Anda di halaman 1dari 11

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PENYALURAN ENERGI

A. Latar Belakang
Menurut UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, terancam bahwa
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Mencapai tingkat kesehatan jiwa secara optimal, pemerintah
indonesia menegaskan perlunya upaya peningkatan kesehatan jiwa, seperti
yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang kesehatan
bab XI pasal 144 yang menyatakan bahwa upaya kesehatan jiwa ditunjukan
untuk menjamin setiap orang dapat menikmati kehidupan kejiwaan yang
sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain, yang dapat
mengganggu kesehatan jiwa.

Dariyo, A & Ling dalam Yusuf (2012) harga diri adalah satu hasil
enilaian individu terhadap dirinya yang digungkapkan dalam sikap-sikap
yang dapat bersikap positif dan negatif. Harga diri merupakan konstruktur
yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan beberapa dalam menentukan
tingkah laku seseorang meliputi penilaian, perasan atau pandangan individu
terhadap dirinya pada dimensi positif yaitu menghargai kelebihan diri serta
menerima kekurangan yang ada dan dimesi negatif yaitu tidak puas dengan
kondisi diri, tidak menghargai kelebihan diri serta melihat dari sebagai
sesuatu yang selalu kurang ( Conger, dalam Yusuf (2012)).

Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik prilaku seorang dengan dirinya
sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kegagalan dan
kekalahan, tetap merasa sebagai seorang yang tidak penting dan berharga.
Konsep diri dalam semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. (Suliswati,
2005).
Konsep diri sebagai keseluruhan ide, pikiran, kepercayaan dan keyakinan
yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu tersebut
dalamberhubungan dengan orang lain. Termasuk dalam presepsi individu
terhadap sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalamn dan obyek, tujuan
serta keinginannya. (Stuart dan Laraia dalam buku Dermawan dan Rusdi,
2013).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klian dapat meningkatkan rasa percaya diri pada orang lain
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat memahami pentingnya menghargai oranglain.
b. Klien dapat mengidentifikasi hal-hal positif orang lain.
c. Klien dapat memberi umpan balik positif pada orang lain.

C. Waktu dan Tempat


1. Hari dan Tanggal : kamis, 01 januari 2020
2. Jam : 08.00 – selesai
3. Tempat : Ruang Melati RSJD Sungai Bangkong

D. Metode
1. Diskusi
2. Permainan

E. Media dan Alat


1. Gelas
2. Air
3. Sikat gigi
4. Pepsodent
F. Setting Tempat

TOP

Keterangan :

: Leader & Co. Leader

: Observer

: Fasilitator

: Pasien
G. Pembagian Tugas
1. Leader
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAK.
b. Menampilkan tujuan dan aturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
c. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas dalam
kelompok dan memperkenalkan diri.
d. Mampu memimpin aktivitas kelompok dari awal sampai akhir.
2. Co-Leader
a. Mendampingi leader.
b. Menjelaskan aturan permainan.
c. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
pasien.
d. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah dibuat.
e. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking dalam
proses terapi.
3. Fasilitator
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
b. Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (diatat pada format yan tersedia).
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
H. Pasien
1. Kriteria Pasien
a. Pasien dengan indikasi peningkatan harga diri rendah dan mulai
menunjukan kemauan untuk interaksi sosial.
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon
sesuai dengan stimulus yang diberikan
2. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju mengikuti TAK, meliputi
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.

I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksanaan sebagai berikut :
a. Leader : Nurfauziah
b. Co-Leader : Nita Nur Amalia
c. Fasilitator :
1) Novianindi Arrin Pramesti
2) Hadian Patusmayanti
3) Julia
4) Riska Dwi Ningrum
d. Observer :
1) Rosdiana
2) Methia Sari Putri

2. Pasien peserta TAK sebagai berikut :


NO Nama Masalah Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

J. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata Tertib dan Antisipasi TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi.
d. Peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama kegiatan TAK
berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK.
2. Antisipasi kejadian yan tidak diinginkan pada proses TAK.
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok.
1) Memanggil pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain.
b. Bila pasien meninggalkan ruangan tanpa pamit :
1) Panggil nama pasien.
2) Tanya alasan pasien mengapa meninggalkan ruangan.
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah
itu pasien boleh kembali lagi.

K. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengumpulkan semua klien yang terjadwal ikut Sikat gigi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari leader pada klien
2) Perkenalkan nama penyelenggara aktifitas dan nama panggilan .
b. Evaluasi/ validasi :
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
2) Terapis menanyakan apakah klien pernah menghargai orang lain.
c. Kontak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan TAK.
2) Terapis menjelaskan aturan main
a) Masing – masing klien mengikuti kegiatan TAK dari awal
sampai akhir
b) Jika ada klien yang akan keluar dari kelompok harus meminta
izin kepada terapis
c) Kegiatan akan berlangsung selama 45 menit
3. Kerja
a. Mengucapkan salam
b. Leader mengenalkan diri dan mengenalkan anggota terapis lain
c. Leader mengatakan maksud dan tujuan diadakan terapi penyaluran
energi
d. Leader mengevaluasi keadaan hari ini
e. Leader menjelaskan aturan main
f. Atur posisi pasien dalam lingkaran
g. Siapkan peralatan
h. Motivasi pasien untuk mngikuti gerakan menyikat gigi seperti yang di
contohkan leader.
i. Leader mencontohkan gerakan senam pada klien
j. Membenahi cara klien untuk sikat gigi yang benar seperti yang
dicontohkan leader.
k. Observer mengevaluasi kegiatan TAK penyaluran energi
4. Terminasi
a. Evaluasi :
1) Pemimpin TAK mengesplorasikan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
2) Pemimpin TAK memberi umpan balik positif kepda klien
3) Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba melakukan sikat
gigi secara teratur setiap hari.
4) Pemimpin TAK memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melakukan cara sikat gigi yang telah dipelajari
untuk melakukan penyaluran energi
2) Menganjurkan klien melatih diri sendiri secara mandiri dan teratur
cara sikat gigi yang telah dipelajari
3) Terapis menganjurkan klien untuk belajar mengendalikan
emosinya dengan melakukan hal – hal positif
4) Memasukkan jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Tempat Hari dan Tanggal : 2020
2) Waktu : 06.00 - selesai
3) Tempat : Ruang Melati RSJD Sungai Bangkong
L. Strategi Pelaksanaan
1. Fase orientasi (Leader)
Assalamulaikum Wr. Wb
Selamat pagi? Apa Kabar ibu-ibu? Perkenalkan nama saya .......ibu bisa
panggil saya .....perkenalkan juga ini rekan saya .......,.......,.......,.........
disini saya sudah memperkenalkan diri saya dan rekan-rekan saya, disini
saya dan rekan-rekan saya belum mengenal ibu-ibu, jika boleh kami ingin
tahu nama ibu-ibu yang berada disini siapa saja (memereka
memperkenalkan diri), bagaimana kabar kalian pada pagi hari ini?
Alhamdullilah pada baik semua ya. Gimana tidurnya tadi malam? bagus
pada nyenyak semua ya. Kalau saya boleh tau, kalian semua udah pada
sarapan belum? Nah bagus semuanya udah pada sarapan. Sarapan itu
bagus ya untuk mengisi energi dan stamina kita. Kita ada kegiatan yaitu
sikat gigi. Apa kalian semua tau manfaat sikat gigi? Ya, gigi dan mulut
kita bersih, lalu nafas kita jadi lebih segar, lalu gigi kita terbebas dari
kuman di gigi. Selanjutnya akan disampaikan oleh rekan saya.
2. Fase kerja (Co Leader)
Selamat pagi ibu, apakah masih bersemangat pagi ini. Baiklah sebelum
melakukan kegiatan saya akan memberi tahu apa saja peraturan nya
pertama peserta wajib mengikuti kegiatan sampai selesai, peserta wajib
hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai, peserta sudah rapi, bersih dan
susah mandi, peserta tidak dibolehkan makan dan minum selama kegiatan
berlangsung, ketika peserta ingin mengajukan pertanyaan di wajibkan
untuk mengacungkan tanga terlebih dahulu, ketika peserta ingin izin
istirahat atau iningin BAB/BAK di harapkan untuk meminta izin kepada
fasilitator dan akan didamping, peserta tidak di wajibkan keluar jika
kegiatan belum selesai tanpa izin. Baik itulah peraturan yang sudah saya
sebutkan, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
Baik ibu sebelum kita melakukan sikat gigi pada pagi hari ini, ada 3
tahapan yang akan kita lakukan pertama kita menyiapkan alatnya terlebih
dahulu, yaitu sikat gigi, pasta gigi dan air untuk berkumur-kumur. Waktu
yang akan kita perlukan selama 45 menit. Sebelum kita mulai, kita praktek
dulu ya
(Leader)
Baik ibu sebelum melakukan senam pada pagi hari ini. Kita masuk pada
pemanasan dulu ya. Fungsinya supaya badan ibu tidak terjadi keram atau
kaku otot. Pertama kita melakukan dari kepala dulu ya, kedua lanjutkan
ketangan, dan terakhir lanjut ke kaki. Nah kita mulai sekarang ya. Ikuti
gerakan saya sambil kita hitung bersama-sama (melakukan pemanasan
sebelum masuk kegiatan inti)
3. Terminasi (Leader)
Tepuk tangan untuk kita semua? Ibu boleh istirahat ya? Silahkan jika mau
duduk sambil minum. Bagaimana perasaan ibu setelah kita melakukan
senam? Nah sudah pada senang semua ya bu. Nanti kita lakukan kegiatan
senam ni seminggu 3x ya bu. Agar tubuh ibu menjadi sehat. Kita ketemu
kembali lusa ya. Nanti ibu akan dijemput oleh fasilitator. Tempatnya
diruangan ini lagi ya bu. Jam 6 pagi ya bu. Baik tepuk tangan untk kita
semua... asalammualaikum wr. Wb.

M. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi di lakukan pada saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAKS. Aspek
adalah di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS.
TAKS sesi 1, di evaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi sebagai berikut.
ASPEK YANG NAMA PESERTA TAK
NO
DINILAI P1 P2 P3 P4
1. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir.
2. Memberi respon
dengan ikut
melakukan senam.
3. Memberikan pendapat
tentang kegiatan yang
dilakukan.
4. Menilaikan kegiatan
yang telah dilakukan.
5. Mengungkapkan
perasaan setelah
melakukan kegitan
jumlah senam.
JUMLAH

Petunjuk :

1. Dilakukan = 1.
2. Tidak dilakukan = 0.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan jika 3 atau 4 klien mampu.
4. Dibawah judul nama klien. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.

Anda mungkin juga menyukai