Anda di halaman 1dari 2

Ini Sanksi untuk Perusahaan yang Tak

Daftarkan Karyawannya ke BPJS


Zulfi Suhendra - detikfinance
Rabu, 24/09/2014 15:06 WIB

Jakarta -Masih banyak para pekerja formal ataupun informal yang belum menjadi peserta Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (dulu Jamsostek). Di DKI Jakarta saja ada 30%
dari 5,2 juta tenaga kerja yang belum terdaftar peserta BPJS ketenagakerjaan.

Kepala Kantor Wilayah BPJS DKI Jakarta Hardi Yuliwan mengatakan, untuk sektor formal, sanksi yang
dikenakan yaitu kepada perusahaan di mana pekerja itu bekerja. Sanksinya berupa administratif hingga
kurungan penjara.

"Kalau dia perusahaan, sanksinya ke pengusahanya. Ada administratif itu ada teguran tertulis, berikutnya
ada denda, dan pidana," kata Hardi kepada detikFinance ditemui di Kantor Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, Jalam Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Ia mengatakan, pertama perusahaan akan diberikan sanksi administratif berupa teguran sebanyak dua
kali selama satu bulan. Jika sanksi tersebut tak direspons, maka perusahaan bersangkutan akan didenda
sebesar 0,1%/hari dari kewajiban yang harus mereka bayarkan.

"Kalau 30 hari tak dilakukan juga, kita akan hentikan layanan publik. Kita minta ke PDAM, ke PLN untuk
menghentikan layanan publiknya," lanjut Hardi.

"Kalau mereka nggak ikut. Kita juga bisa melakukan somasi ke disnaker maupun kejaksaan," imbuhnya.

Jika semua sanksi administratif sudah dilakukan tapi perusahaan tak juga mengikutsertakan para
pekerjanya di BPJS Ketenagakerjaan, maka bakal kena sanksi pidana yaitu 8 tahun kurungan penjara
atau denda sebesar Rp 1 miliar.

"Siapa yang mau 8 tahun. 2 hari saja orang nggak mau," katanya.

Menurutnya, beberapa perusahaan sudah diberikan sanksi, bahkan ada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) pun ada yang tak mengikutsertakan pekerjanya di BPJS. Sayang, Hardi tak mau menyebutkan
nama BUMN-nya.

"BUMN sedang proses somasi. Dia tidak mengikutsertakan sebagian pekerjanya," katanya.

Anda mungkin juga menyukai