Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling banyak
digunakan, karena sepeda motor merupakan alat transportasi yang lebih
praktis dibandingkan dengan kendaraan jenis lainya dan harganya pun
lebih murah dapat dijangkau oleh masyarakat yang berekonomi menengah
kebawah. Dikota-kota yang rawan dengan kemacetan, misalnya di Jakarta
ataupun di Yogyakarta, masyarakat cenderung menggunakan motor dari
pada menggunakan mobil atau kendaraan umum yang sering terjebak
kemacetan dijalan raya.

Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: mesin


(engine), pemindah tenaga, chasis, kelistrikan, bodi, dan roda. Dari
keenam komponen utama tersebut, mesin (engine) dan roda lah yang
perlu mendapat perawatan rutin maupun berkala. Hal ini sangat
diperlukan mengingat tingkat pemakaian sepeda motor itu sendiri sangat
tinggi, sehingga kinerja mesin maupun roda tersebut juga harus mampu
dituntut secara maksmal.

Mesin pada sepeda motor mempunyai beberapa komponen yang


penting sesuai dengan tugas dan fungsinya masing masing. Namun
komponen mesin yang sering terabaikan atau bahkan jarang mendapatkan
perawatan secara rutin maksimal adalah bearing. Bearing merupakan
komponen yang mempermudah maintenance peralatan yang berputar.
Kopmponen ini merupakan bagian yang vital pada sebuah mesin, karena
dalam suatu rangkaian mesin yang berputar, bearing atau bantalan
memegang kendali untuk mengurangi koefisien gesek antara as dan
rumahnya. Untuk bantalan tersebut di hubngkan langsung dengan as,
dimana as tersebut berhubungan langsung dengan komponen lainya dalam
sebuah mesin.
2

Melihat sistem penyaluran tenaga tersebut, bearing dituntut untuk


selalu dalam keadaan baik dan maksimal. Sebab dengan adanya beberapa
kasus yang terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan maupun perbaikan
dengan benar akan menimbulkan tidak maksimalnya kinerja sepeda motor
yang dihasilkan, seperti adanya getaran pada mesin atau tidak stabilnya
putaran roda saat laju sepeda motor ditambah, dan sebagainya. Hal ini
dapat ditinjau kembali bahwa bearing langsung mempengaruhi
momentum energi gerak yang dihasilkan oleh sepeda motor.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat
rumusan masalah yang terjadi saat dilakukan pembongkaran pada proses
pebaikan bearing, yaitu:

 Bagaimana cara membuat alat untuk melakukan pelepasan dan


pemasangan bearing?
 Langkah-langkah apa saja yang diakukan dalam proses pelepasan atau
pemasangan pada bearing pada proses perbaikan?
 Bagaimana hasil yang diperoleh dari pelepasan atau pemasangan bearing
tersebut?

1.3. Batasan Masalah


Agar perancangan ini lebih fokus pada permasalahan yang dibahas,
maka batasan masalah dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:

 Menentukan bahan rangka yang digunakan.


 Perhitungan difokuskan pada daya press hidrolik.
 Menentukan kapasitas dongkrak.
3

1.4. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

 Mengetahui mekanisme penggunaan alat pelepas bearing pada sepeda


motor.
 Mengetahui perhitungan gaya yang terjadi pada saat pelepasan bearing.

Adapun manfaat dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

1.Bagi Mahasiswa

 Mengambangkan konsep serta ide rancangan pembuat teknologi sederhana


sekaligus tepat guna berupa alat pelepas dan pemasang bearing pada
sepeda motor.
 Sebagai bentuk aplikasi praktis dilapangan terhadap mata kuliah yang
didapat mahasiswa dibangku pekuliahan

2.Bagi Dunia Pendidikan

 Menambah model mesin pres hidrolik sehingga bervariasi.


 Mengembangkan dan mengaplikasikan rekayasa teknologi dalam
pembelajaran teknologi rekayasa tepat guna.

3.Bagi Masyarakat

 Mengenalkan teknologi tepat guna yang efektif dan efisien dengan harga
yang terjangkau.
 Membantu mekanik untuk meningkakan kualitas bengkel.
4

1.5. Metode Pengumpulan Data


Adapun beberapa metode yang digunakan dalam proses
penyusunan laporan Perancangan Mesin ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Survei
Metode survei merupakan suatu cara pengumpulan data dengan
menggali informasi melalui tanya-jawab terhadap semua pihak yang
dapat memberikan keterangan dengan jelas untuk penyusunan laporan ini.
2. Metode Survei Literatur
Data-data tembahan diperoleh dari buku-buku referensi atau buku-
buku lainnya yang mendukung proses penulisan yang sesuai dengan topik
yang dibahas.

Anda mungkin juga menyukai