Panjang. Di ruangan berukuran 2,5 x 3,5 meter persegi itu, berbagai motif
batik hasil karya Widdi Yanti terpajang. Di galeri minimalis itu terpampang dua
versi batik, antara lain batik sebagai karya seni dan batik sebagai bahan
pakaian.
Dari sekian motif batik yang diciptakan dosen ISI Padang Panjang itu, ada
dua motif yang dia dedikasikan untuk Padang Panjang. Yakni, batik motif
‘pragede jaguang’ dan batik motif ‘roda pedati’.
“Saya berharap motif ini bisa dipakai sebagai acuan batik khas Padang
Panjang yang bisa dikembangkan,” ungkap Widdi Yanti di kediamannya yang
sekaligus tempat usaha batik dengan nama ‘Canting Buana Kreatif’ baru-baru
ini.
Widdi Yanti yang tercatat sebagai satu – satunya Asesor Batik Nasional asal
Sumatera itu, berpendapat dengan mengembangkan batik di Kota Padang
Panjang berarti mengembangkan potensi lain yang bisa mendatangkan
pemasukan bagi masyarakat dan daerahnya