Unilever
Indonesia Tbk.
6 Mei 2017emaalife
Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja
untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat
pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka
maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan
kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan
besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam
berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi
dampak lingkungan.
Struktur Organisasi
VISI & MISI PT.UNILEVER INDONESIA
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita
tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh
seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai
yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran
secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas
bagi seluruh staf perusahaan.
VISI
“To become the first choice of consumer, costumer and community”
MISI
Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat
dan lingkungan hidup.
TUJUAN PT.UNILEVER INDONESIA
Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota
masyarakat di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi
konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif
dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan
kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di
dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi
pertumbuhan kami di masa yang akan datang. Kami akan menyertakan
kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam melayani
konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang
benar-benar multi-lokal.
SASARAN PRODUK.
Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti
peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur
biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan
anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali
mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990,
Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998,
kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi,
Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi
dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa
mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan
keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-
barang konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan
melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara
seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice
cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan
di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6%
dari omset penjualan.
ANALISI SMART
SPECIFIC
Visi dan misi perusahaan yang telah dipahami guna untuk menetapkan
tujuan yang spesifik, perushaan harus menyampaikan kepada tim seluruh
harapan dan keinginan yang ingin dicapai perusahaan yaitu “ To become
the first choice of consumer, custumer and community”.
MEASURSBLE
Mengukur kemajuan akan membantu tim untuk tetap berada dalam jalur
yang benar, menepati tenggat waktu, dan merasakan semangat dan
euforia ketika memperoleh hasil yang menggembirakan di setiap
pencapaian yang membawa mereka lebih dekat kepada tujuan.
ATTAINABLE
Target harus realistis dan dapat dicapai, target tidak boleh dibuat terlalu
mudah (untuk performa tim anda), tapi juga tidak boleh terlalu sulit
sehingga terasa mustahil untuk dicapai
RELEVANT
Target yang relevan, jika tercapai, akan mendorong tim, departemen, dan
organisasi lebih maju. Sebuah target yang mendukung atau selaras
dengan target-target lainnya akan dianggap sebagai target yang relevan.
TIMEABLE
Memberikan deadline pencapaian target. Komitme kepada deadline akan
membantu tim untuk menjalankan pekerjaan untuk memenuhi target tepat
waktu, atau bahkan lebih cepat.
DAYA SAING
Tabel Analisa persaingan PT.Unilever Indonesia Tbk. Dengan pesaing utama
Kualitas produk
Kualitas yang yang tetap di
Product Unggul lebih unggul. pertahankan.
Maintance
Outlet rinso jaringan
Place Unggul dimana- mana. distribusi.
Efektifitas iklan
dari media
Iklan yang cetak dan
Promotion Unggul intens elektronik.
Inovasi produk
Unilever yang bisa
punya produk bersaing
yang lebih dengan produk
Product Lebih wangi Lebih praktis tinggi pesaing
Segmentasi
pasar untuk
produk
unilever harus Focus ke harga
Price Lebih murah Lebih murah lebih jelas tertentu
Meningkatan
kerja sama
dengan ritel
Di tempat untuk
penjualan penempatan
produk produk yang
unilever ada dapat langsung
produk dilihat
Place Luas Luas pengganti konsumen
Intens iklan
Pemain lama dalam hal
dan lebih branding tetap
Promotion Unggul terkenal terjaga.
ANALISI VALUE CHAIN M. PORTER
Pusat dari teori Michael E. Porter adalah marjin Marjin = nilai produk dan
jasa – biaya Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan
aktivitas, yang disebut Porter dgn Aktivitas Nilai (value activity).
1. Teori
ANALISIS SWOT
STRENGTHS ( KEKUATAN )
1.Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan
model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga
memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam
iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat
terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah
mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT
Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar
menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan
termotivasi di segenap jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face
care, savoury, dan ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat
penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on
quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa
mengabaikan kualitas produk.
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan
yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi
kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-
sendiri. Kedua,ko munikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan
yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari
dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen
lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan
unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang
menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi
kosmetik yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki
(49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
5. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
6. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
7. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods
83 %.
THREATS (ANCARMAN)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak
kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang
disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas
lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan
tingginya biaya pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional
menjadi produk-produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan
yang membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
TOTAL 20 1 3,6
IFAS untuk mengetahui kelemahan (weakness) dari PT. Unilever indonesia
Tbk.
TOTAL 14 1 2,3
Kondisi Eksternal PT. Unilever indonesia Tbk.
EFAS untuk mengetahui peluang (opportunities) PT. Unilever indonesia Tbk.
TOTAL 18 1 3,4
TOTAL 19 1 3,2
MATRIK SWOT
Analisis Matrik SWOT
1. a) Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan – Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,3 = 1,3
Prioritas
Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Rangking Strategis
I (S;O) ( 3,6 ; 3,4 ) 12,24 1 Growth
Inisiatif
S O Hubungannya Programnya
Tingginya
Kepuasan
Promosi Produk KonsumenLuasnya xx
Efektif Potensial Market xxx Intensifikasi Pasar
Tingginya
Pemimpin Pasar Kepuasan Pengambangan
Consumer Goods Konsumen Xxx Pasar
Jaringan Tingginya
Distribusi Hingga Kepuasan xx Pengembangan
ke Daerah – KonsumenLuasnya xxx Pasar
Daerah Potensial Market
Inisiatif
S T Hubungannya Programnya
Produk Pesaing
Promosi Produk dengan Harga
Efektif Lebih Rendah Xxx Diversi Kosentrik
Produk Pesaing
Pemimpin Pasar dengan Harga
Consumer Goods Lebih Rendah Xxx Diversi Kosentrik
Produk Pesaing
xx
dengan Harga
xx
Lebih
RendahMaraknya
Pemalsuan Produk
Jaringan
Distribusi Hingga
ke Daerah – Penghapusan
Daerah Subsidi BBM xxx Integrasi Kedepan
Inisiatif
W O Hubungannya Programnya
Penetrasi Pasar
Ketida jelasan Melalui Promosi
Sertifikat Halal Tingginya Tentang Kualitas
untuk Produk Kepuasan Produk Secara
Tertentu Konsumen xxx Besar – besaran
Variasi strategi
Strategi PT. UNILEVER,tbk dalam memasarkan produk
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk
memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan, strategi itu antara lain:
Dari dalam negeri tantangan terbesar adalah tekanan nilai mata uang,
kenaikan biaya pekerja, dan pengurangan subsidi BBM akan
menyebabkan inflasi yang semakin meninggi yang tentunya akan
mengurangi margin perusahaan.
1. Anggaran penjualan
Untuk mempermudah, saya ambil contoh produk dari PT. Unilever yaitu
Shampoo. Perhatikan bahwa anggaran penjualan berfluktuasi sejalan
dengan trend.
1. Anggaran penjualan
Untuk mempermudah, saya ambil contoh produk dari PT. Unilever yaitu
Shampoo. Perhatikan bahwa anggaran penjualan berfluktuasi sejalan
dengan trend.
2. Anggaran produksi
Anggaplah kebijakan perusahaan mensyaratkan 20% penjualan kuartal
berikutnya harus tersedia di persediaan akhir. Persediaan awal shampoo untuk
kuartal pertama berjalan adalah 1.500 shampoo.
Perusahaan menginginkan adanya 3.000 shampoo dalam persediaan akhir di
akhir kuartal pertama (20% x 15.000 = 3.000)
3. Anggaran pembelian bahan baku
Anggap tiap shampoo memiliki berat 800 gr mengandung parafin wax (
seharga Rp.10.000 ) dan parfume rose ( seharga Rp. 15.000)
Kebijakan perusahaan memiliki 10% dari kebutuhan produksi bulan
berikutnya.
Asumsikan pabrik memiliki 300gr parafin wax dan 250 ml parfume rose.
Dalam satuan unit pabrik membutuhkan 2 gr parafin wax dan 3 ml parfume
rose.
4. Aggaran tenaga kerja langsung
Anggap saja suatu batch 100 shampoo membutuhkan 8 jam tenaga kerja
langsung. Maka waktu tenaga kerja langsung per shampoo adalah 0,8 jam
(8/100=0.8)
Untuk wilayah surabaya anggap saja gaji UMR ytang di tetapkan oleh
pemerintah adalah Rp. 3.200.000 maka Rp. 3.200.000/30=Rp. 106.667
(pembulatan)
106.667/8 jam kerja = Rp. 13.334 (pembulatan)
5. 5. Biaya Overhead
Anggap saja kebijakan perusahaan menetapkan tarif overhead variabel adalah
Rp. 10.000/jam
Tenaga kerja langsung dan overhead tetap di anggarkan Rp. 6.000.000 (Rp.
1.500.000/kuartal)