Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PROGRAM STUDI ILMU SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Ners di

Indonesia

Inti dari kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia tersusun menjadi dua fase

mengarah kepada peraturan pemerintah dimana gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) diberikan

kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan tahap akademik dan gelar Ners (Ns) diberikan

kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan praktek profesi. Kurikulum ini merupakan hasil

dari program integrasi dan bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Ners sebagai hasil

akhir dari inti pelaksanaan pendidikan keperawatan di Indonesia. Struktur kurikulum sarjana

keperawatan terbagi menjadi tahap akademik (sarjana keperawatan) yang dibagi menjadi 60%

inti kurikulum (87 SKS dari total 144 SKS) yang berisi 70% teori dan 30% praktek

(laboratorium, klinik, dan komunitas) selama 4 tahun (8 semester). Dalam tahap internship atau

profesi (Ners) terdiri dari 60% kurikulum inti (22 SKS) dan 40% kurikulum sekolah yang

disesuaikan dengan identitas dari institusi.

Kurikulum berbasis kombetensi diintegrasikan dengan pola struktur yang betujuan untuk

memfasilitasi pengembangan kemampuan dalam penyusunan ilmu yang terkait, sikap, dan

kemampuan praktikal agar mampu menghadapi permasalahan kesehatan. Truktur yang

terintegrasi ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menjadi guru bagi diri mereka

sendiri, memantu mahasiswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran, kemampuan

mengarahkan diri, dan belajar sesuai dengan kapasitas diri serta belajar mandiri untuk menjadi

pribadi professional mandiri.


Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, level dari tahap akademik

menempati level ke 6. Berikut adalah deskripsi mendasar yang perlu dicapai secara moral dan

etik oleh pelajar yang berada di level 6 dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

1. Mampu mengalikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bagian

kemahirannya dan mampu beradaptasi dalam berbagai situasi dalam proses

penyelesaian masalah.

2. Menguasai secara umum dan mendalam mengenai konsep dan teori yang spesifik dari

cakupan ilmu tertentu dan mampu memformulasikan proses penyelesaikan masalah

yang saling berkaitan.

3. Mampu mengambil strategi dalam pembuatan keputusan berdasarkan informasi dan

analisa data dan menyediakan arahan dalam pemilihan solusi alternative untuk

memecahkan masalah.

4. Bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan mampu ditugaskan untuk mengemban

tanggung jawab yang berkaitan dengan pencapaian penampilan suatu organisasi.

Program profesi, bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa keperawatan untuk

menunjukan fungsi terbaiknya dalam menjalankan peranannya sebagai perawat. Sesuai dengan

apa yang tertulis dalam pernyataan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang

tertuang dalam Undang Undang No. 232/U/2000 Pasal 2 Ayat 2 bahwa pendidikan profesi

bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai bagian dari komunitas untuk memiliki

kemampuan professional dalam mengaplikasikan kemampuan yang didapat, mengembangkan

dan menyebarkan teknologi dan atau seni dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas

kehidupan komunitas dan memperkaya budaya nasional.


Program profesi ners adalah kelanjutan dari tahap akademik dalam pendidikan Sarjana

Keperawatan. Tahap ini menempati level 7 dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(KKNI). Hal ini berarti program ini dijalankan bila para pelajar telah menyelesaikan tahap

akademik. Beban minimum dari keseluruhan program ini adalah 36 SKS. Persyratan moral dan

etik yang perlu dimiliki pelajar dalam level 7 dalam KKNI adalah:

1. Mampu menyusun rencana dan mengatur sumber dalam hal yang menjadi tanggung

jawabnya dan mampu mengevaluasi secara komprehensif penampilannya

menggunakan ilmu pngetahuan, teknologi, dan seni untuk menegakan tahapan

pengembangan strategi dari suatu organisasi.

2. Mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni didalamnya dengan menggunakan kemahiran ilmiah melalui

pendekatan mono disiplin.

3. Mampu menerapkan penelitian dan mengambil strategi keputusan secara terpercaya

dan penuh tanggung jawab dalam setiap aspek dalam batasan kemahirannya

Program internship adalah adaptasi dari program profesi untuk menerima pendelegasian

yang setara berdasarkan otorias pemberian pelayanan keperawatan, memberikan pendidikan

kesehatan, menjalankan fungsi advokasi klien, pembuatan keputusan legal dan etik serta

mengaplikasikan asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti.

Program internship terdiri dari kurikulum inti yang harus dijalankan dalam keseluruhan

pendidikan keperawatan yang menyediakan program untuk internship. Internship program

memerlukan waktu 2-3 semester dalam pelaksanaannya. Yang terhitung dalam 36 SKS X 16

Minggu X 4 jam =2304 jam. Apabila satu minggu terhitung sebagai 48 jam, maka internship
program memerlukan waktu 48 minggu (2304:48 jam). Dalam program ini, mahasiswa

keperawatan diharapkan mampu menunjukan beberapa perannya yakni sebagai: Pelaksana

perawatan kesehatan (termasuk menjadi seorang peneliti dan pengajar), menjadi manager dalam

perawatan kesehatan, dan pemimpin dalam komunitas.

Fokus Kompetensi dari Pendidikan Keperawatan Profesional di Indonesia

1. Melakukan komunikasi secara efektif

2. Melaksanakan Pendidikan Kesehatan

3. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan

4. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di tatanan klinik dan

komunitas

5. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan

6. Mampu menjalin hubungan interpersonal

7. Mampu melakukan penelitian sebagai peneliti pemula

8. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus-menerus atau belajar sepanjang

hayat
IKD 1 (3 Units)

araan
Agama

Bahasa
IKD II (3Units)

(2 Units)
(2 Units)
(2 Units)

Indonesia
Sem 1

Kewarganeg
IDKI I (4 Units)

IDK II (4 Units)

ISD
IKD III (3 Units)

(2 Units)
(2 Units)

AIPNI, 20101
Sem 2
Sist.Kardiovaskular(4 Units)

Bahasa Inggris
Sist. Respirasi (4 Units)

Inggris
Bahasa
Sist. Imun dan Hematologi (3 Units)
Sem 3

(2 Units)
Sist. Neobehavioral (4 Units)

30%
Sistem Sensori ersepsi (2 Units)

Praktek
Sistem Endokrin (3 Units)
Sem 4

Sistem Pencernaan (3 Units)

Keperawatan Komunitas I (2 Units)

Sistem Muskuloskeletal (2 Units)


Table 1

Teori 70%
Gambar 1

144-160 SKS
Tahap profesi (36 SKS)

Tahap akademik
Sistem Integumen (2 Units)
Sem 5

Keperawatan Komunitas II (3 Units)

Sistem Perkemihan (2 Units)


Sistem Reproduksi (4 Units)

Model Pendidikan Sarjana Keperawatan Ners


Sem 6

Kperawatan omunitas III (3 Units)


Manajemen eperawatan (2 Units)

Ners

S.Kep
Kegawatdaruratan sistem I (3
Riset

Units)
Inggris
Bahasa
(4Units)

(2 Units)
Sem 7

Kerawatan
Matrix Penggambaran Mata Kuliah Dalam Hubungannya Dengan Pendekatan Sistem

Kegawatdaruratan sistem II (3
Units)
Skripsi

(4 Units)
Sem 8
VISI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS STIKES
SUAKA INSAN BANJARMASIN

Pada tahun 2018 menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners yang unggul dalam
asuha keperawatan medikal bedah ditingkat nasional dikelola secara professional, terus
bertumbuh dan berwawasan global.

MISI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS STIKES


SUAKA INSAN BANJARMASIN
1. Melaksanakan manajemen pendidikan melalui kurikulum yang efisien dan efektif
berbasis kompetensi.
2. Melaksanakan penelitian dibidang kesehatan.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat didaerah binaan
DESKRIPSI MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Sistem Perkemihan
Kode Mata Kuliah/Beban : 4 SKS (3 T, 1P)
Semester : 6 (Enam)
Status Mata Kuliah : Wajib
Koordinator Mata Kuliah : Dewi Antika Sary,S.Kep,Ners
Dosen : Dewi Antika Sary,S.Kep,Ners
Maria Silvana Dhawo,S.Kep,Ns, MPHEd
Aulia Rahman,S.Kep,Ners
Fransiska Dwi Hapsari, S.Kep,Ners
Shabirin,S.Kep,Ners
Sutikno,S.Kep,Nerss
Deskripsi Singkat Mata Kuliah:
Mata kulian ini membahas tentang prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis keperawatan
tentang sistem perkemihan sesuai tingkat usia anusia mulai dari bayi bru lahir sampai ansia.
Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan fungsi sistem perkemihan.
Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sitematis dan
komprehensif dalam mengaplikasikan konsep sistem perkemihan dengan pendekatan asuhan
keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.

Tujuan Pembelajaran
Mata kuliah ini merupakan inti yang terintegrasi sebagian besar dengan keperawatan medikal
bedah. Sesuai dengan visi program studi ilmu keperawatan STIKES Suaka Insan Banjarmasin,
mata kuliah ini akan menjadi bagian dari upaya mempersiapkan lulusan yang unggul dalam
spesialisasi keperawatan medikal bedah. Dengan menekankan kepada fokus kompetensi berupa
perwujudan asuhan keperawatan yang professional di tatanan klinik dan komunitas serta
mengaplikasikan metode belajar transformative, diharapkan mahasiswa yang menerima mata
kuliah ini mampu mencapai keseluruhan capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan
isi dari kurikulum berbasis kompetensi dalam pendidikan sarjana keperawatan khusus untuk
Capaian Pembelajaran
1. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan sistem perkemihan
pada berbagai tingkat usia dengan memperlihatkan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan sistem perkemihan
pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan sistem
perkemihan dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah
perkemihan.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan
gangguan sistem perkemihan pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
5. Menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai peran diatas dengan memperhatikan etika
dan norma profesi, melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan gangguan sistem
perkemihan pada berbagai tingkat usia
6. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan sistem
perkemihan pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan
berpikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif.
Materi Pembelajaran
No Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Pengajaran
1 Melakukan simulasi asuhan 1. Patofisiologi pada sistem perkemihan  Review Anatomi dan Fisiologi Mini Lecture, Case Study,
keperawatan dengan kasus (kasus-kasus sistem perkemihan yang sistem perkemihan. Workshop, Small Group
gangguan sistem perkemihan sering terjadi pada berbagai tingkat usia di  Proses Keperawatan pada kasus Discussion.
pada berbagai tingkat usia daeah, nasional, regional, dan sistem perkemihan
dengan memperlihatkan aspek internasional) (glomerulonephritis, nefrotik
legal dan etis 2. Pengkajian sistem perkemihan sindrom, batu di saluran kemih,
3. Diagnosa keperawatan pada gangguan inkontinensia urin, retensi urin,
sistem perkemihan kanker saluran kemih,
4. Perencanaan/implementasi/evluasi hidronefrosis, infeksi saluran
keperawatan pada gangguan sistem kemih, BPH, Gagal ginjal akut,
perkemihan gagal ginjal kronis, batu ginjal,
5. Dokumentasi asuhan keperawatan striktur uretra, dan dialisis).
6. Sistem layanan keseatan untuk pasien
dengan gangguan sistem perkemihan
(rujukan, gakin, jamkesmas)
2 Melakukan simulasi pendidikan Pencegahan primer, sekunder, dan tersier Penatalaksanaan keperawatan Mini Lecture, Case Study,
kesehatan dengan kasus pada masalah sistem perkemihan pada masalah sistem perkemihan Workshop, Small Group
gangguan sistem perkemihan (glomerulonephritis, nefrotik Discussion, Skill Lab.
pada berbagai tingkat usia sindrom, batu di saluran kemih,
dengan memperhatikan aspek inkontinensia urin, retensi urin,
legal dan etis kanker saluran kemih,
hidronefrosis, infeksi saluran
kemih, BPH, Gagal ginjal akut,
gagal ginjal kronis, batu ginjal,
striktur uretra, dan dialisis)
3 Mengidentifikasi masalah- 1. Pengertian masalah penelitian Penegasan penyusunan rencana Telaah Jurnal, Problem
masalah penelitian yang 2. Hasil-hasil penelitian terkait sistem keperawatan berdasarkan Based Learning,
berhubungan dengan sistem perkemihan evidence based practice Independent study, Flipped
perkemihan dan menggunakan khususnya dalam penanganan Classroom
hasil-hasil penelitian dalam penyakit ginjal yang memiliki
mengatasi masalah perkemihan angka prevalensi tinggi dan
dalam tahap terminal (Gagal
Ginjal Kronis)
4 Melakukan simulasi pengelolaan Manajemen kasus pada sistem perkemihan Penggunaan langkah yang tepat Case Study, debat per
asuhan keperawatan pada (klasifikasi kasus sistem perkemihan dan dalam pembuatan keputusan yang kelompok
sekelompok klien dengan prioritas masalah sistem perkemihan) berkaitan dengan aspek legal dan
gangguan sistem perkemihan etik dan sesuai dengan nilai-nilai
pada berbagai tingkat usia paulinian dalam penyelesaian
dengan memperhatikan aspek permasalahan sistem perkemihan
legal dan etis
5 Melaksanakan fungsi advokasi 1. Prinsip-prinsip etika keperawatan 1. Peran perawat dalam aspek Case Study, independent
pada kasus dengan gangguan otonomi, beneficience, justice, non advokasi learning
sistem perkemihan pada maleficience, moral right, nilai, dan 2. Etika Keperawatan
berbagai tingkat usia norma masyarakat
2. Norma advocacy
6 Mendemonstrasikan intervensi Prosedur keperawatan tentang: Prinsip-prinsip tindakan Skill Laboratorium
keperawatan pada kasus dengan  Pengkajian sistem perkemihan keperawatan yang sesuai dengan (demonstrasi dan
gangguan sistem perkemihan  Kateterisasi urin standard keperawatan dan redemonstrasi)
pada berbagai standar usia sesuai  Irigasi bladder evidence based practice nursing
dengan standar yang berlaku, dalam mendemonstrasikan:
dengan berfikir kreatif dan  Pengkajian sistem
inovatif sehingga menghasilkan perkemihan
pelayanan yang efisien dan  Kateterisasi urin
efektif  Irigasi Bladder
Metode Pembelajaran yang digunakan

Small Group Discussion: Mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan
kepadanya khususnya dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama
dengan guru sebagai fasilitator di dalam kelompok kecil. Mahasiswa akan belajar bagaimana
mengemukakan pendapat, melatih kemampuan berkomunikasi yang baik, mendengarkan dan
menghargai pendapat sesama, dan berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan.
Mini Lecture: Memberikan kesempatan kepada guru sebagai pakar dari materi yang akan
disampaikan untuk menekankan prinsip-prinsip penting serta informasi krusial mengenai materi
perkuliahan yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Mini lecture juga memberikan
kesempatan kepada guru untuk menginspirasi dan memotivasi mahasiswa.
Workshop: Workshop bertujuan untuk membuat mahasiswa menghasilkan produk akhir yang
bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa. Metode pembelajaran ini
ditekankan pada pembuatan asuhan keperawatan dan proses keperawatan khusus untuk sistem
perkemihan.
Case Study: Mengkombinasikan workshop dan case study dapat melatih mahasiswa untuk
mengkaji kasus dengan mencermati karakterstik dari kondisi kasus yang ditugaskan.
Problem Based Learning (PBL): Melatih mahasiswa untuk menggali/mencari informasi serta
memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah factual/yang dirancang oleh guru.
Flipped Classroom: Transformasi metode belajar dengan menekankan budaya belajar mandiri
didalam diri mahasiswa. Mahasiswa mempelajari materi yang dirumah sebelum jadwal
perkuliahan. Perkuliahan digunakan untuk aktivitas berguna dikelas, seperti diskusi dan pemecah
masalah dalam small group discussion.
Debat: Melatih mahasiswa untuk mempertahankan pendapat dengan mempersiapkan bukti-bukti
yang mendukung pendapat dan pernyataan yang diyakini benar adanya. Khususnya hal-hal yang
berkaitan dengan aspek legal dan etik.
Demonstrasi/Redemonstrasi:Demonstrasi dan Redemonstrasi dilakukan untuk
memperkenalkan tindakan keperawatan terlebih dahulu kepada mahasiswa. Sebelumnya tutor
dari skill laboratorium tersebut menjelaskan landasan teori berkaitan dengan tindakan
keperawatan yang dilakukan. Tutor akan melanjutkannya dengan melakukan tindakan
keperawatan dengan langkah-langkah yang sistematis dan sesuai dengan standar keperawatan.
Lalu mahasiswa melakukan tindakan keperawatan tersebut sesuai dengan teori yang diajarkan
dan tutor akan memberikan umpan balik bagi mahasiswa setelah melakukan tindakan
keperawatan tersebut. Mahasiswa juga diberikan waktu untuk latihan belajar mandiri agar lebih
menguasai tindakan keperawatan yang diajarkan.
Evaluasi yang direncanakan

Area Jenis Evaluasi


Capaian Pembelajaran Bobot Penilaian
Evaluasi Formatif Sumatif
Kognitif Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan  Penilaian Small  Tes tertulis I (100 %) Formatif : 15%
kasus gangguan sistem perkemihan pada berbagai Group Disscusion Sumatif: 5%
tingkat usia dengan memperlihatkan aspek legal (25%)
dan etis  Penilaian rubrik
partisipasi kelas
(25%)
 Penilaian hasil
workshop proses
keperawatan (25%)
 Mini quiz (25%)
Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan  Penilaian Small  Tes tertulis I (100 %) Formatif : 15%
kasus gangguan sistem perkemihan pada berbagai Group Disscusion Sumatif: 5%
tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal (25%)
dan etis  Penilaian rubrik
partisipasi kelas
(25%)
 Penilaian hasil
workshop proses
keperawatan (25%)
 Mini quiz (25%)
Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang  Penilaian khusus  Tes tertulis II (100%) Formatif:10%
berhubungan dengan sistem perkemihan dan dalam kegiatan PBL Sumatif: 5%
menggunakan hasil-hasil penelitian dalam (50%)
mengatasi masalah perkemihan  Presentasi peta
konsep (50%)
Melakukan simulasi pengelolaan asuhan  Penilaian debat Formatif: 10%
keperawatan pada sekelompok klien dengan kelompok (100%)
gangguan sistem perkemihan pada berbagai
tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal
dan etis
Psikomotor Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada  OSCE (100%) Sumatif: 15%
kasus dengan gangguan sistem perkemihan pada
berbagai standar usia sesuai dengan standar yang
berlaku, dengan berfikir kreatif dan inovatif
sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien
dan efektif
Afektif Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus dengan Rubrik reflection paper Sumatif: 20%
gangguan sistem perkemihan pada berbagai (100%)
tingkat usia
TOTAL 100%

Mahasiswa dinyatakan lulus mata kuliah sistem perkemihan, dengan nilai akhir dari total keseluruhan evaluasi formatif dan sumatif
≥68. Bila nilai mahasiswa kurang dari standar yang telah ditentukan, mereka diberikan kesempatan untuk memperbaikinya dengan
kembali mengikuti ujian tertulis dengan jumlah soal dan bentuk soal yang sama dengan soal dalam sumatif I. Mahasiswa diberi
kesempatan mengikuti perbaikan hingga 2 kali. Bila nilai tetap belum mencukupi, maka mahasiswa dinyatakan tidak tuntas
menyelesaikan mata kuliah sistem perkemihan. Tidak ada perbaikan nilai untuk evaluasi formatif.
Bahan,sumber informasi, dan referensi

1. Kozier, Erb, et al. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 7 Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran: EGC

2. Lewis, Dirksen, Heitkemper, dan Bucher. 2011. Ninth Edition Medical-Surgical Nursing
Assessment and Management of Clinical Problems Volume 2. Elsevier:Canada

3. Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2010. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

4. Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2013. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, Proses,
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

5. Nanda International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.


Penerbit Buku Kedokteran: EGC

6. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik,
Edisi 4 Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran:EGC

7. Price, A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan proses-
proses penyakit. Penerbit Buku Kedokteran: EGC

8. Scanlon C. Valerie dan Tina Sanders. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Penerbit
buku kedokteran:EGC

9. Smeltzer, C.Susan. 2013. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner dan Suddarth Edisi 12.
Penerbit Buku Kedokteran: EGC

10. Smeltzer dan Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Medah. Brunner dan
Suddarth Edisi 8. Penerbit Buku Kedokteran: EGC

11. Wong L.Donna. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Penerbit Buku
Kedokteran

12. Wong, Hockenberry-Eaton, Wilson, Winkelstein, dan Schwartz. 2008. Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKM)

Metode Pembelajaran Penilaian


Capaian Sub Capaian Pertemuan Pokok Yang
Yang Dilakukan Metode Kriteria Bobot Pustaka
Pembelajaran Pembelajaran Ke- Bahasan Dilakukan
Mahasiswa Penilaian Penilaian Penilaian
Dosen
1. Melakukan  Menyebutkan 1 Anatomi  Bergabung dalam  Membagi  Partisipasi Evaluasi Mengikuti Buku 3,
simulasi organ-organ yang dan kelompok kecil mahasiswa aktif Formatif Bobot 8, 9, dan
asuhan berkaitan dengan fisiologi untuk menjadi dalam evaluasi 10
keperawatan sistem perkemihan sistem mendiskusikan beberapa small yang
dengan kasus  Menjelaskan dan perkemihan organ-organ kelompok group dijabarkan
gangguan mengaitkan setiap sistem diskusi. discussion
di RPS
sistem fisiologi organ- perkemihan,  Memfasilitasi  Nilai mini
perkemihan organ sistem mekanisme jalannya quiz
pada berbagai perkemihan pembentukan diskusi.
tingkat usia  Mendiskusikan urin, dan  Memberikan
dengan mekanisme kandungan kimia feedback
memperlihatk terbentuknya urin, pada urin. terhadap hasil
an aspek penyimpanan, dan  Bergabung dalam diskusi
legal dan etis. transportasinya kelas besar untuk  Menjelaskan
2. Melakukan  Mendiskusikan membagikan dan
simulasi kandungan kimia hasil diskusi mengklarifika
pendidikan yang terkandung kelompok kecil. sikan topic
kesehatan pada urin  Mendengarkan diskusi
dengan kasus klarifikasi  Memberikan
gangguan penjelasan mini quiz
sistem lanjutan dari
perkemihan dosen mengenai
pada berbagai topic diskusi
tingkat usia  Mengikuti mini
dengan quiz
memperhatik  Mengidentifikasi 2 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku
an aspek tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan workshop Formatif Bobot 2,3,5,7,9
legal dan etis dari an Klien diberikan oleh materi hasil proses evaluasi , dan 10
glomerulonefritis dengan dosen. glomerulonef keperawatan yang
 Menjelaskan glomerulon  Bergabung dalam ritis. dijabarkan
patofisiologi eitis kegiatan  Memfasilitasi
penyakit workshop mini kegiatan Uji Tertulis Evaluasi di RPS
glomerulonephritis pembuatan workshop dan Sumatif
 Mendeskripsikan asuhan membimbing
pemeriksaan keperawatan mahasiswa
penunjang dan klien dengan membuat
temuan pada glomerulonefritis asuhan
pasien dengan keperawatan
glomerulonephritis klien dengan
 Menjelaskan glomerulonef
komplikasi ritis.
penyakit
glomerulonephritis
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan
glomerulonephritis
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan
glomerulonephritis
.
 Mengidentifikasi 3 Asuhan  Membaca dan  Meminta Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku
keempat tanda dan Keperawat menonton video mahasiswa Small Group Formatif Bobot 2,3,5,7,9
gejala khas pada an klien yang telah untuk Discussion evaluasi , 10, 11
nefrotik sindrom dengan diberikan dari membaca dan yang dan 12
dengan nefrotik dosen sebelum menonton dijabarkan
mengaitkannya sindrom kegiatan video Ujian Tulis Evaluasi
di RPS
dengan perjalan perkuliahan pengajaran Sumatif
penyakit. dimulai. dirumah.
 Menjelaskan  Saat perkuliahan  Menjadi
patofisiologi dimulai, fasilitator
penyakit nefrotik bergabung setiap
sindrom dengan dengan kelompok kelompok
tepat yang telah selama proses
 Mendeskripsikan ditetapkan diskusi
pemeriksaan sebelumnya. berjalan.
penunjang dan  Memecahkan  Memberikan
temuan pada masalah dan umpan balik
pasien dengan menjawab kepada
nefrotik sindrom pertanyaan mahasiswa
 Menjelaskan stimulasi dari setelah
prognosis penyakit dosen. presentasi
nefrotik sindrom  Bergabung dalam kelompok
 Menyusun proses kelompok baru besar
keperawatan klien untuk dilakukan.
dengan nefrotik membagikan  Mengevaluasi
sindrom disetiap hasil yang telah jalannya
tatanan kehidupan didiskusikan small group
manusia dengan dengan kelompok discussion.
berlandaskan sebelumnya.
evidence based  Berbagi informasi
practice yang didapatkan
 Menganalisa dalam kelompok
penatalaksanaan besar.
medis klien
dengan nefrotik
sindrom
 Mengidentifikasi
peran perawat dan
fungsi kolaborasi
dalam penanganan
klien dengan
nefrotik sindrom

 Mengidentifikasi 4 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku


tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan workshop Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari batu di an Klien diberikan oleh materi batu di hasil proses evaluasi , dan 10
saluran kemih dengan dosen. saluran keperawatan yang
 Menjelaskan Batu di  Bergabung dalam kemih. dijabarkan
patofisiologi Saluran kegiatan  Memfasilitasi di RPS
penyakit batu di Kemih workshop mini kegiatan Uji Tertulis Evaluasi
saluran kemih pembuatan workshop dan Sumatif
 Mendeskripsikan asuhan membimbing
pemeriksaan keperawatan mahasiswa
penunjang dan klien dengan batu membuat
temuan pada di saluran kemih asuhan
pasien dengan batu keperawatan
di saluran kemih klien dengan
 Menjelaskan batu di
komplikasi saluran
penyakit batu di kemih.
saluran kemih
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan batu di
saluran kemih
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan batu di
saluran kemih
 Mengidentifikasi 5 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Partisipasi Evaluasi Mengikuti Buku
tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan Kelas Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari inkontinensia an Klien diberikan oleh materi evaluasi , dan 10
urin dan retensi dengan dosen. inkontinensia yang
urin inkontinens  Menanggapi urin dan dijabarkan
 Menjelaskan ia urin dan pertanyaan retensi urin.
di RPS
patofisiologi retensi urin stimulasi selama  Memberikan Evaluasi
penyakit proses transfer pertanyaan Sumatif
inkontinensia urin informasi stimulasi
dan retensi urin diberikan dari untuk setiap
 Mendeskripsikan dosen. penjelasan.
pemeriksaan
penunjang dan
temuan pada
pasien dengan
inkontinensia urin
dan retensi urin
 Menjelaskan
komplikasi
penyakit
inkontinensia urin
dan retensi urin
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan
inkontinensia urin
dan retensi urin
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan
inkontinensia urin
dan retensi urin.
 Mengidentifikasi 6 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku
tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan workshop Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari kanker saluran an Klien diberikan oleh materi kanker hasil proses evaluasi , dan 10
kemih. dengan dosen. saluran keperawatan yang
 Menjelaskan Kanker  Bergabung dalam kemih. dijabarkan
patofisiologi Saluran kegiatan  Memfasilitasi di RPS
penyakit kanker Kemih workshop mini kegiatan Uji Tertulis Evaluasi
saluran kemih pembuatan workshop dan Sumatif
 Mendeskripsikan asuhan membimbing
pemeriksaan keperawatan mahasiswa
penunjang dan klien dengan membuat
temuan pada kanker saluran asuhan
pasien dengan kemih keperawatan
kanker saluran klien dengan
kemih kanker
 Menjelaskan saluran
komplikasi kemih.
penyakit kanker
saluran kemih
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan kanker
saluran kemih
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan kanker
saluran kemih
 Mengidentifikasi 7 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku
tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan workshop Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari hidronefrosis. an Klien diberikan oleh materi hasil proses evaluasi , dan 10
 Menjelaskan dengan dosen. hidronefrosis. keperawatan yang
patofisiologi Hidronefro  Bergabung dalam  Memfasilitasi dijabarkan
penyakit sis kegiatan kegiatan di RPS
hidronefrosis workshop mini workshop dan Uji Tertulis Evaluasi
 Mendeskripsikan pembuatan membimbing Sumatif
pemeriksaan asuhan mahasiswa
penunjang dan keperawatan membuat
temuan pada klien dengan asuhan
pasien dengan hidronefrosis keperawatan
hidronefrosis klien dengan
 Menjelaskan hidronefrosis.
komplikasi
penyakit
hidronefrosis
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan
hidronefrosis
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan
hidronefrosis
 Mengidentifikasi 8 Asuhan  Membaca dan  Meminta Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku
tanda dan gejala Keperawat menonton video mahasiswa Small Group Formatif Bobot 2,3,5,7,9
khas pada gagal an klien yang telah untuk Discussion evaluasi , 10, 11
ginjal akut dengan dengan diberikan dari membaca dan yang dan 12
mengaitkannya gagal ginjal dosen sebelum menonton dijabarkan
dengan perjalan akut kegiatan video Ujian Tulis Evaluasi di RPS
penyakit. perkuliahan pengajaran Sumatif
 Menyebutkan tipe dimulai. dirumah.
gagal ginjal akut  Saat perkuliahan  Menjadi
 Menjelaskan dimulai, fasilitator
patofisiologi bergabung setiap
penyakit gagal dengan kelompok kelompok
ginjal akut dengan yang telah selama proses
tepat ditetapkan diskusi
 Mendeskripsikan sebelumnya. berjalan.
pemeriksaan  Memecahkan  Memberikan
penunjang dan masalah dan umpan balik
temuan pada menjawab kepada
pasien dengan pertanyaan mahasiswa
gagal ginjal akut stimulasi dari setelah
 Menjelaskan dosen. presentasi
prognosis penyakit  Bergabung dalam kelompok
gagal ginjal akut kelompok baru besar
 Menyusun proses untuk dilakukan.
keperawatan klien membagikan  Mengevaluasi
dengan gagal hasil yang telah jalannya
ginjal akut didiskusikan small group
disetiap tatanan dengan kelompok discussion.
kehidupan sebelumnya.
manusia dengan  Berbagi informasi
berlandaskan yang didapatkan
evidence based dalam kelompok
practice besar.
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis klien
dengan gagal
ginjal akut
 Mengidentifikasi
peran perawat dan
fungsi kolaborasi
dalam penanganan
klien dengan gagal
akut

 Mengidentifikasi 9 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku


tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan workshop Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari infeksi saluran an Klien diberikan oleh materi infeksi hasil proses evaluasi , dan 10
kemih. dengan dosen. saluran keperawatan yang
 Menjelaskan Infeksi  Bergabung dalam kemih. dijabarkan
patofisiologi saluran kegiatan  Memfasilitasi di RPS
penyakit infeksi kemih workshop mini kegiatan Uji Tertulis Evaluasi
saluran kemih. pembuatan workshop dan Sumatif
 Mendeskripsikan asuhan membimbing
pemeriksaan keperawatan mahasiswa
penunjang dan klien dengan membuat
temuan pada infeksi saluran asuhan
pasien dengan kemih keperawatan
infeksi saluran klien dengan
kemih. infeksi
 Menjelaskan saluran
komplikasi kemih.
penyakit infeksi
saluran kemih
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan infeksi
salura kemih.
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan infeksi
saluran kemih.
 Mengidentifikasi 10 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Partisipasi Evaluasi Mengikuti Buku
tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan Kelas Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari BPH an Klien diberikan oleh materi BPH. evaluasi , dan 10
 Menjelaskan dengan dosen.  Memberikan yang
patofisiologi BPH  Menanggapi pertanyaan dijabarkan
penyakit BPH pertanyaan stimulasi di RPS
 Mendeskripsikan stimulasi selama untuk setiap Evaluasi
pemeriksaan proses transfer penjelasan. Sumatif
penunjang dan informasi
temuan pada diberikan dari
pasien dengan dosen.
BPH
 Menjelaskan
komplikasi
penyakit BPH
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan BPH
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan BPH.
 Mengidentifikasi 11 Asuhan  Membaca dan  Meminta Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku
tanda dan gejala Keperawat menonton video mahasiswa Small Group Formatif Bobot 2,3,5,7,9
khas pada gagal an klien yang telah untuk Discussion evaluasi , 10, 11
ginjal kronis dengan diberikan dari membaca dan yang dan 12
dengan gagal ginjal dosen sebelum menonton dijabarkan
mengaitkannya kronis kegiatan video Ujian Tulis Evaluasi
di RPS
dengan perjalan perkuliahan pengajaran Sumatif
penyakit. dimulai. dirumah.
 Menyebutkan tipe  Saat perkuliahan  Menjadi
gagal ginjal kronis dimulai, fasilitator
 Menjelaskan bergabung setiap
patofisiologi dengan kelompok kelompok
penyakit gagal yang telah selama proses
ginjal kronis ditetapkan diskusi
dengan tepat sebelumnya. berjalan.
 Mendeskripsikan  Memecahkan  Memberikan
pemeriksaan masalah dan umpan balik
penunjang dan menjawab kepada
temuan pada pertanyaan mahasiswa
pasien dengan stimulasi dari setelah
gagal ginjal kronis dosen. presentasi
 Menjelaskan  Bergabung dalam kelompok
prognosis penyakit kelompok baru besar
gagal ginjal kronis untuk dilakukan.
 Menyusun proses membagikan  Mengevaluasi
keperawatan klien hasil yang telah jalannya
dengan gagal didiskusikan small group
ginjal kronis dengan kelompok discussion.
disetiap tatanan sebelumnya.
kehidupan  Berbagi informasi
manusia dengan yang didapatkan
berlandaskan dalam kelompok
evidence based besar.
practice
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis klien
dengan gagal
ginjal kronis
 Mengidentifikasi
peran perawat dan
fungsi kolaborasi
dalam penanganan
klien dengan gagal
kronis

 Mengidentifikasi 12 Asuhan  Mendengarkan  Memberikan Partisipasi Evaluasi Mengikuti Buku


tanda dan gejala Keperawat penjelasan yang penjelasan Kelas Formatif Bobot 2,3,5,7,9
dari batu ginjal an Klien diberikan oleh materi evaluasi , dan 10
dan striktur uretra. dengan dosen. inkontinensia yang
 Menjelaskan batu ginjal  Menanggapi urin dan dijabarkan
patofisiologi dan striktur pertanyaan retensi urin. di RPS
penyakit batu uretra. stimulasi selama  Memberikan Evaluasi
ginjal dan striktur proses transfer pertanyaan Sumatif
uretra informasi stimulasi
 Mendeskripsikan diberikan dari untuk setiap
pemeriksaan dosen. penjelasan.
penunjang dan
temuan pada
pasien dengan
batu ginjal dan
striktur uretra
 Menjelaskan
komplikasi
penyakit batu
ginjal dan striktur
uretra
 Menyusun proses
keperawatan klien
dengan batu ginjal
dan striktur uretra
 Menganalisa
penatalaksanaan
medis pada klien
dengan batu ginjal
dan striktur uretra .
 Menyebutkan 13 Penatalaksa  Mendengarkan  Memberikan Buku
pengertian dialisis naan Klien penjelasan yang penjelasan 2,3,5,7,9
dengan tepat. dengan diberikan oleh materi , dan 10
 Menjelaskan gangguan dosen. inkontinensia
indikasi sistem  Menanggapi urin dan
dilakukannya perkemihan pertanyaan retensi urin.
tindakan dialisis. khususnya stimulasi selama  Memberikan
 Menyebutkan pada kasus proses transfer pertanyaan
prinsip-prinsip GGA dan informasi stimulasi
penting GGK diberikan dari untuk setiap
pelaksanaan dosen. penjelasan.
dialisis.
 Menganalisa
kondisi klien
selama proses
dialisis dilakukan
 Mengenal alat-alat
dialisis dan
prosedur dialisis
secara sistematis.
Melakukan  Menganalisa 14 Permasalah  Bergabung di  Membagi Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku 1-
simulasi kasus-kasus etik, an etik dan dalam kelompok kelompok debat Formatif Bobot 12
pengelolaan moral dalam legalisasi debat. mahasiswa kelompok evaluasi
asuhan sistem pada sistem  Mencari dalam debat. dan individu yang
keperawatan perkemihan. perkemihan informasi untuk  Menyiapkan yang
dijabarkan
pada  Mampu menganalisa kasus etik menjadi
di RPS
sekelompok mempertahankan permasalahan etik yang tepat eksekutor
klien dengan pendapat sesuai yang dihadapi dengan debat
gangguan sistem dengan analisa  Mengumpulkan permasalahan
perkemihan pada kasus yang data yang akurat sistem
berbagai tingkat ditugaskan sebelum debat perkemihan.
usia dengan  Mampu dimulai  Menjadi
memperhatikan berkomunikasi dan  Mempertahankan fasilitator
aspek legal dan menyampaikan pendapat dan selama debat
etis pesan yang tepat meyakinkan dilakukan.
kepada pendengar lawan serta  Menjadi
dengan penonton observer dan
menyertakan bukti berkaitan dengan evaluator
yang akurat. argumentasi yang kegiatan
diberikan. (Bagi debat.
mahasiswa yang
ditunjuk
kelompok untuk
menjadi
eksekutor debat)
PERTEMUAN 15 SUMATIF 1
Melaksanakan  Mengevaluasi Tugas Permasalah  Merefleksikan  Memberikan Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku 1-
fungsi advokasi hasil debat Rumah an etik dan hasil debat dan penugasan Reflection Sumatif Bobot 12
pada kasus sebelumnya dan legalisasi menarasikan rumah dan Paper evaluasi
dengan merefleksikan pada sistem hasilnya dalam pertanyaan yang
gangguan sistem scenario debat bila perkemihan reflection paper penuntun dijabarkan
perkemihan pada terjadi dalam untuk
di RPS
berbagai tingkat lingkup actual reflection
usia keperawatan paper
dengan
menekankan nilai
etik, legalitas, dan
paulinian.
Mengidentifikasi Sub capaian 15 Penekanan  Bergabung dalam  Menjadi tutor Penilaian Evaluasi Mengikuti Buku 1-
masalah- mengikuti capaian penatalaksa kelompok PBL PBL khusus PBL Formatif Bobot 12
masalah pembelajaran dalam naan dan memecahkan (Penjelasan evaluasi
penelitian yang modul PBL: keperawata masalah yang mendalam yang
berhubungan  Membedakan n dengan diberikan tugas tutor dijabarkan
dengan sistem tahapan dalam menggunak (Penjelasan dalam modul
di RPS
perkemihan dan gagal ginjal an EBP mendalam tugas PBL) Peta Konsep Evaluasi
menggunakan kronis secara mahasiswa dalam Sumatif
hasil-hasil tepat modul PBL)
penelitian dalam  Memberi kaitan
mengatasi mengenai kondisi Evaluasi Evaluasi
masalah actual pasien PBL Sumatif
perkemihan dengan perjalan
penyakit yang
dialami pasien
saat ini
 Menyimpulkan
pengaruh
gangguan
kardiovaskular
pada pasien yang
mengalami gagal
ginjal kronis
 Mendiskusikan
peran perawat
dalam
manajemen klien
dengan gagal
ginjal kronis dan
dialisis
 Melakukan
pengkajian yang
tepat dan
berfokus pada
keluhan utama
klien serta
komplikasi gagal
ginjal kronis
 Menegakan
diagnosa
keperawatan
prioritas sesuai
dengan kondisi
actual klien
dengan gagal
ginjal kronis
 Menyusun
rencana asuhan
keperawatan
pasien dengan
gagal ginjal
kronis dengan
menerapkan EBP
Nursing.
 Menjelaskan
manajemen
kolaboratif
dengan bekerja
sama dengan
tenaga kesehatan
lainnya dalam
menangani kasus
gagal ginjal
kronis
 Membentuk peta
konsep
penatalaksanaan
pasien dengan
gagal ginjal
kronis

PERTEMUAN 16 EVALUASI PBL DAN PETA KONSEP


Mendemonstrasi  Mendemonstrasik Jadwal  Memasan  Meredemonstrasi  Mendemonstr Penilaian Mengguna Mengikuti Buku 1
kan intervensi an tindakan mengikuti g kateter kan perasat- asikan OSCE kan rating Bobot dan 6
keperawatan keperawatan jadwal skill eksternal, perasat yang telah perasat- scale evaluasi
pada kasus pemasangan laboratory kateter diajarkan secara perasat sesuai (evaluasi yang
dengan kateter eksternal, (32 jam) urin, kronologis dengan sumatif) dijabarkan
gangguan sistem kateter urin, bladder (penjelasan standar
di RPS
perkemihan pada bladder training, training, mendalam dalam keperawatan
berbagai standar dan melepas dan modul skill lab) (penjelasan
usia sesuai kateter. melepas mendalam
dengan standar  Mendemonstrasik kateter. dalam modul
yang berlaku, an irigasi bladder.  Irigasi skill lab)
dengan berfikir  Mendemonstrasik Bladder.
kreatif dan an pemeriksaan  Pemeriks
inovatif fisik pada sistem aan fisik
sehingga perkemihan sistem
menghasilkan perkemih
pelayanan yang a
efisien dan
efektif

Anda mungkin juga menyukai