Anda di halaman 1dari 105

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga sistem yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi

tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional maka

sekolah harus menuju kondisi ideal sekolah yang diinginkan sesuai visi, misi dan

tujuan sekolah tersebut.

1. Kondisi Nyata Berdasarkan Analisis Satuan Pendidikan

Berdasarkan pengkajian terhadap kondisi geografis, SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso adalah salah satu SMA swasta di Kabupaten Bondowoso

yang beralamat di Jalan KH. Agus Salim No. 85 A Bondowoso. Tepatnya di

Kelurahan Blindungan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso. Lokasi

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso ini berdekatan dengan berbagai fasilitas

umum di dalam kota Kabupaten Bondowoso, yakni dekat dengan pusat

pemerintahan Kabupaten Bondowoso, dekat dengan Alun-alun Bondowoso,

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 93


dekat dengan Pasar Induk Bondowoso, dekat dengan Masjid At-Taqwa

Bondowoso. Sekolah ini juga dekat dengan fasilitas kesehatan, yaitu RS.

Bhayangkara, RS. Mitra Medika, dan Puskesmas Kota Kulon, Bondowoso.

Kondisi di atas menjadi kekuatan dan peluang bagi SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso karena secara geografis berada di dalam kota yang

berdekatan dengan berbagai fasilitas umum yang dapat dijadikan sumber

belajar dan sangat berpengaruh terhadap cepatnya akses bagi seluruh

komponen yang ada. Namun demikian, sebagai sekolah swasta yang tergolong

baru, kondisi ini sekaligus juga menjadi tantangan karena di sekitar SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso telah berdiri beberapa SMA dan SMK baik negeri

maupun swasta, bahkan juga terdapat MA yang radiusnya tidak jauh dari lokasi

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso.

Secara umum pengelolaan dan pelayanan pendidikan di SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso perlu ditingkatkan dengan berbagai inovasi dan variasi

program kegiatan. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19

Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan,

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso melakukan analisis terhadap visi, misi dan

tujuan yang akan dicapai dalam kerangka pemenuhan delapan Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 13 Tahun 2015 yang merupakan perubahan kedua dari Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pengelolaan SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu lebih kreatif-inovatif

dalam usaha pencapaian harapan itu.

Selain itu SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso juga mengembangkan

Rencana Kerja Sekolah (RKS) secara realistis berpedoman pada hasil evaluasi diri

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 94


yang diputuskan melalui rapat dewan pendidik dengan memperhatikan

masukan dari komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah. Semua

komponen di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso, baik tenaga pendidik

maupun tenaga kependidikan harus seirama dalam langkah untuk mencapai

pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan. Di samping itu upaya

Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga

lain yang relevan juga dilakukan.

Selanjutnya analisis dilakukan terhadap kondisi Pendidik dan Tenaga

Kependidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso. Jumlah pendidik yang ada

masih tidak sebanding dengan jumlah mata pelajaran berdasarkan struktur

kurikulum yang berlaku, baik Kurikulum 2006 maupun Kurikulum 2013. Jumlah

pendidik yang tersedia sebanyak 13 orang (81,25%), sedangkan jumlah mata

pelajaran yang ada sebanyak 15 mata pelajaran untuk Kurikulum 2006 dan

sebanyak 16 mata pelajaran untuk Kurikulum 2013. Selain itu berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, masih terdapat 43,75 % latar

belakang pendidikan Pendidik yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang

diampu.

Selain itu SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso hanya memiliki 1 orang

Tenaga Kependidikan yang memiliki kompetensi profesional dalam bidang

administrasi atau ketatausahaan dengan dibantu oleh 2 orang dengan latar

belakang pendidikan SMA.

Gambaran lebih rinci tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan di

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dapat dilihat pada tabel berikut :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 95


Pendidikan / Mata
No Nama Guru
Jurusan Pelajaran
S – 1 / Pendidikan
1 Moh. Erfan Wardani Hs, S.Ag. BK Kelas XII
Bahasa Arab

Bahasa Arab
S – 2 / Magister
2 H. Zainuddin Ghazali, S.H. MM.
Manajemen
Ke-NU-an

Bahasa
Agus Widodo Farid Nurhuda, S – 1 / Pendidikan Indonesia
3
S.Pd. Bahasa Indonesia
TIK

Lingga Mirlani Yonita Pratiwi, S – 1 / Pendidikan


4 Bahasa Inggris
S.Pd. Bahasa Inggris

S – 1 / Pendidikan
5 Intan Permata Sari, S.Pd. Biologi
Biologi

Seni Budaya
S – 1 / Ekonomi
6 Dra. Nina Herlina
Manajemen
PKWU

Sejarah
S – 1 / Pendidikan Indonesia
7 Wahyu Hari Setiawan, S.Pd.
Sejarah
Sejarah

Matematika (A)
S – 1 / Pendidikan
8 Yayuk Pujiastuti, S.Pd.
Matematika
Matematika (C)

PJOK
S – 1 / Pendidikan
9 Fathor Rohman, S.Pd.
Olahraga
PPKn / PKn

Pendidikan
Agama dan
S – 1 / Pendidikan
10 Megawati, S.Pd.I. Budi Pekerti
Agama Islam
PAI

S – 1 / Pendidikan
11 Imamah, S.Pd. Kimia
Kimia

Fisika
S – 1 / Pendidikan
12 Andri Juprianto, S.Pd.
Matematika Bahasa Daerah
Madura

S – 1 / Pendidikan BK Kelas X dan


13 Siti Rohmah, S.Pd.I.
Agama Islam XI

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 96


Pendidikan / Mata
No Nama Guru
Jurusan Pelajaran
S – 1 / Manajemen
14 Oki Suhartono, S.Pd. Kepala TU
Pendidikan Islam

15 Reny Widya Wulandari SMA Staf TU

16 Ana Septiana SMA Staf TU

Analisis juga dilakukan untuk melihat kondisi sarana dan prasarana yang

dimiliki SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso. Berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan

Prasarana Sekolah, SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso masih memiliki

kelemahan dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana. Saat ini SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso masih belum memiliki lahan dan gedung sekolah

sendiri sehingga proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lainnya

dilaksanakan di lantai II gedung perkantoran NU Kabupaten Bondowoso.

Kondisi ini berdampak langsung terhadap iklim dan lingkungan sekolah

yang kurang kondusif, ketersediaan sarana dan prasarana terbatas, efektifitas

pembangunan prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan infrastruktur,

tempat bermain/berolahraga/upacara, dan praktik tidak optimal.

Namun demikian sebagian fasilitas pendukung terlaksananya proses

pembelajaran di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso sudah terpenuhi. Untuk

lebih jelasnya, sarana dan prasarana yang ada dapat dilihat pada tabel berikut :

No Uraian Jml Keterangan

1 Rusak ringan dan perlu


1 Ruang Kepala Sekolah
perluasan

1 Rusak ringan dan perlu


2 Ruang Guru
perluasan

3 Ruang TU 1 Perlu perluasan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 97


No Uraian Jml Keterangan

3 2 ruang baik, 1 ruang rusak


4 Ruang Kelas
sedang

5 Ruang Laboratorium

a. Ruang Laboratorium Fisika 0 Tidak tersedia

b. Ruang Laboratorium Biologi 0 Tidak tersedia

c. Ruang Laboratorium Kimia 0 Tidak tersedia

d. Ruang Laboratorium Bahasa 0 Tidak tersedia

e. Ruang Laboratorium 1
Perlu perluasan
Komputer

6 Ruang BK/BP 1 Perlu perluasan

2 Rusak ringan dan perlu


7 Kamar mandi Guru/Karyawan
perluasan

4 2 ruang baik , 2 ruang rusak


8 Kamar Mandi Siswa/WC
sedang

9 Mushola 1 Baik dan perlu perluasan

10 UKS 0 Tidak tersedia

11 Ruang OSIS 0 Tidak tersedia

12 Lapangan Olahraga 0 Tidak tersedia

13 Gudang 1 Rusak sedang

14 Koperasi Siswa 1 Perlu perluasan

15 Ruang Serbaguna (aula) 1 Rusak sedang

16 Parkir 1 Baik

17 Ruang Perpustakaan 1 Perlu perluasan

18 Alat elektronik :

a. PC 18 Baik dan perlu penambahan

b. Laptop 5 Baik

c. Printer 3 Baik

d. LCD Proyektor 1 Baik

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 98


Rincian sarana dan prasarana di atas menjelaskan bahwa terdapat

sarana dan prasarana yang tidak tersedia. Selain itu juga terdapat sarana dan

prasarana yang dalam kondisi rusak dengan kategori ringan dan sedang. Hal ini

tentu menjadi kelemahan yang nyata bagi SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

dan akan sangat berpengaruh terhadap rasa tidak aman bagi peserta didik,

pendidik, tenaga pendidik, dan warga sekolah lainnya sehingga pencapaian

standar yang telah ditentukan tidak optimal.

Analisis konteks juga dilakukan terhadap standar proses, dengan

berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22

tahun 2016 tentang Standar Proses di mana proses pembelajaran yang

diselenggarakan di semua kelas di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

diarahkan pada proses pembelajaran yang variatif dan kaya akan berbagai

penerapan metode. Hal yang konvensional seperti dominasi metode ceramah,

guru sebagai satu-satunya sumber belajar, peserta didik cenderung pasif, sistem

evaluasi yang tidak variatif, dan masih banyak lagi hal serupa yang perlu segera

diubah. Hal itu perlu dilakukan sebab kondisi pembelajaran yang dilaksanakan

di kelas akan sangat berpengaruh terhadap output dan outcome pendidikan di

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso. Lebih-lebih kondisi input siswanya

tergolong kelompok potensi tengah dan bawah.

Penyelenggaraan pembelajaran yang berbasis ICT juga menjadi harapan

yang harus segera dapat dicapai oleh SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso.

Pemenuhan sarana pembelajaran ke arah itu perlu segera direalisasikan. Selain

itu upaya menjadikan guru akrab dengan ICT adalah menjadi kebutuhan.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 99


2. Kondisi Ideal Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

Kondisi Ideal yang diharapkan oleh sekolah adalah terpenuhinya

delapan Standar Nasional Pendidikan sehingga penyelenggaraan dan hasil

pendidikan yang bermutu dapat tercapai. Kondisi ideal satuan pendidikan harus

mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesiayang

terdiri atas delapan standar, yaitu; 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan,

3) standar proses, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar

sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8)

standar penilaian pendidikan. Penjabaran tentang masing-masing standar

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap (spiritual dan sosial),

pengetahuan, dan keterampilan.

b. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat

Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

c. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada

satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria mengenai

pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan

dalam jabatan.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 100
e. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar,

tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,

bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta

sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

f. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan,

dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,

kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya

biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

h. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.

Kedelapan standar tersebut membentuk rangkaian input, proses, dan

output. Standar Kompetensi Lulusan merupakan output dalam rangkaian

tersebut dan akan terpenuhi apabila input terpenuhi sepenuhnya dan proses

berjalan dengan baik. Standar yang menjadi input dan proses dideskripsikan

dalam bentuk hubungan sebab-akibat dengan output.

Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan sebagai kriteria

minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan penyelenggara

pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 101
Namun demikian, berdasarkan kondisi nyata dari beberapa sekolah

masih perlu pembenahan dan upaya pemenuhan delapan Standar

Nasional Pendidikan. Untuk mengetahui kesenjangan kondisi nyata saat ini

dengan kondisi ideal yang diharapkan sesuai Standar Nasional Pendidikan,

sekolah harus melakukan evaluasi diri (self evaluation) dengan menerapkan

pendekatan analisis konteks untuk melihat dan memahami kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), serta kajian lingkungan eksternal untuk

mengungkap peluang (opportunities) dan tantangan (threats).

Berdasarkan uraian di atas, SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

melakukan tahapan analisis kondisi nyata agar dapat melihat dan memahami

kekuatan, kelemahan, serta mengkaji lingkungan eksternal untuk

mengungkap peluang dan tantangan yang dimiliki.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 102
3. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

Menyikapi perkembangan dunia pendidikan dalam berbagai hal, SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso turut serta dalam mengembangkan potensi

daerah. Pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL) secara pasti ditata dalam

kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso. Perhatian utamanya adalah

menjadikan para siswa SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dapat mengenal

potensi dirinya dan daerahnya dengan mengedepankan wujud sekolah berbasis

lingkungan alam. Pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber belajar dan media

pembelajaran perlu diprogramkan oleh semua mata pelajaran dan dilaksanakan

secara bijaksana. Implementasi dari konsep ini adalah bahwa bahan ajar,

deskripsi konteks, ilustrasi konten materi pembelajaran diupayakan senantiasa

bernuansa Bondowoso dan Jawa Timur.

Menyikapi muatan kurikulum yang demikian banyak sepertinya ada

masalah pada beban belajar siswa. Beban belajar yang dengan alokasi waktu 45

menit per jam pelajaran dapat menyebabkan kejenuhan pada peserta didik,

serta dapat menjadikan pembelajaran kurang efektif dan kurang fokus. Peserta

didik mengetahui banyak, namun tidak dapat menangkap makna pengetahuan

yang diperolehnya (mereka hanya mengetahui permukaan dan tidak

mengetahui muatan materi secara mendalam). Hal ini harus menjadi perhatian

para pendidik.

Untuk itu, diperlukan langkah-langkah perubahan peningkatan

pengelolaan atau pelayanan pendidikan agar potensi yang ada pada peserta

didik dapat berkembang secara optimal. Atau dengan perkataan lain, diperlukan

upaya-upaya inovatif yang dapat memacu percepatan peningkatan mutu

pendidikan. Para pelaku pendidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 103
mengoptimalkan semua potensi dalam mengelola pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu dilakukan terobosan-

terobosan yang bersifat inovatif dengan tetap mengacu pada pencapaian

Standar Proses sebagaimana ditetapkan dalam regulasi yang berkembang

sekarang ini. Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu disusun

dengan mengedepankan kebutuhan dan atau potensi yang ada pada peserta

didik pada khususnya dan potensi daerah pada umumnya.

4. Filosofi Pengembangan Kurikulum 2006

Filosofi dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta

didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses

pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta

didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan dengan

filosofi yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta

didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan

pendidikan nasional. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum SMA Nahdatul Ulama

1 Bondowoso dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan berdasarkan

budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun

kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa

yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk

kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 104
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk

mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas

mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu

kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan

peserta didik, Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas

bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi

kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap

mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan

orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa

kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di

masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk

dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan

akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,

dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan

oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis

serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan

berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari

untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 105
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan

dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini

menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran

(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata

pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang

lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,

kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi

untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso bermaksud untuk mengembangkan

potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi

penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun

kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Berdasarkan filosofi pengembangan Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso di atas terkandung makna bahwa kehidupan individu peserta didik

baik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai

dimensi inteligensi yang sesuai dengan potensi peserta didik terlahir, tumbuh,

berkembang, dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

Dengan mencermati uraian di atas, Tim Pengembang Kurikulum SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso merancang kurikulum dengan nama Kurikulum

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 106
B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Dasar 1945, Pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang

perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006

Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 107
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61

Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 2018 tentang Pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan

pengawas sekolah;

17. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 tahun 2014 tentang Mata Pelajaran

Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah;

18. Buku Induk Pembangunan Karakter dari Kementerian Pendidikan Nasional

tentang tahun 2010;

19. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan dasar dan Menengah dari BSNP Tahun 2006;

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 108
20. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor

420/2056/101.1/2018 tentang Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif, dan Hari libur

bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2018/2019;

21. Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor

420/4857/101.2/2017 tentang Mekanisme Penyusunan dan Tahapan

Pengesahan Dokumen Kurikulum (KTSP) SMA di Jawa timur;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso No. 06 tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan;

23. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso tahun

Pelajaran 2018/2019.

C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso disusun dengan tujuan agar

sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan

pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun

memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan

takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan

ini di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dilaksanakan juga program intensif

Tahsin dan Tahfidz Qur’an serta pendalaman agama Islam yang diisi dengan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 109
pembelajaran kitab-kitab klasik yang umumnya dikaji di pondok-pondok

pesantren agar tercapai akhlak dan budi pekerti peserta didik yang luhur.

Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan

mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah,

juga melaksanakan kegiatan keagamaan yang dikerjasamakan dengan warga

masyarakat umum atau takmir masjid/mushalla di sekitar rumah peserta didik.

Di samping pula ada kegiatan qurban dan bantuan sosial terhadap warga

sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di

dalam RKAS.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso disusun dengan

memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,

spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal

sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

Kabupaten Bondowoso memiliki keragaman potensi, kebutuhan,

tantangan, dan karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso memuat keragaman tersebut untuk

menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan

daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

Pengembangan kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 110
yang ditunjukkan dengan adanya mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) Bahasa

Daerah Madura sebagai sebagai mulok dari Provinsi Jawa Timur dan Baca Tulis

Al-Qura’an (BTQ) sebagai mulok Kabupaten Bondowoso serta Seni dan Budaya

khas Bondowoso, merupakan kebutuhan dan ciri khas Kabupaten Bondowoso.

Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan

adanya pembinaan TIK yang ditekankan pada aspek praktis.

5. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso harus memuat

kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai

dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja,

khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di

antaranya ialah program yang terintegrasi dalam mata pelajaran dan melalui

program pengembangan diri yang berupa ekstrakurikuler.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Pengembangan kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

dilakukan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.

Pengembangan kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso harus

mempertimbangkan dampak global yang membawa masyarakat berbasis

pengetahuan di mana ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan

sebagai penggerak utama perubahan. Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tetap relevan dan

kontekstual dengan perubahan.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 111
7. Agama.

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso mengembangkan kurikulum untuk

meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan

norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan Standar

Kompetensi yang diharapkan.

8. Dinamika perkembangan global.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan agar

peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan

dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu

mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.

9. Pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan

penilaian autentik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

10. Kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan potensi diri peserta

didik.

Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan

potensi diri peserta didik. Ekstra kurikuler wajib yang harus diikuti oleh semua

peserta didik di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso antara lain Program

Intensif Tahsin dan Tahfid Al-Qur’an serta kegiatan pramuka.

11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso untuk membangun

karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting

bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsadalam kerangka Negara

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 112
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap

kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa

dalam wilayah NKRI.

12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan dengan

memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan

menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada

budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajaribudaya

dari daerah dan bangsa lain.

13. Kesetaraan Gender.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso diarahkan kepada

pendidikan yang berkeadilan dan mendorong kesetaraan gender.

14. Karakteristik satuan pendidikan.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan sesuai

dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan dengan

mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan

implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan

sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.

D. PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

adalah :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 113
KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor

Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan

berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta

memperhatikan pertimbangan komite sekolah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan

khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan

berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun

oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

- Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

- Beragam dan terpadu

- Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

- Relevan dengan kebutuhan kehidupan

- Menyeluruh dan berkesinambungan

- Belajar sepanjang hayat

- Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 114
BAB II

VISI SATUAN PENDIDIKAN

A. VISI SMA NAHDATUL ULAMA 1 BONDOWOSO

Visi adalah ringkasan yang jelas, mudah dipahami, inspiratif, dan

memberikan motivasi sebagai cita-cita bersama satuan pendidikan dan segenap

pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang dengan berorientasi pada

pembentukan akhlak mulia dan menggambarkan pencapaian Standar Kompetensi

Lulusan.

Setiap satuan pendidikan memiliki visi yang berbeda sesuai potensi dan

karateristik masing-masing. Maka dari itu, SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

merumuskan visi berdasarkan masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-

pihak yang brekepentingan selaras dengan visi di atasnya serta visi pendidikan

nasional. Adapun Visi SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso adalah : “Terwujudnya

Peserta Didik yang Beriman dan Bertaqwa, Unggul dalam Prestasi, Terampil,

Madiri, Toleran, dan Berwawasan Global.”

Visi SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso tersebut dapat dijabarkan dalam

indikator berikut :

Visi Indikator Visi

Beriman dan Bertaqwa - Berperan aktif dalam kegiatan keagamaan

- Tertib menjalankan shalat fardlu dan shalat dluha

- Membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan baik

dan benar (tartil)

- Membaca dan medalami ilmu agama Islam (diniyah)

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 115
Visi Indikator Visi

Unggul dalam Prestasi - Unggul dalam proses pembelajaran

- Unggul dalam persaingan ke jenjang perguruan

tinggi

- Unggul dalam lomba akademik

- Unggul dalam lomba keagamaan, olahraga, seni dan

kreativitas

Terampil - Terampil dalam mengoperasikan komputer dan

internet

- Terampil dalam bidang keagamaan, olahraga, seni

dan kreativitas

- Terampil dalam komunikasi sosial

- Terampil dalam berorganisasi

- Terampil dalam menerapkan kecakapan hidup abad

XXI

Madiri - Mampu menyelesaikan tugas secara mandiri

- Berani mengambil keputusan sendiri

- Percaya diri, aktif dan partisipatif dalam proses

pembelajaran

Toleran - Menjunjung tinggi Empat Pilar Kebangsaan

Indonesia (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI

dan UUD 1945)

- Peduli terhadap lingkungan, budaya, dan tradisi

- Memiliki kepedulian sosial yang tinggi

- Peduli terhadap guru dan sesama teman

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 116
Visi Indikator Visi

Berwawasan Global - Mampu berbahasa daerah, berbahasa Indonesia,

dan berbahasa Arab dan Inggris

- Mampu bekerja sama antar sesama warga sekolah

dan lembaga lain

- Mampu bersaing antar sesama warga sekolah dan

lembaga lain

B. MISI SMA NAHDATUL ULAMA 1 BONDOWOSO

Misi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi. Rumusan

Misi SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso berdasarkan visi yang dituangkan dengan

berbagai indikator sebagai berikut :

Misi Indikator Misi

Beriman dan Taqwa - Menanamkan nila-nilai agama Islam yang

berdasarkan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah An-

Nahdliyah

- Menumbuhkan semangat memahami, mendalami

dan menghayati Al-Qur’an

Unggul dalam Prestasi - Mengoptimalkan proses pembelajaran dan

bimbingan untuk mengembangankan daya cipta,

rasa dan karsa peserta didik

- Menumbuhkan semangat keunggulan secara

intensif kepada seluruh peserta didik

- Mendorong dan membantu setiap peserta didik

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 117
Misi Indikator Misi

untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat

dikembangkan secara optimal

Terampil - Melaksanakan pembelajaran dan pendampingan

secara efektif sehingga tiap peserta didik dapat

berkembang dan unggul dalam berbagai

keterampilan sabagai bekal hidup di masyarakat

- Mengembangkan bakat, minat dan potensi peserta

didik melalui kegiatan pengembangan diri bidang

teknologi, olah raga, dan seni yang terencana dan

berkesinambungan

Mandiri - Menumbuhkan sikap mandiri dalan belajar berbuat

dan bertindak di rumah maupun disekolah

Toleransi - Mengembangkan sikap toleransi terhadap budaya

dan tradisi lokal untuk memperkuat budaya nasional

Berwawasan global - Menumbuhkan daya saing global melalui kerja sama

dan kompetisi antarwarga sekolah, dan lembaga lain

C. TUJUAN SMA NAHDATUL ULAMA 1 BONDOWOSO

Tujuan SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso sebagai bagian dari tujuan

pendidikan nasional, yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, dan keterampilan serta untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut. Tujuan ini merupakan hasil yang hendak dicapai dari visi dan misi yang

telah ditetapkan.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 118
Secara lebih rinci tujuan atau hasil yang hendak dicapai dari visi dan misi

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso sebagai berikut :

Tujuan Indikator Tujuan

Beriman dan Taqwa - Terwujudnya peserta didik yang memiliki

kemampuan menulis, membaca, memahami, dan

menghafalkan Al-Qur’an.

- Terbentuknya kebiasaan peserta didik untuk sholat

fardhu berjamaah dan shalat dluha.

Unggul dalam Prestasi - Terlaksananya proses pembelajaran dengan

pendekatan yang bervariasi, dan inovatif secara

optimal

- Meningkatnya jumlah peserta didik yang

melanjutkan ke Perguruan Tinggi sekurang-

kurangnya 75% dari jumlah yang lulus tiap tahun

pelajaran

- Meningkatnya jumlah peserta didik yang unggul

dalam dalam berbagai bidang lomba

Terampil - Berkembangnya bakat dan minat peserta didik

dalam berbagai aktivitas dan kreativitas sebagai

bekal hidup di masyarakat.

- Terwujudnya peserta didik yang memiliki

kemampuan mengakses informasi yang positif dari

berbagai media Teknologi, Informasi dan

Komunikasi.

Mandiri - Meningkatnya kemandirian peserta didik melalui

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 119
Tujuan Indikator Tujuan

kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan

kokurikuler.

Toleransi - Terbentuknya budaya melestarikan kearifan lokal

melalui mulok bahasa daerah, Ke-NU-an, dan seni

tradisional.

- Terwujudnya peserta didik yang memiliki

kemampuan berbahasa Madura dengan baik dan

benar.

Berwawasan global - Terwujudnya kerja sama dan persaingan yang sehat

antarwarga sekolah, dan lembaga lain dalam

berbagai bidang.

D. NILAI- NILAI YANG DIKEMBANGKAN

Nilai Yang dikembangkan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso adalah:

1. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam berbuat apapun untuk mengemban amanah pendidikan di SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso hendaknya semua warga sekolah berniat dalam

satu komitmen untuk meningkatkan keimaman dan ketaqwaan segenap warga

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjalankan pendidikan untuk mengharap

ridlo dari Tuhan Yang Maha Esa.

2. Asah, Asih, dan Asuh.

Segenap warga sekolah hendaknya mau berusaha untuk maju, mau bertanya

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kemajuan dan perkembangan

pendidikan. Segenap warga sekolah hendaknya bijaksana dan penuh kasih

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 120
sayang serta mau memberikan bimbingan kepada sesamanya demi kemajuan

bersama dalam menyelenggarakan pendidikan di SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso.

3. Ramah, Sopan, dan Santun.

Segenap warga SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dalam kegiatan sehari-hari,

khususnya dalam penyelenggaraan proses pendidikan hendaknya

berkepribadian dan berperilaku ramah, sopan, dan santun. Sopan adalah

tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan

bersikap ramah-tamah dan bersahabat bukan pembenci melainkan selalu

disukai orang lain.

4. Kebersamaan.

Segenap warga sekolah hendaknya mengutamakan kebersamaan dan

kekompakan dalam menyelesaikan semua pekerjaan sekolah. Sifat dan sikap

saling membantu terhadap sesamanya dalam menyelesaikan tugas pendidikan

di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu terus dikembangkan.

5. Tanggung Jawab dan Disiplin.

Setiap warga sekolah perlu mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin

dalam mengemban amanah pendidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso.

Semua pekerjaan yang menjadi bebannya hendaknya diselesaikan dengan

penuh tanggung jawab serta dengan menegakkan disiplin tinggi.

6. Jujur dan Terbuka

Segenap warga sekolah hendaknya bekerja dengan jujur dan terbuka dalam

mengemban amanah pendidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso. Semua

yang dikerjakan semata-mata demi kemajuan pendidikan di SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 121
7. Peduli

Segenap warga sekolah peduli terhadap dirinya, rekan kerjanya, sarana kerjanya,

dan utamanya peduli terhadap peserta didik dan cita-citanya. Adanya sikap

saling memperhatikan dan mengingatkan terhadap berbagai kekurangan untuk

menuju kesempurnaan berperilaku dan bersikap dalam mengemban amanah

pendidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 122
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR

1. Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas

peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses

pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik

dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan

dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia

Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan berdasarkan

budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun

kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa

yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk

kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini

mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk

mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas

mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu

kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 123
peserta didik, Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas

bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi

kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap

mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan

orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa

lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk

dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya

menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan

memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari

dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa

budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta

kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir

rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk

menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam

kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam

kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini

menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran

(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 124
pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang

lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,

kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk

membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso bermaksud untuk mengembangkan

potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi

penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun

kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Berdasarkan filosofi pengembangan Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso di atas terkandung makna bahwa kehidupan individu peserta didik

baik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi

inteligensi yang sesuai dengan potensi peserta didik terlahir, tumbuh,

berkembang, dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Sosiologis

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan atas dasar

adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam

rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,

sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Perkembangan

bangasa Indonesia tidak mungkin lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya

tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang

berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 125
3. Pedagogis

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dimaksudkan untuk

memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada

perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana

dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menegaskan

bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik

sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan

pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.

Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan

muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan

proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Teoritis

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dikembangkan atas teori

“Pendidikan Berdasarkan Standar” (standard-based education), dan teori

Kurikulum Berbasis Kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan

Berdasarkan Standar menetapkan adanya Standar Nasional Pendidikan sebagai

kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi (1) Standar Isi, (2) Standar

Proses, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7)

Standar Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan.

Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso menganut :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 126
(1) Pembelajaan yang dilakukan guru (taughtcurriculum) dalam bentuk proses

yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan

masyarakat; dan

(2) Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai

dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.

Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar

bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil

kurikulum.

B. STRUKTUR KURIKULUM

Tahun Pelajaran 2018/2019 merupakan tahun pertama SMA Nahdatul

Ulama 1 Bondowoso memberlakukan dua kurikulum sekaligus, yaitu; Kurikulum

2013 untuk kelas X dan Kurikulum 2006 untuk kelas XI dan XII. Struktur Kurikulum

2006 untuk kelas XI dan XII mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Uraian tentang Struktur Kurikulum 2006 di SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Standar Isi untuk

satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi

mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai

kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.” Selain itu di

dalam pasal 1 ayat (2) dinyatakan bahwa “Standar Isi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.”

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 127
Selanjutnya dijelaskan di dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tersebut bahwa Struktur kurikulum SMA/MA

meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan

selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum

disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua

kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh

peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas

empat program : (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu

Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus

untuk MA.

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso memberlakukan Kurikulum 2006 untuk kelas XI dan XII. Dengan

demikian, struktur kurikulum yang diterapkan adalah struktur kurikulum program

penjurusan. Adapun program penjurusan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

adalah Program Ilmu Pengetahuan Alam.

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006 di atas, mata pelajaran dalam struktur kurikulum SMA Nahdatul Ulama

1 Bondowoso untuk kelas XI dan XII Program Ilmu Pengetahuan Alam sebagaimana

disajikan pada tabel berikut :

1. Kelas XI (Program IPA Kurikulum 2006)

Kurikulum Kelas XI memuat 13 mata pelajaran dan 2 muatan lokal disajikan

pada tabel berikut :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 128
Alokasi Waktu
Komponen Jam Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Matematika 4 4

6. Fisika 4 4

7. Kimia 4 4

8. Biologi 4 4

9. Sejarah 2 2

10. Seni Budaya 2 2

11. Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

13. Keterampilan/Bahasa Asing (Arab) 2 2

B. Muatan Lokal

14. Bahasa Daerah Madura 2 2

15. Ke-NU-an 2 2

Jumlah 42 42

2. Kelas XII (Program IPA Kurikulum 2006)

Kurikulum Kelas XII memuat 13 mata pelajaran dan 2 muatan lokal disajikan

pada tabel berikut :

Alokasi Waktu
Komponen Jam Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4
Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 129
Alokasi Waktu
Komponen Jam Pelajaran
Smt. 1 Smt. 2
5. Matematika 4 4

6. Fisika 4 4

7. Kimia 4 4

8. Biologi 4 4

9. Sejarah 2 2

10. Seni Budaya 2 2

11. Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

13. Keterampilan/Bahasa Asing (Arab) 2 2

B. Muatan Lokal

14. Bahasa Daerah Madura 2 2

15. Ke-NU-an 2 2

Jumlah 42 42

C. MUATAN KURIKULUM

1. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan suatu kegiatan kurikuler yang

harus diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya sesuai

dengan kondisi sekolah.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh tenaga

pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan bimbingan konseling dan ekstrakurikuler. Kegiatan pegembangan diri

yang terlaksana meliputi antara lain :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 130
a. Pelayanan Bimbingan Konseling

Bimbingan konseling berkenaan dengan pelayanan hal-hal berikut :

1) Masalah kesulitan belajar peserta didik.

2) Pengembangan karir peserta didik.

3) Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Masalah dalam kehidupan sosial peserta didik.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan

dari kegiatan kurikulum dan dilaksanakan secara terprogram oleh sekolah

dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan

kemampuan peserta didik atau mengembangkan minat selain yang telah

dikembangkan oleh kegiatan kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang

diprogramkan oleh SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso sebagai berikut :

1) Ekstrakurikuler Wajib, merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus

diikuti oleh seluruh peserta didik tertentu, kecuali bagi peserta didik

dengan kondisi yang tidak memungkinkan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tersebut. Adapun kegiatan ekstrakurikuler wajib sebagai

berikut :

a) Pendidikan Kepramukaan (ekstrakurikuler wajib bagi X).

- Sebagai wahana bagi peserta didik untuk berlatih berorganisasi

dan kepemimpinan.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 131
- Mengembangkan pendidikan karakter, antara lain: Religius,

patriotisme, disiplin, bertanggungjawab, terampil, mandiri,

hidup bersahaja, dsb dalam setiap aktivitasnya.

- Berperan serta dalam pembangunan Bangsa dan Negara

dengan berpartisipasi secara aktif terutama dalam bidang

pendidikan generasi muda.

- Mengembangkan pribadi peduli lingkungan dan secara aktif

ikut dalam gerakan-gerakan pelestarian alam.

- Bentuk kegiatanya meliputi kegiatan regular, aktualisasi, dan

kemah blok.

b) Program Intensif Tahsin Qur’an (ektrakurikuler wajib bagi peserta

didik yang belum lancar, fasih, dan benar dalam membaca Al-

Qur’an).

c) Program Intensif Tahfidz Qur’an (ektrakurikuler wajib bagi peserta

didik yang telah lancar, fasih, dan benar dalam membaca Al-Qur’an).

Pemilihan dan penempatan peserta didik dalam Program Intensif

Tahsin Qur’an dan Program Intensif Tahfidz Qur’an dilakukan

melalui proses seleksi oleh 2 (dua) orang penguji (Munaqish) yang

terdiri atas guru Pendidikan Agama Islam dan Pembimbing Program

Tahfidz Qur’an.

2) Ekstrakurikuler Pilihan, merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang

dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minat masing-

masing. Adapun ekstrakurikuler pilihan tersebut sebagai berikut :

a) Olahraga, Seni dan Budaya

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 132
- Meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif,

disiplin, kerja sama, dan hidup sehat melalui olah raga prestasi;

bola basket, bola voli, bulu tangkis dan futsal.

- Membentuk kepribadian tangguh, ulet, percaya diri dan

pantang menyerah melalui seni bela diri Pagar Nusa.

- Menigkatkan sensitifitas, kemampuan mengekspresikan dan

mengapresiasi keindahan harmoni baik dalam kehidupan

individual maupun kehidupan bermasyarakat melalui seni musik

hadrah dan seni kaligrafi.

- Berpartisipasi dalam usaha menciptakan lingkungan yang

bersih, sehat, rapi, dan indah.

2. Strategi pelaksanaan pengembangan diri

Kegiatan pengembangan diri yang terprogram dilaksanakan di luar jam

pembelajaran (ekstrakurikuler) yang dibina oleh guru, praktisi, atau alumni yang

memiliki kualifikasi baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah.

a. Jadwal kegiatan

Waktu
No Jenis Kegiatan Hari
( WIB )

1. Pelayanan Konseling Senin s.d. Sabtu 06.45 – 14.00


(fakultatif)

2. Kepramukaan Sabtu 14.00 – 16.00

3. Program Intensif Tahsin Senin s.d. Sabtu 06.30 – 07.30


Qur’an

4. Program Intensif Tahfidz Senin s.d. Sabtu 06.30 – 07.30


Qur’an

5. Palang Merah Remaja Rabu 15.00 - 16.30


(PMR)
Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 133
Waktu
No Jenis Kegiatan Hari
( WIB )

6. Bola Basket Selasa 15.00 - 16.30

7. Bola Voli Kamis 15.00 - 16.30

8. Bulu Tangkis Senin 15.00 - 16.30

9. Futsal Sabtu 14.00 - 16.00

10. Bela Diri Pagar Nusa Kamis 15.00 - 16.30

11. Seni Musik Hadrah Jum’at 15.00 - 17.00

12. Seni Kaligrafi Jum’at 15.0 - 17.00

b. Alokasi Waktu

Semua kelas untuk kegiatan pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam

pembelajaran.

c. Penilaian

Kegiatan pengembangan diri dinilai secara kualitatif dan dilaporkan secara

berkala kepada sekolah dan orangtua siswa.

3. Pengaturan Beban Belajar

Minggu Jumlah
Waktu Jam Per
Satu Jam Jumlah Jam Efektif
Pembelajaran Tahun
Kelas Pembelajaran Pembelajaran Per
Per Tahun
Menit Per Minggu Tahun (@ 60
(Menit)
Pelajaran Menit)

XI 45 42 36 68.040 1.512

XII 45 42 36 68.040 1.512

D. PROGRAM MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 134
daerah. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan yang berisi

muatan dan proses pembelajaran tentang potensi, karakteristik dan keunggulan

lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap

potensi di daerah tempat tinggalnya.

1. Jenis Muatan Lokal

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014

tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di

Sekolah/Madrasah, maka SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso menjadikan mata

pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib dengan tujuan

melestarikan budaya daerah sebagai aset nasional yang harus dipertahankan

keberadaannya.

Muatan lokal bahasa daerah yang dipilih berdasarkan pertimbangan

bahasa daerah yang digunakan oleh sebagian besar peserta didik di SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso, yakni bahasa daerah Madura.

Selain itu SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso sebagai satuan

pendidikan yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU

Bondowoso, memandang perlu menyajikan muatan lokal yang menjadi ciri khas

satuan pendidikan di bawah naungan NU, yaitu mulok Ke-NU-an atau Aswaja.

Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal bahasa daerah Madura dan Ke-

NU-an masing-masing dialokasikan 2 (dua) jam pembelajaran.

2. Strategi Pembelajaran Muatan Lokal

a. Strategi pembelajaran muatan lokal berbasis pada budaya, tata nilai, dan

kearifan lokal yang berkembang di lingkungan masyarakat untuk

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 135
menciptakan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan.

b. Pembelajaran muatan lokal antar jenjang pendidikan harus

mensinkronisasikan kesinambungan materi, strategi, supaya tidak terjadi

tumpang tindih.

c. Pembelajaran muatan lokal diajarkan dengan memperhatikan aspek

pragmatik, afektif, rekreatif, dan komunikatif.

d. Bahan bacaan untuk pembelajaran muatan lokal, terutama bahasa daerah

Madura harus tetap dipilih teks yang berisi nuansa lokal Bondowoso

khususnya dan Jawa Timur pada umumnya.

3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Muatan Lokal

Penentuan SK dan KD muatan lokal bahasa daerah yang dikembangkan

di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso telah disiapkan oleh pemerintah

provinsi dan pemerintah kabupaten/kota bekerja sama dengan institusi/pihak

terkait. Sedangkan untuk muatan lokal Ke-NU-an atau Aswaja telah disiapkan

oleh Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Jawa Timur.

Adapun SK dan KD muatan lokal bahasa daerah Madura dan muatan

lokal Ke-NU-an atau Aswaja dapat dilihat dalam pada tabel di bawah ini.

a. Muatan Lokal Bahasa Daerah Madura Kelas XI

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Ngedingaghi ; Apresiasi 1.1. Mendengarkan wacana yang

bhasa ban sastra Madhura berhubungan dengan

kepahlawanan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 136
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.2. Mendengarkan dan menanggapi

percakapan dengan orang lain

1.3. Mendengarkan dan menanggapi

tentang Parebhasan Madhura

1.4. Mendengarkan isi wacana tentang

kepahlawanan

2. Adha-kandha ; 2.1. Mengungkapkan isi wacana

Mengungkapkan 2.2. Menyampaikan idea atau pesan

pengalaman dan informasi kepada orang lain tentang pokok-

melalui kegiatan bercerita pokok pikiran pada paragraph

dan menyampaikan tertentu

pengumuman.

3. Maca ; Membaca ragam 3.1. Mambaca wacana tentang

teks wacana dengan baik, kepahlawanan

lugas dan dengan 3.2. Membaca oca’ keyasan, oca’

berbagai teknik bharang senyata otabe se samar,

ban oca’ asal dalam kalimat

4. Noles ; Mengungkapkan 4.1. Menulis huruf besar latin

pikiran, perasaan dan 4.2. Menulis huruf besar dalam

gagasan dalam bentuk carakan Madhura

narasi, serta 4.3. Menulis dengan menggunakan

mengungkapkan berbagai Parebhasan Madhura.

informasi dengan huruf

latin ban Madhura

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 137
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Ngedingaghi ; apresiasi 5.1. Mendengarkan isi wacana tentang

basa ban sastra Madura Kepariwisataan

5.2. Mendengarkan dan menanggapi

percakapan

5.3. Mendengarkan dan menanggapi

tentang saloka Madhura

6. Adha-kandha ; 6.1. Mengungkapkan isi wacana

Mengungkapkan 6.2. Menyampaikan ide atau pesan

pengalaman dan informasi kepada orang lain pokok-pokok

melalui kegiatan bercerita pikiran pada paragrap tertentu.

dan menyampaikan

pengumuman.

7. Maca ; Membaca ragam 7.1. Mambaca wacana tentang

teks wacana dengan baik kepariwisataan

dan lugas 7.2. Membaca kalimat yang

mengandung parebhasan

8. Noles ; Mengungkapkan 8.1. Menulis tanda-tanda baca latin

pikiran, perasaan dan Madhura

gagasan dalam bentuk 8.2. Menulis ghantonganna aksara raja

narasi, serta carakan Madhura

mengungkapkan berbagai 8.3. Menulis saloka Madhura

informasi dengan huruf

latin dan Madhura.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 138
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
9. Ngedingaghi ; Apresiasi 9.1. Mendengarkan isi wacana yang

bhasa ban sastra Madura berhubungan dengan

kepahlawanan

9.2. Mendengarkan dan menanggapi ide

atau pesan dari orang lain

9.3. Mendengarkan dan menanggapi

tentang laghu/kejhung en-

maenan Madhura

10. Adha-kandha ; 10.1. Mengungkapkan isi wacana

Mengungkapkan 10.2. Menyampaikan ide atau pesan

pengalaman dan informasi dalam percakapan dengan orang

melalui kegiatan bercerita lain

dan menyampaikan

pengumuman

11. Maca ; Membaca ragam 11.1. Mambaca wacana tentang

teks wacana dengan baik kepahlawanan

dan lugas sesuai dengan 11.2. Membaca struktur kalimat atau

ondhaghanna bhasa kata yang mengandung Oca’

Madhura sambhungan, serro ban keyasan

12. Noles ; Mengungkapkan 12.1. Menulis kata jadian

pikiran, perasaan dan 12.2. Menulis aksara raja carakan

gagasan dalam bentuk Madhura

narasi, serta 12.3. Menulis laghu/kejhung en-maenan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 139
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
mengungkapkan berbagai yang ada di lingkungan siswa.

informasi dengan huruf

latin dan Madhura

13. Ngedingaghi ; Apresiasi 13.1. Mendengarkan isi wacana tentang

bhasa ban sastra Madura pertenakan

13.2. Mendengarkan dan menanggapi

dialog orang lain

13.3. Mendengarkan dan menanggapi

tentang laghu/kejhung en-maenan

Madhura

14. Adha-kandha ; 14.1. Mengungkapkan isi wacana

Mengungkapkan 14.2. Menyampaikan idea atau pesan

pengalaman dan informasi kepada orang lain

melalui kegiatan bercerita

dan menyampaikan

pengumuman.

15. Maca ; Membaca ragam 15.1. Mambaca wacana tentang

teks wacana dengan baik, peternakan

lugas sesuai dengan 15.2. Membaca struktur kalimat atau

ondhaghanna bhasa kata yang mengandung Okara

Madhura majjha, pangako, ban okara

palaban

16. Noles ; Mengungkapkan 16.1. Menulis oca’ rangkebban ban oca’

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 140
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
pikiran, perasaan dan camporan latin Madhura

gagasan dalam bentuk 16.2. Menulis pasanganna aksara raja

narasi, serta carakan Madhura

mengungkapkan berbagai 16.3. Menulis laghu/kejhung en-maenan

informasi dengan huruf yang berkembang di lingkungan

latin dan Madhura. siswa.

b. Muatan Lokal Bahasa Daerah Madura Kelas XII

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Ngedingaghi ; Memahami 1.1. Mendengarkan dan menanggapi

wacana lisan melalui isi wacana

kegiatan mendengarkan 1.2. Mendengarkan dan menanggapi

percakapan dengan orang lain

1.3. Mendengarkan tentang tembhang

macapat Madhura

2. Maca ; Memahami ragam 2.1. Membaca wacana prosa eksposisi

teks sastra dan non sastra 2.2. Membaca kata/kalimat tentang

dengan berbagai teknik teknologi ban okara lako

3. Noles ; Mengungkapkan 3.1. Menulis kata/ kalimat yang

pikiran, perasaan dan mengandung akhiran a dan e laten

gagasan dalam bentuk Madhura

narasi sederhana, serta 3.2. Menulis kata/ kalimat tentang

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 141
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
mengungkapkan berbagai aksara rekaan ban pasanganna

informasi dengan huruf carakan Madhura

bhasa Madhura 3.3. Menyusun syair-syair tembang

macapat Madhura sesuai dengan

aturan yang telah ditentukan

4. Adha-kandha ; 4.1. Mengungkapkan isi wacana tentang

Mengungkapkan teknologi

Pengalaman dan Informasi 4.2. Menyampaikan keadaan/hal

Melalui Kegiatan Bercerita. kepada orang lain

4.3. Bercerita tentang perkembangan

teknologi.

5. Apresiasi Bhasa ban Sastra 5.1. Mengapresiasikan tembhang

Madhura ; macapat Madhura

Mengapresiasikan 5.2. Memahami padda ondhagghan,

tembhang macapat ghuru bilangan ban ghuru laghu

Madhura dalam tembhang

5.3. Memahami Paggha’na ghattra,

keccap ban peggha’na kalema di

dalam tembhang

6. Ngadingaghi ; 6.1. Mendengarkan isi wacana Kesenian

Mendengarkan tembhang 6.2. Mendengarkan/ menanggapi

macapat Madhura. ide/pesan dari orang lain

6.3. Mendengarkan dan menanggapi

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 142
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
tentang “tembhang macapat

Madhura

7. Maca ; Menggunakan kata 7.1. Membaca wacana tentang kesenian

atau kalimat dalam okara 7.2. Membaca kata/kalimat tentang

nyandhang kesenian dan okara nyandhang

8. Noles ; Menulis latin 8.1. Menulis latin Madhura panotheng

Madhura dengan na

menggunakan panotheng 8.2. Menulis aksara raja neng carakan

“na” dan aksara raja dan Madhura

pasangannya aksara 8.3. Menulis surat dinas dan pribadi

rekaan dalam carakan

Madhura.

9. Adha-kandha ; 9.1. Menyampaikan isi wacana

Mengidentifikasi isi pokok Kesenian

ide/pesan kepada orang 9.2. Menyampaikan ide/ pesan kepada

lain dengan intonasi yang orang lain

lugas dan sederhana 9.3. Bercerita/berdiskusi tentang

kesenian Madhura

10. Apresiasi Bhasa ban Sastra 10.1. Mengapresiasikan tembhang

Madhura ; macapat Madhura

Mengapresiasikan 10.2. Memahami panthaanna paggha’na

tembhang macapat ghattra, keccap ban peggha’na

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 143
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Madhura tentang kalema di dalam tembhang

paggha’na gattra, keccap

sareng peggha’na

kalema/okara.

11. Ngedingaghi ; Memahami 11.1. Mendengarkan dan menanggapi

wacana lisan melalui isi wacana tentang Peternakan

kegiatan mendengarkan 11.2. Mendengarkan dan menanggapi

ide/pesan percakapan dengan

orang lain

11.3. Mendengarkan apresiasi tentang

tembhang macapat Madhura.

12. Maca ; Memahami ragam 12.1. Membaca puisi tembhang

teks tembhang dengan Madhura

berbagai teknik. 12.2. Membaca kata/kalimat yang

mengandung okara alesan

13. Noles ; Mengungkapkan 13.1. Menulis kata/ kalimat yang

pikiran, perasaan dan mengandung akhiran a dan e laten

gagasan dalam bentuk Madhura

narasi sederhana, serta 13.2. Menulis angka neng carakan

mengungkapkan berbagai carakan Madhura

informasi dengan huruf

bhasa Madhura.

14. Adha-kandha ; 14.1. Mengungkapkan isi wacana tentang

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 144
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mengungkapkan peternakan

Pengalaman dan Informasi 14.2. Menyapa saat bertemu dan

Melalui Kegiatan Bercerita. berpisah dengan orang lain

14.3. Melaghukan tentang macapat

Madhura.

15. Apresiasi Bhasa ban Sastra 15.1. Mengapresiasikan tembhang

Madhura ; macapat Madhura

Mengapresiasikan

tembhang macapat

Madhura

16. Ngedingaghi ; Memahami 16.1. Mendengarkan dan menanggapi

wacana lisan melalui isi wacana prosa tentang

kegiatan mendengarkan perekonomian

16.2. Mendengarkan dan menanggapi

ide/pesan percakapan dengan

orang lain

16.3. Mendengarkan deskripsi

perbedaan ghancaram Madhura

kona ban modern

17. Maca ; Memahami ragam 17.1. Membaca prosa eksposisi tentang

teks wacana ekonomi ekonomi

dengan berbagai teknik. 17.2. Membaca kata/kalimat yang

berhubungan dengan ekonomi

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 145
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
dan menggunakan okara ta’

alesan yang sesuai dengan

fonologi bhasa Madhura

18. Noles ; Mengungkapkan 18.1. Menulis sorat da’ oreng laen

pikiran, perasaan dan 18.2. Menulis carakan Madhura tentang

gagasan dalam bentuk pacerrek ban ngalellet

narasi sederhana, serta 18.3. Menulis karangan narasi

mengungkapkan berbagai

informasi dengan carakan

Madhura

19. Adha-kandha ; 19.1. Mengungkapkan isi wacana tentang

Mengungkapkan peternakan

Pengalaman dan Informasi 19.2. Menyapa saat bertemu dan

Melalui Kegiatan Bercerita. berpisah dengan orang lain

19.3. Melaghukan tentang macapat

Madhura.

20. Apresiasi Bhasa ban Sastra 20.1. Mengapresiasikan ghancaran

Madhura ; Madhura.

Mengapresiasikan

tembhang ghancaran

Madhura

21. Ngadingaghi ; Memahami 21.1. Mendengarkan dan

wacana lisan melalui mengungkapkan isi wacana

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 146
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
kegiatan mendengarkan lingkungan hidup

21.2. Mendengarkan dan menanggapi

ide/pesan percakapan dengan

orang lain

21.3. Mendengarkan deskripsi deskripsi

tentang puisi modern

22. Maca ; Memahami ragam 22.1. Membaca wacana lingkungan

teks wacana lingkungan hidup

hidup dengan berbagai 22.2. Membaca kata/kalimat yang

teknik. berhubungan dengan unsur

lingkungan hidup

22.3. Membaca deskripsi cara mengurai

kalimat tunggal.

23. Noles ; Mengungkapkan 23.1. Menulis latin Madhura tentang

pikiran, perasaan dan menyusun pidato

gagasan dalam bentuk 23.2. Menulis carakan Madhura tentang

narasi sederhana, serta tanda-tanda dalam kalimat dan

mengungkapkan berbagai tembhang.

informasi dengan carakan 23.3. Menulis puisi modern.

Madhura

24. Adha-kandha ; 24.1. Mengungkapkan isi wacana tentang

Mengungkapkan lingkungan hidup

Pengalaman dan Informasi 24.2. Berdialog dengan orang lain

Melalui Kegiatan Bercerita. 24.3. Diskusi tentang puisi modern

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 147
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
25. Apresiasi Bhasa ban Sastra 25.1. Mengekpresikan bentuk dan

Madhura ; macam-macam puisi modern

Mengapresiasikan bentuk

dan macam-macam puisi

modern Madhura

26. Ngedingaghi ; Memahami 26.1. Mendengarkan dan menanggapi

wacana lisan melalui tentang isi wacana tentang

kegiatan mendengarkan peternakan

wacana. 26.2. Mendengarkan ide/ pesan dalam

percakapan dengan orang lain

26.3. Mampu mengapresiasikan unsur

Madhura

27. Adha-kandha ; 27.1. Mengungkapkan isi wacana

Mengungkapkan pikiran 27.2. Menyapa orang lain saat bertemu

perasaan, informasi, puisi dan berpisah

dan pengalaman secara

langsung

28. Maca ; Mengungkapkan 28.1. Membaca puisi tembhang Madhura

puisi dan isinya sesuai 28.2. Membaca kata/ kalimat yang

dengan kaidah bahasa dan mengandung okara alesan

penggunaan kata/kalimat

yang mengandung okara

alesan.

29. Noles ; Mengungkapkan 29.1. Menulis latin Madhura panotheng

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 148
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
pikiran, perasaan dan “a”

gagasan dalam bentuk 29.2. Menulis carakan Madhura tentang

narasi sederhana, serta angka

mengungkapkan berbagai 29.3. Menulis narasi dan puisi tembhang

informasi dengan huruf Madhura

bhasa Madhura.

30. Apresiasi Bhasa ban Sastra 30.1. Mencermati dan memahami

Madhura ; tembhang Madhura

Mengapresiasikan 30.2. Mampu membedakan Paggha’na

tembhang macapat ghattra, keccap ban peggha’na

Madhura kalema di dalam tembhang

31. Ngadingaghi ; Memahami 31.1. Mendengarkan dan menanggapi

wacana pikiran, perasaan wacana pendidikan moral

dalam puisi tembhang tentang isi wacana puisi

Madhura tembhang Madhura

31.2. Mendengarkan ide/ pesan dalam

percakapan dengan orang lain

31.3. Mendengarkan deskripsi drama

Madhura kona ban modern

32. Adha-kandha ; 32.1. Mengungkapkan isi wacana

Mengungkapkan pikiran 32.2. Menyapa orang lain saat bertemu

perasaan, informasi, puisi dan berpisah

dan pengalaman 32.3. Mendeskripsikan tangdhang

tangdhang Madhura kona Madhura kona ban modern

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 149
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
ban modern.

33. Maca ; Mengungkapkan 33.1. Membaca Teks wacana

ragam wacana melalui Pendidikan moral tentang puisi

membaca dan cara tembhang Madura petotor becce’

mengurai okara rampet (pucung)

ban okara dhangke’ 33.2. Membaca kata/ kalimat yang

mengandung okara rampet ban

dhangke’

34. Noles ; Mengungkapkan 34.1. Menulis latin Madhura tentang

ragam informasi dalam cara menyusun naskah pidato

bentuk naskah pidato dan 34.2. Menulis carakan Madhura tentang

puisi tanda-tanda dalam kalmat dan

tembhang

34.3. Menulis puisi tembhang Madhura

modern

c. Muatan Lokal Ke-NU-an / Aswaja Kelas XI

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Menghayati 1.1. Menjelaskan latar belakang terbentuknya

makna paham paham Ahlussunnah Waljama’ah

Ahlussunnah 1.2. Menjelaskan kapan terbentuknya firqah-

Waljama’ah dan firqah dalam Islam

menerapkanya 1.3. Menyebutkan latar belakang terjadinya

dalam kehidupan perang Sifin

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 150
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
sehari-hari 1.4. Menyebutkan orang yang mempopulerkan

istilah Ahlussunnah Waljama’ah

1.5. Menyebutkan prinsip yang digunakan

Ahlussunnah Waljama’ah

1.6. Menjelaskan prinsip-prinsip Ahlussunnah

Waljama’ah

1.7. Menyebutkan ajaran Ahlussunnah

Waljama’ah di bidang akidah

1.8. Menyebutkan metode moderat yang

digunakan dalam Ahlussunnah Waljama’ah

1.9. Menyebutkan sumber hukum Ahlussunnah

Waljama’ah di bidang fiqh

1.10. Menyebutkan cara Ahlussunnah Waljama’ah

dalam memahami Al-Qur’an dan Sunnah

1.11. Menjelaskan proses Ahlussunnah

Waljama’ah dalam menentukan suatu

hukum

1.12. Menyebutkan dasar Ahlussunnah

Waljama’ah dalam menentukan nilai suatu

sikap atau perbedaan

1.13. Menyebutkan prinsip-prinsip Ahlussunnah

Waljama’ah dalam memahami masalah-

masalah kemasyarakatan

1.14. Menyebutkan paham yang digunakan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 151
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Ahlussunnah Waljama’ah di bidang

fiqh/syari’ah

1.15. Menjelaskan pengertian tashauf di kalangan

Ahlussunnah Waljama’ah

1.16. Menjelaskan ajaran Ahlussunnah

Waljama’ah di bidang tashauf

1.17. Menyebutkan maqam-maqam pada bidang

tashauf menurut Ahlussunnah Waljama’ah

2. Mendeskripsikan 2.1. Menjelaskan cara penyampaian ajaran

pelestarian ajaran Ahlussunnah Wal-jama’ah kepada generasi

Ahlussunnah penerus

Waljama’ah dan 2.2. Menyebutkan urutan-urutan generasi yang

menerapkannya menerima ajaran Ahlussunnah Waljama’ah

dalam kehidupan 2.3. Menjelaskan tantangan yang dihadapi

sehari-hari dalam melestarikan ajaran Ahlussunnah

Waljama’ah

2.4. Menyebutkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan

dalam upaya pengembangan ajaran Islam

berhaluan Ahlussunnah Waljama’ah

2.5. Menjelaskan peranan ulama dalam

pewarisan ajaran Islam kepada generasi

penerus

2.6. Menyebutkan strategi NU melestarikan

paham Ahlus-sunnah Waljama’ah

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 152
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2.7. Menyebutkan wadah yang didirikan NU

dalam memper-kenalkan dan melestarikan

paham Ahlussunnah Waljama’ah

3. Mendeskripsikan 3.1. Menyebutkan latar belakang timbulnya

firqah-firqah perbedaan pen-dapat dikalangan umat

yang Islam

berkembang 3.2. Menjelaskan sebab-sebab dan proses

dalam islam timbulnya firqah-firqah dalam Islam

3.3. Menjelaskan pengertian Firqah

3.4. Menyebutkan Firqah-firqah yang

berpengaruh dalam Islam

3.5. Menyebutkan pengertian firqah yang

berpengaruh

3.6. Menyebutkan pandangan firqah-firqah yang

berkembang

3.7. Menyebutkan pengertian “ahlu l-‘adl-I wa t-

tawhid”yang berkembang pada kaum

Ma’tazilah

3.8. Menyebutkan metode berfikir Asy’ariyah

dan Maturidiyah

3.9. Menyebutkan beberapa perbedaan

mendasar antara Asy’ariyah dan Maturidiyah

4. Mengidentifikasi 4.1. Menjelaskan perbedaan dan kesamaan

posisi dan paham firqah-firqah dalam masalah status

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 153
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
hubangan mukmin dan kafir

Ahlussunnah 4.2. Menjelaskan perbedaan dan kesamaan

Waljama’ah paham firqah-firqah dalam masalah

diantara firqah- kebaikan dan keburukan

firqah yang ada 4.3. Menjelaskan perbedaan dan kesamaan

paham firqah-firqah dalam masalah ikhtiar

manusia

4.4. Menjelaskan perbedaan dan kesamaan

paham firqah-firqah dalam masalah

kekuasaan Allah SWT

4.5. Menjelaskan perbedaan dan kesamaan

paham firqah-firqah dalam masalah sifat

Allah SWT

5. Menjelaskan 5.1. Menyebutkan syarat-syarat menjadi

ketentuan- mujtahid

ketentuan bagi 5.2. Menyebutkan tingkatan mujtahid

seorang mujtahid 5.3. Menyebutkan pandangan ulama

Ahlussunnah Waljama’ah tentang kriteria

mujtahid

6. Menjelaskan 6.1. Menyebutkan pengertian ijtihad

ijtihad dan taklid, 6.2. Menyebutkan pengertian ijtihad menurut

batasan-batsan para sahabat

dan sumber 6.3. Menyebutkan pengertian ijtihad dalam

hukumnya istilah fiqh

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 154
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6.4. Menyebutkan pengertian ijtihad dalam

istilah ushul fiqh

6.5. Menyebutkan dasar hukum ijtihad

6.6. Menyebutkan beberapa dasar yang dipakai

sebagai pembenaran ijtihad

6.7. Menyebutkan batsan ijtihad

6.8. Menyebutkan ruang lingkup ijtihad

6.9. Menyebutkan dalil yang menjelaskan

tentang sumber hukum Islam

6.10. Menyebutkan cara ijtihad dalam masalah

yang tidak di sebutkan secara harfiyah

dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah

7. Mendeskripsikan 7.1. Menyebutkan pengertian taklid secara

taklid, ittiba’, bahasa dan istilah

tarjih dan talfiq 7.2. Menyebutkan hukum taklid menurut ajaran

Ahlussunnah Waljama’ah

7.3. Menyebutkan pengertian ittiba’, tarjih dan

talfiq, baik secara bahasa maupun istilah

7.4. Menyebutkan pandangan ulama ushul fiqh

dan fiqh tentang talfiq

8. Mengenalisis 8.1. Menyebutkan macam-macam madzhab

madzhab- 8.2. Menyebutkan imam-imam madzhab

madzhab yang 8.3. Menjelaskan pengertian madzhab dan

ada dalam Islam bermadzhab

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 155
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
dan dasar 8.4. Menjelaskan hakekat bermadzhab

pemikiran NU 8.5. Menjelaskan alasan yang menjadi dasar

tentang dalam bermadzhab

kehidupan 8.6. Menyebutkan 2 (dua) macam cara

bermadzhab bermadzhab

8.7. Menyebutkan bentuk penerapan

bermadzhab

8.8. Menyebutkan manfaat mengikuti madzhab

8.9. Menyebutkan pandangan beberapa

kelompok ulama tentang madzhab

8.10. Menjelaskan pandangan NU tentang

bermadzhab

8.11. Menyebutkan prinsip-prinsip NU dalam

bermadzhab

9. Menjelaskan 9.1. Menyebutkan pengertian bahtsul masail

cara-cara 9.2. Menyebutkan fungsi bahtsul masail

penganbilan 9.3. Menjelaskan pengertian bermadzhab secara

keputusan qauli

hukum di 9.4. Menjelaskan pengertian bermadzhab secara

lingkungan NU manhaji

9.5. Menjelaskan cara penerapan madzhab

manhaji

9.6. Menjelaskan pengertian istinbat jama’iy

9.7. Menyebutkan tata cara pengambilan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 156
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
keputusan hukum dalam kerangka

bermadzhab

9.8. Menyebutkan hasil keputusan Musyawarah

Nasional Alim Ulama dan Kongres NU di

Bandar Lampung

d. Muatan Lokal Ke-NU-an / Aswaja Kelas XII

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Mengetahui dan 1.1. Menjelaskan pandangan NU tentang Islam

memahami nilai- 1.2. Menjelaskan keyakinan NU tentang Islam

nilai dasar NU 1.3. Menyebutkan Faham yang diyakini NU dan

dan membedakan dengan paham yang lain

mengimplementa 1.4. Menyebutkan 2 (dua) aspek madzhab

sikannya dalam 1.5. Menjelaskan landasan berfikir, bersikap dan

kehidupan berprilaku kaum nahdliyin

1.6. Menyebutkan sikap kemasyarakatan NU

yang membeda-kan dengan organisasi lain

1.7. Menjelaskan pengertian tawassuth, I’tidal,

tasamuh dan tawadzun

1.8. Pengertian amar ma’ruf nahi munkar

1.9. Menyebutkan pandangan NU tentang

kebangsaan

1.10. Menjelaskan pandangn NU tentang

kehidupan berbangsa dan bernegara

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 157
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1.11. Menyebutkan prinsip-prinsip kehidupan

berbangsa dan bernegara menurut NU

1.12. Menjelaskan pandangan NU tentang NKRI

1.13. Menjelaskan pandangan NU tentang

pluralitas bangsa

1.14. Menyebutkan pedoman-pedoman NU

dalam mengeluarkan hak politiknya

1.15. Menjelaskan pandangan NU tentang hukum

1.16. Memberikan komentar pandangan NU

terhadap pendidikan

1.17. Menganalisis pandangan NU tentang ilmu

pengetahuan dan teknologi

1.18. Menjelaskan pandangan NU tentang

pemberdayaan ekonomi

1.19. Menyebutkan usaha-usaha yang dilakukan

NU dalam mem-bangun ekonomi yang

lebih adil dan merata dan bisa

mencontohnya

2. Menerapkan 2.1. Menyebutkan ciri prilaku keagamaan NU

perilaku warga 2.2. Menyebutkan ciri prilaku keagamaan NU di

NU dalam bidang akidah

kehidupan 2.3. Menyebutkan ciri prilaku keagamaan NU di

sehari-hari bidang fiqh/syari’ah

2.4. Menyebutkan ciri prilaku NU di bidang

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 158
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
akhlak/tasyawuf

2.5. Menyebutkan ciri prilaku kemasyarakatan

NU

2.6. Menyebutkan pengertian butir-butir prilaku

kemasyarakatan NU

2.7. Menjelaskan prinsip-prinsip NU tentang

kehidupan ekonomi

2.8. Menjelaskan pengertian al-adalah, at-

ta’awun, al-istiqomah

2.9. Menyebutkan ciri prilaku NU di bidang

politik

2.10. Menyebutkan ciri prilaku NU di bidang

budaya

2.11. Menyebutkan prilaku sebagai warga NU

3. Menerapkan 3.1. Menjelaskan pengertian ukhuwah nahdliyah

ukhuwah 3.2. Menjelaskan penjabaran ukhuwah di bidang

Nahdliyah sosial

3.3. Menjelaskan pengertian ukhuwah islamiah

dan ukhuwah wathaniyah

3.4. Menyebutkan kendala dan hambatan yang

sering muncul dalam pengembangan

wawasan ukhuwah

3.5. Menyebutkan pandangan NU dalam

melestarikan ukhuwah

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 159
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Mendeskripsikan 4.1. Menjelaskan hubungan NU dengan ulama-

pola ulama Pon-Pes

kepemimpinan 4.2. Menyebutkan fungsi pondok pesantren bagi

NU sebagai NU

pedoman 4.3. Menjelaskan kedudukan ulama dalam NU

berorganisasi 4.4. Menjelaskan latar belakang berdirinya NU

4.5. Menyebutkan peran dan fungsi ulama

menurut NU

5. Menganalisis 5.1. Menjelaskan pengertian dan subtansi

kedudukan Khittah Nahdliyyah

khittah nahliyah 5.2. Menjelaskan latar belakang Khittah

dan mampu Nahdliyyah

sosialisasikannya 5.3. Menjelaskan tujuan Khittah Nahdliyyah

dalam kehidupan 5.4. Menyebutkan butir-butir khittah Nahdliyyah

sehari-hari yang dihasilkan pada Muktamar NU XXVII

tahun 1984

5.5. Menjelaskan strategi NU dalam

mensosialisasikan Khittah Nahdliyyah

5.6. Menyebutkan rumusan-rumusan ikhtiar NU

tentang kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

5.7. Menyebutkan pandangan NU tentang

persatuan dan kesatuan

6. Menganalisis 6.1. Menyebutkan pendiri pondok pesantren

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 160
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
peran dan fungsi yang pertama

pondok 6.2. Menyebutkan kegiatan-kegiatan yang

pesantren dan dilakukan di pondok pesantren pada masa-

ulama dalam masa awal berdirinya

pengembangan 6.3. Menyebutkan 2 (dua) macam santri yang

syariat Islam dan belajar di ponpes

memedomaninya 6.4. Menyebutkan tujuan utama didirikannya

ponpes

6.5. Menyebutkan elemen-elemen yang harus

dimiliki setiap ponpes

6.6. Menjelaskan tradisi ponpes

6.7. Menyebutkan bentuk pengajaran di

lingkungan ponpes

6.8. Menyebutkan kurukulum yang digunakan di

ponpes

6.9. Menyebutkan pendekatan yang digunakan

ponpes

6.10. Menjelaskan pengertian ponpes

6.11. Menyebutkan fungsi ponpes

6.12. Menjelaskan perkembangan ponpes

6.13. Menyebutkan model/tipe ponpes yang ada

sekarang

6.14. Menyebutkan cirri-ciri khusus ponpes

7. Mendes kripsikan 7.1. Menjelaskan visi perjuangan NU

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 161
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
perjuangan NU 7.2. Menyebutkan proses kembalinya NU ke

setelah kembali khittah

ke khittah 1926 7.3. Menjelaskan misi NU dalam

dan visi, misi dan memperjuangkan Islam

orientasi NU 7.4. Menjelaskan visi NU dibidang politik dan

dalam sosial kemasya-rakatan

memperjuangkan 7.5. Menyebutkan keputusan Muktamar NU

Islam di XXVII di situbondo

Indonesia 7.6. Menjelaskan pandangan NU tentang

perjuangan dalam menegakan Islam

7.7. Menyebutkan pengertian kaidah ushuliyah

7.8. Menyebutkan 5 (lima) kaidah pokok

ushuliyah

7.9. Menyebutkan pengertian kaidah fiqhiyah

7.10. Menyebutkan beberapa contoh kaidah

fiqhiyah

7.11. Menyebutkan pengertian kaidah

mukhtalafah

7.12. Menyebutkan beberapa contoh kaidah

mukhtalafah

7.13. Menyebutkan hubungan antara dalil nash

dengan kaidah fiqhiyah

8. Menerapkan 8.1. Menjelaskan pengertian dzikir dan do’a

tradisi dzikir dan 8.2. Hafal dan menulis ayat dan hadist tentang

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 162
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
do’a yang dzikir dan do’a

terpelihara di 8.3. Menjelaskan tat cara bardo’a

lingkungan NU 8.4. Menyebutkan waktu yang baik untuk

berdzikir dan berdo’a

8.5. Menjelaskan pengertian istighatsah

8.6. Terbiasa melakukan dzikir dan do’a

8.7. Menyebutkan pengertian pujian

8.8. Menyebutkan bacaan pujian

8.9. Menyebutkan keutamaan shalawat kepada

Nabi

8.10. Menyebutkan waktu yang utama untuk

bershalawat

8.11. Menyebutkan tata cara dan macam-macam

shalawat

8.12. Menyebutkan contoh shalawat yang pendek

dan sedang

8.13. Membaca dengan benar shalawat pendek

dan sedang

8.14. Mengartikan bacaan shalawat

8.15. Menjelaskan tujuan membaca shalawat

8.16. Terbiasa mengamalkan puji-pujian

8.17. Menjelaskan pengertian diba’an

8.18. Menjelaskan tujuan diba’an

8.19. Menyebutkan tata cara dan adab diba’an

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 163
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
8.20. Menjelaskan tradisi diba’an warga NU

8.21. Terbiasa melakukan diba’an

9. Mengamalkan 9.1. Menjelaskan pengertian niat

amaliyah ibadah 9.2. Menjelaskan pentingnya niat

yang dianut NU 9.3. Menjelaskan pengertian qunut

9.4. Menyebutkan macam-macam qunut

9.5. Mempraktekan qunut

9.6. Menjelaskan pengertian shalat tarawih

9.7. Menyebutkan tata cara shalat tarawih dan

witir

9.8. Mempraktekan shalat tarawih dan witir

9.9. Menyebutkan pengertian talqin

9.10. Menyebutkan tata cara talqin

9.11. Mempraktekan talqin

9.12. Menjelaskan hukum talqin menurut

Ahlussunnah Waljama’ah

9.13. Menjelaskan dasar hukum talqin menurut

ulama Ahlussunnah Waljama’ah

9.14. Menjelaskan hukum ziarah kubur menurut

kesepakatan ulama

9.15. Menjelaskan tujuan ziarah kubur

9.16. Menjelaskan adab ziarah kubur

9.17. Menjelaskan pengertian tahlil dan dapat

membacanya dengan benar

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 164
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
9.18. Istiqamah dalam menerapkan amaliah

nahdliyah

E. PENGEMBANGAN SILABUS, RPP, DAN METODE PEMBELAJARAN

Silabus yang menjadi pijakan dalam pengembangan RPP oleh semua

pendidik di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu secara berkesinambungan

dikembangkan berdasarkan hasil kajian dari Pemerintah maupun tim MGMP.

RPP yang akan digunakan pedoman pelaksanaan pembelajaran harus

mengikuti panduan pengambangan RPP pada setiap mata pelajaran. Dalam rangka

penguatan kualitas pembelajaran, maka sintak pada model pembelajaran harus

mengikuti tata urutan pada model pembelajaran yang direkomendasikan oleh

kurikulum 2006. Semua pendidik di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dalam hal

pengembangan RPP harus mengacu pada panduan pengembangan model

pembelajaran dan panduan model pembelajaran aktif.

Di setiap RPP yang dikembangkan oleh para tenaga pendidik di SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso perlu dilengkapi dengan soal ulangan formati atau

soal ulangan harian yang bervariasi. Adapun jumlahnya disesuaikan dengan kondisi

kelas dan kondisi proses pembelajaran.

Keterampilan guru dalam pengembangan RPP, Model pembelajaran, dan

pengembangan teknik penilaian perlu secara terus-menerus dipacu melalui kegiatan

MGMP dan pelatihan guru. Kegiatan ini dapat difasilitasi oleh sekolah, MGMP, atau

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Pusat.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 165
F. KETUNTASAN BELAJAR

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

didasarkan pada beberapa aspek, di antaranya adalah tingkat kompleksitas, daya

dukung, dan tingkat kemampuan peserta didik (Intake) dari masing-masing

kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.

Besarnya KKM untuk setiap mata pelajaran berbeda, sesuai dengan

perumusan dari masing-masing MGMP Sekolah. Peserta didik yang memperoleh

KKM kurang dari yang ditetapkan harus mengikuti program perbaikan (remedial),

sedangkan yang mencapai KKM atau melampaui KKM dapat mengikuti program

pengayaan.

KKM SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso ditentukan dengan perumusan

dari masing-masing MGMP Sekolah untuk satu tahun pelajaran. Pada tahun

pelajaran 2018/2019 KKM SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso sebagai berikut :

1. KKM Kelas XI (Program IPA Kurikulum 2006)

Kriteria Ketuntasan Minimal


Mata Pelajaran Kognitif &
Afektif
Psikomotor

1. Pendidikan Agama Islam 72 B

2. Pendidikan Pancasila dan


72 B
Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 72 B

4. Bahasa Inggris 72 B

5. Matematika 72 B

6. Fisika 72 B

7. Biologi 72 B

8. Kimia 72 B

9. Sejarah 72 B
Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 166
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran Kognitif &
Afektif
Psikomotor

10. Seni Budaya 72 B

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


72 B
Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 72 B

13. Ketrampilan / Bahasa Arab 72 B

14. Bahasa Daerah Madura (Mulok) 72 B

15. Ke-NU-an / Aswaja (Mulok) 72 B

16. Pengembangan Diri 72 B

2. KKM Kelas XII (Program IPA Kurikulum 2006)

Kriteria Ketuntasan Minimal


Mata Pelajaran Kognitif &
Afektif
Psikomotor

1. Pendidikan Agama Islam 75 B

2. Pendidikan Pancasila dan


75 B
Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 75 B

4. Bahasa Inggris 75 B

5. Matematika 75 B

6. Fisika 75 B

7. Biologi 75 B

8. Kimia 75 B

9. Sejarah 75 B

10. Seni Budaya 75 B

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


75 B
Kesehatan

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 75 B


Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 167
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran Kognitif &
Afektif
Psikomotor

13. Ketrampilan / Bahasa Arab 75 B

14. Bahasa Daerah Madura (Mulok) 75 B

15. Ke-NU-an / Aswaja (Mulok) 75 B

16. Pengembangan Diri 75 B

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian di SMA

Nahdatul Ulama 1 Bondowoso mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan dan

peraturan-peraturan penilaian lain yang relevan yaitu kriteria mengenai lingkup,

tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta

didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Berkaitan dengan penilaian di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso ini

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.

1. Penilaian yang dilakukan oleh guru hendaknya tidak hanya penilaian atas

pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk

pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran

(assessment as learning).

2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD) pada

Standar Kompetensi (SK).

3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan

capaian peserta didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 168
penilaian seorang peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak

dibandingkan dengan hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan

penguasaan kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan

merupakan ketuntasan belajar minimal yang disebut juga dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM).

4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator

diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang

belum dikuasai peserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta

didik.

5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program

remedial bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah

ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi

ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi guru

untuk memperbaiki proses pembelajaran. Khusus untuk siswa yang

berkebutuhan khusus diberlakukan penilaian yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan siswa.

Dalam melakukan penilaian hasil belajar agar hasilnya dapat diterima oleh

semua pihak, baik yang dinilai, yang menilai, maupun pihak lain yang akan

menggunakan hasil penilaian, maka kegiatan penilaian harus merujuk kepada

prinsip-prinsip penilaian berikut ini:

1. Sahih; Agar penilaian sahih (valid, yaitu mengukur apa yang ingin diukur) harus

dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

Untuk memperoleh data yang dapat mencerminkan kemampuan yang diukur

harus digunakan instrumen yang sahih.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 169
2. Objektif; Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perlu

dirumuskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat menyamakan persepsi

penilai dan meminimalisir subjektivitas. Apalagi penilaian kinerja yang memiliki

cakupan, autentisitas, dan kriteria penilaian sangat kompleks. Untuk penilai lebih

dari satu perlu dilihat reliabilitas atau konsistensi antar penilai (inter-rater

reliability) untuk menjamin objektivitas setiap penilai.

3. Adil; Penilaian oleh pendidik tidak karena perbedaan latar belakang agama,

suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, gender, dan hal-hal lain.

Perbedaan hasil penilaian semata-mata harus disebabkan oleh berbedanya

capaian belajar peserta didik pada kompetensi yang dinilai.

4. Terpadu; Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak

terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan proses untuk

mengetahui apakah suatu kompetensi telah tercapai. Kompetensi tersebut

dicapai melalui serangkaian aktivitas pembelajaran. Karena itu penilaian tidak

boleh terlepas apalagi menyimpang dari pembelajaran. Penilaian harus

mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan.

5. Terbuka; Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan

dapat diketahui oleh siapapun yang berkepentingan. Dalam era keterbukaan

seperti sekarang, pihak yang dinilai yaitu peserta didik dan pengguna hasil

penilaian berhak mengetahui proses dan acuan yang digunakan dalam

penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh semua pihak.

6. Menyeluruh dan Berkesinambungan; Penilaian oleh pendidik mencakup semua

aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,

untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Instrumen penilaian

yang digunakan, secara konstruk harus merepresentasikan aspek yang dinilai

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 170
secara utuh. Penilaian dilakukan dengan berbagai teknik dan instrumen,

diselenggarakan sepanjang proses pembelajaran, dan menggunakan

pendekatan assessment as learning, for learning, dan of learning secara

proporsional.

7. Sistematis; Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali dengan

perencanaan/pemetaan, mengenai apa yang akan diukur, instrumen yang akan

digunakan serta kualitas instrumen (sukar, sedang, mudah), dan harus bermakna

(meaningful learning). Dilakukan identifikasi dan analisis KD (kompetensi dasar),

dan indikator ketercapaian KD. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis

tersebut dipetakan teknik penilaian, bentuk instrumen, dan waktu penilaian

yang sesuai.

8. Beracuan Kriteria; Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan

acuan kriteria. Artinya untuk menyatakan seorang peserta didik telah kompeten

atau belum bukan dibandingkan terhadap capaian teman-teman atau

kelompoknya, melainkan dibandingkan terhadap kriteria minimal yang

ditetapkan. Peserta didik yang sudah mencapai kriteria minimal disebut tuntas,

dapat melanjutkan pembelajaran untuk mencapai kompetensi berikutnya,

sedangkan peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib

menempuh remedial.

9. Akuntabel; Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur, maupun hasilnya. Akuntabilitas penilaian dapat dipenuhi bila

penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka, sebagaimana telah

diuraikan di atas. Perlu dipikirkan juga konsep meaningful assessment. Selain

dipertanggungjawabkan teknik, prosedur, dan hasilnya, penilaian juga harus

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 171
dipertanggungjawabkan kebermaknaannya bagi peserta didik dan proses

belajarnya.

Penilaian yang berlaku di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso mengacu

pada Permendikbud nomor 23 Tahun 2016 Pasal 2, yang menyatakan bahwa

penilaian pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas :

1. Penilaian hasil belajar oleh Pendidik.

2. Penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan.

3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian oleh Pendidik, Satuan pendidikan, dan Pemerintah dalam bentuk

Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, Ulangan

Kenaikan Kelas, Ujian Sekolah dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, Ujian

Nasional, dan bentuk lain yang diperlukan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk Ulangan

Harian dan dapat juga dilakukan Ulangan Tengah Semester.

Ulangan Tengah Semester merupakan penilaian yang dilakukan oleh

pendidik yang cakupan materinya terdiri atas beberapa KD dan pelaksanaannya

tidak dikoordinasikan oleh satuan pendidikan. Ulangan harian dapat berupa

ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan yang

digunakan untuk :

1. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 172
2. Menetapkan program perbaikan dan/atau pengayaan berdasarkan tingkat

penguasaan kompetensi.

3. Memperbaiki proses pembelajaran.

4. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.

Laporan penilaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat

(sangat baik, baik, cukup, atau kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi. Laporan

penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa angka (0-100), predikat (A, B, C,

atau D), dan deskripsi.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan

informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek

pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan

sistematis, bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk

semua mata pelajaran, dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah.

Penilaian akhir yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau akhir

tahun, sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur

pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau

penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Cakupan ulangan akhir semester adalah

seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester ganjil, sedangkan

cakupan materi pada ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan KD pada semester genap. Materi ujian sekolah meliputi KD yang

merepresentasikan pencapaian SKL.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 173
H. PEMBELAJARAN REMEDIAL

Berdasarkan regulasi yang ada, SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

menerapkan system pembelajaran tuntas. Sebagai konsekuensinya proses

pembelajaran harus tuntas, artinya semua peserta mampu menjadi kompetensi yang

dipersyaratkan dalam mencapai nilai sesuai KKM yang sudah ditetapkan. Peserta

didik perlu mendapatkan program remedial dan atau program pengayaan.

Remedial dan Pengayaan merupakan konsekuensi dari pembelajaran tuntas,

yang realitanya adalah ada siswa yang sudah tuntas dan ada siswa yang belum

tuntas. Bagi peserta didik di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso yang belum

mencapai KKM maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta didik yang

sudah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar diberikan pengayaan.

Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi

pengetahuan dan keterampilan, sedangkan sikap tidak ada remedial atau

pengayaan namun merupakan penumbuhkembangan sikap, perilaku, dan

pembinaan karakter setiap peserta didik. Setelah diketahui kesulitan belajar yang

dihadapi peserta didik, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa

pembelajaran remedial.

1. Remedial

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi

peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran

remedial diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.

Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak peserta

didik. Dalam pembelajaran remedial, pendidik membantu peserta didik untuk

memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 174
dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya yang dapat

mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini, penilaian

merupakan assessment as learning.

Metode yang digunakan pendidik dalam pembelajaran remedial juga

dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajar

yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga dirumuskan sesuai

dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran

remedial, media pembelajaran juga harus betul-betul disiapkan pendidik agar

dapat mempermudah peserta didik dalam memahami KD yang dirasa sulit.

Dalam hal ini, penilaian tersebut merupakan assessment for learning. Jadi

remedial bukan kegiatan tes ulang atau mengulang tes bagi peserta didik yang

belum mencapai KKM namun merupakan pembelajaran remedial ketika peserta

didik teridentifikasi oleh pendidik mengalami kesulitan terhadap penguasaan

materi pada KD tertentu yang sedang berlangsung.

Hasil penilaian dilakukan analisis kemudian dikelasifikasi mana siswa

yang sudah tuntas dan mana yang belum tuntas. Hasil kelasifikasi siswa yang

belum tuntas, selanjutnya diidentifikasi kesulitannya dalam menjawab soal dan

diberikan remedi sesuai dengan kesulitan tersebut. Pembelajaran remedial

dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan analisis baik jenis maupun

tingkat kesulitan, di antaranya bimbingan secara individu, bimbingan secara

berkelompok, pembelajaran ulang, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor

sebaya. Pembelajaran remedi diberikan langsung setelah suatu penilaian

(harian).

Berikut penjelasan strategi pelaksanaan pembelajaran remedial yang

dapat disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 175
a. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada

beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda,

sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang

diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta

didik. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan

perorangan. Dalam hal pembelajaran kelasikal peserta didik tertentu

mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian

bimbingan secara individual/perorangan. Pemberian bimbingan perorangan

merupakan implikasi peran guru sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan

bilamana terdapat satu atau beberapa orang peserta didik yang belum

berhasil mencapai ketuntasan

b. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam

pembelajaran kelasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami

kesulitan sama.

c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.

Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan variasi cara penyajian dan

penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana

sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan

belajar atau mengalami kesulitan belajar. Guru perlu memberikan

penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang

lebih tepat.

d. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka pelaksanaan

remedial, tugastugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes ulang. Peserta didik perlu

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 176
diberi pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang

ditetapkan.

e. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas atau kakak

kelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan

untuk memberikan tutorial kepada rekan atau adik kelas yang mengalami

kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya diharapkan hubungan antar peserta

didik akan lebih akrab dan terbuka, sehingga peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar akan lebih mudah memahami materi atau kompetensi yang

harus dicapai.

Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan di luar jam pelajaran. Hal

ini dilakukan agar hak peserta didik yang sudah tuntas untuk mengikuti

pembelajaran tidak terganggu. Oleh karena itu pembelajaran remedial dapat

dilakukan sebelum pembelajaran pertama dimulai, setelah pembelajaran selesai,

atau pada selang waktu tertentu yang tidak menggangu kegiatan pembelajaran

peserta didik yang lain disesuaikan dengan kondisi sekolah. Selanjutnya setelah

melakukan pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat

pencapaian peserta didik pada KD yang diremedial. Pembelajaran remedial

pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan

berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas akhir

semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa

membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta

didik tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk

memberi nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai

KKM. Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran

remedial yang dimasukkan sebagai hasil ulangan harian sebagai berikut.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 177
Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh peserta didik

setelah mengikuti remedial pembelajaran. Misalnya, suatu mata pelajaran

(Fisika) memiliki KKM 70. Seorang peserta didik bernama Iwan memperoleh

nilai harian-1 (KD 3.1) sebesar 50, karena ada beberapa butir soal yang tidak

dapat dijawanb dengan benar. Karena Iwan belum mencapai KKM, maka Iwan

mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Iwan mengikuti remedial dan diakhiri

dengan penilaian, Iwan memperoleh hasil penilaian 80. Berdasarkan ketentuan

tersebut, maka nilai harian-1 (KD 3.1) yang diperoleh Iwan adalah 80.

Manfaat dari ketentuan di atas adalah :

a. meningkatkan motivasi peserta didik selama mengikuti pembelajaran

remedial karena peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh

nilai yang maksimal.

b. sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), sehingga setiap

peserta didik berhak untuk mendapatkan capaian kompetensi terbaiknya.

2. Pengayaan

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada

peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus pengayaan

adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan

biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM

berdasarkan hasil ulangan harian. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya

diberikan satu kali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Jadi dalam

hal ini berbeda perlakuannya dengan remedial.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 178
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat

tertentu diberi tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di

perpustakaan terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah

atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan

kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara

kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek

atau penelitian ilmiah.

b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu

yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan

pemecahan masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga

dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut

diminati secara individu.

c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu pembelajatan terpadu yang memadukan

kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari

hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Melalui pembelajaran tematik

dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena

dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsepkonsep

yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

I. PROGRAM PENJURUSAN

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso menyediakan satu program /

jurusan, yaitu Program IPA. Penjurusan ke program studi IPA dilakukan sesuai

dengan kebutuhan dan potensi peserta didik yang diperoleh dari data potensi

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 179
yang bersifat ajeg melalui rekaman test potensi peserta didik dan hasil belajar

peserta didik.

1) Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan


a) Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS dan

Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.


b) Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1

(satu) kelas XI.


2) Kriteria penjurusan program

Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan


potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan

hasil prestasi akademik sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi / minat dengan

nilai akademik seorang peserta didik; maka guru harus mengkaji dan
melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang

bersangkutan.

3) Potensi dan Minat Peserta Didik

Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui

angket/ kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan

untuk mendeteksi potensi, minat, dan bakat.

J. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

Sebelum dilaksanakan penentuan kenaikan kelas di SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran dengan

mempertimbangkan nilai ketuntasan belajar pada aspek kognitif, psikomotor

dan afektif sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing

mata pelajaran.

- Dalam ulangan harian tiap Kompetensi Dasar (KD), siswa yang mendapat nilai di

bawah KKM, diharuskan mengikuti program remedial.


Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 180
- Program remedial tiap KD dilaksanakan di luar jam pelajaran segera setelah

hasil ulangan diketahui atau paling lambat 1 (satu) minggu sebelum

pelaksanaan Ujian Akhir Semester atau Ujian Kenaikan Kelas.

- Pada kegiatan remedial, guru menjelaskan kembali Indikator atau KD yang

belum dikuasai siswa dengan metode yang bervariasi. Kemudian siswa diberi

tugas atau ujian dan hasilnya dicatat sebagai perbaikan nilai KD yang belum

tuntas.

1. Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

didasarkan pada ketuntasan hasil belajar pada setiap mata pelajaran baik sikap,

pengetahuan maupun keterampilan. Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas

adalah ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika terdapat aspek

pengetahuan dan keterampilan mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada

semester ganjil atau genap, maka:

a. Dihitung rerata nilai berdasarkan aspek mata pelajaran semester ganjil dan

genap.

b. Nilai rerata setiap aspek dibandingkan dengan KKM pada mata pelajaran

tersebut. Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai KKM, maka aspek mata

pelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan sebaliknya jika nilai rerata

kurang dari nilai KKM, maka aspek mata pelajaran tersebut dinyatakan

BELUM TUNTAS. Selanjutnya jika rerata kedua aspek tuntas dan nilai sikap

baik maka mata pelajaran tersebut dikatakan TUNTAS, dan sebaliknya

minimal 1 (satu) aspek tidak tuntas maka mata pelajaran tersebut dikatakan

BELUM TUNTAS.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 181
Berikut kriteria kenaikan kelas di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

pada tahun pelajaran 2018/2019:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua) semester pada

tahun pelajaran yang diikuti.

b. Memiliki satu nilai ekstrakurikuler pilihan dengan nilai minimal baik.

c. Memiliki nilai EWPK minimal baik.

d. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.

e. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal

BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.

f. Predikat baik pada minimal satu nilai ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan oleh sekolah.

g. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing

capaian pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada

mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau

semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai

setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap.

h. Tidak memiliki jumlah ketidakhadiran (Alpa) maksimal 13 hari dalam satu

semester.

2. Kriteria Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso

setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di sekolah. Peserta didik

telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata pelajaran yang

terdapat pada kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso tahun

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 182
2018/2019, yaitu dengan melihat kelengkapan laporan hasil belajar yang

tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai

dengan semester 6.

b. Memperoleh nilai kognitif, psikomotorik, dan sikap minimal baik (  KKM )

pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.

c. Lulus Ujian Nasional.

d. Penentuan kelulusan dan hasil ujian nasional akan mengikuti POS yang

berlaku pada tahun pelajaran 2018/2019 dari Kemendikbud.

K. REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL

Sebagaimana diketahui bahwa penilaian hasil belajar dilakukan oleh

beberapa pihak. Salah satunya adalah penilaian oleh pemerintah. Penilaian ini

digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik dalam wilayah tertentu

atau secara nasional. Hasil penilaian oleh pemerintah tersebut digunakan untuk

pertimbangan pengambilan kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau

dapat juga dimanfaatkan oleh sekolah yang bersangkutan berkaitan dengan

program peningkatan mutu pendidikan.

Oleh sebab itu, Tim Pengembangan Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso menjadikan Hasil Ujian Nasional sebagai bahan evaluasi proses

pembelajaran dan proses pengambilan kebijakan pencapaian prestasi sekolah di

tahun yang akan datang.

Hasil Ujian Nasional di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso adalah sebagai

berikut :

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 183
1. Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017

Jumlah Siswa Jumlah Siswa Target


Yang Nilainya Yang Nilainya UN
Rata
Mata <5,5 (%) >5,5 (%) Tahun
No Rata
Pelajaran Pelajaran
Nilai UN
Jumlah Jumlah 2017-
% %
Siswa Siswa 2018

1. Bahasa 55,30 7 30% 16 70% 75%


Indonesia

2. Bahasa 29,18 23 100% 0 0% 10%


Inggris

3. Matematika 29,98 23 100% 0 0% 10%

4. Biologi 37,73 23 100% 0 0% 10%

Rata - Rata 83% 17% 20%

Catatan : Jurusan IPA dengan jumlah siswa sebanyak = 23 Orang

2. Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018

Jumlah Siswa Jumlah Siswa Target


Yang Nilainya Yang Nilainya UN
Rata
Mata <5,5 (%) >5,5 (%) Tahun
No Rata
Pelajaran Pelajaran
Nilai UN
Jumlah Jumlah 2017-
% %
Siswa Siswa 2018

1. Bahasa 60,21 4 21% 15 79% 80%


Indonesia

2. Bahasa 43,79 15 79% 4 21% 20%


Inggris

3. Matematika 27,37 19 100% 0 0% 10%

4. Biologi 45,26 13 68% 6 32% 30%

Rata - Rata 67% 33% 35%

Catatan : Jurusan IPA dengan jumlah siswa sebanyak = 19 Orang

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 184
Berdasarkan data di atas maka dalam upaya peningkatan prestasi belajar

peserta didik di ujian nasional yang datang tim pengembang kurikulum mengambil

kebijakan akan melaksanakan beberapa program sebagai berikut :

a. Melaksanakan program bimbingan belajar bagi peserta didik kelas XII.

b. Melaksanakan penguatan peningkatan kompetensi guru dalam pengembangan

model pembelajaran.

c. Melaksanakan penguatan kompetensi guru dalam merancang dan

melaksanakan evaluasi pembelajaran.

d. Melaksanakan penguatan tim supervise akademik dalam rangka penjaminan

mutu guru dalam penyelenggaraan pembelajaran.

L. MUTASI SISWA

Mutasi siswa masuk dan keluar SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso diatur

dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pada dasarnya SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso siap melayani siswa mutasi

masuk dan mutasi keluar karena hal itu adalah hak siswa selaku warga negara

Indonesia.

2. Siswa mutasi keluar SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dapat dilakukan jika :

a. Mengikuti orang tua/wali murid.

b. Ada sekolah yang siap menerima.

c. Melunasi semua tanggungan biaya sekolah.

3. Siswa mutasi masuk SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dapat diterima apabila

a. Mengikuti orang tua/wali.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 185
b. Ada tempat di salah satu kelas yang sesuai di SMA Nahdatul Ulama 1

Bondowoso.

c. Melunasi biaya pendidikan yang besarnya disepakati oleh tim verifikasi

siswa mutasi SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso dan orang tua/wali murid.

d. Siswa yang bersangkutan bersedia mematuhi semua tata tertib yang berlaku

di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso.

M. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Kecakapan hidup (life skill) adalah kemampuan dan keberanian untuk

menghadapi problematika kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari

serta menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan. Brolin (dalam Imam

Mawardi, 2012, hlm. 287) mendefinisikan life skill atau kecakapan hidup sebagai

“kontinum pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang untuk

berfungsi secara independen dalam kehidupan”. Di sisi lain, Depdiknas (2002, hlm.

9) mengartikan kecakapan hidup sebagai “kecakapan yang dimiliki seseorang untuk

mau dan berani menghadapi problem hidup dan kehidupan secara wajar tanpa

merasa tertekan”.

Berdasar sejumlah pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan kecakapan-kecakapan yang secara

praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan

hidup dan kehidupan.

Depdiknas (2007, hlm. 11) menyatakan bahwa “life skill atau kecakapan

hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:

a. kecakapan hidup generik (generic life skill/ GLS) dan

b. kecakapan hidup spesifik (specific life skill/ SLS)”.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 186
Masing-masing jenis kecakapan ini dibagi menjadi sub kecakapan.

Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill) dan

kecakapan sosial (sosial skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam

memahami diri sendiri (self awareness skill) dan kecakapan berpikir (thinking skill).

Sedangkan kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication

skill) dan kecakapan kerja sama (collaboration skill). Kecakapan hidup spesifik adalah

kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan ini

terdiri atas kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual dan

kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang-

bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual.

Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan

keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terdiri atas kecakapan vokasional dasar

(basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (accuptional skill).

Kesemuaan tersebut dijabarkan secara terperinci, sebagai berikut :

a. Kecakapan personal (personal skill)

Kecakapan personal mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional. Kesadaran

diri ini lebih difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk melihat potretnya

sendiri dalam lingkungan keluarga, kebiasaannya, kegemarannya, dan

sebagainya. Sedangkan kecakapan berpikir lebih terfokus dalam menggunakan

rasio atau pikiran yang meliputi menggali informasi, mengolah informasi, dan

mengambil keputusan secara cerdas, serta mampu memecahkan masalah secara

tepat dan baik.

b. Kecakapan sosial (social skill)

Kecakapan sosial terdiri atas kecakapan berkomunikasi yang dilakukan secara

lisan maupun tulisan dan kecakapan kerja sama, maksudnya adanya saling

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 187
pengertian dan saling membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang

baik, karena hal tersebut merupakan suatu kebutuhan yang tidak dielakan

sepanjang hidup manusia.

c. Kecakapan akademik (academic skill)

Kecakapan akademik sering kali disebut dengan kecakapan intelektual atau

kemampuan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan

dari kecakapan berpikir secara umum, namun mengarah kepada kegiatan yang

bersifat keilmuan. Kecakapan ini mencakup antara lain kecakapan

mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan suatu fenomena tertentu,

merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan penelitian. Untuk

membangun kecakapan tersebut diperlukan sikap ilmiah, kritis, obyektif, dan

transparan.

d. Kecakapan vokasional (vocational skill)

Kecakapan vokasional sering kali disebut dengan kecakapan kejuruan, artinya

suatu kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang

terdapat di masyarakat atau lingkungan peserta didik. Kecakapan vokasional

lebih cocok untuk peserta didik yang menekuni pekerjaan yang mengandalkan

keterampilan psikomotorik daripada kecakapan berpikir ilmiah. Kecakapan

vokasional terdiri atas kecakapan vokasional dasar yang berkaitan dengan

bagaimana peserta didik menggunakan alat sederhana, misalnya obeng, palu,

dan sebagainya, dan kecakapan vokasional khusus hanya diperlukan bagi

mereka yang akan menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya,

misalnya pekerja montir, apoteker, tukang, dan sebagianya.

Pendidikan kecakapan hidup (life skill) memiliki tujuan, sebagai berikut:

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 188
a. Memberdayakan asset kualitas batiniyah, sikap, dan perbuatan lahiriyah peserta

didik melalui pengenalan (logos), penghayatan (etos), dan pengalaman (patos)

nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat digunakan untuk menjaga

kelangsungan hidup dan perkembangannya.

b. Memberikan wawasan yang luas tentang perkembangan karir, yang dimulai dari

perkembangan diri, eksplorasi karir, orientasi karir, dan penyiapan karir.

c. Memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar

mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat memampukan peserta

didik untuk berfungsi menghadapi kehidupan masa depan yang sarat kompetisi

dan kolaborasi sekaligus.

d. Mengoptimalisasi pemanfaatan sumber daya sekolah melalui pendekatan

manajemen berbasis sekolah, partisipasi stakeholder, dan fleksibilitas

pengelolaan sumber daya sekolah.

e. Memfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah kehidupan yang

dihadapi sehari-hari.

Secara umum manfaat pendidikan kecakapan hidup bagi peserta didik

adalah sebagai bekal dalam menghadapi problema hidup dan kehidupan, baik

sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, dan warga negara. Adapun secara

khusus manfaat pendidikan kecakapan hidup, di antaranya:

a. Menurunkan angka pengangguran.

b. Meningkatkan produktivitas nasional.

c. Memperluas lapangan kerja.

d. Memahami konsep kecakapan hidup dan menerapkannya sesuai prinsip

pendidikan berbasis luas dan pendidikan berbasis masyarakat.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 189
Usaha-usaha dalam memberikan kecakapan hidup kepada peserta didik

sebenarnya telah dilaksanakan, namun masih memerlukan peningkatan dalam hal

efektivitas dan efisiensi, sehingga diperlukan pemahaman dari pendidik (guru)

mengenai konsep kecakapan hidup tersebut. Pelaksanaan pendidikan kecakapan

hidup dapat diwujudkan melalui penerapan prinsip-prinsip pendidikan berbasis luas

yang merupakan salah satu pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 1999 yang

berbasis kompetensi. Menurut Indra Jati Sidi (2004, hlm. 11) “pendidikan berbasis

luas adalah pendidikan yang memberi bekal learning how to learn (belajar

bagaimana belajar) dan general life skill (kecakapan hidup generik), tidak hanya

memberikan teori saja tetapi juga mempraktikannya untuk memecahkan problema

kehidupan sehari-hari”.

Terdapat sejumlah strategi penerapan life skill dalam kegiatan

pembelajaran, sebagai berikut:

a. Life skill diimplementasikan secara integratif dalam kegiatan pembelajaran pada

setiap mata pelajaran. Dengan demikian tujuan pembelajaran ada tiga, yakni :

1) Penguasaan konsep utama materi pembelajaran.

2) Mendapatkan kemampuan learning how to learn atau keterampilan proses

melalui metode-metode pembelajaran inquiry/discovery.

3) Memperoleh kemampuan general life skill.

b. Life skill diimplementasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler, sehingga peserta

didik mendapatkan kemampuan general life skill.

c. General life skill dan academic life skill dilaksanakan dengan diintregasikan ke

dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang ada dalam

bentuk paket pembelajaran life skill.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 190
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,

minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

B. Permulaan Tahun Pelajaran, Untuk kelas X hari pertama masuk sekolah

berlangsung selama 3 (tiga) hari untuk melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan

Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru, yaitu mulai tanggal 16 sampai

dengan 21 Juli 2018. Sedangkan permulaan tahun pelajaran efektif untuk semua

kelas dimulai pada hari Senin tanggal 23 Juli 2018.

C. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam setiap minggu, meliputi jumlah

jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah

jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

D. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran.

Jumlah Pekan
Bulan Keterangan
Pekan Efektif

Libur Semester 2 dan Pelaksanaan

Juli 2018 4 1 Masa Pengenalan Lingkungan


Sekolah

Agustus 2018 5 5

September 2018 4 4

Oktober 2018 5 5 Kegiatan Tengah Semester 1

Nopember 2018 5 5

Penilaian Akhir Semester (PAS),


Desember 2018 4 2 Pengisian Rapot dan Libur

Semester 1
Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 191
Januari 2019 5 5

Februari 2019 4 4

Maret 2019 4 4 Kegiatan Tengah Semester 2

April 2019 4 4

Libur Permulaan Puasa Ramadhan


Mei 2019 5 3 1439 H, Ulangan Kenaikan Kelas

(UKK) dan Hari Efektif Fakultatif

Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri


Juni 2019 4 1
1439 H dan Libur Semeter 2

Jumlah 53 43

E. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional,

dan hari libur khusus. Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, danatau Menteri Agama dalam

hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur

umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan

jenis Pendidikan.

NO TANGGAL KETERANGAN

1 17 Agustus 2018 Kemerdekaan Republik Indonesia

2 22 Agustus 2018 Hari Idul Adha 1439 H.

3 11 September 2018 Tahun Baru Hijriyah 1440 H.

4 20 November 2018 Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H.

5 25 Desember 2018 Hari Raya Natal

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 192
NO TANGGAL KETERANGAN

6 1 Januari 2019 Tahun Baru Masehi

7 5 Februari 2019 Tahun Baru Imlek 2570

8 7 Maret 2019 Hari Raya Nyepi tahun Saka 1941

Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440


9 3 April 2019
H

10 19 April 2019 Wafat Isa Al-Masih

11 01 Mei 2019 Hari Buruh Internasional

12 19 Mei 2019 Hari Raya Waisak 2573

13 30 Mei 2019 Kenaikan Isa Al-Masih

14 1 Juni 2019 Hari Lahir Pancasila

15 5-6 Juni 2019 Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

F. Program kegiatan

Berikut ini adalah Program Kegiatan SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso untuk

Tahun Pelajaran 2018/2019.

1. SEMESTER GANJIL

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Ket

Rapat Persiapan PPDB dan


1. 25 April 2018 Panitia PPDB
Awal Tahun Baru

Penerimaan Peserta Didik Baru


2. 20 Mei – 24 Juni 2018 Panitia PPDB
(PPDB)

Seleksi dan Pengolahan 20 Juni – 24 Juni


3. Panitia PPDB
Penerimaan Siswa Baru 2018

Pengumuman Penerimaan
4. 25 Juni 2018 Panitia PPDB
Siswa Baru
Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 193
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Ket

5. Daftar Ulang 28 - 29Juni 2018 Panitia PPDB

Hari Pertama Tahun Pelajaran


6. 16 Juli 2018 Semua Guru
2018/2019

7. Pelaksanaan PLS 16 s/d 21 Juli 2018 Panita PLS

Penyerahan Terakhir Perangkat


8. 13Juli 2018 Semua Guru
Mengajar Semester Ganjil

9. Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2018 Semua Guru

Panitia
Kegiatan Awal Pendalaman
10. Oktober 2018 Pendalaman
Materi kelas XII
Materi

11. Kegiatan Idhul Qurban 22 Agustus 2018 Panitia Qurban

Ulangan Harian Bersama 17 s/d 26


12. Panitia UHB
Semester Ganjil September 2018

Kegiatan Tengah Semester 27,28,29


13. Semua Guru
Ganjil September 2018

11 September
14. Peringatan Muharram Semua Guru
2018

Laporan Capaian Tengah


15. 13 Oktober 2018 Wali Kelas
Semester Ganjil

Rapat Persiapan Penilaian Akhir


16. 12 November 2018 Semua Guru
Semester

Panitia
21 November s/d 30
17. Try Out I Pendalaman
Nopember 2018
Materi

27 November s/d 9
18. PenilaianAkhir Semester Panitia PAS
Desember 2018

PembagianLaporanAkhir
19. 16Desember 2018 Wali Kelas
Semester Ganjil

17 Desember 2018 s/d


20. Libur Semester Ganjil Semua Guru
1 Januari 2019

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 194
2. SEMESTER GENAP

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Ket

1. Hari Pertama Semester Genap 2 Januari 2019 Semua Guru

Lanjutan kegiatan pendalaman 12 Januaris/d16 Panitia


2.
materi kelas XII Februari 2019 Pendalaman

Penyerahan terakhir perangkat


3. 7Januari2019 Semua Guru
semester Genap

28 Januari s/d 2 Panitia


4. Try Out II
Pebruari 2019 Pendalaman

Rapat pembentukan Panitia Panitia US


5. 28 Januari2019
Ujian Sekolah & UNBK &UNBK

Panitia
18 s/d 21 Maret
6. Try Out III Pendalaman
2019
Materi

25 Februaris/d 15 Panitia US &


7. Ujian Praktik
Maret 2019 UNBK

19 s/d 29 Maret Panitia US &


8. Ujian Sekolah
2019 UNBK

UHB kelas X & XI Semester


9. 11 Maret 2019 Panitia UHB
Genap

Laporan Capaian Tengah


10. 23 Maret 2019 Wali Kelas
Semester Genap

8 s./d11 April Panitia USEK


11. Ujian Nasional
2019 & UNBK

Rapat Persiapan Penilaian Akhir


12. 8 April 2019 Panitia PAT
Tahun

Penyerahan kisi-kisi & kartu


13. 8 s/d 12 April 2019 Semua Guru
soal Penilaian Akhir Tahun

14. Rapat Pleno Kelulusan 2 Mei 2019 Semua Guru

Penilaian Akhir Tahun Untuk 21 Mei s/d 5 Juni


15. Panitia USEK
Kelas X & XI 2019

Kegiatan Remedial dan 28 s/d 30 Mei


16. Semua Guru
Pengayaan 2019

17. Rapat Kenaikan Kelas 14 Juni 2019 Kurikulum +


Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 195
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Ket

Semua Guru

Rapat Pembagian Tugas Kepala


18. 22 Juni 2019
2019/2020 Sekolah

Pembagian Laporan Capaian


19. 22 Juni 2018 WaliKelas
Raport Akhir Tahun

31 Meis/d 13 Juni
20. LiburHari Raya Semua Guru
2019

24 Junis/d 13 Juli
20. Libur semester Semua Guru
2019

21. Awal Tahun Pelajaran 2019 15 Juli 2019 Semua Guru

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 196
BAB V

PENUTUP

Kurikulum SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso ini diharapkan dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh segenap tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso, sehingga kegiatan belajar

mengajar di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso menjadi lebih menyenangkan,

menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala

sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi

perwujudan dari apa yang telah direncanakan dan ditetapkan di dokumen I kurikulum

SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso ini.

Semoga semua pihak dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam

peningkatan pelayanan pendidikan di SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso, khususnya di

tahun pelajaran 2018/2019 ini.

Bondowoso, 16 Juli 2018


Kepala SMA Nahdatul Ulama 1
Bondowoso,

MOH. ERFAN WARDANI HS, S.Ag.

Kurikulum 2006 SMA Nahdatul Ulama 1 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019 197

Anda mungkin juga menyukai