Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses keperawatan memberikan panduan sistematis atau metode untuk membantu


peserta didik atau perawat mengembangkan pola berfikir yang mengarah pada penelitian
klinis yang tepat. Penyusunan proses keperawatan dilakukan sebagai alat pengajaran
untuk membantu peserta didik belajar keterampilan berfikir kritis untuk praktek
keperawatan. Proses keperawatan mengarah peserta didik dan praktisi dalam
menerapkan pengetahuan yang mendasar ke dalam praktik. Proses keperawatan
digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secara sistematis
dalam memecahkan masalah keperawatan. Dengan metode ini, perawat dapat
mendemonstrasikan tanggung gugat pada klien, sehingga kualitas praktek keperawatan
dapat ditingkatkan. Asuhan keperawatan pada klien, keluarga dan komunitas, serta
merupakan metode yang efisien dalam membuat keputusan klinik, serta pemecahan
masalah baik aktual maupun potensial dalam mempertahankan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan proses keperawatan?


b) Apakah manfaat dari proses keperawatan?
c) Apakah tujuan dari proses keperawatan?
d) Apa saja jenis-jenis asuhan keperawatan?
e) Apa saja komponen yang dibutuhkan dalam proses keperawatan?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan membahas tentang proses keperawatan,agar kita sebagai


mahasiswa keperawatan memahami, mengetahui, serta dapat mengamalkanya dalam
kehidupan nyata.

1.4 Manfaat Makalah

a) Secara Umum

Dapat memberikan pengetahuan secara luas tentang proses keperawatan.

b) Secara Khusus.

kita dituntut untuk bisa memahami proses keperawatan, karena profesi kita kelak
menjadi tenaga kerja kesehatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah aktifitas yang mempunyai maksud yaitu praktik


keperawatan yang dilakukan secara sistematik. Selama melakukan proses keperawatan,
perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status
kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi
hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan
keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut. Proses asuhan keperawatan
adalah suatu metode yang sistematis untuk mengkaji respons manusia terhadap masalah-
masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut. Proses asuhan keperawatan adalah suatu metode yang
sistematis dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan
pada reaksi dan respon untuk individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap
gangguan kesehatan yang dialami.

2.2 Manfaat Proses Keperawatan

a) Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.


b) Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
c) Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
d) Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses
keperawatan.
e) Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam proses keperawatan.

2.3 Tujuan Proses Keperawatan

a) Menggunakan metode pemecahan masalah.

Proses keperawatan memungkinkan perawat mengidentifikasi seluruh yang


dibutuhkan klien.Identifikasi masalah keperawatan yang ada merupakan dasar bagi

3
perawat untuk memecahkan desain pemecahan masalahnya.Tindakan terhadap klien
yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada klien.

b) Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.

Diperlukan untuk menjaga mutu asuhan yang diperlukan untuk klien.Standar ini
sangat penting untuk menjamin bahwa klien telah mendapatkan pelayanan yang
memadai.

c) Memperoleh metode yang baku dan sesuai, rasional, dan sistematis.

Desain rencana tindakan keperawatan dalam pendekatan proses keperawatan slalu


ditetapkan berdasarkan prinsip-prinsip yang ilmiah/rasional. Efek samping setiap
tindakan yang akan dilakukan akan dipertimnbangkan dan dikomunikasikan pada
klien dan keluarganya. Karena sifatnya yang ketergantungan menjadi kienerja
perawat menjadi rapi, terstruktur, setiapa langkah saling berurutan, dan tidak dapat
ditinggalkan.

d) Memperoleh metode yang dapat dipakai dalam segala situasi.

Sifat proses keperawatan yang fleksibel memungkinkan dipakainya pendekatan ini.


Proses keperawatan (darurat) dapat berlangsung secara imajiner kemudian
pencatatan dilakukan setelah tindakan selesai. Sebaliknya untuk kasus biasa proses
harus mengikuti alur pendokumentasian yang lazim.

e) Mempunyai hasil asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi.

Hasil asuhan bergantung pada sejauh mana masalah yang terjadi, kemudian dari
masalah yang timbul bagaimana desain perencanaan yang ditetapkan dapat
membantu mencegah atau mengurangi atau mengatasinya.

2.4 Jenis-jenis Asuhan Keperawatan

a) Asuhan Keperawatan Keluarga

Keperawatan keluarga adalah suatu proses yang meliputi biologi, psikologi, emosi,
social, spiritual dan termasuk budaya. Pemberian asuhan keperawatan kepada
keluarga merujuk pada proses keperawatan

4
b) Asuhan Keperawatan Maternitas dan anak

Keperawatan Anak adalah pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu


keperawatan anak & teknik keperawatan anak berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio
spiritual yang komperhensif dan ditujukan pada anak usia 0-16 tahun dalam keadaan
sehat maupun sakit dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

c) Asuhan Keperawatan Gawat darurat

Keperawatan gawat darurat dibagi 2, yaitu:

1. Emergency Nursing (keperawatan krisis), area prehospital dan hospital.


Spesialisasi dari keperawatan dimana perawat merawat pasien dalam kondisi
emergency akibat penyakit atau injuri.
2. Critical Care Nursing (keperawatan kritis), area hospital di ICU dan ICCU.
Kegiatan yang tidak hanya menangani keperawatan pada lingkungan yang khusus
atau peralatan khusus, namun lebih pada proses pengambilan keputusan dan
kemamuan untuk mengambil keputusan oleh perawat.
d) Asuhan Keperawatan Komunitas

Asuhan keperawatan komunitas meliputi sintesa praktik kesehatan komunitas dan


praktik keperawatan komunitas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat serta peran serta masyarakat dalam melaksanakan
upaya prefentif, promotif, dan mempertahankan kesehatan. Asuhan keperawatan
komunitas memerlukan metode ilmiah, yaitu proses keperawatan komunitas dan
menggunakan pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas.

e) Asuhan Keperawatan Jiwa

Keperawtan jiwa adalah suatu proses interpersoanal dengan tujuan untuk


meningkatkan dan memelihara perilaku-perilaku yang mendukung terwujutnya suatu
kesatuan yang harmonis. Kliennya dapat berupa individu, keluarga, kelompok,
organisasi, atau masyarakat.

f) Asuhan Keperawatan Gerontik

Asuhan keperawatan lansia berfokus pada peningkatan kesehatan, pencegahan


penyakit, mengoptimalkan fungsi mental, serta mengatasi gangguan kesehatan yang
umum sasarannya pada lansia.

5
2.5 Komponen Dalam Proses Keperawatan

a. Tahap Pengkajian

Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif
dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat,
lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:

1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan
cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual
yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini
bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna
membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari
perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan
penting dan catatan kesehatan klien.

Metode pengumpulan data meliputi :

1.Melakukan interview/wawancara.
2.Riwayat kesehatan/keperawatan
3.Pemeriksaan fisik
4.Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta
catatan kesehatan (rekam medik)

b. Tahap Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk


membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir
kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan
pemberi pelayanan kesehatan yang lain.

6
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992)
mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup
klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai
masalah kesehatan dalam proses kehidupan. Dalam membuat diagnosa keperawatan
dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan
dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.

Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin


keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan
diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang
dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa
keperawatan.

c. Tahap Perencanaan

Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang


dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan, atau mengurangi masalah-masalah klien.

Didalam tahap perencanaan terdapat kegiatan yakni penentuan prioritas diagnosis


yang dapat di ukur dengan berdasarkan tingkat kegawatan atau mengancam jiwa
(tinggi, sedang, dan rendah), berdasarkan kebutuhan Maslow (fisiologis, keamanan
dan keselamatan, mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan
aktualisasi diri).

Adapun tipe instruksi perawatan dalam rencana tindakan adalah sebagai berikut:

a) Tipe diagnostic
b) Tipe terapeautik
c) Tipe penyuluhan
d) Tipe rujukan

7
d. Tahap Pelaksanaan

Komponen implementasi dari proses keperawatan mempunyai lima tahap, yaitu:

1. Mengkaji Ulang Klien


2. Menelaah dan Memodifikasi Rencana Asuhan yang Ada
3. Mengidentifikasi Area Bantuan
4. Mengimplementasikan Intervensi Keperawatan
5. Mengkomunikasikan Intervensi

e. Tahap Evaluasi

Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini
perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil
atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994) Perawat menemukan reaksi klien terhadap
intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi
sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang
mendukung suatu evaluasi. Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan
kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau
intervensi keperawatan. Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah
keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988) Evaluasi
berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi
memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan
keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon
klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan
dari keperawatan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Proses keperawatan adalah aktifitas yang mempunyai maksud yaitu praktik


keperawatan yang dilakukan secara sistematik. Selama melakukan proses keperawatan,
perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status
kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir yang akurat.

3.2 SARAN

Perawat harus memiliki kemampuan professional dalam melaksanakan


pengkajian,karena pengkajian data merupakan dasar utama dari pelaksanaan proses
keperawatan. Pengkajian keperawatan harus dilakukan secara sistematis untuk
memperoleh data akurat.Dalam menentukan diagnose harus disesuaikan dengan
kebutuhan klien. Data yang diperoleh harus akurat dan bukan kesimpulan
perawat.Perawat tidak boleh langsung membuat keputusan tentang kondisi klien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry (2005). Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Jakarta: EG

https://efikusdian.wordpress.com/2016/04/24/proses-keperawatan/

Carpenito,L.J (2004), Nursing Diagnosis: Aplication to Clinical Practice. (10 th


edition).Philadelphia: J.B Lippincot Company.

10

Anda mungkin juga menyukai