Anda di halaman 1dari 7

I.

Klarifikasi Istilah
No Istilah Arti
1. Edema pretibia Pengumpulan cairan secara
abnormal di ruang interselular
tubuh di depan tibia ( Dorland)
2. Struma Pembesaran kelenjar tiroid yang
menyebabkan pembengkakan di
bagian depan leher (Dorland)
3. Rhonki Bunyi continu seperti mengorok
pada tenggorokan atau tabung
bronkial, terjadi karena obstruksi
parsial ( Dorland)
4. Stem fremitus Getaran yang terasa pada saat
palpasi ( Dorland)
5. Syndrome WPW ( Wolff Gabungan takikardia
Parkinson White) paroxsysmal atau fibrilasi atrium
dan praeksitasi yang
menimbulkan tampilan EKG
berupa interval PR yang pendek
dan kompleks QRS lebar yang
secara khas memperlihatkan
vektor QRS dini (gelombang
delta)
6. Gallop Kelainan irama jantung
(Dorland)
7. Mur-mur Bunyi auskultasi terutama bunyi
periodik berdurasi singkat dan
berasal dari jantung atau
pembuluh darah ( Dorland)
8. Sonor Bunyi normal pada paru saat di
perkusi
9. Linea midclavicularis sinistra Garis khayal pada pertengahan
clavicula pada bagian kiri
10. Iktus kordis Titik terjauh kearah kiri dan
bawah tempat terabanya impuls
jantung
11. Vesikuler Bunyi rendah seperti nafas
normal paru selama ventilasi (
Dorland)
12. Wheezing Jenis bunyi continu seperti
bersiul ( Dorland)

II. Identifikasi Masalah


1. Nn. Y, 20 tahun seorang mahasiswi datang ke IGD RSMP dengan keluhan
dadanya terasa berdebar- debarterus-menerus dan memberat sejak 4 jam yang
lalu pada saat menunggu giliran untuk ujian OSOCA. Keluhan saat ini tidak
disertai nyeri dada, sesak nafas, dan tidak pingsan. Keluhan berdebar pernah
dirasakan sebelumnya terutama saat cemas dan hilang dengan sendirinya.
2. Demam tidak ada, tidak ada penurunan berat bdan, tidak ada peningkatan
nafsu makan dan keringat berlebih. Penyakit darah tinggi, penyakit paru (
asma) sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak ada.
3. Nn. Y pernah didiagnosis penyakit syndroma WPW (Wolff Parkinson White)
dari hasil rekam jantungnya sejak 3 bulan yang lalu.
4. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum:
Kesadaran composmentis, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 215 x/menit,
regular, frekuensi nafas 20x/menit, dan suhu 36,80C
Keadaan spesifik:
Kepala : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning.
Leher JVP 5-2 H2O, struma (-).
Thorax :
- Inspeksi : statis, dinamis,simetris kanan dan kiri
- Palpasi : stem fremitus simetris kanan dan kiri
- Perkusi : sonor kanan dan kiri
- Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-), wheezing (-/-).
- Cor :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi : batas jantung kiri di ICS V linea midclavicularis sinistra, batas
jantung kanan di linea parasternalis dekstra, batas jantung atas ICS II.

Auskultasi : HR 215x/menit, regular, suara jantung I dan II normal, murmur,


dan gallop tidak ada.
Abdomen : bising usus normal
Extremitas : edema pretibial (-)
5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium : darah rutin : Hb 13,5 g/dL, HT 40 %, trombosit


300.000 sel/mm 2, leukosit 8.000 sel/mm 2,diff count 0/2/4/60/28/6
Kimia darah : natrium 138 mmol/L, Kalium 4,1 mmol/L
III. Prioritas Masalah
Nn. Y, 20 tahun seorang mahasiswi datang ke IGD RSMP dengan keluhan
dadanya terasa berdebar- debar terus-menerus dan memberat sejak 4 jam yang
lalu pada saat menunggu giliran untuk ujian OSOCA. Keluhan saat ini tidak
disertai nyeri dada, sesak nafas, dan tidak pingsan. Keluhan berdebar pernah
dirasakan sebelumnya terutama saat cemas dan hilang dengan sendirinya.
Alasan : karena jika tidak ditangani akan menyebabkan komplikasi yang lainnya
dan dapat mengancam jiwa.
IV. Analisis Masalah
1. Nn. Y, 20 tahun seorang mahasiswi datang ke IGD RSMP dengan keluhan
dadanya terasa berdebar- debar terus-menerus dan memberat sejak 4 jam
yang lalu pada saat menunggu giliran untuk ujian OSOCA. Keluhan saat ini
tidak disertai nyeri dada, sesak nafas, dan tidak pingsan. Keluhan berdebar
pernah dirasakan sebelumnya terutama saat cemas dan hilang dengan
sendirinya.
a. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi pada kasus ?
b. Apa makna Nn. Y, 20 tahun seorang mahasiswi datang ke IGD RSMP
dengan keluhan dadanya terasa berdebar-debar terus-menerus dan
memberat sejak 4 jam yang lalu pada saat menunggu giliran untuk
ujian OSOCA. Keluhan saat ini tidak disertai nyeri dada, sesak nafas,
dan tidak pingsan ?
c. Apa makna Keluhan berdebar pernah dirasakan sebelumnya terutama
saat cemas dan hilang dengan sendirinya ?
d. Mengapa pada anmnesis ditanyakan keluhan tidak disertai nyeri dada,
sesak napas, dan tidak pingsan ?
e. Apa kemungkinan penyebab dada berdebar terus menerus dan
memberat pada kasus ?
f. Apa saja kemungkinan penyakit dengan keluhan dada berdebar terus
menerus pada kasus ?
g. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dan aktivitas ( menunggu
giliran untuk ujian OSOCA) pada kasus ?
2. Demam tidak ada, tidak ada penurunan berat badan, tidak ada peningkatan
nafsu makan dan keringat berlebih. Penyakit darah tinggi, penyakit paru (
asma) sebelumnya disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
tidak ada.
a. Apa makna demam tidak ada, tidak ada penurunan berat badan, tidak
ada peningkatan nafsu makan dan keringat berlebih ?
b. Apa makna penyakit darah tinggi, penyakit paru ( asma) sebelumnya
disangkal ?
c. Apa makna riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada ?

3. Nn. Y pernah didiagnosis penyakit syndroma WPW (Wolff Parkinson White)


dari hasil rekam jantungnya sejak 3 bulan yang lalu.
a. Apa makna Nn. Y pernah didiagnosis penyakit syndroma WPW
(Wolff Parkinson White) dari hasil rekam jantungnya sejak 3 bulan
yang lalu?
b. Apa definisi dari penyakit syndroma WPW?
c. Apa etiologi dari penyakit syndrome WPW?
d. Bagaimana manifestasi klinis pada penyakit syndrome WPW?
e. Bagaimana pathogenesis dari penyakit sindrom WPW?
f. Bagaimana gambaran hasil rekam jantung penyakit sindroma WPW?
g. Apa hubungan antara penyakit sindrom WPW dengan keluhan pada
kasus?
4. Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum:
Kesadaran composmentis, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 215 x/menit,
regular, frekuensi nafas 20x/menit, dan suhu 36,80C
Keadaan spesifik:
Kepala : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning.
Leher JVP 5-2 H2O, struma (-).
Thorax :
- Inspeksi : statis, dinamis,simetris kanan dan kiri
- Palpasi : stem fremitus simetris kanan dan kiri
- Perkusi : sonor kanan dan kiri
- Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-), wheezing (-/-).
- Cor :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi : batas jantung kiri di ICS V linea midclavicularis sinistra, batas
jantung kanan di linea parasternalis dekstra, batas jantung atas ICS II.
Auskultasi : HR 215x/menit, regular, suara jantung I dan II normal, murmur,
dan gallop tidak ada.
Abdomen : bising usus normal
Extremitas : edema pretibial (-)
a. Bagaimana hasil interpretasi dari pemeriksaan fisik?
b. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik?
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : darah rutin : Hb 13,5 g/dL, HT 40 %, trombosit
300.000 sel/mm 2, leukosit 8.000 sel/mm 2,diff count 0/2/4/60/28/6
Kimia darah : natrium 138 mmol/L, Kalium 4,1 mmol/L
a. Bagaimana hasil interpretasi dari pemeriksaan penunjang EKG?
b. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium?
c. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan laboratorium?
6. Bagaimana cara mendiagnosis ?
7. Apa diagnosis banding penyakit pada kasus ?
8. Apa pemeriksaan penunjang penyakit pada kasus ?
9. Apa working diagnosis pada kasus ?
a. Bagaimana klasifikasi takiaritmia pada kasus ?
b. Apa etiologi takiaritmia pada kasus ?
c. Bagaimana pathogenesis aritmia ?
d. Apa definisi penyakit pada kasus (SVT)?
e. Bagaimana klasifikasi takiaritmia pada kasus (SVT)?
f. Apa etiologi takiaritmia pada kasus (SVT) ?
g. Apa faktor resiko penyakit pada kasus (SVT) ?
h. Bagaimana manifestasi penyakit pada kasus (SVT)?
i. Bagaimana pathogenesis pada kasus (SVT)?
j. Bagaimana epidemiologi penyakit pada kasus (SVT)?
10. Apa tatalaksana penyakit pada kasus dan algoritma takiaritmia ALCS?
11. Apa komplikasi penyakit pada kasus ?
12. Apa prognosis penyakit pada kasus ?
13. Apa SKDU penyakit pada kasus
14. Apa NNI terkait kasus ?
V. Hipotesis
Nn. Y, 20 tahun seorang mahasiswi datang ke IGD RSMP dengan keluhan
dada terasa berdebar-debar terus-menerus dan memberat sejak 4 jam yang lalu
dikarenakan kemungkinan mengalami SVT.

VI. Kerangka Konsep

Faktor pencetus: cemas yang


berlebihan

Terjadinya peningkatan curah


jantung

Takiaritmia

Dada berdebar terus-


menerus dan memberat
dandanmemberat

Anda mungkin juga menyukai