Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP – KONSEP DASAR KEPERAWATAN ISLAM

Disusun oleh Kelompok 1:

1. Amri Arifuddin (720153052)


2. Ari Yogo Maulana (720153053)
3. Dana Indah Wulan S. (720153056)
4. Desti Kumalasari (720153084)
5. Dewi Kusuma W (720153058)
6. Dewi Laila Handayani (720153059)
7. Dinar Arisanti (720153091)
8. Esa Zulfia (720153098)
9. Evita Maya Yulianti ( 720153)
10. Fitia Oktaviani ( 720153063)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN TINGKAT 3B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Jalan Ganesha 1 Purwosari Kudus Telp./Faks.(0291)442993/437218 Kudus 59316 Website :


http://www.stikesmuhkudus.ac.id

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya Saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep- konsep dasar keperawatan
dalam islam”.

Penulisan makalah ini dimaksud untuk memenuhi salah satu penugasan Keperawatan
Dalam Islam program pendidikan S I Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Kudus.

Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan, partisipasi, dan
bimbinganya, kepada :

1. Ibu Siska
2. Dosen pengajar
3. Seluruh rekan-rekan yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari seluruh pembaca
sekalian demi kesempurnaan Makalah ini.

Saya mengharapkan kiranya Makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
seluruh rekan-rekan Mahasiswa- Mahasiswi STIKes Muhammadiyah Kudus..

Kudus, 13 Maret 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG............................................................................................................4

RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4

TUJUAN................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH KEPERAWATAN ISLAM..............................................................................5

B. PERAWAT DALAM PANDANGAN ISLAM..................................................................7

C. ETIKA KEPERAWATAN DALAM ISLAM.....................................................................9

D. KONSTRIBUSI ISLAM DALAM DUNIA KESEHATAN MODERN.........................11

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN....................................................................................................................15

SARAN................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara agama, jiwa, akal,
jasmani, harta, dan keturunannya. Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan
kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa islam amat kaya tentang tuntunan kesehatan.
Kesehatan merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan, islam pun memberikan
penjelasan-penjelasan lewat Al-Quran maupun hadits yang berkaitan tentang pentingnya
kesehatan. Firman Allah berkaitan tentang menjaga kesehatan Artinya: “Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.
Al-Baqarah: 222) Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut kami membuat sebuah makalah yang berjudul
“Paradigma Keperawatan Dalam Islam”.

B. Rumusan Masalah

A. Bagaimana sejarah keperawatan Islam?

B. Bagaimana perawat dalam pandangan islam?

C. Apa etika Keperawatan dalam Islam ?

D. Apa saja konstribusi islam dalam dunia kesehatan modern?

C. Tujuan
Pada penulisan kami ini memberikan sebuah penjelasan tentang paradigma keperawatan
dalam islam agar kita sebagai seorang muslim dapat mengaplikasikan dalam praktik
keperawatan. Selain itu penulisan ini kami buat untuk memenuhi tugas pengantar profesi
keperawatan. Demikianlah penulisan ini kami buat semoga bermanfaat bagi semuanya terkhusus
bagi penulis.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH KEPERAWATAN ISLAM

Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk
mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama Rufaidah Binti Sa’ Ad Al- Asalmiya,
Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya
baik dijaman rasul maupun sesudah kerasulan. Banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal
Rufaidah binti Sa’ ad, mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat
yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Apabila kita
mau menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat,
dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karenakan kebijakan dari
pihak gereja yang lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya
yaitu Jazirah Arab di mana Islam telah diajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami
kemajuan terutama dalam dunia keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi
dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti:
pentingnya menjaga kebersihan diri (Personal Hygiene), menjaga kebersihan makanan, mencuci
tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.

Rufaidah binti Sa’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al Bani Aslam Al-Khazraj
yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yatsrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan
yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari
ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah
mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid
Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi
sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit
lapangan sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga memerintahkan agar para
korban yang terluka di bantu olehnya. Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk
menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis
belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah
dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan. Rufaidah juga memberikan perhatian
terhadap aktifitas masyarakat, kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai
kepribadian yang luhur danempati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasiennya dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat
(nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) jadi seimbang. Itulah
sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami akan menjelaskan sejarah
perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam dari masa ke masa.Masa penyebaran Islam
(The Islamic Period) 570 – 632 M.

5
Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars), pada
masa inilah Rufaidah binti Sa’ ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan. Masa
setelah Nabi (Post prophetic era) 632 – 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih
di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh Islam dalam dunia kedokteran
seperti Ibnu Sinna (Avicenna), Abu Bakar ibnu Zakariya Ar-Razi (Ar-Razi), bahkan Ar-Razi
sendiri menulis dua karangang tentang ”The Reason why some persons and common people
leave a physician even if he is clever“. Masa pertengahan 1000 – 1500 M. Pada masa ini Negara-
negara arab membangun rumah sakit dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan
di rumah sakit tersebut dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki-laki dan perempuan dan
sampai sekarang banyak diikuti semua rumah sakit di seluruh dunia. Masa Modern ( 1500 –
sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat asing dari dunia barat mulai berkembang dan
mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama
Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo. Jadi, demikianlah sekelumit
dunia keperawatan dalam Islam dan kami ingin mengajak para pembaca terutama para perawat
bahwa ilmu pengetahuan sudah dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan
sudah ada di jaman rasul. Profesi keperawatan merupakan ladang ibadah kita, manakala kita
lakukan dengan penuh kesungguhan serta penuh keihklasan. Oleh karenanya untuk dapat
melaksanakan tugas profesi yang bernilai ibadah tentunya perlu dilandasasi oleh kaidah-kaidah
agama yang kita yakini bersama.

6
B. PERAWAT DALAM PANDANGAN ISLAM
Profesi Perawat dalam Islam

Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan keperawatan,
guna menolong orang yang sakit dan untuk meningkatkan kesehatan. Karena kesehatan
merupakan modal untuk menjalani aktivitas, seperti bekerja, beribadah, dan aktivitas lainnya.
Ajaran islam selalu menekankan setiap orang untuk menjaga kesehatan dan memakan makanan
yang baik dan halal untuk menunjukan bahwa Islam mendukung kesehatan, sebab makanan
merupakan salah-satu penentu sehat atau tidaknya seseorang.

Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang mulia.akan tetapi hal itu
berlaku apabila asuhan keprawatan yang dilakukan sesuai dengan syari’ah islam,yaitu dengan
memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan-aturan dalam islam.dalam Al-Qur’an disebutkan
bahwa:

”bertolong-tolonglah kamu dalam hal kebaikan,dan janganlah kamu bertolong-tolong dalam hal
keburukan atau kejahatan”.

dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an menganjurkan untuk membantu
orang orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada keadaan sakit.seperti yang
dicontohkan oleh rufaidah di zaman Rasulullah Saw.sebagai perumpamaan dalam penerapan
asuhan keperawatan yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam islam.misalnya adalah
bagaimana cara bersuci dan shalat bagi pasien yang sedang sakit.

Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 185:

“artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran


bagimu”(QS.Al-baqarah;185)

Seperti telah difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 168, 172 :

“Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi.
Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang kami rezeki
kepadamu” (Q.S Al-Baqarah: 168,172).

Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan kesehatan
masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang sebagai bagian dari
iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan,
seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau
sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat menekankan kesucian (al-
thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan
akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit seringkali berasal dari
lingkungan yang kotor.
7
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan menjalankan pekerjaan,
dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa. Agama sangat melarang perilaku nekad dan
ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka profesi perawat tidak bisa
dihindari. Keperawatan sangat dibutuhkan, baik yang dilakukan secara sederhana, tradisional
sampai pada yang semi modern dan supermodern.

Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan medis. Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan kesehatan diartikan sebagai pelayanan yang
diterima seseorang dalam hubungannya dengan pencegahan, diagnosis dan pengobatan suatu
gangguan kesehatan tertentu (KBBI, l990: 504).

Menurut mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syeikh Mahmoud Syaltout (l973: l24), banyak
sekali petunjuk Nabi Muhammad SAW yang jelas sekali menuntut perlunya profesi keperawatan.
Perintah untuk berobat, peringatan terhadap penyakit menular, perintah mengasingkan diri
terhadap penyakit menular, penjenisan makanan-makanan sehat untuk tubuh, dll, menunjukkan
bahwa baik secara tersurat maupun tersirat Islam sangat menuntut hadirnya para perawat di
tengah masyarakat manusia. Sebab orang yang memiliki kompetensi di bidang pengobatan dan
perawatan kesehatan tidak lain adalah institusi beserta individu perawat yang mengabdi di
dalamnya.

Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat, sepanjang ia mengabdi di
bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia merupakan orang mulia. Bahkan dalam
banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada bab khusus yang membahas tentang penyakit dan
pengobatan (kitab al-maridh wa al-thib). Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan
bahwa pengobatan dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah menghormatinya melalui
mukjizat Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit dan selalu
menyebut nama Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya dengan semua aspek ilmu
pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-
lah yang mengajarkan kepada manausia apa yang tidak diketahuinya.

C.ETIKA KEPERAWATAN DALAM ISLAM

Suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku. Etika keperawatan merujuk
pada standar etik yang menentukan dan menuntun perawat dalam praktek sehari-hari (Fry, 1994);
8
* Jujur terhadap pasien

* Menghargai pasien

* Beradvokasi atas nama pasien

Etika keperawatan mengidentifikasi, mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan


tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu serta, menegaskan
tentang kewajiban-kewajiban yang secara sukarela diemban oleh perawat dan mencari informasi
mengenai dampak dari keputusan-keputusan perawat Etika Keperawatan Menurut Sudut
Pandangan Islam. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan etika
keperawatan dan menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang secara sukarela diemban oleh
perawat dan mencari informasi mengenai dampak dari keputusan-keputusan perawat.

Ayat-ayat tersebut diantaranya :

Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan
melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan
binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya"

(QS 5:2)

Dengan demikian mengobati serta merawat orang sakit adalah termasuk tugas mulia dari sekian
banyak tugas-tugas atau pekerjaan mulia lainnya. Bahkan jika menurut QS Al-Maidah di atas
maka mengobati dan merawat termasuk perbuatan ibadah berupa tolong menolong terhadap
sesama.

Sebagai perbuatan ibadah maka tugas mulia ini sedemikian rupa harus memenuhi syarat-syarat
terkabulnya ibadah yaitu IKHLAS dan SESUAI dengan TUNTUNAN RASULULLAH SAW.
Kalau tidak maka sia-sialah pekerjaan tersebut, kelak di akhirat tidak akan mendapat buahnya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran:

Artinya :

9
"Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang
yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau
sedikitpun." (QS An-Nisa: 1)

Kode etik keperawatan dalam islam berasal dari ayat suci Al-Qur’an di mana Allah
berfirman :

Artinya :

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh
seseorng, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena beerbuat kerusakan
di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara
kehidupan seseorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua
manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak diantara mereka setelah itu melampui
batas di bumi.” (Q.S. al-maidah :32).

D. KONSTRIBUSI ISLAM DALAM DUNIA KESEHATAN MODERN

Kontribusi Islam bagi dunia Kesehatan

Abbas Al-Zahrawi
10
Bapak Ilmu bedah Modern

- Di Eropa disebut Abulcacis

- Lahir di Cordoba, Spanyol

- Seorang ahli Kimia dan ilmuan dari Arab-Andalusia.

- Dinobatkan sebagai bapak ilmu bedah modern.

Beliau berhasil menyelessaikan 30 jilid ensiklopedia tentang cara-cara pengobatan praktis yang
diberi nama AL-TASRIF.

° Buku ALTASRIF tersebut berisi tentang berbagai topik ilmu kedokteran, termasuk pengobatan
gigi, dan kebidanan serta berisi data-data ilmu kedokteran lain yang beliau peroleh selama 50
tahun karir beliau dalam bidang kedokteran.

°Beliau juga menulis tentang pentingnya hubungan antara dokter dan pasien. Dimana seorang
dokter tidak boleh memandang status sosial pasien dalam pengobatan.

° Beliau juga menekankan pentingnya observasi pendekatan medis pada pasien (rekam medis)
adar dapat memberi pengobatan yang tepat. Beliau merupakan ahli bedah modern. Beliau juga
berhasil mengidentifikasi berbagai penyakit dalam selama masa hidupnya. Beliau jugalah sang
penemu alat-alat bedah modern saat ini

Avicena / Ibn Sina

Di Eropa beliau dikenal sebagai "Sang pangeran Kedokteran"

Karya terbesarnya dalam ilmu Kedokteran Islam adalah buku yang berjudul Qanun fi Ath-Thib
(Peraturan dalam Pengobatan), yang menjadi rujukan utama ilmu kedokteran Eropa selama
berabad-abad.

Beliau menciptakan suatu sistem pengobatan yang disebut holistic dan dalam bidang kimia
beliau merupakan penemu berbagai obat-obatan . Bahkan terapi diet merupakan salah satu
metode pengobatan yang beliau ciptakan. ° Beliau berhasil menyusun sekitar 100 buku

° Buku Qanun fi Ath-Thib karya beliau dijadikan sebagai standar kedokteran Eropa selama 5
abad. Buku itu berisi deskripsi berbagai penyakit dan cara-cara pengobatannya.

° Pernyataan beliau bahwa TB adalah penyakit menular dibantah oleh para ilmuan Eropa. Namun
pernyataan itu kini terbukti benar.

°Beliau juga merupakan orang pertama yang berhasil mendeskripsikan gejala-gejala diabetes.

11
Ibn Sina juga dikenal sebagai orang pertama yang berhasil melakukan operasi pembedahan hati
menggunakan pisau bedah.

Al-Razi

° Muhammad Ibn Zakariya Al-Razi, lahir di Iran (864-930 M)

° Al-Razi berhasil membedakan antara cacar dan campak. Dua penyakit yang hingga kini masih
dianggap satu penyakit.

° Ketertarikan beliau pada bidang urologi, yang memfokuskan pada masalah urinasi, penyakit
kelamin, bisul kelenjar dinjal, dan batu ginjal.

° Beliau juga berhasil mendeskripsikan penyakit rabun ayam.

Al-Hazen

° Ibn Al-Haytam (965-1039 M)

° Di Eropa dikenal sebagai Al-Hazen

° Beliau merupakan penemu teori OPTIK dan penulis buku Ensiklopedia Optik lengkap.

Dimana kemudian teori dan buku tersebut diklaim oleh Roger Bacon, Leonardo da Vinci, dan
Johannes Kepler sebagai karya mereka.

Dalam teorinya beliau menyatakan bahwa cahaya jatuh pada reina dengan cara yang sama seperti
jatuhnya cahaya pada permukaan ruangan yang gelap menembus lubang kecil. Sehingga terbukti
bahwa pengindraan terjadi ketika berkas cahaya melewati objek didepan mata bukan mata yang
berada didepan mengeluarkan cahaya lalu melintasi objek seperti teori orang Yunani.

° Beliau juga menyatakan bahwa tempat dibentuknya gambar hasil pengindraan berada di retina.
Kemudian dilanjutkan oleh pembuluh mata ke otak untuk di proses. Kontribusi lain para ilmuan
Muslim

° Kontribusi lain para ilmuan muslim adalah penemuan mereka tentang penyakit kudis, antrax,
dan insomnia.

° Ibn Al- Nafis adalah orang pertama yang berhasil menemukan sirkulasi PULMONARY, bukan

WILLIAM HARVEY.

° Abu Shal Al-Masihi menjelaskan bahwa absorbsi makanan terjadi pada perut bagian
12
dalam(usus).

° Ibn Zuhr memperkenalkan penemuan makanan buatan tabung lambung.

ANASTESI

° Ibn Sina adalah penggagas ide obat bius melalui mulut. Beliau juga berhasil mengidentifikasi
bahwa OPIUM adalah MUKHADDIR terkuat (racun mematikan atau sejenis obat berbahaya).

° Anastesi lainnya yang juga berbahaya yang berhasil diidentifikasi adalah

° Orang-orang arab adalah penemu spon penidur dimana spon penidur itu adalah titik awal dari
penemuan anastesi modern. Spon tersebut adalah sejenis spon yang dibasahi aroma narkotika
dan dimasukkan dala lubang hidung si pasien.

OPTHALMOLOGI

° Ilmuan Muslim adalaah penemu konsep dasar Opthalmologi dalam bidang pengobatan katarak.

° Pengembangan terbesar ilmuan Islam adalah dalam pengembangan operasi katarak oleh
Ammar bin Ali dari Mosul. Beliau adalah penemu jarum lengkung logam yang digunakan untuk
mengobati mata katarak. Alat ini dikembangkan kembali oleh orang Eropa pada abad ke -19.

RUMAH SAKIT

° Pengembangan Rumah Sakit merupakan salah satu kontribusi besar dalam ilmu kedokteran
islam

° Pemerintah zaman dulu menyediakan rumah.-rumah sakit gratis diseluruh kota tanpa
memandang warna kulit, agama, jenis kelamin, usia, dan status sosial dari pasien.

° Disediakan ruangan-ruangan khusus bagi para pasien penderita luka, malaria, penyakit mata,
diare, dan penyakit kewanitaan.

° Hanya ahli kimia yang memenuhi syarat standar pengobatan/berlisensi yang diizinkan menjadi
apoteker.

° Rumah Sakit islam memiliki ruang konferensi sendiri dan perpustakaan lengkap yang berisi
buku-buku ter upto date.

° Perpustakaan Rumah Sakit Tulum yang dibangun di cairo pada tahun 872 M memiliki 100.000
koleksi buku.

° Rumah Sakit Tulum tersebut menjadi rumah sakit pertama yang melakukan perekaman medis
dan pelopor administrasi kesehatan.

13
° Rumah Sakit ini juga mempelopori metode perawatan pasien dengan cara rawat inap dan rawat
jalan.

° Rumah SakitTulum itu pula yang merupakan rumah sakit pemberi pelayanan terbaik pada
pasien dengan memberi mereka baju dan uang selama masa pengobatan.

° Ketika pasien sembuh, pihak rumah sakit akan memberikan 5 keping emas pada masing-
masing pasien hingga mereka benar-benar sehat dan mampu bekerja sendiri.

° Rumah Sakit Al-Adudi (dibangun pada tahun 891 M di Baghdad) merupakan rumah sakit yang
dilengkapi peralatan-peralatan kedokteran terlengkap.

° Rumah Sakit tersebut dilengkapi dengan 24 Konsultan kesehatan dan perumahan dokter.

° Rumah-rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit terbaik dalam sejarah begitu juga rumah
sakit islam lainnya.

° Didekat ruangan penderita demam ada kran pendingin ruangan, bagi penderita sakit jiwa
dirawat dengan baik dan diberi terapi musik serta dongeng tiao malam.

FARMASI

° Farmasi merupakan salah satu akar pendidikan kesehatan islam sejak abad ke-9

° Yuhanna bin Massawayh ( 777-857 M). memulai pendekatan ilmiah dan terapi aplikasi
kesehatan.

° Dalam buku karya Al-Masail Hunain disebutkan tentang metode pendekatan obat-obatan
farmasi melalui penelitian pada tubuh manusia.

° Khalifah umat islam, Al-Mu'tatsim dan Al-Ma'mun mewajibkan adanya lisensi dan ikrar profesi
bagi para apoteker.

° Peran penting lain umat islam adalah ditemukannya sejumlah zat kimia yang berguna dibidang
farmasi, antara lain : Alkali, Alkohol, Aldehid, Alexir(tetapi bukan untuk membuat wiski),
Alembic, serta obat-obatan lain.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaanya sebagai profesi tetapi
sebagai benuk syiar islam yang mengintegrasikan nilai – nilai keislaman serta
14
mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan. Oleh karena itu keperawatan dalam
islam perlu untuk lebih dicermati sehingga terciptanya seorang perawat profesional yang
islami.
B. SARAN
Demikianlah penulisan kami ini semoga penulisan kami kali ini bermanfaat bagi para
pembaca maupun penulis. Dan kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan pada
penulisan kami kali ini

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. 2005. AL-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT Syamil Media
Cipta

15
Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al-Quran – Tafsir Maudhu’I atas Barbagai Persoalan
Umat, Bandung: Penerbit Mizan

16

Anda mungkin juga menyukai