Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TANAMAN HIAS DAN BUAH

(Budidaya Tanaman Pisang Kepok)

DISUSUN OLEH :

NAMA : Jumai Widodo

NPM : 161110015009051

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945

SAMARINDA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Tanaman pisang termasuk dalam golongan terna monokotil
tahunan berbentuk pohon tersusun atas batang semu. Batang semu ini merupakan tumpukan
pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur. Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang
dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain,
cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, seperti pisang
ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus,
dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Selain memberikan
kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan
cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan.
Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup
tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium,
fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan
serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Pisang dapat
digunakan bagi ibu hamil, untuk penyakit usus dan perut. Bagi luka bakar, bagi kecantikan,bagi
Diabetes Melitus, pada pendarahan rahim, merapatkan vagina, Ambein, Cacar Air, Tenggorokan
Bengkan dan sakit kuning atau lever.
Pisang kepok merupakan salah satu jenis pisang yang digemari. Namun, pisang ini bukan
merupakan jenis pisang yang enakuntuk dikonsumsi lamgsung. Lebih tepatnya pisnag kepok
merupakan pisang yang lebih enak dinilmati saat sudah dioleh. Seperti dibuat keripik atau juga
dibuat jajanan pisang goreng atau pisang crispy. Rasa serta teksturnya yang enak saat diolah inilah
yang membuat pisang jenis ini banyak dicari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SYARAT TUMBUH
 Iklim
1. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang
masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena
air disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.
2. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
3. Curah hujan optimal adalah 1.520?3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan
harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
 Media Tanam
1. Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman
ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
2. Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus diari
dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 – 200 cm, di daerah setengah basah
100 – 200 cm dan di daerah kering 50 – 150 cm. Tanah yang telah mengalami erosi tidak akan
menghasilkan panen pisang yang baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup
pada tanah yang mengandung garam 0,07%.
 Ketinggian Tempat
Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di
dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk
tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl
B. TAKSONOMI TANAMAN PISANG
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), buah pisang diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa paradisiaca

C. MORFOLOGI TANAMAN PISANG

1. Akar
Sistem perakaran yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo
(corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang.
Pertumbuhan akar pada umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah
dan mengarah ke dalam tanah mencapai sepanjang 4-5 meter. Walaupun demikian, daya jangkau
akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara 150-200 cm.

2. Batang
Batang psaing dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli yang disebut bongo dan batang
semu atau juga batang palsu. Bongol berada di pangkal batang semu dan berada di bawah
permukaan tanah serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang
dan merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun yang
saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan tanah.

3. Daun
Bentuk daun pisang pada umumnya panjang, lonjong, dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung
daun tumpul, dan tepinya tersusun rata. Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang
berukuran relatif panjang dengan helai daun yang mudah robek.
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang keluar dari ujung batang. Susunan
bunga tersusun atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada
tiap ketiak di antara daun pelindng dan membentuk sisir. Bunga pisang termasuk bunga berumah
satu . letak bunga betina di bagian pangkal, sedangkan letak bunga jantan berada di tengah. Bunga
sempurnya yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di bagian ujung.

5. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-
22 buah pisang tergantung varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid.
Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji. Proses pembuahan tanpa
adanya biji disebut dengan partenokarpi. Ukuran buah pisang bervariasi tergantung
pada varietasnya. Panjang antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah
berlinggir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah
tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan ketika tua berubah menjadi
kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga tergantung dari varietas pisangnya.

D. TAHAPAN BUDIDAYA PISANG KEPOK

1. Bibit

Cara untuk membudidayakan buah pisang adalah dengan menggunakan tunas yang tumbuh saat
pohon pisang sudah tua. Tunas yang akan dijadikan bibit sebaiknya memiliki ketinggian antara 1-
1,5 m, dengan lebar umbinya sekitar 15-20 cm.

Anakan atau tunas sebaiknya diambil dari pohon induk yang memiliki kualitas yang baik,
produktif dan menghasilkan buah yang unggul. Harus diperhatikan juga tinggi indukan yang
tunasnya akan dijadikan bibit, sebab hal itu akan mempengaruhi produksi pisang, contohnya
seperti jumlah sisir pisang yang dihasilkan tiap tandannya.

Ada dua jenis bibit pisang, yang pertama adalah anakan muda, yang kedua anakan dewasa. Lebih
baik menggunakan bibit yang kedua karena sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan
yang banyak di dalam bonggolnya. Pilihlah bibit dengan daun yang masih mengumpul, seperti
bentuk tombak karena jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit yang daunnya telah melebar.

2. Pengolahan Awal Media Tanam

Pemilihan lahan sebaiknya juga memperhitungkan faktor iklim, kemananan sosial dan letak pasar
atau industri. Pembukaan lahan untuk budidaya pisang kepok harus melalui beberapa tahapan.

1. Pembasmian rumput liar yang ada pada lahan yang akan digunakan
2. Menggemburan tanah
3. Pembuatan sengkedan dan saluran untuk pengeluaran air.

Pada batas sengkedan, akan lebih baik jika ditanami tumbuhan jenis legum, contohnya seperti
lamtoro. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi longsor pada sengkedan. Selain itu tanaman jenis
legume juga akan memasok unsur hara.

3. Penanaman

Sebaiknya bibit pisang ditanam dengan jarak antar bibit agak lebar. Agar dalam tiga bulan pertama
bisa diaplikasikan pola tanam lorong atau tumpang sari. Tanaman yang bisa digunakan untuk
tumpang sari adalah sayuran atau kacang-kacangan.

Sebagian besar kebun pisang yang ada di Asia dengan tingkat hujan yang tinggi, biasanya ditanam
bersama dengan kakao, kelapa, kopi dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan memberikan
keuntungan yang lebih kepada petani.

Ukuran lubang yang digunakan untuk menanam adalah 50x50x50 cm, itu jika medium tanamnya
berat. Jika tanahnya cukup gembur, maka ukurannya 30x30x30 cm.

Jarak tanam antar pohon pisang sebaiknya 3 m, jika tanah kondisinya sedang. Jika kondisi
tanahnya berat maka jarak antar pohonnya 3,3 m.

Lebih baik, proses penanaman dilakukan pada awal musim hujan, antara bulan September menuju
oktober.
Lubang tanam, sebelum ditanami sebaiknya diberi pupuk organik seperti pupuk kompos atau
pupuk kandang. Masing-masing lubang diberi pupuk sekitar 15- 20 kg. Langkah ini kelak akan
berpengaruh pada kualitas buah pisang kepok yang dipanen.

4. Pemeliharaan

Perlu dilakukan penjarangan pada pohon pisang agar hasilnya maksimal. Kalau bisa satu rumpun
hanya terdiri dari dua sampai empat batang saja, jika lebih maka yang lainnya dihilangkan. Selain
itu penyiangan juga harus dilakukan secara teratur, terutama area yang dekat dengan pohon pisang.

Pemeliharaan yang lain adalah penghilangan daun-daun yang sudah kering, hal ini harus rutin
dilakukan. Untuk pemupukan sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Pohon
pisang membutuhkan kalium dalam jumlah yang cukup banyak. Satu hektar kebun pohon
pisang membutuhkan sekitar 207 kg pupuk urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCI atau 200 kg batu
kapur. Pada waktu enam bulan pertama setelah pohon pisang ditanam, sebaiknya dilakukan
pemupukan.

Proses pengairan dan penyiraman harus selalu dilakukan. Caranya dengan mengairi saluran air
yang letaknya di antara bebarisan pohon pisang. Kemudian lakuakn pemberian musa atau daun
kering maupun yang basah. Musa berfungsi untuk mengurangi jumlah air yang menguap dan
mencegah pertumbuhan gulma. Pemberian musa jangan dilakukan terus menerus karena dapat
menyebabkan tanaman pisang menjadi berakar dangkal.

Jika pohon pisang telah berbuah, sebaiknya dilakuka pemotongan pada jantung pisang yang telah
berjarak 25 cm dari sisir buah yang paling akhir. Pemotongan ini harus dilakukan, jika tidak maka
akan meghambat perkembangan buah pisang.

Ketika sisir buah pisang telah sempurna perkembangannya, tandan pisang lebih baik dibungkus
menggunakan plastik bening. Plastik yang digunakan sebaiknya jenis polietilen dengan tebal 0,5
mm. Jangan lupa lubangi plastik dengan diameter sekitar 1,25 cm dan jarak antar lubang sekitar
7,5 cm.
5. Hama Dan Penyakit

Kita harus memperhatikan hama yang mungkin saja menyerang tanaman pisang kepok. Hama
tersebut antara lain adalah ulat daun (Erienota thrax). Ulat ini akan membua daun jadi menggulung
dan sobek. Penanggulangan hama ulat bisa dilakukan dengan memberikan insektisida malathion.

Selain ulat hama lain yang bisa menyerang adalah uret kumbang. Bagian yang diserang adalah
kelopak daun dan batang, sehingga akan tercipta lorong-lorong karena ulah uret kumbang. Untuk
menanggulanginya, perbaiki sanitasi di sekitar pohon pisang, bersihkan batang pisang yang busuk.

Hama yang menyerang pohon pisang lainnya adalah nematoda dan ulat bunga. Keduanya hama
ini bisa diatasi dengan insektisida.

Sementara itu, penyakit yang sering menyerang pohon pisang adalah penyakit darah, bintik daun,
layu oleh bakteri Bacilluspanama, daun pucuk dan lainnya.

6. Proses Pemanenan

Proses terakhir yang dilakukan dalam budidaya pisang kepok sebelum dipasarkan
adalah pemanenan. Pemanenan biasanya ditentukan oleh umur dan juga bentuk buah. Daun
bendera yang telah kering adalah ciri utama pemanenan sudah bisa dilakukan.

Buah pisang yang sudah cukup matang berumur antara 80-100 hari. Pemilihan lokasi untuk
menjual buah pisang juga harus diperhatikan, agar buah tidak busuk sebelum sampai di tangan
pembeli.

Dalam budidaya buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yg
diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yg tajam & bersih waktu
memotong tandan. Tandan pisang disimpan dlm posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan
menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka yg
dapat diakibatkan oleh pergesekan buah dengan tanah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga
umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Jika tersedia tenaga kerja, batang pisang bisa saja
dipotong sampai setinggi 1 m dari permukaan tanah. Penyisaan batang dimaksudkan untuk
memacu pertumbuhan tunas.
6. Proses Pasca Panen

Secara konvensional tandan pisang ditutupi dengan daun pisang kering untuk mengurangi
penguapan & diangkut ke tempat pemasaran dengan menggunakan kendaraan terbuka/tertutup.
Untuk pengiriman ke luar negeri, sisir pisang dilepaskan dari tandannya kemudian dipilah-pilah
berdasarkan ukurannya. Pengepakan dilakukan dengan menggunakan wadah karton. Sisir buah
pisang dimasukkan ke dos dengan posisi terbalik dlm beberapa lapisan. Sebaiknya luka potongan
di ujung sisir buah pisang disucihamakan untuk menghindari pembusukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil utama dari tanaman pisang ialah buahnya. Selain buah pisang, hampir seluruh bagian
pisang bisa dimanfaatkan. Seperti organ target daun banyak digunakan untuk pembungkus, batang
pisang dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan maupun sebagai obat dan makanan(keripik),
limbah kulit pisang bisa dijadikan tepung untuk membuat roti,sumber energi(listrik) , bahan obat
dan makanan, dan untuk menyemir sepatu , jantung pisang diolah menjadi makan sehat (dendeng
dan abon). Sementara Banyak olahan dari buah pisang diantaranya bisa dimakan langsung, diolah
menjadi keripik pisang, sale pisang, goreng pisang, pisang molen, jadi isian untuk roti. Semua itu
tergantung kekreatifan kita untuk mengolah organ-organ target yang terdapat pada tanaman
pisang.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan
baik dari segi bahasa maupun penulisan, maka dari itu penulis memohon kritik dan saran guna
perbaikan untuk masa yang akan dating kearah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
- Arintadisatra, S. 1997. Kebijakan dan Kendala Pengembangan Produksi buah-buahan
Makalah disajikan pada lokakarya Pengembangan Agribisnis Buah-buahan di Indonesia, tanggal 5
Pebruari 1997.
- Dalam Majalah Trubus No. 329. Tahun XXVIII-April 1997. Yayasan sosial Tani Membangun,
Jakarta.
- https://tipspetani.blogspot.com/2014/12/cara-budidaya-pisang-kepok.html
- https://kumpulan-kumpulan-makalah.blogspot.com/2016/03/makalah-budidaya-tanaman-
pisang.html
- https://infotanam.blogspot.com/2013/06/cara-budidaya-pisang-kepok-secara.html
- https://daveefahreza.blogspot.com/2013/01/budidaya-pisang.html

Anda mungkin juga menyukai