METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam metoda penelitian eksperimental dimana
di dalamnya terdapat perlakuan untuk memanipulasi objek penelitian dan
diperlukan kontrol sebagai pembandingnya. Kontrol penelitian yang digunakan
yaitu berupa objek penelitian yang tidak diberi perlakuan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL),
dimana setiap perlakuan diberikan kondisi yang homogen sehingga diharapkan
tidak ada faktor luar yang mempengaruhi aktivitas antibakteri ekstrak daun
patikan kebo terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis.
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metoda difusi agar. Mengacu
pada penelitian Ogbulie et al. (2007: 1544) yang menguji aktivitas antibakteri
ekstrak daun patikan kebo terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi dan Bacillus subtilis
pada konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250 mg/ml, maka konsentrasi ekstrak
daun patikan kebo yang digunakan dalam penelitian ini ialah 0, 50, 100, 150,
200, 250 dan 300 mg/ml. Selain itu, sebagai uji lanjutan untuk menentukan nilai
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), maka dilakukan pula pengenceran ekstrak
hingga menjadi berbagai konsentrasi uji (10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, dan 55
mg/ml). Pada penelitian ini digunakan antibiotik kloramfenikol sebagai kontrol
positif dan pelarut DMSO 30% sebagai kontrol negatif. Banyaknya pengulangan
dalam penelitian didasari oleh aturan rumus Gomez (1995), yaitu: (t) (r – 1) 20,
dimana (t) adalah banyaknya perlakuan dan (r) adalah banyaknya pengulangan
yang dapat digunakan dalam penelitian eksperimental.
Berdasarkan rumus di atas, jika banyaknya perlakuan (t)=8, maka
banyaknya pengulangan adalah
8 (r – 1) 20
8r – 8 20
8r 28
r 28
8
r 3,5 atau r § 4
Dari perhitungan tersebut, maka penelitian dapat dilakukan dengan
pengulangan sebanyak lebih dari 3,5 atau dibulatkan menjadi empat kali. Namun,
peneliti mengambil pengulangan sebanyak lima kali dengan harapan agar data
lebih akurat.
F. Prosedur Kerja
Langkah penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan,
tahap pengujian, dan tahap pengolahan data.
1. Tahap Persiapan
a. Sterilisasi Alat dan Bahan
Dilakukan pengumpulan alat-alat yang akan digunakan kemudian
dilakukan pembuatan media NA (Nutrient Agar) dan NB (Nutrient Broth).
Setelah itu, semua alat dan bahan tersebut disterilisasi di dalam autoklaf selama
15 menit dengan mengatur tekanan sebesar 1,5 kg/cm2 (1 atm) dan suhu sebesar
121oC yang sebelumnya telah dibungkus dengan plastik tahan panas. Alat-alat
yang tidak tahan panas disterilisasi dengan cara disemprotkan etanol 70%.
2. Tahap Pengujian
Pelaksanaan uji aktivitas antibakteri dilakukan secara aseptik dengan
metoda difusi agar. Cawan Petri diisi dengan medium NA yang telah dicairkan
sebelumnya sebanyak 9 ml dan dimasukkan 1 ml inokulum berkonsentrasi 108
cfu/ml. Kemudian, cawan digoyang perlahan agar bakteri tersebar merata dan
dibiarkan beberapa saat hingga medium memadat. Setelah itu, dilakukan
perendaman cakram kertas selama 2 menit pada larutan ekstrak daun patikan kebo
untuk berbagai konsentrasi yang telah disiapkan. Cakram kertas tersebut diambil
dengan pinset dan dibiarkan beberapa saat agar tidak terlalu basah, kemudian
diletakkan di atas media padat berisi bakteri tadi yang telah diberi label
sebelumnya. Satu cawan petri diisi oleh 5 buah cakram kertas untuk pengujian
awal dan diisi 7 buah cakram kertas untuk uji lanjutan (penentuan nilai KHM).
Pada setiap konsentrasi uji dilakukan replikasi sebanyak lima kali. Media
diinkubasikan secara aerob dalam inkubator pada suhu 37oC selama 24 jam, lalu
diukur diameter zona hambat yang terbentuk dengan menggunakan penggaris
ukuran milimeter.
G. Alur Penelitian
Alur penelitian dapat dilihat seperti pada Gambar 3.3 di bawah ini.
Penyusunan laporan/skripsi