Anda di halaman 1dari 4

Nama: Syarifah Elvira

Npm: 187310516

A. Dalam menulis sebuah karya tulisan ilmiah harus disusun dengan sistematika

penulisan yang tepat. Yang terdiri atas, Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Cara Merumuskan Masalah, Menetapkan Maksud, Tujuan, dan Manfaat

Penelitian dan Pembatasan Masalah. Oleh karena itu jelaskanlah apa saja poin yang

harus ada dalam kajian latar belakang, identifikasi masalah, cara merumuskan

masalah, menetapkan maksud dan tujuan serta manfaat penelitian!

B. Buatlah salah satu contoh artikel jurnal ilmiah anda. Tuliskan Judul Penelitian dan

Latar Belakang Masalah Artikel tersebut!

Jawab:

1. Poin yang harus ada di dalam kajian latar belakang

 Alasan rasional yang membuat penelitian itu menarik untuk diteliti

 berdasarkan fakta, data referensi atau tema dari penelitian sebelumnya.

 Kompleksitas masalah

 Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis

 Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan

 diteliti di dalam lingkar studi yang ditekuni penelitian

2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah proses dan hasil pengendalian masalah atau inventarisasi

masalah dan identifikasi masalah dalam salah saru proses penelitian yang boleh

dikatakan paling pentingdi antara proses yang lain.


3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah itu ditandai dengan pertanyaan penelitian umumnya disusun

dalam bentuk kalimat tanya dan apa yang ingin dikaji atau dicari oleh si peneliti.

Masalah yang dipilih haruslah menampilkan “Researchhable” dalam artian bahwa

suatu masalah itu dapat di selesaikan secara ilmiah.

4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil

sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai sesuatu yang akan di lampaui atau di

tuju sebuah penelitian.

5. Maksud Penelitian

• Tujuan operasional

• Tujuan fungsional

• Dapat mengidentifikasi suatu masalah atau fakta secara sistematik

• Dapat mengetahui sistem kerja objek yang di teliti

• Menambah keyakinan dalam pemecahan masalah, melatih, dan bertanggung

jawab

6. Manfaat Penelitian

Merupakan dampak dari pencapaian tujuan penelitian.


PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN PASAR

TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU

Pasar merupakan sarana perekonomian sebagai salah satu pusat kegiatan perbelanjaan

yang diperlukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya serta di manfaatkan oleh

para pedagang sebagai tempat berusaha yang disediakan oleh pemerintah daerah maupun

oleh pihak swata.Untuk sarana pasar yang disediakan oleh pemerintah kota dikelola langsung

oleh pemeritah kota pekanbaru yang member wewenang dinas pasar sebagai pnertiban pasar

yang akan melakukan penertiban tersebut yang diharapkan memberikan kenyamanan dan

keamanan pada pengguna pasar.

Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau yang merupakan fungsi sebagai pusat

pemerintahan Provinsi Riau, Pusat Perdagangan, Pusat Pendidikan, Industry dan Jasa.

Pekanbaru saat ini memiliki perkembangan yang cukup pesat, perkembangan tersebut terlihat

dari tumbuhnya pusat-pusat perdagangan moderen dan tradisional, selain di pusat kota juga

tersebar di kecamatan-kecamatan dalam kota pekanbaru. Secara administratif Kota Pekanbaru

memiliki 12 Kecamatan dan 58 Kelurahan/Desa.

Oleh sebab itu apabila pasar tradisional dikelola dengan baik akan dapat

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi

daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Latar Belakang Masalah

Bahwa dengan pesatnya pertumbuhan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan serta

Toko Swalayan di Kota Pekanbaru dan sejalan dengan visi dan misi pembangunan
Pemerintah Kota Pekanbaru khususnya dibidang ekonomi dan perdagangan, maka perlu

dilakukan pengelolaan terhadap Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan,

agar adanya keseimbangan dan sinergi serta saling menguntungkan diantara pelaku usaha

untuk memberikan arah, landasan dan kepastian hukum kepada semua pihak yang terlibat

dalam pembinaan dan pengawasan Pasar tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan,

maka diperlukan pengaturan tentang Pengelolaan Pasar tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Swalayan. Peraturan Presiden ini menyebutkan sejumlah langkah-langkah pemerintah

dalam upaya:

1. Pemberdayaan pasar tradisional agar dapat tumbuh dan berkembang;

2. Memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan

toko modern;

3. Memberikan norma-norma keadilan, saling menguntungkan dan tanpa tekanan dalam

hubungan dan pemasok barang dengan toko modern;

4. Pengembangan kemitraan dengan usaha kecil, sehingga tercipta tertib persaingan dan

keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, toko modern dan konsumen.

Tetapi pengelolaan pasar tradisional di Pekanbaru masih bermasalah sehingga

memberikan presepsi negative kepada masyarakat, persoalan utama adalah pengelolaan yang

bermasalah sehingga pasar tradisional tidak berjalan optimal, contoh dari pengelolaan pasar

yang bermasalah adalah pasar yang memiliki dana pemeliharaan pasar yang minim, gang

pasar sempit dan serta jalan di depan pasar yang macet dan dipenuhi pedagang.

Anda mungkin juga menyukai