Tata Koordinat Benda Langit Dalam Astronomi
Tata Koordinat Benda Langit Dalam Astronomi
DALAM ASTRONOMI
Written by Anastasia M.K. Udak
Ketika musim liburan tiba, banyak dari kita yang memilih untuk
menghabiskan masa liburan dengan mengujungi tempat wisata atau
mengunjungi sanak-keluarga. Salah satu tempat wisata yang terkenal di
Indonesia dan menjadi salah satu tempat wisata favorit turis dalam negeri
CONTENTS maupun turis mancanegara adalah Taman Nasional Komodo. Tentu saja untuk
bisa sampai ke sana, kita harus mengetahui lokasi atau alamat Taman
Nasional Komodo. Selain mengujungi tempat wisata, banyak dari kita juga
POLA DASAR
01 KOORDINAT
yang menghabiskan liburan dengan mengujungi rumah sanak-keluarga
ataupun teman kita. Tentu saja informasi penting yang harus kita ketahui
BOLA adalah alamat rumah mereka.
TATA
02 KOORDINAT
Jika kita ingin mengamati sebuah bintang dilangit, maka kita harus
mengetahui dimana posisi bintang itu berada atau “alamatnya”. Sama seperti
GEOGRAFIS setiap tempat di Bumi yang memiliki alamat tertentu yang berbeda antara
satu sama lain, begitu pula dengan bintang-bintang yang kita di lihat di
TATA
03 KOORDINAT
langit, semuanya memiliki posisi atau alamat tertentu yang dikenal dengan
istilah koordinat. Jika lokasi setiap tempat di Bumi dinyatakan dalam
HORIZON koordinat geografis, maka lokasi setiap bintang dilangit (termasuk benda
langit lainnya) dinyatakan dalam koordinat benda langit, yang meliputi tata
TATA koordinat horizon, ekuatorial, ekliptika, dan galaksi.
04 KOORDINAT
Ketika kita melihat ke langit, sejauh mata kita memandang kita akan melihat
EKUATORIAL
matahari, bulan, ataupun bintang-bintang bertaburan di langit seolah-olah
melekat pada sebuah setengah bola raksasa dengan Bumi sebagai pusatnya.
Bola ini disebut Bola Langit. Ini hanyalah sebuah bola raksasa khayal karena
bola raksasa ini tidak benar-benar nyata. Karena kita sebagai pengamat
berada di Bumi yang bulat maka ketika kita memandangi langit, seolah-olah
kita akan melihat semesta berbentuk seperti bola dengan bintang-bintang
melekat pada dinding bagian dalam bola.
Pola Dasar Koordinat Bola
Pada tata koordinat bola terdapat lingkaran dasar utama yaitu lingkaran yang membagi bola
menjadi dua kutub (kutub utara dan kutub selatan). Lingkaran ini berjarak 90 derajat dari
masing-masing kutub bola. Selain itu terdapat lingkaran-lingkaran besar yaitu lingkaran-
lingkaran yang pusat lingkarannya tepat berada di pusat bola dan lingkaran-lingkaran kecil
yaitu lingkaran-lingkaran yang pusat lingkarannya tidak tepat berada di pusat bola, melainkan
disepanjang garis yang menghubungkan kedua kutub bola. Lingkaran-lingkaran besar yang
melalui kedua kutub bola dikenal sebagai lingkaran bujur, sedangkan lingkaran-lingkaran kecil
dan lingkaran dasar utama dikenal sebagai lingkaran lintang. Lingkaran bujur dan lingkaran
lintang akan tampak seperti garis yang melingkari permukaan bola, sehingga garis-garis yang
berasal dari lingkaran bujur dan lingkaran lintang sering disebut sebagai garis bujur dan garis
lintang. Semua tata koordinat bola langit yang meliputi tata koordinat horizon, ekuatorial,
ekliptika, dan galaksi memiliki dua buah kutub dan sebuah lingkaran dasar utama. Artikel ini
secara khusus akan membahas tata koordinat horizon dan tata koordinat ekuatorial.
Tata Koordinat Geografis
Sebagai pengantar untuk membantu kita
memahami tata koordinat bola langit maka
terlebih dahulu kita akan meninjau tata
koordinat geografis pada Bumi. Bumi memiliki
dua buah kutub yaitu kutub utara Bumi (north
pole) dan kutub selatan Bumi (south pole) serta
lingkaran dasar utama yang disebut lingkaran
ekuator (khatulistiwa). Ketika kita melihat
sebuah globe atau miniatur Bumi, kita akan
melihat garis-garis lintang dan garis-garis
bujur pada bagian permukaan globe. Garis-garis
ini sebenarnya tidak nyata ada permukaan Bumi.
Garis-garis ini dibuat untuk mempermudah kita
dalam menganalisis lokasi (koordinat) sebuah
tempat di Bumi. Garis bujur yang membentuk
setengah lingkaran dari kutub utara Bumi,
melalui kota Greenwich di Inggris sampai ke
kutub selatan bumi dikenal sebagai bujur acuan
Sumber gambar:
https://www.uihere.com/free-cliparts/globe-circle-of-latitude-geographic-coordinate-system-equator-latitude-5923559
https://www.pngguru.com/free-transparent-background-png-clipart-jrkde
S N
Sumber gambar:
Wiramihardja dkk, 2010: 49 (dengan perubahan).
Sudut jam (HA) diukur dari ∑ ke arah barat
http://duniaastronomi.com/2009/02/koordinat-langit-ekuatorial/
Sistem RA-DEC
Titik Aries
Sistem HA-DEC masih memiliki kelemahan, yaitu HA masih berubah menurut waktu, sehingga
sistem koordinat ini masih kurang ideal. Karena deklinasi tidak berubah menurut waktu, maka
diperlukan suatu sistem koordinat dengan deklinasi sebagai lintangnya dan bujurnya tidak
berubah menurut waktu, yaitu sistem RA-DEC. Dalam sistem RA-DEC, bujur disebut dengan
istilah Asensiorekta atau Right Ascension (RA) dan lintang disebut dengan istilah Deklinasi
atau DEC. Asensiorekta atau RA adalah posisi benda langit yang diukur disepanjang
khatulistiwa langit dari titik asal Aries ke arah timur dalam rentang 0h (nol jam) sampai 24h
(24 jam). Titik Aries merupakan salah satu titik hasil perpotongan antara ekliptika dengan
lingkaran ekuator langit, dimana saat terjadi vernal equinox pada tanggal 21 Maret, matahari
berada pada titik ini.
Refrensi:
1) Soegiartini, Endang. 2019. PPT Materi Kuliah Astronomi-A. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
2) Wiramihardja, dkk. 2010. Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade ASTRONOMI. Bandung:
Tim Pembina Olimpiade Astronomi.
3) http://duniaastronomi.com/2009/02/koordinat-langit-ekuatorial/
4) http://kamusastro.com/glosarium/titik-aries/
Sumber gambar:
http://duniaastronomi.com/2009/02/koordinat-langit-ekuatorial/
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Celestial_Sphere_-_Full_NoStars_Trans.png