Oleh :
Raya Esy Pantiarti
30101307055
Pembimbing :
Nugrah Arinta K, S.Giz
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kasus yang berjudul
DIAGNOSIS HOLISTIK DAN PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF DALAM LAYANAN KEDOKTERAN
KELUARGA TERHADAP KEJADIAN IBU HAMIL DENGAN KEK
PADA NY. I DI PUSKESMAS PANDANARAN
Oleh :
Raya Esy Pantiarti
30101307055
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim
penilai Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.
Telah Disahkan
Semarang, 4 November 2017
Kepala Pembimbing
Puskesmas Pandanaran Puskesmas Pandanaran
Dr. dr. Joko WW, M.Kes Dr. Siti Thomas Z., S.KM, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan kasus yang berjudul “Diagnosis Holistik dan Penatalaksanaan
Komprehensif dalam Layanan Kedokteran Keluarga Terhadap
Kejadian Ibu Hamil dengan KEK pada Ny. I di Puskesmas
Pandanaran”.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
iii
2.4 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif .......................................25
LAMPIRAN ...........................................................................................................43
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan
pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dari segi
(LILA), dimana hasil pengukuran LILA < 23,5 cm (Kemenkes, 2007). Ibu
hamil yang menderita KEK memiliki resiko melairkan bayi berat lahir rendah
Sekitar 30 juta wanita usia subur menderita kurang energi kronis (KEK),
yang bila hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan BBLR. Setiap tahun,
diperkirakan sekitar 350 ribu bayi BBLR (≤ 2500 gram), sebagai salah satu
1
menunjukan 5 daerah dengan prevalensi terbesar yaitu terjadi di Provinsi
Barat 19,6% dan Jawa Tengah 17,2% (DepKes RI. 2007). Pada usia sekolah,
sekitar 11 juta anak tergolong pendek sebagai akibat dari gizi kurang pada
masa balita. Pada tahun 2013 menunjukkan prevalensi risiko KEK pada ibu
hamil (15-49 tahun) sebesar 24.2%. Prevalensi tertinggi ditemukan pada usia
remaja (15-19 tahun) sebesar 38.5% (Riskesdas, 2013). Ibu hamil yang
memiliki risiko kurang energi kronis (KEK) sebesar 16,2%. Persentase Ibu
(KEMKES, 2016).
adalah disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan infeksi, ibu
hamil dengan asupan makanan cukup namun menderita suatu penyakit akan
mengalami gizi yang kurang dan ibu hamil dengan asupan makanan kurang
maka daya tahan tubuh ibu hamil akan menurun atau melemah dan mudah
kurang, pendapatan keluarga yang kurang, usia ibu kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun sangat mempengaruhi pada kebutuhan gizi ibu. Paritas ibu
yang tinggi atau terlalu sering hamil dapat menyebabkan cadangan gizi tubuh
2
dibaai untuk si ibu sendiri, janin yang dikandung, dan energi untuk ibu
bekerja.
Target Renstra tahun 2017 untuk ibu hamil dengan kurang energi
1256 orang dengan kasus KEK 32 orang yang berarti persentasenya adalah
sebesar 2,54 %.
lebih mendalami kasus ibu hamil dengan KEK pada Ny, I di puskesmas
1.3. Tujuan
3
Untuk memperoleh informasi mengenai perilaku yang berperan
Pandanaran Semarang.
1.4. Manfaat
dengan KEK.
di lapangan.
4
Sebagai modal dasar untuk melakukan penelitian bidang ilmu
5
BAB II
ANALISIS SITUASI
Nama : Ny. I
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
6
2.2.2 Anamnesis Holistik
ASPEK 1 Personal
berat badannya
juga sering merasakan pusing dan cepat lelah pada saat bekerja.
Pasien mengaku sehari muntah lebih dari 4 kali, muntahan berisi air
dan makanan. Keluhan sering muncul saat pagi hari dan sore hari.
Pasien mengaku jika makan nya tidak teratur, kadang pasein makan
Riwayat Haid
Riwayat Pernikahan
7
Riwayat Obstetri
G1P0A0
Riwayat ANC
istirahat cukup.
Riwayat imunisasi
Riwayat KB
Riwayat Operasi
Tidak ada.
8
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Gizi
sehingga makan pasien tidak teratur. Hal ini dikarenakan mual dan
ANC.
9
Riwayat sosial ekonomi
Data Rumah
- Lantai keramik,
- Atap asbes.
10
belakang pendidikan keluarga pasien hanya menempuh pendidikan sampai
Data Individu :
Tinggi badan pasien 153 cm, Berat badan pasien sebelum hamil 43 kg
Data Perilaku :
utama.
11
Jenis makanan yang dikonsumsi berupa nasi, lauk pauk,
300
12
untuk mencuci sayuran, mencuci piring dan peralatan dapur serta
Data Lingkungan
Ekonomi
dengan BPJS.
Data Rumah
- Lantai keramik,
- Atap asbes.
13
- Untuk memasak keluarga pasien menggunakan gas LPG.
tetangga lainnya.
14
Tabel 2.4. Checklist Survei Rumah Sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
KOMPONEN
I RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan
rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 V
a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
2 Dinding bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah V
tembok/pasangan bata atau batu yang
tidak diplester/papan yang tidak kedap
air. 2
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata
yang diplester) papan kedap air. 3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
tanah/plesteran yang retak dan berdebu. 1
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah V
panggung). 2
Jendela kamar V
4 tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1
Jendela ruang
5 keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 V
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi < 10% dari luas
lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas V
lantai 2
Lubang asap
7 dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari V
luas lantai dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari
luas lantai dapur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis. 2
a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan
8 Pencahayaan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas 1 V
15
untuk membaca dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat
dipergunakan untuk membaca dengan
normal. 2
TOTAL 11
SARANA
II SANITASI
Sarana Air
Bersih(SGL/SPT/
1 PP/KU/PAH) a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
memenuhi syarat kesehatan 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
syarat kesehatan 2
d. Ada, bukan milik sendiri dan V
memenuhi syarat kesehatan 3
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi
syarat kesehatan 4
Jamban (saran
pembuangan
2 kotoran). a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada
tutup, disalurkan ke sungai / kolam 1
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
disalurkan ke sungai atau kolam 2
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 V
Sarana
Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak
3 Limbah (SPAL) teratur di halaman 0
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari
sumber air (jarak sumber air (jarak
dengan sumber air < 10m). 1
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari V
sumber air (jarak dengan sumber air >
10m). 3
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup 4
(saluran kota) untuk diolah lebih lanjut.
Sarana
PembuanganSam
4 pah/Tempat a. Tidak ada 0
16
Sampah
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak
ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2 V
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3
TOTAL 12
PERILAKU
III PENGHUNI
Membuka
JendelaKamar V
1 Tidur a. Tidak pernah dibuka 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2
Membuka
jendelaRuang
2 Keluarga a. Tidak pernah dibuka 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 V
Mebersihkan
rumah dan
3 halaman a. Tidak pernah 0
b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari 2 V
Membuang tinja
bayi dan balita ke a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
4 jamban sembarangan 0
b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 V
Membuang
sampah pada a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam
5 tempat sampah sembarangan 0
b. Kadang-kadang dibuang ke tempat 1
17
Sampah
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 V
TOTAL 8
Keterangan :
I. 11 x 31 = 341
III. 8 x 44 = 352
TOTAL = 993
Kriteria :
Sosial Masyarakat
berada.
18
2. Akses Pelayanan Kesehatan
200 meter.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
19
Temperatur : 36,70C
LILA : 23 cm
Status Present
Kepala : normocephal
trakhea (-)
Thorax
- Auskultasi
20
Cor : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
(-)
/-)
tekan (-)
Saraf
21
Refleks fisiologis : +/+
Refleks patologis : -/-
Kulit : ikterik (-), petekhie (-), turgor kulit < 2detik
Ekstremitas : Edema -/- Akral dingin - / -
-/- -/-
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
- Inspeksi : Perut membesar dengan arah membujur, sesuai
umur kehamilan, striae gravidarum (+)
- Palpasi : Leopold I
Leopold II Ballotement +
Leopold III
Leopold IV
TFU : 17 cm
His : belum dapat dinilai
TBJ : 800 gr
DJJ : 11-12-12
- Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan
- Vaginal toucher : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
* Hematologi
- Golongan darah : A +
- Hemoglobin : 12,6 g/dL
- Leukosit :Tidak dilakukan
- Trombosit : Tidak dilakukan
* Imunologi
- HbsAg : non reaktif
- HIV : non reaktif
* Urin
- Protein : negatif
22
- Reduksi urin : negatif
- pH : 6.0
Diagnosa
G1P0A0 usia 26 tahun hamil 27 minggu dengan KEK (LILA 23 cm).
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
Data Keluarga
Keterangan :
: Pasien : meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
ASPEK 1
badannya
23
Kekhawatiran : Sakit yang dialami berimbas ke janin yang dikandung
ASPEK 2
ASPEK 3 :
saat kehamilan.
ASPEK 4 :
- Status ekonomi yang pas pasan membuat kebutuhan gizi yang diperlukan
- Dari survei rumah sehat didapatkan bahwa rumah pasien termasuk dalam
ASPEK 5 :
Derajat Fungsional
Derajat 1: Pasien masih bisa melakukan kegiatan sehari hari dengan mandiri.
24
2.4 Usulan Penatalaksanaan Komprehensif
I. Identifikasi Masalah
pada ibu hamil merupakan faktor risiko terjadinya KEK saat hamil.
II. Intervensi
1. Promotif
a. Patient Centered
benar untuk ibu hamil dengan KEK sehingga gizi pada ibu
dicegah.
25
b. Family Focused
benar
c. Community Oriented
2. Preventive
a. Patient Centered
26
- Mengajari pasien mengenai pemilihan porsi dan komposisi
hamil
b. Family Focused
pasien.
c. Community Oriented
3. Kuratif
a. Patient Centered
- Pemberian vitamin B6
- Pemberian kalk
b. Family Focused
makan pasien.
27
c. Community Oriented
hamil
4. Rehabilitatif
a. Patient Centered
15 menit
b. Family Focused
bersama
28
BAB III
PEMBAHASAN
Wanita Usia Subur (WUS) menderita kekurangan gizi yang berlangsung menahun
Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (DEPKES, 2002; KEMENKES, 2007).
pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan
oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang
baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan
tambahan kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber)
dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun
waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup,
kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu
dikutip oleh Mitayani (2010), gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau
menu yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak
29
berlebihan. Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil. Sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
a. Pada trimester I kenaikan berat badan ibu lebih kurang 1 kg yang hampir
b. Pada trimester II sekitar 3 kg atau 0,3 kg/minggu. Sebesar 60% dari kenaikan
c. Pada Trimester III sekitar 6 kg atau 0,3-0,5 kg/minggu. Sebesar 60% dari
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
2) Kesemutan
5) Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi,
sehingga bayi akan kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui.
b. Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara lain :
1) Keguguran
30
2) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat lahir rendah
(BBLR)
-
Genetik
Lingkungan Tidak ada
-Rumah pasien termasuk dalam Kehamilan
Risiko masalah
kategori rumah tidak sehat
Tinggi
Perilaku
Pengetahuan pasien tentang KEK dan kebutuhan gizi pada ibu hamil masih
kurang
Kebiasaan makan sedikit dan pola makan tidak teratur sejak sebelum hamil
Menu makan setiap hari masih belum memenuhi kebutuhan kalori untuk ibu
hamil
Tidak pernah mengikuti kelas ibu hamil
Status ekonomi yang terbatas
Pasien kurang membaca buku ANC yang sudah diberikan oleh puskesmas
Perilaku hygenitas personal masih kurang
Pasien mencuci buah dan sayuran di kamar mandi bersamaan dengan
jamban
31
3.3 Analisa Penyebab Masalah
Permasalahan ibu hamil KEK pada pasien Ny. I dapat dianalisis
A. Lingkungan
Luas bangunan 42 m2 yang dihuni oleh 4 orang. Rumah tersebut
terdiri atas 1 lantai dengan 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, sebuah kamar
mandi dan dapur. Dinding dari tembok dan kayu, lantai keramik, atap asbes,
Ventilasi ruang tamu dan kamar > 10% luas lantai dan pencahayaan baik,
Sumber air minum, mandi dan cuci menggunakan air PDAM. Untuk
rumah yang berdampingan. Namun tidak ada teori yang menjelaskan adanya
kejadian KEK pada ibu hamil. Hubungan dengan tetangga sekitar juga baik.
berapa besar pendapatan yang diperoleh setiap bulan dan daya beli keluarga
dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Penelitian oleh Mahirawati (2014)
32
yang menyatakan bahwa ada hubungan nyata antara pendapatan suami
dengan risiko KEK pada ibu hamil, semakin tinggi tingkat pendapatan
suami maka status gizi ibu hamil cenderung lebih baik sehingga lebih kecil
B. Perilaku
pengetahuan dan pemahaman pasien dalam menyerap informasi baru, hal ini
2003). Faktor perilaku yang mempengaruhi kejadian KEK pada Ny. I yaitu:
Semakin luas pengetahuan ibu hamil mengenai gizi dan kesehatan, maka
33
Perilaku pasien dalam pola makan sehari hari berkaitan erat dengan risiko
C. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan kepada ibu hamil berupa
D. Genetik
34
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari data yang telah diperoleh selama home visite pada pasien Ny. I
153 cm dengan LILA 23 cm, sehingga termasuk dalam ibu hamil dengan KEK.
1. Lingkungan
2. Perilaku
Ibu hamil kurang memperhatikan asupan makanan dan frekuensi makan serta
3. Genetika
4. Pelayanan Kesehatan
Akses dan sarana ke pelayanan kesehatan cukup baik namun pasien kurang
memanfaatkan.
4.1. Saran
35
pasien
makanan
kesehatan masyarakat.
36
Plan of Action
Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Metode Waktu Biaya Pelaksana Indikator
Keberhasilan
Kurangnya 1)Edukasi tentang Meningkatkan Seluruh Edukasi 30 Oktober - Dokter Muda Pasien dan keluarga
pengetahuan pasien KEK pada ibu pengetahuan anggota (media 2017 FK Unissula mengetahui tentang
dan keluarga hamil dan ibu hamil dan keluarga PPT)& KEK pada ibu hamil
tentang risiko tinggi keluarga pasien keluarga pasien pasien Diskusi
pada kehamilan mengenai KEK
2)Penyuluhan Meningkatkan Selruh ibu Penyuluhan November - Kader -Ibu hamil dapat
oleh puskesmas pengetahuan hamil di dan tanya 2017 puskesmas mengetahui risiko
atau kadernya dan kesadaran wilayah jawab tinggi pada
ibu hamil akan kerja kehamilan
3)Edukasiperluny pentingnya puskesmas -Jumlah kehadiran
amengikuti kelas informasi yang Pandanaran di kelas ibu hamil
ibu hamil terkait dengan >50%
ibu hamil
Kurangnya 1)Edukasi tentang Meningkatkan Ibu hamil Edukasi & 30 - Dokter Muda -Anggota
pengetahuan pemenuhan gizi pengetahuan dan seluruh Diskusi Oktober20 FK Unissula keluarga
pasien dan seimbang pada ibu dan kesadaran anggota 17 mengetahui
keluarga tentang hamil dan keluarga pasien dan keluarga dengan jelas
kebutuhan gizi pasien keluarga pasien kebutuhan gizi
pada ibu hamil mengenai ibu hamil
kebutuhan gizi
37
pada ibu hamil
2)Edukasi
pentingnya
membaca buku
ANC
3)Penyuluhan oleh Seluruh ibu Penyuluh November - Kader Ibu hamil dapat
puskesmas atau hamil di an dan 2017 Puskesmas mengetahui
kadernya wilayah Tanya kebutuhan gizi
kebutuhan gizi ibu kerja jawab yang diperlukan
hamil puskesmas selama kehamilan
Pandanaran Konsultasi
gizi
Kurangnya gizi 1)Membuat jadwal Kebutuhan gizi Ibu hamil Pemberian 30 Rp Dokter Muda -Pasien mau
pada ibu hamil pola makan sehat pada ibu hamil dan seluruh contoh Oktober20 90.000, FK Unissula menerapkan jadwal
untuk ibu hamil dapat terpenuhi anggota jadwal 17 - pola makan untuk
keluarga makan, susu ibu hamil
2)Pemberian pasien ibu hamil
susu khusus ibu dan PMT -Menu makan
hamil untuk ibu memenuhi
hamil kebutuhan kalori
3)Pemberian yang diperlukan
Makanan
Tambahan (PMT)
untuk ibu hamil
4)Edukasipentingny
a minum tablet Fe,
38
Asam folat dan Bc
secara teratur
Kegiatan kelas ibu Mengadakan rapat Meningkatkan Staf KIA Rapat November - Kepala -Kehadiran peserta
hamil belum intern kader kinerja kelas Puskesmas internal 2017 Puskesmas rapat >50%
berfungsi secara puskesmas untuk ibu hamil Pandanaran Pandanaran
maksimal membahas -pokok
masalah yang permasalahan dan
berkaitan dengan alternatif
kelas ibu hamil penyelesaiannya
dapat tersampaikan
dalam rapat
PHBS masih 1).Edukasi Kesadaran Ibu hamil Edukasi dan 30 - Dokter Muda Pasien dan keluarga
kurang mengenai perlunya perilaku hidup dan seluruh Diskusi Oktober20 FK Unissula mau melakukan
kegiatan 3M bersih dan anggota 17 kegiatan sesuai
sehat dapat keluarga dengan yang
2)Edukasi meningkat pasien disarankan
pentingnya
perilaku higienitas
Rumah pasien 1)Edukasi Kebersihan Seluruh Edukasi dan 30 - Dokter Muda Pasien mau
masih tergolong mengenai lingkungan anggota Diskusi Oktober20 FK Unissula melakukan kegiatan
dalam kriteria pentingnya rumah dapat keluarga 17 yang disarankan
rumah tidak sehat kebersihandilingku terjaga pasien untuk menjaga
ngan sekitar rumah kebersihan
dilingkungan rumah
2)Edukasi kepada
keluarga pasien
untuk
39
memindahkan atau
membersihkan
tumpukan baju dan
barang bekas yang
ada di deoan
rumah
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Syaifuddin, Prof. dr., Sp.OG, MPH, Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Edisi ke – 1, cetakan ke – 3, JNPKKR – POGI, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2002, hal 03-336.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah. 2011. Profil kesehatan Provinsi Jawa
Tengah. 2012.
Gary Cunningham F., MD, add all, Obstetri Williams, Edisi-21, Cetakan-1,
Volume-1, EGC, Jakarta, 2006, hal 16-764.
IPB. 2006. Kajian Indeks Masa Tubuh dan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
serta Hubungannya dengan Tumbuh Kembang Bayi Lahir.[SerialOnline]
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8270/Bab%20II_200
6aht.pdf?sequence=11 [diakses tanggal 23 April 2011]
41
Kepmenkes RI. 2012. Angka Kematian Bayi di Indonesia. Jakarta
Moore, Mary Courtney. 1997. Terapi Diet dan Nutrisi. Jakarta: Hipokrates.
Saifuddin, AB, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sjahmien Moehji, 2003, Ilmu Gizi, Jilid 2. Cet 1. PT Bharatara Niaga Media:
Jakarta.
Supariasa, I Dewa Nyoman, et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
42
Lampiran 1. Dokumentasi
43
44
45
46