Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA

MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED
INSTRUCTION (TAI) PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK
KELAS X TGB DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA

Anggita Putri Iswari1, Ernawati Sri Sunarsih2, A.G. Tamrin3


Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
Email : anggitaiswari1996@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar ranah
kognitif antara mengggunakan model pembelajaran konvensional dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI); (2) Mengetahui
perbedaan hasil belajar ranah afektif antara mengggunakan model pembelajaran
konvensional dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction
(TAI); (3) Mengetahui perbedaan hasil belajar ranah psikomotorik antara menggunakan
model pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Team
Accelerated Instruction (TAI) pada mata pelajaran Mekanika Teknik kelas X TGB di
SMK N 2 Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang dilaksanakan di
kelas X TGB A dan kelas X TGB B. Teknik pengambilan sampel digunakan
nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data
dilaksanakan dengan tes dalam bentuk pilihan ganda untuk data hasil belajar siswa pada
ranah penilaian kognitif dan observasi untuk data hasil belajar siswa pada ranah
psikomotorik dan afektif. Analisa data menggunakan uji wilcoxon dengan taraf
signifikansi 0,05. Dinyatakan sama jika p > 0.05 dan kedua model dinyatakan berbeda
jika p < 0.05. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, ada perbedaan hasil
belajar ranah kognitif antara menggunakan model pembelajaran Konvensional dan model
pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) yaitu diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0.000 <0.05. Kedua, ada perbedaan hasil belajar ranah ranah afektif
antara menggunakan model pembelajaran Konvensional dan model pembelajaran
Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) yaitu diperoleh nilai probabilitas
sebesar 0.000 <0.05. Ketiga, ada perbedaan hasil belajar ranah psikomotorik antara
menggunakan model pembelajaran Konvensional dan model pembelajaran Kooperatif
tipe Team Accelerated Instruction (TAI) yaitu diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.002<
0.05.
Kata kunci : Konvensional, Team Accelerated Instruction (TAI), hasil belajar

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Staff Pengajar : Ernawati Sri Sunarsih
3
Staff Pengajar : A. G. Tamrin
1
THE COMPARISON ON RESULT OF LEARNING BETWEEN USING
CONVENTIONAL LEARNING MODEL AND TEAM ACCELERATED
INSTRUCTION SUBJECT DRAWING BUILDING CONSTRUCTION IN
CLASS X TGB SMKN 2 SURAKARTA

Anggita Putri Iswari1, Ernawati Sri Sunarsih2, A.G. Tamrin3


Civil Engineering Education, Sebelas Maret University
Email : anggitaiswari1996@gmail.com

Abstract : This research aims to (1) determine whether or not differences cognitive
domain between using Conventional learning model with Cooperative type Team
Accelerated Instruction model; (2) determine whether or not differences affective domain
between using Conventional learning model with Cooperative type Team Accelerated
Instruction model; (3) determine whether or not differences psychomotor domain between
using Conventional learning model with Cooperative type Team Accelerated Instruction
model on result of learning subject Drawing Building Construction in class X TGB
SMKN 2 Surakarta School Year 2016/2017.This research includes experiment research
conducted in class X TGB A and class X TGB B. The sampling technique used
nonprobability sampling with purposive sampling method. The collection of data carried
out by multiple choice test for data of student learning result in the cognitive and
observation for data of student learning result in the affective and psychomotor. The data
analysis using wilcoxon test with significance level on 0.05. Is expressed equally if
p>0.05 and both of models are expressed differently if p<0.05. The result of this
research are as follows. First, there are differences on learning result between cognitive
domain using Conventional learning model and Cooperative type Team Accelerated
Instruction model that obtained probability value of 0.000< 0,05. Second, there are
differences on learning result between affective domain using Conventional learning
model and Cooperative type Team Accelerated Instruction model that obtained
probability value of 0.000< 0.05. Third, there are differences on learning result between
psychomotor domain using Conventional learning model and Cooperative type Team
Accelerated Instruction model that obtained probability value of 0.002< 0.05.
Keywords : Conventional, Team Accelerated Instruction, learning result

1
Student Civil Engineering Education FKIP UNS
2
Lecturer Civil Engineering Education FKIP UNS
3
Lecturer Civil Engineering Education FKIP UNS

2
PENDAHULUAN (TAI). Pada model cooperative learning siswa
Pendidikan merupakan suatu rangkaian diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan
peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut berinteraksi sosial dengan temannya untuk
merupakan rangkaian kegiatan komunikasi mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru
antar manusia sehingga manusia itu bertumbuh bertindak sebagai motivator dan fasilitator
sebagai pribadi yang utuh. Manusia bertumbuh aktivitas siswa. Artinya dalam pembelajaran ini
melalui belajar, tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan aktif dengan pengetahuan dibangun
mengajar. Mengajar dan belajar merupakan sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung
proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. jawab atas hasil pembelajarannya. (Isjoni, 2013
Proses kegiatan tersebut sangat dipengaruhi : 5)
oleh faktor yang sangat menentukan TAI merupakan salah satu tipe model
keberhasilan belajar peserta didik. pembelajaran kooperatif dimana para siswa
Dalam kegiatan pembelajaran selalu dengan kemampuan individualnya masing –
ada faktor lain yang menghambat proses masing bekerjasama dalam kelompok kecil
pembelajaran sehingga mempengaruhi hasil dengan kemampuan yang berbeda. TAI pertama
belajar siswa. Faktor tersebut adalah masalah kali diprakarsai oleh Robert E. Slavin yang
yang terjadi dalam proses pembelajaran. merupakan perpaduan antara pengajaran
Masalah bisa dari pendidik, metode mengajar individual dan pembelajaran kooperatif. Model
yang digunakan, ataupun datang dari siswanya Pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated
itu sendiri. Instruction merupakan strategi pembelajaran
Masalah yang sering terjadi dalam yang berpusat pada siswa (student centered).
pembelajaran pada umumnya adalah kelas Menurut Robert Slavin (Miftahul, 2013: 200)
kurang kondusif dikarenakan siswa jenuh Team Assisted Individualization merupakan
dengan suasana didalam kelas. Dalam proses sebuah program pedagogik yang berusaha
pembelajaran guru hanya menerangkan materi mengadaptasikan pembelajaran dengan
pelajaran saja yaitu masih mengembangkan perbedaan individual siswa secara akademik.
model pembelajaran yang berpusat pada guru Berdasarkan latar belakang tersebut
yaitu model pembelajaran konvensional. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada
Akibatnya siswa sering mengantuk saat proses atau tidak perbedaan hasil belajar ranah
pembelajaran, berbicara sendiri dan melakukan kognitif, afektif dan psikomotorik antara
aktivitas lain selama proses pembelajaran. Di menggunakan model pembelajaran
kelas X Teknik Gambar Bangunan yakni konvensional dengan model pembelajaran
mengalami masalah kurangnya keberanian Kooperatif tipe Team Accelerated Instruction
siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang (TAI) pada mata pelajaran Mekanika Teknik
dialaminya kepada guru dalam memahami kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
materi yang diajarkan sehingga siswa bersifat Menurut E.R Hilgard (1962) dalam
pasif dalam proses pembelajaran. Masalah lain Susanto (2013 : 3) belajar adalah suatu
yang terjadi yaitu kurangnya kemampuan perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan,
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup
Karena pemilihan guru menerapkan model pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini
pembelajaran konvensional yang dirasa masih diperoleh melalui latihan (pengalaman).
kurang sesuai jika ditinjau dari mata pelajaran Menurut Susanto (2013 : 5) hasil
dan keadaan di kelas, yang kemudian belajar adalah perubahan – perubahan yang
berpengaruh pada hasil belajar siswa. terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
Dengan data yang telah didapatkan oleh aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
peneliti dari observasi saat melaksanakan sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) maka Model pembelajaran adalah kerangka
peneliti tertarik untuk melakukan eksperimen konseptual yang melukiskan prosedur
yaitu menggunakan model pembelajaran sistematik dalam mengorganisasikan
kooperatif tipe Team Accelerated Instruction pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

3
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman Mekanika Teknik kelas X TGB di SMK Negeri
bagi perancang pembelajaran dan para guru 2 Surakarta.
dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran. (Trianto, 2010: 53). Menurut METODE PENELITIAN
Hamdani (2011: 30), ”Pembelajaran kooperatif Penelitian ini menggunakan penelitian
merupakan rangkaian kegiatan belajar siswa eksperimen semu (kuasi). Dalam penelitian ini
dalam kelompok tertentu untuk mencapai siswa kelas X TGB-A adalah siswa yang tidak
tujuan pembelajaran yang dirumuskan”. mendapat perlakuan yakni masih menggunakan
Pembelajaran kooperatif dalam menyelesaikan model pembelajaran konvensional dan kelas X
tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok TGB-B adalah siswa yang mendapat perlakuan
harus saling bekerja sama dan saling membantu menggunakan model pembelajaran Team
untuk memahami materi pelajaran. Belajar Accelerated Instruction (TAI). Kedua kelas
dikatakan belum selesai jika salah satu teman tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur
dalam kelompok belum menguasai bahan yang sama, yaitu tes hasil belajar.
pelajaran. Menurut Slavin (2011: 14) sama Teknik pengambilan sampel
dengan STAD dan TGT menggunakan menggunakan nonprobability sampling dengan
penggunaan bauran kemampuan empat anggota metode purposive sampling. Sesuai dengan
berbeda yang berbeda dan memberi sertifikat tujuan yang ingin dicapai peneliti yaitu
untuk tim dengan kinerja terbaik. Namun, mengetahui hasil belajar siswa dalam mata
semua mata pelajaran dan tingkat kelas metode pelajaran mekanika teknik, peneliti mengambil
STAD dan TGT menggunakan pola pengajaran kelas X TGB-A dan X TGB-B sebagai objek
tunggal untuk satu kelas, sementara TAI penelitian karena kelas tersebut dirasa mampu
menggabungkan pembelajaran kooperatif mewakili karakteristik populasi yang
dengan pengajaran individual. Menurut diinginkan.
Djamarah (1996), metode pembelajaran Teknik pengumpulan data yang
konvensional adalah metode pembelajaran digunakan oleh peneliti meliputi tes,
tradisional atau disebut juga dengan metode dokumentasi dan observasi. Variabel bebas
ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dalam penelitian ini adalah Model
dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan Pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated
antara guru dengan anak didik dalam proses Instruction (TAI) dan Model Pembelajaran
belajar dan pembelajaran. Konvensional. Variabel terikat dalam penelitian
Mata pelajaran mekanika teknik atau ini adalah hasil belajar siswa pada mata
dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau pelajaran Mekanika Teknik. Teknik uji validitas
analisa struktur merupakan bidang ilmu utama dan reliabilitas instrumen digunakan untuk
yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Mata kesiapan pengambilan data pada eksperimen
Pelajaran Mekanika Teknik merupakan salah yang dilakukan peneliti. Tingkat kesukaran
satu mata pelajaran yang diberikan pada siswa merupakan nilai dari derajat kesukaran. Nilai
kelas X SMK Program Teknik Bangunan yang ini menyatakan suatu soal tersebut terlalu
diberikan di semester gasal dan semester genap. mudah atau terlalu sukar serta analisa daya beda
Kurikulum yang digunakan oleh SMK Negeri 2 soal untuk mengetahui kategori soal dari sangat
Surakarta sudah menerapkan Kurikulum 2013 jelek sampai dengan sangat baik. Uji normalitas
untuk Kelas X, Kelas XI, Kelas XII. Pada mata dalam penelitian ini menggunakan Shapiro-
pelajaran Mekanika Teknik di SMK Negeri 2 Wilk, dikarenakan jumlah sampel yang sedikit
Surakarta memiliki alokasi waktu 2x45 menit. (kurang atau sama dengan dari 50). Uji analisis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu data dalam penelitian ini menggunakan uji
terdapat perbedaan antara hasil belajar ranah wilcoxon dikarenakan data tidak berdistribusi
kognitif, afektif dan psikomotorik model normal.
pembelajaran Konvensional dan model
pembelajaran Kooperatif tipe Team Accelerated
Instruction (TAI) pada mata pelajaran

4
HASIL PENELITIAN DAN Tabel 2. Statistik Deskriptif pada Aspek
PEMBAHASAN Penilaian Kognitif
Statistics
Hasil Penelitian Model Model TAI
Pengujian data aspek penilaian kognitif, Konvensional
afektif, dan psikomotorik pada model Valid 32 32
pembelajaran konvensional maupun pada N
Missing 0 0
model pembelajaran Team Accelerated Mean 79.6875 95.8341
Instruction (TAI) pada masing-masing Median 79.1650 100
kelompok menggunakan uji shapiro wilk karena Mode 83.33 100
data tiap kelompok < 50. Hasilnya data Std. Deviation 10.77879 7.01988
berdistribusi normal jika p > 0.05, dan data Variance 116.182 49.279
tidak berdistribusi normal jika p < 0.05. Minimum 66.67 75.00
Maximum 100 100
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Kognitif, Sumber : Output statistik deskriptif SPSS
Afektif, dan Psikomotorik pada Data
Model Konvensional dan Model Jika dibandingkan keduanya nilai rata-
TAI menggunakan Uji Shapiro Wilk rata pada model pembelajaran Team
Shapiro-Wilk Accelerated Instruction jauh lebih tinggi
Statistic df Sig. dibandingkan model konvensional yaitu
Kognitif Model 95.8341 dengan 79.6875. Nilai tengah lainnya
.879 32 .002
Konvensional yaitu median juga berbeda jauh pada model
Kognitif Model konvensional diperoleh nilai median 79.1650
.636 32 .000
TAI sedangkan pada model Team Accelerated
Psikomotorik Instruction sebesar 100. Berdasarkan penjelasan
Model .932 32 .046 tersebut dapat disimpulkan bahwa model
Konvensional pembelajaran Team Accelerated Instruction
Psikomotorik meningkatkan nilai kognitif siswa.
.836 32 .000
Model TAI
Afektif Model Tabel 3. Uji Statistik pada Aspek Penilaian
.917 32 .017
Konvensional Kognitif
Afektif Model Test Statisticsa
.685 32 .000
TAI
Sumber : Output SPSS Kognitif kelas B -
Kognitif kelas A
Dari hasil test uji normalitas
menggunakan shapiro wilk diatas diketahui
Z -4.094b
bahwa data tidak berdistribusi normal pada
semua aspek penilaian yaitu pada ranah kognitif Asymp. Sig. (2-
.000
Model Konvensional, ranah kognitif Model tailed)
TAI, ranah afektif Model Konvensional, ranah a. Wilcoxon Signed Ranks Test
afektif Model TAI, ranah psikomotorik Model b. Based on negative ranks.
Konvensional, dan ranah psikomotorik Model Sumber : Output SPSS
TAI.
Hasil pengujian statistik nonparametrik
menggunakan wilcoxon diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0.000 <0.05. Hal ini berarti
bahwa ada perbedaan antara model
konvensional dengan model Team Accelerated
Instruction (TAI).

5
Tabel 4. Statistik Deskriptif pada Aspek Tabel 6. Statistik deskriptif pada aspek
Penilaian Afektif penilaian Psikomotorik
Statistics Statistics
Model Model Model Model TAI
Konvensional TAI Konvensional
Valid 32 32 Valid 32 32
N
Missing 0 0 N
Mean 79.8178 88.5422 Missing 0 0
Median 79.1700 87.5000 Mean 72.9169 83.1956
a
Mode 79.17 87.50 Median 72.9150 83.3300
Std. a
5.99646 2.36741 Mode 66.67 83.33
Deviation
Variance 35.958 5.605 Std.
14.96552 4.33883
Minimum 62.50 83.33 Deviation
Maximum 91.67 95.83 Variance 223.967 18.825
a. Multiple modes exist. The smallest value is Minimum 50.00 70.83
shown Maximum 95.83 91.67
Sumber: Output statistic deskriptif SPSS a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Jika dibandingkan keduanya nilai rata-
rata pada model Team Accelerated Instruction Sumber: Output statistik deskriptif SPSS
lebih tinggi dibandingkan model konvensional
yaitu 88.5422 dengan 79.8178. Nilai tengah Jika dibandingkan keduanya nilai rata-
lainnya yaitu median juga berbeda jauh pada rata pada model pembelajaran Team
model konvensional diperoleh nilai median Accelerated Instruction lebih tinggi
79.17 sedangkan pada model Team Accelerated dibandingkan model pembelajaran
Instruction sebesar 87.5. Berdasarkan konvensional yaitu 83,1956 dengan 72,9169.
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Nilai tengah atau median juga sama yakni pada
model Team Accelerated Instruction model pembelajaran konvensional diperoleh
meningkatkan nilai afektif siswa. nilai median 72.9150 sedangkan pada model
pembelajaran Team Accelerated Instruction
Tabel 5. Uji Statistik Wilcoxon Pada Aspek sebesar 83.33. Berdasarkan penjelasan tersebut
Penilaian Afektif belum dapat disimpulkan model Team
Test Statistics a Accelerated Instruction meningkatkan nilai
Psikomotorik siswa.
Afektif kelas B -
Afektif kelas A Tabel 7. Uji statistik wilcoxon pada aspek
Psikomotorik
Z -4.709b a
Test Statistics
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Psikomotorik kelas B -
a. Wilcoxon Signed Ranks Test Psikomotorik kelas A
b. Based on negative ranks.
Sumber : output SPSS
Z -3.088b
Hasil pengujian statistik nonparametrik Asymp. Sig.
menggunakan wilcoxon nilai probabilitas .002
(2-tailed)
sebesar 0.000 < 0.05. Hal ini berarti bahwa ada a. Wilcoxon Signed Ranks Test
perbedaan antara model konvensional dengan b. Based on negative ranks.
model Team Accelerated Instruction pada aspek
Sumber : Output SPSS
penilaian afektif.

6
Hasil pengujian statistik nonparametrik pembelajaran konvensional yang menekankan
menggunakan wilcoxon diperoleh nilai guru yang aktif dalam penyampaian materi
probabilitas sebesar 0.002 < 0.05. Hal ini pelajaran dan sedikit partisipasi siswa dan
berarti bahwa ada perbedaan antara model proses kegiatan belajar sehingga siswa menjadi
konvensional dengan model Team Accelerated pasif yang berdampak siswa menjadi kurang
Instruction pada aspek penilaian Psikomotorik. mandiri dan kurangnya partisipasi siswa dalam
berfikir sehingga kurangnya pengetahuan siswa
Pembahasan yang didapat saat proses pembelajaran
Hasil analisis data penelitian berlangsung.
ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hasil analisis data berdasarkan rumusan
perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran masalah yang kedua bahwa ada perbedaan hasil
Mekanika Teknik Kelas X Teknik Gambar belajar ranah afektif penggunaan model
Bangunan antara siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional dengan model
pembelajaran Konvensional dengan model pembelajaran Team Accelerated Instruction
pembelajaraan Kooperatif tipe Team terhadap hasil belajar ranah kognitif pada mata
Accelerated Instruction (TAI) pada aspek pelajaran Mekanika Teknik kelas X TGB di
penilaian ranah kognitif, afektif dan SMK Negeri 2 Surakarta. Hasil ini dapat
psikomotorik. memperkuat teori sebelumnya, dengan adanya
Dari hasil analisis data berdasarkan kelompok yang sifatnya heterogen pada
rumusan masalah yang pertama bahwa ada penerapan model TAI berdampak pada sikap
perbedaan hasil belajar ranah kognitif sosial siswa kepada semua temannya tanpa ada
penggunaan model pembelajaran konvensional rasa untuk membeda – bedakan antar individu,
dengan model pembelajaran Team Accelerated hal ini tentu dapat membangun hubungan yang
Instruction pada mata pelajaran Mekanika baik antar siswa di dalam dan di luar kelas juga.
Teknik kelas X TGB di SMK Negeri 2 Dengan bekerja sama dalam kelompok dapat
Surakarta. Hasil ini dapat memperkuat teori meningkatkan rasa tolong menolong dan rasa
sebelumnya yakni ranah kognitif berhubungan tanggung jawab peserta didik untuk
dengan ranah berfikir. Model TAI mendorong menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga
siswa untuk berfikir untuk memecahkan membuat pembelajaran lebih efektif dan
masalah dalam mengerjakan soal yang telah meningkatkan hasil belajar aspek afektif siswa
diberikan oleh guru kemudian di diskusikan menjadi lebih baik.
dengan cara bekerja sama dalam kelompok – Hasil analisis data berdasarkan rumusan
kelompok kecil yang sifatnya heterogen yang masalah yang ketiga bahwa ada perbedaan hasil
telah dibentuk sehingga dapat menutup belajar ranah psikomotorik penggunaan model
kesenjangan dalam pemahaman masing – pembelajaran konvensional dengan model
masing. Dengan latar belakang cara berfikir pembelajaran Team Accelerated Instruction
yang berbeda untuk saling membantu terhadap terhadap hasil belajar ranah kognitif pada mata
siswa lain yang membutuhkan bantuan. Setiap pelajaran Mekanika Teknik kelas X TGB di
siswa saling mengisi satu sama lain dalam SMK Negeri 2 Surakarta. Hasil ini dapat
proses pembelajaran sehingga siswa memperkuat teori sebelumnya dimana
mendapatkkan informasi untuk menambah penggunaan model pembelajaran Kooperatif
pengetahuannya. Disamping itu model TAI tipe TAI dalam berdiskusi kelompok dapat
dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam meningkatkan kemampuan bertindak individu,
kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat dengan adanya bimbingan antar teman maka
mengembangkan kemampuannya sedangkan membuat siswa lebih berani untuk bertanya
siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan dibandingan bertanya langsung kepada guru
permasalahan yang dihadapi sehingga hasil sehingga siswa lebih berani bertindak dalam
belajar aspek kognitif pada kelas dengan proses pembelajaran berlangsung. Hal itu
menggunakan model TAI menjadi lebih baik. berdampak pada kemampuan siswa untuk
Hal ini berbanding terbalik dengan model mengaplikasikan materi yang telah di dapat dan

7
pahami yang kemudian keterampilannya dalam 1. Penilaian kognitif pada model
berhitung dapat berkembang dengan cara Konvensional dibandingkan dengan model
membantu menjelaskan kepada anggota Team Accelerated Instruction (TAI). Yaitu
kelompoknya yang bertanya atau kurang hasil belajar model Team Accelerated
memahami materi. Hal ini berbanding terbalik Instruction (TAI) lebih baik dibandingkan
dengan penggunaan model pembelajaran hasil belajar dengan model konvensional.
konvensional dimana hanya guru yang 2. Penilaian afektif pada model Konvensional
menjelaskan tanpa memperhatikan pemahaman dibandingkan dengan model Team
setiap individu sehingga kurangnya partisipasi Accelerated Instruction (TAI).
siswa dalam bertindak. Hal ini berdampak pada 3. Penilaian psikomotorik pada model
kurangnya kemampuan siswa dalam Konvensional dibandingkan dengan model
meningkatkan dan mengembangkan Team Accelerated Instruction (TAI).
kemampuannya dalam berhitung. Dari Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penjelasan diatas penggunaan model dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai
pembelajaran TAI dapat meningkatkan hasil berikut, dengan adanya :
belajar peserta didik dalam ranah psikomotorik 1. Penggunaan model pembelajaran
dibandingkan menggunakan model Kooperatif tipe Team Accelerated
pembelajaran konvensional di kelas X TGB. Instruction (TAI) dapat membantu
Hasil pengujian statistik nonparametrik mempermudah siswa dalam penerimaan
menggunakan wilcoxon yaitu kedua model dan pemahaman pada mata pelajaran
dinyatakan sama jika p > 0.05 dan kedua model Mekanika Teknik.
dinyatakan berbeda jika p < 0.05. Hasil 2. Penelitian ini dapat memberikan alternatif
pengujian statistik nonparametrik pada aspek model pembelajaran yaitu menerapkan
penilaian kognitif menggunakan wilcoxon model pembelajaran Kooperatif tipe Team
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.000 < Accelerated Instruction (TAI) untuk
0.05. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan meningkatkan hasil belajar siswa pada
antara model konvensional dengan model Team mata pelajaran Mekanika Teknik.
Accelerated Instruction (TAI). Pada aspek 3. Keterbatasan waktu pada penelitian ini ,
penilaian afektif menggunakan wilcoxon maka hendaknya dilakukan penelitian
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.000 < lanjutan menggunakan model
0.05. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan pembelajaran Team Accelerated
antara model konvensional dengan model Team Instruction (TAI).
Accelerated Instruction pada aspek penilaian
afektif. Hasil pengujian statistik nonparametrik DAFTAR PUSTAKA
pada aspek penilaian psikomotorik Isjoni, H. (2009). Metode Belajar. Yogyakarta:
menggunakan wilcoxon diperoleh nilai Pustaka Pelajar.
probabilitas sebesar 0.002 < 0.05. Hal ini
berarti bahwa ada perbedaan antara model Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning:
konvensional dengan model Team Accelerated Metode, Teknik, Struktur dan Model
Instruction pada aspek penilaian Psikomotorik. Terapan. Yogyakarta: Pustaka
Ketiga aspek tersebut didapatkan hasil yang Pelajar.
relatif sama dalam perbandingan penggunaan Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan
kedua model pembelajaran pada mata pelajaran Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Mekanika Teknik di kelas X TGB SMK Negeri Jakarta : Prenadamedia Group.
2 Surakarta.
Trianto. (2010). Mendesain Model
SIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Jakarta: Prestasi Pustaka.
dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut, terdapat perbedaan : Hamdani. (2011). Strategi Pembelajaran.
Bandung: Pustaka Setia.

8
Slavin, Robert E. (2011). Cooperative
Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Penerbit Nusa Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. (1996). Strategi
Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai