Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH SENAM BAYI TERHADAP PERKEMBANGAN

MOTORIK KASAR BAYI USIA 4-6 BULAN


DI MAKASSAR

SKRIPSI

ANDI EKA NUR WAHYU


C131 13 013

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PENGARUH SENAM BAYI TERHADAP PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR BAYI USIA 4-6 BULAN
DI MAKASSAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Disusun dan diajukan oleh

Andi Eka Nur Wahyu

kepada

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andi Eka Nur Wahyu

NIM : C 131 13 013

Program Studi : Fisioterapi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat

dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Mei 2017

Yang menyatakan,

(Andi Eka Nur Wahyu)

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Senam Bayi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 4-6
Bulan Di Makassar”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat guna menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu Fisioterapi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Dengan ini perkenankan penulis dengan tulus hati dan rasa hormat
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Kedua orangtua tercinta, Ibunda Hatijah S.Pd d, Ayah Andi Ilyas dan Kakak
tercinta Andi Asriandy Ilyas atas segala doa dan cinta yang senantiasa
dipanjatkan dan motivasi yang selalu diberikan.
2. Ibu Nurhikmawaty Hasbiah, S.Ft., Physio, M.Kes selaku dosen pembimbing I
yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, motivasi, dan arahan yang sangat berharga dalam penelitian tugas
akhir ini.
3. Ibu Meutiah Mutmainnah, S.Ft, Physio, M.Kes, selaku dosen pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan dalam menyusun tugas akhir hingga atas
semua ilmu yang diberikan selama penelitian berlangsung.
4. Bapak Dr. Djohan Aras, S.Ft, Physio, M.Pd, M.Kes, selaku penguji sekaligus
pembimbing dan memberikan masukan berupa koreksi dan perbaikan, serta
pertanyaan-pertanyaan yang sangat membantu penulis dalam penulisan tugas
akhir ini
5. Ibu Yusfina, S.Ft, Physio, M.Kes, selaku penguji sekaligus pembimbing dan
memberikan masukan berupa koreksi dan perbaikan, serta pertanyaan-
pertanyaan yang sangat membantu penulis dalam penulisan tugas akhir ini.
6. Ketua Program Studi S1 Fisioterapi, Bapak Dr. Djohan Aras, S.Ft, Physio,
M.Pd, M.Kes, yang telah memotivasi dan membimbing kami semua sejak awal
masuk kuliah hingga bisa menyelesaikan tugas akhir seperti sekarang ini.
7. Seluruh Dosen dan Staff Prodi Fisioterapi yang banyak membantu dalam
proses administrasi sehingga administrasi yang terkait dalam proses

vi
8. penyusunan tugas akhir ini dapat terlaksana dengan baik.
9. Kepala Puskesmas, Ibu Bidan dan seluruh pegawai di Wilayah Kerja
Puskesmas Kelurahan Tamalanrea Jaya Makassar, atas izin dan bantuan selama
observasi dan penelitian berlangsung hingga penelitian selesai.
10. Sahabat-sahabat terkasih penulis, Andi Sri Hardiyanti, Hasmirah
Ardiyanti, Ita Ratnasari dan Widya Hastuti atas dukungan dan segala bentuk
hiburan yang diberikan kepada penulis dalam melewati masa-masa penulisan
tugas akhir ini dengan gembira.
11. Sahabat-Sahabat IMMawati seikatan penulis, Kak Saqinah Fitrianti, Kak Nurul
Fadhilah G, Irmayani, Ainun Mardiah, Laela Qadriyani, Radhiatunnisa S,
Adibah L Najmy, Fatimah dan Ratna atas dukungan dan doa yang diberikan
kepada penulis.
12. Teman seperjuangan Hanggraeni Dwi PB dalam melaksanakan penelitian di
wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar.
13. Teman-teman senasib sepenanggungan Fisioterapi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Angkatan 2013 OR13ITAE yang telah memberikan
bantuan ide, semangat, dan doa untuk penulis.
14. Sahabat-sahabat KKN Profesi Kesehatan Posko Desa Corawali (Fiky, Desi,
Ririn, Resta, Kak Diah, Kak Cuit, Kak Citra, Surya dan Shraum), dan semua
sahabat yang selalu ada dan telah memberi motivasi serta bantuan kepada
penulis.
15. Seluruh pihak dan seluruh lapisan masyarakat yang telah membantu dan tidak
dapat penulis tuliskan namanya satu persatu.
Semoga bantuan yang diberikan dicatat sebagai amal oleh Allah SWT
dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Makassar, Mei 2017

Andi Eka Nur Wahyu

vii
ABSTRAK

ANDI EKA NUR WAHYU. Pengaruh Senam Bayi Terhadap Perkembangan


Motorik Kasar Bayi Usia 4-6 Bulan Di Makassar (dibimbing oleh Nurhikmawaty
Hasbiah dan Meutiah Mutmainnah)

Senam bayi diketahui sebagai stimulasi bagi perkembangan motorik kasar bayi
dengan gerakan-gerakan ringan dalam bentuk permainan melalui tangan dan kaki
yang dapat memberikan rangsangan atau stimulus. Senam bayi juga dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar yaitu dengan meningkatkan koordinasi
tangan, kaki dan tubuh secara kesuluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam bayi terhadap
perkembangan motorik kasar pada bayi usia 4-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Tamalanrea Jaya Makassar.
Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental design dengan
rancangan one grup pretest-posttest time series design. Peneliti menggunakan
teknik purposive sampling untuk menentukan sampel dengan jumlah sampel 15
bayi (laki-laki 11 orang dan perempuan 4 orang) berdasarkan kriteria inklusi.
Semua bayi diberikan senam sebanyak 6 kali. Data pre-test dan post-test yang
dikumpulkan oleh peneliti adalah hasil pemeriksaan Denver II meliputi kriteria
syarat lulus dan gagal pada perkembangan motorik kasar bayi. Selanjutnya data
pre-test dan post-test diuji beda menggunakan uji Mc nemar untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh.
Hasil uji beda antara pre-test dan post-test menunjukkan nilai p=0,107 (p>0,05)
pada pre-post test 3 kali senam bayi dan nilai p=0,001 (p<0,05) pada pre-post test
6 kali senam bayi. Maka dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa
pemberian 6 kali senam bayi lebih berpengaruh secara signifkan tehadap
perkembangan motorik kasar bayi usia 4-6 bulan dibandingkan dengan pemberian
3 kali senam bayi.

Kata Kunci : Senam bayi, perkembangan motorik kasar

viii
ABSTRACT

ANDI EKA NUR WAHYU. Effect of Baby Gymnastics to 4-6 Months Baby
Rough Motoric Development in Makassar (guided by Nurhikmawaty Hasbiah and
Meutiah Mutmainnah)
Baby gymnastics is known as stimulation for baby rough motoric movement
development with light movements in form of games through hands and feet
which gives stimulus. Baby gymnastics also enhance rough motoric ability by
enhancing coordination of hands, feet, and whole body.
This study aims to know effects of baby gymnastics to 4-6 months baby rough
motoric development in Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar.
Method used is pre-experimental design with one-group pretest-posttest time
series design. The study used purposive sampling technique to determine samples
of 15 babies (11 male and 4 female) based on inclusion criteria. All babies are
given gymnastics 6 times. Pre-test and post-test data which are collected by
researcher are results from Denver II including pass and fail conditions in rough
motoric development of the babies. Furthermore pretest and posttest data will be
tested by McNemar test to find the connection.
Results of pretest and posttest data shows p=0,107(p>0,05) in pre-posttest 3 times
baby gymnastics and p=0,001(p<0,05) in pre-posttest 6 times baby gymnastics.
Therefore it is interpreted that 6 times gymnastics in babies effect rough motoric
movements development significantly in 4-6 months baby than 3 times
gymnastics.

Keywords: Baby gymnastics, rough motoric development

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9

A. Tinjauan Umum tentang Perkembangan Motorik Bayi................. 9

B. Tinjauan Umum tentang Perkembangan Motorik Kasar Bayi ...... 10

C. Tinjauan Umum tentang Senam Bayi ............................................ 27

D. Tinjauan Umum tentang Senam Bayi dan Perubahan Perkembangan

x
Motorik Kasar Bayi ............................................................................ 38

E. Kerangka Teori .............................................................................. 42

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ....................................... 43

A. Kerangka Konsep .......................................................................... 43

B. Hipotesis ........................................................................................ 43

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 44

A. Rancangan Penelitian .................................................................... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 44

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 45

D. Alur Penelitian ............................................................................... 46

E. Variabel Penelitian ......................................................................... 47

F. Prosedur Penelitian ........................................................................ 48

G. Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 55

H. Masalah Etika ................................................................................ 55

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 57

A. Hasil Penelitian.............................................................................. 57

B. Pembahasan ................................................................................... 61

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 72

A. Kesimpulan ................................................................................... 72

B. Saran ............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74

LAMPIRAN ........................................................................................................ 78

xi
DAFTAR TABEL

Nomor halaman
1. Distribusi berdasarkan karakteristik pada bayi yang diberikan senam

bayi............................................................................................................ 57

2. Distribusi berdasarkan perkembangan motorik kasar bayi sebelum

senam, setelah 3 kali senam dan setelah 6 kali senam ............................. 58

3. Hasil Uji Mc Nemar sebelum, setelah 3 kali dan 6 kali senam ............... 60

xii
DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman
1. Skala Denver Developmental Screening Tes (DDST) ................................ 25

2. Gerakan 1 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 1 ................................................ 34

3. Gerakan 2 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 1 ................................................. 34

4. Gerakan 3 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 1 ................................................. 34

5. Gerakan 4 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 1 ................................................. 35

6. Gerakan 1 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 2 ................................................. 35

7. Gerakan 2 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 2 ................................................. 35

8. Gerakan 3 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 2 ................................................. 36

9. Gerakan 4 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 2 ................................................. 36

10. Gerakan 1 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 3 ................................................. 36

11. Gerakan 2 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 3 ................................................. 37

12. Gerakan 3 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 3 ................................................. 37

13. Gerakan 4 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 3 ................................................. 37

14. Gerakan 5 Senam Usia 4-6 Bulan Tahap 3 ................................................. 38

15. Kerangka Teori ............................................................................................ 42

16. Kerangka Konsep ........................................................................................ 43

17. Rancangan Penelitian .................................................................................. 44

18. Alur Penelitian............................................................................................. 46

19. Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 4 Bulan ...................................... 49

20. Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 5 Bulan ...................................... 49

21. Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 6 Bulan ...................................... 50

22. Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 7 Bulan ...................................... 51

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor halaman
1. Informed Consent ........................................................................................ 78

2. Lembar Persetujuan Responden .................................................................. 79

3. Kriteria Perkembangan Motorik Halus Bayi berdasarkan DDST II ........... 80

4. Lembar Pemantauan Respon Bayi Dalam Melakukan Senam .................... 81

5. Hasil Uji Statistika ...................................................................................... 82

6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................................... 86

7. Dokumentasi................................................................................................ 89

8. Riwayat Hidup............................................................................................. 91

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan

setiap orangtua. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara

alami. Masa awal setelah kelahiran dan yang merupakan masa emas dalam

pemberian tindakan guna mendukung tumbuh kembang anak adalah masa

bayi. Masa bayi adalah masa emas (Golden Age) dalam perkembangan

seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar

biasa baik dari segi motorik, emosi, dan kognitif (Maryunani, 2010).

Salah satu aspek penting pada proses perkembangan ialah

perkembangan motorik kasar karena merupakan kapasitas individu yang

berhubungan dengan kinerja dalam melakukan berbagai keterampilan yang

didapatkan sejak masa bayi. Perkembangan motorik kasar merupakan

bertambahnya kemampuan keterampilan gerakan pada anak dan kemampuan

anak untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu yang melibatkan otot-otot

besar. Perkembangan motorik kasar pada bayi sangat penting untuk diketahui

orangtua agar menghindari keterlambatan pada bayi (Indonesia Pediatrik,

2011).

Berdasarkan data WHO pada tahun 2011 sekitar 30 % bayi nampak

mengalami keterlambatan ringan motorik kasar seperti, kemampuan bolak-

balik badan yang seharusnya pada usia 3-4 bulan, namun kemampuan ini baru

1
2

bisa dialami umur 5 bulan, sedangkan pada data WHO 2012, 5-25 %

dari anak balita mengalami gangguan motorik kasar maupun motorik halus.

Masalah keterlambatan perkembangan motorik di Indonesia masih

sangat banyak, padahal program peningkatan kualitas anak menjadi salah satu

prioritas pemerintah (Indonesia Pediatrik, 2011). Di Indonesia, data angka

kejadian keterlambatan perkembangan umum diperkirakan sekitar 1-3% anak

di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum (IDAI,

2013). Departemen Kesehatan RI pada tahun 2012 melaporkan bahwa, jumlah

balita 10% dari jumlah penduduk dimana prevalensi gangguan perkembangan

bervariasi 12,8% sampai dengan 16% (0,4 juta) balita Indonesia mengalami

gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik kasar dan halus,

gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara

kemudian pada tahun 2015 Depkes RI memperoleh data bahwa 16 % balita

Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik kasar maupun motorik

halus sehingga petugas kesehatan maupun orangtua dianjurkan melakukan

observasi atau skrining tumbuh kembang pada setiap anak sedini mungkin

untuk mengetahui secara dini perkembangan motorik.

Beberapa peneliti dari Universitas Denver, pada tahun 2001

melakukan penelitian untuk deteksi perkembangan motorik. Sampel yang

digunakan adalah anak-anak usia 9- 24 bulan yaitu sebanyak 10.700 anak.

Ditemukan bahwa 13% dari sample mengalami keterlambatan perkembangan

motorik (Rosenberg, 2007).Penelitian yang dilakukan oleh Krisdiyanto pada

tahun 2013, dari 32 responden anak didapatkan hasil 62.5% perkembangan


3

motoriknya masuk dalam kategori sesuai usia, dan 37.5 % perkembangan

motorik kasar dengan kategori kurang baik (Krisdiyanto, 2013).

Selama ini banyak upaya-upaya Pemerintah maupun petugas kesehatan

untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar anak, salah satunya dengan

memberikan stimulasi yang sesuai dengan umur bayi. Stimulasi adalah

perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang berasal dari

lingkungan luar anak. Stimulasi perkembangan anak ini bertujuan untuk

membantu anak agar mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dan

optimal (Riksani, 2012). Kebutuhan stimulasi guna meningkatkan kemajuan

perkembangan atau mengurangi keterlambatan. Kurangnya stimulasi yang

diberikan kepada bayi akan memperparah keterlambatan perkembangan pada

bayi (Soetjiningsih, 2012).

Bayi perlu diajarkan bagaimana memberi respon lewat stimulasi yang

diberikan secara berulang-ulang. Stimulasi yang baik adalah gerakan-gerakan

fisik. Stimulasi gerakan dipercaya sejak dahulu dapat memperbanyak manfaat

bagi bayi sehingga membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi,

termasuk pada bayi yang proses kelahirannya mempunyai faktor-faktor resiko

yang dapat menganggu perkembangan rangsangan atau stimulasi tersebut juga

dapat meningkatkan ikatan emosional antara orangtua dan bayinya. Stimulasi

yang dapat digunakan meliputi: gym (senam), musik, massage dan sebagainya

(Alan & Nicki, 2006).

Sejumlah penelitian seperti Harvard Pre School Project (di bawah

pimpinan dr Burton L.White), Universitas Chicago (di bawah pimpinan


4

dr.Benyamin S.Bloom), Institut Kesehatan Ibu dan Anak di Tsjechoslowakie

(Oleh dr.Jaroslav Koch), dan Suzy Prudden Studio’s di New York yang

dikutip kembali oleh Kusyairi (2006) memperlihatkan bahwa bayi yang

melakukan senam akan lebih cepat berbicara, nafsu makan lebih baik, tidur

lebih lelap dan proses perkembangan geraknya lebih cepat dibandingan

dengan bayi yang tidak mengikuti senam. Dan pada penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Rahayu Umi B (2008) dengan metode penelitian quasi

experiment, responden 20 bayi usia 3-6 bulan, 2 minggu, uji Paired sample T-

Tes bahwa senam bayi mempengaruhi perkembangan motorik kasar bayi (p-

value=0,005) dimana perkembangan motoriknya lebih optimal.

Perkembangan gerak akan lebih optimal apabila anak memiliki

kesempatan yang cukup besar untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk

gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan bagian anggota-anggota tubuh

seperti melalui senam bayi.Senam bayi dapat menjadi salah satu alternatif

jalan keluar yaitu dengan melatih otot-otot tubuh bayi sehingga kemampuan

motorik kasarnya diharapkan berkembang optimal. Dengan senam bayi

mampu mendorong intelegensi yang kompleks untuk bayi, termasuk belajar

mengkoordinasi, dan juga sangat penting untuk menguatkan otot-otot dan juga

sendi-sendi pada bayi sebagai persiapan bayi untuk duduk, berdiri dan

berjalan (Kusyairi, Irawati Ch, 2006).

Menurut Ninik Sutini (2007) pada awalnya, senam bayi dilakukan

sebagai salah satu cara rehabilitasi pada bayi-bayi yang mengalami hambatan

pertumbuhan dan perkembangan, seperti pada kondisi bayi yang menderita

kelumpuhan dapat dicegah dengan melakukan latihan senam sejak bayi.


5

Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan ilmu

pengetahuan tentang manfaat senam bayi, senam bayi diperluas dan mulai

diterapkan kepada bayi-bayi sehat sebagai latihan dan stimulasi yang

membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, mengoptimalisasi kerja

sistem saraf dan motorik bayi.

Berdasarkan keadaan perkembangan bayi, maka stimulasi yang paling

tepat untuk bayi usia 4-12 bulan adalah baby gym (senam bayi) (Rudolph,

2010).Senam bayi dilakukan pada bayi yang sudah berumur 4 bulan keatas,

karena pada usia ini bayi sudah bisa mengekpresikan dirinya dengan cara

menggerak-gerakkan tubuh atas kemauan sendiri. Tangan dan kakinya

semakin bebas bergerak dan otot lehernya juga semakin kuat. Jadi inilah

waktu yang tepat memberikan stimulasi senam. Jika sebelum usia 4 bulan

sudah diintervensikan dengan gerakan-gerakan senam, bisa saja akan terjadi

penyimpangan pada gerakan refleks bayi tersebut.

Senam bayi dibagi menjadi tiga tahap, tahap yang pertama pada usia 4-

6 bulan yaitu senam bayi yang tengkurap ke arah duduk karena pada usia ini

bayi mulai senang mengamati dan menyentuh benda-benda baru yang ada di

sekitarnya. Bayi mulai belajar untuk mengkoordinasi kemampuan motorik

kasarnya seperti berguling, tengkurap, duduk dan bahkan merangkak (Riksani,

2012).Kemudian berdasarkan perkembangan gerak normal, dari gerakan otot-

otot besar ke gerakan otot-otot halus. Tahun pertama, bayi berkembang

dengan cepat dalam mengontrol gerakan motorik kasarnya seperti, terlentang,

tengkurap, duduk, berdiri dan berjalan. Tahun kedua, lebih terfokus pada

keterampilan motorik halusnya seperti, memegang sesuatu dan menulis.


6

Sehingga tahun pertama sebaiknya bayi diberikan stimulasi senam supaya

motorik kasarnya diharapkan berkembang optimal. (Kusyairi, Irawati Ch,

2006)

Berdasarkan hasil observasi dan pengambilan data awal yang

dilakukan di salah satu posyandu Matahari Demintel Kelurahan Tamalanrea

Makassar pada tanggal 14 Desember 2016, didapatkan bahwa tidak dilakukan

pemeriksaan motorik spesifik pada bayi yang akan melakukan imunisasi, jadi

belum ada data yang pasti mengenai perkembangan motorik kasar di

Puskesmas Tamalanrea Jaya, namun setelah dilakukan wawancara dengan

Bidan bahwa selama tahun 2016 ada beberapa perkembangan anak yang

mengalami keterlambatan motorik kasar seperti bayi berumur 10 bulan belum

bisa merangkak, dan bayi berumur 6 bulan tengkurap tapi belum bisa

mengangkat kepala dan berdasarkan wawancara dari ibu bayi, mereka

mengatakan tidak pernah mengajak anaknya untuk melakukan treatment pijat

atau senam bayi dikarenakan posyandu di puskesmas selama ini belum pernah

dijelaskan atau diajarkan tentang senam bayi.

Berdasarkan latar belakang di atas dan penelitian ini belum pernah

dilakukan di Makassar maka peneliti tertarik untuk menganalisis sebuah

proses senam bayi terhadap perkembangan motorik kasar bayi dalam sebuah

penelitian yang bejudul “ Pengaruh Senam Bayi Terhadap Perkembangan

Motorik Kasar Pada Bayi Usia 4-6 Bulan di Makassar”.


7

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

Apakah ada pengaruh senam bayi terhadap perkembangan motorik kasar pada

bayi usia 4-6 bulan di Makassar 2017?

Adapun pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana distribusi perkembangan motorik kasar bayi sebelum

diberikan senam bayi ?

2. Bagaimana distribusi perkembangan motorik kasar bayi setelah

diberikan 3 kali senam bayi?

3. Bagaimana distribusi perkembangan motorik kasar bayi setelah

diberikan 6 kali senam bayi?

4. Apakah ada pengaruh senam bayi terhadap perkembangan motorik

kasar bayi?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Diketahuinya pengaruh senam bayi terhadap perkembangan motorik

kasar pada bayi usia 4-6 bulan di Makassar 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi perkembangan motorik kasar sebelum

diberikan senam bayi.

b. Diketahuinya distribusi perkembangan motorik kasar setelah

diberikan 3 kali senam bayi.

c. Diketahuinya distribusi perkembangan motorik kasar setelah

diberikan 6 kali senam bayi.


8

d. Diketahuinya pengaruh senam bayi terhadap perkembangan

motorik kasar bayi.

D. Manfaat

Pesan Rasulullah SAW: “Khairunnas anfa’uhum linnaas” yang

artinya “sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Seperti halnya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain.

Berikut manfaat penelitian :

1. Manfaat Akademik

a. Memperluas pengetahuan penulis dalam perkembangan motorik kasar

bayi dan senam bayi.

b. Sebagai masukan dalam ilmu fisioterapi untuk lebih mengenalkan

senam bayi.

c. Menjadi referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang relevan.

2. Manfaat Aplikatif

a. Memberikan referensi bagi Puskesmas mengenai pentingnya senam

bayi terhadap perkembangan motorik kasar bayi usia 4-12 bulan.

b. Sebagai langkah awal untuk promosi senam bayi dijadikan program

rutin di posyandu.

c. Sebagai motivasi bagi fisioterapis anak dan bidan untuk lebih

menambah atau memperbaharui keahlian dalam melakukan senam

bayi.

d. Memberikan informasi kepada responden khususnya Ibu bayi

mengenai perkembangan motorik kasar bayinya sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai