Anda di halaman 1dari 6

32

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya hambat ekstrak Herba Krokot

(Portulaca oleracea L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro.

Candida albicans dapat dibedakan dari spesies lainnya dengan melakukan proses

pewarnaan gram dan uji Germ Tube Test. Pada uji pewarnaan gram, hasil yang

diperoleh adalah sel ragi berbentuk bulat lonjong dan terdapat gambaran budding cell

berwarna keunguan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jamur yang dikultur bersifat

Gram positif. Pada uji Germ Tube Test, hasil yang diperoleh adalah terdapat

gambaran pseudohifa yang menunjukkan bahwa Candida yang dikultur merupakan

Candida albicans.
Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan yaitu 10 sampel dengan

masing-masing 3 kali pengulangan. Sepuluh sampel tersebut terdiri dari konsentrasi

100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, kontrol positif dan kontrol

negatif. Pengamatan kekeruhan secara visual dilakukan pada 10 sampel yang telah

diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oc. Hasil yang diperoleh dari pengamatan

tersebut, KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) sulit untuk diamati karena bahan

ekstrak berwarna kecoklatan, sehingga adanya kekeruhan akibat pertumbuhan jamur

tidak dapat diamati.


Selanjutnya diambil 1 osse dari setiap tabung dan ditanam pada media

Sabaouroud Dextrose Agar dibagi menjadi 10 bagian menggunakan teknik streaking


33

dengan konsentrasi berbeda 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%,

0,78%, kontrol negatif dan kontrol positif. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh

bahwa pada konsentrasi 100%, 50%, 25%, dan kontrol negatif tidak terdapat adanya

pertumbuhan Candida albicans pada media Sabouroud Dextrose Agar (SDA). Pada

konsentrasi 12,5%, mulai terlihat adanya pertumbuhan Candida albicans.


Kemudian dilakukan penanaman ulang dengan cara mengambil 0,1ml

menggunakan mikro pipet dengan teknik spreading pada Sabouroud Dextrose Agar

(SDA), untuk mengetahui adanya daya hambat ekstrak Herba Krokot benar pada

konsentrasi 12,5%, dengan menggunakan sebagian konsentrasi yaitu 50%, 25%,

12,5%, 6,25%, kontrol negatif dan kontrol positif.


Hasil pengamatan hitung koloni Candida albicans pada media Sabouroud

Dextrose Agar (SDA) memberikan hasil sebagai berikut :

Tabel V.1. Hasil pengamatan pertumbuhan Candida albicans pada tiap konsentrasi
dalam media Sabouroud Dextrose Agar (SDA)

Konsentrasi
Replika
Kontrol (+) Kontrol (-) 50% 25% 12,5% 6,25%
1 174 0 0 0 10 21
2 168 0 0 0 7 23
3 163 0 0 0 8 27

Setiap pengenceran konsentrasi pada masing-masing replika, jumlah koloni

dikalikan dengan 101 dengan satuan dalam CFU/ml (CFU: Colony Forming Units).

Replika pertama untuk kontrol positif didapatkan jumlah pertumbuhan koloni

Candida albicans sebanyak 1740 koloni sedangkan untuk kontrol negatif, konsentrasi
34

50%, 25% didapatkan 0 koloni (tidak adanya pertumbuhan Candida albicans),

konsentrasi 12,5% sebanyak 100 koloni dan konsentrasi 6,25% sebanyak 210 koloni.

Replika kedua untuk kontrol positif didapatkan jumlah pertumbuhan koloni

Candida albicans sebanyak 1680 koloni sedangkan untuk kontrol negatif, konsentrasi

50%, 25% didapatkan 0 koloni (tidak adanya pertumbuhan Candida albicans),

konsentrasi 12,5% sebanyak 70 koloni dan konsentrasi 6,25% sebanyak 230 koloni.
Replika ketiga untuk kontrol positif didapatkan jumlah pertumbuhan koloni

Candida albicans sebanyak 1630 koloni sedangkan untuk kontrol negatif, konsentrasi

50%, 25% didapatkan 0 koloni (tidak adanya pertumbuhan Candida albicans),

konsentrasi 12,5% sebanyak 80 koloni dan konsentrasi 6,25% sebanyak 270 koloni.

B. Analisa Data

Tabel V.2 Rerata dan standar deviasi daya hambat ekstrak herba krokot

Kelompok Rata-rata Standar Deviasi


Kontrol (-) 0 0
Kontrol (+) 168.34 5.5
Ekstrak Herba Krokot 6.25% 23.67 3.05
Ekstrak Herba Krokot 12.5% 8.34 1.53
Ekstrak Herba Krokot 25% 0 0
Ekstrak Herba Krokot 50% 0 0
35

Tabel V.2 memberikan informasi bahwa daya hambat untuk kelompok ekstrak

Herba Krokot 25% dan 50% memiliki daya bunuh yang paling besar. Pada

konsentrasi tersebut jumlah Candida albicans sebesar 0 atau mampu membunuh

pertumbuhan Candida albicans secara total. Kelompok ekstrak Herba Krokot 12,5%

dan 6,25% memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans.

Analisis statistika selanjutnya adalah melakukan uji statistika untuk melihat

adanya perbedaan daya hambat antar kelompok perlakuan. Analisis statistika yang

digunakan adalah Uji One Way Anova. Asumsi yang harus dipenuhi dalam Uji One

Way Anova adalah data harus berdistribusi normal dan varian data homogen. Uji

kenormalan data dilakukan dengan menggunakan Uji Shapiro Wilk karena sampel

dalam penelitian kurang dari 50.


Berdasarkan hasil Uji Shapiro Wilk di lampiran 2, hasil uji normalitas

memberikan hasil kontrol (+) memiliki nilai 0.900, konsentrasi 6,25% memiliki nilai

0.637 dan konsentrasi memiliki nilai 12,5% 0.637. Pada hasil uji normalitas, nilai

signifikan untuk kelompok kontrol (-), Ekstrak Herba Krokot 25%, dan 50% tidak

dapat keluar karena pada ketiga kelompok tersebut memiliki nilai 0 dengan standar

deviasi 0. Dari ketiga kelompok yang dapat diuji normalitas yaitu kelompok control

(+), Ekstrak Herba Krokot 6.25% dan 12.5%, dapat disimpulkan bahwa ketiganya

berdistribusi normal karena nilai signifikan yang dihasilkan setiap kelompok lebih

besar dari 0.05. Uji asumsi yang kedua adalah uji homogen varian dengan

menggunakan Uji Levenue Test.


Berdasarkan hasil dari Uji Levenue Test pada lampiran 2, didapatkan nilai

signifikan sebesar 0.312. Nilai ini lebih besar dari 0.05 sehingga dapat ditarik suatu
36

kesimpulan bahwa varian data homogen. Karena kedua asumsi telah terpenuhi, maka

uji One Way Anova dapat digunakan dengan hasil disajikan pada table di lampiran 2.
Uji One Way Anova menghasilkan nilai signifikan sebesar 0.000. Nilai ini

lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan daya hambat antar kelompok perlakuan atau terdapat daya hambat Ekstrak

Herba Krokot terhadap pertumbuhan Candida albicans. Untuk mengetahui letak

perbedaan, pengujian statistika dilanjutkan dengan uji Least Significat Difference

(LSD) dengan hasil disajikan pada table di lampiran 2.

Uji Least Significat Difference (LSD) memberikan hasil bahwa kelompok

yang memiliki perbedaan daya hambat, memiliki nilai signifikan kurang dari 0.05.

Setiap kelompok memiliki perbedaan sebagai berikut :

Tabel V.3. Uji LSD

Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ekstrak


Herba Herba Herba Herba
Kontrol (-) Kontrol (+)
Krokot Krokot Krokot Krokot
6.25% 12.5% 25% 50%
Kontrol (-) - 0.00 0.00 0.002 1.00 1.00
Kontrol (+) 0.00 - 0.00 0.00 0.00 0.00
Ekstrak Herba
0.00 0.00
Krokot 6.25% - 0.00 0.00 0.00
Ekstrak Herba
0.002 0.00
Krokot 12.5% 0.00 - 0.002 0.002
Ekstrak Herba
1.00 0.00
Krokot 25% 0.00 0.002 1.00
Ekstrak Herba
1.00 0.00
Krokot 50% 0.00 0.002 1.00 -
37

a. Kelompok kontrol positif memiliki jumlah koloni Candida albicans yang berbeda

signifikan dengan kelompok kontrol negatif, konsentrasi 6,25%, konsentrasi

12,5%, konsentrasi 25%, konsentrasi 50%

b. Kelompok kontrol negatif memiliki jumlah koloni Candida albicans yang berbeda

signifikan dengan kelompok kontrol positif, konsentrasi 6,25% dan konsentrasi

12,5%, tetapi kelompok kontrol negatif tidak ada perbedaan yang signifikan

dengan kelompok konsentrasi 25% dan konsentrasi 50% karena sama-sama

memiliki hasil 0 yaitu tidak terdapat pertumbuhan Candida albicans

c. Kelompok konsentrasi 6,25% memiliki jumlah koloni Candida albicans yang

berbeda signifikan dengan kelompok kontrol negatif, kontrol positif, konsentrasi

12,5%, konsentrasi 25%, konsentrasi 50%

d. Kelompok konsentrasi 12,5% memiliki jumlah koloni Candida albicans yang

berbeda signifikan dengan kelompok kontrol negatif, kontrol positif, konsentrasi

6,25%, konsentrasi 25%, konsentrasi 50%

Anda mungkin juga menyukai