SKRIPSI
Oleh
1
ABSTRAK
Ayam petelur (Gallus gallus) strain Lohman jantan merupakan salah satu jenis
unggas yang banyak dibudidayakan. Ayam petelur strain Lohman jantan dikenal
dengan sebutan ayam jantan tipe medium, karena pertumbuhan ayam jantan tipe
medium berada di antara ayam petelur ringan dan broiler. Dalam melakukan
pemeliharaan ayam, masih sering terdapat kendala, salah satunya disebabkan oleh
parasit jenis koksidia yang menyebabkan koksidiosis. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan November 2016 di Peternakan mandiri, di Kelurahan Segalamider,
Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui parasit penyebab koksidiosis dan prevalensi serangan
koksidia pada ayam strain Lohman jantan. Metode penelitian yang digunakan
adalah proportionate clustered random sampling, yaitu mengambil 100 sampel
feses secara acak dari setiap kandang sebanyak 25 sampel feses. Penghitungan
jumlah telur parasit menggunakan uji EPG Mc. Master. Hasil penelitian
ditemukan parasit penyebab koksidiosis pada ayam strain Lohman adalah
Eimeria tenella dengan nilai prevalensi serangan koksidia sebesar 20% .
Kata kunci : Koksidia, Eimeria tenella, prevalensi, ayam petelur strain Lohman
jantan.
STUDI INFEKSI KOKSIDIA PADA AYAM PETELUR (Gallus gallus)
STRAIN LOHMAN JANTAN DI PETERNAKAN MANDIRI KELURAHAN
SEGALAMIDER, KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT, KOTA
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Skripsi
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
ii
Judul Skripsi : STUDI INFEKSI KOKSIDIA PADA AYAM
PETELUR (Gallus gallus) STRAIN LOHMAN
JANTAN DI PETERNAKAN MANDIRI,
KELURAHAN SEGALAMIDER,
KECAMATAN TANJUNG KARANG
BARAT, KOTA BANDAR LAMPUNG
NPM : 1317021051
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
ii
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji
Bukan pembimbing : Priyambodo, M.Sc ........................
iii
RIWAYAT HIDUP
pada tahun 2008. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah
Pada tahun 2013, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi
mendapat beasiswa PPA pada tahun 2014 – 2016 dan pernah menjadi asisten
i
Unila sebagai Sekretaris Bidang Ekspedisi tahun kepengurusan 2014/2015 dan
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata pada bulan Januari-Maret 2016 di Desa
Penggawa V Ulu, Kabupaten Pesisir Barat. Pada bulan Juli-Agustus 2016 penulis
Lampung”.
ii
MOTTO
“Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira, Man Sara Ala Darbi
Washala”
(Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil, Siapa yang bersabar pasti
beruntung, Siapa yang menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan)
ii
Persembahan
Bismillahirrohmanirrohim
Kupersembahkan karya kecil ini dengan segala ketulusan dan
kesederhanaan sebagai tanda bakti dan kasihku
Kepada adik tercinta Bayu Anggara Putra dan Cindy Oktavia Ramadhani
yang selalu menberikan keceriaan dan dukungan mengiringi langkahku.
Kepada Rio Riski Ananda yang tak pernah lelah memberikan waktu dan
semangatnya kepada penulis.
Bapak ibu dosen yang telah membantu dan membimbingku selama ini
Dan
Seluruh keluarga tercinta dan Almamaterku Universitas Lampung yang
aku Banggakan.
iii
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya,
shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Infeksi Koksidia pada
1. Ibu Dr. Emantis Rosa, M. Biomed., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
2. Bapak drh. Purnama Edy Santosa, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang
masukan, kritik, dan sarannya agar tulisan ini menjadi lebih baik . Terima
menyelesaikan studi.
xi
5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan
6. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Lampung.
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta karyawan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu, terima kasih atas ilmu dan bantuan yang sudah diberikan selama penulis
8. Teman terdekat para Wanshol, Meri, Wiwit, Aas, Carina, Fadela, Annisa, Della,
Pazry, Aji, Hafiz, Agung, Alfi, dan Purwo terima kasih atas kebersamaan,
ini.
9. Teman-teman Biologi angkatan 2013, kakak tingkat 2011-2012 serta adik tingkat
10. Keluarga besar Kelompok KKN Penggawa V Ulu Bayu Titis Nolo, Muthia Yuli
dan pembelajaran.
11. Keluarga besar Balai Veteriner Lampung, terima kasih atas ilmu yang diberikan,
serta kesempatan yang diberikan dalam melakukan kerja praktik dan penelitian.
xi
xii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini
dan masih dibutuhkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan
skripsi ini akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................v
SANWACANA ....................................................................................x
DAFTAR GAMBAR........................................................................xvi
I. PENDAHULUAN
xiii
II. TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Kesimpulan............................................................................33
5.2 Saran ......................................................................................33
xiv
DAFTAR PUSTAKA. .......................................................................34
LAMPIRAN.......................................................................................38
xv
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil identifikasi koksidia yang ditemukan pada ayam petelur strain
Lohman jantan di Peternakan Mandiri Kelurahan Segalamider,
Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar
Lampung………………………….........................................................23
Tabel 2. Jumlah koksidia dan nilai prevalensi pada stadium oocyst per gram
(OPG) …………………………………………………………………28
1
I. PENDAHULUAN
Ternak unggas mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi sumber
dijadikan untuk penyediaan daging dan telur yang relatif murah, cepat
Sebagai salah satu jenis ternak penghasil protein hewani yang tinggi, ayam
(Gallus gallus) sangat dinikmati dan dikenali oleh masyarakat. Beberapa strain
ayam yang dikenal di Indonesia antara lain berasal dari strain Isa Brown,
Lohman, dan Leghorn. Salah satu jenis yang banyak dibudidayakan adalah
strain Lohman jantan. Pada beberapa peternakan ayam petelur strain Lohman
karena selain bibitnya yang murah dan mudah didapat, pertumbuhannya cepat,
adaptasi yang tinggi terhadap berbagai situasi lingkungan dan iklim yang ada
dapat dipanen dalam waktu yang singkat, yaitu selama delapan minggu,
angka konsumsi unggas khususnya ayam pada tahun 2004, yaitu 746.200 ton
yang diikuti dengan jumlah produksi ayam pada tahun yang sama sebesar
masih bisa diimbangi dengan produksi ayam. Akan tetapi, pada tahun 2008
total konsumsi ayam sebesar 1.071.000 ton dan total produksi pada tahun
tersebut masih jauh di atas konsumsi nasional, yakni sebesar 1.358.380 ton.
Sehingga pemenuhan akan unggas menjadi tidak tercukupi. Hal ini lah yang
terhambat. Salah satu kendalanya adalah adanya berbagai jenis agen penyakit,
baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, maupun cacing. Dampak
penyakit yang ditimbulkan merupakan kendala utama bagi para peternak ayam.
Menurut Akoso (2009), akibat serangan protozoa parasit pada ayam akan
Salah satu penyakit akibat protozoa parasit yang menyerang ayam adalah
oleh protozoa yang dapat merusak saluran pencernaan pada ayam. Menurut
Gordon (1997), kematian ternak ayam pada suatu peternakan akibat koksidiosis
sampai 100%, apabila terjadi infeksi berat yang ditandai dengan hilangnya
Penelitian yang dilakukan oleh Salfina et.al. (1992) mengenai prevalensi kasus
kisaran OPG (oocyst per gram) 40–7.200, dan ditemukan penyebab koksidiosis
Informasi tentang kasus koksidiosis di Provinsi Lampung sampai saat ini belum
mengenai infeksi koksidia pada ayam petelur strain Lohman jantan. Dengan
diketahuinya infeksi koksidiosis pada ayam petelur strain Lohman jantan akan
1.2 Tujuan
Lampung.
1.3 Manfaat
Ayam petelur (Gallus gallus) merupakan salah satu hewan ternak yang paling
kebutuhan akan unggas. Hal ini lah yang mendasari penggunaan ayam petelur
5
strain Lohman jantan yang sebelumnya hanya dibakar begitu saja akibat tidak
laku dijual, akan tetapi kini digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan unggas
oleh masyarakat.
Tingginya produksi akan ayam petelur strain Lohman jantan, ternyata masih
banyak mengalami kendala yang dihadapi oleh para peternak ayam. Salah
Ayam petelur strain Lohman jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe
medium, karena pertumbuhan ayam jantan tipe medium berada di antara ayam
petelur ringan dan broiler. Ayam tipe medium ini dapat dimanfaatkan sebagai
ternak penghasil daging (Sumadi, 1995). Strain adalah klasifikasi ayam yang
dihasilkan oleh breeding farm yang didasarkan pada garis keturunan tertentu
melalui persilangan dari berbagai kelas, bangsa, atau varietas sehingga ayam
tersebut memiliki bentuk, sifat, dan tipe produksi tertentu sesuai dengan tujuan
Dalam usaha pembibitan, peluang untuk menghasilkan ayam betina dan ayam
anak ayam jantan tipe medium sebagai ternak penghasil daging cukup besar.
Bibit ayam strain Lohman jantan mempunyai daya tahan yang baik terhadap
lingkungan, dapat dipanen dalam waktu yang singkat, yaitu selama 8–9
minggu, dan mempunyai harga day old chick (DOC) yang murah, antara Rp
7
2.500–5.000 per ekor (PT. Multi Breeder Adirama Indonesia, 2005). Ayam
strain Lohman jantan memiliki bobot tubuh yang cukup berat, akan tetapi
beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan broiler. Oleh
karena itu, ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak
kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat
Ayam hasil persilangan antara galur Ross dengan galur Arbor acres
menghasilkan ayam strain Lohman jantan dengan kandungan lemak sebesar 2,6
% sedangkan betina 2,8 % (Sumadi, 1995). Pada jenis ayam jantan, kelebihan
berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
berwarna putih, jengger berwarna merah, mata bersinar, berat dari ayam
petelur strain Lohman jantan berada diantara berat ayam petelur ringan
2.2 Protozoa
Protozoa adalah organisme satu sel dengan bagian-bagian sel yang lengkap.
Protozoa dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, salah satunya
terdiri dari Sporozoa, dan Ciliophora yang terdiri dari Cilliata. Klasifikasi ini
dari Flagellata, Sarcodina yang terdiri dari Amoeba, Sporozoa, dan Cilliophora
Adanya protozoa di dalam tubuh unggas merupakan salah satu faktor yang
Cara makan unggas yang merupakan pemakan segala menjadikan ayam rentan
untuk terserang parasit. Beberapa jenis protozoa yang bersifat parasitik pada
morfologi maupun fisiologi, yaitu dari bentuk aktif yang berupa tropozoit
menjadi bentuk yang tidak aktif atau dorman (kista). Dalam bentuk kista
protozoa akan membentuk dinding yang sangat tebal. Hal ini dikarenakan
hidup dalam bentuk tropozoit. Pada bentuk kista protozoa akan menjadi kuat
terhadap ancaman dan juga merupakan bentuk yang bersifat infektif ke tubuh
inang.
10
2.3 Koksidiosis
dari genus Eimeria (Allen and Fetterer, 2002). Menurut Calnek (2001)
jaringan yang terjadi pada dinding epitel usus ayam, yang menyebabkan
daya tahan tubuh dan penurunan produksi telur (Min et al., 2004 ).
ayam dan menurunkan produksi protein hewani, oleh karena itu pengendalian
selalu muncul pada setiap periode pemeliharaan ayam. Siklus hidup yang
pendek serta potensi reproduksi Eimeria yang tinggi di dalam suatu kelompok
Gejala terjadinya koksidiosis dapat terlihat tiga hari setelah infeksi. Dehidrasi
dapat terjadi pada koksidiosis sekum. Ayam terlihat lesu, tidak nafsu makan
dan saling berimpit serta muncul darah dalam tinjanya pada hari keempat
(Long and Jeffers, 1986). Munculnya darah dalam jumlah banyak (Gambar
2.) terjadi pada hari kelima atau keenam dan pada hari kedelapan atau
Kematian paling sering terjadi antara hari keempat dan hari keenam yang
datangnya dapat tak terduga karena kehilangan darah dalam jumlah banyak
(Soulsby, 1986).
1. Ookista
2. Sporokista
satu ujungnya lebih runcing dari yang lainnya. Tiap sporokista berisi
3 . Sporozoit
4. Tropozoit
5. Skizon
di sekeliling intinya.
13
(Tampubolon, 1992).
Kingdom : Protozoa
Phylum : Apicomplexa
Class : Sporozoa
Ordo : Eucoceidia
Family : Eimeriidae
Genus : Eimeria
tubuh inangnya dan sebagian kecil terjadi di luar tubuh inang dalam
Gametogoni
Merogoni
Sporogoni
Dalam siklus hidup Eimeria, ookista yang telah keluar bersama tinja (I)
Sporozoit ini kemudian menembus sel epitel dinding usus dan bergerak
membran mukosa usus dan tumbuh dalam bentuk tropozoit pada hari
Dalam waktu 2×24 jam, merozoit (C–D) akan memecahkan sel epitel dan
memasuki sel baru dari inang dan berubah menjadi meron generasi kedua
epitel baru dan berkembang menjadi meron generasi ketiga yang akan
sendiri dengan sebuah dinding dan rnenjadi ookista. Zigot (H) akan
berkembang menjadi ookista (I) akan keluar bersama feses pada hari ke
2.5.4 Patogenesis
(Tampubolon, 1992)
1977).
(Soulsby, 1974).
18
3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas label, mikroskop, gelas
ukur untuk memperoleh volume larutan NaCl yang digunakan, beaker glass,
kamera untuk dokumentasi foto, masker, sarung tangan, alat tulis, stopwatch,
timbangan analitik untuk menimbang sampel feses yang akan digunakan, kertas
minyak sebagai wadah sampel, yang akan ditimbang, saringan 200 mesh untuk
menyaring sampel, batang pengaduk, mortar, pipet tetes, spatula, kamar hitung
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah feses ayam dan larutan NaCl
jenuh.
sampling yaitu mengambil feses ayam secara acak dari kandang peternak
Bandar Lampung.
Diambil sampel feses ayam sebanyak 100 sampel dari keseluruhan empat
NaCl jenuh sebagai pelarutnya. Prosedur dari uji EPG Mc. Master
timbangan analitik.
(Colville, 1991).
identifikasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar yang meliputi jenis
parasit. Data prevalensi disajikan dalam bentuk tabel yang meliputi jenis,
5.1 Kesimpulan
1. Jenis parasit penyebab koksidiosis yang ditemukan pada ayam petelur strain
2. Prevalensi serangan koksidia pada ayam petelur strain Lohman jantan akibat
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan jenis Eimeria penyebab
koksidiosis pada feses ayam petelur Strain Lohman jantan, sehingga disarankan
kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang dari feses yang menumpuk,
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, T.N. 2009. Aspek Klinik dan Penularan pada Pengendalian Penyakit
Ternak Departemen Klini Veteriner FKH. Universitas Airlangga.
Surabaya.
Allen P.C and R.H. Fetterer . 2002. Clinical Microbiology Reviews : Recent
Advances in Biology and Immunobiology of Eimeria Species and In
Diagnosis and Confoll of Infection With These Coccidian Parasite of
Poultry. Journal Society Microbiology. Vol.15 (1) : 58-65.
Anon. 1990. Beberapa Penyakit Penting Pada Ternak Seri Peternakan. Proyek
Pengembangan Penyuluhan Pertanian Pusat / NAEP. Departemen
Pertanian. Balai Informasi Pertanian Daerah Istimewa Aceh.
Calnek B.W. 2001. Disease of Poultry. 10th Ed. Iowa State University Press,
USA.
Conway, D.P and M.E. McKenzie. 2007. Poultry Coccidiosis Diagnostic and
Testing Procedures Third Edition. Blackwell Publishing. USA.
Dawid F., M. Bekele and Y. Amede. 2012. Claf Coccidiosis in Selected Dairy
Fams of Dire Dawa, Eastern Ethiopia. Global Veterinaria. Vol. 9(4):
460-464.
Hofstad, M. S., B.W. Calnek, C.F. Helmblot and W.M. Yoder. 1984. Diseases of
Poultry. 8th Ed. Iowa State University Press. Ames ,Iowa, USA.
Jadhav B. N, L.B. Dama and S. N. Bhamre. 2012. New Species Of Genus Eimeria
(Eimeria Nikamae) In Broiler Chicken (Gallus gallus domesticus) From
Aurangabad (M.S.) India. Vol. 1(3). ISSN: 2319 – 314X (Print); 2319 –
3158 (Online).
Jadhav B.N and V.N. Susheel. 2014. Study of Eimeria brunetti (Levine 1942) in
Broiler Chicken from Aurangabad District of Maharashtra State India.
International Journal of Applied Science Research and Review. Vol.
1(3) : 102-106.
Jankiewicz H.A. and R.H. Schofield. 1934. The Administration Of Heated Oocyts
Of Eimeria tenella As A Means Of Establishing Resistance and
Immunity to Cecal Coccidiosis. Journal American Veterinary Medical
Associate. Vol. 8(4) : 507-526.
36
Nikam S.V., B.N. Jadhav and S.N. Bhamre. 2012. Study Of Genus Eimeria
{Eimeria Mitis, Tyzzer 1929} In Broiler Chicken (Gallus gallus) From
Aurangabad (M.S.) India. Vol. 1(1). ISSN: 2319 – 314X (Print); 2319 –
3158 (Online).
Pattilesono dan Sangle. 2011. Efek Frekuensi Penaburan Zeolit Pada Alas Litter
Terhadap Kualitas Lingkungan Kandang Ayam Pedaging. Fakultas
Peternakan Dan Perikan Ilmu Kelautan. Universitas Manokwari. Papua.
PT. Multi Breeder Adirama Indonesia. 2005. Standar Performan Produksi Strain
Lohman. Multi Breeder Adirama Indonesia. Lampung.
Sumadi. 1995. Pengaruh Pembuatan Jumlah Pakan dan Jenis Kelamin Terhadap
Performans Dua Galur Ayam Broiler. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Wahju, J. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Ke-3. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Yusdja, Y. 2002. Mencermati Ragam Ayam Potong. Artikel Lepas Intisari 403.
Jakarta.