Anda di halaman 1dari 21

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

PERPAJAKAN

E-LEARNING
CROSS FUNCTION PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA
Pengertian Pajak

Pajak merupakan
kontribusi warga
negara

Pajak adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa
Berdasarkan berdasarkan undang-undang, dengan Pajak bersifat
Undang-Undang tidak mendapatkan imbalan secara memaksa
langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Tidak ada * UU No. 6/1983 stdd UU No. 16/2009


imbalan langsung
2
Obyek dan Subyek Pajak

3
Obyek Pajak Penghasilan (PPh)

Penghasilan

 setiap tambahan kemampuan ekonomis


 yg diterima atau diperoleh WP
 baik yg berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia
 yg dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan WP yg bersangkutan
 dengan nama dan dalam bentuk apa pun.

Konsep Penghasilan dalam arti luas

Ps. 4 ayat (1) UU PPh 4


Dikenakan Pajak dengan
Tarif Umum/Tarif Ps.17(1)
P Objek
E Pajak Dikenakan Pajak dengan
N Tarif Khusus dan Bersifat
G Final
H
A
S Tidak digabungkan
I Dikecuali- dengan
L kan dari / Penghasilan yang
A Bukan dikenakan Pajak
N Objek dengan Tarif
Pajak Umum
5
Obyek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pasal 4 (1) UU No. 42 Tahun 2009

a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang


dilakukan oleh Pengusaha;
b. impor Barang Kena Pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh Pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak;
g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha
Kena Pajak; dan
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

6
Obyek Pemotongan dan Pemungutan PPh
Wajib Pajak Dalam Negeri
PPh Pasal 25

Pembayaran Sendiri PPh Pasal 29 Pasal 4 (2)

Pelunasan PPh PPh Final Pasal 15

PPh Pasal 21 Pasal 19

PPh Pasal 22

Pemotongan/
Pemungutan PPh Pasal 23
oleh Pihak Lain

PPh Pasal 26
Pasal 4 (2)
PPh Final
Pasal 15 7
Obyek Pemotongan dan Pemungutan PPh
Wajib Pajak Luar Negeri

PPh Pasal 25

Pembayaran Sendiri PPh Pasal 29

PPh Final
Pelunasan PPh

Bentuk Usaha
Tetap (BUT) PPh Pasal 22

PPh Pasal 23
Pemotongan/
Pemungutan Oleh
Pihak Lain
PPh Pasal 26
Pemotongan PPh Pasal
Non BUT 26
PPh Final
8
Subyek Pajak
Yang menjadi subyek pajak yaitu

Orang pribadi

Warisan yang belum terbagi sebagai satu


kesatuan mengganti yang berhak

Badan

Bentuk Usaha Tetap (BUT)

* UU No. 7/1983 stdd UU No. 36/2008 9


Subyek Pajak
Subyek pajak dibedakan menjadi subyek pajak dalam negeri
dan subyek pajak luar negeri Orang Pribadi

Dalam Negeri Badan

Warisan yang
Subyek Pajak belum terbagi

Orang Pribadi
bukan BUT

Luar Negeri Badan bukan


BUT

BUT
10
* UU No. 7/1983 stdd UU No. 36/2008
Asas-asas
Pemungutan Pajak

11
Asas-asas Pemungutan Pajak Hukum

The Four Maxim


1. Asas Equality  keseimbangan dengan
kemampuan atau asas keadilan dan
didefinisikan bahwa pemungutan pajak yang
dilakukan harus adil, sesuai dengan kemampuan
dan penghasilan wajib pajak, tanpa memihak-
mihak dan diskriminatif

2. Asas Certainty  kepastian hukum dimana


setiap pungutan pajak yang dilakukan harus
berdasarkan UU dan tidak boleh ada
penyimpangan

12
Asas-asas Pemungutan Pajak Hukum

The Four Maxim


3. Asas Convinience of Payment  pajak
dipungut saat wajib pajak berada di saat
yang baik dan sedang bahagia, misalnya
saat baru menerima penghasilan atau
memperoleh hadiah
4. Asas Efficiency  biaya pemungutan
pajak dilakukan seefisien mungkin
sehingga tidak terjadi biaya administratif
pemungutan pajak lebih besar daripada
penerimaan pajak itu sendiri

13
Asas-asas Pemungutan Pajak Hukum

1. Asas Politik Finansial  Asas politik financial


berarti pemungutan pajak yang dilakukan oleh
negara harus memadai sehingga dapat
membiaya pembangunan dan mendorong
perekonomian negara
2. Asas Ekonomi  Asas ini mengemukakan
bahwa penentuan objek pajak harus tepat
sasaran, seperti pada penetapan pajak
pendapatan dan pajak barang mewah
3. Asas Keadilan  Pemungutan pajak harus
berlaku secara umum, adil dan tidak
Adolph Wagner
(25 March 1835 – 8 November 1917) diskriminatif

14
Asas-asas Pemungutan Pajak Hukum

4. Asas Administrasi  mengatur


segala permasalah yang
berhubungan dengan perpajakan
seperti bagaimana cara membayar
pajak, besar biaya pajak dan
dimana tempat membayar pajak
5. Asas Yuridis  segala pungutan
Adolph Wagner pajak harus dilakukan berdasarkan
(25 March 1835 – 8 November 1917)

UU

15
Penyetoran dan Pelaporan Pajak

16
Membayar dan Menyetor Pajak yang Terutang

adalah KEWAJIBAN

bagi setiap WAJIB PAJAK


dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negara
Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu
saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian
Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
(Pasal 1 angka 10)
17
Mengisi dan Menyampaikan SPT

KEWAJIBAN

bagi setiap WAJIB PAJAK yang sudah


mendaftarkan diri

18
Pengertian SPT

Surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan


penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau
bukan objek pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

PPh
SPT Masa PPN (1111 dan 1111 DM)
PPN (1107 PUT)
SPT
PPh Badan (1771, 1771$)
SPT Tahunan
PPh OP (1770, 1770S, 1770SS)

*Berdasarkan Pasal 1 UU KUP 19


Pelaporan SPT Tahunan PPh

20
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 21

Anda mungkin juga menyukai