Anda di halaman 1dari 6

EFISIENSI BIJI KOPI DAN DAUN TEH SEBAGAI PENGHARUM RUANGAN DI

DESA TUNJUK, TABANAN, BALI -INDONESIA

Oleh :

Putu Eka Putri Cahyani

Romando Alexander Amalo

I Putu Tatwa Adiatmika

Riko Andika

Ni Komang Ayu Widyaasri Lestari Pande

Pembimbing :

Ni Ketut Raka Kartika S.Pd, M.Pd

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN

SMA PGRI 2 DENPSAR

Jalan Gunung Rinjani Gang Gunung Patuha V Perumnas Denpasar

Telp. (0361) 482486, 486170 Fax. (0361) 480089

Website : www.regrisma.sch.id, Email : smapgri2denpasar@ymail.com


Latar Belakang

Bali merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang memiliki banyak jenis flora yang
penyebarannya tidak merata karena kontur daerah yang berbeda-beda. Daerah dataran rendah
memiliki sedikit flora, hanya sebatas flora pokok seperti padi, jagung, dan umbi-umbian yang
tidak memerlukan banyak air dan suhu yang rendah. Sedangkan daerah dataran tinggi
memiliki banyak jenis flora, yang bernilai ekonomis tinggi seperti; kopi, cengkeh, dan teh.
Berbagai pemanfaatan flora tersebut salah satunya adalah sebagai pengharum, dupa, dan
berbagai pewangi. Meskipun pemanfaatan flora telah dilakukan dengan maksimal namun
masih terdapat daerah yang pemanfaatan floranya masih monoton dan hanya berupa
pemanfaatan agraris. Salah satunya adalah desa Tunjuk, kabupaten tabanan Desa tunjuk
merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan . yang 95%
penduduknya perpenghasilan sebagai petani kopi, dimana daerah penghasil kopi sebanyak
65% dari daerah tersbut. Komoditas berupa kopi yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa
Tunjuk sebagai minuman dan berbagai sumber bahan olahan makanan. Baik menjadi bahan
dasar maupun bahan tambahan. Kopi juga memiliki berbagai manfaat, seperti; penghangat
tubuh dipagi hari, peningkatan tekanan darah, dan dapat juga sebagai aroma teraphy di setiap
ruangan yang ada di sekitar kita. Dimana harga biji kopi tidak selalu dalam keadaan stabil,
jika permintaan kopi berkurang maka penawaran kopi semakin rendah begitu pula sebaliknya
jika permintaan kopi bertambah maka penawaran kopi akan meningkat. Penjualan biji kopi
ini memerlukan proses yang cukup panjang yaitu selama setahun. Jadi untuk menopang
kehidupan keluarganya mereka mengandalkan penjualan biji kopi setiap musiman yaitu satu
tahun sekali. Melihat penghasilan masyarakat petani di Desa Tunjuk yang dikatakan banyak
setiap tahun, namun masyarakat juga membutuhkan pengeluaran setiap bulan yang tentunya
tidak dapat menutupi biaya hidup setiap harinya dalam sebulan yang hanya bertumpu pada
hasil penjualan yang dilakukan setiap tahun. Dari permasalahan diatas kami ingin
meningkatkan sosial ekonomi masyarakat dengan membuat sekaligus memanfaatkan biji kopi
dan daun teh sebagai kemasannya untuk pengharum ruangan.

Tujuan Bisnis dan Penerima Manfaaat

1. Tujuan Bisnis
Dengan memproduksi Pengharum ruangan dari biji kopi dan daun teh
sebagai kemasannya, maka pendapatan masyarakat di Desa Tunjuk meningkat. Serta
membentuk ekonomi kreatif masyarakat sejak dini melalui pengolahan biji kopi dan
pemanfaatan sumber daya dan komoditi utama yang ada di daerah tersebut. Dengan
menyerap tenaga kerja ibu rumah tangga yang berarti memberdayakan tenaga kerja
dengan lebih efektif dan efisien karena ibu rumah tangga di Desa Tunjuk biasanya hanya
merawat anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah yang sekali waktu
membantu suami di kebun untuk merawat tanaman kopi, namundengan ikut
memproduksi pengharum ruangan dari biji kopi ini, masyarakat di sekitar khususnya ibu
rumah tangga dapat menutupi kebutuhan setiap harinya. Masyarakat petani juga dapat
menambah penghasilan dari penjualan biji kopi yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan pengharum ruangan. Maka dari itu berbagai keperluan sehari-hari akan daapt
dipenuhi.
2. Penerima Manfaat
Pengharum ruangan dari biji kopi ini dibuat untuk mengenalkan kepada
masyarakat yang ada di desa Tunjuk maupun masyarakat diluar Desa Tunjuk, Tentang
manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari pemanfaatan biji kopi selain sebagai
penghangat tubuh dan peningkat tekanan darah yang dapat diproduksi oleh masyarakat
lokal khususnya masyarakat di Desa Tunjuk. Bahwa masyarakat di Desa Tunjuk
memiliki inisiatif menjadi seorang ekonomi kreatif dengan mengolah dan memanfaatkan
biji kopi sebagai pengharum ruangan. Bagi Petani Kopi produksi pengharum ruangan ini
akan membantu petani kopi dalam meningkatkan penjualan biji kopinya, Karena bahan
dasar dari pengharum ruangan ini adalah biji kopi. Maka dari itu Masyarakat petani di
Desa Tunjuk akan menerima manfaat dari diproduksinya pengharum ruangan dari biji
kopi ini.. Produksi pengharum ini juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat baik
petani maupun ibu rumah tangga, masyarakat petani akan mendapat pasar (konsumen)
baru sehingga mereka bisa menjual apa yang sudah dihasilkan.

Output
Pengharum ruangan dari biji kopi dan daun teh yang diproduksi oleh ibu rumah tangga
yang ada di Desa Tunjuk dapat membantu pengeluaran keluarga. Dalam memproduksi
pengharum ruangan ini ibu rumah tangga dalam sehari dapat mengahsilkan 15 kantong
pewangi ruangan. Dengan penghasilan yang mereka terima setiap harinya sebesar Rp
20.000,- .Maka dengan menerima penghasilan yang sebesar itu , ibu rumah tangga dapat
membantu kebutuhan keluarganya. Pendapatan masyarakat petani di Desa Tunjuk
sebelum adanya produksi Pengharum ruangan dari biji kopi sebesar 25 kg setelah
diproduksinya pengarum ruangan maka pendapatan para petani meningkat 10% dari
penjualan 25 kg menjadi 27,5 kg. Dengan begitu, penjualan hasil kopi meningkat
disebabkan permintaan akan bijih kopi bertamabah. Dengan memproduksi pengharum
ruangan dari biji kopi dan daun teh sebagai kemasannya maka kita sebagai penghasil
produk, mendapat berbagai keuntungan baik dari segi keterampilan juga dari segi
ekonomi, dengan demikian selain meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga dan
memperluas pemasaran petani kopi dengan bersaing secara sehat, produksi pengarum
ruangan dari biji kopi juga dapat meningkatkan status sosial masyarakat Desa
Tunjuk,Tabanan

Manajemen Bisnis

a. Proses Produksi dan Pemasaran Produk


Proses pembuatan produk Pengharum Ruangan dari Biji Kopi dan Daun Teh
sebagai Kemasannya, dikerjakan dengan memperkerjakan ibu rumah tangga dari
petani kopi di Desa Tunjuk. Pemasaran juga dilakukan dengan menarik perhatian
konsumen dengan mengemas pengharum ruangan dari biji kopi menggunakan daun
teh. Pemasaran produk pengharum ruangan ini dipasarkan disekitar Kabuapaten
Tabanan selain itu, pemasaran dapat dilakukan di Kota Denpasar dan di semua
Kabupaten yang ada di Bali
b. Langkah- langkah Dalam Produksi
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses produksi
2. Sangrailah biji kopi dan daun teh hingga menimbulkan bau yang khas (beraroma)
3. Pilihlah daun the dengan ukuran yang cukup lebar
4. Lapisilah daun teh dengan Ethanol 90% lalu jahitlah daun teh tersebut hingga
membentuk lembaran.
5. Letakkan 30 gr biji Kopi pada lembaran daun teh yang sudah dijahit
6. Bungkuslah biji kopi tersebut dengan daun hingga membentuk kantong
7. Lapisi kembali kantong tersebut dengan Kain Gembol Tail
8. Dan ikat kembali dengan benang kasur pada ujungnya.
c. Modal Awal Usaha
c.1) Biaya Start Up (memulai) usaha :
No. Barang Biaya Keterangan Total
1. Biji Kopi Rp 270.000,- 1 kg Rp 270.000,-
2. Kain Gembol Tail Rp 3.000,- 33 lembar Rp 99.000,-
3. Jarum Rp 2.500,- 1 kotak Rp 2.500,-
4. Ethanol 90% Rp 36.500,- 1 botol Rp 36.500,-
5. Benang Jahit Rp 9.000,- 1 rol Rp 9.000,-
6. Benang Kasur Rp 2.500,- 5 rol Rp 12.500,-
7. Daun Teh Rp 4.000,- 1 kg Rp 4.000,-
8. Wajan Tanah Liat Rp 55.000,- 1 buah Rp 55.000,-
9. Sendok Goreng Kayu Rp 8.000,- 2 buah Rp 16.000,-
TOTAL: Rp 504.500,-

c.2) Sumber Modal


Kebutuhan Modal = Rp 504.500,-
Diperoleh dari :
Modal Pribadi ( 5 anggota) =
5 orang x Rp 109.000 = 504.500

c.3) Perkiraan Pendapatan dan Perolehan Laba Kotor


Hari Varian Harga Profit per Harga Jual Targe Perkiraan Perkiraan
ke- Produk Pokok Unit t Pendapatan Perolehan
Penjualan Jumla Laba Kotor
h
Penju
alan
I Pengharum Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 15 Rp 270.000.- Rp 40.695.-
Ruangan

II Pengharum Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 20 Rp 360.000.- Rp 54.260.-


Ruangan

II Pengahrum Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 23 Rp 414.000.- Rp 62.399.-


Ruangan

IV Pengaharu Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 30 Rp 540.000.- Rp 81.390.-


m Ruangan

V Pengharum Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 35 Rp 630.000.- Rp 94.955.-


Ruangan
VI Pengharum Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 38 Rp 684.000.- Rp 103.090.-
Ruangan

VII Pengharum Rp 15.287,- Rp 2.713,- Rp 18.000.- 40 Rp 720.000.- Rp 108.520.-


Ruangan

TOTAL TARGET PENJUALAN DAN PERKIRAAN 201 Rp


LABA KOTOR SELAMA 1 MINGGU 545.309,-

Perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) Pengharum Ruangan Dari Biji


Kopi dan Daun Teh :

Modal Awal = Rp 504.500,-

Jika dalam 1 kantong pengharum ruangan memerlukan biji Kopi seberat 30 gr maka
dengan modal Rp 504.500,- yang telah dijabarkan tadi dapat membeli bahan produksi
1 Kg biji kopi maka :

Jumlah Barang = 1 Kg 1000 gr


= 33 kantong pengharum
30 gr =
30 gr
HPP = Rp 504.500.-
33 kantong
= Rp 15.287.-
Maka HPP (Harga Pokok Penjualan) Pengahru Ruangan Dari Biji Kopi dan
Daun Teh adalah Rp 15.287.-

c.4) Perkiraan Biaya Operasional

No. Keterangan Total Biaya Per Minggu


1. Upah Tenaga Kerja Rp 140.000,-
2. Marketing dan sales Rp 20.000,-
3. Bahan dasar Rp 223.625,-
TOTAL: Rp 383.625,-

Laba bersih sebelum pajak dalam memproduksi produk ini, adalah :

Laba Kotor – Total Biaya Tetap =

Rp 545.309, - Rp 383.625, = Rp 161.684,-(laba bersih sebelum pajak)

c.5) Perhitungan Perkiraan Balik Modal (BEP- Break Event Point)

Dalam usaha memproduksi produk Pengharum Ruangan dari Biji kopi dan daun teh
sebagai kemasannya, modal kami akan kembali selama 3 minggu dengan perhitungan
sebagai berikut :
BEP (Minggu) = Total Biaya Start-Up

Laba Bersih Rata


Perhitungan BEP :
BEP (minggu) = = Rp 504.500 = 3.1

Rp 161.684,-
= 3.1 = 3 Minggu

Jadi Produk Pengharum Ruangan Dari Biji Kopi dan Daun Teh Sebagai
Kemasannya akan balik modal dalam waktu 3 minggu

d. Stakeholder atau Tim Usaha

Ketua Pelaksana

Putu Eka Putri Cahyani

Marketing dan Produksi Supplier Keuangan


QC
Ni Komang Ayu Romando I Putu Tatwa
Riko Andika Widyaasri L.P Alexander Amalo Adiatmika

Peran dan Tanggung Jawab Anggota :

a) Putu Eka Putri Cahyani sebagai Ketua Pelaksana bertanggung jawab atas :
a. Mengawasi jalannya seluruh operasional usaha
b) Riko Andika sebagai Marketing dan Quality Control bertanggung jawab atas :
a. Promosi produk melalui media sosial
b. Promosi melalui mulut ke mulut
c. Promosi dengan testimony melalui door to door
c) Ni Komang Ayu Widyaasri Lestari Pande sebagai Produksi bertanggung jawab atas :
a. Mengawasi jalannya proses produksi
b. Mencatat segala keperluan baik bahan maupun alat dalam proses produksi
d) Romando Alexander Amalo sebagai supplier atau pemasok bertanggung jawab atas :
a. Menyediakan barang-barang yang diperlukan dalam usaha
b. Membeli barang yang diperlukan dalam usaha
e) I Putu Tatwa Adiatmika sebagai keuangan bertanggung jawab atas :
a. Mencatat segala pemasukan dan pengeluaran yang diperlukan dalam usaha
b. Mengawasi jalannya modal dalam usaha

Anda mungkin juga menyukai