ID Pengkajian Data Rumah Sakit Hospital Record Review Kasus Acute Flaccid Paralysis
ID Pengkajian Data Rumah Sakit Hospital Record Review Kasus Acute Flaccid Paralysis
This survey was the evaluation of the program on Pdio Eradication through Acute Fleccid
Paralysis (AFP) SurveiNance especially Hospital Based Surveillance. The evaluation was done
by reviewing the Hospitals' Record (Hospital Based Survey). The objective of the survey was to
estimate the under repotied of routine reporting system, which the data of the survey used as a
gold standard.
The results showed that due to incomplete of the records in several hospitals, some of AFP
cases might be could not be covered. However the under reported of the routine surveillance
system was more than 50%. It seems that the strengthening of supervision was still needed to
increase coverage of the routine surveillance system.
sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu: yang diperoleh dari kajian peneliti dari
(1) 'dark grey area' adalah kelompok laporan surveilance rutin serta data dari
diagnosa yang kemungkinan besar atau catatan Petugas Medical Record RS.
fifty-fifty kasus tersebut termasuk
AFP, dan (2) 'light grey area' yaitu
kelompok diagnosa yang hanya kecil
kemungkinankasus tersebut AFP, seperti 1. Hasil Suwei Penelusuran Khusus
diagnosa meningitis dan encephalitis. Hasil survei dari 27 RS yang terkena
Pengelompokkan ini bukan didasarkan sampel, ditemukan sebanyak 1.1 10
atas pertimbangan medis akan tetapi kasus dengan diagnosa yang masuk
didasarkan atas pengalaman pelaporan kelompok AFP dan diagnosa yang
ini, yaitu probabilitas kelompok 'darkgrey termasuk 'grey area'. Setelah
area' mempunyai probabilitas masuk ditelusur dengan mencocokkan
kasus AFP lebih besar dari atau berbeda kasus pada buku register dengan
dengan kelompok 'light grey area'. kartu status maupun dengan catatan
Pembedaan kelompok tersebut pada medical record, ternyata
khususnya dipergunakan untuk diperoleh sebanyak 188 kasus
penelusurankasus di RSUD Dr. Soetomo termasuk kelompok AFP. Kurun
yang ternyata jumlah kasus yang waktu rujukan survei ini adalah
termasuk 'grey area'pada buku register Januari 1999 sampai dengan
sangat banyak sehingga dengan September 2000 (lihat Metodologi).
keterbatasansumber daya tidak mungkin Perincian dari kasus kelompok AFP
dilakukan penelusuran kartu status dan yang ditemukan dalam survey dapat
medical record untuk semua kasus dilihat pada Tabel 1.
tersebut. Dengan demikian perlu diambil 2. Hasik Pelaporan Petugas Medical
sampel untuk keperluan penelusuran, Record saat Suwei
sehingga diketahui proporsi masing- Sebagaimana telah dijelaskan pada
masing kelornpok tersebut termasuk metodologi, para petugas Medical
kasus AFP. Pengambilan sampel untuk Record di RS yang terkena sampel
penelusuran diagnosa dilakukan dengan juga diminta untuk mencatat dan
quota systematic random. Masing-masing melaporkan kasus yang termasuk
sebanyak 25 kasus untuk kelompok 'dark kelompok AFP dengan rujukan kurun
grey area' untuk kelompok 'dark grey waktu sesuai dengan survei.
area' (total sebanyak 98 kasus) dan Laporan dari petugas Medical
kelompok light grey area (total kasus Record diperoleh sebanyak 59 kasus
261 kasus). dengan rincian seperti pada
Datayang terkumpul dianalisasecara Tabel 2.
deskriptif dengan membandingkan data
Pengkajian Data Rumah Sakit (Cholies Bachroen)
maksimal (Cholis Bachroen, 1999). Hal survei, maka laporan rutin mempunyai
ini juga dapat dilihat dari jumlah kasus nilai 'under reported'sebesar (220-103)/
yang terrnasuk AFP yang diperoleh dari 220 x 100% = 53,2%.
ketiga sumber data tersebut sebanyak
228-kasus, dengan rincian seperti pada
Tabel 4. KESIMPULAN
Dari Tabel 4 tersebut nampak bahwa Dari uraian di atas dapat ditarik
dari 228 kasus AFP yang dapat beberapa kesimpulan dari hasil survei
diidentikasi dengan tiga cara yaitu:
pengurnpulan data, dengan survei dapat 1. Dijumpai kendala yang sangat
ditemukan sebanyak 188 kasus (82,5%), mempengaruhi cakupan kasus AFP
laporan rutin menemukan sebanyak 103 yang diperoleh dengan survei
kasus (45,2%) dan laporan petugas berupa buku register yang tidak
Medical Report hanya mengidentifikasi 59 diketernukan serta catatan pada
kasus (25,9%). Kalau Laporan Rutin buku register dan kartu status yang
(surveilans) dipakai sebagai data dasar, kurang lengkap.
maka tarnbahan kasus yang diperoleh 2. Data survei dapat rneningkatkan
dari hasil survei adalah 101 + 16 = 117 cakupan kasus AFP lebih dari 2 kali
kasus (113,6%) dan tambahan dari lipat sedangkan laporan dari petugas
laporan petugas Medical Record medical record hanya rnenarnbah
sebanyak 8 kasus (7,8%). kasus sebesar 7,8%.
Secara keseluruhan laporan rutin 3. Tingkat 'undr reported' laporan rutin
menunjukkan 'under reported' sebesar (surveilans) dengan hanya
(228-103) / 228 x 100% = 54,8%. Apabila mempertimbangkan data survei
hanya memperhitungkan data dari dua rnencapai angka lebih dari 50%.
surnber yaitu laporan rutin dan data
Tabel 4. Jumlah Kasus yang termasuk Kelompok AFP Menurut Sumber Data di 27 RS Jawa
Timur Januari 1999 sampai dengan September 2000
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 4. No. 1 Juni 2001: 17-26