu? tidak mengetahui termasuk orang yang
Ya namanya ibu-ibu mas, persisnya. Kalau pendiam. Bu A tidak
ngobrol. Kalau diluar saya didalam ruangan kita mengetahui
tidak begitu paham, tapi ngobrol biasa dan Bu persisnya pribadi
kalau didalam ruangan informan ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

234

kitakan hanya berlima ya U bukan termasuk diluar dan


kita ngobrol biasa, tapi orang yang pendiam. bersosialisasi
kalau diluar saya nggak dengan rekan kreja
faham sebenarnya Bu U yang lainnya.
sama rekan, saya pahamnya
dengan yang didalam.
Karena person beda satu
dengan yang lainnya kan.
Kita didalam satu ruangan
sesama rekan kerja ya
ngobrol biasa, bukan
termasuk orang yang
pendiam.
16 Adakah kedekatan seperti Bu A tidak Bu A mengatakan
itu? Bu U itu apakah mengetahui bahwa tidak tahu
orangnya suka menolong mengenai pergaulan mengenai pergaulan
temennya, kaya sosial Bu U. Bu A sosial informan. Bu
menunjukkan rasa sosial hanya tahu sebatas A hanya sebatas
gitu lho bu. hubungan kerja saja. hubungan kerja
Hehehe, nggak tau saya, Kalau dengan Bu A sebagai atasan dan
pokoknya yang jelas kalau yang penting kinerja bawahan.
didalam ya kita ngobrol aja, beres.
kalau diluar mau nolong
atau nggak saya nggak. Ya
itu bisa ditanyakan yang
sudah bergaul berapa tahun
itu, kalau sayakan baru,
sekedar hubungan.
Maksudnya secara personel
ketika kita menjadi teman
dekat itu secara itu kan ya,
tapi saya sekedar hubungan
kerja kan ya, baru disini tiga
tahun. Ya yang jelas
ngobrol sama orang juga
ngobrol, baik perkara
subjektif ya mas ya, suka
menolong baik nggak.
Kalau saya bilang baik
belum tentu masnya bilang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

235

baik. Saya bilang lomo mas


heheh… Saya objektif saja,
kalau diluarnya saya nggak
faham, karena sama orang
kan gitu. Kalau sama saya
hubungan pekerjaannya
beres.
17 Terus kemudian, ibu tahu Bu A tidak Bu A mengatakan
tidak tentang persiapan mengetahui bahwa tidak
pensiun yang sudah persiapan pensiun mengetahui
dilakukan Bu U tentang yang dilakukan Bu U. persiapan pensiun
persiapan pensiun ini? Bu A tidak banyak yang dilakukan
Nggak tau, nggak tau. mencampuri urusan informan. Bu A
Maksunya apa yang di? orang lain. Bu A hanya mengetahui
Persiapan mental, hanya mengetahui bahwa menjelang
persipan ekonomi. bahwa menjelang pensiun informan
Secara itu saya nggak tau, pensiun Bu U tidak tidak terpengaruh
saya orangnya tidak terlalu terpengaruh oleh oleh adanya
campur urusan, karena penilaian baik atau penilaian kinerja
pribadi orang, selama dia buruknya yang akan yang akan diberikan,
tidak bercerita sama saya, Bu U terima, karena karena sebentar lagi
saya juga nggak aka sebentar lagi akan akan pensiun.
bertanya, itu kan sudah. apa pensiun.
lagi suaminya juga bekerja
to, suaminya pernah bekerja
di BPN, saya juga nggak,
yang jelas kalau dia
bercerita “saya olahraga bu,
saya pensiun nggak ngaruh
juga” selalu bicaranya
begitu, maksudnya kalau
ada kegiatan apa rajin,
penilaian saya mau dinilai
baik buruk toh saya sudah
pensiun gitu lho mas, jadi
intinya wis terserah serah.
Kalau dalam hubungan
kerja lho ya, kalau yang
untuk persiapan materi dan
persiapan mental saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

236

nggak paham, tidak


mengenal pribadi, saya
mengenal beliau begitu
sekarang ya begitu gitu lho
mas. Karena mengenalnya
kan tidak mendalam,
hubungan seperti sahabat.
18 Eee, kalau masalah Prinsipnya adalah Bu A mengatakan
prinsip-prinsip Bu U saat bahwa pekerjaan Bu bahwa pekerjaan
bekerja? Prinsip apa yang U sudah sesuai informan sudah
diterapkan Bu U dalam dengan deskripsi sesuai dengan
bekerja? kerjanya dan yang deskripsi kerja yang
Enggak, maksudnya penting adalah sebenarnya dan yang
prinsip, karena kalau sama tanggungjawabnya paling penting
saya selama dia Bu u ke Bu A selesai adalah
tanggungjawab dengan beres. tanggunjawab
pekerjaannya dia beres, informan ke atasan
bagi saya itu monggo. sudah selesai dengan
Pokoknya apa yang saya baik.
beri tanggungjawab ke dia
selesai, itu harapan saya
sebagai pimpinannya.
Maksudnya ya pekerjaan
dia selesaikan dengan baik
sesuai jobnya, selesai ya
sudah. Karena kitaada
penilaian sasaran kinerja
pegawai. Jadi yang dinilai
adalah kinerjannya, kan
sudah direncanakan mas,
ibaratnya dalam satu tahun
apa yang mau dikerjakan itu
ditulis. Jadi kalau pegawai
negeri penilaiannya kan ini
apa, ini apa, itu sudah
diawal januari dan di akhir
tahun tinggal dinilai,
dikerjakan tidak, targetnya
ini sekian, dikerjakan nggak
sesuai target nggak. Saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

237

tinggal sesuai yang itu aja.


Itu prinsip
tanggungjawabnya dia
diselesaikan ya itu tadi.
Kalau prinsip maksudnya
apa saya nggak, prinsip
kejujuran, kalau prinsip itu
sudah kepribadinya to.
19 Ibu kan yang menilai Bu U melalukan Bu A mengatakan
berati dan mengetahui pekerjaan dengan apa bawah informan
kinerjanya seperi apa, yang sesuai dari bekerja sesuai
nah itu kalau saya boleh tanggungjawabnya. dengan deskripsi
tau satu tahun yang lalu Jadi kalau Bu U kerjanya. Informan
kinerjanya seperti apa? sering pulang siang termasuk orang yang
Kinerja itu adalah pekerjaan hari karena bertanggungjawab
yang dia lakukan ya mas. rumahnya dekat dan penuh akan tugasnya
Bukan kembali disiplin dan mau makan dirumah meskipun terkadang
segala macam, hanya target itu tidak menjadi sering terlambat
dan kita membuat masalah, yang menumpulkan.
perencanaan target. Dia penting semua Semenjak informan
melalukan pekerjaan pekerjaan menikuti Bu A
dengan apa yang sesuai dari diselesaikan dengan sebagai atasan, Bu A
tanggungjawabnya. Jadi baik. Tetapi kadang berpendapat bahwa
kalau dia siang pulang tepat waktu atau performansi kerja
karena rumahnya dekat dan tidak yang jelas informan tidak
mau makan dirumah itu diselesaikan. Jadi mengalami
nggak masalah, yang tidak ada peningkatan maupun
penting semua pekerjaan perubahannya ikut penurunan.
dia diselesaikan dengan Bu A dari awal
baik. Tadi mas bilang sampai mau pensiun,
kadang tepat waktu atau kinerjanya stagnan
tidak itu kan, tapi yang jelas disitu. Tidak
diselesaikan. Jadi nggak ada mengalami
perubahannya ikut saya dari penurunan dan nggak
awal sampai mau pensiun mengalami
ya eee… tetap ya, stagnan peningkatan.
disitu. Nggak mengalami
penurunan dan nggak
mengalami peningkatan.
Karena dia menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

238

bahwa dia mau pensiun


sebentar lagi. Jadi ketika
ikut saya dia bilang “saya
sebentar lagi pensiun lho
bu, tidak ada nilai yang saya
itu, saya mengerjakan
seperti rutinitas”.
20 Kalau ibu sendiri itu, Bu A membantu dan Bu A mengatakan
mendukung dan selalu membimbing Bu U bahwa dirinya
mendukung apa yang ketika mengalami membantu,
dikerjakan Bu U atau kesulitan kerja. Bu A membimbing, dan
tidak? mengajari secara mendukung
Ooo iya selalu saya dukung detail supaya tidak informan ketika
lah. timbul pertanyaan infotman mengalami
Itu wujud dukungannya lagi kedepannya. kesulitan dalam
seperti apa? bekerja. Bu A
Ya saya bantu, saya mengajari secara
bimbing “begini lho mbak detail supaya tidak
cara membaca PO”. Pasti lagi timbul
saya bimbing, karena kalau pertanyaan.
saya hanya ngasih tau, nanti
akan bertanya-tanya lagi,
tetapi ketika saya bimbing
dan saya kasih tahu caranya
begini, kalau membuat
laporan caranya begini,
pasti saya dukung cara
membuat laporan yang
baik. Ibaratnya apa ya,
kalau kita kasih tau
kesalahannya kan pasti
tidak akan mengulanginya
lagi, tapi ketika kita hanya
itu tidak dikasih tau
solusinya yang benar
bagaimana kan nanti dia
akan mengulang-ulang.
21 Ketika diberi penjelasan Bu U cepat mengerti Bu A mengatakan
atau bimbingan Bu U ketika diberikan bahwa informan
penjelasan oleh Bu cepat memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

cepat mengerti atau A. Terkadang Bu U informasi yang


bagaimana? melakukan masuk ketika
Ooo, dia cepet, dalam arti konfirmasi masalah dijelaskan.
gini kalau dia tidak paham sebelum benar-benar Terkadang informan
dia akan bertanya, tetapi menyelesaikan tugas. juga melakukan
ketika sudah faham, oh ya Hal ini disebabkan konfirmasi sebelum
itu nanti diulang, bukti karena Bu U ingat menuntaskan
kalau dia bekerja “oh iya apa yang diajarkan pekerjaan.
kemarin kan ibu bilang oleh Bu A.
begini”, jadi dia menyadari
kalau salah kan. Karena dia
ingat apa yang sudah di
ajarkan. Kalau kinerja sama
saya dia nggak ada masalah,
biasanya orang mau pensiun
itu kan ke pribadi ya. Saya
hubungan pribadi dan
emosionalnya tidak dekat
dan tidak mengenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

LAMPIRAN 12

ANALISIS
ATASAN
INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Transformasi 2 Kode Sub-Kategori Kategori Tema

1. Bu A mengatakan bahwa - - - -

baru mengenal informan tiga

sampai empat tahun lalu.

2. Bu A mengatakan bahwa Mengenal informan - - -

hanya mengenal informan sebatas rekan kerja.

sebatas rekan kerja saja.

3. Bu A mengatakan bahwa Mengenal informan - - -

mengenal informan hanya hanya sebatas

sebatas hubungan pekerjaan hubungan sebagai

sebagai atasan dan bawahan. atasan dan bawahan.

4. Bu A mengatakan bahwa Informan senang Menjaga kesehatan Kondisi fisik yang Kondisi menjelang

informan senang berolahraga berolahraga di pagi diri. baik. pensiun.

di pagi hari untuk menjaga hari untuk menjaga

kesehatan karena informan kesehatan karena

merasa dirinya sudah tua.

241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

informan merasa

dirinya sudah tua.

5. Bu A mengatakan bahwa Informan merasa Tidak terpengaruh - -

informan merasa dirinya dirinya sebentar lagi oleh penilaian

sebentar lagi akan pesiun, akan pesiun, kinerja oleh atasan.

jadi informan tidak begitu informan tidak begitu

terpengaruh oleh penilaian terpengaruh oleh

yang diberikan oleh Bu A. penilaian dari

atasannya.

6. Bu A mengatakan bahwa Ketika siang hari Memilih untuk Performansi kerja. Sentralisasi Kerja.

dirinya tidak begitu informan lebih pulang kerumah

mengetahui apakah informan memilih untuk saat jam kerja

mengikuti apel pagi atau pulang kerumah karena sedikitnya

tidak. Selain itu, ketika siang karena sedikitnya pekerjaan dan lebih

informan memilih untuk pekerjaan dan lebih sering tugas

pulang kerumah. Hal ini lapangan.

242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikarenakan rumah informan sering tugas

dekat dan sedikitnya lapangan.

pekerjaan dan seringnya ke

lapangan.

7. Bu A mengatakan bahwa Informan memiliki Tidak mengerjakan Kurang disiplin dalam Performansi kerja

informan masuk dalam jadwal yang sudah tugasnya. bekerja. yang kurang baik.

sebuat tim yang terdiri dari ditetapkan untuk

beberapa orang untuk piket, tetapi informan

bertugas di kelurahan berangkatnya

sebagai larasita. Informan kadang-kadang saja.

dijadwalkan setiap seminggu

sekali berangkat ke

kelurahan, tapi kenyataannya

hanya kadang-kadang saja

informan berangkat ke

kelurahan.

243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Bu A mengatakan bahwa Informan tidak Tidak mengerjakan Kurang disiplin dalam Performansi kerja

informan tidak berangkat berangkat untuk tugasnya. bekerja. yang kurang baik.

untuk menjalankan tugasnya menjalankan

dikarenakan sudah ada tugasnya dikarenakan

temannya atau perwakilan sudah ada perwakilan

yang berangkat. yang berangkat.

9. Bu A mengatakan bahwa Informan Mengerjakan tugas Performansi kerja. Sentralisasi Kerja.

informan mengerjakan mengerjakan dengan baik.

tugasnya dengan baik karena tugasnya dengan baik

hal ini berkaitan dengan karena hal ini

penilaian kinerja. berkaitan dengan

penilaian kinerja.

244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Bu A mengatakan bahwa Informan disiplin Disiplin dalam hal Prinsip kerja. Nilai Kerja.

semua pegawai pasti disiplin dalam hal waktu waktu masuk kerja.

dalam masalah waktu masuk masuk bekerja.

kerja, karena ini berkaitan

dengan pemberian tunjangan

kinerja.

10a. Kemudian informan sudah Kemudian informan Bekerja sesuai Performansi kerja. Sentralisasi Kerja.

mengerjakan sesuai dengan sudah mengerjakan dengan deskripsi

tugas kerjanya sebagai sesuai dengan tugas kerja.

administrator surat yang kerjanya sebagai

masuk dan kemudian akan administrator

dibukukan.

11. Bu A mengatakan bahwa Informan terkadang Kurang disiplin Kurang disiplin. Performansi kerja

informan terkadang tepat tepat waktu dan dalam bekerja. yang kurang baik.

waktu dan terkadang tidak terkadang tidak tepat.

tepat. Informan lebih banyak Informan lebih

245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tepat waktu dalam banyak tepat waktu

menyelesaikan tugasnya. dalam menyelesaikan

tugasnya.

12. Bu A mengatakan bahwa Performansi Performansi kerja Performansi kerja Performansi kerja

performansi informan informan menjelang tidak meningkat yang biasa. yang biasa saja

menjelang pensiun tidak pensiun tidak dan cenderung menjelang pensiun.

meningkat dan cenderung meningkat dan biasa.

biasa saja dan sama saja. cenderung biasa saja

dan sama saja.

12a. Menurut Bu A hal ini Informan sebentar Tidak ada yang Tidak memiliki Aktualisasi Diri.

dikarenakan informan sudah lagi akan pensiun dan ingin di capai oleh pencappaian lagi.

mengetahui kalau sebentar tidak ada lagi yang informan.

lagi akan pensiun sehingga ingin informan cpai.

tidak ada lagi yang ingin

informan capai. Informan

246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hanya mengerjakan

rutinitasnya saja dikantor.

13. Bu A mengatakan bawa Informan tidak Tidak mengalami Performansi kerja Performansi kerja

informan tidak mengalami mengalami peningkatan tidak mengalami yang tidak meningkat.

peningkatan kinerja, hal ini peningkatan kinerja, kinerja. peningkatan.

dikarenakan tugas kerjanya hal ini dikarenakan

hanya seperti itu saja dan tugas kerjanya hanya

tidak ada variasi kerja. seperti itu saja dan

tidak ada variasi

kerja.

14. Bu A mengatakan bahwa Tugas fungsional Tugas dalam Pengalaman kerja. Deskripsi Kerja.

informan tugas informan adalah bekerja.

fungsionalnya adalah bagian administrasi.

administrasi. Pemberian

penyuluhan kepada

masyarakat dilakukan oleh

247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kasi dan kasubsi. Ketika

ketua dan wakil tidak ada

maka otomatis informan

bertanggungjawab penuh

dalam memberikan

pelayanan.

15. Menurut Bu A informan suka Informan bukan - - -

ngobrol dan bukan termasuk termasuk orang yang

orang yang pendiam. Bu A pendiam.

tidak mengetahui persisnya

pribadi informan ketika

diluar dan bersosialisasi

dengan rekan kreja yang

lainnya.

248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16. Bu A mengatakan bahwa Tidak mengetahui - - -

tidak tahu mengenai pergaulan sosial

pergaulan sosial informan. informan.

Bu A hanya sebatas

hubungan kerja sebagai

atasan dan bawahan.

17. Bu A mengatakan bahwa Tidak mengetahui - - -

tidak mengetahui persiapan tentang persiapan

pensiun yang dilakukan pensiun informan

informan. Bu A hanya selama ini.

mengetahui bahwa

menjelang pensiun informan

tidak terpengaruh oleh

adanya penilaian kinerja

yang akan diberikan, karena

sebentar lagi akan pensiun.

249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18. Bu A mengatakan bahwa Informan sudah Performansi kerja Performansi kerja. Sentralisasi Kerja.

pekerjaan informan sudah melakukan tugas yang sudah baik

sesuai dengan deskripsi kerja kerjanya dan dan penuh

yang sebenarnya dan yang bertanggunjawab ke tanggungjawab.

paling penting adalah atasan bahwa sudah

tanggunjawab informan ke selesai dengan baik.

atasan sudah selesai dengan

baik.

19. Bu A mengatakan bawah Informan bekerja Performansi kerja Performansi kerja. Sentralisasi Kerja.

informan bekerja sesuai sesuai dengan yang sudah baik

dengan deskripsi kerjanya. deskripsi kerjanya. dan penuh

Informan termasuk orang Informan termasuk tanggungjawab.

yang bertanggungjawab orang yang

penuh akan tugasnya bertanggungjawab

meskipun terkadang sering penuh akan tugasnya

terlambat menumpulkan. meskipun terkadang

250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Semenjak informan menikuti sering terlambat

Bu A sebagai atasan, Bu A menumpulkan.

berpendapat bahwa

performansi kerja informan

tidak mengalami

peningkatan maupun

penurunan.

20. Bu A mengatakan bahwa Bu A memberikan Dukungan dari Atasan mendukung. Dukungan Kerja.

dirinya membantu, arahan dan atasan terhadap

membimbing, dan bimbingan kepada informan.

mendukung informan ketika informan ketika

infotman mengalami bekerjasama.

kesulitan dalam bekerja. Bu

A mengajari secara detail

supaya tidak lagi timbul

pertanyaan.

251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21. Bu A mengatakan bahwa Informan cepat Performansi kerja Performansi kerja. Sentralisasi Kerja.

informan cepat memahami memahami informasi yang sudah baik.

informasi yang masuk ketika yang masuk ketika

dijelaskan. Terkadang dijelaskan.

informan juga melakukan

konfirmasi sebelum

menuntaskan pekerjaan.

252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

253

LAMPIRAN 13

VERBATIM
REKAN
KERJA
INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

254

No. Verbatim
1 Sepengetahuan ibu, bu U itu kondisi kesehatannya bagaimana saat
2 ini?
3 Bu U itu kesehatannya masih enerjik dan bagus mas dari pada saya. Bu U
4 masih lincah juga.
5 Kok ibu bisa bilang bu U enerjik tuh kenapa bu?
6 Bu U tu kan sudah tua tapi masih sehat dan enerjik. Masih semangat untuk
7 bekerja. Sekarang bu U itu kerjanya di larasita di kelurahan sebagai
8 petugas BPN disana sebagai pemberi penyuluhan. Kalau di kantor tidak
9 ada pekerjaan bu U ke keluarahan, bekerja disana mas.
10 Kalau bu napsiyah sudah berapa lama kenal dengan bu U?
11 Kalau saya itu sudah kenal dari BPN sleman mas tetapi beda pekerjaan
12 atau bidang. Terus saya pindah di kanwil, terus beberapa tahun kemudian
13 bu U juga pindah di kanwil, tapi pekerjaannya berbeda. Terus ditahun yang
14 sama saya dipindahkan lagi di kota bareng bu U lagi sampai sekarang. Dan
15 waktu di kota saya satu baru satu bidang pekerjaan dengan bu U. Jadi kalau
16 masalah keakraban saya biasa saja, Cuma sekedar kenal aja dan baru dekat
17 dengan bu U itu pas kerja di kota ini mas karena satu bidang kerja.
18 Apa saja yang ibu ketahui tentang bu U?
19 Kepribadian bu U itu baik mas, sama temen2 semua itu hubungannya itu
20 baik.
21 Kalau sama bu napsiyah sendiri gimana?
22 Kalau saya sendiri sih dianggap sama bu U teman baiknya, karena bareng-
23 bareng terus mas dari awal kerja dari sleman sampai dipindah ke kota itu
24 ketemu terus.
25 Apa yang ibu ketahui mengenai persiapan pensiun bu U?
26 Ya kalau bu U itu orangnya kecukupan to mas. Karena suaminya kerja juga
27 to mas, anak-anaknya juga sudah pada mentas semuanya. Suami mbak U
28 itu juga gak mau usaha kok mas setelah pensiun, pokoknya bu U tuh kalau
29 sudah pensiun tidak mau usaha, maunya menikmati hasil pensiunnya tok
30 kok mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

255

31 Bu napsiyah bisa menceritakan gak bu kesehariannya bu U itu apa?


32 Kalau pemberdayaan itu kerjanya agak sedikit mas, kalau pagi itu apel
33 pagi, terus menjelang pulang itu baru absen untuk pulang lagi.
34 Kalau bu U sering terlambat kerja gak bu?
35 Kalau bu U itu rajin, datang bekerja lebih awal lalu ikut apel pagi. Kadang-
36 kadang pas nggak ada pekerjaan bu U sering pulang kerumah, karena
37 rumahnya dekat dari kantor mas. Di kantor seharian tidak ada kerjaan pasti
38 bosen kan mas? Saya pun juga kaya gitu, kalau tidak ada kerjaan bosan di
39 kantor ya saya begitu mas. Tapi kalau pas ada pekerjaan banyak juga nganu
40 kok mas, kerjanya rajin, tepat waktu kalau ada deadline kerja. Yang saya
41 tahu seperti itu mas, itu sudah umum mas, semua orang sudah tau kok.
42 Tapi siapapun kalau rumahnya dekat dan dikantor tidak ada pekerjaan dan
43 di rumah ada pekerjaan pasti pulang, saya mungkin juga kaya gitu mas,
44 tapi berhubung rumah saya jauh dari kantor.
45 Kemudian bu kalau pas di kanwil itu keseharian bu U gimana?
46 Iya kesehariannya juga bagus, rajin mas kalau datang pasti paling awal,
47 kinerjanya juga bagus mas.
48 Kalau sama teman-teman bu U gimana hubungannya?
49 Bu U tuh sama semua temen tuh baik semua mas, supel orangnya, mudah
50 bergaul, kalau teman atau saya kesulitan pas kerja, bu U juga membantu
51 kok mas. Mbak U itu supel kok mas kalau bergaul dikantor. Bagus bu U tu,
52 srawungnya juga pinter. Saya menilai bu U karena bu U sama semua orang
53 baik.
54 Tadi kalau di total bu N sudah kenal bu U berapa tahun?
55 Jadi kalau di total sudah 18 tahun saya kenal bu U dari jamannya pertama
56 kali di sleman sampai sekarang di pindah di kota, dari tahun 1998 sampai
57 2016 ini mas.

Tabel 15.

Pengelompokan Kode Rekan Kerja Informan 2.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

256

No Satuan Makna Transformasi 1 Transformasin 2


1 Sepengetahuan ibu, bu U itu N mengatakan Menurut N,
kondisi kesehatannya bahwa informan informan memiliki
bagaimana saat ini? memiliki kondisi kondisi fisik yang
U itu kesehatannya masih kesehatan yang sehat.
enerjik dan bagus mas dari masih baik, lincah,
pada saya. Bu U masih lincah dan enerjik.
juga.
2 Kok ibu bisa bilang U N mengatakan N mengatakan
enerjik tuh kenapa bu? bahwa informan bahwa informan
U tu kan sudah tua tapi masih yang sudah tua tetap sehat dan
sehat dan enerjik. tetapi tetap sehat enerjik.
dan enerjik.
3 Masih semangat untuk Menurut N, N mengatakan
bekerja. informan masih bahwa informan
tetap semangat masih memiliki
dalam bekerja. semangat dalam
bekerja.
4 Sekarang U itu kerjanya di Menurut N ketika N mengatakan
larasita di kelurahan sebagai dikantor tidak ada bahwa ketika tidak
petugas BPN disana sebagai pekerjaan informan ada pekerjaan di
pemberi penyuluhan. Kalau di bekerja di kelurahan kantor, informan
kantor tidak ada pekerjaan U sebagai petugas bekerja di kelurahan
ke keluarahan, bekerja disana perwakilan untuk sebagai konsultan
mas. memberikan dan pemberi
penyuluhan. penyuluhan.
5 Kalau N sudah berapa lama N mengatakan N sudah kenal
kenal dengan U? bahwa sudah kenal dengan informan
Kalau saya itu sudah kenal informan dari sejak sejak bekerja di
dari BPN sleman mas tetapi bekerja di sleman. kantor sleman.
beda pekerjaan atau bidang. Kemudian N dan Setelah itu mereka di
Terus saya pindah di kanwil, informan dipindah pindah ke kantor
terus beberapa tahun ke kanwil dan kanwil. Sampai
kemudian U juga pindah di bekerja di bidang akhirnya mereka
kanwil, tapi pekerjaannya yang berbeda. dipindah ke kantor
berbeda. Terus ditahun yang Setelah beberapa kota dengan bidang
sama saya dipindahkan lagi di tahun kemudian N pekerjaan yang
kota bareng U lagi sampai dan informan sama. Dari situlah
sekarang. Dan waktu di kota dipindah lagi ke mereka menjadi
saya baru satu bidang kantor kota dan kali teman dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

257

pekerjaan dengan U. Jadi ini bekerja di


kalau masalah keakraban saya bidang yang sama.
biasa saja, cuma sekedar kenal Dari sini lah N dan
aja dan baru dekat dengan U informan mulai
itu pas kerja di kota ini mas dekat dan akrab.
karena satu bidang kerja.
6 Apa saja yang ibu ketahui N mengatakan N mengatakan
tentang U? bahwa informan bahwa informan
Kepribadian bu U itu baik adalah orang yang orang yang baik dan
mas, sama temen-temen baik. Memiliki memiliki hubungan
semua itu hubungannya itu hubungan yang baik yang baik dengan
baik dengan semua semua orang.
teman.
7 Kalau sama N sendiri N mengatakan N mengatakan
gimana? bahwa dirinya bahwa dirinya
Kalau saya sendiri sih dianggap teman adalah teman baik
dianggap sama U teman baik oleh informan, informan. Hal ini
baiknya, karena bareng-bareng karena dari awal dikarenakan dari
terus mas dari awal kerja dari bekerja selalu mulai awal bekerja
sleman sampai dipindah ke bersama sampai samapi sekarang
kota itu ketemu terus. sekarang. selalu bersama.

8 Apa yang ibu ketahui N mengatakan N mengatakan


mengenai persiapan pensiun bahwa informan bahwa informan
U? adalah orang yang adalah orang yang
Ya kalau U itu orangnya berkecukupan. berkecukupan.
kecukupan to mas. Karena Suami informan Suami informan juga
suaminya kerja juga to mas, juga bekerja dan bekerja dan anak-
anak-anaknya juga sudah pada anak-anak informan anak informan sudah
mentas semuanya. Suami U sudah berhasil tidak memerlukan
itu juga gak mau usaha kok semua. Jadi biaya lagi. Jadi
mas setelah pensiun, informan kalau informan tidak
pokoknya U tuh kalau sudah sudah pensiun memikirkan
pensiun tidak mau usaha, hanya ingin persiapan
maunya menikmati hasil menikmati hasil pensiunnya.
pensiunnya tok kok mas. dari pensiunnya informan hanya
saja. ingin menikmati
hasil dari
pensiunnya.
9 N bisa menceritakan gak bu Menurut N N mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

258

kesehariannya bu U itu apa? pekerjaan mereka bahwa informan


Kalau pemberdayaan itu sedikit dan kalau selalu mengikuti
kerjanya agak sedikit mas, pagi informan apel pagi, kemudian
kalau pagi itu apel pagi, terus berangkat untuk menjelang pulang
menjelang pulang itu baru apel pagi, kemudian informan baru absen
absen untuk pulang lagi. menjelang pulang lagi untuk pulang.
informan baru
absen lagi untuk
pulang.
10 Kalau U sering terlambat Menurut N, N mengatakan
kerja gak bu? informan itu rajin bahwa informan
Kalau U itu rajin, datang dengan datang adalah sosok yang
bekerja lebih awal lalu ikut bekerja lebih awal rajin dan ketika
apel pagi. Kadang-kadang pas dan ikut apel pagi. bekerja datang lebih
nggak ada pekerjaan U sering Ketika tidak ada awal untuk
pulang kerumah, karena pekerjaan informan mengikuti apel pagi.
rumahnya dekat dari kantor sering pulang Selain itu, ketika di
mas. Di kantor seharian tidak kerumah karena kantor tidak ada
ada kerjaan pasti bosen kan jarak antara rumah pekerjaan informan
mas? Saya pun juga kaya gitu, dengan kantor memutuskan untuk
kalau tidak ada kerjaan bosan berdekatan. Tetapi pulang kerumah.
di kantor ya saya begitu mas. kalau dikantor Tetapi sebaliknya,
Tapi kalau pas ada pekerjaan banyak pekerjaan ketika banyak
banyak juga nganu kok mas, informan juga rajin pekerjaan informan
kerjanya rajin, tepat waktu dalam bekerja dan adalah orang yang
kalau ada deadline kerja. Yang tepat waktu. rajin dan
saya tahu seperti itu mas, itu menyelesaikan tugas
sudah umum mas, semua dengan tepat waktu.
orang sudah tau kok. Tapi
siapapun kalau rumahnya
dekat dan dikantor tidak ada
pekerjaan dan di rumah ada
pekerjaan pasti pulang, saya
mungkin juga kaya gitu mas,
tapi berhubung rumah saya
jauh dari kantor.
11 Kemudian bu kalau pas di Menurut N dalam N mengatakan
kanwil itu keseharian U kesehariannya bahwa informan
gimana? informan rajin dan adalah orang yang
Iya kesehariannya juga bagus, ketika bekerja pasti rajin dan disiplin dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

259

rajin mas kalau datang pasti datang lebih awal kinerjanya di kantor
paling awal, kinerjanya juga dan kinerjanya bagus.
bagus mas. bagus.
12 Kalau sama teman-teman U Menurut N, N mengatakan
gimana hubungannya? informan baik bahwa informan
U tuh sama semua temen tuh kepada semua adalah orang yang
baik semua mas, supel orang, informan baik kepada semua
orangnya, mudah bergaul, adalah orang yang orang, supel, pintar
kalau teman atau saya supel dan mudah bergaul, dan suka
kesulitan pas kerja, U juga bergaul. Informan membantu rekan
membantu kok mas. U itu juga suka kerja yang
supel kok mas kalau bergaul membantu ketika membutuhkan
dikantor. Bagus U tu, rekan kerjanya bantuan.
srawungnya juga pinter. Saya kesulitan.
menilai U karena U sama
semua orang baik.
13 Tadi kalau di total N sudah N sudah dekat N mengatakan
kenal U berapa tahun? dengan informan bahwa dari tahun
Jadi kalau di total sudah 18 sejak tahun 1998 1998 sudah
tahun saya kenal bu U dari ketika bersama- mengenal informan
jamannya pertama kali di sama kerja di kantor ketika bersama-sama
sleman sampai sekarang di sleman. bekerja di kantor
pindah di kota, dari tahun sleman.
1998 sampai 2016 ini mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

260

LAMPIRAN 14

ANALISIS
REKAN KERJA
INFORMAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No. Transformasin 2 Kode Sub-Kategori Kategori Tema

1. Menurut N, informan Informan memiliki Diri sehat. Kondisi fisik yang Kondisi menjelang

memiliki kondisi fisik yang kondisi fisik yang baik. pensiun.

sehat. sehat.

2. N mengatakan bahwa Informan masih sehat Diri sehat. Kondisi fisik yang Kondisi menjelang

informan tetap sehat dan dan enerjik. baik. pensiun.

enerjik.

3. N mengatakan bahwa Informan masih Semangat dalam Performansi kerja. Sentralisasi kerja.

informan masih memiliki memiliki semangat bekerja.

semangat dalam bekerja. dalam bekerja.

4. N mengatakan bahwa ketika Informan bekerja di Menjalankan tugas Pengalaman kerja. Desain kerja.

tidak ada pekerjaan di dua tempat kerja, pekerjaan.

kantor, informan bekerja di yaitu di kantor dan di

kelurahan sebagai konsultan kelurahan.

dan pemberi penyuluhan.

261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. N sudah kenal dengan Informan mulai dekat Memiliki teman Relasi interpersonal Relasi interpersonal.

informan sejak bekerja di dengan N semenjak dekat. dengan rekan kerja.

kantor sleman. Setelah itu bekerja di bidang

mereka di pindah ke kantor yang sama.

kanwil. Sampai akhirnya

mereka dipindah ke kantor

kota dengan bidang

pekerjaan yang sama. Dari

situlah mereka menjadi

teman dekat.

6. N mengatakan bahwa Informan adalah Baik kepada Memiliki hubungan Dukungan sosial

informan orang yang baik orang yang baik dan lingkungan sekitar. baik dengan

dan memiliki hubungan baik kepada semua lingkungan sekitar.

yang baik dengan semua orang.

orang.

262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. N mengatakan bahwa N adalah teman baik Memiliki teman Memiliki hubungan Dukungan sosial.

dirinya adalah teman baik Informan. baik. baik dengan

informan. Hal ini lingkungan.

dikarenakan dari mulai awal

bekerja samapi sekarang

selalu bersama.

8. N mengatakan bahwa Informan orang yang Keadaan ekonomi

informan adalah orang yang berkecukupan di yang baik.

berkecukupan. Suami bidang ekonomi.

8a. informan juga bekerja dan Informan tidak Tidak Tidak memiliki Kondisi menjelang

anak-anak informan sudah memikirkan mempersiapkan persiapan pensiun. pensiun.

tidak memerlukan biaya persiapan pensiun. pensiun dan ingin

lagi. Jadi informan tidak Informan hanya ingin menikmati hari tua.

memikirkan persiapan menikmati hasil

pensiunnya. informan hanya pensiunannya.

263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ingin menikmati hasil dari

pensiunnya.

9. N mengatakan bahwa Menjalani pekerjaan Disiplin dalam Performansi kerja. Sentralisasi kerja.

informan selalu mengikuti secara disiplin. bekerja.

apel pagi, kemudian

menjelang pulang informan

baru absen lagi untuk

pulang.

10. N mengatakan bahwa Informan adalah Rajin dalam Performansi kerja. Sentralisasi kerja.

informan adalah sosok yang sosok yang rajin. bekerja.

rajin dan ketika bekerja Ketika tidak ada

datang lebih awal untuk pekerjaan informan

mengikuti apel pagi. Selain memutuskan untuk

itu, ketika di kantor tidak pulang dan ketika

ada pekerjaan informan ada pekerjaan

memutuskan untuk pulang informan

264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kerumah. Tetapi sebaliknya, menyelesaikan tepat

ketika banyak pekerjaan waktu.

informan adalah orang yang

rajin dan menyelesaikan

tugas dengan tepat waktu.

11. N mengatakan bahwa Informan orang yang Profesional dalam Performansi kerja. Sentralisasi kerja.

informan adalah orang yang rajin dan disiplin bekerja.

rajin dan disiplin dan ketika dikantor.

kinerjanya di kantor bagus.

12. N mengatakan bahwa Informan pintar Pintar untuk Pintar bersosialisasi.

informan adalah orang yang bergaul. bersosialisasi.

12a. baik kepada semua orang, suka membantu Altruisme. Aspek toleransi pada Toleransi pada

supel, pintar bergaul, dan orang lain. lingkungan. lingkungan.

suka membantu rekan kerja

yang membutuhkan bantuan.

265

Anda mungkin juga menyukai