179/KM/RSU BK/I/2016 0 1/1 RSU BINA KASIH Tanggal Terbit Ditetapkan STANDAR 04 Januari 2016 Direktur Utama PROSEDUR OPERASIONAL dr. John Tarigan, Sp. OG Suatu tindakan pembiusan dengan memasukan obat anestesi lokal dengan konsentrasi PENGERTIAN tertentu di sekitar pleksus saraf atau saraf perifer melalui atau tanpa kateter dengan panduan alat stimulasi saraf dan atau ultrasonogarafi. 1. Menyediakan kondisi anestesi regional untuk dapat dilakukan tindakan operasi. 2. Menyediakan pilihan anestesi yang aman pada kondisi yang tidak memungkinkan TUJUAN dilakukan tindakan anestesi umum. 3. Dipergunakan untuk penanganan nyeri pasca operasi. Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Bina Kasih Nomor: 01/151/SKEP/RSU KEBIJAKAN BK/X/2015 Tentang Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Anastesiologi Dan Sedasi Di Rumah Sakit Umum Bina Kasih. A. PERSIAPAN 1. Persiapan Alat a. Obat-obatan untuk sedasi dan anetesi b. Spuit c. Monitor ( tensi,nadi, saturasi ) d. O2 e. Peralatan dan obat resusitasi f. Rekam medis g. Ambu bag/ ventilasi tekanan positif 2. Persiapan Pasien a. Pasien dilakukan pemeriksaan keadaan umum b. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. c. Informed consent PROSEDUR d. Pasien dipuasakan sebelum dilakukan sedasi B. PELAKSANAAN 1. Pasien direncanakan untuk dilakukan tindakan 2. Siapkan peralatan dan obat 3. Pasien ditempatkan dan dipasang monitor 4. Tindakan dilakukan dengan proses aseptik 5. Monitoring dilakukan selama pasien dalam pengaruh anestesia 6. Dipasang oksigen bila diperlukan 7. Dilakukan pencatatan dalam rekam medis 8. Setelah tindakan selesai pasien dilakukan pengawasan pasca anestesi hingga sadar dan dilakukan pencatatan selama pengawasan 9. Apabila pasien sadar dan hemodinamik stabil, pasien dapat kembali ke ruangan 10. Alat dirapikan. INSTALASI/ 1. Instalasi Gawat Darurat; 3. Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan UNIT TERKAIT 2. Instalasi Bedah; 4. ICU