Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017

Politeknik Negeri Banjarmasin

ANALISIS SWOT PERKEMBANGAN FINANSIAL


TEKNOLOGI DI INDONESIA
Phaureula Artha Wulandari
Politeknik Negeri Banjarmasin
phaureula@poliban.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi gaya hidup masyarakat akan
transaksi online. Hal ini memberikan peluang berkembangnya perusahaan fintech/ start up
di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui bagaimana analisis
SWOT perkembangan Fintech dari sisi perusahaan Fintech / Start up, (2) untuk mengetahui
bagaimana analisis SWOT Perkembangan Fintech dari sisi Konsumen. Penelitian ini
penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha memberikan gambaran tentang
perkembangan Fintech di Indonesia yang dilihat dari 2 sisi yakni (1) dari sisi Subjeknya
yaitu Perusahaan fintech / Start up dan (2) dari sisi Objeknya yaitu konsumen. Dari masing-
masing sisi akan dianalisis berdasarkan SWOT, kemudian disimpulkan secara global.
Kesimpulan Perkembangan fintech di Indonesia berdasarkan analisis SWOT adalah masih
memiliki potensi pasar yang sangat besar karena fintech merupakan alternatif solusi
terhadap akses jasa industri keuangan tradisional. Masih banyaknya konsumen yang belum
terlayani dan dengan munculnya perusahaan fintech sebagai jawaban atas kebutuhan
konsumen tersebut. Dengan meningkatkan SDM perusahaan Fintech akan menutupi
kelemahannya. Memanfaatkan peluang dengan cara bersinergi dengan industri keuangan
yang telah ada. Memperkuat regulasi yang melindungi sistem pembayaran peminat fintech
dan juga melindungi konsumen serta melindungi perusahaan fintech dan konsumen
terhadap cybercrime, sangat diperlukan di dalam mengurangi ancaman/ risiko dari
perkembangan Fintech tersebut. Rekomendasi berdasarkan penelitian ini adalah Pihak
yang terkait (BI dan OJK) sebaiknya meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat
yang berpotensi sebagai konsumen bagi perusahaan fintech sehingga peran fintech di
perekonomian semakin nyata
Kata kunci : Fintech, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

ABSTRACT
The development of information technology also affect the lifestyle of the community will
be online transactions. This provides opportunities for the development of fintech / start up
companies in Indonesia. The purpose of this research are: (1) to know how SWOT analysis
of Fintech's development from Fintech / Start up side, (2) to know how SWOT analysis of
Fintech Development from Consumer side. This research is descriptive qualitative
research which try to give description about Fintech development in Indonesia which seen
from 2 side that is (1) from the side of the subject that is fintech company / start up and (2)
from the side of the object that is consumer. From each side will be analyzed based on
SWOT, then summarized. Conclusion The development of fintech in Indonesia based on
SWOT analysis is still has a huge market potential because fintech is an alternative solution
to access services of traditional financial industry. There are still many unserved customers
and with the emergence of the fintech company as an answer to the needs of these
consumers. By increasing the company's HR Fintech will cover its weaknesses. Take
advantage of opportunities in synergy with the existing financial industry. Strengthening
regulations that protect fintech enthusiast payment systems and also protecting consumers
ISSN Cetak : 2541-6014
ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

376
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

and protecting fintech and consumer companies against cybercrime are indispensable in
reducing the threat / risk of these Fintech developments. Recommendations based on this
research are related Parties (BI and OJK) should increase the financial literacy to the
community that has potential as a consumer for fintech companies so that the role of fintech
in the economy more real
Keywords: fintech, strengths, weaknesses, opportunities and threats

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi tidak hanya merubah gaya hidup
masyarakat secara sosial bahkan mempengaruhi perilaku ekonomi. Berdasarkan
hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016,
jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 51,8 % (132,7 juta orang ) dari
total populasi penduduk Indonesia 256,2 juta orang. Artinya lebih dari separo
masyarakat di Indonesia menggunakan internet, dimana mayoritas pengguna
internet 65 % berada di pulau Jawa. Komposisi pengguna internet di Indonesia di
dominasi usia produktif yaitu 29,2 % (usia 35-44), 24,4 % (usia 25-34%) dan 18,4%
(usia 10-24) sedangkan sisanya usia manula. Berdasarkan pekerjaan hasil survey
menunjukan 62 % (82,2 juta) pengguna internet adalah pekerja / wiraswasta.
Sedangkan Teknis pembayaran transaksi online 36,7% masih via atm dan frekuensi
transaksi online masih rendah 34,8% pada kategori Lebih dari 1 bulan sekali.
Seiring berkembangnya tehnologi informasi, semakin banyak masyarakat
menggunakan teknologi pada sektor finansial yaitu melakukan transaksi online.
Walau hanya bermula pada akses transfer uang dan menabung, kemudian hadirnya
online shop ( 62 % (82,2 juta) pengguna internet adalah Online shop: APJII, 2016)
masyarakat mulai menyadari teknologi finansial dapat mendukung kebutuhan
pembayaran maupun pembelian secara online. Di sisi lain para pelaku bisnis
melihat hal ini sebagai suatu peluang pasar sehingga hadir perusahaan – perusahan
finansial tehnologi.
“Financial technology : also known as FinTech, is a line of business based on
using software to provide financial services. Financial technology companies are
generally startups founded with the purpose of disrupting incumbent financial
systems and corporations that rely less on software.” ( Wikipedia)
Financial technology (fintech) merupakan bentuk bisnis baru yang melibatkan
kekuatan teknologi dan perangkat digital untuk menciptakan kemudahan dalam
bertransaksi keuangan. Di Indonesia, Fintech berkembang di berbagai sektor, mulai
dari startup pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal
finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan
lain-lain.
Walaupun sebagian orang mengatakan Fintech merupakan fenomena baru
yaitu fenomena inovasi dispruptif pada industri jasa keuangan, namun potensial
pasar dan kemajuan teknologi akan terus mendukung berkembangnya Fintech.
Apalagi dengan diperkuat regulasi dari Bank Indonesia ( Peraturan
No.18/40/PBI/2016 terhadap munculya proses transaksi pembayaran) dan Perturan
Otoritas Jasa Keuangan ( POJK No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam

ISSN Cetak : 2541-6014


ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

377
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi ) yang mengatur Fintech di


Indonesia.
Peran fintech di Indonesia (Muliaman, 2017) antara lain adalah (1) mendorong
pemerataan tingkat kesejahteraan penduduk, (2) Membantu pemenuhan kebutuhan
pembiayaan dalam negeri yang masih sangat besar, (3) Mendorong distribusi
pembiayaan nasional yang masih belum merata di 17.000 pulau, (4) Mendorong
kemampuan eksport UMKM yang saat ini masih lemah, dan (5) Meningkatkan
inklusi keuangan nasional.
Penelitian mengenai fintech masih sangat jarang, karena fintech sendiri masih
relatif baru di Indonesia. Penelitian Imanuel (2007) menyebutkan implementasi
teknologi finansial terhadap kualitas layanan perbankan Indonesia di era digital
melalui studi literatur perbankan. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
implementasi kebijakan teknologi finansial ini, diharapkan kualitas layanan
perbankan semakin dapat ditingkatkan dan dirasakan oleh seluruh lapisan (3T :
Terdepan, Terluar, Terpencil)
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dengan fokus penelitian
pada (1) Bagaimana analisis SWOT perkembangan Fintech dari sisi perusahaan
Fintech / Start up, (2) Bagaimana analisis SWOT Perkembangan Fintech dari sisi
Konsumen
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui bagaimana analisis SWOT
perkembangan Fintech dari sisi perusahaan Fintech / Start up, (2) untuk mengetahui
bagaimana analisis SWOT Perkembangan Fintech dari sisi Konsumen

METODE PENELITIAN
Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha
memberikan gambaran tentang perkembangan Fintech di Indonesia yang dilihat
dari 2 sisi yakni (1) perkembangan fintech dari sisi Subjeknya yaitu Perusahaan
fintech yang lebih dikenal dengan Start up dan (2) perkembangan fintech dari sisi
Objeknya yaitu konsumen. Dari masing-masing sisi akan dianalisis berdasarkan
SWOT, kemudian disimpulkan.
Penelitian ini menggunakan jenis data berupa Data Kualitatif ( perkembangan
pengguna internet, penyaluran dana fintech) dan data Kualitatif (Peraturan / regulasi
yang terkait). Adapun sumber data penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari
Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan dari OJK serta berbagai publikasi dari web.
Tehnik pengumpulan data adalah Dokumentasi yaitu dokumentasi dari sumber data
sekunder tersebut.
Tehnik analisis data dengan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah penilaian
menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan (Kotler dan Armstrong
2008: 64). Atau dengan kata lain, S-W-O-T digunakan untuk menilai kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang
dihadapi (Hartono 2005: 46).

ISSN Cetak : 2541-6014


ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

378
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perkembangan Fintech dari sisi Fintech /Start up
Lahirnya Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) sejak September 2015, semakin
memperkuat eksistensi dan peran Fintech di Indonesia. Asosiasi ini bertujuan untuk
menyediakan partner bisnis yang tepercaya dan dapat diandalkan untuk
membangun ekosistem fintech di Indonesia yang berasal dari perusahaan-
perusahaan Indonesia dan untuk Indonesia sendiri. Jumlah pengguna fintech 140
dan yang terdaftar menjadi anggota AFI hanya 55, sedangkan yang memiliki ijin di
OJK baru sepertiganya (akhir 2016).

Gambar 1. Perusahaan Fintech di Indonesia


Sumber : Nofie Iman, 2016

Perkembangan pengguna Fintech ini juga terus berkembang, dari awalnya 7%


pada tahun 2006 - 2007 menjadi 78% pada pertengahan tahun 2017 ini. Jumlah
pengguna tercatat per tengahan 2017 adalah sebanyak 140 perusahaan. Dilansir dari
Kontan.co.id, Senin (28/8/17), Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara,
mengatakan berdasarkan data Statistika, total nilai transaksi Financial Technology
(Fintech) di Indonesia tahun lalu diperkirakan mencapai US$15,02 miliar
(Rp202,77 triliun). Jumlah itu tumbuh 24,6% dari tahun sebelumnya. Pada 2017,
total nilai transaksi di pasar Fintech diproyeksikan mencapai US$18,65 miliar
(Rp251,775 triliun).

Analisis SWOT dari sisi Perusahaan Fintech / Start Up


Analisis SWOT terhadap Perkembangan Fintech dari sisi Perusahaan Fintech/
start up yaitu sebagai berikut :
Analisis Kekuatan (Strengths Analysis) , perkembangan Fintech dari sisi
Perusahaan Fintech/ start up di Indonesia semakin kuat karena didukung dengan
kondisi sebagai berikut (1) Pangsa pasar Penduduk Indonesia yang besar dengan
tingkat pengguna internet yang tinggi. , (2) Masih banyak masyarakat yang belum
mendapatkan akses industri keuangan, sehingga memberikan ruang perusahaan

ISSN Cetak : 2541-6014


ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

379
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

Fintech/start up untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini disebabkan


keterbatasan perbankan memberikan pelayanan kepada masyarakat 3 T (Terdepan,
Terluar, Terpencil), (3) Masyarakat memerlukan alternatif pendanaan selain jasa
industri tradisional / perbankan, (4) perusahaan Fintech / start up Lebih hemat biaya
operasional dan biaya pemasaran , karena transaksi dilakukan secara onine, (5)
Kemudahan dalam memanfaatkan akses data layanan dan kemudahan untuk
melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja, termasuk aplikasi layanan 24 jam,
Analisis Kelemahan (Weaknesses Analysis) , perkembangan Fintech dari sisi
Perusahaan Fintech/ start up di Indonesia juga memiliki kelemahan sebagai berikut
: (1) Fintech sangat tergantung pada jaringan internet. Tidak semua daerah di
Indonesia memiliki jaringan yang stabil , kuat dan cepat. (2) Sumber daya manusia
(SDM) masih kurang siap untuk menjalankan layanan keuangan online. Saat ini
SDM masih bekerja pada dua sektor yaitu industri keuangan dan teknologi.
Sementara, fintech fokus dan konsen ke costumer risk management.
Analisis Peluang (Opportunities Analysis) , perkembangan Fintech dari sisi
Perusahaan Fintech/ start up di Indonesia memiliki peluang sebagai berikut: (1)
Regulasi yang jelas tentang industri Fintech di Indonesia oleh Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan, Regulasi ini diperlukan untuk memastikan pelaksanaan
sistem pembayaran peminat Fintech berjalan aman dan sesuai aturan (Sandbox
Regulatory) (2) Masyarakat semakin sadar akan peran industri jasa keuangan, yang
tidak hanya perbankan namun juga Fintech. Sehingga masyarakat di dalam
bertransaksi online dapat mengajukan pinjaman (terhindar jerat lintah darat),
maupun menabung (lebih aman dan menguntungkan), berinvestasi secara legal
(terhindar investasi bodong) dan transaksi online lainnya. (3) Berkolaborasi dengan
perusahaan berbasis tehnologi informasi agar jaringan internet semakin mendukung
transaksi online. (4) Fintech dapat mempengaruhi banyak bisnis, mulai dari e-
commerce, hotel dan pariwisata, asuransi, properti, dan lainnya. Sepanjang bisnis
membutuhkan pelayanan electronic money, virtual account, agregator, lending,
crowdfunding dan lainnya, maka bisnis dapat mengambil banyak keuntungan
melalui fintech. , (5) Sejalan dengan konsep Master Plan Sektor Jasa Keuangan
Indonesia (MPSJKI), Fintech dapat bersinergi dengan industri keuangan yang ada
untuk memberikan multi manfaat kepada masyarakat.
Analisis Ancaman (Threats Analysis) perkembangan Fintech dari sisi
Perusahaan Fintech/ start up di Indonesia memiliki analisis ancaman sebagai
berikut: (1) Masyarakat masih was-was akan adanya cybercrime terhadap transaksi
online, sehingga mereka ragu untuk bertransaksi (2) Literasi keuangan masyarakat
dan pengetahuan tentang finansial teknologi masih kurang (3) Trend globalisasi
transaksi lintas negara, sehingga industri fintech semakin kompetiitf (4) Situasi
perekonomiaan nasional (tingkat inflasi dan stabilitas sistem keuangan), serta
kebijakan regulasi terhadap iklim industri fintech. (5) Potensi penyalah gunaan
terjadinya pencucian uang dan pendanaan terorisme (APU-PPT), (6) Ratifikasi
Peraturan dalam mendukung perkembangan Fintech, terkait digital signature dan
E-Know Your Customer

Perkembangan Fintech dari sisi Konsumen


Penduduk Indonesia yang lebih dari 50% masyarakatnya menggunakan

ISSN Cetak : 2541-6014


ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

380
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

internet, merupakan potensi pasar tersendiri bagi perkembangan fintech di


Indonesia. Menurut data OJK, hingga kuartal III 2017 penyaluran dana melalui
pinjam meminjam (peer-to-peer lending / P2P lending) sudah mencapai 1,6 triliun
Rupiah. Sementara itu, nilai pendanaan di luar Pulau Jawa meningkat sebesar
1.074% sejak akhir tahun lalu menjadi 276 miliar Rupiah. Berdasarkan data tersebut
memperlihatkan peningkatan masyarakat terhadap akses transaksi online melalui
fintech, dari segi jumlah penyaluran dana dan wilayah di luar pulau jawa.

Analisis SWOT dari sisi Konsumen


Analisis SWOT terhadap Perkembangan Fintech dari sisi masyarakat sebagai
konsumen yaitu sebagai berikut :
Analisis Kekuatan (Strengths Analysis) , perkembangan Fintech dari sisi
konsumen di Indonesia semakin kuat karena : (1) Masyarakat memiliki alternatif
solusi transaksi keuangan, selain secara tradisional mereka dapat bertransaksi
secara online, (2) Persaingan perusahan-perusahan fintech didalam mendapatkan
customer, hal ini menguntungkan konsumen yang memiliki peluang lebih besar
untuk mendapatkan pelayanan industri keuangan. , (3) Dapat bertransaksi online
kapan pun dan dimana pun.
Analisis Kelemahan (Weaknesses Analysis) , perkembangan Fintech dari sisi
konsumen di Indonesia , mengalami kelemahan sebagai berikut : (1) Tingkat
literasi keuangan yang terfokus pada Fintech masih kurang , sehingga penggunaan
fasilitas yang disediakan oleh fintech kurang optimal, (2) Jaringan internet yang
mempengaruhi kestabilan dan kecepatan saat bertransaksi online
Analisis Peluang (Opportunities Analysis) , perkembangan Fintech dari sisi
konsumen di Indonesia memiliki peluang sebagai berikut yaitu (1) Dilindungi oleh
regulasi yang jelas oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, sehingga
konsumen merasa aman bertransaksi online, (2) Masyarakat berpeluang menjadi
pelaku usaha / industri, karena regulasi yang jelas dan terbuka untuk seluruh lapisan
masyarakat untuk mendirikan perusahaan fintech/ start up.
Analisis Ancaman (Threats Analysis) perkembangan Fintech dari sisi
konsumen di Indonesia memiliki analisis ancaman yaitu (1) Masyarakat sebagai
konsumen ragu akan keamanan bertransaksi online (cybercrime),
Senada dengan hasil penelitian Imanuel (2017), perusahaan fintech / start up
dapat menjadikan solusi didalam melayani kebutuhan masyarakat akan industri
keuangan secara lebih luas, tanpa batas waktu dan tempat. Hasil penelitian Imanual
menyebutkan bahwa perbankan dapat melayani akses masyarakat 3T tersebut
dengan fasilitas fintechnya.

KESIMPULAN
Simpulan dari analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT)
terhadap perkembangan Fintech dari sisi Perusahaan Fintech/ start up di Indonesia,
yaitu dengan semakin berkembangnya tehnologi di era digital ini, industri Fintech
dapat berkembang dan dinikmati oleh masyarakat secara lebih luas (3T), tanpa
batasan tempat maupun waktu. Industri fintech yang semakin berkembang
ISSN Cetak : 2541-6014
ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

381
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

diberbagai bidang jasa keuangan yang berhubungan dengan transaksi online.


Industri fintech yang masih relatif baru di Indonesia, sehingga sangat diperlukan
upaya literasi keuangan yang relevan dengan Fintech agar pangsa pasar fintech
dapat optimal memanfaatkan fasilitas transaksi online. Serta perlu Regulasi yang
menjamin sistem pembayaran peminat fintech , dan melindungi dari risiko
cybercrime. Bersinergi dengan industri keuangan yang telah ada agar lebih
memberikan multi manfaat kepada konsumen.
Simpulan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
terhadap perkembangan fintech dari sisi konsumen adalah sebagai alternatif solusi
mendapatkan pelayanan industri jasa keuangan, dengan lebih cepat. Walaupun
terkadang ada keraguan akan cybercrime . Konsumen diminta untuk lebih cerdas
dan hati-hati. Pastikan perusahaan fintech/ start up terdaftar di OJK.
Kesimpulan Perkembangan fintech di Indonesia berdasarkan analisis SWOT
secara global adalah masih memiliki potensi pasar yang sangat besar karena fintech
merupakan alternatif solusi terhadap akses jasa industri keuangan tradisional.
Masih banyaknya konsumen yang belum terlayani dan denagan munculnya
perusahaan fintech sebagai jawaban atas kebutuhan konsumen tersebut. Dengan
meningkatkan SDM perusahaan Fintech akan menutupi kelemahannya.
Memanfaatkan peluang dengan cara bersinergi dengan industri keuangan yang telah
ada. Memperkuat regulasi yang melindungi sistem pembayaran peminat fintech dan
juga melindungi konsumen serta melindungi perusahaan fintech dan konsumen
terhadap cybercrime, sangat diperlukan di dalam mengurangi ancaman/ risiko dari
perkembangan Fintech tersebut.
Rekomendasi berdasarkan penelitian ini adalah Pihak yang terkait (BI dan
OJK) sebaiknya meningkatkan literasi keuangan kepada masyarakat yang
berpotensi sebagai konsumen bagi perusahaan fintech sehingga peran fintech di
perekonomian semakin nyata.
Penelitian ini masih merupakan tahap awal tentang perkembangan fintech,
sehingga memberikan peluang untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Keterbatasan penelitian belum melakukan survey secara langsung kepada pihak
konsumen mengenai fintech dan penggunaannya, maupun kepada perusahaan
fintech.
Saran penelitian berikutnya mengenai Faktor yang mempengaruhi konsumen
memilih perusahaan fintech .

DAFTAR PUSTAKA
Imanuel Adhitya W, 2017, Analisis SWOT Implementasi Teknologi Finansial
Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis , Volume 20, No.1, 133-144
Hartono, J. 2005. Sistem informasi strategik untuk keunggulan kompetitif, Andi
Offset, Yogyakarta
Kotler, P., dan G. Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran jilid 1, Erlangga.,
Jakarta

ISSN Cetak : 2541-6014


ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

382
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2017
Politeknik Negeri Banjarmasin

Muliaman D.Hadad, 2017, Financial Technology (Fintech) di Indonesia,


Aditya Hadi Pratama , 2017. Kumpulan Startup Fintech di Indonesia
https://id.techinasia.com/daftar-startup-teknologi-jasa-finansial Diakses 14
Agustus 2017
AFI, https://fintech.id/about-us
Cekindo, Teknologi Finansial (Fintech) Secara Garis Besar
http://www.cekindo.com/id/perkembangan-teknologi-finansial-fintech-di-
indonesia.html Diakses 2017
Cekindo.2017. Perkembangan Teknologi Finansial (Fintech) Di Indonesia.
Cekindo.com – https://goo.gl/RNauSn Diakses 2 Juni 2017
Ekozone. 2017 . Menakar Perkembangan Bisnis Fintech di Indonesia
https://economy.okezone.com/read/2016/09/24/320/1497776/menakar-
perkembangan-bisnis-fintech-di-indonesia Diakses 2017
Funding Societies. 2017. Perkembangan Fintech di Indonesia. Modalku.com –
https://goo.gl/XzUzGW Diakses 22 Juni 2017
Hesti Pratiwi. 2017 Hanya Sepertiga Perusahaan Fintech yang Terdaftar di OJK.
http://recap.id/2017/11/10/hanya-sepertiga-perusahaan-fintech-yang-
terdaftar-di-ojk/ Diakses 1 November 2017
Isparmo SEO. 2017. Data Statistik Pengguna Internet di Indonesia 2017
http://isparmo.web.id/tag/data-statistik-pengguna-internet-di-indonesia-
2017/ Diakses 21 November 2016
Payfazz, 2017. Info dan Tips, Tipe-tipe Teknology finansial di Indonesia.
https://blog.payfazz.com/teknologi-finansial / Diakses 17 Juli 2017
Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 untuk mengatur
proses pembayaran transaksi e-commerce agar lebih aman dan efisien
Otoritas Jasa Keuangan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu POJK
No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi.

ISSN Cetak : 2541-6014


ISSN Online : 2541-6022
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

383

Anda mungkin juga menyukai