Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan untuk

mencapai tujuannya memiliki beberapa faktor yang saling terikat dan

berpengaruh. Salah satu faktor tersebut yang sangat penting yang

digunakan untuk menggerakan faktor lainnya yaitu sumber daya

manusia. Oleh karena itu organisasi dituntut untuk mengelola dan

mengoptimalkan sumber daya manusia.

Menurut Wirawan (2009), sumber daya manusia penting karena

berperan untuk menggerakan dan menyinergikan sumber daya

lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam pengelolaan

SDM, apabila individu dalam organisasi yaitu sumber daya

manusianya dapat berjalan efektif maka organisasi tetap berjalan

efektif. Beberapa kegiatan pengelolaan SDM misalnya pengadaan,

penilaian, perlindungan, memotivasi pegawai, memberdayakan

pegawai, peningkatan disiplin, bimbingan, dll. Pengelolaan dan

pengoptimalan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor

pegawai. Organisasi harus rnempunyai pegawai-pegawai yang

mempunyai kinerja yang baik. Dengan kata lain kelangsungan suatu

organisasi ditentukan oleh kinerja pegawainya. Dimana kinerja


2

pegawai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh faktor komunikasi,

lingkungan kerja dan lainnya.

Dalam sebuah organisasi suatu komunikasi sangat diperlukan,

tanpa komunikasi suatu proses kerja akan sangat sulit untuk

dijalankan, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian

informasi dimana informasi itu berupa ide, pesan dan atau gagasan

pikiran yang ada dari satu pihak kepihak yang lain. Pada umumnya,

komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti

oleh keduanya, Komunikasi masih dapat dilakukan dengan

menggunakan gerak gerik badan.

Menurut Ruslan (2008:83) bahwa komunikasi merupakan alat

penting dalam fungsi hubungan dalam organisasi. Suatu individu

menaungi suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi secara

efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik

perhatian organisasi serta tujuan penting yang lainnya dari fungsi

hubungan dalam organisasi.

Komunikasi juga dapat dengan menunjukkan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.

Apabila didalam sebuah organisasi komunikasinya berjalan lancar

maka akan ada kemudahan untuk menjalankan semua proses

kerjasama dalam sebuah organisasi, Melalui komunikasi, sikap dan

perasaan seseorang atau kelompok yang dapat dipahami oleh pihak

lain. Akan tetapi, komunikasi akan hanya efektif apabila pesan yang
3

disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Jika pesan tidak tersampai dengan baik, maka penerima akan sulit

memahaminya, maka komunikasi itu dapat dikatakan tidak efektif.

Didalam sebuah organisasi suatu komunikasi adalah sebagai

perlengkap untuk menjalankan tugas dengan baik. Tanpa

komunikasi yang baik suatu organisasi belum tentu bisa menjalankan

atau menggerakan para pegawai yang ada didalam lingkupan

organisasi tersebut. Antara bawahan dan atasan juga membutuhkan

suatu komunikasi yang erat didalam bekerja karna bawahan sangat

memerlukan perhatian dari atasan untuk menjalankan tugas-tugas

yang ada.

Dengan komunikasi yang efektif, hubungan antara individu

akan berkembang dan menjadi hubungan yang bermanfaat bagi diri

sendiri maupun orang lain serta saling menguntungkan antar sesama

individu dalam mencapai kinerja yang baik. Komunikasi yang efektif

dapat menimbulkan lingkungan kerja yang nyaman.

Organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang nyaman

dan kondusif yang mampu memancing para pegawai untuk bekerja

dengan produktif. Penyediaan lingkungan kerja yang baik akan

mampu memberikan dampak positif terhadap pekerjaan yang

dilakukan dan memberikan kesan yang mendalam bagi pegawai

yang pada akhirya pegawai akan memberikan kinerja yang baik.


4

Kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dapat menyebabkan

para pegawai mudah stres, tidak semangat untuk bekerja, datang

terlambat, demikian juga sebaliknya apabila lingkungan kerja itu

sehat maka para pegawai tentunya akan semangat dalam bekerja,

tidak mudah sakit, mudah untuk konsentrasi sehingga pekerjaan

menjadi cepat selesai sesuai dengan target. Lingkungan kerja sendiri

mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi fisik dan dimensi non fisik.

Lingkungan kerja non fisik disebut sebagai lingkungan kerja psikis,

yaitu keadaan di sekitar tempat kerja yang bersifat non fisik.

Lingkungan kerja yang seperti ini tidak dapat ditangkap langsung

dengan panca indra manusia, namun dapat dirasakan keadaannya.

Lingkungan kerja non fisik ini dapat dirasakan melalui hubungan-

hubungan sesama karyawan, bawahan dengan atasan, maupun

atasan dengan bawahan.

Dengan menciptakan suasana lingkungan kerja yang baik yaitu

dengan menciptakan hubungan/interaksi antar pegawai yang baik

pula agar suasana kerja yang tercipta akan lebih nyaman dan

harmonis sehingga karyawan akan lebih semangat dalam

meningkatkan kinerjanya. Pencapaian kinerja yang maksimal akan

menggambarkan sejauh mana visi, misi, target maupun sasaran dari

organisasi dapat terwujud yang keseluruhannya tertuang ke dalam

strategi planning suatu organisasi.


5

Di Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten Banggai

Kepulauan pegawainya masih ada yang belum mengerti

menggunakan tata cara berkomunikasi yang baik di dalam sebuah

organisasi, sehingga di Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten

Banggai Kepulauan ini banyak mengalami keterlambatan dalam

menjalankan tugasnya. Sering terjadinya keterlambatan dalam

menyiapkan tugasnya ini merupakan salah satu bentuk ciri

kesalapahaman komunikasi antar pegawai.

Seharusnya pegawai yang terdapat dalam sebuah organisasi

selalu menjaga komunikasi yang baik didalam menjalankan tugasnya

tetapi yang terjadi di dalam Kantor Camat Tinangkung Utara

Kabupaten Banggai Kepulauan banyak pegawai yang tidak

mengikuti peraturan karena mereka tidak saling berkomunikasi

dengan baik antar sesama sehingga banyak masalah yang terjadi

tanpa disadari dan berdampak pada kinerja yang belum maksimal.

Sedangkan lingkungan kerja non fisik di Kantor Camat

Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan belum mendukung

pegawai untuk bekerja dengan nyaman, hubungan antar pegawai

dan hubungan pegawai dengan atasan masih belum berjalan dengan

baik misalnya konflik yang tidak langsung antar pegawai, kurangnya

rasa saling menghormati, dll. Lingkungan kerja yang kurang baik

dapat memperkeruh suasana kerja dan akan menurunkan semangat

kerja pegawai. kinerja pegawai juga masih belum sesuai dengan


6

harapan, bisa terlihat ketika pegawai tidak bisa memenuhi target

selesainya tugas yang seharusnya sesuai deadline.

Tentunya masalah-malasah seperti diatas harus segera

diperbaiki agar kinerja pegawai lebih baik lagi dan tidak menghambat

kepada visi dan misi Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten

Banggai Kepulauan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Komunikasi dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja

Pegawai Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten Banggai

Kepulauan”. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kebermanfaatannya dalam membangun kinerja pegawai agar visi

Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan

dapat tercapai.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka

dapatlah di rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Apakah variabel komunikasi dan lingkungan kerja non fisik secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten

Banggai Kepulauan.
7

b. Apakah variabel komunikasi dan lingkungan kerja non fisik secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Camat Tinangkung Utara Kabupaten

Banggai Kepulauan.

c. Apakah dari kedua variabel tersebut berpengaruh dominan

terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Tinangkung Utara

Kabupaten Banggai Kepulauan.

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Adapun Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah variabel komunikasi dan lingkungan

kerja non fisik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Tinangkung

Utara Kabupaten Banggai Kepulauan?

2. Untuk mengetahui apakah variabel komunikasi dan lingkungan

kerja non fisik secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat

Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan?

3. Untuk mengetahui apakah dari kedua variabel tersebut

berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat

Tinangkung Utara Kabupaten Banggai Kepulauan.

b. Adapun kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang sumber daya manusia berupa


8

tambahan referensi yang memungkinkan peneliti-peneliti yang

akan datang dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut.

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan sebagai khasanah ilmu pengetahuan pada lembaga

pendidikan khususnya Universitas Muhammadiyah Luwuk.

Anda mungkin juga menyukai