Indonesia
Inti dari kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia tersusun menjadi dua fase
mengarah kepada peraturan pemerintah dimana gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) diberikan
kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan tahap akademik dan gelar Ners (Ns) diberikan
kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan praktek profesi. Kurikulum ini merupakan hasil
dari program integrasi dan bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Ners sebagai hasil
akhir dari inti pelaksanaan pendidikan keperawatan di Indonesia. Struktur kurikulum sarjana
keperawatan terbagi menjadi tahap akademik (sarjana keperawatan) yang dibagi menjadi 60%
inti kurikulum (87 SKS dari total 144 SKS) yang berisi 70% teori dan 30% praktek
(laboratorium, klinik, dan komunitas) selama 4 tahun (8 semester). Dalam tahap internship atau
profesi (Ners) terdiri dari 60% kurikulum inti (22 SKS) dan 40% kurikulum sekolah yang
Kurikulum berbasis kombetensi diintegrasikan dengan pola struktur yang betujuan untuk
memfasilitasi pengembangan kemampuan dalam penyusunan ilmu yang terkait, sikap, dan
terintegrasi ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menjadi guru bagi diri mereka
sendiri, memantu mahasiswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran, kemampuan
mengarahkan diri, dan belajar sesuai dengan kapasitas diri serta belajar mandiri untuk menjadi
menempati level ke 6. Berikut adalah deskripsi mendasar yang perlu dicapai secara moral dan
etik oleh pelajar yang berada di level 6 dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
penyelesaian masalah.
2. Menguasai secara umum dan mendalam mengenai konsep dan teori yang spesifik dari
analisa data dan menyediakan arahan dalam pemilihan solusi alternative untuk
memecahkan masalah.
menunjukan fungsi terbaiknya dalam menjalankan peranannya sebagai perawat. Sesuai dengan
apa yang tertulis dalam pernyataan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang
tertuang dalam Undang Undang No. 232/U/2000 Pasal 2 Ayat 2 bahwa pendidikan profesi
bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai bagian dari komunitas untuk memiliki
dan menyebarkan teknologi dan atau seni dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas
Keperawatan. Tahap ini menempati level 7 dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI). Hal ini berarti program ini dijalankan bila para pelajar telah menyelesaikan tahap
akademik. Beban minimum dari keseluruhan program ini adalah 36 SKS. Persyratan moral dan
etik yang perlu dimiliki pelajar dalam level 7 dalam KKNI adalah:
1. Mampu menyusun rencana dan mengatur sumber dalam hal yang menjadi tanggung
dan penuh tanggung jawab dalam setiap aspek dalam batasan kemahirannya
Program internship adalah adaptasi dari program profesi untuk menerima pendelegasian
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi klien, pembuatan keputusan legal dan etik serta
Program internship terdiri dari kurikulum inti yang harus dijalankan dalam keseluruhan
memerlukan waktu 2-3 semester dalam pelaksanaannya. Yang terhitung dalam 36 SKS X 16
Minggu X 4 jam =2304 jam. Apabila satu minggu terhitung sebagai 48 jam, maka internship
program memerlukan waktu 48 minggu (2304:48 jam). Dalam program ini, mahasiswa
perawatan kesehatan (termasuk menjadi seorang peneliti dan pengajar), menjadi manager dalam
komunitas
hayat
IKD 1 (3 Units)
araan
Agama
Bahasa
IKD II (3Units)
(2 Units)
(2 Units)
(2 Units)
Indonesia
Sem 1
Kewarganeg
IDKI I (4 Units)
IDK II (4 Units)
ISD
IKD III (3 Units)
(2 Units)
(2 Units)
AIPNI, 20101
Sem 2
Sist.Kardiovaskular(4 Units)
Bahasa Inggris
Sist. Respirasi (4 Units)
Inggris
Bahasa
Sist. Imun dan Hematologi (3 Units)
Sem 3
(2 Units)
Sist. Neobehavioral (4 Units)
30%
Sistem Sensori ersepsi (2 Units)
Praktek
Sistem Endokrin (3 Units)
Sem 4
Teori 70%
Gambar 1
144-160 SKS
Tahap profesi (36 SKS)
Tahap akademik
Sistem Integumen (2 Units)
Sem 5
Ners
S.Kep
Kegawatdaruratan sistem I (3
Riset
Units)
Inggris
Bahasa
(4Units)
(2 Units)
Sem 7
Kerawatan
Matrix Penggambaran Mata Kuliah Dalam Hubungannya Dengan Pendekatan Sistem
Kegawatdaruratan sistem II (3
Units)
Skripsi
(4 Units)
Sem 8
VISI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS STIKES
SUAKA INSAN BANJARMASIN
Pada tahun 2018 menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners yang unggul dalam
asuha keperawatan medikal bedah ditingkat nasional dikelola secara professional, terus
bertumbuh dan berwawasan global.
Tujuan Pembelajaran
Mata kuliah ini merupakan inti yang terintegrasi sebagian besar dengan keperawatan medikal
bedah. Sesuai dengan visi program studi ilmu keperawatan STIKES Suaka Insan Banjarmasin,
mata kuliah ini akan menjadi bagian dari upaya mempersiapkan lulusan yang unggul dalam
spesialisasi keperawatan medikal bedah. Dengan menekankan kepada fokus kompetensi berupa
perwujudan asuhan keperawatan yang professional di tatanan klinik dan komunitas serta
mengaplikasikan metode belajar transformative, diharapkan mahasiswa yang menerima mata
kuliah ini mampu mencapai keseluruhan capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan
isi dari kurikulum berbasis kompetensi dalam pendidikan sarjana keperawatan khusus untuk
Capaian Pembelajaran
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem perkemihan
pada berbagai tingkat usia dengan memperlihatkan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem perkemihan
pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem
perkemihan dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah
perkemihan.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan
gangguan sistem perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
5. Menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai peran diatas dengan memperhatikan etika
dan norma profesi, melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem
perkemihan pada berbagai tingkat usia
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
perkemihan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan
berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Materi Pembelajaran
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Pengajaran
1 Melakukan simulasi asuhan 1. Patofisiologi pada sistem perkemihan Review Anatomi dan Fisiologi Mini Lecture, Case Study,
keperawatan dengan kasus (kasus-kasus sistem perkemihan yang sistem perkemihan. Workshop, Small Group
gangguan sistem perkemihan sering terjadi pada berbagai tingkat usia di Proses Keperawatan pada kasus Discussion.
pada berbagai tingkat usia daeah, nasional, regional, dan sistem perkemihan
dengan memperlihatkan aspek internasional) (glomerulonephritis, nefrotik
legal dan etis 2. Pengkajian sistem perkemihan sindrom, batu di saluran kemih,
3. Diagnosa keperawatan pada gangguan inkontinensia urin, retensi urin,
sistem perkemihan kanker saluran kemih,
4. Perencanaan/implementasi/evluasi hidronefrosis, infeksi saluran
keperawatan pada gangguan sistem kemih, BPH, Gagal ginjal akut,
perkemihan gagal ginjal kronis, batu ginjal,
5. Dokumentasi asuhan keperawatan striktur uretra, dan dialisis).
6. Sistem layanan keseatan untuk pasien
dengan gangguan sistem perkemihan
(rujukan, gakin, jamkesmas)
2 Melakukan simulasi pendidikan Pencegahan primer, sekunder, dan tersier Penatalaksanaan keperawatan Mini Lecture, Case Study,
kesehatan dengan kasus pada masalah sistem perkemihan pada masalah sistem perkemihan Workshop, Small Group
gangguan sistem perkemihan (glomerulonephritis, nefrotik Discussion, Skill Lab.
pada berbagai tingkat usia sindrom, batu di saluran kemih,
dengan memperhatikan aspek inkontinensia urin, retensi urin,
legal dan etis kanker saluran kemih,
hidronefrosis, infeksi saluran
kemih, BPH, Gagal ginjal akut,
gagal ginjal kronis, batu ginjal,
striktur uretra, dan dialisis)
3 Mengidentifikasi masalah- 1. Pengertian masalah penelitian Penegasan penyusunan rencana Telaah Jurnal, Problem
masalah penelitian yang 2. Hasil-hasil penelitian terkait sistem keperawatan berdasarkan Based Learning,
berhubungan dengan sistem perkemihan evidence based practice Independent study, Flipped
perkemihan dan menggunakan khususnya dalam penanganan Classroom
hasil-hasil penelitian dalam penyakit ginjal yang memiliki
mengatasi masalah perkemihan angka prevalensi tinggi dan
dalam tahap terminal (Gagal
Ginjal Kronis)
4 Melakukan simulasi pengelolaan Manajemen kasus pada sistem perkemihan Penggunaan langkah yang tepat Case Study, debat per
asuhan keperawatan pada (klasifikasi kasus sistem perkemihan dan dalam pembuatan keputusan yang kelompok
sekelompok klien dengan prioritas masalah sistem perkemihan) berkaitan dengan aspek legal dan
gangguan sistem perkemihan etik dan sesuai dengan nilai-nilai
pada berbagai tingkat usia paulinian dalam penyelesaian
dengan memperhatikan aspek permasalahan sistem perkemihan
legal dan etis
5 Melaksanakan fungsi advokasi 1. Prinsip-prinsip etika keperawatan 1. Peran perawat dalam aspek Case Study, independent
pada kasus dengan gangguan otonomi, beneficience, justice, non advokasi learning
sistem perkemihan pada maleficience, moral right, nilai, dan 2. Etika Keperawatan
berbagai tingkat usia norma masyarakat
2. Norma advocacy
6 Mendemonstrasikan intervensi Prosedur keperawatan tentang: Prinsip-prinsip tindakan Skill Laboratorium
keperawatan pada kasus dengan Pengkajian sistem perkemihan keperawatan yang sesuai dengan (demonstrasi dan
gangguan sistem perkemihan Kateterisasi urin standard keperawatan dan redemonstrasi)
pada berbagai standar usia sesuai Irigasi bladder evidence based practice nursing
dengan standar yang berlaku, dalam mendemonstrasikan:
dengan berfikir kreatif dan Pengkajian sistem
inovatif sehingga menghasilkan perkemihan
pelayanan yang efisien dan Kateterisasi urin
efektif Irigasi Bladder
Metode Pembelajaran yang digunakan
Small Group Discussion: Mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan
kepadanya khususnya dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama
dengan guru sebagai fasilitator di dalam kelompok kecil. Mahasiswa akan belajar bagaimana
mengemukakan pendapat, melatih kemampuan berkomunikasi yang baik, mendengarkan dan
menghargai pendapat sesama, dan berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan.
Mini Lecture: Memberikan kesempatan kepada guru sebagai pakar dari materi yang akan
disampaikan untuk menekankan prinsip-prinsip penting serta informasi krusial mengenai materi
perkuliahan yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Mini lecture juga memberikan
kesempatan kepada guru untuk menginspirasi dan memotivasi mahasiswa.
Workshop: Workshop bertujuan untuk membuat mahasiswa menghasilkan produk akhir yang
bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa. Metode pembelajaran ini
ditekankan pada pembuatan asuhan keperawatan dan proses keperawatan khusus untuk sistem
perkemihan.
Case Study: Mengkombinasikan workshop dan case study dapat melatih mahasiswa untuk
mengkaji kasus dengan mencermati karakterstik dari kondisi kasus yang ditugaskan.
Problem Based Learning (PBL): Melatih mahasiswa untuk menggali/mencari informasi serta
memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah factual/yang dirancang oleh guru.
Flipped Classroom: Transformasi metode belajar dengan menekankan budaya belajar mandiri
didalam diri mahasiswa. Mahasiswa mempelajari materi yang dirumah sebelum jadwal
perkuliahan. Perkuliahan digunakan untuk aktivitas berguna dikelas, seperti diskusi dan pemecah
masalah dalam small group discussion.
Debat: Melatih mahasiswa untuk mempertahankan pendapat dengan mempersiapkan bukti-bukti
yang mendukung pendapat dan pernyataan yang diyakini benar adanya. Khususnya hal-hal yang
berkaitan dengan aspek legal dan etik.
Demonstrasi/Redemonstrasi:Demonstrasi dan Redemonstrasi dilakukan untuk
memperkenalkan tindakan keperawatan terlebih dahulu kepada mahasiswa. Sebelumnya tutor
dari skill laboratorium tersebut menjelaskan landasan teori berkaitan dengan tindakan
keperawatan yang dilakukan. Tutor akan melanjutkannya dengan melakukan tindakan
keperawatan dengan langkah-langkah yang sistematis dan sesuai dengan standar keperawatan.
Lalu mahasiswa melakukan tindakan keperawatan tersebut sesuai dengan teori yang diajarkan
dan tutor akan memberikan umpan balik bagi mahasiswa setelah melakukan tindakan
keperawatan tersebut. Mahasiswa juga diberikan waktu untuk latihan belajar mandiri agar lebih
menguasai tindakan keperawatan yang diajarkan.
Evaluasi yang direncanakan
Mahasiswa dinyatakan lulus mata kuliah sistem perkemihan, dengan nilai akhir dari total keseluruhan evaluasi formatif dan sumatif
≥68. Bila nilai mahasiswa kurang dari standar yang telah ditentukan, mereka diberikan kesempatan untuk memperbaikinya dengan
kembali mengikuti ujian tertulis dengan jumlah soal dan bentuk soal yang sama dengan soal dalam sumatif I. Mahasiswa diberi
kesempatan mengikuti perbaikan hingga 2 kali. Bila nilai tetap belum mencukupi, maka mahasiswa dinyatakan tidak tuntas
menyelesaikan mata kuliah sistem perkemihan. Tidak ada perbaikan nilai untuk evaluasi formatif.
Bahan,sumber informasi, dan referensi
1. Kozier, Erb, et al. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 7 Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran: EGC
2. Lewis, Dirksen, Heitkemper, dan Bucher. 2011. Ninth Edition Medical-Surgical Nursing
Assessment and Management of Clinical Problems Volume 2. Elsevier:Canada
3. Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2010. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2013. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, Proses,
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
6. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik,
Edisi 4 Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran:EGC
7. Price, A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan proses-
proses penyakit. Penerbit Buku Kedokteran: EGC
8. Scanlon C. Valerie dan Tina Sanders. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Penerbit
buku kedokteran:EGC
9. Smeltzer, C.Susan. 2013. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner dan Suddarth Edisi 12.
Penerbit Buku Kedokteran: EGC
10. Smeltzer dan Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Medah. Brunner dan
Suddarth Edisi 8. Penerbit Buku Kedokteran: EGC
11. Wong L.Donna. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Penerbit Buku
Kedokteran
12. Wong, Hockenberry-Eaton, Wilson, Winkelstein, dan Schwartz. 2008. Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKM)