Meski suatu kecelakaan bukanlah hal yang diinginkan, tapi mengetahui hak apabila
hal ini terjadi adalah hal yang perlu. Kita perlu mengetahui hak tersebut, sekaligus
sebagai antisipasi apabila terjadi risiko -risiko yang tak terhindarkan ketika bekerja.
Tentunya, pemberian tunjangan ini juga harus sesuai dengan kriteria atau peraturan
yang ada. Untuk setiap PNS yang menderita cacat jasmani atau pun cacat rohani,
yang disebabkan karena sedang dan karena menjalankan tugas kewajibannya yang
dalam tugas tersebut mengakibatkan ia tidak lagi dapat bekerja dalam jabatan
apapun, maka ia berhak untuk memperoleh tunjangan disamping pensiun yang
berhak diterimanya.
Uang Duka Tewas nilainya sebesar 6 kali dari penghasilan bersih dalam satu bulan,
dengan nilai serendah-rendahnya Rp. 500.000,- serta biaya pemakaman Pegawai
Negeri Sipil yang tewas ditanggung pula oleh Negara.
Selain itu, setiap Pegawai Negeri Sipil yang wafat, isterinya atau suaminya berhak
untuk memperoleh Uang Duka Wafat sebesar 3 kali penghasilan sebulan, dengan
nilai serendah-rendahnya Rp. 100.000,-
Kemudian, bagi Pegawai Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan karena dinas
atau menderita sakit karena dinas, mereka juga berhak memperoleh pengobatan
atau rehabilitasi atas biaya Negara.
Tunjangan ini nilainya ditetapkan oleh pejabat berwenang (Menteri, Jaksa Agung,
Pimpinan LPND, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, dan
sebagainya), bagi PNS yang memiliki pangkat Pembina Tk.I (Gol IV/b) ke bawah,
setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala BKN.
Sedangkan nilai tunjangan akan ditetapkan oleh Presiden, bagi PNS yang memiliki
pangkat Pembina Utama Muda (Gol. IV/c) ke atas setelah mendapatkan
pertimbangan dari Kepala BKN.
Pengertian Khusus
Yang dimaksud dengan sakit karena dinas adalah sakit yang diderita oleh PNS
sebagai akibat langsung dari pelaksanaan tugasnya atau dalam dinas. Pegawai
Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan atau sakit karena dinas, mempunyai hak
untuk memperoleh pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi atas biaya negara.
Cacat karena dinas, adalah cacat jasmani maupun rohani yang disebabkan oleh
terjadinya kecelakaan yang dikarenakan dinas atau sakit karena dinas. Tunjangan
cacat ini diberikan kepada PNS yang cacat karena dinas, dan yang bersangkutan
tidak dapat lagi bekerja dalam semua jabatan negeri.
Tewas, adalah meninggal dunia dalam dan karena tengah menjalankan tugas dan
kewajibannya, atau dalam keadaan lainnya yang ada hubungannya dengan dinas,
atau dikarenakan adanya luka atau cacat jasmani maupun rohani yang didapatkan
dalam dan karena dinas, atau dikarenakan perbuatan anasir yang tidak bertanggung
jawab.
Calon Pegawai Negeri Sipil Cacat dan
Tewas karena Dinas
Karena cacat, maka calon pegawai negeri sipil dapat diangkat sebagai Pegawai
Negeri Sipil terhitung mulai tanggal surat keterangan dari Tim Penguji Kesehatan.
Karena tewas, maka calon Pegawai Negeri Sipil dapat diangkat sebagai Pegawai
Negeri Sipil terhitung awal bulan yang bersangkutan tewas.
Namun, apabila PNS yang tewas tidak meninggalkan isteri atau suami, maka uang
duka tewas diberikan kepada anaknya. Apabila tidak mempunyai isteri atau suami
dan anak, maka uang tewas diberikan kepada orangtuanya.
Apabila tidak memiliki isteri atau suami, anak dan orangtua, maka uang duka tewas
akan diberikan kepada pihak yang menyelenggarakan upacara pemakaman
almarhum atau almarhumah PNS yang tewas.
Uang duka diberikan berdasarkan pada keputusan Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Pimpinan LPND, dan sebagainya, bagi
semua pangkat dan golongan PNS pada instansi masing-masing setelah
mendapatkan persetujuan dari Kepala BKN.
Uang duka tewas yang diberikan juga didasarkan atas penghasilan menurut pangkat
anumerta yang diperoleh.
2. Biaya Pemakaman
PNS yang tewas, maka biaya pemakamannya akan menjadi tanggungan negara.
Biaya pemakaman yang ditanggung negara, meliputi :
perawatan jenazah,
pemandian jenazah dan perlengkapannya.
Tanah pemakaman dan biaya di tempat pemakaman.
Angkutan jenazah dari tempat pemakaman dan juga biaya persiapan pemakaman.
Angkutan dan penginapan bagi isteri atau suami dan semua anak yang sah.
Biaya penginapan yang dapat diberikan bagi istri atau suami dan semua anak yang
sah tersebut, untuk paling lama 10 hari.
3. Uang Duka Wafat
Kepada isteri atau suami dari PNS yang wafat, maka kepadanya diberikan uang
duka wafat dengan nilai sebesar 3 kali dari penghasilan sebulan dengan ketentuan
serendah-rendahnya Rp. 100.000.
Uang duka wafat ini diberikan tanpa harus menggunakan keputusan pejabat yang
berwenang, melainkan cukup dari Bendaharawan Gaji dengan cara mengajukan
uang duka yang disertai dengan lampiran surat kematian.
Referensi :
1. Sudiman. 1998. Bahan Diklat Prajabatan Golongan III: Kepegawaian. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara – Republik Indonesia.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1981 Tentang Perawatan,
Tunjangan Cacad, Dan Uang Duka Pegawai Negeri Sipil.