Anda di halaman 1dari 11

Nyeri Ibu Jari yang disebabkan Karena Arthritis Gout

Abstrak

Artritis pirai atau disebut asam urat merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan
ekstraselular yang lebih sering menyerang laki-laki dewasa. Gejala yang khas pada artritis gout
adalah nyeri pada metatarsalphalangeal 1. Apabila tidak ditangani secara baik dan dini, gout akan
menjadi semakin berat dan dapat menimbulkan beberapa komplikasi pada seseorang.
Penatalaksanaan yang baik dapat mencegah dan menghindari hal-hal yang buruk.

Kata Kunci: Artritis gout, metatarsalphalngeal 1, penatalaksanaan

Abstract

Gout arthritis or gout is a heterogeneous group of diseases as a result of deposition of monosodium


urate crystals in tissues or due to supersaturation of uric acid in extracellular fluids which more
often affects adult males. A typical symptom of gout arthritis is metatarsalphalangeal pain 1. If it
is not treated well and early, gout will become more severe and can cause some complications to
someone. Good management can prevent and avoid bad things.

Keywords: gout arthritis, metatarsalphalangel 1, management

Pendahuluan

Artritis gout (pirai) adalah penyakit yang sering ditemukan tersebar di seluruh dunia. Artritis pirai
merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraselular.

Gout atau asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau
pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih,
kelebihan asam urat akan dibuang melalui urin. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh,
karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah
makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85
persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15 persen.

 Anamnesis

Anamnesis merupakan kemampuan untuk merangkai berbagai gejala menjadi diagnosis


yang tepat, dengan tujuan untuk membantu menegakan diagnosis dan mencari terapi yang tepat.
Anamnesis dapat dilakukan kepada pasien secara langsung apabila kondisinya memungkinkan,
atau dapat ditanyakan kepada orang terdekat atau orang yang mengantar pasien ke dokter. Dalam
hal ini dokter sebagai pewawancara harus dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada
pasien. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan merupakan pertanyaan yang mudah
dimengerti dan disesuaikan dengan pengalaman medik pasien. Didapatkan hasil anamnesis
sebagai berikut:

Nama: seorang laki-laki

Umur: 50 tahun

Keluhan utama: nyeri pada ibu jari kaki kanan sejak 1 hari yang lalu

Riwayat penyakit dahulu: pernah mengalami sakit yang sama

Lokasi nyeri: MTP 1

 Pemeriksaan Fisik

TTV: normal

BB: 80 kg

TB: 165 cm
Look: tampak bengkak dan kemerahan

Feel: nyeri saat tekan

Move: tidak ada krepitasi

 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah lengkap
o LED (laju endap darah) meninggi karena terjadi inflamasi.
o Jumlah leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm selama
serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas
normal yaitu 5000 - 10.000/mm.
o Eusinofil sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di
persendian.
 Pemeriksaan kadar asam urat
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat
normal pada pria berkisar 3,5–7 mg/dl dan pada perempuan 2,6–6 mg/dl. Kadar
asam urat diatas normal disebut hiperurisemia. Pemeriksaan asam urat
dilakukan melalui pengambilan sampel urin 24 jam. Pemeriksaan kadar asam
urat ini akan lebih tepat lagi bila dilakukan dengan cara enzimatik. Biasanya
diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet
bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
Evaluasi asam 24 jam air kencing urat umumnya dilakukan jika terapi
urikosurik sedang dipertimbangkan. Jika pasien mengeluarkan lebih dari 800
mg asam urat dalam 24 jam pada diet biasa, dapat dikatakan adanya eksresi
berlebih dan dengan demikian memproduksi berlebih asam urat. Pasien-pasien
(sekitar 10% dari pasien dengan gout) memerlukan alopurinol bukan
probenesid untuk mengurangi kadar asam urat. Pasien yang mengeluarkan lebih
dari 1100 mg dalam 24 jam harus menjalani fungsi pengawasan dekat ginjal
karena risiko batu dan nefropati urat.1
 Pemeriksaan Analisis Cairan Sinovial
Pemeriksaan yang dikenal dengan nama analisis cairan sinovial, tatau
analisis cairan sendi yang dimana dilakukan untuk membantu mendiagnosis
penyebab peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Cairan sendi
tersebut akan diambil dengan menggunakan jarum yang ditusuk ke dalam
cairan itu berada yang dimana ditusukan diarea diantara tulang pada sendi
tersebut. Analisis cairan sendi melalui beberapa uji yang dilakukan untuk
mendeteksi perubahan yang terjadi akibat dari penyakit tertentu. Ada beberapa
karakteristik cairan sinovial yang patut dikaji antara lain.
Analisis cairan sendi dilakukan jika menemukan gejala yang mencurigakan
di daerah persendian, berupa: nyeri di daerah persendian, eritema meliputi
daerah persendian dan sekitarnya, inflamasi di daerah persendian, dan
terdapatnya akumulasi pada cairan sinovial. Prosedur dalam pengambilan
cairan sinovial dikenal dengan arthrocentesis. Setelah dianastesi lokal, dokter
akan menyuntikan suntikan, hingga suntikan tersebut hinga masuk ke dalam
cairan sinovial berada.2-3
 Pemeriksaan radiografi
Perubahan radiologis hanya terjadi setelah bertahun-tahun timbulnya gejala. Terdapat
predileksi pada sendi MTP-1, walaupun pergelangan kaki, lutut, siku dan sendi lainnya
juga dapat terlibat. Film polos dapat memperlihatkan:
Efusi dan pembengkakkan sendi.
Erosi: hal ini cenderung menimbulkan penampakkan punched out, yang berada terpisah
dari permukaan artikular. Densitas tulang tidak mengalami perubahan.
Tofi: mengandung natrium urat dan terdeposit pada tulang, jaringan lunak dan sekitar
sendi. Kalsifikasi pada tofi juga dapat ditemukan, dan tofi intraoseus dapat membesar
hingga menyebabkan dekstruksi sendi.4
Gambar 1. Gambaran Radiologi Artritis Gout

 Working Diagnosis

Diagnosis spesifik untuk arthritis gout adalah adanya kristal urat dalam tofi. Selain itu, juga ada
beberapa hal yang dapat menegakkan diagnosis:5

 Riwayat inflamasi klasik artritis monoartikuler khusus pada sendi MTP-1


 Diikuti oleh stadium interkritik di mana bebas symptom
 Resolusi sinovitis yang cepat dengan pengobatan kolkisin
 Hiperurisemia
 Epedemiologi

Artritis gout menyebar secara merata di seluruh dunia. Prevalensi bervariasi antar negara yang
kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan, diet, dan genetik. Di Inggris dari
tahun 2000 sampai 2007 kejadian artritis gout 2,68 per 1000 penduduk, dengan perbandingan 4,42
penderita pria dan 1,32 penderita wanita dan meningkat seiring bertambahnya usia. Di Italia
kejadian artritis gout meningkat dari 6,7 per 1000 penduduk pada tahun 2005 menjadi 9,1 per 1000
penduduk pada tahun 2009. Sedangkan jumlah kejadian artritis gout di Indonesia masih belum
jelas karena data yang masih sedikit. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki berbagai
macam jenis etnis dan kebudayaan, jadi sangat memungkinkan jika Indonesia memiliki lebih
banyak variasi jumlah kejadian artritis gout. Pada tahun 2009 di Maluku Tengah ditemukan 132
kasus, dan terbanyak ada di Kota Masohi berjumlah 54 kasus. Prevalensi artritis gout di Desa
Sembiran, Bali sekitar 18,9%, sedangkan di Kota Denpasar sekitar 18,2%. Tingginya prevalensi
artritis gout di masyarakat Bali berkaitan dengan kebiasaan makan makanan tinggi purin seperti
lawar babi yang diolah dari daging babi, betutu ayam/itik, pepes ayam/babi, sate babi, dan babi
guling.6

 Etiologi

Atrhritis gout adalah penyakit yang sering ditemukan dan terbesar di seluruh dunia. Artritis
gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi Kristal monosodium urat
pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan yang jarang adalah kegagalan ginjal
(gout nefro-pati). Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah tigginya kadar asam urat
dalam darah (hiperurisemia) lebih dari 7.0 ml/dl dan 6.0mg/dl. Peradangan sendi bersifat menahun
dan setelah terjadinya serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok.7

 Patofisiologi

Perkembangan penyakit dapat dimulai dari serangan hipersaturasi yaitu penggabungan dari urat
plasma dan cairan tubuh, lalu diikuti oleh penimbunan yang terjadi di dalam, daerah atau sekitar
sendi. Gout akan terjadi serangan jika telah terjadi setelah trauma lokal atau ruptura tofi, yang
dimana hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan konsentrasi asam urat secara
cepat. Jika tubuh tidak dapat menahan peningkatan tersebut, maka pengendapan asam urat diluar
serum akan terjadi. Maka dari itu, kristalisasi serta penimbunan asam uratlah yang memicu
serangan gout. Kristal asam urat tersebut dapat memacu respons fagositik oleh leukkosit sehingga
leukosit memakan kristal urat serta memicu respons peradangan lainnya. Respons peradangan
tersebut di pengaruhi oleh lokasi serta jumlah penimbunan kristal asam urat.

Gout memiliki dua jenis golongan penyakit yaitu gout primer serta gout sekunder yang dimana
gout primer merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya pembentukan asam urat yang
meningkat serta menurunnya ekskresi asam urat. Sedangkan gout sekunder tidak memiliki
perbedaan yang signifikan hanya saja gout sekunder dikarenakan oleh prosuksi asam urat
bertambah, ekskresi asam urat menurun serta akibat penyakit lain serta obat-obat tertentu.
Masalah-masalah yang timbul dikarenakan terbentuknya kristal asam urat monosodium urat
monohidrat pada sendi dan jaringan sekitarnya. Krital tersebut memiliki efek yaitu nyeri dan dapat
menyebabkan peradangan.

Kadar urat serum pada manusia berbeda begitu pula kenaikan kadar asam uratnya berbeda-beda
tergantung dengan jenis kelamin. Seperti pada pria, kadar asam urat akan bertambah seiring setelah
pria tersebut pubertas. Sedangkan pada wanita, kadar asam urat akan bertambah setelah wanita
tersebut mengalami menopause. Hal tersebut dikarenakan pada tubuh wanita terdapat hormon
esterogen yang dimana hormon tersebut akan meningkatkan kadar asam urat melalui ginjal. Hal
tersebut dapat dikatakan bahwa peluang pria lebih cenderung besar terkena gout dari pada
wanita.3,7 Namun tidak hanya oleh hal tersebut, melainkan terdapat beberapa hal lainnya yaitu,
diet, berat badan serta gaya hidup. Terdapat empat tahap dari penyakit gout yang dapat menyerang
manusia yaitu: Hiperuresemia Asimtomatik, Arthritis Gout Akut, Interktitis, Gout Kronik.

1. Hiperuresemia Asimtomatik

Kadar asam urat pada pria normalnya yaitu 5,1 - 1,0 mg/dl serta pada perempuan yaitu 4,0 – 1.0
mg/dl. Namun pada keadaaan penderita gout, kadar tersebut akan meningkat sampai 9-10 mg/dl.
Pada tahap ini, penderita tidak merasakan gejala yang berarti selain peningkatan asam urat serum
yang jika tidak tertangani akan menjadi gout akut.

2. Arthritis Gout Akut

Pada tahap ini, penderita akan mengalami awitan mendadak pembengkakan serta myeri luar biasa
yang dimana dapat dirasakan didaerah sekitar sendi ibu jari kaki serta sendi metatarsofalangeal.
Gout merupakan penyakit monoartikular. Pada penderita, biasanya terjadi demam, leukosit
meningkat. Pada serangan dapat terjadi beberapa hal pemicu yaitu trauma, pembedahan, alkohol,
obat. Pada tahap ini, penderita berinisiatif untuk mengobzati sendiri dengan berbagai cara. Namun,
pada tahap ini dapat pulih dengan sendirinya tanpa bantuan medis, namun butuh beberapa waktu
untuk pulih kurang lebih 10-14 hari lamanya.

3. Interkritikal Gout

Pada tahap ini, penderita tidak dapat gejala, namun penderita gout biasanya terserang lebih dari 1
kali jika tidak diobati.

4. Gout Kronik

Gout kronik akan terjadi jika si penderita tidak di obati serta dikarenakan bertambahnya
penumpukan asam urat berlebih di dalam tubuh selama bertahun-tahun. Terdapatnya perdangan
kronik, dapat menyebabkan penderita merasakan nyeri, sakit, kakuserta pembesaran dan
penonjolan sendi yang bengkak. Pada tahap ini, akan tersebntuk tofi yang dikarenakan adanya
insolubilitas relatif asam urat. Tofi biasanya menyerang bagian tubuh pada daerah bursa olecranon,
tendon achilles, permukaan ekstensor lengan bawah, bursa infapatelar, serta heliks telinga. Jika
gout tidak dapatb tertangani dengan baik, maka gout akan mengakibatkan kerusakan ginjal
sehingga ekskresi asam urat bertambah buruk. Kristal sam urat akan terbentuk pada interstitium
medula, papila, piramid, sehingga dapat menyebabkan proteinuria serta hipertensi ringan.8

 Differential Diagnosis
1. Rheumatoid Arthritis
Suatu penyakit peradangan kronik yang menyebabkan degenersi jaringan ikat dimana
terjadi pada wanita usia muda 10-29 tahun. Selain itu juga bersifat sistemik yang
melibatkan otot, kulit, pembulu darah, paru dan jantung. Biasanya jaringan ikat yang
pertama kali terkena kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisan sendi, yaitu
membrane sinovium. Pada RA, peradangan berlangsung terus menerus dan meyebar ke
struktur-struktur sendi di sekitarnya termasuk tulang rawan sendi dan kapsul fibrosa sendi.
Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih, pengaktifan komplemen, fagositosis
ekstensif, dan pembentukan jaringan parut. Pada peradangan kronik, membrane sinovium
mengelamai hipertrofi dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang
menyebabkan nekrosis sel dan respons peradangan berlanjut. Sinovium yang menebal
kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut pannus. Pannus dapat menyebar ke
seluruh sendi sehingga semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut.
Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas.

Gambar (sumber: google.com/image/rheumatoid arthritis)

AR adalah penyakit autoimmune yang timbul pada individu-individu yang rentan setelah
respons imun terhadap agen pencetus yang tidak diketahui. Penyebab AR: bakteri,
mikoplasma, virus. Gambaran klinis: ditandai oleh gejala umum peradangan berupa
demam, rasa lemah, nyeri tubuh, dan pembengkakan sendi. Terjadi nyeri dan kekakuan
sendi, mula-mula disebabkan oleh peradangan akut dan kemudian akibat pembentukan
jaringan parut. Biasanya menyerang tulang kecil pada tangan seperti sendi
metakarpofalang, pergelangan tangan, kaki, siku dan lutut biasanya adalah sendi-sendi
yang pertama kali terkena. Kekakuan paling parah pada waktu pagi hari.7
2. Pseudogout
Pseudogout merupakan suatu radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan yang
terjadi pada satu atau beberapa sendi. Kejadian ini dapat berlangsung selama berhari-hari
atau berminggu-minggu dan biasanya sering menyerang lutut. Seperti gout, penyebab
pseudogout tiba-tiba, sakit parah dalam bersama yang dimana hal tersebut dapat dipicu
oleh kristal di lapisan sendi. Atau sering menyerang pergelangan tangan, kaki, siku serta
bahu.
Seseorang yang mengalami pseudogout, kemungkinan besar mengalami gejala seperti
terdapatnya pembengkakan pada sendi atau sendi yang terkena, terdapatnya rasa panas
pada daerah yang terkena serta terdapat rasa sakit pada sendi yang terkena biasanya
pengobatan yang diberikan untuk mengobati penderita gout, yaitu dengan cara pemberian
obat anti peradangan non-steroid misalnya seperti ibuprofen, ketoprofen, indometacin,
celecoxib dan lain sebagainya. Pada beberapa kasus, penderita peseudogout dapat
diberikan kortikosteroid dan terkadang di berikan obat anti nyeri untuk mengurangi rasa
sakit yang menyerang yaitu codein dan meperidine.3,9

Gambar: (sumber: google.com/image/pseudogout)


 Tatalaksana
Medikamentosa
Secara umum penanganan artritis gout adalah memberikan edukasi, pengaturan diet,
istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi
kerusakan sendi ataupun komplikasi lain, misalnya ginjal. Pengobatan artritis gout akut
bertujuan mengilangkan nyeri sendi dan peradangan dengan obat-obat, antara lain kolkisin,
obat anti inflamasi non streroid (OAINS), kortikosteroid, atau hormon ACTH. Obat
penurun asam urat seperti alopurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada
stadium akut. Namun pada pasien yang telah rutin mendapat obat penurun asam urat,
sebaiknya tetap diberikan.
Pemberian kolkisin dosis standar untuk artritis gout akut secara oral 3-4 kali, 0,5-0,6
mg per hari dengan dosis maksimal 6mg. Pemberian OAINS dapat pula diberikan. Dosis
tergantung dari jenis OAINS yang dipakai. Di samping efek anti inflamasi obat ini juga
memmpunyai efek analgetik. Jenis OAINS yang banyak dipakai artritis gout akut adalah
indometasin. Dosis obat ini adalah 150-200mg / hari selama 2-3 hari dan dilanjutkan 75-
100mg / hari sampai minggu berikutnya atau sampai nyeri atau peradangan berkurang.
Kortikosteroid dan ACTH diberikan apabila kolkisin dan OAINS tidak efektif atau
merupakan kontraindikasi. Pemakaian kortikosteroid pada gout dapat diberikan oral atau
parenteral. Indikasi pemberian adalah pada artritis gout akut yang mengenai banyak sendi
(poliartikular). Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah untuk
menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah kekambuhan.
Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian
obat allopurinol bersama obat urikosurik yang lain.

Non-Medikamentosa
Hal ini lebih dikhususkan untuk mencegah gangguan fungsi gerak. Antara lain
menghindari pemakaian sendi berlebihan pada saat terjadi serangan gout.mengistirahatkan
sendi yang terserang, bila perlu gunakan bidai atau babat elastik, melakukan terapi panas
(diatermi, ultrasound, atau paraffin bath) untuk mengurangi kekejangan otot dan
melancarkan peredaran darah disekitar sendi, kompres bagian sendi saat terjadi serangan
akut dengan air dingin untuk mengurangi nyeri dan menghindari bengkak.10

Kesimpulan
Artritis gout merupakan penyakit yang diakibatkan deposisi kristal monosodium urat pada jaringan
atau super saturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Gout merupakan penyakit dominan
pada pria dewasa. Pengobatan yang tepat dan perbaikan pola hidup yang sehat dapat membantu
mencegah ke hal yang lebih buruk.

Daftar Pustaka

1. Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Erlangga Medikal Series; 2005.


2. Wijayakusuma H. Atasi Rematik dan Asam Urat. 1st ed. Jakarta: Puspa Swara; 2006.
3. Davey P. Medicine at a Glance. 1st ed.Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama; 2003.
4. Patel PR. Lecture notes: radiologi. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2007.
5. Widodo,djoko. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Penerbit: Fk UI. Jakarta. 2007.
6. Widyanto Wahyu Fandi. 2014. Artritis Gout dengan Perkembangannya. Jurnal Gout.
10(2): 146
7. Setiati S, Purnamasari D, dkk. Lima puluh masalah kesehatan di bidang ilmu penyakit
dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.
8. Price Sylvia A, Wilson Lorraine M. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. 6rd
ed. Jakarta: EGC; 2012.
9. Saputra L. Intisari ilmu penyakit dalam. Jakarta: Binarupa Aksara; 2012
10. Dewani, Sitanggang. 33 ramuan penakluk asam urat. Jakarta: Agromedia; 2008.

Anda mungkin juga menyukai