Anda di halaman 1dari 12

Makalah Praktikum Hematologi

Pemeriksaan eritrosit ( MCV, MCH, MCHC )

Dosen Pengampu : Ratih Kartika Dewi, S.Si, M.Biomed

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah


Praktikum Hematologi

Di susun oleh :

Gunawan Singa Perbangsa 22018047

Indriani 22018017

Mita 22018024

Putri Dwi Rizkia 22018046

Utari Nur Permadi 22018048

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) PRIMA
INDONESIA
2019/2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Eritrosit ............................................................................ 3
2.1.1 Indeks Eritrosit ................................................................. 3
2.1.2 Prosedur Kerja ( MCV, MCH, MCHC ) .......................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel yang paling sederhana yang ada di
dalam tubuh. Eritrosit tidak memiliki nukleus dan merupakan sel terbanyak dalam darah.
Eritrosit mengandung hemoglobin, yaitu protein yang mengandung besi, berperan dalam
transpor oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh. Oleh karena itu eritrosit sangat
diperlukan dalam proses oksigenasi organ tubuh. Dengan mengetahui keadaan eritrosit,
secara tidak langsung dapat diketahui juga keadaan organ tubuh seseorang.

Beberapa pemeriksaan yang dapat menggambarkan parameter penting dari fungsi


dan struktur eritrosit di dalam tubuh antara lain hitung eritrosit, hemoglobin dan
hematokrit. Hitung eritrosit atau red blood cell count (RBC) adalah menghitung jumlah
total eritrosit dalam darah. Nilai rujukan normal eritrosit adalah 4-5 juta/mm3. Hemoglobin
(Hb) adalah protein dalam eritrosit yang bertugas mengangkut oksigen. Hematokrit (Ht)
adalah jumlah eritrosit dalam 100 ml darah . Ketiga parameter di atas biasa digunakan
untuk menegakkan adanya anemia .

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan erirosit ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Mean Corpuscular Volume (MCV) dan bagaimana cara
pemeriksaannya?
3. Apakah yang dimaksud dengan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan bagaimana
cara pemeriksaannya?
4. Apakah yang dimaksud dengan Mean Corpuscular Hemoglobin Contentration
(MCHC) dan bagaimana cara pemeriksaannya?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah, yaitu untuk Untuk mengetahui apa itu MCV, MCH,
dan MCHC dan cara pemeriksaannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Eritrosit

Eritrosit adalah sel daraah merah yang agak bulat atau oval, n seperti cakram
bikonkaf dan tidak berinti dengan ukuran 7-8µm. Sel ini merupakan bagian terbesar
dari sel-sel dalam darah,jumlah sekitar 4,5-5,0 juta/mm3 darah. Eritrosit di bentuk di
sumsum tulang (bone marrow). Sel berasal dari sebuah sel bakal, pluripotent stem
cell,yang di namakan colony-forming-stemencell (CFU-S). Produksi eritrosit di atur
oleh eritropoiten (EPO), suatu hormon yang terutama di hasilkan oleh sel-sel
interstisium peritubulus ginjal.

Di sistem retikuloendotelial (RES), terutama di limpa. Dalam keadaan normal,


produksi dan destruksi eritroist bera ada dalam suatu keadaan equelebrium (seimbang).
Sel ini mengandung hemoglobin yang mengikat dan mengakut oksigen dari paru-paru
ke seluruh sel atau jaringan tubuh. Eritrosit juga mengakut karbon dioksida dari sel
atau jaringan ke paru-paru untuk di buang. Karbon dioksida tersebut merupakan hasil
akhir metabolisme kebayakan seyawa organik dalam tubuh.

4.1.1 Indeks Eritrosit


Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin eritrosit.
Istilah lain untuk indeks eritrosit adalah indeks kospouskuler. Indeks eritrosit
terdiri atas : (MCV : mean corpuscular volume atau volume eritrosit rata-rata),
berat (MCH : mean corpuscular hemoglobin atau bobot hemoglobin eritrosit rata-
rata), (MCHC : mean corpuscular hemoglobin concentration atau konsentrasi
hemoglobin per unit volum eritrosit rata-rata), dan perbedaan ukuran (RDW : RBC
distribution width atau luas distribusi eritrosit). Indeks eritrosit dipergunakan
secara luas dalam mengklasifikasi anemia atau sebagai penunjang dalam
membedakan berbagai macam anemia.
Indeks eritrosit dapat ditetapkan dengan dua metode, yaitu manual dan
elektronik (automatik) menggunakan hematology analyzer. Untuk dapat

3
menghitung indeks eritrosit secara manual diperlukan data kadar hemoglobin,
hematokrit/PCV dan hitung eritrosit.
Macam pemeriksaan indeks eritrosit terdiri atas :

a. Volume Eritrosit Rata – Rata (VER) atau Mean Corpuscular Volume (MCV).

MCV mengindikasikan ukuran eritrosit, yaitu : mikrositik (MCV lebih kecil


daripada normal), normositik (MCV normal), dan makrositik (MCV lebih besar
daripada normal).
Masalah Klinis :
- Penurunan nilai disebabkan karena anemia mikrositik, anemia defisiensi besi
(ADB), malignansi, artritis reumatoid, hemoglobinopati (talasemia, anemia sel
sabit, hemoglobin C), keracunan timbal, radiasi.
- Peningkatan nilai disebabkan karena anemia makrositik, aplastik, hemolitik,
pernisiosa; penyakit hati kronis; hipotiroidisme (miksedema); pengaruh obat
(defisiensi vit B12, antikonvulsan, antimetabolik).

𝐻𝑀𝑇 (%)𝑥 10
Rumus : MCV = ……..fL
𝑅𝐵𝐶 (𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛/𝑢𝑙)

Nilai Rujukan
 Dewasa : 82 - 92 fL (baca femtoliter),
 Bayi baru lahir : 98 - 122 fL,
 Anak usia 1-3 tahun : 73 - 101 fL,
 Anak usia 4-5 tahun : 72 - 88 fL,
 Anak usia 6-10 tahun : 69 - 93 Fl
b. Hemoglobin Eritrosit Rata – Rata (HER) atau Mean Corpuscular Hemoglobin
(MCH)
MCH mengindikasikan bobot hemoglobin di dalam eritrosit tanpa
memperhatikan ukurannya. Derajat hemoglobinisasi sel dapat diperkirakan dengan
mengukur MCH dan dapat digambarkan sebagai memiliki hemoglobin rata – rata
normal (normokromik) atau hemoglobin rata – rata kurang daripada normal
(hipokromik).

4
Normokrom : warna normal
Hipokrom : warna pucat
Hiperkrom : warna pekat

Masalah Klinis :
- meningkat pada anemia makrositik-normokromik atau sferositosis.
- menurun pada anemia mikrositik - normokromik atau anemia mikrositik-
hipokromik.

𝐻𝐵 (𝑔/𝑑𝑙)𝑥 10
Rumus : MCH = 𝑅𝐵𝐶 (𝑚𝑖𝑙𝑙𝑖𝑜𝑛/𝑢𝑙) ……..pg

Nilai Rujukan :
o Dewasa : 27 - 31 pg.
o Bayi baru lahir : 33 - 41 pg.
o Anak usia 1-5 tahun : 23 - 31 pg.
o Anak usia 6-10 tahun : 22 - 34 pg.

c. Kadar Hemoglobin Eritrosit Rata – Rata (KHER) atau Mean Corpuscular


Hemoglobin Concentration (MCHC).

MCHC mengindikasikan konsentrasi hemoglobin per unit volume eritrosit


dan merupakan hal penting dalam mengevaluasi anemia dan kelainan hematologik
lain. Penurunan nilai MCHC dijumpai pada anemia hipokromik, defisiensi zat besi
serta talasemia.
Masalah Klinis :
- Penurunan MCHC terjadi pada anemia hipokromik dan talasemia.
- Peningkatan MCHC terjadi pada penderita defisiensi zat besi.

𝐻𝐵 (𝑔/𝑑𝑙)𝑥 100 %
Rumus : MCHC = ……..%
𝐻𝑀𝑇

5
Nilai Rujukan :
 Dewasa : 32 - 37 %.
 Bayi baru lahir : 31 - 35 %.
 Anak usia 1.5 - 3 tahun : 26 - 34 %.
 Anak usia 5 - 10 tahun : 32 - 36 %.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan nilai indeks eritrosit, maka perlu
dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung jumlah eritrosit.

4.1.2 Prosedur Kerja


1. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb)

Metode : Cyanmethemoglobin

Prinsip :Hemoglobin dalam sampel akan diubah menjadi methemoglobin


oleh K3Fe(CN)6. Methemoglobin yang terbentuk diubah lagi
menjadi hemoglobin sianida (HiCN) oleh KCN. Larutan drubkin
yang mengandung K3Fe(CN)6 dan KCN, hanya mengubah
hemoglobin jenis oxyhemoglobin, methemoglobin, dan
karboxihemoglobin, sedangkan sulfhemoglobin tidak berubah
karena tidak diukur. Intensitas warna dibaca pada spektrofotometer
540 nm.

Alat dan bahan :


 Tabung reaksi 2 + rak tabung
 Spoit
 Tourniquet
 Spektrofotometer
 Mikropipet :
 Darah EDTA
 Reagen drubkin

6
Cara Kerja :
Disiapkan alat dan bahan (2 tabung reaksi)
1. Diambil darah vena ± 3 ml (sisa darah, dipakai buat hitung HMT dan
hitung eritrosit)
2. Tabung reaksi I, diisi dengan reagen drabkin sebanyak 5 ml (Blanko).
Sedangkan tabung reaksi II diisi dengan reagen drabkin 5 ml ditambah
sampel darah EDTA sebanyak 20 ul, dihomogenkan.
3. Diamkan 3-10 menit pada suhu kamar.
4. Dibaca pada spektrofotometer dengan Panjang gelombang 546 nm,
Faktor 36,77, program C/f. Baca absorban sampel terhadap blanko.

Nilai rujukan :
 Wanita : 12-16 g/dl
 Pria : 13-18 g/dl

2. Pemeriksaan Kadar Hematokrit (HMT)

Metode : Mikrohematokrit/mikrokapiler

Prinsip : Darah yang akan diukur, dimasukkan ke dalam pipet mikrokapiler


(ungu : berisi EDTA. Merah : tanpa EDTA). Hasil pemadatan
setelah disentrifuge, diukur menggunakan skala hematokrit yang
dinyatakan dalam persen eritrosit terhadap seluruh darah.

Alat dan bahan :


 Tabung reaksi + rak tabung
 Tabung kapiler
 Sentrifuge
 Skala hematokrit
 Darah EDTA atau
 Darah kapiler

Cara Kerja :

7
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Mengisi tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan
mikrohematokrit dengan darah (3/4 tabung).
3. Menutup ujung satu dengan nyala api atau dengan bahan penutup
khusus.
4. Masukkan tabung kapiler itu kedalam centrifuge hematocrit selama 2-
5 menit (3000 rpm).
5. Bacalah nilai hematokrit dengan menggunakan grafik atau

Nilai rujukan :
 Wanita : 37 – 43 %
 Pria : 40 – 48 %

3. Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit

Metode : Kamar Hitung

Prinsip : Sejumlah darah diencerkan dengan larutan hayem sehingga


menyebabkan sel-sel lain lisis, dan eritosit dengan mudah dihitung.

Alat dan Bahan :


 Tabung reaksi + rak tabung
 hemochytometer
 Mikroskop
 Darah EDTA atau
 Darah kapiler
 Larutan hayem

Cara Kerja :

1. Disiapkan alat dan bahan

8
2. Darah EDTA dihisap sampai tanda “0,5”, kemudian sisa darah di luar pipet
dilap menggunakan tisu. setelah itu ditambah larutan hayem sampai tanda
“101”
3. Membuang 3 tetesan pertama dari pipet eritrosit
4. Memasukkan ke kamar hitung ,jangan sampai terbentuk gelembung
5. Hitunglah jumlah eritrosit yang terdapat 5 bidang yang tersusun dari
16 bidang kecil dengan bantuan bilik hitung dan colony counter.
6. Perhitungan.

Jumlah eritrosit = N x Faktor Perkalian (10000)

Nilai Rujukan :

 Wanita : 4-5 juta/ul darah


 Pria : 4,5-5,5 juta/ul darah

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Pemeriksaan indeks eritrosit terdiri dari ;


1. Mean Corpuscular Volume (MCV).
2. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH).
3. Mean Corpuscular Hemoglobin Contentration (MCHC).

Untuk mengetahui nilai-nilai tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan hemoglobin,


hematokrit, dan jumlah eritrosit.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bakri Syamsul, dkk. 1989. “Hematologi”. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan.

Ganda Soebrata.1968.”Penuntun Laboratorium Klinik’’. Jakarta: Dian Rakyat

Riswanto. 2013.’’Pemeriksaan Laboratorium Hematologi’’. Yogyakarta : Alfamedia & Kanal


Mediaka

Wirawan Riardi.1992. ‘’Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana’’. Jakarta : Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai