Digging
Digging
Minimal digging atau membatasi penggalian tanah dalam proses konstruksi bangunan adalah
salah satu strategi untuk mencapai desain arsitektur yang ekologis, strategi tersebut dapat
dilakukan dengan cara :
Penerapan sistem open-cut tersebut sangat rawan, karena penggalian yang terlalu
dalam akan mengakibatkan instabilitas lereng yang dapat menyebabkan kelongsoran tanah.
b) Konstruksi bangunan panggung
Agar tidak mengubah karakter lahan yang berkontur dan mempertahankan kondisi alam
semaksimal mungkin, struktur bangunan dirancang berupa konstruksi panggung dengan
lantai yang melayang atau tidak menyentuh tanah untuk memberi ruang pada tanah.
Dengan cara ini, permukaan tanah di bawah bangunan masih dapat menyerap air dengan
baik. Tumbuh-tumbuhan juga tetap dipertahankan keberadaannya , dan bagunan dirancang
di sela-sela pohon yang ada. Selain dipertahankan, vegetasi juga dapat melindungi
bangunan dari terik sinar matahari.
c) Membangun sesuai kontur tanah
Untuk lahan berkontur yang akan di bangun, sebaiknya tetap mempertahankan kondisi
eksisting lahan. Salah satu caranya dengan menyesuaikan desain bangunan dengan kondisi
lahan. Penggalian dan pengurugan memang akan diperlukan, namun hanya sebagian kecil,
tidak untuk meratakan kondisi lahan berkontur secara keseluruhan. Ketinggian pada desain
bangunan akan mengikuti tinggi kontur, sehingga beberapa ruang dalam bangunan
memiliki kemungkinan berada pada ketinggian yang berbeda. Perbedaan ketinggian dalam
ruangan ini dikoneksikan atau dihubungkan dengan beberapa anak tangga atau ramp.
1. Pengertian lahan berkontur
Menurut Imam Muslih lahan berkontur atau tidak rata sering kita temui di wilayah
perbukitan dan pegunungan. Bagi sebagian orang, kondisi tersebut selain sulit
pengolahaannya, konstruksi strukturnya haruslah super ekstra. Sisi lainnya, lahan
berkontur juga memiliki nilai positif yang dapat menjadi inspirasi tersendiri. Hunian
yang dibangun di atas tanah berkontur akan sangat kaya kreasi ruang, jika penataannya
tepat.
Pengolahan lahan berkontur harus sangat diperhatikan, seperti halnya menyesuaikan
bangunan dengan kontur tanah, mengecek kepadatan tanah, penggunaan metode
pengolahan lahan, dan material yang kuat secara struktur maupun konstruksi
2. Jenis-Jenis Pengolaha Massa di Lahan Berkontur
Menurut Heinz Frick dalam bukunya yang berjudul “Membangun dan menghuni rumah
di lerengan” pada tahun 2002, membahas tentang kondisi site yang berada di lerengan
itu membutuhkan perakuan khusus dalam pengolahannya. Karakteristik topografi
tanah atau perbedaan ketinggian tanah bisa menjadi bagian dari desain bangunan
sehingga menjadi ciri bangunan tersebut.
Beberapa hal yang dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut diantaranya adalah:
Sistem cut and fill, sistem sengkedan, sistem split level. Berikut adalah penjelasan dari
jenis pengolahan massa di lahan berkontur :
a. Sistem Cut and Fill
Cut and Fill adalah lereng gunung yang diratakan sistem teras dengan menggali bagian
belakang dan menimbun bagian depan. Sistem ini dilengkapi dengan dinding
penopang. Pada sistem ini juga harus memperhitungkan dengan baik antara tanah yang
akan di cut dan tanah yang akan di fill itu harus setara agar tidak menimbulkan kerugian
dan dampak negatif lainnya.
2. Minimal toxic adalah menghindari penggunaan material bangunan yang berpontensi menimbulkan
toxic (racun) pada lingkungan
BAB IV ANALISIS
1. Hasil analisis minimal digging (membatasi penggalian tanah) pada kawasan warung salse
dago diri, bandung.