1. GERMAS
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat
dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Pada logo tersebut terdapat tiga buah bidang dengan warna biru turqoise yang
merupakan lambang dari 3 Pilar Program Indonesia Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah
Penerapan Paradiga Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan
Nasional.
Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat
universal dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat
tanpa memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.
Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang
dari Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai
Kemenkes; yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan
Pancasila.
Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes
Republik Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.
3. 7 LANGKAH GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Melakukan Aktivitas Fisik
Tidak Merokok
Menggunakan Jamban
Aktivitas fisik merupakan bagian dari kehidupan setiap orang dewasa maupun
pekerja. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran perlu dilakukan latihan
fisik dan olahraga teratur, yang dapat dilakukan secara perorangan atau
berkelompok.
Bekerja pada posisi yang sama dalam waktu lama akan mengakibatkan otot
menjadi cepat lelah dan aliran oksigen ke otak berkurang sehingga menurunkan
produkitivitas kerja. Untuk mengurangi masalah tersebut diperlukan peregangan
di tempat kerja.
Konsep peregangan di tempat kerja :
1. Peregangan dilakukan secara berkala setelah ± 1-2 jam bekerja pada posisi
sama
2. Gerakan dilakukan secara statis dan dinamis dengan menggerakkan otot dan
sendi kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, kaki untuk menghilangkan
kekakuan tubuh
3. Gerakan statis dilakukan dengan menahan sendi dan otot pada posisi teregang
selama 8-10 detik
4. Gerakan dinamis dilakukan dengan meregangkan dan melemaskan sendi dan
otot secara perlahan
5. Napas seperti biasa dan pada gerakan tertentu napas diatur untuk
memaksimalkan aliran oksigen ke otak
6. Gerakan dilakukan perlahan-lahan, tidak dipaksakan dan tidak dihentakkan
Jangan terkejut jika kebanyakan zat kimia yang terkandung dalam rokok
nyatanya merupakan produk-produk tak lazim yang seharusnya tidak Anda
konsumsi sehari-hari. Nah, berbagai kandungan bahan tersebutlah yang yang
membuat rokok berbahaya bagi kesehatan Anda.
Berikut ini beberapa bahan berbahaya yang terkandung pada sebatang rokok:
Bahaya Merokok
Merokok sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu penyebab kematian yang
cukup besar di dunia. Berbagai penelitian telah membuktikan ada banyak
bahaya merokok bagi kesehatan. Di antaranya yaitu asma, infeksi paru-
paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung,
stroke, demensia, disfungsi ereksi (impoten), dan sebagainya.
Bahkan bahaya merokok bagi kesehatan ini tidak hanya berlaku bagi perokok
saja. Pasalnya, orang-orang yang ada di sekitar perokok pun berisiko tinggi
terkena efek rokok tersebut, meskipun mereka sendiri tidak merokok.
David Currow, seorang dosen Cancer Institute dari New South Wales, Australia
mengatakan kepada ABC bahwa ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh Anda
ketika Anda merokok, termasuk ketika Anda sekali saja mengisap asap rokok,
di antaranya:
Tekanan darah serta detak jantung Anda akan meningkat. Namun, aliran
darah ke pembuluh darah kapiler Anda berkurang.
Kadar oksigen dalam darah berkurang karena karbon monoksida yang
ada pada darah justru mengalami peningkatan dari asap rokok.
Paparan bahan kimia yang terkandung pada asap rokok menyebabkan
rambut halus di saluran pernapasan rusak. Selain itu, otot-otot kecil di
saluran pernapasan juga akan terus berkontraksi.
Sistem imun (kekebalan tubuh) melemah sehingga membuat Anda
rentan mengalami berbagai penyakit infeksi.
Berikut ini beberapa bahaya merokok bagi kesehatan, terutama sistem imun
Anda:
Infeksi juga dapat menjadi lebih rentan karena asap rokok merusak silia, yaitu
rambut kecil pada saluran pernapasan yang berfungsi menangkap debu.
Semakin banyak paparan asap rokok, semakin besar pula risiko infeksi tersebut
menjadi lebih serius dan menyebabkan kerusakan rongga udara pada paru.
Dampak rokok tak hanya pada saluran pernapasa saja, melainkan juga dapat
memicu kondisi autoimun. Kandungan racun karsinogen dan tar pada sebatang
rokok menyebabkan tubuh Anda menjadi kurang efektif melawan peradangan.
Sistem imun yang melemah juga berbahaya karena dapat memicu penyakit
autoimun seperti rematik dan multiple sclerosis.
Kandungan nikotin pada sebatang rokok dapat membuat darah menjadi lebih
kental. Karena itulah nutrisi, mineral, dan oksigen yang disebarkan melalui
darah tidak bisa diserap banyak dan optimal oleh tubuh. Dampak rokok ini
mengakibatkan peradangan pada bagian luar maupun organ dalam tubuh jadi
lebih lama disembuhkan.
Efek rokok yang telah memasuki aliran darah dapat mengurangi jumlah antibodi
dalam tubuh Anda. Antibodi sendiri merupakan protein darah yang berperan
dalam mengurangi jumlah bibit penyakit tertentu pada tubuh. Akibatnya,
perokok akan mengalami masa penyembuhan yang lebih lama dari biasanya
ketika sedang sakit.
Senyawa antioksidan seperti yang berasal dari vitamin C dalam darah berfungsi
untuk menangkal radikal bebas dan memperbaiki kerusakan organ. Sayangnya,
efek rokok membuat kadar antioksidan dalam tubuh para perokok menjadi lebih
sedikit dibandingkan pada orang yang tidak merokok. Hal ini menyebabkan para
perokok rentan sakit dan proses penyembuhan sakitnya pun cenderung lama.
Sama seperti antibodi, sel darah putih juga berfungsi untuk melawan infeksi.
Namun pada perokok, peradangan dan kerusakan yang terus terjadi
menyebabkan kadar sel darah putih berada dalam jumlah yang tinggi.
Akibatnya, sel darah putih akan menjadi kurang responsif terhadap agen
penyakit dan jika terjadi dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko
serangan jantung, stroke, hingga kanker. Inilah dampak rokok yang harus
diwaspadai.
Rokok yang sudah berkaitan erat dengan gaya hidup menjadi hal yang sangat
sulit dihentikan. Adapun jika anda termasuk seorang perokok aktif, di bawah ini
adalah beberapa cara untuk menghentikannya :
Selain otak, organ yang tergolong sangat kompleks adalah hati. Organ ini
berfungsi membantu proses pencernaan makanan, menyaring racun dari darah,
mengatur kadar gula darah dan kolesterol, serta membantu tubuh melawan
infeksi dan serangan penyakit lain.
Tapi apa jadinya ketika organ hati terekspos zat berbahaya seperti alkohol pada
kadar yang berlebihan? Jawabannya adalah organ hati akan rusak.
Beberapa sel-sel hati akan mati tiap kali terekspos oleh zat alkohol. Namun
karena hati adalah organ yang tangguh, hati bisa dengan mudahnya
memproduksi sel-sel baru. Tapi kemampuan hati untuk meregenerasi sel
akhirnya akan terganggu ketika Anda terus-menerus mengonsumsi alkohol
dalam jangka panjang. Hasilnya, hati tidak bisa memproduksi sel-sel baru, yang
mengakibatkan hati menjadi rusak parah.
Berikut ini tahapan kerusakan hati yang akan dialami oleh seorang pecandu
minuman keras. Perlu diketahui bahwa pada sebagian pecandu alkohol,
beberapa kondisi di bawah ini dapat terjadi secara bersamaan.
Perlemakan hati
Hepatitis
Setelah menderita perlemakan hati, tahapan selanjutnya adalah terserang
hepatitis. Hal ini bisa terjadi jika Anda tetap mengonsumsi minuman
beralkohol saat kondisi hati telah dipenuhi oleh lemak. Hasilnya, hati akan
meradang. Sama seperti perlemakan hati, kondisi ini tidak memiliki
gejala. Kondisi pada tingkatan ini bisa pulih jika Anda menghentikan
kebiasaan minum minuman keras untuk selama-lamanya. Terdengar tidak
membahayakan, namun jangan dianggap remeh, karena kondisi ini
termasuk penyakit serius yang bisa mengancam jiwa. Jika Anda tidak
berhenti minum alkohol, hepatitis akan makin berkembang dan bisa
mengakibatkan gagal hati. Kegagalan fungsi hati dapat menyebabkan
pembekuan darah terganggu, penyakit kuning, koma, dan perdarahan di
dalam usus.
Sirosis
Kondisi terparah yang bisa Anda alami akibat terus-menerus
mengonsumsi minuman beralkohol adalah menderita penyakit sirosis.
Sirosis adalah kondisi ketika hati sudah sangat rusak sehingga tidak bisa
memproduksi sel-sel baru dan tidak bisa memperbaiki diri lagi. Tidak
seperti dua kondisi sebelumnya, sirosis tidak bisa dipulihkan. Namun
dengan berhenti mengonsumsi minuman keras, dapat mencegah
kerusakan hati lebih lanjut. Kesempatan hidup juga dapat diperpanjang
dengan menjalani transplantasi hati jika kondisi sirosis sudah sangat berat
atau mengalami komplikasi.
Gangguan pencernaan.
Kadar asam urat yang tinggi.
Kanker
Anemia.
Penyakit jantung.
Epilepsi
Demensia.
Diabetes
Gangguan pada mata.
Disfungsi ereksi.
Osteoporosis
Sistem kekebalan tubuh melemah.
Anda juga bisa saja terjatuh dari tangga karena terlalu mabuk. Berhubungan
seksual tanpa sadar, atau melakukan seks secara tidak aman juga bisa dilakukan
ketika dipengaruhi alkohol.
).
Individu yang ditemukan mempunyai faktor risiko perilaku atau menderita kelainan
wajib ditangani atau dirujuf. V
f. Menjaga Kebersihan Lingkungan ke
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan
lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat
rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang
dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan
seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan
sekitar.
Dalam mengelola sampah rumah tangga, hal pertama yang harus Anda
lakukan adalah memisah-misahkannya. Secara garis besar, ada dua jenis
sampah rumah tangga: organik dan anorganik. Lebih lanjut, sampah
anorganik bisa dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kategori. Selain
menunjukkan bahwa Anda peduli akan lingkungan dan sadar betapa
banyaknya sampah hingga hari ini, rumah Anda akan terlihat rapih dan
berbeda jika Anda menyediakan beberapa tempat sampah untuk jenis-
jenis sampah berbeda yang nantinya bisa didaur ulang menggunakan
cara mengolah sampah rumah tangga. Sampah basah dan sampah kering
adalah contoh sampah rumah tangga yang bisa diolah kembali.
Sampah basah adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan yang
Anda konsumsi. Ada baiknya jika sampah-sampah ini dipisahkan dari
sampah kering yang nantinya bisa Anda daur ulang tanpa terlihat kotor
atau bau.
Sampah kering adalah sampah yang tergolong lebih sulit untuk terurai
oleh mikroorganisme pengurai. Seperti botol minum bekas, kardus,
plastik dan lain-lain. Jenis sampah ini akan terbilang lebih mudah untuk
didaur ulang ketimbang sampah basah.
Sampah-sampah yang tidak berasal dari bahan makanan dan tidak bisa
dikomposkan bisa dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kategori.
Pemanfaatan sampah rumah tangga akan memberikan keuntungan-
keuntungan bagi lingkungan hidup, yaitu contohnya mengurangi
kuantitas tumpukan sampah. Berikut ini cara mengelola sampah rumah
tangga berdasarkan jenisnya.
2. Barang-barang elektronik
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat;
salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan
kotoran. Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko
penularan berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), seluruh bentuk kegiatan buang air besar
yang tidak dilakukan di tangki septik atau tidak menggunakan jamban yang
memenuhi standar kesehatan, dikategorikan sebagai BABS. Ini merupakan
perilaku buang air yang tidak sehat dan menimbulkan dampak yang berbahaya
bagi manusia sehingga sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan lagi oleh
masyarakat. Lantas apa saja kategori BABS?
Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan
antibiotik. Hal ini dapat terjadi apabila bakteri mengubah dirinya, sehingga efektivitas obat,
bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri pun berkurang.
Akibatnya, bakteri dapat tetap hidup, kebal terhadap pengobatan dan berkembang biak, serta
menimbulkan lebih banyak masalah.
Antibiotik merupakan jenis obat yang bekerja melawan bakteri penyebab infeksi dan penyakit
pada manusia atau hewan. Cara kerja antibiotik bisa dengan membunuh langsung bakteri atau
menghambat pertumbuhan bakteri untuk berkembang biak. Tetapi, antibiotik tidak dapat
membunuh virus.
Kebanyakan bakteri yang hidup dalam saluran cerna manusia menguntungkan bagi kesehatan.
Di sisi lain, terdapat bakteri yang merugikan manusia dan menimbulkan berbagai penyakit.
Resistensi antibiotik menyebabkan penyakit yang dahulu pernah mudah ditangani menjadi
penyakit yang kini lebih berbahaya. Saat ini beberapa jenis penyakit diketahui sudah sulit atau
bahkan tidak dapat disembuhkan akibat resistensi antibiotik yang semakin umum. Beberapa
contoh penyakit yang terkena dampak besar dari resistensi antibiotik antara lain pneumonia,
tuberkulosis, sepsis, dan gonorea.
Tidak dapat dimungkiri bahwa pemakaian antibiotik, terutama secara berlebihan dan salah
sasaran, turut mempercepat proses resistensi antibiotik. Sering kali antibiotik bisa didapatkan
secara bebas. Masyarakat awam pun dengan mudah menggunakannya secara tidak tepat dan
tanpa indikasi medis. Contohnya adalah pemakaian antibiotik untuk penyakit yang kebanyakan
disebabkan oleh virus, seperti pilek, sakit tenggorokan, infeksi sinus, infeksi telinga, dan
sebagainya.
Setiap kali seseorang mengonsumsi antibiotik, maka obat tersebut akan membunuh bakteri
yang sensitif terhadap antibiotik. Namun, bakteri yang resisten antibiotik tidak akan mati dan
bebas berkembang biak. Akibatnya, lama kelamaan kebiasaan pemakaian antibiotik akan
berperan pada penambahan jumlah bakteri yang resisten.
Bagaimana jika suatu hari antibiotik tidak lagi efektif melawan bakteri? Hal itu sungguh
mengkhawatirkan, mengingat selama ini antibiotik merupakan obat yang menjadi andalan
dalam mengobati berbagai jenis penyakit yang disebabkan bakteri, mulai dari infeksi kulit dan
telinga hingga infeksi darah yang mengancam jiwa.
Bakteri mampu berkembang dengan sangat cepat. Bakteri juga mampu beradaptasi dan
bertahan terhadap efek antibiotik. Ini yang disebut dengan resistensi antibiotik, yaitu ketika
antibiotik tidak mampu memusnahkan bakteri yang sebelumnya dapat ditangani.
Penggunaan antibiotik berlebihan dan secara tidak tepat merupakan masalah yang dapat
mendorong resistensi, sekaligus berpotensi menimbulkan efek samping dan reaksi alergi.
Resistensi antibiotik kini disebut sebagai masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia.
Tidak seperti obat lain, penggunaan antibiotik memiliki konsekuensi yang lebih luas. Ketika
seseorang menyalahgunakan antibiotik, hal tersebut turut membantu terciptanya kuman yang
kebal, dengan kemungkinan menyebabkan infeksi baru dan sulit diobati baik pada diri sendiri
maupun orang di sekitarnya. Oleh sebab itu, bijaklah dalam mengonsumsi antibiotik demi
melindungi kesehatan pribadi, keluarga, dan komunitas di sekitar.
Berbeda dengan obat bebas, langkah Anda dalam mengonsumsi antibiotik tanpa anjuran dokter
memiliki konsekuensi yang berat di kemudian hari. Selain itu, untuk menjaga kesehatan dan
membatasi pertumbuhan kuman, penting juga untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat,
seperti membiasakan mencuci tangan.
Untuk menetapkan diagnosis dokter akan melakukan pengumpulan info dari pasien dan
pemeriksaan fisik. Sering kali, pemeriksaan penunjang laboratorium berperan penting
menentukan resistensi.
Beberapa orang dapat merasakan dirinya menjadi kebal terhadap suatu obat antibiotik. Hal
yang perlu diperhatikan adalah fakta bahwa bukan manusia yang menjadi kebal. Kenyataannya,
justru telah terjadi resistensi pada bakteri penyebab penyakit.
Gejala resistensi antibiotik antara lain adalah ketidakmampuan antibiotik tertentu untuk
membunuh bakteri penyebab penyakit. Ini dapat menyebabkan sembuhnya atau berkurangnya
keluhan terkait penyakit tersebut.
Resistensi antibiotik tidak dapat disembuhkan, oleh sebab itu tidak ada obat-obatan yang dapat
diberikan untuk mengatasinya. Apabila Anda terkena penyakit yang bakterinya sudah resisten
terhadap antibiotik tertentu, maka akan diusahakan menggunakan antibiotik lain untuk
membunuh bakteri penyebab penyakit.
Pencegahan Resistensi Antibiotik
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik antara lain:
tanyakan kepada dokter, langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan tanpa
konsumsi antibiotik.
konsumsi antibiotik sesuai dengan instruksi dokter.
buang semua obat-obatan yang tersisa dan jangan menggunakannya tanpa berkonsultasi
pada dokter.
tanyakan pada tenaga kesehatan seputar vaksin yang dapat Anda dapat. Hal ini
merupakan upaya untuk melindungi tubuh dari penyakit yang disebabkan bakteri (dan
membutuhkan antibiotik apabila Anda terinfeksi).
saat sedang menjalani pengobatan, jangan sampai lupa minum obat pada waktunya.
jangan mengonsumsi antibiotik untuk penyakit yang disebabkan virus.
jangan paksa dokter untuk meresepkan antibiotik bagi Anda.
jangan menyimpan antibiotik (misalnya untuk sakit berikutnya).
jangan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan untuk orang lain.
Beritahukan kepada dokter mengenai suplemen atau obat yang sedang Anda konsumsi.
Ingatkan pula jika Anda memiliki riwayat alergi obat tertentu.
Konsumsi antibiotik sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Jangan menghentikan
konsumsi obat hanya karena Anda merasa lebih baik.
Jangan menyisakan antibiotik. Juga tidak disarankan untuk memberikan antibiotik yang
diresepkan khusus untuk Anda kepada orang lain.
Minumlah antibiotik dengan air putih. Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi
antibiotik dengan minuman beralkohol, susu, dan jus.
Konsultasikan dengan dokter kapan saat yang tepat untuk mengonsumsi antibiotik.
Jangan memaksa dokter untuk memberikan antibiotik, jika tidak terdapat indikasi.
REFERENSI
www.klikdokter.com
www.alodokter.com
Diet Cepat atau Diet Sehat?
Jika Anda ingin mengurangi berat badan, setengah hingga satu kilogram per minggu
adalah bobot sehat yang direkomendasikan untuk dihilangkan.
Perubahan pola makan secara mendadak untuk menurunkan berat badan secara cepat berisiko
membuat Anda mengalami gangguan kesehatan. Usaha keras yang tidak sehat ini juga tidak
memungkinkan perubahan gaya hidup berkelanjutan yang bertujuan untuk menjaga kestabilan
berat badan ideal dalam jangka panjang.
Setengah hingga satu kilogram per minggu adalah jumlah penurunan berat badan yang
direkomendasikan. Setengah kilogram lemak mengandung sekitar 3.500 kalori. Maka untuk
mengurangi setengah kilogram per minggu, Anda perlu membakar setidaknya 3.500 kalori per
minggu atau 500 kalori per hari.
Batu empedu: terjadi pada 1-2 dari 10 orang yang kehilangan berat badan
dalam jumlah banyak dalam beberapa bulan.
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Dehidrasi.
Garam
Garam meja atau garam yang terkandung pada makanan dalam kemasan atau
makanan yang disajikan di restoran mengandung sodium. Kadar sodium tidak
dianjurkan dikonsumsi lebih dari 2300 miligram (2,3 gram) per hari untuk orang
dewasa dan anak berusia 14 tahun ke atas. Jika memiliki tekanan darah tinggi atau
penyakit jantung, batas sodium yang disarankan adalah 1500 miligram per hari atau
setara dengan 2/3 sendok teh garam.
Gula
Sirup atau pemanis tambahan yang umumnya ditambahkan pada makanan atau
minuman, tidak disarankan untuk dikonsumsi lebih dari 10 persen jumlah kalori
total AKG harian. Lebih baik mengonsumsi air putih dibanding minuman manis.
Batasi juga konsumsi makanan manis, seperti kue, permen, dan brownies.
Lemak Jenuh
Makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi, seperti keju, sosis, iga sapi,
kulit ayam, dan daging olahan, tidak disarankan melebihi 10 persen dari jumlah
kalori total AKG harian Anda. Pilihlah makanan yang mengandung lemak tak
jenuh, seperti alpukat.
4. Menyiasati Waktu Camilan
Dengan memiliki pola makan untuk diet yang terdiri dari berbagai jenis makanan
bernutrisi, Anda mungkin tidak perlu harus menghindari camilan kesukaan Anda.
Kuncinya adalah mengonsumsinya dalam jumlah atau porsi yang lebih kecil.
Trik untuk kebiasaan “ngemil” yang bisa Anda lakukan adalah tidak mengonsumsinya
langsung dari kemasan, melainkan ditempatkan pada piring makan agar Anda bisa
memegang kendali jumlah dan jenis camilan yang dikonsumsi.
Ingat untuk selalu menyeimbangkan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh Anda dan
pastikan Anda tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin dan mineral, serta
nutrisi lain yang diperlukan tubuh. Makanan yang sehat dan kaya nutrisi akan membuat
Anda kenyang lebih lama dan mengurangi “ngidam”.