“Fungsi Perbankan”
Disusun oleh :
Yulia Ika Wati (201813129)
Yuni Riantika (201813125)
Nandya maulibi safitri (201813226)
KELAS 1 F
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH
SITUBONDO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa mencurahkan
rahmat dan hidayahNya kepada kita, sehingga kami selaku tim penyusun masih
diberi kemampuan untuk dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
kepada keluarganya dan para sahabatnya serta kepada umatnya sampai akhir
zaman.
Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulisan Makalah
ini juga dibuat guna meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap apa itu arti
uang dan perbankan sebenarnya serta dapat mengaitkan makalah yang kami buat
dengan kejadian di lapangan. Adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami
selaku tim penyusun, apabila makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
mahasiswa dan mahasiswi lainnya. Kami selaku tim penyusun menyadari bahwa
pembuatan makalah ini belum sepenunya sempruna, namun berkat bimbingan,
petunjuk dan bantuan dari berbagai buku dan situs internet dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya serta berharap
semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah,
AmiinYaaRobbal ‘Alamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di
dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. tapi
sayangnya banyak hambatan-hambatan yang menghalangi kemajuan tersebut.
Salah satu faktornya adalah kondisi keuangan yang sampai saat ini menjadi
masalah yang sangat serius. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan
dari dua pihak, yakni pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Hal tersebut tercermin pada UU RI no. 10 tahun 1998, tanggal 10 November 1998
yang menjelaskan mengenai Perbankan. Menurut UU RI no. 10 tahun 1998 yang
dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”. Seperti pada pengertiannya, yang pada intinya perbankan
merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat terlihat sekilas mengenai peranan perbankan
yang diharapkan dapat memajukan perekonomian di Indonesia. Dua hal tersebut
merupakan tugas inti dari sebuah Bank Umum . Namun seiring dengan
berjalannya waktu, tugas dari Bank Umum kini semakin berkembang, diantaranya
yaitu:
Penciptaan uang. Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral,
yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan
bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam
pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah
jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum
menciptakan uang giral.
Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran. Fungsi lain dari bank
umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme
pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank
umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa
jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas
pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem
pembayaran elektronik.
Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat. Dana yang paling banyak
dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan
terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum
menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional. Bank umum juga sangat
dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional,
baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi
antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis,
jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum
yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian
transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak
yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah,
cepat, dan murah.
Penyimpanan Barang-Barang Berharga. Penyimpanan barang-barang
berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum.
Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti
perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank
untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan
sekuritas atau surat-surat berharga.
Pemberian Jasa-Jasa Lainnya. Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya
oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat
membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui
atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank, atas dasar
pentingnya pembahasan dan pengkajian mengenai peran perbankan dalam
perekonomian di atas maka kami mengambil topik permasalahan ini untuk dikaji
bersama.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi Rumusan Masalah dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian lembaga perbankan ?
2. Apa fungsi dan tujuan lembaga perbankan ?
3. Apa tujuan pendirian lembaga perbankan ?
4. Bagaimana asas hukum lembaga perbankan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang mejadi tujuan
penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Memahami pengertian lembaga perbankan.
2. Mengetahui fungsi dan tujuan lembaga perbankan.
3. Mengetahui tujuan pendirian lembaga perbankan.
4. Memahami asas hukum lembaga perbankan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lembaga Perbankan
a. Definisi Bank
Bank berasal dari bahasa Italia yang berarti bantu atau pembantu. Namun
seiring berjalannya waktu, pengertian bank meluas menjadi suatu bentuk pranata
sosial yang bersifat finansial, yang melakukan kegiatan keuangan dan
melaksanakan jasa-jasa keuangan. Secara umum bank adalah suatu badan usaha
yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat
umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut.
Agar pengertian bank menjadi jelas, berikut beberapa definisi menurut
para ahli :
1. Undang-undang Repuplik Indonesia no 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang
telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 :
a) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b) Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
c) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak membeikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.[1]
2. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta
bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.
Bank selaku stabilitator moneter diartikan bahwa bank mempunyai
kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs, atau harga barang-
barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun mekanisme Giro
Wajib Minimum (GWM), Operasi Pasar Terbuka, atau pun Kebijakan Diskonto.
Sedangkan bank sebagai dinamisator perekonomian maksudnya bahwa
bank merupakan pusat perekonomian, sumber dana, pelaksanaan lalu lintas
pembayaran, memproduktifkan tabungan, dan mendorong kemajuan perdagangan
nasional dan internasional. Tanpa peranan perbankan, tidak mungkin dilakukan
globalisasi perekonomian.
Bank memiliki asas dalam melaksanakan kegiatan usahanya yakni
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama
perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat (finacial intermediary).
B. Pengertian Perbankan
Pengertian perbankan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Dapat disimpulkan bahwa bank ialah badan usaha
milik negara maupun swasta yang memiliki fungsi dan tugas perbankan untuk
menghimpun serta menyalurkan dana ke masyarakat dan melakukan kegiatan lain
yang berhubungan dengan keuangan.
Sistem perbankan di Indonesia menganut asas demokrasi ekonomi. Maksudnya
ialah perbankan menjalankan tugasnya dengan prinsip adil serta penuh kehati-
hatian. Sementara itu, tujuan dari perbankan itu sendiri adalah menunjang
pelaksanaan perekonomian di Indonesia, menunjang pembangunan nasional dan
meningkatkan pemerataan pembangunan, serta mengawasi pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional demi kesejahteraan hajat hidup orang banyak.
C. Fungsi dan Tugas Perbankan
Fungsi dan tugas perbankan tentunya tidak lepas dari masalah keuangan. Bank
yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan serta menjaga
stabilitas perekonomian, memiliki tugas yang sangat kompleks. Berikut fungsi
perbankan secara umum :
1) Sebagai penghimpun dana
Penghimpun dana di sini maksudnya adalah bank berfungsi untuk
mengumpulkan dana dari masyarakat berupa usaha perbankan seperti
simpanan giro atau tabungan maupun deposito. Namun dana yang
dihimpun tak hanya berasal dari masyarakat, tetapi juga dari sumber lain
seperti dana yang bersumber dari modal saat mendirikan bank, dan juga
dana yang bersumber dari lembaga keuangan lain yang berupa pinjaman.
bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber,
yaitu:
a) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal
waktu pendirian.
b) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui
usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan
tabanas.
c) Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari
pinjaman dana yang berupa kredit lekuiditas dan call money (dana
yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam).
2) Sebagai penyalur atau pemberi kredit bank
Sistem perbankan tidak hanya berpusat pada penghimpunan dana saja,
namun juga kegiatan penyaluran dana dan pemberian kredit kepada
masyarakat. Dana tersebut tidak sembarang dipinjamkan, melainkan
disalurkan dalam bentuk kredit untuk keperluan usaha. Melalui fungsinya
ini, bank akan mendapatkan keuntungan dari program bagi hasil yang
biasanya menjadi syarat utama ketika akan meminjam uang, atau bisa juga
dengan menetapkan bunga kredit.
Sayangnya pemberian kredit ini memiliki banyak risiko yang tentunya dapat
merugikan pihak bank. Oleh karena itu, penyaluran dana berupa sistem
kredit ini harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati. Jika suatu bank
mengalami kerugian, maka bank tersebut akan dilikuidasi atau dihentikan
usaha perbankannya. Selain pemberian kredit, dana dapat juga disalurkan
melalui pembelian surat-surat berharga.
3) Sebagai pelayan jasa
Bank berfungsi untuk melayani lalu lintas keuangan dan melakukan
kegiatan perbankan lainnya seperti pengiriman uang, pembuatan kartu
kredit, cek wisata, inkaso, dan berbagai aktivitas perbankan lainnya.
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi
Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan.
Fungsi Utama, meliputi:
1. Penghimpun dana.
2. Pembiayaan.
3. Peningkatan faedah dari dana masyarakat.
4. Penanggung resiko.
Fungsi Tambahan, meliputi:
1. Memberikan fasilitas pengiriman uang.
2. Penggunaan cek.
3. Memberikan generasi bank.
Sistem perbankan juga memiliki tiga fungsi utama yang lain, yaitu agent of
trust, agent of development, dan agent of services.
- Fungsi agent of trust adalah bank sebagai lembaga yang berlandaskan
kepercayaan (trust) antara penghimpun dana dan penyalur dana.
Kepercayaan sangat penting dimiliki agar kegiatan perbankan antara
kedua belah pihak seperti penyimpanan uang dan penyaluran uang
berupa kredit dapat berjalan dengan lancar.
- Fungsi agent of development adalah bank sebagai lembaga yang
memobilisasi dana untuk kegiatan pembangunan ekonomi. Kegiatan
tersebut berupa investasi, distribusi, dan konsumsi barang atau jasa.
D. Fungsi Perbankan
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
a. Menetapkan target moneter dengan mempertimbangkan laju inflasi
yang sedang terjadi
b. Melakukan pengendalian moneter dengan cara operasi pasar terbuka di
pasar uang (rupiah ataupun valuta asing), penetapan diskonto,
menetapkan cadangan wajib minimum, serta pengaturan dan
pembiayaan kredit
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan atau izin atas jasa sisa
pembayaran
b. Mengharuskan untuk membuat dan menyampaikan laporan kegiatan
kepada penyelenggara jasa sistem pembayaran
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
a) Prinsip Kepercayaan
Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank
dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabahnya. Bank
terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan padanya atas
dasar kepercayaan, sehingga setiap bank perlu terus menjaga kesehatannya
dengan tetap memelihara dan mempertahankan kepercayaan masyarakat
padanya.
Prinsip ini merupakan tulang punggung dari suatu bank yang dapat
mendukung kemajuan bank. Dengan kokohnya kepercayaan yang diterima
oleh bank dari masyarakat, maka akan dapat memberikan eksistensi dan value
yang baik terhadap bank tersebut.
b) Prinsip Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan adalah Prinsip yang mengharuskan atau mewajibkan
bank merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan
lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib
dirahasiakan. Kerahasiaan ini adalah untuk kepentingan bank sendiri karena
bank memerlukan kepercayaan masyarakat yang menyimpan uangnya di
bank. Dalam Pasal 40 UU perbankan menyatakan bahwa bank wajib
merahasiakan informasi mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
METODOLOGI
Jalur non-litigasi atau biasa disebut Alternative Dispute Settlement (ADS)
menjadi opsi alternatif untuk penyelesaian sengketa yang sedang terjadi dalam
masalah Gadai Emas. Oleh para sarjana, metode ini dianggap paling efektif untuk
menyelesaikan sengketa bisnis karena biayanya relatif lebih murah daripada
menggunakan jalur litigasi. Di Indonesia konsep alternatif penyelesaian sengketa
sudah semakin familiar dengan UU No. 30 tahun 1999.