Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TAMBANG TERBUKA

Tentang

“OPEN PIT”

NAMA KELOMPOK:

 FEBRO ZELLA

 FRISYO ANJOLA

 HARI BUDIMAN

 ADE TIKA TIARA

 MARESSA FERJIYANTI

 AL AFDIL FADLI

 RIDHO MUHAMMAD AFIF

 JAMWARI INDERAGIRI

 ROLITU

 D MARSAULINA SIGALINGGING

 RAHMADANI ARIYANTO

TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014
OPEN PIT

A. Pengertian Metode Open Pit


Penambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan
untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih
besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya.

Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau
mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian
bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.

Contoh gambar:

Cara pengangkutan pada open pit tergantung dari kedalaman endapan dan
topografinya. Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan sebagainya,
langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing-tebing
sepanjang bukit.
2. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan
hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat
angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan
selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan
memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage.

Secara umum metode ini menggunakan siklus operasi penambangan yang


konvensional, yaitu : pemecahan batuan dengan pemboran dan peledakan, diikuti operasi
penanganan material penggalian, pemuatan dan pengangkutan. Perbedaan antara open pit
dengan open cut/open mine/open cast dicirikan oleh arah penggalian/arah penambangan.
Disebut open pit apabila penambangannya dilakukan dari permukaan yang relatif mendatar
menuju ke arah bawah dimana endapan bijih tersebut berada.

Disebut open cut/open cast/open mine apabila penggalian endapan bijih


dilakukan pada suatu lereng bukit. Jadi penerapan open pit atau open cut sangat tergantung
pada letak atau bentuk endapan bijih yang akan ditambang. Contohnya tambang nikel di
Pomalla, Sulawesi Tenggara yang mineralnya Garnierite, tambang alumunium di Pulau
Kijang Kepulauan Riau yang mineralnya Gibbsite, Boechmite, Diaspore (Bauksit),
tambang tembaga di Tembagapura Papua yang mineralnya Calcophyrite dan Cuprite,
tambang timah di Pulau Bangka yang mineralnya Cassiterite.

Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah penutupnya.
Pada open pit tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang
tidak ada endapan di bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke
daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan.

Open pit sering kali di kategorikan dengan penambangan yang murah meriah, hal ini disebabkan
karena tidak memerlukan teknologi yang tinggi seperti penambangan bawah tanah (Underground).
namun, semudah-mudahnya metode ini faktor keselamtan akan menjadi sangat penting, selain itu
metode open pit tergantung terhadap cuaca. jika hujan deras, maka produksi akan menurun.
sebaliknya jika jenjang (bench) dibuat asal-asalan, maka akan dapat menyebabkan longsor.

Untuk pemilihan metode penambangan dengan Open Pit harus diperhatikan:

 Kondisi batuan dari bahan galian


 Bentuk bahan galian, lebih cocok untuk bentuk lenticular atau tubuler
 Ukuran dan ketebalan bahan galian
 Kedalaman bahan galian (tergantung peralatan,, batas nlai ekonomis dan
stripping ratio)

B. Tahap Tahap Kegiatan Open Pit

Adapun tahap – tahap kegiatan pada open cut secara umum:

1. Pembersihan lahan (land clearing)

Pembersihan lahan ini dilaksanakan untuk memisahkan pepohonan dari tanah


tempat pohon tersebut tumbuh, sehingga nantinya tidak tercampur dengan tanah subsoil-
nya. Pepohonan (tidak berbatang kayu keras) yang dipisahkan ini nantinya dapat
dimanfaatkan sebagai humus pada saat pelaksanaan reklamasi.

Kegiatan pembersihan lahan ini baru dilaksanakan pada lahan yang benar-benar
segera akan ditambang. Sedangkan lahan yang belum segera ditambang wajib tetap
dipertahankan pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut. Hal ini sebagai wujud bahwa
perusahaan tambang tetap memperhatikan aspek pengelolaan atau lindungan lingkungan
tambang.

2. Pengupasan tanah pucuk (top soil)

Pengupasan tanah pucuk ini dilakuan terlebih dulu dan ditempatkan terpisah
terhadap batuan penutup (overburden), agar pada saat pelaksanaan reklamasi dapat di
manfaatkan kembali..Pengupasan top soil ini dilakukan sampai pada batas lapisan subsoil,
yaitu pada kedalaman dimana telah sampai dilapisan batuan penutupan (tidak mengandung
unsur hara).

3. Pengupasan tanah penutup (overburden)

Lapisan tanah penutup ini biasanya dibongkar langsung dengan Excavator


dikarenakan batuan yang digali tidak keras, dan apabila agak keras biasanya dengan
metode ripping dan ada juga dengan cara peledakan, karena batuan di front cukup keras
jika digali langsung dengan excavator, maka batuan di front tersebut akan diadakan
peledakan (blasting).
4. Pemuatan (loading)

Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau mengisikan


material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat angkut. Kegiatan
pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan dilakukan dengan
menggunakan alat muat excavator dan diisikan ke dalam alat angkut.

Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan material atau endapan bahan


galian hasil pembongkaran kedalam alat angkut. Proses loading nikel yang digunakan
adalah metode top loading. Hal ini disebabkan karena unit loading menggunakan tipe
backhoe sehingga sangat memudahkan dalam proses penggalian dan pemuatan.

5. Pengangkutan (hauling)

Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau membawa


material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke tempat penimbunan
sementara di ROM, yaitu stockpile mini tambang. untuk proses lebih lanjut.

Kegiatan pengangkutan nikel biasanya menggunakan dump truck tronton atau


trintin yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk dilakukan proses peremukan
(crushing), jumlah truk yang akan digunakan tergantung dari banyaknya material atau
endapan bahan galian hasil pembongkaran yang akan diangkut.

Proses penambangan dengan metoda open pit:


Nikel di ROM akan masuk ke proses Crushing, proses ini bertujuan untuk membuat
nikel mentah menjadi partikel dengan ukuran yang lebih kecil yang diininkan oleh
konsumen. Nikel mentah yang diangkut dari tambang menuju fasilitas crusher melalui
banyak proses, kemudian nikel akan disimpan dalam fasilitas penyimpanan (stockpile)
sebelum diangkut ke dalam tongkang atau dapat juga langsung dimuat ke dalam tongkang
tanpa melalui proses penyimpanan. Proses pengangkutan nikel ke dalam tongkang,
menggunakan conveyor. Tongkang nikel ini ditujukan untuk pemuatan nikel dari fasilitas
penyimpanan (stockpile) menuju ke Kapal. Proses selanjutnya adalah pemuatan nikel dari
tongkang ke Vessel/Kapal.

C. Alat-alat yang Digunakan

Alat-alat yang digunakan pada metode penambangan open pit/open cast.

1. Dump Truck (DT)

Dump truck merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut bahan galian dari
front penambangan ke tempat pengolahan.

2. Power Shovel
Power shovel merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memuat bahan
galian ke dalam bak dump truck.

3. Excavator Backhoe

Sama halnya dengan power shovel, excavator backhoe juga digunakan untuk
memuat bahan galian ke dalam bak dump truck. Hanya saja, perbedaan antara excavator
backhoe dengan power shovel terletak pada bucket dan arah galiannya.

D. Perusahan yang Menerapkan Metode Open pit

Berikut ini merupakan perusahaan-perusahaan baik di Indonesia maupun di luar


yang menerapkan metode open cut/open mine pada proses penambangannya.

II.4.1 Perusahaan di Indonesia

1. PT. INCO,Tbk merupakan salah satu perusahaan pertambangan nikel terbesar di


Indonesia.

2. Contohnya tambang nikel di Pomalla, Sulawesi Tenggara yang mineralnya


Garnierite, tambang alumunium di Pulau Kijang Kepulauan Riau yang
mineralnya Gibbsite, Boechmite, Diaspore (Bauksit), tambang tembaga di
Tembagapura Papua yang mineralnya Calcophyrite dan Cuprite, tambang
timah di Pulau Bangka yang mineralnya Cassiterite.

Anda mungkin juga menyukai