Anda di halaman 1dari 7

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE)

DISERTAI RESUME DAN VIDEO FENOMENA ALAM DALAM PEMBELAJARAN


FISIKA DI SMA
1)
Fimatu Rizka Erviani,2) Sutarto, 3) Indrawati
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: fimaturizkaerviani@gmail.com

Abstract
Generally the purpose of this study is to describe the effectiveness of Model
Pembelajaran Instruction, Doing, and Evaluating (MPIDE) completed by resume and video
of natural phenomena which can be devided into three question (1) How is the students’
activities during the learning process? (2) How is the improvement of students’ achievement?
(3) How is the students’ responses to implementing the model? The study was included in the
research development the implementation using action research .The study was conducted to
students class X MIPA-6, amd the subjection of this study are 40 students. The analisis of all
data use percentage. The result show (1) The average of students’s activities in active
category, (2) The improvement of students’s physics’s achievementshow that almost 95%
students in the medium category, (3) students’s responses show that 80% students give
positive responses. The study can be concluded that the Model Pembelajaran Instruction,
Doing, and Evaluating (MPIDE) completed by resume and video of natural phenomena
effective for physics achievement in senior high school.

Keywords: Model Pembelajaran Instruction, Doing, and Evaluating (MPIDE), the


effectiveness of learning models, physics learning achievement
improvement.

PENDAHULUAN

Fisika merupakan salah satu cabang terdapat 7 siswa yang menyatakan bahwa mata
ilmu sains yang penerapannya dapat pelajaran fisika itu sulit. Selain hasil
mengembangkan kemampuan berfikir analitis wawancara yang telah dilakukan kepada
anak. Kemampuan berfikir analitis ini dapat beberapa siswa, data dari PUSPENDIK
dikembangkan dengan menggunakan berbagai 2011/2012 menunjukkan juga bahwa rata-rata
peristiwa fenomena alam sebagai bentuk nilai ujian nasional mata pelajaran fisika
implementasi dari ilmu Fisika. Selain itu, tingkat nasional lebih rendah dibandingkan
pelajaran fisika merupakan pelajaran yang rata-rata nilai mata pelajaran matematika,
memberikan pengetahuan tentang alam biologi, dan kimia.
semesta untuk berlatih berpikir dan bernalar, Data tersebut tidak lepas juga dari
melalui kemampuan penalaran seseorang yang kurang tertariknya siswa terhadap mata
terus dilatih sehingga semakin berkembang, pelajaran fisika. Pembelajaran akan lebih
maka orang tersebut akan bertambah daya pikir bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk
dan pengetahuannya (Supardi, 2012). berpartisipasi dalam berbagai aktivitas
Fakta yang menunjukkan di lapangan kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu
menyebutkan bahwa fisika merupakan salah mengaktualisasikan kemampuannya didalam
satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dan diluar kelas.
oleh sebagian siswa. Hal ini diperkuat dari Rendahnya hasil belajar fisika siswa di
wawancara yang telah dilakukan terhadap sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu,
beberapa siswa SMA di wilayah Kabupaten siswa masih dituntut untuk mempelajari ilmu
Jember dan Kabupaten Banyuwangi pada fisika dalam bentuk produknya saja, sedangkan
tanggal 12-20 Maret 2015 diperoleh data proses untuk mendapatkan produknya tersebut
bahwa, dari 10 siswa yang telah diwawancarai masih diabaikan. Menurut Ningsih, dkk.

53
54 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 53-59

(2012:45) rendahnya hasil belajar siswa juga Universitas Jember, Model Pembelajaran
disebabkan oleh pembelajaran yang masih Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
berpusat pada guru. Guru menuntut siswa dapat meningkatkan atau menimbulkan
menghafal konsep dan menghafal rumus. Hasil perbaikan penguasaan konsep pada Mata
belajar siswa digunakan untuk memotivasi Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM).
siswa dan guru agar melakukan perbaikan dan Perbaikan penguasaan konsep ini juga dapat
peningkatan kualitas proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
(Widodo, 2013). Model Pembelajaran Instruction, Doing, dan
Fakta ini diperkuat dengan hasil Evaluating (MPIDE) ini memuat 3 (tiga) tahap
wawancara yang telah dilakukan kepada pembelajaran, yaitu tahap 1) Instruction; 2)
beberapa siswa SMA di Kabupaten Jember dan Doing; dan 3) Evaluating. Pada tiap tahap
Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 4-5 April tersebut masih terbagi menjadi beberapa
2015. Hasil dari wawancara tersebut tahapan yang lebih kompleks lagi.
menyebutkan bahwa, guru mata pelajaran Penyampaian konsep fisika dalam
fisika pada saat proses pembelajaran pembelajaran yang dilakukan pada saat KBM
berlangsung di kelas lebih sering memberikan berlangsung terkadang belum sepenuhnya
rumus-rumus fisika dalam bentuk jadi dan tersampaikan.
tidak memberikan penjelasan proses untuk Penerapan model pembelajaran
mendapatkan rumus tersebut. Gurusinga dan Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
Sibarani (2011) menunjukkan bahwa pada jenjang SMA diharapkan dapat
pembelajaran fisika yang berpusat pada guru membantu memperbaiki penguasaan konsep
membuat siswa sulit untuk memvisualisasikan materi fisika yang diajarkan dalam
materi yang dijelaskan oleh guru, sehingga pembelajaran fisika. Penguasaan konsep siswa
siswa kurang tertarik pada fisika. Selain itu akan lebih bermakna apabila dalam
Pembelajaran yang dilakukan di dalam pembelajaran fisika, siswa dihadapkan
kelas menurut pandangan kegiatan belajar langsung pada permasalahan yang ada di
mengajar modern lebih dituntut siswa lingkungan sekitar. Permasalahan yang
bertindak dan terlibat secara aktif pada setiap dihadirkan dalam pembelajaran di kelas berupa
kegiatan pembelajaran yang dilakukan. fenomena alam yang berhubungan erat dengan
Pembelajaran yang dapat membuat siswa fisika. Fenomena alam ini ditunjukkan kepada
bertindak secara aktif salah satunya adalah siswa berupa video yang nantinya siswa
pembelajaran yang dilakukan dengan cara dituntut untuk mengamati video fenomena
memberikan penugasan materi yang dilakukan alam tersebut, sehingga dari pengamatan yang
siswa dengan cara siswa aktif menelaah telah dilakukan dapat merangsang siswa untuk
informasi secara mandiri dari sumber belajar belajar berhipotesis dari permasalahan yang
yang tersedia serta jaringan-jaringan informasi, ada.
dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai Menurut Supriatna (dalam Sasmia,
fasilitator. Dari permasalahan tersebut, model dkk., 2012) penggunaan media video dalam
pembelajaran berperan penting dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman
pembelajaran fisika. yang bermakna bagi siswa. Media
Model pembelajaran dirancang untuk pembelajaran video sangat penting dan perlu
tujuan-tujuan tertentu, pengajaran konsep- untuk dikembangkan dalam pembelajaran di
konsep informasi, cara-cara berpikir, studi sekolah, hal ini dikarenakan media
nilai-nilai sosial dan sebagainya dapat meminta pembelajaran ini mampu memuat unsur audio
siswa untuk terlibat aktif dalam tugas-tugas dan visual secara serempak (Isa, A., dkk.
kognitif dan sosial tertentu (Musfirotun, 2010). 2010). Video sebagai bahan pembelajaran
Berangkat dari perancangan model yang bersifat audio visual gerak akan mampu
pembelajaran yang bertujuan untuk menarik perhatian dan motivasi belajar siswa.
meningkatkan keaktifan siswa diharapkan Dalam penyajian media pembelajaran video ini
ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran siswa akan lebih tertarik karena dapat
fisika semakin meningkat dan dapat menyajikan beberapa objek nyata yang sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa jauh atau bahkan siswa belum pernah
di sekolah. Menurut Sutarto (2015) dalam menemuinya sama sekali.
penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Hipotesis yang dibentuk oleh siswa
Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP dirumuskan berdasarkan pengetahuan yang
Erviani, Model Pembelajaran Instruction… 55

sedang terjadi. Penyusunan hipotesis Hopkins. Dalam penelitian ini menggunakan 1


dipengaruhi oleh pengetahuan awal siswa dan kelas yang setiap kelasnya terdiri dari beberapa
akan memberikan dampak pada proses kali pembelajaran dan beberapa kali analisis,
pembelajaran. Pengaruh atau dapak secara pembelajaran selanjutnya dapat dilaksanakan
langsungnya adalah dapat mempermudah dengan melihat hasil analisis dari pembelajaran
proses pembelajaran dan mengarahkan hasil- sebelumnya. Apabila pembelajaran
hasil belajar yang lebih baik, sedangkan sebelumnya sudah memenuhi kriteria
pengaruh atau dampak secara tidak keefektifan model pembelajaran maka
langsungnya adalah dapat mengoptimalkan pembelajaran dapat dihentikan, namun jika
kejelasan materi-materi pelajaran dan pembelajaran sebelumnya belum memenuhi
meningkatkan efisiensi penggunaan waktu kriteria keefektifan model pembelajaran maka
belajar dan pembelajaran. Pengetahuan awal pembelajaran akan dilanjutkan dan membenahi
siswa ini dapat diperoleh dari tugas membuat kekurangan pada pembelajaran sebelumnya.
resume tentang bab yang akan dipelajari. Metode pengumpulan data yang
Resume atau ringkasan merupakan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
informasi yang padat atau ide penting dari observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
sebuah sumber bacaan. Resume atau ringkasan Untuk mendiskripsikan aktivitas belajar siswa
dapat membantu untuk menyusun pengetahuan selama proses belajar mengajar digunakan
awal sebelum siswa menerima materi persentase aktivitas siswa (Pa) sebagai berikut:
pembelajaran dari guru sehingga, siswa
memiliki dasar untuk menyusun sebuah 𝐴
𝑃𝑎 = 𝑁 𝑥100%.......... (1)
hipotesis. 𝑚

Berdasarkan latar belakang di atas,


maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian Keterangan:
Pa = persentase keaktifan siswa
ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan
A = jumlah skor tiap indikator
model pembelajaran Instruction, Doing, dan aktivitas yang diperoleh siswa
Evaluating (MPIDE) disertai Resume dan Nm = jumlah skor maksimum tiap
Video Fenomena Alam dalam pembelajaran indikator aktivitas siswa
fisika di SMA dengan 3 kriteria keefektifan
yaitu (1) mendeskripsikan aktivitas belajar Dengan kriteria aktivitas yang terdapat pada
siswa menggunakan model pembelajaran Tabel 1
Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE) Tabel 1 Kriteria aktivitas siswa
disertai resume dan video fenomena alam, (2) Persentase Aktivitas Kriteria
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar 0% - 20% Sangat Kurang
siswa menggunakan model pembelajaran 21% - 40% Kurang
Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE) 41% - 60% Sedang
disertai resume dan video fenomena alam, (3) 61% - 80% Aktif
mendeskripsikan respon siswa menggunakan 81% - 100% Sangat Aktif
model pembelajaran Instruction, Doing, dan (Festiyed dan Ernawati, 2008:95).
Evaluating (MPIDE) disertai resume dan video Aktivitas siswa ini merupakan salah
fenomena alam, satu indikator yang digunakan untuk melihat
keefektifan Model Pembelajaran Instruction,
METODE Doing, dan Evaluating (MPIDE) disertai
resume dan video fenomena alam. Hasil
penelitian ini termasuk penelitian lembar observasi aktivitas siswa harus
pengembangan yang implementasinya menunjukkan bahwa persentase aktivitas siswa
menggunakan action research, yang  70% dan masuk dalam kriteria siswa belajar
dilaksanakan dengan tujuan untuk minimal secara aktif.
mengembangkan keterampilan atau Untuk menghitung peningkatan hasil
pendekatan baru dan untuk memecahkan belajar siswa menggunakan rumus N-gain
masalah dengan menerapkannya secara sebagai berikut:
langsung pada ruang kelas atau dunia kerja 𝒮𝑝𝑜𝑠𝑡 − 𝒮𝑝𝑟𝑒
(Kartowagiran, 2000). 𝒩𝑔 = ............... (2)
𝒮𝑚𝑎𝑥 − 𝒮𝑝𝑟𝑒
Desain penelitian yang digunakan Keterangan:
dalam penelitian ini adalah model siklus
56 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 53-59

𝒩𝑔 = Normalized gain(peningkatan pembelajaran menggunakan MPIDE disertai


keterampilan proses sains siswa) Resume dan Video Fenomena alam di kelas
Spre = skor pre-test atau kemampuan awal; eksperimen yang disajikan dalam Tabel 4.
Spost = skor post-test atau kemampuan
akhir; Tabel 4. Skor Aktivitas Belajar Siswa
Smax = skor maksimum Persentase perolehan skor
Indikator Siklus Siklus 2 Siklus 3
Untuk menentukan kategori peningkatan, 1
diberikan kategori perolehan skor tersebut Meresume 80,8% 83,3% 86,7%
sebagai berikut: Mencatat 56,7% 70% 77,5%
Tabel 2. Kategori peningkatan hasil belajar Mengamati video
80% 87,5% 89,1%
Interval Kriteria fenomena alam
Membaca 70,8% 70% 79,1%
NG ≥ 0,7 Tinggi
Memperhatikan 84,2% 78% 85%
0,3 < NG < 0,7 Sedang Berpendapat 67,5% 78,70% 77%
NG ≤0,3 Rendah Bertanya 62,5% 71,25% 75,95%
(Indriastoro dan Rofiq, 2014) Diskusi 62,5% 75,8% 80%
Peningkatan hasil belajar ini Menggambar 55% 70% 80%
merupakan salah satu indikator yang Memecahkan
63,3% 73,3% 77,5%
digunakan untuk melihat keefektifan Model masalah
Pembelajaran Instruction, Doing, dan Presentasi 70% 78,3% 79,1%
Evaluating (MPIDE) disertai resume dan video Mendengarkan 97,5% 87,5% 95%
fenomena alam. Peningkatan hasil belajar yang RATA-RATA 70,9% 76,97% 81,83%
dialami siswa harus menunjukkan ≥ 75% Berdasarkan Tabel 4. Rata-rata
jumlah siswa termasuk kategori minimal aktivitas siswa meningkat di setiap siklusnya.
sedang. Menurut Khasanah et al. (2013), Aktivitas ketiga siklus masuk dalam kriteria
ketuntasan klasikal ditentukan dengan jumlah minimal aktif dengan rata-rata persentase
siswa yang mendapat skor posttest lebih dari 70,9% pada siklus 1, 76,97% di siklus 2 dan
atau sama dengan KKM yaitu minimal 75% 81,93% pada siklus 3. Menurut Praptiwi et al.
dari total 100% siswa. (2012), langkah pembelajaran yang sudah
Persentase respon siswa dapat dihitung pernah dialami siswa akan menjadikan siswa
menggunakan rumus : mudah menguasai materi dan memahami
A instruksi dalam pembelajaran.
Persentase respons siswa  x100% .....(3)
B Pada kegiatan mengamati video
Dengan A = proporsi siswa yang memilih fenomena alam menggunakan laptop pada
B = Jumlah siswa (responden) masing-masing kelompok, namun
pembelajaran ini terkendala oleh waktu dan
Tabel 3 Kriteria Penilaian Respon Siswa kurang efisiennya peralatan yang digunakan
Bobot Penilaian
Alternatif
Pernyataan Pernyataan
sehingga, banyak waktu yang terbuang untuk
Jawaban melakukan persiapan. Hal ini berakibat pada
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1 penyampaian materi yang kurang maksimal
Setuju 4 2 dikarenakan waktu yang terbatas. Meskipun
Tidak Setuju 2 4 penerapan model pembelajaran Instruction,
Sangat Tidak 1 5
Setuju
Doing, dan Evaluating (MPIDE) disertai
resume dan video fenomena alam masih
Respon siswa dikatakan positif apabila pertama kali di SMA Negeri 1 Jenggawah
persentase respon siswa pada jawaban dengan aktivitas belajar siswa pada siklus pertama ini
skala penilaian 5 dijumlah dengan jawaban sudah cukup baik. Pada setiap siklusnya
dengan skala penilaian 4 mencapai lebih dari aktivitas belajar siswa tergolong pada aktivitas
80%. belajar aktif.
Peningkatan hasil belajar siswa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN diukur adalah hasil belajar kognitif produk
Berdasarkan hasil observasi dalam yang diperoleh dari skor pretest dan posttest.
penelitian ini menghasilkan data berupa skor Peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh
aktivitas belajar siswa selama proses dari ketiga siklus dapat dilihat pada Gambar 1.
Erviani, Model Pembelajaran Instruction… 57

sebaliknya. Oleh karena itu dalam pelaksanaan


Grafik jumlah siswa tiap pembelajaran di siklus 2 mengalami kesalahan
kategori bias yaitu terdapat pada aktivitas belajar siswa
yang seharusnya mengalami penurunan, tetapi
2023 13 pada siklus 2 mengalami peningkatan, atau
40 9 17 14 714
Jumlah siswa

20 3 Siklus 1 terdapat pada hasil belajarnya, yaitu soal pre-


0 test dan soal post-test siklus 2 yang masih
siklus 2
belum sesuai.
siklus 3 Respon siswa diperoleh dari hasil
Kriteria
angket respon siswa yang diberikan kepada
siswa setelah pelaksanaan kegiatan
Gambar 1. Grafik peningkatan hasil belajar pembelajaran. Rata-rata respon siswa dapat
siswa dilihat pada Tabel 5 berikut.
Pada Gambar 1. menunjukkan bahwa
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 2 Tabel 5. Skor Persentase Respon Siswa
merupakan peningkatan hasil belajar yang
terendah. Namun pada siklus 3 peningkatan Pernya-
Indikator Total Kriteria
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan taan
merupakan yang tertinggi diantara siklus yang Kesesuaian 4 90% Positif
lainnya. Berdasarkan uraian di atas Bahan Ajar 9 92,5% Positif
peningkatan hasil belajar siswa dapat 1 90% Positif
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam 2 82,5% Positif
pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 3 87,5% Positif
Jenggawah menggunakan model pembelajaran 5 82,5% Positif
Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE) 6 92,5% Positif
Kepuasan
8 82,5% Positif
disertai resume dan video fenomena alam Siswa
11 90% Positif
mengalami fruktuasi. Pada siklus 1, 12 85% Positif
peningkatan hasil belajar siswa sudah 13 100% Positif
memenuhi target yaitu 82,5% dari jumlah 14 87,5% Positif
siswa . Peningkatan hasil belajar pada siklus 2 15 100% Positif
mengalami penurunan dari siklus 1 65% siswa Cara Mengajar 10 82,5% Positif
memenuhi kriteria minimal sedang dan pada Guru 16 92,5% Positif
siklus 3 mengalami peningkatan dari siklus 2 7 85% Positif
Pemahaman
dan memenuhi target 95% siswa memenuhi 17 90% Positif
Siswa Terhadap
kriteris minimal sedang. 18 85% Positif
Materi Yang
Hasil analisis data hasil belajar siswa 19 95% Positif
Disampaikan
20 82,5% Positif
pada siklus 2 menunjukkan bahwa peningkatan
RATA-RATA 89,2% Positif
hasil belajar siswa mengalami penurunan hal
ini terlihat pada Gambar 1. Pada siklus ini
Berdasarkan hasil angket respon siswa
peningkatan hasil belajar siswa merupakan
pada Tabel 4.7, jumlah rata-rata persentase
peningkatan hasil belajar yang paling rendah
respon siswa secara keseluruhan adalah
dari pada siklus yang lainnya Berdasarkan
89,25%. Jumlah rata-rata persentase respon
hasil analisis data aktivitas dan hasil belajar
siswa ini telah mencapai lebih dari 80%, maka
siswa selama proses pembelajaran pada siklus
dengan ini dapat dikatakan bahwa respon siswa
2 menggunakan MPIDE disertai resume dan
terhadap model pembelajaran Instruction,
video fenomena alam dapat disimpulkan
Doing, dan Evaluating (MPIDE) disertai
bahwa proses pembelajaran pada siklus 2 untuk
resume dan video fenomena alam
aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan
mendapatkan respon positif dari siswa kelas X
dibandingkan siklus 1, tetapi hasil belajar
MIA 6 di SMA N 1 Jenggawah.
siswa mengalami penurunan dibandingkan
Hasil analisis data respon siswa
siklus 1. Hal ini tidak sesuai dengan teori
terhadap penerapan model pembelajaran
bahwa seharusnya refleksi dalam rencana
Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
perbaikan akan berdampak pada aktivitas dan
disertai resume dan video fenomena alam pada
hasil belajar siswa yaitu jika aktivitasnya
pembelajaran fisika di SMA Negeri 1
meningkat, hasil belajarnya pun meningkat dan
Jenggawah diperoleh dari pembagian angket
58 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 53-59

kepada siswa kelas eksperimen. Berdasarkan untuk aktif dalam pembelajaran, (b) bagi
hasil analisis diperoleh jumlah persentase peneliti lain, diharapkan dapat
respon siswa pada setia pernyataan dengan dijadikanlandasan untuk melakukan penelitian
skala penilaian 5 (SS) dijumlah dengan menggunakan model pembelajaran
jawaban dengan skala minimal penilaian 4 (S) Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE)
mencapai lebih dari 80% sehingga dapat disertai resume dan video fenomena alampada
disimpulkan respon siswa pada kegiatan materi pembelajaran yang berbeda.
pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Instruction, Doing, dan DAFTAR PUSTAKA
Evaluating (MPIDE) disertai resume dan video
fenomena alam menunjukkan respon positif. Festiyed dan Ernawati. 2008. Pembelajaran
Penerapan model pembelajaran ini membuat Problem Based Instruction Berbasis
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, Media Sederhana Untuk Meningkatkan
sedangkan guru hanya berperan sebagai Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa
fasilitator. Siswa tidak hanya mendengarkan Sekolah Menengah Pertama. Jurnal
dan mencatat penjelasan guru, akan tetapi Pembelajaran. ISSN 0126-0863. Vol. 8
siswa juga memperoleh konsep berdasarkan (2):95.
analisis data hasil percobaan. Gurusinga P., dan Sibarani R. 2011. “Analisis
Rata-rata Nilai Fisika dengan Metode
SIMPULAN DAN SARAN Ekspositori dan Inkuiri”. Jurnal Ilmiah
Satya Negara Indonesia. ISSN 1979-
Berdasarkan hasil analisis data dan
5246. Vol. 4 (2): 28-36.
pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Model Pembelajaran Instruction, Indriastoro dan Rofiq. 2014. Pengembangan
Doing, dan Evaluating (MPIDE) disertai Multimedia Pembelajaran pada Standar
resume dan video fenomena alam efektif Kompetensi Memperbaharui Halaman
diterapkan dalam untuk pembelajaran fisika di Web di SMK.Jurnal Pendidikan Vokasi.
SMA, karena sudah memenuhi kriteria ISSN 1979-9330. Vol.4 (2).
keefektifan yaitu (a) Rata-rata aktivitas belajar
Isa, A., dkk. 2010. Keefektifan Pembelajaran
siswa termasuk dalam kategori minimal aktif
Berbantu Multimedia Menggunakan
(b) peningkatan hasil belajar siswa
Metode Inkuiri Terbimbing untuk
menunjukkan ≥ 75% jumlah siswa termasuk
Meningkatkan Minat dan Pemahaman
kategori minimal sedang dengan
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
menambahkan melakukan penekanan
Indonesia. ISSN 1693-1246. Vol. 6:58-
penjelasan pada tahap Instruction dan
62.
menambahkan metode ceramah pada tahap
Kartowagiran, B. 2000. Dasar-Dasar Action
Evaluating, (c) respon siswa pada penerapan
Research. Yogyakarta:Universitas
model pembelajaran ini termasuk dalam
negeri Yogyakarta.
kategori respon positif dengan rata-rata jumlah
persentase respon siswa pada setiap pernyataan Khasanah, D. L., Soedjoko, E., dan Mashuri.
dengan skala penilaian 5 (SS) dengan skala 4 2013. “Keefektifan Model Pembelajaran
(S) yaitu 89,25%. Talking Stick terhadap Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian dan Materi Pokok Aljabar”. Unnes Journal
pembahasan maka saran yang dapat diberikan, of Matematics Education. ISSN 2252-
antara lain: (a) bagi guru Fisika, hendaknya 6927. Vol. 2 (1): 55-61.
dalam menerapkan model pembelajaran Musfirotun. 2010. Peningkatan Keaktifan
Instruction, Doing, dan Evaluating (MPIDE) Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui
disertai resume dan video fenomena alam Pendekatan Cooperative Tipe
melakukan persiapan yang baik untuk Numbered Head Together pada Siswa
membuat video fenomena alam yang sesuai kelas V SD Negeri 2 Buwaran Mayong
dengan materi yang akan diajarkan serta dapat Jepara. Jurnal Kependidikan Dasar.
memanajemen waktu dengan baik agar sesuai Vol. 1 (1).
dengan alokasi waktu pada RPP, serta Ningsih, S.M., dkk. 2012. Implementasi Model
kemampua penguasaan kelas juga harus Pembelajaran Process Oriented Guided
ditingkatkan dengan baik karena siswa dituntut Inquiry Learning (POGIL) untuk
Erviani, Model Pembelajaran Instruction… 59

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Supardi U.S., dkk. 2012. Pengaruh Media


Kritis Siswa. Unnes Physics Education Pembelajaran dan Minat Belajar
Journal (UPEJ). ISSN 1907-7157. Terhadap Hasil Belajar. Jurnal
Vol.1 (2):45. Formatif. ISSN 2088-351X. Vol. 2 (1):
71.
Praptiwi, L., Sarwi, dan Handayani. L. 2012.
Sutarto. 2015. Model Pembelajaran
Efektivitas Model Pembelajaran
Instruction, Doing, dan Evaluating
Eksperimen Inkuiri Terbimbing
(MPIDE) Sebagai Pelaksanaan
Berbantuan My Own Dictionary untuk
Pendekatan Saintifik pada Perkuliahan
Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
MKPBM. Proseding Seminar Nasional
Unjuk Kerja Siswa SMP RSBI. Unnes
Pendidikan Sains. 428-443.
Science Education Journal. ISSN 2252-
Widodo. 2013. Peningkatan Aktivitas dan
6617. Vol. 1 (2): 86-95.
Hasil Belajar Siswa dengan Metode
Pusat Penilaian Pendidikan (PUSPENDIK). problem Based Learning pada Siswa
2013. Laporan Hasil Ujian Nasional Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo
Tahun Ajaran 2011/2012. [online]. Kulon Progo Tahun Pelajaran
Tersedia: 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia.
http://litbang.kemdikbud.go.id/index.ph ISSN 1410-2994). Vol XVII (49).
p/puspendik.

Sasmia, dkk. 2012. Pengembangan Media


Video Pembelajaran Berbicara Bahasa
Jawa Siswa Kelas II di SDN Kesatrian 1
Malang. Jurnal Pembelajaran Bahasa.

Anda mungkin juga menyukai