ID Model Pembelajaran Instruction Doing Dan PDF
ID Model Pembelajaran Instruction Doing Dan PDF
Abstract
Generally the purpose of this study is to describe the effectiveness of Model
Pembelajaran Instruction, Doing, and Evaluating (MPIDE) completed by resume and video
of natural phenomena which can be devided into three question (1) How is the students’
activities during the learning process? (2) How is the improvement of students’ achievement?
(3) How is the students’ responses to implementing the model? The study was included in the
research development the implementation using action research .The study was conducted to
students class X MIPA-6, amd the subjection of this study are 40 students. The analisis of all
data use percentage. The result show (1) The average of students’s activities in active
category, (2) The improvement of students’s physics’s achievementshow that almost 95%
students in the medium category, (3) students’s responses show that 80% students give
positive responses. The study can be concluded that the Model Pembelajaran Instruction,
Doing, and Evaluating (MPIDE) completed by resume and video of natural phenomena
effective for physics achievement in senior high school.
PENDAHULUAN
Fisika merupakan salah satu cabang terdapat 7 siswa yang menyatakan bahwa mata
ilmu sains yang penerapannya dapat pelajaran fisika itu sulit. Selain hasil
mengembangkan kemampuan berfikir analitis wawancara yang telah dilakukan kepada
anak. Kemampuan berfikir analitis ini dapat beberapa siswa, data dari PUSPENDIK
dikembangkan dengan menggunakan berbagai 2011/2012 menunjukkan juga bahwa rata-rata
peristiwa fenomena alam sebagai bentuk nilai ujian nasional mata pelajaran fisika
implementasi dari ilmu Fisika. Selain itu, tingkat nasional lebih rendah dibandingkan
pelajaran fisika merupakan pelajaran yang rata-rata nilai mata pelajaran matematika,
memberikan pengetahuan tentang alam biologi, dan kimia.
semesta untuk berlatih berpikir dan bernalar, Data tersebut tidak lepas juga dari
melalui kemampuan penalaran seseorang yang kurang tertariknya siswa terhadap mata
terus dilatih sehingga semakin berkembang, pelajaran fisika. Pembelajaran akan lebih
maka orang tersebut akan bertambah daya pikir bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk
dan pengetahuannya (Supardi, 2012). berpartisipasi dalam berbagai aktivitas
Fakta yang menunjukkan di lapangan kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu
menyebutkan bahwa fisika merupakan salah mengaktualisasikan kemampuannya didalam
satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dan diluar kelas.
oleh sebagian siswa. Hal ini diperkuat dari Rendahnya hasil belajar fisika siswa di
wawancara yang telah dilakukan terhadap sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu,
beberapa siswa SMA di wilayah Kabupaten siswa masih dituntut untuk mempelajari ilmu
Jember dan Kabupaten Banyuwangi pada fisika dalam bentuk produknya saja, sedangkan
tanggal 12-20 Maret 2015 diperoleh data proses untuk mendapatkan produknya tersebut
bahwa, dari 10 siswa yang telah diwawancarai masih diabaikan. Menurut Ningsih, dkk.
53
54 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 53-59
(2012:45) rendahnya hasil belajar siswa juga Universitas Jember, Model Pembelajaran
disebabkan oleh pembelajaran yang masih Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
berpusat pada guru. Guru menuntut siswa dapat meningkatkan atau menimbulkan
menghafal konsep dan menghafal rumus. Hasil perbaikan penguasaan konsep pada Mata
belajar siswa digunakan untuk memotivasi Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM).
siswa dan guru agar melakukan perbaikan dan Perbaikan penguasaan konsep ini juga dapat
peningkatan kualitas proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
(Widodo, 2013). Model Pembelajaran Instruction, Doing, dan
Fakta ini diperkuat dengan hasil Evaluating (MPIDE) ini memuat 3 (tiga) tahap
wawancara yang telah dilakukan kepada pembelajaran, yaitu tahap 1) Instruction; 2)
beberapa siswa SMA di Kabupaten Jember dan Doing; dan 3) Evaluating. Pada tiap tahap
Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 4-5 April tersebut masih terbagi menjadi beberapa
2015. Hasil dari wawancara tersebut tahapan yang lebih kompleks lagi.
menyebutkan bahwa, guru mata pelajaran Penyampaian konsep fisika dalam
fisika pada saat proses pembelajaran pembelajaran yang dilakukan pada saat KBM
berlangsung di kelas lebih sering memberikan berlangsung terkadang belum sepenuhnya
rumus-rumus fisika dalam bentuk jadi dan tersampaikan.
tidak memberikan penjelasan proses untuk Penerapan model pembelajaran
mendapatkan rumus tersebut. Gurusinga dan Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
Sibarani (2011) menunjukkan bahwa pada jenjang SMA diharapkan dapat
pembelajaran fisika yang berpusat pada guru membantu memperbaiki penguasaan konsep
membuat siswa sulit untuk memvisualisasikan materi fisika yang diajarkan dalam
materi yang dijelaskan oleh guru, sehingga pembelajaran fisika. Penguasaan konsep siswa
siswa kurang tertarik pada fisika. Selain itu akan lebih bermakna apabila dalam
Pembelajaran yang dilakukan di dalam pembelajaran fisika, siswa dihadapkan
kelas menurut pandangan kegiatan belajar langsung pada permasalahan yang ada di
mengajar modern lebih dituntut siswa lingkungan sekitar. Permasalahan yang
bertindak dan terlibat secara aktif pada setiap dihadirkan dalam pembelajaran di kelas berupa
kegiatan pembelajaran yang dilakukan. fenomena alam yang berhubungan erat dengan
Pembelajaran yang dapat membuat siswa fisika. Fenomena alam ini ditunjukkan kepada
bertindak secara aktif salah satunya adalah siswa berupa video yang nantinya siswa
pembelajaran yang dilakukan dengan cara dituntut untuk mengamati video fenomena
memberikan penugasan materi yang dilakukan alam tersebut, sehingga dari pengamatan yang
siswa dengan cara siswa aktif menelaah telah dilakukan dapat merangsang siswa untuk
informasi secara mandiri dari sumber belajar belajar berhipotesis dari permasalahan yang
yang tersedia serta jaringan-jaringan informasi, ada.
dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai Menurut Supriatna (dalam Sasmia,
fasilitator. Dari permasalahan tersebut, model dkk., 2012) penggunaan media video dalam
pembelajaran berperan penting dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman
pembelajaran fisika. yang bermakna bagi siswa. Media
Model pembelajaran dirancang untuk pembelajaran video sangat penting dan perlu
tujuan-tujuan tertentu, pengajaran konsep- untuk dikembangkan dalam pembelajaran di
konsep informasi, cara-cara berpikir, studi sekolah, hal ini dikarenakan media
nilai-nilai sosial dan sebagainya dapat meminta pembelajaran ini mampu memuat unsur audio
siswa untuk terlibat aktif dalam tugas-tugas dan visual secara serempak (Isa, A., dkk.
kognitif dan sosial tertentu (Musfirotun, 2010). 2010). Video sebagai bahan pembelajaran
Berangkat dari perancangan model yang bersifat audio visual gerak akan mampu
pembelajaran yang bertujuan untuk menarik perhatian dan motivasi belajar siswa.
meningkatkan keaktifan siswa diharapkan Dalam penyajian media pembelajaran video ini
ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran siswa akan lebih tertarik karena dapat
fisika semakin meningkat dan dapat menyajikan beberapa objek nyata yang sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa jauh atau bahkan siswa belum pernah
di sekolah. Menurut Sutarto (2015) dalam menemuinya sama sekali.
penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Hipotesis yang dibentuk oleh siswa
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP dirumuskan berdasarkan pengetahuan yang
Erviani, Model Pembelajaran Instruction… 55
kepada siswa kelas eksperimen. Berdasarkan untuk aktif dalam pembelajaran, (b) bagi
hasil analisis diperoleh jumlah persentase peneliti lain, diharapkan dapat
respon siswa pada setia pernyataan dengan dijadikanlandasan untuk melakukan penelitian
skala penilaian 5 (SS) dijumlah dengan menggunakan model pembelajaran
jawaban dengan skala minimal penilaian 4 (S) Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
mencapai lebih dari 80% sehingga dapat disertai resume dan video fenomena alampada
disimpulkan respon siswa pada kegiatan materi pembelajaran yang berbeda.
pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Instruction, Doing, dan DAFTAR PUSTAKA
Evaluating (MPIDE) disertai resume dan video
fenomena alam menunjukkan respon positif. Festiyed dan Ernawati. 2008. Pembelajaran
Penerapan model pembelajaran ini membuat Problem Based Instruction Berbasis
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, Media Sederhana Untuk Meningkatkan
sedangkan guru hanya berperan sebagai Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa
fasilitator. Siswa tidak hanya mendengarkan Sekolah Menengah Pertama. Jurnal
dan mencatat penjelasan guru, akan tetapi Pembelajaran. ISSN 0126-0863. Vol. 8
siswa juga memperoleh konsep berdasarkan (2):95.
analisis data hasil percobaan. Gurusinga P., dan Sibarani R. 2011. “Analisis
Rata-rata Nilai Fisika dengan Metode
SIMPULAN DAN SARAN Ekspositori dan Inkuiri”. Jurnal Ilmiah
Satya Negara Indonesia. ISSN 1979-
Berdasarkan hasil analisis data dan
5246. Vol. 4 (2): 28-36.
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Model Pembelajaran Instruction, Indriastoro dan Rofiq. 2014. Pengembangan
Doing, dan Evaluating (MPIDE) disertai Multimedia Pembelajaran pada Standar
resume dan video fenomena alam efektif Kompetensi Memperbaharui Halaman
diterapkan dalam untuk pembelajaran fisika di Web di SMK.Jurnal Pendidikan Vokasi.
SMA, karena sudah memenuhi kriteria ISSN 1979-9330. Vol.4 (2).
keefektifan yaitu (a) Rata-rata aktivitas belajar
Isa, A., dkk. 2010. Keefektifan Pembelajaran
siswa termasuk dalam kategori minimal aktif
Berbantu Multimedia Menggunakan
(b) peningkatan hasil belajar siswa
Metode Inkuiri Terbimbing untuk
menunjukkan ≥ 75% jumlah siswa termasuk
Meningkatkan Minat dan Pemahaman
kategori minimal sedang dengan
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
menambahkan melakukan penekanan
Indonesia. ISSN 1693-1246. Vol. 6:58-
penjelasan pada tahap Instruction dan
62.
menambahkan metode ceramah pada tahap
Kartowagiran, B. 2000. Dasar-Dasar Action
Evaluating, (c) respon siswa pada penerapan
Research. Yogyakarta:Universitas
model pembelajaran ini termasuk dalam
negeri Yogyakarta.
kategori respon positif dengan rata-rata jumlah
persentase respon siswa pada setiap pernyataan Khasanah, D. L., Soedjoko, E., dan Mashuri.
dengan skala penilaian 5 (SS) dengan skala 4 2013. “Keefektifan Model Pembelajaran
(S) yaitu 89,25%. Talking Stick terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian dan Materi Pokok Aljabar”. Unnes Journal
pembahasan maka saran yang dapat diberikan, of Matematics Education. ISSN 2252-
antara lain: (a) bagi guru Fisika, hendaknya 6927. Vol. 2 (1): 55-61.
dalam menerapkan model pembelajaran Musfirotun. 2010. Peningkatan Keaktifan
Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE) Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui
disertai resume dan video fenomena alam Pendekatan Cooperative Tipe
melakukan persiapan yang baik untuk Numbered Head Together pada Siswa
membuat video fenomena alam yang sesuai kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong
dengan materi yang akan diajarkan serta dapat Jepara. Jurnal Kependidikan Dasar.
memanajemen waktu dengan baik agar sesuai Vol. 1 (1).
dengan alokasi waktu pada RPP, serta Ningsih, S.M., dkk. 2012. Implementasi Model
kemampua penguasaan kelas juga harus Pembelajaran Process Oriented Guided
ditingkatkan dengan baik karena siswa dituntut Inquiry Learning (POGIL) untuk
Erviani, Model Pembelajaran Instruction… 59