Sap Hepatitis A
Sap Hepatitis A
(SAP)
I. LATAR BELAKANG
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Penyebaran virus ini terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
oleh feses orang yang terinfeksi (WHO, 2012). Penyakit ini dapat menyebabkan
gejala seperti mual, muntah, lemas, hilang napsu makan, kulit dan sklera mata
berubah menjadi kuning, demam, dan gejala lainnya (Sjaifoellah Noer, 2007). Proses
penyembuhan penyakit ini membutuhkan waktu sekitar beberapa minggu hingga
beberapa bulan. Hal ini dapat menimbulkan dampak sosioekonomi dalam masyarakat
(WHO, 2012).
Secara global didapatkan sekitar 1,4 juta kasus baru infeksi virus hepatitis A
pertahun (WHO, 2012). Hepatitis A merupakan yang umum terjadi di seluruh dunia
dimana infeksi virus hepatitis A lebih sering mengenai anak-anak (CDC, 2011).
Didaerah dengan 4 musim, infeksi virus hepatitis A terjadi secara epidemik musiman
yang puncaknya terjadi pada akhir musim semi dan awal musim dingin. Didaerah
tropis, puncak insidensi pernah dilaporkan cenderung terjadi selama musim hujan
dan pola epidemik siklik berulang setiap 5-10 tahun sekali yang mirip dengan
penyakit virus lainnya (Sjaifoellah Noer, 2007). Di Amerika Serikat, program
pengenalan vaksin hepatitis A pada anak-anak penurunan insidensi infeksi hepatitis
A lebih dari 70% dan dapat mengurangi penularan ke orang dewasa (Dienstag,
2008). Pada tahun 2007, didapatkan faktor resiko terbanyak disebabkan karena
bepergian ke daerah endemis (CDC, 2011). Lebih dari 75% anak dari benua Asia,
afrika, dan India telah memiliki antibodi HAV pada usia 5 tahun (Andri Sanityoso,
2007).
Di Depok berdasarkan data yang berasal dari Kemenkes, sebanyak 252 orang di
Depok, Jawa Barat, terpapar Hepatits A. Awalnya Hepatitis A ini ditemukan pada
siswa dan guru di SMP 20 Depok. Peningkatan prevalensi anti HAV yang
berhubungan dengan umur mulai terjadi dan lebih nyata di daerah dengan kondisi
kesehatan dibawah standar. Sebagian besar infeksi HAV yang didapat pada awal
kehidupan, kebanyakan asimptomatik atau sekurangnya anikterik (Andri Sanityoso,
2007). Pada Tahun 2011-2012, dilaporkan terjadi kejadian luar biasa hepatitis A di
beberapa daerah seperti Bandung, Bogor, Lampung Timur, Depok, dan Tasikmalaya.
Kejadian ini sering mengenai anak sekolah dan mahasiswa (Depkes, 2012).
F C L O F
c
K K K K K
K K K K K
K K K K K
Keterangan :
L : Leader
C : Wakil Leader
K : Masyarakat
F : Fasilitator
O : Observer
IX. Evaluasi
a. Srtruktur :
Media yang digunakan dalam acara penyuluhan lengkap.
Materi yang disampaikan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam leaflet serta
disajikan dengan power point agar penyampaian kepada masyarakat lebih
mudah.
b. Proses Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis A berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan.
Didalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
c. Hasil Penyuluhan
Masyarakat dapat menyebutkan tanda dan gejala Hepatitis A
Masyarakat dapat menyebutkan pencegahan Hepatitis A
MATERI PENYULUHAN
HEPATITIS A
A. Pengertian Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit hati akibat virus hepatitis A yang dapat
menyebabkan kesakitan ringan sampai berat. Hepatitis A menyebar secara fekal-oral
(dari tinja ke mulut, ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi tinja orang yang terinfeksi virus hepatitis A).
Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses
manusia yang diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan
minuman. Virus hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah
manusia yang dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik
dan bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat
disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6
minggu.
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) jenis virus picornavirus.
HAV menular melalui makanan/minuman yang tercemar kotoran (tinja) dari seseorang
yang terinfeksi masuk ke mulut orang lain. HAV terutama menular melalui makanan
mentah atau tidak cukup dimasak, yang ditangani atau disiapkan oleh seseorang
dengan hepatitis A (walaupun mungkin dia tidak mengetahui dirinya terinfeksi).
Minum air atau es batu yang tercemar dengan kotoran adalah sumber infeksi lain, serta
juga kerang-kerangan yang tidak cukup dimasak.
HAV dapat menular melalui ‘rimming’ (hubungan seks oral-anal, atau antara
mulut dan dubur). HAV sangat jarang menular melalui hubungan darah-ke-darah.
Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan infeksi
kronis. Sekali kita pernah terkena hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi. Namun,
kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis lain.
Kurang lebih 15 persen orang dengan hepatitis A mengalami gejala dari enam
sampai sembilan bulan. Kurang lebih satu dari 100 orang terinfeksi HAV dapat
mengalami infeksi cepat dan parah (yang disebut ‘fulminant’), yang sangat jarang dapat
menyebabkan kegagalan hati dan kematian.
C. Penularan
Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini kepada orang lain dari dua
minggu sebelum timbulnya gejala sampai seminggu setelah timbulnya penyakit kuning
(kira-kira tiga minggu secara keseluruhan). Jumlah virus yang besar ditemui dalam tinja
(tahi) orang yang terinfeksi selama waktu penularan. Virus ini dapat hidup di lingkungan
selama beberapa minggu dengan keadaan yang benar (misalnya, dalam saliran).
Hepatitis A biasanya ditularkan sewaktu virus dari orang yang terinfeksi tertelan
oleh orang lain melalui:
makanan dan minuman yang tercemar tinja hepatitis A dan makan makanan yang
mentah dan kurang matang.
D. Pencegahan
1. Menjaga kebersihan perorangan seperti mencucui tangan dengan teliti sebelum makan
dan setelah BAB, cuci alat masak dan alat makan dengan bersih dengan air mengalir.
2. Memasak makanan hingga matang, air sampai mendidih.
3. Gunakan air bersih dan bahan makanan yang baik.
4. Hindari makanan/minuman yang mengandung alkohol
5. Hindari jajanan atau makanan yang tidak terjamin kebersihanya.
6. Imunisasi hepatitis A
E. Pengobatan
Virus hepatitis A biasanya menghilang sendiri setelah beberapa minggu. Namun,
untuk mempercepat proses penyembuhan, diperlukan penatalaksanaan sebagai berikut :
1. Istirahat
Bed rest pada fase akut, untuk kembali bekerja perlu waktu berangsur-angsur
2. Diet
a. Makanan disesuaikan dengan selera penderita
b. Rendah lemak
c. Diberikan sedikit-sedikit
3. Medikamentosa
a. Analgetik-antipireti bila demam, sakit kepala atau pusing
b. Antiemesis bila terjadi mual, muntah
c. Vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan
DAFTAR PUSTAKA
1. Brunner & Suddart. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta : EGC.
2. Ali sulaiman dan julitasari. Panduan Praktis Hepatitis A
3. Kemenkes RI tahun 2011 Buku Pedoman Epidemiologi Penyakit